BAB I
PENDAHULUAN
Jagung manis biasa tumbuh hampir di seluruh dunia. Sebagai tanaman serealia
jagung manis termaksud bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat
kedua setelah beras. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung manis telah
jagung manis dijadikan sebagai bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan
pangan, jagung manis juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak dan industri
(Purwono, 2010).
Sentral produksi jagung manis masih didominasi di Pulau Jawa, yaitu sekitar
65% sedangkan diluar pulau jawa hanya sekitar 35%. Hingga tahun 2003, produksi
Padahal, sejak tahun 2001 pemerintah telah menggalakkan sebuah program yang
dikenal dengan sebutan Gema Palagung (Gerakan Mandiri Padi dan Jagung). Dengan
adanya progam tersebut, ternyata memang dapat memecu petani untuk meningkatkan
negeri, tetapi tetap belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri (Hartono,2010).
2
ternak sapi. Kebutuhan jagung manis dalam negeri untuk pakan sudah mencapai 4,9
juta ton pada tahun 2005 dan di prediksi menjadi 6,6 juta ton pada tahun 2010.
Peluang ekspor semangkin terbuka mengingat Negara penghasil jagung manis seperti
Amerika, Argentina, dan cina mulai membatasi volume ekspornya karena kebutuhan
pengembangan jagung manis dan merupakan daerah penghasil utama jagung manis
Peningkatan produksi jagung manis di Sumatera Utara masih terbuka lebar baik
produktivitas jagung manis nasional dari areal panen sekitar, 3,60 juta hektar baru
pada potensi lahan dan teknologi produksi yang diterapkan. Salah satu penyebabnya
besarnya senjang hasil antra teknologi penelitian dan hasil petani diakibatkan karena
jurang tahuan petani akan teknologi terbaru yang dihasilkan peneliti. Dengan adanya
3
teknologi budaya jagung manis ini diterapkan akan meningkatkan produksi dan
Keuntungan bertanam jagung manis ternyata sangat besar. Selain biji sebagai
hasil utama, batang jagung manis merupakan bahan pakan ternak yang sangat
potensial. Dengan demikian, dalam pengusahaan jagung manis selain mendapat biji
atau tongkol jagung, masih ditambah dengan berangkasnya yang juga memiliki nilai
perawatan intensif ( tidak manja ) dan dapat ditanam dihampir semua jenis tanah.
Jagung manis merupakan salah satu bahan makanan pokok. Sekitar 70% dari
hasil produksi jagung manis digunakan untuk komsumsi. Selain sebagai bahan
pangan, jagung manis juga menjadi campuran bahan pakan ternak, bahan ekspor
Pupuk ialah bahan yang diberikan kedalam tanah baik yang organik maupun
yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam
tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor
berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberi hasil panen yang tinggi
pupuk organik yang tidak hati-hati terutama pada proses pengolahannya juga akan
yang dibiarkan terendam air dan mengalami proses fermentasi aeroup akan
menghasilkan gas metane yang berpotensi besar terhadap pelubangan pada lapisan
a. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan
sedimen,
b. Ancaman bahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida
c. Pengaruh aditif senyawa kimia pertanian pada mutu dan kesehatan makanan,
Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami, sementara pupuk
anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Pupuk organik merupakan
salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya untuk memperbaiki kebutuhan
tanah dan penggunaannya masih sering dibarengi dengan pupuk anorganik atau
Pupuk organik, tanah yang subur dan mengandung hara yang cukup
merupakan syarat mutlak bagi tanaman jagung manis. Hara NPK juga di perlukan
oleh tanaman jagung manis. Produksi maksimum tanaman akan tercapai apabila
kandungan nutrisi di dalam tanah pada kondisi cukup dan seimbang. Keseimbangan
penggunaan pupuk organik dan anorganik akan memberikan stimulan yang cukup
Tanah yang kurang subur menyebabkan produksi menurun. Untuk itu dalam
penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah dan penambahan usur hara. Dalam
hal ini dapat dilakukan pemanfaatan pupuk kandang dan pemupukan anorganik
sebagai solusi yang dapat dilakukan.Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari
kandang ternak, baik berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan
maupun air kencing (urine). Itulah sebabnya pupuk kandang terdiri dari dua jenis,
6
yaitu padat dan cair. Walau pun demikian, sepertinya orang enggan berbicara kotoran
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
mentimun. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang mengalami
dipengaruhi beberapa faktor antara lain, yaitu jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
tanah permukan (top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya
serap dan daya simpan air, yang keseluruhan dapat meningkatkan daya kesuburan
tanaman juga dapat meningkatkan efisensi pengunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi, jagung
dan kentang) maupun tanaman sayur – sayuran (kacang panjang, timun, terong
(Rusmaili, 2011).
7
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air
dan lendir, dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-
bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah,
seperti jenis sayur-sayuran buah (timun, labu-labuan, belewah). Pupuk kandang sapi,
karena pupuk ini merupakan pupuk dingin sebaiknya pemakaian dilakukan 2 minggu
Pupuk Kandang Sapi adalah pupuk yang berasal dari campuran kotoran sapi
dari urine, serta dari sisa-sisa makanan yang tidak dapat dihabiskan. Komposisi
pupuk kandang sapi adalah 86 % H2O, 0,60 % N, 0,15 % P2O5, 0,45 % K2O
(Mulyani¸ 2008).
pertumbuhan tanaman tersebut selain faktor-faktor yang lain, hal ini dikarenakan
pupuk sebagai salah satu pemberian unsur-unsur nutrisi yang diperlukan oleh
tanaman. Penggunaan pupuk pada penelitian ini adalah Pupuk Kandang Sapi dan
Pupuk KCl.
Pupuk KCl (kalium) didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan
bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion
tanaman jagung manis, memberikan hasil terbaik pada tanaman jagung manis terlihat
dari berat buah per tanaman dan per petak. Pupuk Kalium mempunyai peranan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, namun dalam aplikasinya tidak boleh
Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
yang diamati ?
3. Apakah ada interaksi atas pemberian pupuk Kandang Sapi dan pupuk KCl
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl merupakan variabel bebas, serta pertumbuhan
dan produksi tanaman Jagung Manis merupakan variabel terikat, secara sederhana
kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut:
11
Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Jagung
Manis
Pupuk KCl
Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
12
jagung manis.
3. Ada pengaruh interaksi pupuk Kandang Sapi dan pupuk KCl terhadap
Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis
tanah top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m dari permukan laut. Penelitian ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Tanaman jagung
manis termasuk keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata sturt
(Purwono, 2010)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Subdivisio : Angiosperma
Kelas : Monocotyledonena
Ordo : Poales
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
2.2.1. Akar
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar.,
yaitu akar senimal, akar edvetif, dan akar udara. Akar sinemal tumbuh dari radikula
dan embrio. Akar edvetif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku paling
bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah
akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah.
Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah dan keadaan air
2.2.2. Batang
Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa
ruwas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul yang berkembang menjadi
tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya
2.2.3. Daun
Daun jagung dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8 -48
helai, tergatung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelopak daun, lidah
daun, dan helaian daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang. antara kelopak
dan helain terdapat lidah daun yang disebut ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak.
15
fungsi ligula adalah mencegah air masuk kedalm kelopak daun dan batang
( Purwono, 2010 ).
2.2.4. Bunga
Bunga berumah satu. Letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina. Bunga
jantung berada diujung tanaman sedangkan bunga betina berada diketiak daun. Bunga
betina berbentuk gada, berwarna putih, panjang, biasa disebut rambut jagung. Bunga
dengan bersatunya tepung sari dan rambut. Umumnya 95 % dari bakal biji terjadi
karena perkawinan sendiri. Semua tepung sari yang menyerbuki bakal biji jagung
datang dari tanaman terdekat. Tepung sari siap melakukan penyerbukan pada satu
sampai tiga hari sebelum rambut keluar dari tongkol pada tanam yang sama.
( Hartono, 2010 ).
2.2.5 Biji
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian luar disebut pericarp. Bagian kedua
lapisan yaitu endosperma yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian
ekosistem yang tinggi. Tanaman Jagung memiliki daya adaptasi tinggi terhadap
kondisis iklim dan tanah di daerah tropis. Hal ini mendukung pengembangan
2.3.1. Tanah
berpajang kuat pada tanah serta medapatkan air dan unsure hara dari tanah. Meskipun
ada tanam yang diusahakan dengan media air (hhydrophonic) tetapi belum banyak
berarti dibandingkan dengan usaha pertanian yang dilakukan di atas tanah pertanian.
Perubahan keadaan tubuh tanah, baik secara kimia, fisik, maupun biologi akan
Pemberian pupuk, misalnya, akan memperkaya secara kimia ketersediaan hara dalam
Akar tanaman mendapatkan sebagian besar air melalui tanah. (Purwono, 2010)
Ketersediaan air dalam tanah merupakan hal yang sangat penting bagi
tanaman.Tidak semua air yang terkandung dalam tanah dapat diserap oleh akar
tanaman. Air yang terlampau dalam dari jangkauan akar atau air yang terikat kuat
pada butir-butir tanah tidak dapat dimamfaatkan tanaman. Sebaliknya, air yang terlalu
17
banyak sehingga menggenangi akar tanaman akan membuat akar tanaman busuk.
Pengaturan ketersediaan air dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman atau usaha
pertanian sangatlah penting. Tanah merupakan tempat akar tanaman mencari makan,
pada ketersediaan hara tanaman saja seperti pemupukan, tetapi pada keseluruhan
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat, cair, dan udara. Zat dapat dalam tanah
terdiri dari bahan batuan tanah, mineral tanah, humus, dan organisme hidup yang
bermukim dalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsur yang
rongga tanah mengandung oksigen (O2) yang penting untuk respirasi akar guna
(top soil). Pada lapisan ini, biasanya sistem perakaran tanaman berkembang dengan
baik. Untuk itu, pengolahan tanah sebelum penanaman dan pengolahan tanah pada
waktu pemeliharaan tanaman memegang peran penting bagi suburnya tanaman. Pada
pengolahan tanah, perbandingan kandungan zat padat, cair, dan udara di dalam
lapisan olah menjadikan tanah gembur dan menguntungkan bagi pertumbuhan akar
tanaman.
18
Andosol (berasal dari gunung berapi), Latosol, dan Grumosol. Pada Tanah
bertekstur berat (Grumosol) masi dapat ditanami Jagung dengan hasil yang
baik, Tanah bertekstur Lempung atau liat berdebu (Latosol) merupakan jenis
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, dan gembur, dan kaya humus
Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan Tanaman jagung antara 5,6-7,5
pada tanah yang memiliki pH Kurang dari 5,5 tanaman jagung tidak bisa
- Kemiringan tanah yang optimum untuk tanaman jagung maksimum 8%. Hal
ini dikarenakan kemungkinan terjadi erosi tanah sangat kecil. Pada derah
jagung.
khusus dalam penanamanya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh
dilahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan
19
Tanah yang paling baik untuk tanaman jagung sudah barang tentu barang
yang subur. Yang dimaksud dengan tanah subur adalah tanah yang akan kaya zat hara
yang sangat di butuhkan oleh tanaman. Tapi kesuburan tanah juga belum menjamin
berhasilnya tanaman. Selain menghendaki tanah yang subur, tanaman jagung juga
membutuhkan air yang cukup dan kepadatan tanah memadai pula (Yadiyanto, 2000).
Tanah merupakan media tempat atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman
berpegang kuat pada tanah serta mendapatkan air unsur hara dari tanah. Meskipun
ada tanaman yang diusahakan dengan media air (hydrophonic), tetapi belum banyak
Tanah sebenarnya terdiri dari zat padat cair, dan udara. Zat padat terdiri dari
bahan batuan tabah, mineral tanah, humus dan organisme hidup yang bermukim
didalamnya. Zat cair terutama berupa air tanah serta unsur-unsurnya terlarut
didalamnya, eksudat-eksudat dan ekskresi ekskresi cair. Udara didalam rongga tanah
mengandung oksigen (02) yang penting untuk respirasi akar guna memperole tenaga
Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya merupakan tanah yang
gembur, perakaran akan mudah untuk melakukan proses respirasi atau pernapasan.
20
Tanah yang remah dan berbutir – butir memiliki aerasi dan daya tahan air yang baik.
Selain itu, akar juga akan mudah manembus saat mencari bahan makanan.
2.3.2 Iklim
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis dan dapat menyesuaikan diri
lingkungan yang terlalu ketat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa jagung
dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada kondisi tanah yang agak
kering. Tropis basah. Jagung tumbuh di daerah yang letak antra 50 LU-40 LS pada
lahan yang tidak beririrgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal
sinar matahari sangat penting bagi tanaman , terutama dalam masa pertumbuhan.
hasil yang akan diperoleh akan maksimal. Tanaman jagung yang ternaungi,
pertumbuhannya akan terhambat atau merana. Produksi biji yang dihasilkan pun
Panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan
sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh didaerah terletak antra 0-50 0 LU
hingga 0-400 LS. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.
Tanaman jagung yang ternaungi akan terhambat dan memberikan hasil biji yang
Daerah yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung yaitu daerah
beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis basah. Jagung dapat tumbuh
di daerah yang terletak diantara 500LU – 400LS. Pada lahan yang tidak beririgasi,
2.3.3. Air
terutama pada saat pertumbuhan awal, saat berbunga, dan saat pengisian biji.
Kekurangan air pada stadium tersebut akan menyebabkan hasil yang menurun.
Kebutuhan jumlah air setiap varietas sangat beragam. Namun demikian, secara umum
tanaman jagung membutuhkan 2 liter air pertanam per hari kondisi panas dan
berangin. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa kekurangan air pada saat
3 minggu setelah keluar rambut tongkol akan menurunkan hasil hingga 30%.
Sementara kekurangan air yang selama pembungaan akan mengurangi jumlah biji
mineral dari lautan didalam tanah melalui air. Di sinilah peranan air bagi kehidupan
tumbuh-tumbuhan
Yang dimaksud curah hujan di sini adalah air hujan dengan segala bentuknya
yang langsung diterima oleh bumi, seperti air embun, kabut dan segenap jumlah air
yang turun berbagai macam. Banyak air yang diterima pada permukaan tanah diukur
dengan tebalnya lapisan air per mm, andai kata air tidak mengalir, tidak menguap dan
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Membutukan sinar matahari,
tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji
yang tidak optimal. Suhu optimal anara 230 C-300 C. Jagung tidak memerlukan
persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5 Aerasi dan ketersediaan air baik,
kemiringan tanah kurang dari 8% Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
jagung manis. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
sebelum diaplikasikan.
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
(Musnamar, 2006).
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Lingga, 2007).
phosphor, dan kalium, juga mengandung unsure mikro seperti kalsium, magnesium,
24
tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Kebutuhan pupuk kandang
untuk tanaman jagung manis yaitu 5 – 10 ton/ha atau sama dengan 0,5 – 1
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat pereka yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigono, 2007).
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk kandang mempunyai daya serap
yang tinggi terhadap air tanah. Karena itu pupuk kandang (kotoran sapi) sering kali
mempunyai pengaruh tanaman pada musim kering karena dapat menyerap air
(Musnawar, 2009).
