Anda di halaman 1dari 3

Soal no.

1. Seperti yang kita ketahui bahwa akuntabilitas adalah pertanggung jawaban dari pekerjaan yang
telah kita kerjakan. Tanggung jawab merupakan bagian dari akuntabilitas. Dari cerita tersebut,
pemimpin instansi tidak memiliki akuntabilitas karena memberikan pekerjaan kepada seorang
PNS berdasarkan hubungan kedekatan bukan berdasarkan kinerjanya yang mengakibatkan staff
ini (PNS) “melunjak” dalam instansi tersebut.
2. Menurut saya, dalam cerita tersebut tidak memiliki nilai-nilai akuntabilitas yang diantaranya
yaitu kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, transparansi dan keseimbangan. Pemimpin
instansi tersebut tidak memiliki integritas dimana dia mendiamkan saja sikap dan perilaku
staffnya yang tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tupoksinya terutama saat meminta
pungutan biaya atas pelayanan yang telah dia tawarkan. Dia telah menyalahgunakan
wewenangnya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil dimana dia seharusnya melaksanakan
tupoksinya tanpa ada pungutan biaya selama melaksanakan kewajibannya. Pemimpin instansi
tersebut juga tidak memiliki nilai akuntabilas keadilan, memberikan pekerjaan berdasarkan
hubungan kedekatan.
3. Seharusnya seorang pemimpin harus memiliki nilai keadilan dan tanggung jawab dalam
organisasi yang dibawahi untuk memberikan penempatan pekerjaan PNS yang sesuai dengan
kompetensinya tanpa ada unsur “pendekatan”. Merurut saya, tanggung jawab seorang
pemimpin seharusnya menegur dan menempatkan stafnya sesuai dengan kompetensinya.

Soal no. 2

1. Pokok permasalahan yang ada dalam cerita tersebut adalah kurangnya rasa cinta tanah air yang
ada pada individual. Kita sebagai warga negara yang baik seharusnya memaknai perjuangan
para pahlawan dalam merebut kemerdekaan republik Indonesia. Lagi pula upacara
kemerdekaan tidak dilaksanakan setiap hari sehingga perlu bagi diri kita untuk memaknai
kegiatan tersebut untuk menunjukkan rasa cinta tanh air kita dengan mengikuti kegiatan upaca
dengan hikmat.
2. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab adalah individual itu sendiri, instansi
kepemerintahan tempat bernaung dan pihak penyelenggara kegiatan upacara.
3. Bentuk pelanggaran yang terjadi dalam soal adalah tidak adanya persatuan Indonesia (sila ke 3)
karena menurut saya, upacara kemerdekaan adalah satu kegiatan nasional yang wajib kita ikuti
untuk memaknai perjuangan dari para pendahulu kita dalam melepaskan indonesia dalan
penjajahan negara-negara lain.
4. Dampak jika nilai nasionalisme tidak diimplementasikan yaitu tidak adanya keadilan dalam
pelayan kepada masyarkat dimana peran kita sebagai ASN adalah harus netral dan adil dalam
melayani masyarakat. Seorang ASN seharusnya bisa mengayomi kepentingan kelompok-
kelompok minoritas dengan tidak membuat kebijakan peraturan yang mendiskriminasi
kelompok tersebut.
5. Gagasan alternative dari pemasalah tersebut adalah menanamkan kembali nilai nasionalisme
pada setiap individu untuk memaknai kembali itu apa itu PERJUANGAN, menumbuhkan rasa
saling tolong menolong dan gotong royong dalam memperbaiki rasa persatuan Indonesia.
6. Penerapannya yaitu dengan meningkatkan semangat gotong royong dimana keanekaragaman
bangsa bukanlah ancaman yang bias saling menegaskan. Kemudian kita perlu memuliakan
kemanusian untuk menjunjung tinggi persaudaraan perdamaian, dan keadilan antar umat.

