Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

“Pengenalan alat laboratorium mikrobiologi”

Di susun oleh:
Nama : Apriyanti ridwan
Nim : 711240221049

POLTEKES KEMENKES MANADO


JURUSAN KESEHATAN GIGI
2021
BAB I : LATAR BELAKANG

A. Latar belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil

sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan dengan bantuan mikroskop.

Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang

disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik (Anonymous. 2008).

Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios =

hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisme

yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Organisme yang sangat kecil ini disebut

sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.

Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus,

algae, dan cendawan.

Mikroba / mikroorganisme / jasad renik adalah jasad hidup yang ukurannya sangat kecil,

hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop yaitu ukuran mikroba adalah 1

mikron atau 0,001 mm. Dalam pembelajaran mikrobiologi pertanian kita mempelajari

mengenai mikroba, pengenalan bentuk dan jenis-jenisnyadan lain-lain dan juga yang paling

terpenting yaitu perananya dalam bidang pertanian baik yang menguntungkan dan

merugikan. Dari sanalah kita dapat mengetahui jenis mikroba apa yang bermanfaat dan

dapat kita berdayakan untuk pemanfaatan dibidang pertanian dewasa ini.

Flora mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam populasi campuran.

Boleh di katakana amat jarang mikroba di jumpai sebagai suatu spesies tunggal di alam.

Semua metode mikrobiologi yang di gunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi

mikroorganisme, termasuk penelaah ciri ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun

serologis, memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.

Dan untuk pengenalan alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus kita ketahui

dan kuasai karena penting dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan mikrobiologi selanjutnya.

Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari semua mikroba. Sedangkan sterilisasi komersil

(commercial sterilization) adalah bertujuan untuk membunuh bakteri yang merugikan dan
tidak diinginkan (bakteri patogen). Sterilisasi adalah istilah mutlak yang artinya mematikan

semua bentuk kehidupan pada suatu daerah. Sehingga dalam sterilisasi nanti alat-alat tidak

terkontaminasi dengan pihak luar.

Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan peran sebagai

bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di dasar-dasar samudra sampai

proses pembuatan tempe, semuanya merupakan ‘pekerjaan’ mikroorganisme. Bukan Cuma

itu, sekarang mikroorganisme telah digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai

bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan

dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam

cakupan mikrobiologi (Ali, Iqbal. 2008).

Mikrobiologi yang diketahui banyak orang memiliki dua arti yaitu sebagai ilmu dasar dan

ilmu aplikasi. Sebagai ilmu dasar yaitu sebagai alat penelitian, mempelajari proses hidup (sel

mikroba memiliki kesamaan karakter biokimia dengan multisel). Sebagai ilmu

aplikasi yaitu berperanan pada bidang kedokteran, pertanian dan industri.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengenal alat-alat laboratorium mikrobiologi
2. Mahasiswa mampu mengetahui Fungsi alat-alat laboratorium mikrobiologi
3. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat-alat laboratorium mikrobiologi
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian laboratorium mikrobiologi

Laboratorium mikrobiologi merupakan laboratorium yang diprioritaskan untuk kegiatan praktikum,


penelitian, dan pengembangan dalam bidang mikrobiologi. Kegiatan yang berkaitan dengan
mikrobiologi yang biasa dilakukan pada laboratorium ini menyangkut:

a.    Teknik sterilisasi dan desinfeksi peralatan laboratorium


b.    Isolasi, identifikasi dan enumamerasi mikroba dan jamur yang diperoleh dari alam/lingkungan
c.    Pengujian aktivitas antimikroba dan antijamur dari bahan-bahan alami
d.   Pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba dan jamur
e.    Kajian proses metabolisme, dan fiiologis mikroba dan jamur
f.     Mendapatkan koleksi kultur murni dilengkapi dengan karakter dan fungsi mikroorganisme
g.    Pengembangan tteknologi aplikasi hayati mikroorganisme di bidang pangan, industri,
kesehatan, dan pengelolaan lingkungan yang mengedepankan kearifan lokal masyarakat Aceh.
h.    Pengamatan dan pengembangan budidaya jamur makroskopis.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, laboratorium ini memiliki unit/fasilitas Kum bung
Budidaya Jamur (Makroskopis).

Adapun peralatan yang digunakan pada laboratorium ini antara lain: laminar air flow (LAF), Autoklaf,
Oven, Inkubator, Vortex, Mikroskop, Colony Counter, Waterbath, Hot Plate, Timbangan, Kulkas,
Spectrofotometer, Centrifuge, Kaki Tiga, Kawat Kasa, Mikropipet, Lampu Bunsen, Microwave,
Peralatan Gelas, dan lain sebagainya.

B. Jenis- jenis peralatan laboratorium mikrobiologi

Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didesain secara khusus untuk keperluan
praktikum atau eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan
cabang ilmu dari biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani ( micros=kecil, bios=hidup, dan logos=pengetahuan ) sehingga secara singkat dapat diartikan
bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil.
Mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil tersebut juga dengan mikroorganisme, mikroba atau jasad
renik.
Laboratorium Mikrobiologi harus mempunyai sejumlah alat yang dapat menunjang proses praktikum
dan penelitian didalamnya. Diantara alat alat tersebut, ada alat-alat yang khusus digunakan di dalam
Mikrobiologi dan ada juga yang tidak.
Untuk menunjang kesuksesan praktikum maupun eksperimen maka diperlukan peralatan khusus di
laboratorium Mikrobiologi. Dibawah ini ada beberapa peralatan mikrobiologi yang bias amati
wujudnya dan fungsi dari alat alat tersebut :
1. Autoclaf

Autoclaf di laboratorium mikrobiologi  digunakan untuk mensterilisasi suatu benda ataupun media
dengan menggunakan uap bersuhu tdan bertekanan tinggi (121 derajatC, 15 lbs). Waktu sterilisasi
adalah sekitar 15 menit dihitung setalah suhu autoclaf mencapai 121 derajat celcius. Beberapa alat
bahan yang sering disterilisasi dengan autoclaf antara lain media, bahan yang mudah terbakar
misalnya jas lab dll.

2. Oven
Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven terkini dapat
diatur timer-nya ( waktu nyalanya). Ada bermacam macam oven antara lain oven manual dan oven
listrik. Oven manual biasaya sumber panasnya dengan memanfaatkan sumber api seperti kompor
atau sumber yang lain, sedangkan oven listrik adalah oven yang sumber panasnya dihasilkan dari
proses perubahan energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan alat yang bernama
elemen listrik.
Fungsi Oven dilaboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai alat sterilisasi dengan
menggunakan panas kering. Suhu yang diatur sekitar 180 derajat celcius.
3. Cawan Petridish

Cawan petri atau istilah lainnya petri dish merupakan peralatan dasar di laboratorium mikrobiologi.
Cawan petridish  mempunya banyak kegunaan antara lain:
a. Di laboratorium mikrobiologi digunakan untuk tempat perkembangbiakan mikroba,

1. Tempat Menimbang bahan


2. Tempat mengeringkan sample
Bahan pembuat cawan petridish juga ada bermacam macam, ada yang menggunakan petri
dish sekali pakai ( mono use ) ada juga yang menggunkan cawan petri dari bahan yang dapat
dipai berkali kali. Semua tergantung dari tujuan masing-masing

4. Batang Ose  Ujung Bulat dan  Ose Ujung Lurus


Batang ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi. Bentuk batang ose mirip
dengan batang pengaduk hanya saja dibagian ujung terdapat kawat dan ada yang berbentuk
kolongan ada juga yang lurus. Bentuk kawat pada ujung ose mempunyai kegunaan yang sedikit
berbeda. Pada batang ose ujung kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair 
sedangkan ose yang berbentuk lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan cara metode gores
pada media agar.
5. Tabung Reaksi dan Tabung Durham

Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai tempat pengenceran  atau
digunakan tempat menyimpan media. Sedangkan tabung durham adalah alat bantu yang digunakan
sebagai indikator pada pengujian mikrobilogi dengan metode MPN. Bentuk tabung durham sama
dengan tabung reaksi akan tetapi ukuran tabung reaksi lebih kecil dibandingkan dengan tabung
reaksi, silahkan lihat gambar disamping. Cara penggunaan tabung reaksi adalah dengan
menempatkan Tabung durham pada tabung reaksi dengan posisi terbailk. Tabung durham  sebagai
alat bantu indikator adanya fermentasi. Jika tabung durham terdapat gelembung  menandakan
adanya fermentasi. Alat ini biasa dipakai pada pengujian mikroba dengan metode MPN( Most
Probable Number)
6. Pengaduk L

Fungsi : Untuk meratakan sampel  yang dimasukkan kedalam media yang ada di cawan petridish
dengan cara diputar.
7. Lampu Spirtus

Lampu spirtus adalah lampu pemanas api dengan bahan bakar dari spirtus.Pada laboratorium
mikrobiologi lampu spirtus mempunyai beberapa fungsi / kegunaan, antara lain :
a. Sterilisasi ( memijarkan ose) sebelum inokulasi sample
b. Mengkondisikan area dalam kondisi aseptis dengan jarak max dari pijaran lampu spirtus  30 cm
8. Rak Tabung Reaksi

9. Desikator / Eksikator
Fungsi : 1. Digunakan sebagi tempat untuk mendinginkan alat / bahan.
2. Menyerap uap air setelah pengeringan

10. Oven

Oven adalah alat yang digunakan pula dalam melakukan sterilisasi. Berbeda dengan autoklaf, oven
tidak memanfaatkan panas uap air untuk melakukan sterilisasi. Oven dapat mensterilkan barang-
barang dengan memanfaatkan aliran udara panas. Aliran udara panas tersebut didapatkan secara
elektrik.  Barang-barang yang disterilkan oleh oven antara lain cawan petri, labu erlenmeyer, pipet,
dan objek metal (Collins & Lyne, 2004: 45). Barang pecah belah tersebut akan tergores dan rusak
apabila diberikan panas uap air (Harley & Prescott, 2002).
Kelemahan sterilisasi menggunakan oven adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan sterilisasi
cukup lama, yaitu sekitar dua jam. Temperatur yang diizinkan untuk melakukan sterilisasi pada oven,
berkisar antara 160-170 °C.  Apabila lebih dari 180 °C, barang yang disterilisasi akan menjadi gosong
(Harley & Prescott, 2002).

11. Sentrifugator
Sentrifugator adalah alat yang digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi suatu komponen
sel. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan atau memfraksionasi setiap komponen sel
berdasarkan berat jenis dari tiap komponen sel.  Alat tersebut memberikan gaya sentrifugal sehingga
substansi yang lebih berat akan mengendap dan substansi yang lebih ringan akan berada di atas.
Jika kecepatan sentrifugator semakin meningkat, komponen yang lebih ringan akan mengendap di
dasar.  Komponen sel yang mengendap disebut pellet, dan komponen sel yang tersuspensi di
atasnya disebut supernatan. Pellet yang berhasil didapatkan nantinya akan dipelajari lebih lanjut
untuk diketahui fungsinya (Campbell &  Reece, 2009).

12.  Inkubator

Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengerami suatu biakan.  Inkubator
menyediakan kondisi temperatur yang optimum untuk mikroorganisme bisa melakukan
pertumbuhan. Inkubator memiliki alat pengatur suhu, sehingga temperatur dapat diatur sesuai
biakan yang akan diinkubasi. Inkubator memanfaatkan panas-kering seperti oven. Pada beberapa
jenis inkubator, kelembapan disediakan dengan memberikan air di dalam inkubator selama periode
pertumbuhan mikroba.  Lingkungan yang basah memperlambat dehidrasi pada medium sehingga
menghindari kondisi lingkungan yang bias (Cappuccino & Sherman, 2001).
13. Colony Counter