Menaikan kondisi kehidupan dalam tanah. Hal ini terutama disebabkan oleh
organisme didalam tanah yang dapat memanfaatkan bahan organik, misalnya pupuk
kandang kotoran sapi yang kita berikan pada tanah sebelumnya diserap oleh akar
tanaman. peguraian yang dilakukan oleh jasad renik dengan jalan pembusukan
peragian dari proses pembusukan ini, semakin banyak juga banyak juga jasad renik
(kotoran sapi) yang diberikan, semakin banyak pula jasad renik yang dapat hidup
didalam tanah. Tetapi pemberian pupuk kandang harus tetap disesuaikan dengan
Sebagai sumber zat hara bagi tanaman. Kelebihan pupuk kandang dari pupuk
buatan ialah bahwa pupuk kandang sapi dan kambing. Pemupupukan dengan
menggunakan pupuk kandang ini memberikan hasil terbaik dari jenis kotoran hewan
yang ada, hal ini di karenakan, sapi dan kambing memakan bermacam - macam jenis
daun. Sehingga kotoran yang dihasilkan banyak mengandung nitrat dan amonia, yang
yang cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang (kotoran sapi),
pemberian pupuk kandang untuk tanaman jagung manis dilakukan pada saat
pengolahan media tanam, penggunaan pupuk kandang (sapi) sebagai media tanam
Pupuk (K) kalium juga penting bagi tanaman Jagung khususnya pada
pembentukan daun, tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan unsur kalium
akan memperlihatkan gejala-gejala seperti daun mengkrut atau keriting terutama pada
daun tua walaupun tidak merata. Kemudian pada daun akan timbul bercak-bercak
merah coklat. Selanjutnya daun akan mengeriting, lalu mati. Buah tumbuh tidak
sempurna kecil, jelek, hasilnya rendah, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan
26
(Sarif, 2006).
Elemen ini dapat dikatakan elemen yang langsung pembentuk bahan organic,
dalam hal ini dapat di tegaskan, bahwa kalium berperan membantu pembentukan
protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,
penelitian kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium. Pada se-sel zat
ini terdapat sebagai ion didalam cairan sel dan keadaan demikian akan merupakan
bagian penting dalam melaksanakan turgor, yang disebabkan oleh tekanan osmotis.
Selain itu kalium mempunai pungsi fisiologis yang khusus pada asimilasi zat arang,
ang berarti apabila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan
Kebutuhan (K) ini sesungguhnya cukup tinggi dan dalam hal ini apabila akan
K tidak tercukupi akan terjadi translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua
tetapi kalium tidak terdapat dalam protein. Protoplasma, selulosa, sehingga diduga
gejalah seperti daun mengerut atau keriting terutama pada daun tua walau pun tidak
selanjutnya daun akan mengering, lalu mati. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
mutunya jelek, hasilnya renda, dan tidak tahan simpan. Kalau menemukan tanaman
bervariasi sekitar 1,7 – 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara
normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim
(Mulyani, 2008).
maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan
tanaman.
waktu tanam dengan dosis 12 gr per tanaman. Pupuk diberikan ke dalam sebuah
lingkaran yang dibuat 5 cm dari batang tanaman, lalu ditutup dengan tanah dan
disiram air.
Hama yang banyak ditemukan dalam budidaya jagung manis antara lain
penggerek, penggerek tongkol, belalang, kutu daun dan tikus. Berikut sifat-sifat hama
Penggerek batang jagung (O. furnacalis), hama ini menyerang tanaman pada
batang jagung bisa dikendalikan secara teknis dengan mengatur rotasi tanam
seperti dengan kedelai dan kacang tanah. Selain itu bisa juga dengan dengan
larva.
Ulat Tongkol (H. armigera), hama ini menyerang tongkol jagung. Pada
bisa lebih banyak dibanding jumlah larvanya. Pencegahan terhadap hama ini
yang akan mengurangi populasi ulat tongkol berikutnya. Musuh utama dari
hama ini adalah Trichogramma spp. yang merupakan parasit telur dan
Kutu Daun (R. maidis), hama ini mengeluarkan embun madu pada daun yang
mirzai, Coccinella sp. dan Micraspis sp. Kultur teknis yang bisa dilakukan
Belalang (Oxya spp.), hama ini banyak berkembang didataran rendah yang
adalah Systoechus sp., burung dan laba-laba. Selain itu patogen seperti
belalang.