Soal no. 3

1. Masalah pokoknya adalah tidak adanya kode etik dalam organisasi tersebut untuk memberi
sanksi kepada actor yang menerima ataupun memberikan tanda terima kasih berupa
barang/jasa. actor yang terlibat adalah sang professor, orang tua siswa, sang auditor dan
pemimpin universitas. Peran setiap actor antara lain sang professor sebagai pengajar yang
mendidik dan mengantarkan mahasiswanya ke jenjang yang sangat baik. Peran sang auditor
adalah pemeriksa kegiatan yang dilaksanakan universitas.
2. Analisis
a. Kode etik merupakan pedoman untuk bertindak tergantung pada niat baik dan buruknya.
Perlu diingatkan agar tidak masuk dalam kepentingan public.
b. Dampak tidak diterapkannya nilai dasar etika public : dapat masuk dalam lingkaran konflik
kepentingan
3. Gagasan alternative : sosialisasi kode etik
4. Konsekwensi penerapan dari alternative gagasan pemecahan adalah meningkatnya kesadaran
akan perlunya menaati kode etik.

Soal no. 4

Menurut saya, system pembelajaran yang perlu diterapkan adalah dengan mengkombinasikan dua sisi
yaitu kogniti dan sisi aplikasitif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang membantupeserta didik
untuk lebih memahami pembelajaran yang didapat di sector pendidikan

Soal no. 5

a. Pokok permasalahannya adalah gratifikasi. Seperti yang kita ketahui bahwa gratifikasi adalah
salah stu bentuk korupsi dimana kita memberikan “tanda kasih” untuk mengharapkan sesuatu
dari orang lain.
b. Pelanggaran terhadap nilai-nilai anti korupsi yang melibatkan actor adalah, nilai tanggung jawab,
mandiri, dan kerja keras. Pelanggaran terhadap nilai tanggung jawab yaitu sebagai seorang
dosen seharusnya tidak menuntut peserta didik nya untuk menyiapkan tanda kasih karena
sudah kewajibannya untuk mengajar. Nilai mandirinya yaitu siswa seharusnya jujur jika merasa
berat dalam tuntutan yang diberikan.
c. Gagasan alternativenya adalah menerapkan aturan institusi Pendidikan untuk mencegah
gratifikasi.
d. Konsekuensinya akan berdampak baik untuk institusi, pengajar dan peserta didik yaitu terjauhi
dari indikasi korupsi.

Soal no. 6

a. Status kematiannya adalah jihad dalam bertugas. Karena dalam proses melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang ASN dan seorang muslim.
b. Hak yang dapat diterima yaitu tidak ada karena status kepegawaian dari PNS tersebut belum
lama dia menyandang predikat PNS
c. Tidak bisa, karena sudah ada kebijakan yang telah ditentukan tentang status kepegawaian.

Soal no. 7

a. Pokok permasalahannya adalah kepuasan masyarakan yang masih rendah ditandai dengan
keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat. Actor dari kasus tersebut adalah bupat, dinas
kesehatan, dinas Pendidikan, dinas ketahanan pangan, dinas UMKM, perindog dan masyarakat
b. Dari perspektif whole of government, menurut saya kembali lagi ketujuan kenapa memakai
pendekatan wog. Pasti untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadapa kebijakan dan
pelayanan yang diterapkan di wilayah tersebut. Hanya saja banyak tantangan yang perlu
dihadapi jika memakai pendekatan wog apalagi perbedaan orientasi sector pembangunan.
c. Pemecahan masalah yang perlu diterapkan yaitu menyatukan tujuan pelayanan yakni tingkat
kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan yang diberikan. Manfaat yang akan dirasakan
yaitu mudah untuk mengakses layanan yang disediakan pemerintah karena telah menerapkan
pola pelayanan 1 pintu dengan jenis pelayanan barang dan pelayanan jasa.
d. Konsekuensinya yaitu banyak instansi yang merasa bahwa instansinya memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dilihat jenis pelayanannya padahal dalam penerapan wog dipemerintahan memiliki 1
tujuan yang pasti yaitu kepuasan masyarakat.

Soal no. 8

a. Kejadian ringkas adalah pemegang otoritas tidak memahami apa yang menjadi keluhan utama
masyarakatnya.
b. Potensi permasalahan yang luput adalah pikiran masyarakat yang suara atau aspirasinya tidak
didengar.
c. Factor-faktor yang mempengaruhi yaitu ketidakpahaman pemegang otoritas terhadap hasil
pelayanan, tidak adanya koordinasi dengan staff yang memberikan pelayanan serta keadaan
yang tidak kondusif di kepemerintahannya.
d. Pihak yang perlu terkait adalah masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya adalah berkoordinasi
untuk dapat melayani masyarakat dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai