Anda di halaman 1dari 45

TUNTUNAN PRAKTIS SHALAT

Shalat merupakan amalan penting di


dalam Islam, karena shalat adalah pembeda
antara mukmin dan kafir. Diriwayatkan dari
Jabir bin „Abdillah p, ia berkata, Aku
mendengar Rasulullah a bersabda;

‫اىشش ِك َٗا ْى ُن ْفشِ َرش َك‬


ِ ِ‫إُِ ثيِ اىشجو ٗثي‬
ْ ْ ّ َ َْ َ ِ ُ َ َ َْ َ
‫اىل َ ِح‬
َ
“Sesungguhnya (jarak) antara seseorang
dengan kesyirikan dan kekufuran (adalah)
meninggalkan shalat.”1

1
HR. Muslim Juz 1 : 82.
-1-
Shalat juga merupakan amal yang
pertama kali akan dihisab pada Hari
Kiamat. Jika seorang shalatnya baik, maka
sungguh ia akan sukses dan selamat. Dan
jika shalatnya kurang, maka ia akan celaka
dan merugi. Nabi a bersabda;

ِْ ٍِ ‫بع ُت ث ِِٔ ا ْى َعج ُذ َي ْ٘ ًَ ا ْى ِقي َبٍ ِخ‬


ِ ‫أَٗ ُه ٍب يح‬
َ ُ َ َ
َ ْ
‫َع ََ ِي ِٔ ا ْى َل َ ُح َف ِئ ُْ َص ُي َح ْذ َف َق ْذ أَ ْف َي َح‬
.‫بة َٗ َ ِغش‬ َ َ ‫َٗأَ ّْ َ َح َٗإ ُِْ َّ َق َل ْذ َف َق ْذ‬
َ
“Amalan yang yang pertama kali akan
dihisab dari seorang hamba pada hari
Kiamat adalah shalat(nya). Jika shalatnya
baik, maka sungguh ia akan sukses dan
selamat. Dan jika kurang, maka sungguh ia
telah celaka dan merugi.”2

2
HR. Tirmidzi Juz 2 : 413. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah Ash-
Shahihah Juz 3 : 1358.
-2-
SYARAT SAH SHALAT

Syarat sahnya shalat, antara lain :

1. Masuknya waktu shalat


Hal ini berdasarkan firman Allah q;

‫ ا ْى َُ ْؤ ٍِ ِْي َِ ِم َز ًبثب‬ٚ‫اىل َ َح َمب َّ ْذ َع َي‬


َ َُِ ‫إ‬
ْ
‫ٍَ ْ٘ ُق ْ٘ ًرب‬
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu
yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.”3

3
QS. An-Nisa‟ : 103.
-3-
2. Suci dari hadats besar dan hadats
kecil
Diriwayatkan dari Anas bin Malik y
ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a
bersabda;

‫اا َص َ ًح ِث َيشِ َ ُٖ ْ٘ ٍرس‬


َ َ ‫َ َي ْق َج ُو‬
ْ
”Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci
(berwudhu).”4

3. Sucinya pakaian, badan, dan tempat


yang digunakan untuk melaksanakan
shalat
Sucinya pakaian berdasarkan firman
Allah q;
‫َٗ ِي َبث َل َف َ ِّٖش‬
ْ 5 َ
“Dan pakaianmu bersihkanlah.”

4
HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan
Ibnu Majah : 273, lafazh ini miliknya.
-4-
Sucinya badan berdasarkan hadits dari
Ibnu „Abbas p ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

‫ِا ْغ ِغ ْو َر َمش َك َٗ َر َ٘ َّض ْأ‬


َ 6
“Cucilah kemaluanmu dan wudhulah.”

Sucinya tempat berdasarkan perintah


Rasulullah a agar menyiram air pada bekas
kencingnya orang arab badui didalam
masjid. Sebagaimana diriwayatkan dari
Anas bin Malik y ia berkata;

‫َج َبء أَ ْعشاثِّي َفج َبه ِفّي َ ِبئ َف ِخ ا ْى ََ ْغ ِ ِذ‬


ْ َ ٌ َ
‫اا‬
ُ َ ٚ‫اىْج ُِّي َص َي‬ َ ٌْ ٕ‫ب‬ُ َٖ َْ ‫بط َف‬ُ ْ‫اى‬
َ ُٓ ‫َف َض َج َش‬

5
QS. Al-Muddatsir : 4.
6
HR. Baihaqi Juz 1 : 771. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami‟ :
562.
-5-
‫اىْجِّي‬
َ ‫ َث ْ٘ َى ُٔ أَ ٍَش‬ٚ‫َع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ َف َي ََب َق َض‬
ُ َ َ ْ
‫ اا ع َيي ِٔ ٗع َيٌ ث َِز ُّ٘ ٍرة ٍِِ ٍ ٍر‬ٚ‫ص َي‬
‫بء؛‬ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َُ َ
ِٔ ‫َفأُ ْٕشِ ْي َ َع َيي‬
ْ
“Seseorang Badui datang kemudian
kencing di suatu sudut masjid, maka orang-
orang menghardiknya, lalu Nabi a
melarang mereka. Ketika ia telah selesai
kencing, Nabi a menyuruh untuk
diambilkan setimba air lalu disiramkan di
atas bekas kencing itu.”7

7
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 219 dan
Muslim Juz 1 : 285.
-6-
4. Menutup aurat
Berdasarkan firman Allah q;

‫آد ًَ ُ ُز ْٗا صِ َيْ َز ُنٌ ِع ْْ َذ ُم ّ ِو‬


َ ‫َيب َث ِّْي‬
ْ ْ
‫ٍَ ْغ ِ ٍرذ‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah di setiap (memasuki) masjid.” 8

Yang dimaksud dengan kata Az-


Ziinah adalah setiap pakaian yang menutupi
aurat, dan yang dimaksud dengan masjid
adalah shalat. Jadi makna ayat tersebut
adalah tutuplah aurat kalian ketika hendak
melakukan shalat.

8
QS. Al-A‟raaf : 31.
-7-
 Aurat lak-laki antara pusar hingga
lutut
Sebagaimana dalam hadits „Amru bin
Syu‟aib y, dari ayahnya, dari kakeknya
secara marfu‟; 9
‫اىش ْمج ِخ َع ْ٘ َس ٌةح‬َٗ ‫اىغش ِح‬ ِ‫ٍب ثي‬
َ ُ َ ُ َ َْ َ
“Antara pusar dan lutut adalah aurat.”10

 Aurat wanita adalah seluruh


tubuhnya kecuali wajah dan kedua
telapak tangan
Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya
kecuali wajah dan kedua telapak tangan, ini
adalah pendapat Jumhur ulama‟.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dai
„Abdullah (bin Mas‟ud) y, dari Nabi a,
beliau bersabda;

9
Marfu‟ artinya sampai kepada Nabi a.
10
HR. Daraquthni. Hadits ini dihasankan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 271.
-8-
‫اَ ْى ََشأَ ُح َع ْ٘ َس ٌةح‬
ْ
“Wanita adalah aurat.”11

5. Menghadap kiblat
Sebagaimana hadits dari Abu
Hurairah y Nabi a bersabda terhadap
orang yang buruk shalatnya;

ِ
َ ‫اىل َ ح َفأَ ْع ِج ِغ ا ْى ُ٘ ُّض‬
‫٘ء‬ َ ٚ‫ذ ِإ َى‬ ُ َْ ‫ِإ َرا ُق‬
‫ٌُ ْاع َز ْقج ِِو ا ْى ِقج َي َخ‬
ْ َ
“Jika engkau hendak shalat, maka
berwudhulah dengan sempurna. Kemudian
menghadaplah (ke) kiblat.”12

11
HR. Tirmidzi Juz 3 : 1173. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil :
273.
12
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5897 dan
Muslim Juz 1 : 397.
-9-
6. Niat
Syarat sahnya shalat adalah niat.
Berdasarkan keumuman hadits dari Amirul
Mu‟minin, „Umar bin Al Khaththab y, ia
berkata, aku mendengar Rasulullah a
bersabda;

‫بد َٗإ َِّ ََب ِى ُن ّ ِو ْاٍشِ ٍرا‬


ِ ‫ِبىْي‬
َّ ِ ‫به ث‬
ُ ََ ‫إ َِّ ََب ْاألَ ْع‬
َٙ٘ َّ ‫ٍَب‬
“Sesungguhnya setiap perbuatan
tergantung pada niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang ia
niatkan.”13

13
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan
Muslim Juz 3 : 1907.
- 10 -
RUKUN SHALAT

Rukun Shalat adalah :

1. Berdiri pada shalat fardhu bagi yang


mampu
Allah q berfirman;

‫اىل َ ِح‬ ِ
َ َٗ ‫اىل َي َ٘اد‬ َ ٚ‫َحبفظُ ْ٘ا َع َي‬
ِ
ِ َ ِ ‫ ٗ ُقٍ٘٘ا‬َٚ ‫ا ْى٘ع‬
َِ ‫ا َق ِبّ ِزي‬
ْ ُْ ْ َ ْ ُ
”Peliharalah shalat-shalat (kalian), dan
(peliharalah) shalat wustha. Berdirilah
untuk Allah (dalam shalat kalian) dengan
khusyu.”14

14
QS. Al-Baqarah : 238.
- 11 -
2. Takbiratul ihram
Diriwayatkan dari „Ali y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

‫اىز ْنجِيش‬ ‫اىل َ ِح اى ٖ٘س ٗرحشِ يَٖب‬َ ‫با‬ ُ ‫ٍ ْف َز‬


ِ
ُْ َ َ ُْ ْ َ َ ُ َُْ
ٌ‫اىز ْغ ِيي‬
َ ‫َٗ َر ْح ِيي ُي َٖب‬
ُ ْ ْ
”Kunci shalat adalah bersuci.
Pengharamnya adalah takbir dan
15
penghalalnya adalah salam.”

15
HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu
Majah : 275. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 301.
- 12 -
3. Membaca Al-Fatihah pada setiap
raka’at
Dari „Ubadah bin Shamit y, bahwa
Rasulullah a bersabda;

ِ ‫َ َص َ َح ِى ََ ِْ َىٌ َي ْقش ْأ ِث َف ِبر َح ِخ ا ْى ِن َز‬


.‫بة‬
َ ْ
”Tidak sah shalat seseorang yang tidak
membaca Al-Fatihah.” 16

4, 5. Ruku’ dan tuma’ninah didalamnya


Sebagaimana firman Allah q;

‫آٍ ُْ٘ا ْاس َم ُع ْ٘ا َٗ ْاع ُ ُذ ْٗا‬ ِ َ


َ َِ ‫َيب أ ُي َٖب اىَز ْي‬
”Wahai orang-orang yang beriman,
ruku‟lah dan sujudlah kalian.” 17

16
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan
Muslim Juz 1 : 394.
17
QS. Al-Hajj : 77.
- 13 -
Diriwayatkan dari Abu Mas‟ud Al-
Anshari Al-Badri y ia berkata, Rasulullah
a bersabda;

‫َ ُي ِقيٌ اىش ُج ُو ِفي َٖب‬ ‫ا َص َ ٌةح‬ ُ ِ‫َ ُر ْ ض‬


ْ َ ‫ْ ٌة‬
‫اىغ ُ ْ٘ ِد‬
ُ َٗ ِ ْ٘ ‫اىش ُم‬ ِ
ُ ‫ُص ْي َج ُٔ فّي‬
”Tidak sah shalat seorang yang tidak
menegakkan punggung di dalam ruku‟ dan
sujud.”18

Adapun tuma‟ninah adalah dengan


menenangkan semua persendian –dengan
mengembalikan semua persendian ke
tempatnya.- Rasulullah a bersabda;

18
HR. Tirmidzi Juz 2 : 265, lafazh ini miliknya, Abu
Dawud : 855, dan Ibnu Majah 871. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahih At-Targhib wat Tarhib Juz 1 : 526.
- 14 -
‫ ُي ْغج َِغ‬ٚ‫َ َر ِز ٌُ َص َ ُح أَ َح ِذ ُمٌ َح ّز‬
ْ
ِٔ ‫ ٌُ ُي َنجِش َٗ َيش َم ُع َفي َض ُع َم َفي‬... ‫ا ْى ُ٘ ُّض ْ٘ َء‬
ْ َ ْ ُ َ
ُٔ ‫بص َي‬ ِ ‫ َر ْ َ ِئِ ٍ َف‬ٚ‫ س ْمجزي ِٔ حز‬ٚ‫ع َي‬
َ َ َ َ َ َْ َ ُ َ
‫َٗ َر ْغ َزش ِ ّي‬
ْ ْ
”Tidak sempurna shalat salah seorang
diantara kalian hingga ia menyempurnakan
wudhunya ... kemudian ia tertakbir dan
ruku‟, dengan meletakkan kedua tangannya
diatas kedua lututnya hingga seluruh
persendiannya tenang dan lurus.”19

Ada yang berpendapat bahwa tuma‟ninah di


dalam ruku‟ adalah seukuran bacaan yang
wajib diucapkan ketika ruku‟.

19
HR. Abu Dawud : 858 dan Nasa‟i Juz 2 : 1136.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5
dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib Juz 1 : 536.
- 15 -
6, 7. I’tidal setelah ruku’ dan
Tuma’ninah didalamnya
Hal ini berdasarkan hadits dari Abu
Hurairah y, Rasulullah a bersabda
terhadap orang yang buruk shalatnya;

ِ ‫ َر ْ َ ِئِ س‬ٚ‫ٌُ اس َمع حز‬


‫ام ًعب‬ َ َ َ ََ ْ ْ َ
”Kemudian bangunlah hingga engkau
tuma‟ninah (di dalam) berdiri i‟tidal
tersebut).”20

8, 9. Sujud dan tuma’ninah didalamnya


Diriwayatkan dari Ibnu ‟Abbas p, ia
berkata, Rasulullah a bersabda;

َِ ٍِ ُٔ ‫َح ِى ََ ِْ َ ُي ِلي ُت أَ ّْ َف‬ َ ‫َ َص‬


ْ
َِ ‫ٍَب ُي ِلي ُت ا ْى َ جِي‬ ِ ‫األس‬
َْ ْ
ْ ْ
20
HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 16 -
”Tidak (sempurna) shalat seseorang yang
tidak menempelkan hidungnya ke tanah
(ketika sujud), (seperti) ia menempelkan
dahi(nya ke lantai).”21

Anggota sujud ada tujuh,


sebagaimana hadits dari Ibnu ‟Abbas p ia
berkata, bahwa Nabi a bersabda;

ٌ‫ َعج َع ِخ أَ ْع ُظ ٍر‬ٚ‫د أَ ُْ أَ ْع ُ َذ َع َي‬ ُ ‫أُ ٍِ ْش‬


ْ
ِِ ‫ أَ ّْ ِف ِٔ َٗا ْىي َذ ْي‬ٚ‫بس ثِي ِذ ِٓ َع َي‬‫اى جٖخ ٗأَش‬
َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َْ
‫اىش ْمج َزي ِِ) َٗأَ ْ ش ِاف‬ ‫اىش ْج َيي ِِ (أَ ِي‬
ِ ٗ
َ ْ َ ُ ْ ّ َ
ِِ ‫ا ْى َق َذ ٍَي‬
ْ

21
HR. Daraquthni : 348. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shifat Shalat.
- 17 -
”Aku diperintahkan untuk bersujud di atas
tujuh tulang; dahi –beliau juga berisyarat
dengan tangannya ke hidungnya,- kedua
(telapak) tangan, kedua (lutut) kaki, serta
ujung jari-jemari kaki.”22

10, 11. Duduk diantara dua sujud dan


Tuma’ninah didalamnya
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah
y, Rasulullah a bersabda terhadap orang
yang buruk shalatnya;

‫ َر ْ ََ ِئ َِ َج ِبى ًغب‬ٚ‫ٌُ ْاس َف ْع َح َز‬


َ
”Kemudian angkatlah hingga engkau
duduk (diantara dua sujud) dengan
tuma‟ninah.” 23

22
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 776 dan
Muslim Juz 1 : 490, lafazh ini miliknya.
23
HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 18 -
12, 13. Duduk dan membaca tasyahud
akhir
Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin
Mas‟ud) y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

‫اىل َ ِح َف ْيي ُق ْو‬ ِ َ


َ ‫ِإ َرا َق َع َذ أ َح ُذ ُم ٌْ فّي‬
َ
‫بد‬ ِ ِ ِ ُ ‫اَىز ِحي‬
ُ ‫اد َٗاى ّ ْي َج‬ ُ َ٘ ‫اىل َي‬
َ َٗ Muََٔ‫بد ى‬ َ َ
ِ َ ‫َاىغ َ ً ع َيي َل أَيٖب اىْجِّي ٗسحَ ُخ‬
‫اا‬ َ ْ َ َ ُ َ َُ ْ َ ُ َ
ِ َ ‫ ِعج ِبد‬ٚ‫ٗثش َم ُبرٔ َاىغ َ ً ع َييْب ٗع َي‬
‫اا‬
َ َ َ َْ َ ُ َ ُ ََ َ
َ َ ِ ِ
ُ َ َ ‫ أ ْش َٖ ُذ أ ُْ َ ِإ َى َٔ ِإ‬...َِ ‫اىلبىح ْي‬
‫اا‬ َ
ُٔ ُ‫َٗأَ ْش َٖ ُذ أَ َُ ٍُ َح ََ ًذا َعج ُذ ُٓ َٗ َس ُع ْ٘ى‬
ْ
“Jika salah seorang diantara kalian duduk
(tasyahud akhir) di dalam shalat, maka
hendaklah ia membaca;

- 19 -
”Segala salam hormat milik Allah,
shalawat dan kebaikan. Semoga
keselamatan, rahmat Allah, dan
keberkahan-Nya senantiasa dilimpahkan
kepada engkau, wahai Nabi. Semoga
keselamatan senantiasa dilimpahkan
kepada kami dan kepada hamba-hamba
Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwasanya tiada sesembahan (yang
berhak untuk disembah) selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba-Nya dan utusan-Nya.”24

24
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan
Muslim Juz 1 : 402.
- 20 -
‫‪14. Membaca shalawat Nabi a setelah‬‬
‫‪tasyahud akhir‬‬
‫‪Bacaan shalawat Nabi a, adalah :‬‬

‫َاى َيٌٖ ص ّ ِو َع َي‪ٍ ٚ‬حَ ٍرذ ٗ َع َي‪ِ ٚ‬‬


‫آه‬ ‫ُ َ َ َ‬ ‫ُ َ َ‬
‫إيٌ َٗ َع َي‪ٚ‬‬ ‫ٍحَ ٍرذ َمَب ص َيي َذ ع َي‪ ٚ‬إِثش ِ‬
‫َْ ْ َ‬ ‫َ َ ْ َ‬ ‫ُ َ َ‬
‫إيٌ ِإ َّ َل َح َِي ٌةذ ٍَ ِ ي ٌةذ اى َي ٌُٖ‬ ‫آه إِثش ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ َ‬
‫آه ٍُ َح ََ ٍرذ َم ََب‬ ‫ثبسِ ْك َع َي‪ٍ ٚ‬حَ ٍرذ ٗ َع َي‪ِ ٚ‬‬
‫ُ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫إيٌ‬ ‫آه إِثش ِ‬ ‫إيٌ ٗ َع َي‪ِ ٚ‬‬ ‫ثبس ْم َذ ع َي‪ ٚ‬إِثش ِ‬
‫َ َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ِفّي ا ْى َعب َى َِي َِ ِإ َّ َل َح َِي ٌةذ ٍَ ِ ي ٌةذ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬

‫‪- 21 -‬‬
”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau melimpahkan
shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau melimpahkan
keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji dan Maha Mulia.”25

15. Mengucapkan salam


Jumhur ulama‟ berpendapat bahwa
ucapan salam yang termasuk rukun shalat
adalah salam yang pertama saja. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari
„Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

25
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 3190 dan
Muslim Juz 1 : 406.
- 22 -
‫اىز ْنجِيش‬ ‫اىل َ ِح اى ٖ٘س ٗرحشِ يَٖب‬َ ‫با‬ ُ ‫ٍ ْف َز‬
ِ
ُْ َ َ ُْ ْ َ َ ُ َُْ
ٌ‫اىز ْغ ِيي‬
َ ‫َٗ َر ْح ِيي ُي َٖب‬
ُ ْ ْ
”Kunci shalat adalah bersuci.
Pengharamnya adalah takbir dan
26
penghalalnya adalah salam.”

16. Tertib antar tiap-tiap rukun


Hal ini karena Rasulullah a
melakukan rukun-rukun shalat dengan
tertib, dan beliau bersabda;

‫َص ُي٘ا َم ََب َسأَ ْي ُز َُ ْ٘ ِّّي أُ َص ِّيّي‬


ْ ْ
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihat aku shalat.”27
26
HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu
Majah : 275. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 301.
27
HR. Bukhari Juz 1 : 605.
- 23 -
WAJIB SHALAT

Wajib shalat, antara lain :

1. Takbir intiqal
Takbir intiqal adalah takbir yang
mengiringi perubahan gerakan, termasuk
ucapan “Sami‟allahu liman hamidah” dan
“Rabbana wa lakal hamdu.” Diantara
dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah y, ia berkata;

‫اا َع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ ِإ َرا‬ ٚ‫اا َص َي‬ ِ َ ‫بُ سع٘ ُه‬


َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ‫َم‬
‫اىل َ ِح ُي َن ِجش ِحي َِ َي ُق ْ٘ ًُ ٌُ ُي َنجِش‬ َ ٚ‫بً ِإ َى‬ َ ‫َق‬
ُّ َ ْ ُّ
ِْ ََ ‫اا ِى‬ ِ
ُ َ ‫ح ْي َِ َي ْش َم ُع ُ ٌَ َي ُق ْ٘ ُه َعَ َع‬
ِ
ٌُ ِ ْ٘ ‫اىش ُم‬ُ َِ ٍِ ُٔ ‫َح َِ َذ ُٓ ِحي َِ َيش َف ُع ُص ْيج‬
َ َ ْ ْ
‫َي ُق ْ٘ ُه َٗ ُٕ َ٘ َق ِبئٌ َس َث َْب َٗ َى َل ا ْى َح َْ ُذ‬
‫ٌة‬
- 24 -
“Apabila Rasulullah a berdiri (untuk)
shalat beliau bertakbir ketika berdiri,
kemudian bertakbir ketika ruku‟, lalu
membaca “Sami‟allahu liman hamidah”
(Allah mendengar orang yang memuji-Nya)
ketika beliau mengangkat tulang
punggungnya dari ruku‟. Saat berdiri beliau
membaca “Rabbana walakal hamdu”
(Wahai Rabb kami hanya bagi-Mu segala
puji).”28

2. Membaca tasbih ketika ruku’ dan


sujud
Dari Hudzaifah y, ia berkata;

ِٔ ‫اا َع َيي‬ ٚ‫اا صي‬ ِ ‫ص َييذ ٍع سع٘ ِه‬


ْ َُ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ ْ َ
َ ‫َٗ َع َي ٌَ َف َش َم َع َف َق َبه ِف ّْي ُس ُم ْ٘ ِع ِٔ ُع ْج َح‬
ُ‫ب‬

28
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 657 dan
Muslim Juz 1 : 392, lafazh ini miliknya.
- 25 -
‫بُ َس َثّي‬
َ ‫َس ّثِّي ا ْى َع ِظي ٌِ َٗ ِفّي ُع ُ ْ٘ ِد ِٓ ُعج َح‬
َ ْ ْ ْ َ
.ٚ‫األ ْع َي‬َْ
“Aku shalat bersama Rasulullah n. Dalam
ruku‟nya beliau membaca, “Subhana
Rabbiyal Azhim.” (Maha Suci Rabbku
Yang Maha Agung). Dan dalam sujudnya
beliau membaca, “Subhana Rabbiyal
„Ala.”(Maha Suci Rabbku Yang Maha
Tinggi).”29

Ada beberapa riwayat lain bacaan


dalam ruku‟ dan sujud, antara lain;

ٌُٖ ‫ُعج َحب َّ َل اى َي ٌُٖ َس َث َْب َٗث َِح َْ ِذ َك اى َي‬


َ َ ْ
‫ا ْغ ِفش ِىّي‬
ْ ْ
29
HR. Nasa‟i Juz 2 : 1046. Hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil :
333.
- 26 -
”Maha Suci Engkau ya Allah. (Wahai)
Rabb kami, Engkau Maha Terpuji. Ya
Allah, ampunilah aku.”30

Atau membaca;

‫اىش ْٗ ِا‬ ِ ِ
ُ َٗ ‫اىَ َئ َنخ‬
َ ‫٘ا ُق ُذ ْٗ ٌةط َس ُة‬
‫ُع ُج ٌة‬
”Maha Suci dan Maha Bersih, Rabb para
Malaikat dan Jibril.”31

Atau membaca;

‫بُ ِري ا ْى َ جش ْٗ ِد َٗا ْى ََ َي ُن ْ٘ ِد‬ َ ‫ُع ْج َح‬


َُ
ِ ‫ٗا ْى ِنجشِ ي‬
‫بء َٗا ْى َع َظ ََ ِخ‬ َ ْ َ
30
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 761 dan
Muslim Juz 1 : 484.
31
HR. Muslim Juz 1 : 487.
- 27 -
”Maha Suci Rabb Yang Memiliki
keperkasaan, kerajaan, kesombongan, dan
keagungan.”32

3. Membaca doa diantara dua sujud


Dari Ibnu „Abbas p, ia berkata;
“Sesungguhnya Nabi a ketika berada
diantara dua sujud, beliau membaca;

‫اججش ِّّي‬ ْ َٗ ( ‫اى َي ٌُٖ ا ْغ ِفش ِىّي َٗا ْس َح َْ ِّْي‬


ْ ْ ُ ْ ْ ْ َ
ِِ ‫َٗ ْاس َف ْع ِّْي) َٗ ْإ ِذ ِّّي َٗ َع ِبف ِّْي َٗ ْاس ُص ْق‬
ْ ْ ْ
“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku,
(cukupilah aku, angkatlah [derajat]ku),
berilah petunjuk kepadaku, selamatkanlah
aku dari marabahaya dan berilah aku
rizki.”33

32
HR. Abu Dawud : 873 dan Nasa‟i : 1049.
33
HR. Abu Dawud : 850. lafazh yang di dalam
kurung adalah tambahan dalam riwayat Ahmad.
- 28 -
4. Tasyahud awal dan duduk didalamnya
Diantara dalilnya adalah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa‟idi
y yang menceritakan shalat Rasulullah a;

ٚ‫ِإ َرا َج َي َظ ِفّي اىش ْم َع َزي ِِ َج َي َظ َع َي‬


ْ َ
َْٚ َْ ‫ َٗ َّ َل َت ا ْىي‬ٙ‫سِ ْج ِي ِٔ ا ْىي ْغش‬
ُ َ ُ
”Apabila beliau duduk pada raka‟at kedua
beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan
meluruskan (menegakkan) kaki kanan
(duduk iftirasy).”34

34
HR. Bukhari Juz 1 : 794.
- 29 -
PEMBATAL SHALAT

Hal-hal yang dapat membatalkan


shalat, antara lain:

1. Yakin adanya hadats


Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia
berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;

‫ِإ َرا َٗ َج َذ أَ َح ُذ ُمٌ ِفّي َث ْ ِْ ِٔ َشي ًئب َفأَ ْش َن َو‬


ْ ْ
َ ‫؟ َف‬ َ ًْ َ‫ أَ َ َش َ ٍِ ْْ ُٔ َشّي ٌةء أ‬: ِٔ ‫َع َي ْي‬
ْ
‫ َي ْغ ََ َع َص ْ٘ ًرب‬ٚ‫َي ْخش َج َِ ٍِ َِ ا ْى ََ ْغ ِ ِذ َح َز‬
ُ
‫أَ ْٗ َي ِ َذ سِ ْي ًحب‬

- 30 -
“Apabila salah seorang diantara kalian
merasakan sesuatu dalam perutnya,
kemudian ia ragu-ragu apakah ia
mengeluarkan sesuatu (angin) atau tidak,
maka janganlah sekali-kali ia
(membatalkan shalatnya dan) keluar dari
masjid, (kecuali jika) ia mendengar suara
atau mencium bau(nya).”35

2. Meninggalkan salah satu rukun shalat


atau syarat sah shalat dengan sengaja
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah
a terhadap orang yang buruk shalatnya;

‫ِا ْس ِج ْع َف َل ّ ِو َف ِئ َّ َل َىٌ ُر َل ّ ِو‬


ْ
”Kembalilah ulangi shalatmu, karena
engkau belum shalat.”36

35
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 137 dan
Muslim Juz 1 : 362, lafazh miliknya.
36
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan
Muslim Juz 1 : 397.
- 31 -
3. Makan dan minum dengan sengaja
Makan dan minum dengan sengaja
membatalkan shalat, baik itu dilakukan
pada shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Karena hal yang membatalkan shalat fardhu
juga membatalkan shalat sunnah. Ibnul
Mundzir 5 berkata;
”Para ulama‟ telah bersepakat bahwa
barangsiapa yang makan dan minum dalam
shalat fardhu, maka ia wajib mengulangi
shalatnya.”37

4. Berbicara dengan sengaja, bukan


untuk kepentingan shalat
Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatka dari Zaid bin Arqam y, ia
berkata;
‫ َع ْٖ ِذ‬ٚ‫اىل َ ِح َع َي‬ ِ
َ ‫إ ُِْ ُم َْب َى َْ َز َن َي ٌُ فّي‬
‫اا َع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ ُي َن ِّيٌ أَ َح ُذ َّب‬ ٚ‫اىْجِّي صي‬
ُ َ ْ ُ َ َ َ ِّ َ
37
Al-Ijma‟, 40.
- 32 -
‫ ( َٗ ُق ْ٘ ٍُ ْ٘ا‬: ‫ َّ َض َى ْذ‬ٚ‫بج ِز ِٔ َح َز‬ ِ
َ ‫َصبح َج ُٔ ث َِح‬
ِِ ‫ِبىغ ُن ْ٘ ِد َٗ ُِّٖ ي َْب َع‬ َِِ
‫ا َق ِبّ ِزي َِ) َفأُ ٍِش َّب ث‬
ْ ُ ْ ْ
.ًِ َ ‫ا ْى َن‬
”Dahulu di masa Nabi a kami biasa
berbicara di waktu shalat, salah seorang
diantara kami berbicara kepada temannya
(yang berada di sampingnya) tentang
keperluannya. Sampai turun ayat, ”Dan
hendaklah kalian berdiri karena Allah
(dalam shalat kalian) dengan khusyu.”38
Maka kami pun diperintahkan untuk diam
dan dilarang untuk berbicara (di dalam
shalat).”39

38
QS. Al-Baqarah : 238.
39
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1142 dan
Muslim Juz 1 : 539, lafazh ini miliknya.
- 33 -
Dan juga hadits yang diriwayatkan
dari Muawiyah bin Al-Hakam y, ia berkata
Rasulullah a bersabda;

ِْ ٍِ ‫اىل َ َح َ َي ْل ُي ُح ِفي َٖب َشّي ٌةء‬ َ ِٓ ‫إ َُِ َٕ ِز‬


ْ ْ
‫اىز ْنجِيش‬ َٗ ‫اىز ْغجِي ُح‬ َ٘ ُٕ ‫بط إ َِّ ََب‬ ِ ْ‫َم َ ًِ اى‬
ُْ َ ْ َ َ
ِ ‫ٗ ِقشاء ُح ا ْى ُقش‬
ُ‫آ‬
ْ َ َ َ
”Sesungguhnya shalat ini tidak pantas di
dalamnya ada percakapan manusia sedikit
pun. Sesungguhnya (bacaan di dalam)
shalat itu adalah tasbih, takbir, dan bacaan
Al-Qur‟an.”40

40
HR. Muslim Juz 1 : 537.
- 34 -
5. Tertawa sampai terbahak-bahak
Para ulama‟ telah bersepakat atas
batalnya shalat yang disebabkan karena
tertawa terbahak-bahak. Adapun tersenyum,
maka kebanyakan ulama menganggap
bahwa hal itu tidaklah merusak shalat.
Diriwayatkan dari Jabir y, ia berkata;

.‫اَ َىزج َغٌ َ َي ْق َ ُع َٗ َى ِن ِْ َر ْق َ ُع ا ْى َقش َقش ُح‬


َ ْ ُ َ
”Tersenyum itu tidak membatalkan shalat,
tetapi yang membatalkan (shalat adalah)
tertawa.”41

41
HR. Ibnu Abi Syaibah 1/387.
- 35 -
DZIKIR SESUDAH
SHALAT FARDHU

Dzikir-dzikir sesudah shalat fardhu,


antara lain :
1. Membaca istighfar tiga kali;

.‫اا‬ ِ َ َ ‫اا أَعز ْ ِفش‬ ِ َ


َ َ ‫اا أ ْع َز ْ ف ُش‬
َ ُ َ ْ َ َ ‫أ ْع َز ْ ف ُش‬
“Aku memohon ampun kepada Allah. Aku
memohon ampun kepada Allah. Aku
memohon ampun kepada Allah.”42

42
HR. Muslim Juz 1 : 591.
- 36 -
2. Lalu membaca;

ًُ َ ‫اىغ‬ ِ َ
َ ‫اىغ َ ًُ ٍَٗ ْْ َل‬َ ‫اى َي ُٖ ٌَ أ ّْ َذ‬
.ً‫اا ْمش ِا‬
ِ ْ َٗ ‫بس ْك َد َيب َرا ا ْى َ َ ِه‬
َ ‫َر َج‬
َ
“Ya Allah, Engkaulah keselamatan dan
dari-Mulah keselamatan itu. Maha Suci
Engkau, wahai Yang Memiliki keagungan
dan kemuliaan.”43

3. Lalu membaca;

ُ َ َ ‫َ ِإ َى َٔ ِإ‬
ُٔ ‫اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى‬
‫ ُم ّ ِو َشّي ٍرء‬ٚ‫ا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي‬
ْ

43
HR. Muslim Juz 1 : 592.
- 37 -
َ َٗ ‫َق ِذ ْي ٌةش اى َي ُٖ ٌَ َ ٍَ ِبّ َع ِى ََب أَ ْع َ ْي َذ‬
‫ٍُ ْع ِ ّي ِى ََب ٍَ َْ ْع َذ َٗ َ َي ْْ َف ُع َرا ا ْى َ ِّذ‬
َ
.‫ٍِ ْْ َل ا ْى َ ُذ‬

”Tidak ada sesembahan (yang berhak


untuk disembah) selain Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tidak ada yang dapat menahan apa yang
telah Engkau berikan, tidak ada yang dapat
memberikan apa yang telah Engkau tahan
dan tidaklah bermanfaat kekayaan bagi
seseorang (kecuali iman dan amal
shalihnya), hanya dari Engkaulah
44
kekayaan itu .”

44
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 808 dan
Muslim Juz 1 : 593, lafazh ini milik keduanya.
- 38 -
4. Lalu membaca;

ُٔ ‫اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى‬ ُ َ َ ‫َ ِإ َى َٔ ِإ‬


‫ ُم ّ ِو َشّي ٍرء‬ٚ‫ا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي‬
ْ
َ ‫ِبا َ ِإ َى َٔ ِإ‬ ِ َ ‫َق ِذيش َ ح٘ َه ٗ َ ُق٘ َح ِإ َ ث‬
َ َ َْ ‫ْ ٌة‬
ّ ِ ُٔ ‫اا َٗ َ َّ ْع ُج ُذ ِإ َ إ َِي ُبٓ َى‬
ُٔ ‫اىْ ْع ََ ُخ َٗ َى‬ َُ
ُ َ َ ‫بء ا ْى َح َغ ُِ َ ِإ َى َٔ ِإ‬
‫اا‬ ُ َْ ‫اىّث‬
َ ُٔ ‫ا ْى َف ْض ُو َٗ َى‬
.َُ ْٗ ‫اىذ ْي َِ َٗ َى ْ٘ َمشِ َٓ ا ْى َن ِبفش‬ ِّ ُٔ ‫ٍُ ْخ ِي ِل ْي َِ َى‬
ُ
”Tidak ada sesembahan (yang berhak
untuk disembah) selain Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak
ada daya dan kekuatan melainkan dengan
(izin) Allah. Tidak ada sesembahan (yang
- 39 -
berhak untuk disembah) selain Allah dan
kami tidak mengabdi selain kepada-Nya.
Bagi-Nya segala karunia, bagi-Nya segala
anugerah dan bagi-Nya segala pujian yang
baik. Tidak ada sesembahan (yang berhak
untuk disembah) selain Allah, (dengan)
mengikhlaskan agama kepada-Nya,
meskipun orang-orang kafir
membencinya.”45

5. Lalu membaca;
Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x,
Allahu Akbar 33x, untuk melengkapi yang
keseratus dengan membaca;

ُ َ َ ‫َ ِإ َى َٔ ِإ‬
ُٔ ‫اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى‬
‫ ُم ّ ِو َشّي ٍرء‬ٚ‫ا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي‬
ْ
.‫َق ِذ ْيش‬
‫ٌة‬
45
HR. Muslim Juz 1 : 594.
- 40 -
”Tidak ada sesembahan (yang berhak
untuk disembah) selain Allah, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.46

Rasulullah a menjelaskan tentang


keutamaan membaca dzikir ini adalah;

‫ُغ ِفش ْد َ َ َبي ُبٓ َٗإ ُِْ َمب َّ ْذ ٍِ ّْث َو َص َث ِذ‬


َ
. ِ‫ا ْىج ْحش‬
َ
“(Niscaya akan) diampuni kesalahan-
kesalahannya, meskipun sebanyak buih (di)
lautan.”47

46
HR. Muslim Juz 1 : 597.
47
HR. Muslim Juz 1 : 597.
- 41 -
‫‪6. Lalu membaca Al-Ikhlash dan‬‬
‫‪Mu‟awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-‬‬
‫‪Naas).48‬‬

‫;‪7. Lalu membaca Ayat Kursi‬‬

‫ا َ ِإ َى َٔ ِإ َ ُٕ َ٘ ا ْى َحّي ا ْى َق ُي ْ٘ ًُ َ َر ْأ ُ ُز ُٓ‬ ‫اَ َ ُ‬


‫ُ‬
‫اد َٗ ٍَب‬ ‫ِع َْ ٌةخ ٗ َ ًَّ٘ َىٔ ٍب ِفّي اىغَبٗ ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ ْ ٌة ُ َ‬
‫األ ْس ِ ٍَ ِْ َرا ا َى ِز ْي َي ْش َف ُع ِع ْْ َذ ُٓ ِإ َ‬ ‫ِفّي ْ َ‬
‫ِث ِئ ْر ِّ ِٔ َي ْع َيٌ ٍَب َثي َِ أَ ْي ِذيِٖ ٌ َٗ ٍَب َ ْي َف ٌُٖ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ٍر‬
‫َٗ َ ُي ِحي ُ ْ٘ َُ ث َِشّيء ٍِ ِْ ِع ْي َِ ِٔ ِإ َ ث ََِب‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫اد َٗ ْ َ‬
‫األ ْس َ‬ ‫َشبء ٗ ِعع ُمش ِعئ اىغَبٗ ِ‬
‫َ َ َ ْ ُُ َ َ َ‬
‫َٗ َ َي ُئ ْ٘ ُد ُٓ ِح ْف ُظ ُٖ ََب َٗ ُٕ َ٘ ا ْى َع ِيّي ا ْى َع ِظيٌ‪.‬‬
‫ْ ُ‬ ‫ُ‬
‫‪48‬‬
‫‪HR. Tirmidzi Juz 5 : 2903.‬‬
‫‪- 42 -‬‬
“Allah (yang) tidak ada sesembahan (yang
berhak untuk disembah) selain Dia. Yang
Maha Hidup (Kekal) lagi Maha Terjaga
(terus-menerus mengurus makhlukNya),
tidak pernah mengantuk dan tidak pernah
tidur. Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada
yang dapat memberi syafa‟at di sisi-Nya
kecuali dengan izin-Nya. Dia Maha
Mengetahui apa yang di hadapan mereka
dan apa yang di belakang mereka dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu-Nya, melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dia tidak merasa berat
memelihara keduanya dan Dia Maha
Tinggi lagi Maha Agung.”49

49
QS. Al-Baqarah : 255.
- 43 -
Keutamaan membaca Ayat Kursi
setiap selesai shalat adalah sebagaimana
disebutkan dalam hadits;

‫ُم ّ ِو َص َ ٍرح‬ ِ‫ٍَ ِْ َقشأَ َآي َخ ا ْى ُنش ِع ِّي ِفّي ُد ُثش‬


ْ ّ ْ َ
َ ‫َ َْ ِخ ِإ‬ ‫َىٌ َي ُح َو َثي َْ ُٔ َٗ َثي َِ ُد ُ ْ٘ ِه ا ْى‬
ْ ْ ْ
.‫د‬ُ ْ٘ ََ ‫ا ْى‬
“Barangsiapa yang membaca ayat kursi
setiap selesai shalat (fardhu), maka tidak
ada penghalang antara dirinya dengan
masuk Surga, kecuali kematian.” 50

Shalawat dan salam semoga


tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad,
kepada keluarganya, dan para sahabatnya.
*****

50
HR. Ibnus Sunni. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah Ash-
Shahihah Juz 2 : 972.
- 44 -
MARAJI’

1. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin


Ismai‟l Al-Bukhari.
2. Al-Jami’ush Shahih Sunanut
Tirmidzi, Muhammad bin Isa At-
Tirmidzi.
3. Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitabil
Aziz, ‟Abdul ‟Azhim bin Badawi Al-
Khalafi.
4. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam,
Ahmad bin Hajar Al-„Asqalani.
5. Shahih Fiqhis Sunnah wa Adillatuhu
wa Taudhih Madzahib Al-A’immah,
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim.
6. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj An-
Naisaburi.
7. Shifat Shalatin Nabi a minat Takbir
ila Taslim Ka-annaka Taraha,
Muhammad Nashirudin Al-Albani.

- 45 -

Anda mungkin juga menyukai