manis yang ditanam di lahan sawah. Tikus memakan tongkol muda yang
sedang matang susu, umumnya tikus memakan tongkol dari ujung hingga
penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus maupun cendawan. Berikut beberapa
penyakit yang sering menyerang tanaman jagung manis terutama yang ditanam di
daerah tropis:
31
musim tanam, namun kasus terbesar menyerang budidaya jagung manis yang
100%. Serangan penyakit bule bisa dihindari dengan pemilihan varietas benih
coklat sampai oranye pada permukaan daun bagian atas. Penyakit ini biasanya
Penyakit ini berkembang baik pada suhu 16-23oC dengan kelembaban tinggi.
pada daun tua (bawah) kemudian menjalar ke daun muda (atas). Pada keadaan
tahan, pengolahan tanah yang baik, penyiangan dan pengaturan jarak tanam.
Hawar daun (Curvularia sp.), cendawan ini menyebabkan hawar daun dengan
gejala awal bercak tak beraturan di ujung daun, pusat bercak berwarna coklat
hingga membuat seluruh daun mengering. Penyakit ini cepat menyebar pada
manis ke musim kemarau, menanam varietas yang memiliki jarak tongkol dari
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar.
Akar akan menghisap hara yang larut dalam air pada kedalaman tertentu,
akar yang tidak normal akibat adanya rintangan dalam menembus tanah, maka unsur
hara yang terdapat jauh dibawah jangkauan daya hisap akar tidak akan terserap
(Sarif, 2006).
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah benih jagung
manis varietas Hibrida Bisi-2, tanah topsoil, pupuk kandang Sapi, pupuk KCl, decis
2,5 EC, dithane M-45, dan air. Sedangkan alat yang digunakan untuk penelitian ini
adalah cangkul, parang, parang babat, gembor, schliper, alat ukur, hand sprayer,
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- K0 : Tanpa perlakuan
sebagai berikut :
Dimana :
(Lβ)jk = Efek dari pupuk Kandang Sapi interaksi pada taraf ke-j dan pupuk
KCl pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk Kandang Sapi taraf
ke-j dan pupuk KCl taraf ke-k (Hanafiah, 2010).
36
ragam (uji F) ini dilakukan dalam suatu daftar analisa sidik ragam seperti berikut :
Tabel 3.1. Daftar Analisa Sidik Ragam Menurut Rancangan Acak Kelompok
F tabel
Sumber Derajat bebas Jumlah Kuadrat F hitung
Keragaman kuadrat tengah 5% 1%
Ulangan r-1 = 2 JKR KTR KTR/KTG * 3,44 5,72
Perlakuan t-1 = 11 JKT KTT KTT/KTG ** 2,26 3,18
Galat (r-1)(t-1) = 22 JKG KTG
Total 35 JKT
Keterangan * = nyata (F hitung > F 5 %)
Hasil uji F ini menunjukkan derajat pengaruh perlakuan terhadap data hasil
hipotesis penelitian diterima pada taraf uji 5%. (2) Perlakuan berpengaruh sangat
nyata jika H1 diterima pada taraf uji 1%, dan (3) Perlakuan berpengaruh tidak nyata
(2007) mengemukakan bahwa hasil uji F ini akan dapat diandalkan kebenarannya jika
minimal = 6, untuk itu sebaiknyauji F hanya dilakukan jika derajat bebas galat ≥ 6.
37
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
n ≥ 26/11
n = 2,36
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Tempat pembibitan dilakukan pada lokasi yang memiliki sumber air yang
cukup, areal yng rata dan drainase harus baik pula, sehingga tidak terjadi genangan
air suwaktu hujan lebat, dan aman dari gangguan hama binatang besar maupun
serangga.
dibersikan dari segala macam gulma dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan
Selain itun juga untuk menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang
Setelah areal penanaman bersih daan rata, maka dilakukan pembuatan plot
percobaan yang berukuran panjang plot 245 cm, dan lebar plot 70 cm sebanyak 36
39
plot, terdiri dari 3 ulangan dengan jarak ulangan 100cm dan jarak antra plot 50cm
4.5. Penanaman
Penanaman dilakukan pada sore hari. Lubang kecambah dibuat dengan ibu
jari atau dengan kayu ditengah-tengah sedalam 2-3 cm. Setelah itu benih dimasukan
kedalam lubang. Benih yang sudah dimasukkan ditutup dengan tanah gembur sambil
dipadatkan.