Colony Counter Adalah alat bantu yang digunakan untu menghitung koloni bakteri yang
ditumbuhkan dimedia yang disimpan dalam cawan petridish. Jenis colony counter ada yang otomatis
dan semi otomatis, untuk yang otomatis adalah penghitungan jumlah sudah dilakukan secara
otomatis oleh sistem komputerisasi. Sedangkan yang semi otomatis adalah perhitungan dengan cara
menyentuh bakteri yang tumbuh kemudian alat akan menghitung secara otomatis.
14. Mikroskop ( Mikroskop Binokuler)

Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang sangat kecil ( tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang). Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata.Mikroskop
ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek , dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello
Malphigi yang mengadakan penelitian melalui Lensa yang sederhana. Lalu Antony Vn Leuwenhoek
mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa ,
bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen
telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu
mikro yang artinya adalah kecil dan dari kata scopium yang artinya adalahh pengelihatan . Mikroskop
adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang
diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata. Mikroskop cahaya memiliki
tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa
okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler).
C. Tata tertib laboratorium mikrobiologi

1. Mendapat ijin dari kepala Lab. Mikrobiologi JB-UB untuk bekerja dalam waktu yang
telah disepakati dengan mempertimbangkan permohonan pengguna dan ruang
lingkup penelitian.
2. Pengguna fasilitas harus memahami biosafety  dan menyerahkan rencana kerja
proposal penelitian termasuk alat-alat utama yang akan digunakan.
3. Menghubungi Kepala Laboratorium, dimana pengguna akan melakukan kegiatan
penelitiannya dan mengisi log book daftar peneliti dan daftar pemakaian alat.
4. Memahami cara kerja alat/instrumen yang akan digunakan dengan mendapat
bimbingan  Kepala Lab./teknisi atau penuntun kerja (buku petunjuk). Bila dipandang
perlu dapat dilakukan pelatihan singkat oleh Lab. Mikrobiologi.
5. Dilarang memindahkan alat dan posisi yang telah ditentukan. Pemindahan alat kecil
dapat diatur sepengetahuan Kepala Laboratonium.
6. Mencatat kehadiran di Laboratorium pada buku presensi.
7. Mencatat pemakaian alat pada masing-masing buku/log book yang telah disediakan.
8. Apabila terjadi kerusakan alat, baik karena kesalahan tata kerja atau karena sebab-
sebab lain, pengguna fasilitas harus segera melaporkan kepada Kepala Laboratorium
atau yang bertanggungjawab. Biaya Penggantian/perbaikan karena kesalahan pe-
makaian sepenuhnya dibebankan kepada pengguna.
9. Setiap kali selesai menggunakan alat, pengguna diharuskan meneliti kelengkapan alat
dan accessories  alat terkait, serta membersihkan dan mengembalikannya ke tempat
semula.
10. Pengguna fasilitas diperbolehkan bekerja dalam pengawasan pengelola/teknisi
selama jam kerja 07.30-16.00. Penggunaan di luar ketentuan tersebut harus
mendapat ijin persetujuan dari Kepala Laboratorium dan mematuhi ketentuan dan
aturan yang telah ditentukan.
11. Pengguna fasilitas tidak diperkenankan membawa makanan, minuman, dan merokok
di ruang laboratorium. Tas ditempatkan di rak/loker yang telah disediakan.
12. Selama bekerja di laboratonium pengguna fasilitas diharuskan menggunakan jas
laboratorium dan memperhatikan keselamatan kerja di laboratorium.
13. Pengguna fasilitas harus bertanggungjawab atas kebersihan, kerapian dan
keselamatan tempat kerja yang digunakan di dalam laboratonium, termasuk
mematikan Iistrik, kran air, gas, menutuppintu dan jendela setelah selesai bekerja.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengguna dilarang menggunakan
alat-alat selain yang dibutuhkan.
14. Pengguna fasilitas tidak diperkenankan menyertakan orang lain yang tidak dimintakan
ijin untuk ikut bekerja atau menunggu di ruang laboratonium.
15. Pengguna fasilitas dapat menggunakan bahan kimia di laboratorium atas
pengetahuan dari laboran, dan yang bersangkutan mencatat pemakaian bahan di log
book. Selanjutnya penentuan jumlah biaya penggantian bahan kimia diselesaikan
dengan laboran pada saat penelitian berakhir. Pengguna bahan kimia menyetor biaya
penggantian bahan kimia ke rekening Rektor.
16. Bagi pengguna fasilitas diharapkan bekerja secara aktif dan kontinyu, apabila selama 3
bulan tidak melakukan aktivitas penelitian, maka ijin kerja penelitiannya akan dicabut
dan tempat kerjanya akan diberikan kepada pemakai fasilitas yang lain.
17. Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan laboratorium, semua peralatan yang dipakai
dikembalikan ke laboran, dalam keadaan baik dan bersih, membersihkan tempat
kerja, mengambil barang-barang yang tidak diperlukan lagi dari tempat-tempat
penyimpanan, baik itu dari freezer,  kulkas, ataupun almari bahan dan
menyelesaikannya dengan laboran Lab. Mikrobiologi.
18. Bagi para pengguna fasilitas Laboratorium Mikrobiologi yang melanggar
peraturan/tata tertib yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi pencabutan ijin
kerjanya.
19. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan tata tertib di atas dapat
diatur dan dipertimbangkan kembali atas persetujuan Kepala Laboratorium.
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

BAB III : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

No Nama alat Gambar Fungsi Cara menggunakan

1 Autoklaf  Autoklaf
digunakan
untuk Menuangkan Air
melakukan Tuang 1,5 liter air
sterilisasi pada kedalam wadah dan siap
wadah dan untuk digunakan. Karena
benda-benda seterilisasi akan
laboratorium menghabiskan sebagian
yang digunakan dari jumlah air, tambah
untuk penelitian kan air sampai batas
 Autoklaf yang ditentukan sebelum
digunakan digunakan lagi, jika tidak
untuk tabung elektro-termal
mematikan akan rusak karena
bahan-bahan kekurangan air.
berbahaya pada
limbah medis
sebelum 2. Memasukkan
dibuang Masukkan benda yang
 Autoklaf juga akan disterilkan pada
dapat pelat saringan di drum
digunakan sterilisasi, bungkus
untuk dengan benar, sisakan
mensterilkan ruang di antara
peralatan medis bungkusan sehingga uap
yang digunakan
di bidang dapat menembus,
kedokteran. dengan demikian kualitas
sterilisasi terjamin.

3. Menutup
Masukkan drum
sterilisasi ke dalam
wadah. Kencangkan mur
kupu (wing nuts) sampai
tutup dan wadah
tertutup dengan kunci
pas.

4. Proses Operasi
Pemanasan
1. Masukkan steker ke
stopkontak, lalu tutup
klep pada katup.
2. Nyalakan sakelar Pre-
Heat, pilot Pre-Heat
menyala dan alat mulai
panas, ketika uap
terdesak keluar, tutup 2
klep, bersama dengan
pemanasan yang sedang
berlangsung, jarum akan
menunjukkan tekanan
uap. Matikan sakelar Pre-
Heat ketika katup
pengaman mengeluarkan
uap secara otomatis.
3. Putar tombol kontrol
tekanan ke posisi
tekanan yang Anda
inginkan (maks.
0,14MPa)
4. Putar pengatur waktu
ke waktu nyata,
tambahkan 10 menit
searah jarum jam, lalu
kembali ke waktu
sterilisasi.
5. Matikan sakelar Pre-
Heat, nyalakan sakelar
waktu, alat memasuki
keadaan termostat, pilot
akan menyala pada
waktu ini (termostat
berfungsi) ketika waktu
mencapai waktu yang
ditentukan, daya
pemanas akan terputus,
lampu pilot meredup dan
alarm berbunyi, lalu
pengatur waktu mati dan
sterilisasi selesai

2 Oven Oven dilaboratorium


mikrobiologi biasanya
digunakan sebagai alat
sterilisasi dengan
menggunakan panas
kering. Suhu yang diatur
sekitar 180 derajat
celcius.

1. Tempat Sebelum digunakan,


Menimbang penting untuk
bahan
3 Cawan
2. Tempat memastikan cawan
pertridis mengeringkan petri dalam kondisi
sample bersih dan bebas
Bahan pembuat dari spesi lainnya
cawan petridish
yang dapat
juga ada
bermacam mengganggu
macam, ada perkembangan
yang mikroorganisme.
menggunakan
petri dish sekali
Setelah cawan petri
pakai ( mono
use ) ada juga dalam kondisi
yang bersih dan steril,
menggunkan selanjutnya kita
cawan petri dari masukkan media.
bahan yang
Misalkan akan
dapat dipai
berkali kali. mengamati
Semua pertumbuhan
tergantung dari bakteri, maka media
tujuan masing- agar kita isikan ke
masing dalam cawan petri.

 
4 Batang ose Pada batang ose ujung Jarum Inokulum
kolongan biasanya disentuhkan pada
digunakan untuk bagian mikroba
inokulasi pada media kemudian
cair  sedangkan ose menggosokkan pada
yang berbentuk lurus kaca prepart untuk
biasanya digunakan diamati.
pada inokulasi dengan
cara metode gores pada
media agar.

5 Tabung Tabung reaksi di A. Sterilisasika


reaksi Laboratorium n alat yang
mikrobiologi biasanya akan
digunakan sebagai
digunakan
untuk
tempat pengenceran 
melakukan
atau digunakan tempat
percobaan.
menyimpan media. B. Masukkan
Sedangkan tabung tabung
durham adalah alat reaksi
bantu yang digunakan yang telah
sebagai indikator pada disterilkan
pengujian mikrobilogi pada rak
dengan metode MPN. tabung
Bentuk tabung durham
reaksi.
C. Masukkan
sama dengan tabung bahan
reaksi akan tetapi yang akan
ukuran tabung reaksi dilarutkan
lebih kecil dibandingkan
pada
tabung
dengan tabung reaksi,
reaksi.
silahkan lihat gambar
disamping

6 Pengaduk L Untuk meratakan 1. Persiapan m


enggunakan 
sampel  yang
batang peng
dimasukkan kedalam aduk adalah
media yang ada di memotong
cawan petridish dengan batang peng
cara diputar. aduk yang
terlalu
panjang dan
memoles
kedua
ujungnya.
2. Ketika basah,
bersihkan
setiap
pemakaian
agar tidak
mengkontam
inasi larutan
berikutnya.
3. Ketika telah
selesai,
letakkan
batang peng
aduk di
dalam beaker
yang berisi
air suling dan
aduk.
7 Lampu a. Sterilisasi Buka penutup luar
spirtus ( memijarkan ose) pembakar spiritus 
sebelum inokulasi dan lepaskan
sample bagian penutup
b. Mengkondisikan area dalam dengan
dalam kondisi aseptis sumbunya.
dengan jarak max dari Isikan spiritus ke
pijaran lampu spirtus 
dalam
30 cm
pembakar spiritus 
tersebut sampai
penuh dan
kemudian tutup
kembali dengan
sumbu
pembakar spiritus.
Biarkan beberapa
saat
hingga spiritus me
resap ke dalam
sumbu bakar

8 Rak tabung Meletakkan


reaksi tabung reaksi
Tempat tegak lurus dalam
penyimpanan jumlah banya
tabung reaksi
agar posisi
tabung tetap
tegak
9 Beaker Di dalam Menyimpan atau
Glass mikrobiologi, membuat larutan :
dapat digunakan tuangkan zat cair
untuk preparasi pertama kemudian
media media, masukkan zat
menampung yang kedua ke
akuades dll. dalam beaker
glass. Kemudian
aduk menggunaka
n sendok hingga
semua bahan
tercampur dan
terlarut

10 Labu Berfungsi untuk Pada saat


Erlenme menampung mencampur
yer larutan, bahan larutan, maka cara
atau cairan  menggunakan
labu erlenmeyer ini
adalah
dengan cara tetap
memegang pada
leher botol. Dan
pencampuran
dilakukan adalah
memegang leher
botol
dengan mengguna
kan satu tangan,
selanjutnya
digoyangkan
secara berputar
dengan perlahan-
lahan sampai
larutan bisa
menyat
11 Sentrifagat adalah dengan
or memisahkan atau
memfraksionasi setiap
komponen sel
berdasarkan berat jenis
dari tiap komponen sel.
Letakkan tabung yang
berisi cairan yang
dengan volume sama
antara tabung satu
dengan yang lainnya
pada tempat yang
berseberangan.
Tutup penutup
centrifuge sampai
terkunci.
Pilih kecepatan yang
diinginkan pada tombol
kecepatan.
Pilih waktu pemutaran
yang diinginkan pada
tombol waktu.

12 Inkubator alat yang digunakan


untuk menginkubasi atau
mengerami suatu biakan.
Inkubator menyediakan
kondisi temperatur yang
optimum untuk
mikroorganisme bisa
melakukan
pertumbuhan. Inkubator
memiliki alat pengatur
suhu, sehingga
temperatur dapat diatur
sesuai biakan yang akan
diinkubasi
Hubungkan kabel power
ke stop kontak.
Nyalakan alat.
Sesuaikan suhu di
dalam inkubator bersam
a dengan menekan
tombol set. ...
Setelah suhu yang
diinginkan selesai
diatur, lepaskan tombol
set. Inkubator akan
mengatur setingan suhu
secara otomatis
sehabis beberapa
menit.

13 Calony alat bantu yang 1. Hubungkan stop


control digunakan untu kontak dengan
menghitung koloni sumber tenaga. 2.
bakteri yang Nyalakan alat
ditumbuhkan dimedia dengan menekan
yang disimpan dalam tombol 'ON'. 3.
cawan petridish. Reset jumlah
perhitungan
hingga menunjuk
angka '0'. 4.
Letakkan cawan
petri yang berisi
koloni bakteri yang
akan dihitung di
atas meja yang
dilengkapi dengan
skala. 5. Tandai
koloni dengan
mengarahkan
pulpen ke meja
skala
14 Mikroskop alat untuk melihat objek
yang sangat kecil ( tidak
bisa dilihat dengan mata
telanjang)
Posisi Tangan Saat
Memegang Mikroskop.
Sumber Gambar:
Pexels. ...
2. Atur Pembesaran
Lensa Objektif. Sumber
Gambar: Olympus – Life
Science Solutions. ...
3. Atur Posisi Tabung. ...
4. Letakan Kaca
Preparat. ...
Nyalakan
Lampu Mikroskop. ...
6. Atur Posisi
Reflektor. ...
7. Atur Bukaan
Diafragma. ...
8. Letakkan Preparat.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Sebutkan alat-alat mikriobiologi apa saja


1. Autoklaf
2. Oven
3. Cawan petridis
4. Batang ose
5. Tabung raksa
6. Pengaduk L
7. Lampu spirtus
8. Rak tabung reaksi
9. Desikator/eksikator
10. Oven
11. Sentrifagator
12. Inkubator
13. Calony
14. Mikroskop
B. Saran
Saran saya adalah dengan adanya tugas “LAPORAN PRAKTIKUM” ini agar kedepanya
atau proses pembelajaran selanjutnya semua mahasiswa D3 KESEHATAN GIGI sudah
bisa mengerti dan memahami alat-atal dan fungsi atau kegunaan yg ada di dalam
leboratorium mikrobiologi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Pengarang buku: Meganada hiaranta putri sukini yodong
Judul buku : MIKROBIOLOGI
Tahun terbit: oktober 2017
2. Nama penulis jurnal: Dra. Yanti hamdiyani,m.si
Judul : jata tertib pelaksaaan praktikum mikrobiologi
3. https://www.youtube.com/watch?v=al-DIhpNOWI&t=71s
http://www.biologi.fst.ar-raniry.ac.id
http://www.poltekes-denpasar.ac.id

BIODATA PENULIS
Nama mahasiswa : Apriyanti ridwan
Tempat dan tanggl lahir: malifut,05 april 2003
Alamat : molas
No.telepon :081243972767
Email :apriyantiridwan77@mail.com
Riwayat pendidikan (SD,SMP,SMA)

Anda mungkin juga menyukai