Anda di halaman 1dari 1

BAB II 1 DASAR TEORI Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk parabola.

Gerak semacam ini dijumpai pada peluru, gerak bola yang tidak vertikal dan lainlain. Disini selalu
akan ada percepatan yang arahnya vertikal ke bawah dan konstan. Dalam hal gerak peluru atau bola
tali, percepatan tersebut adalah percepatan gravitasi. Gaya gravitasi terhadap peluru arahnya ke
pusat bumi dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari pusat bumi. Gerak kita proyeksikan
pada sumbu-sumbu yang melekat pada bumi. Karena sistem ini bukan suatu sistem lamban, tidaklah
tepat betul memberlakukan hukum kedua Newton untuk menghubngkan gaya terhadap peluru itu
dengan percepatannya. Tetapi untuk trayektori yang jaraknya kecil, ketidak tepatan itu sangat kecil.
Efek gesekan udarapun diabaikan, sehingga semua perhitungan hanya berlaku untuk gerak dalam
bakum bumi yang tidak berputar dan permukaannya datar. R Gb 1. 1 Pada peluru yang ditembakkan
dengan sudut miring θo dan kecepatan Vo dari titik A, selalu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi g.
Pada keadaan awal (t=0), benda ada di A ( X dan Y=0) dan komponen kecepatannya diuraikan
menjadi komponen horisontal VoX dan komponen vertikal VoY yang besarnya : VoX = Vo cos θo VoY
= Vo sin θo Karena komponen kecepatan horison konstan, maka pada tiap saat t kita dapatkan: VX =
VoX = Vo cos θo Percepatan vertikal ialah -g, sehingga komponen kecepatan vertikal pada saat t
ialah: VY = VoY - gt = Vo sin θo - gt Komponen- komponen ini dapat dijumlahkan secara vektor untuk
menentukan kecepatan resultan V, yang besarnya adalah: V = √ V 2 X 2 + VY 2 dan membentuk
sudut: θ = arc tan VY VX Koordinat peluru pada sembarang saat dapat ditentukan berdasarkan gerak
dengan koordinat X dan Y : X = Xo + VoX t dan Y = VoY t - 1 /2 g.t = Xo + (Vo cos θo) t = Yo + (Vo sin
θo) t - 1 /2 g t2 karena Xo = Yo = 0, maka X = ( Vo cos θo ) t ------ t = X Vo cos θo Persamaan ini
disubstitusikan ke persamaan Y Y = Vo sin θo X - 1 /2 g ( X ) 2 Vo cos θo Vo cos θo Y = (tan θo ) X - 1 /
2 ( g ) X2 Vo 2 cos 2 θo terlihat bahwa bentuk persamaan lintasan adalah : Y = -a X2 + b X yang
merupakan persamaan dari parabola. Hal lain yang istimewa dari gerak peluru ini adalah menghitung
jarak tembak (R). Di titik A, Y = 0 =, sedang Y0 = 0. Jadi dari persamaan lintasan didapatkan: 0 = (tan
θo ) R - 1 /2 ( g ) R2 Vo 2 cos2 θo atau R = tan θo = 2 Vo 2 sin θo cosθo g / 2Vo 2 cos2 θo g R = Vo 2
sin 2 θo g Dari persamaan ini terlihat bahwa R akan maksimum bila sin 2θo = 1 atau 2θo = 900
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa jarak tembak akan maksimum jika peluru ditembakkan
dengan sudut θo= 450 .

Anda mungkin juga menyukai