Pupuk Kandang sapi diberikan 1 kali aplikasi pada saat pengolahan lahan atau
pada saat pembuatan bedengan dengan dosis disesuaikan pada perlakuan masing-
masing.
- K0 : Tanpa perlakuan
Pupuk KCl dilakukan pada saat tanaman berumur 4 minggu diberikan dengan
cara ditanam ditanah dengan jarak 5 cm dari batang. Setelah pupuk dimasukkan,
lubang ditutup kembali dan pupuk KCl diberikan 2 kali aplikasi yaitu aplikasi
pertama pada saat tanaman berumur 4 minggu dan aplikasi kedua pada saat tanaman
4.7. Pemeliharaan
4.7.1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari, pagi sebelum
pukul 10.00 wib dan sore hari pukul 16.00 wib. Penyiraman menggunakan gembor
jika hujan turun dan keadaan tanah cukup basah atau lembab maka penyiraman tidak
4.7.2 Penyisipan
Penyisipan dilakukan apabila ditemukan bibit mati dan abnormal, bibit yang
yang digunakan sebagai bibit sisipan yaitu bibit sulaman yang usianya sama dan
tanaman berumur 2 minggu atau tergantung pada keadaan gulma dilapang yaitu umur
satu bulan setelah tanaman atau pada saat penyiangan kedua dengan tinggi
pengendalianya dengan cara manual. Apabila tingkat tingkat ganguan hama lebih
4.7.5 Panen
Jagung dipanen setelah buah sudah matang fisiologis, atau tanaman sudah
berumur 105 hari. Cara panen jagung adalah dengan mengambil seluruh bagian
tanaman, dari akar, batang, daun dan tongkol, kemudian dipisahkan antara akar
Tanaman diukur dengan alat meteran atau rol,dan diukur dari patok nol ujung
titik sampai dengan ujung daun yang tertinggi atau terpanjang. Dimana setiap
maka setiap tanaman sampel diberi tanda. Pengukuran dilakukan 2 minggu sekali
mulai bibit berumur 6 minggu sampai bibit berumur 12 minggu yaitu pada minggu ke
6, 8, 10 dan 12.
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Dimana setiap tanaman sampel dihitung
jumlah daun dan kemudian dirata-ratakan Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
43
berumur 6 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai akhir penelitian yaitu
yang paling berat dan panjang tongkol lebih besar dari 15 cm ditimbang lalu dihitung
setiap tanaman sampel dan kemudian dirata-ratakan . Pengukuran dilakukan pada saat
yang paling berat dan panjang lalu dihitung setiap tanaman sampel dan kemudian
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat
tongkol pertanaman sampel, berat tongkol perplot dapat dilihat pada Lampiran 4
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman umur 6 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 7. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Sapi pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan
Pupuk KCl pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3C2
sebesar 56,28 cm dan nilai terendah pada K0C0 sebesar 40,83 cm. Dari hasil rataan
pada tinggi tanaman jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1.
45
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 6 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai Lampiran 11. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Sapi dan Pupuk KCl pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh tidak
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3C2
sebesar 5,69 mm dan nilai terendah pada K0C0 sebesar 3,55 mm. Dari hasil rataan
pada diameter batang jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
46
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 2 sampai 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai Lampiran 15. Untuk perlakuan Pupuk
Kandang Sapi dan Pupuk KCl pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang
tidak nyata, sedangkan interaksinya juga menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun jagung pada perlakuan
Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah
pada tanaman jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3C2 sebesar
214,00 helai dan nilai terendah pada K0C0 sebesar 124.89 helai. Dari hasil rataan
pada jumlah daun jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.
