Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
EVALUASI PENDIDIKAN
Oleh:
HAERANI RAUP
20130208
MAKASSAR
2020
EVALUASI PENDIDIKAN
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru/dosen secara sistematis,
terarah dan terencana dalam upaya mengetahui sampai sejauh mana terjadi perubahan
perilaku pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga guru/dosen dapat
menentukan tindakan yang tepat.atau bisa juga di katakan suatu prosesyang sistematis
didalam mengumpulkan data untuk dapat dipakai pemegang keputusan dalam rangka
menjawab permasalahan yang muncul demi kemajuan dan penyempurnaan pendidikan.
Evaluasi bisa diartikan juga sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang
menggunkan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang telah di
rumuskan.Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk megetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah di sampaikan
guru/dosen.penerapan berbagai cara dan penggunaan beragan alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan)peserta didik dengan memiliki beberapa tujuan.Evaluasi
atau penilaian berarti tindakan untuk menilai sesuatu.dalam arti luas evaluasi adalah suatu
proses dalam merencanakan,memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat di
perlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.Dalam evaluasi selalu mengandung
proses. Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam
bahasa perilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi
yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus
disadari oleh Dosen.Beberapa tingkah laku yang sering muncul serta menjadi perhatian para
guru/dosen adalah tingkah laku yang dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu
pengetahuan intelektual (cognitives), keterampilan (skill)yang menghasilkan tindakan, dan
bentuk lain adalah values dan attitudes atau yang dikategorikan ke dalam affectivedomain.
Mengukur pencapaian hasil belajar dapat melibatkan pengukuran secara kuantitatif yang
menghasilkan data kuantitatif misalnya tes dan skor, dan dapat pula mengukur dengandata
kualitatif yang menghasilkan deskripsi tentang subjek atau objek yang diukur, misalnya
rendah, medium dan tinggi. Jadi, kegiatan mengukur atau biasa disebut pengukuran tidak lain
adalah bagian evaluasi yang memiliki tujuan untuk menghasilkan data, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif.kegiatan evaluasi dapat mencakup deskripsi tingkah laku, baik secara
kualitatif maupun kuantitaif. Data kuantitatif dilengkapi dengan pengukuran, yang digunakan
untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan siswa. Disamping itu, evaluasi kuantitatif
juga ditentukan untuk menempatkan posisi seorang siswa dalam kelompok atau kelasnya.
Ada kecenderungan sebagian guru melengkapi laporan evaluasinya dengan evaluasi kualitatif
yang didalamnya lebih banyak berisi informasi kualitatif. Evaluasi kualitatif tidak selalu
tepat, karena adanya faktor judgment atau pertimbangan subjektivitas yang dibuat oleh guru.
Judgment tersebut biasanya biar bervariasi dari waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik yang berasal dari internal guru, empati, rasa iba, dan kedekatan hubungan
dengan peserta didik; maupun faktor eksternal guru, seperti kebijakan sekolah, faktor kolegia
sesama guru, atau atas nama citra lembaga.
Dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknik yang dapat dilakukan oleh evaluator, dan
evaluasi ini sifatnya kontinu. Jika evaluasi hanya dilakukan sekali, maka guru maupun siswa
belum dapat mengukur tingkat keberhasilannya dalam proses pembelajaran.
Fungsi evaluasi :
1. Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai pengetahuan,
nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, perlu adanya prinsip yang harus diketahui
oleh evaluator (guru), diantaranya:
a. Prinsip Berkesinambungan (continuity)
b. Prinsip Menyeluruh (comprehensive)
c. Berorientasi pada Indikator Pencapaian
d. PrinsipValiditas (validity) dan Reliabilitas (reability)Validitas
e. Obyektivitas (objectivities)Objektif
Menurut Slameto (2001: 16) evaluasi harus mempunyai minimal 7 prinsip berikut:
1. Terpadu
2. Cara belajar siswa aktif
3. Kontinuitas
4. Koherensi dgn tujuan
5. menyeluruh
6. membedakan (diskriminasi)
7. pedagogis
D. Cakupan Evaluasi Pendidikan
Ada 3 cakupan penting dalam evaluasi pendidikan:
1. Evaluasi pembelajaran
2. Evaluasi program
3. Evaluasi sistem
Secara garis besar metode evaluasi dalam pendidikan dpt dibedakan menjadi 2: TES dan
NON-TES.Tes biasanya direalisasikan dgn tes tertulis.
Tes obyektif lebih berorientasi pada hafalan. Pertanyaan dlm tes obyektif terdiri dari 3
macam: benar-salah, menjodohkan, pilihan ganda.
Tes esai berorientasi pada hal menerangkan, mengkontraskan, menghubungkan,
membuktikan, menganalisa, menyimpulkan, membuat generalisasi pengetahuan
peserta didik.
Pertanyaan tes esai dibedakan mengarah pada 2 jenis jawaban: Jawaban Terbuka dan
Jawaban Tertutup
Non-Tes digunakan utk mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar efektif
mahasiswa. Dalam nontes, pertimbangan subyektifitas perlu diperhatikan secara
cermat oleh dosen apalagi yang melakukan evaluasi tipe ini terdiri dari 2 dosen atau
lebih.
Alat non-tes ada yg menggunakan pengukuran, tetapi ada juga yg tdk menggunakan
pengukuran sebagai contoh: observasi, bentuk laporan, teknik audio visual, dan teknik
sosiometri (hubungan sosial dan tingkah laku sosial individu).
Alat observasi = check-list, skala rating, dan beberapa kartu skor.
Bentuk laporan = diary dan otobiografi (evaluasi diri).
Angket/kuesioner = banyak digunakan dalam proses penelitian guna mengeksplorasi
informasi atas dasar pilihan mahasiswa. Angket sering digunakan utk menentukan
kondisi tertentu dan fakta ttg mahasiswa. Angket dpt dipertimbangkan secara
individual atau secara grup.
G. Evaluasi Dalam Belajar Mengajar
Ada 4 pertimbangan dlm melakukan evaluasi belajar:
1. Mengidentifikasi tujuan
2. Menentukan pengalaman belajar yg biasanya direalisasi dengan pre-tes sebagai
awal, pertengahan, dan akhir pengalaman belajar (post-tes).
3. Menentukan standar yg bisa dicapai dan "menantang" mahasiswa belajar lebih
giat
4. Mengembangkan keterampilan dan mengambil keputusan