47
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol pertanaman sampel
umur 12 minggu dapat dilihat pada Lampiran 16. Untuk perlakuan Pupuk Kandang
Sapi pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk
perlakuan Pupuk KCl pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol pertanaman sampel
jagung pada perlakuan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
K3C2 sebesar 26,80 gr dan nilai terendah pada K0C0 sebesar 21.27 gr. Dari hasil
rataan pada jumlah tongkol produksi per plot jagung tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.4.
48
Tabel 5.4. : Rataan Berat Tongkol Pertanaman Sampel Jagung Umur 12 MST.
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat tongkol perplot umur 12
minggu dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk perlakuan Pupuk Kandang Sapi dan
Pupuk KCl pada umur 12 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat tongkol perplot jagung pada
perlakuan Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada jagung berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada K3C2 sebesar
231.47 gr dan nilai terendah pada K0C0 sebesar 185.27 gr. Dari hasil rataan pada
berat tongkol perplot jagung tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
49
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
5.2. Pembahasan
5.2.1 Pengaruh pupuk Kandang Sapi terhadap tertumbuhan dan produksi tanaman
jagung
dijelaskan bahwa perlakuan pupuk Kandang Sapi berpengaruh sangat nyata terhadap
tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan berat tongkol perplot tidak menunjukkan
Pupuk Kandang Sapi menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap berat
tongkol pertanaman sampel. Hal ini di akibatkan pemberian pupuk Kandang Sapi
adanya Nitrogen maka lebih banyak hasil fotosintesis di alirkan ke tongkol atau biji
50
vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan tongkol atau biji.
Pengaruh pemberian pupuk Kandang Sapi sangat nyata terhadap berat tongkol
pertanaman sampel. Apabila berat tongkol pertanaman sampel semakin tinggi maka
akan mengakibatkan berat tongkol pertanaman sampel akan semakin tinggi juga.
Dalam hal ini berat tongkol pertanaman sampel sangat nyata akibat pemberian pupuk
Kandang Sapi, dengan demikian dapat dimengerti bahwa berat tongkol pertanaman
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun dan berat tongkol perplot di akibatkan
karena dipengaruhi oleh factor genetik dan faktor lingkungan (Hartono, 2010). Hal ini
dapat dimengerti bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
pengaruh yang sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman, serta berpengaruh nyata
terhadap berat tongkol pertanaman sampel. Namun demikian diameter batang, jumlah
Pupuk KCl berpengaruh sangat nyata pada umur 6-12 MST terhadap tinggi
tanaman. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
51
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
pada perlakuan C2 (15 gr/bibit). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak pupuk
yang diberikan kepada tanaman akan semakin tinggi usaha untuk mendapatkan
tongkol pertanaman sampel. Karena pupuk KCl yang semakin banyak, dimana
Pupuk KCl yang berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang, jumlah
daun dan berat tongkol perplot. Karena diameter batang, jumlah daun dan berat biji
pertongkol dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan tanaman itu
sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Hartono (2010), yang menyatakan genotif
Pengaruh pupuk KCl yang tidak nyata pada berat tongkol perplot. Hal ini
diduga karena ukuran setiap biji hampir sama karena berasal varietas yang sama, hal
ini juga di pengaruhi oleh faktor genetik. Sehubungan dengan itu Purwono (2010)
52
juga menyatakan bahwa ukuran biji dominan dikendalikan oleh faktor genetik di
5.2.3. Interaksi pemberian pupuk Kandang Sapi dengan pupuk KCl terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-sendiri.
Dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk Kandang Sapi tidak
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Menurut Mulyani (2008), bahwa pada Pupuk Kandang Sapi terdapat unsur
Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi atau
BAB VI
6.1. Kesimpulan
54
nyata terhadap parameter tinggi tanaman, namun ada juga pengaruh yang
3. Interaksi pupuk Kandang Sapi dan Pupuk KCl tidak berpengaruh nyata
6.2. Saran
kg/tanaman (K3).
55
2. Untuk pemberian Pupuk KCl lebih baik dengan dengan dosis 15 gr/bibit
(C2).
DAFTAR PUSTAKA
Intan, 2010. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta.
Sarif. 2006. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung
Untung, S. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan
Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta.