Keterangan:
Un+1= suku ke-(n +1);
Un = suku ke-n; dan
b = beda atau selisih.
Akibat dari rumus suku ke-n tersebut, dapat diperoleh:
U1, U2, U3, …, Un-2, Un-1, Un
a, a+b, a+2b, …, a+n-3b, a+n-2b, a+n-1b
Jika banyak suku (n) ganjil, suku tengah (Ut) barisan aritmetika dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan:
b’= beda barisan aritmetika baru;
b= beda barisan aritmetika lama;
k= banyak bilangan yang disisipkan;
n‘= banyak suku barisan aritmetika baru; dan
n= banyak suku barisan aritmetika lama.
Perlu diingat bahwa suku pertama barisan baru sama dengan suku pertama barisan lama.
2. Suku ke-n barisan aritmetika
Saat diminta untuk mencari suku ke-n dari barisan aritmetika, cara termudahnya adalah dengan
menelusuri satu per satu sampai mencapai suku ke-n. Namun, cara ini tergolong tidak praktis dan
membutuhkan banyak waktu. Jika yang diminta suku ke-10 mungkin masih bisa. Bagaimana jika yang
diminta suku ke-1000? Kebayang kan betapa rumitnya? Untuk itu, rumus suku ke-n yang bisa kamu
gunakan adalah sebagai berikut.
Keterangan:
a = suku awal (U1);
Un= suku ke-n; dan
b = beda atau selisih.
Contoh soal 1
Tentukan suku ke-20 dari barisan 2, 6, 10, 14, …, …,!
Pembahasan:
Diketahui:
a = 2
b = 6 – 2 = 4
Ditanya: U20 =…?
Pembahasan:
Contoh soal 2
Suku tengah barisan aritmetika adalah 15. Jika banyaknya suku barisan tersebut 11 dan suku ke-4
bernilai -3, tentukan suku terakhirnya!
Pembahasan:
Diketahui:
Ut = 15
n = 11
Ditanya: Un =…?
Pembahasan:
Pertama, harus mencari nilai t.
Selanjutnya, tentukan suku terakhir barisan tersebut.
Jadi, suku terakhirnya adalah 60.
4. Sisipan bilangan pada barisan aritmetika
Misalkan menjumpai barisan aritemtika dengan beda b. Lalu, barisan aritmetika tersebut
disisipi k bilangan di setiap 2 bilangan yang berdekatan. Setelah disisipi k bilangan, terbentuk barisan
aritmetika baru yang bedanya b’. Pertanyaannya adalah berapakah beda bilangan aritmetika yang baru?
Maka gunakan persamaan berikut.
Ketentuannya, suku pertama barisan yang baru sama dengan suku pertama barisan sebelumnya karena
bilangan yang disisipkan tidak berada di awal baris.
B. Deret Aritmatika
Deret aritmetika berkaitan dengan barisan aritmetika. Deret aritmetika yang disimbolkan
dengan Sn merupakan jumlah n suku pertama barisan aritmetika. Dengan kata lain, penjumlahan dari
suku-suku barisan aritmetika disebut dengan deret aritmetika.
Rumus jumlah n suku pertama dari deret aritmetika tersebut adalah sebagai berikut.
Contoh soal 3
Berapakah jumlah bilangan kelipatan 3 antara 10 sampai 100?
Pembahasan:
Jumlah bilangan kelipatan 3 antara 10 sampai 100 adalah sebagai berikut.
Keterangan:
a = 12
banyaknya suku = 30
Jadi, jumlah bilangan kelipatan 3 antara 10 sampai 100 adalah 1.665
C. Barisan Geometri
Barisan geometri merupakan barisan bilangan yang hasil bagi antara dua suku berurutannya selalu
sama atau tetap. Perbandingan (hasil bagi) antara dua suku berurutan pada barisan geometri disebut
dengan rasio yang dilambangkan dengan r.
1. Bentuk barisan geometri
Rumus untuk menentukan rasio pada barisan geometri adalah sebagai berikut.
Keterangan:
r = rasio;
Un = suku ke-n;
Un-1= suku sebelum suku ke-n; dan
n = banyaknya suku.
2. Suku ke-n barisan geometri
Suku ke-n masih bisa kamu tentukan selama nilai n belum terlalu besar. Namun, jika nilai n cukup
besar, cara seperti itu sulit untuk dilakukan. Untuk memudahkan kamu dalam menghitung suku ke-
n barisan geometri, gunakan persamaan berikut.
Akibat dari rumus suku ke-n tersebut, dapat diperoleh
Jika banyak suku (n) ganjil, suku tengah (Ut) barisan geometri dapat dirumuskan sebagai berikut.
Sementara itu, jika di antara dua buah suku U1, U2, U3, …, Un disisipkan k buah bilangan sehingga
terbentuk barisan geometri baru, rasio dan banyak suku dari barisan tersebut akan berubah sesuai
rumusan berikut.
Keterangan:
r’= rasio barisan geometri baru;
r= rasio barisan geometri lama;
k= banyak suku yang disisipkan;
n’= banyak suku barisan geometri baru; dan
n= banyak suku barisan geometri lama.
Perlu diingat bahwa suku pertama barisan baru sama dengan suku pertama barisan lama.
Dengan a merupakan suku pertama atau U1. Untuk mengasah kemampuanmu, simak contoh soal
berikut ini.
Contoh soal 4
Diketahui suku ke-2 dan ke-4 barisan geometri berturut-turut adalah 12 dan 27. Jika nilai r > 0,
tentukan nilai dari suku ke-3!
Pembahasan:
Diketahui:
U2 = 12
U4 = 27
r > 0
Ditanya: U3 =…?
Pembahasan:
Nyatakan suku ke-2 dan ke-4 dalam notasi matematis.
4. Sisipan pada barisan geometri
Misalkan Quipperian menjumpai barisan geometri dengan rasio r. Lalu, barisan geometri tersebut
disisipi k bilangan di setiap 2 bilangan yang berdekatan. Setelah disisipi k bilangan, terbentuk barisan
geometri baru yang rasionya k’. Pertanyaanya adalah berapakah rasio barisan geometri yang baru?
Untuk memudahkan Quipperian, gunakan persamaan berikut.
D. Deret Geometri
Jumlah suku ke-n pertama dari suku-suku barisan geometri disebut sebagai deret geometri berhingga.
Mengapa disebut berhingga? Karena memiliki suku akhir tertentu. Apakah mungkin ada deret geometri
tak hingga? Mungkin saja. Secara matematis, jumlah suku ke-n pertama barisan geometri dirumuskan
sebagai berikut.
Contoh soal 5
Pembahasan:
Diketahui:
Ditanya: r =…?
Pembahasan:
Pertama, cari suku pertama dan kedua barisan tersebut.
Selanjutnya, tentukan jumlah 2 suku pertama barisan geometri tersebut.
Tentukan rasionya!
Jadi, rasio barisan geometri tersebut adalah 3.
Bunga Majemuk
Bunga suatu pinjaman/modal disebut Bunga Majemuk jika metode pemberian imbalan jasa bunga
simpanan yang dihitung berdasarkan besar modal atau simpanan pada periode bunga berjalan.
Dengan sistem bunga majemuk, maka bunga yang dibayarkan setiap masa pembayaran (per bulan atau
per tahun) tidak tetap tergantung dari sisa modal/pinjaman.
Misal, seorang nasabah menyimpan uangnya pada sebuah bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan suku
bunga majemuk 2% per tahun. Jika uang tidak diambil selama 55 tahun dan biaya administrasi adalah
nol, maka total uang pada akhir tahun kelima adalah?
Alternatif Pembahasan:
Bunga pertahun adalah bunga majemuk sebesar 2% sehingga pertambahan tabungan sampai akhir
tahun kelima dapat kita tuliskan seperti berikut ini:
Saldo tabungan di akhir tahun kelima adalah Rp1.104.080. Perhitungan dengan bunga majemuk ini
terlihat lebih rumit, tetapi saat ini secara umum bank menggunakan bunga majemuk untuk menghitung
bunga simpanan.
Lampiran 2. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI / Genap
Topik : Barisan
Penilaian observasi oleh guru berdasarkan pengamatan sikap siswa sehari-hari, baik dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Berikut instrumen penilaian sikap.
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
Tentukan lima suku pertama dari barisan dengan rumus
1 8, 30, 60, 119, 208 15
U n =(n 2+1)(n+3)!
Diketahui suatu barisan aritmetika dengan U 2=8 dan U 6 =20.
2 75 20
Jumlah 6 suku pertama barisan tersebut adalah ...
3 Jumlah 6 suku pertama deret geometri 2 + 6 + 18 + … adalah… 728 15
Pada sebuah deret geometri diketahui bahwa suku pertamanya
4 adalah 3 dan suku ke-9 adalah 768. Suku ke-7 deret tersebut 192 25
adalah …
Di suatu daerah tercatat jumlah penduduk pada tahun 2014
mencapai 50.000 jiwa. Jumlah penduduk meningkat dari tahun
5 124.416 jiwa 25
ke tahun sebesar 20%. Tentukan perkiraan jumlah penduduk
pada tahun 2019.
Skor Maksimal 100
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh nomor 1 – 5
Kriteria Skor
Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan 0
Siswa mengerjakan sebagaian tugas yang diberikan, namun sebagian besar salah, tidak 1
lengkap, dan tidak jelas
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, namun belum lengkap dan tidak jelas 2
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, lengkap namun kurang jelas 3
Siswa mengerjakan dengan benar soal yang diberikan, lengkap dan jelas 4
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh × 25
Skor maksimal = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA AVISENA JABON
Mata Pelajaran : Matematika (Wajib)
Kelas/Program/Semester : XI / MIPA & IPS / Genap
Materi Pokok : Limit
Sub Materi : Menemukan Konsep Limit dan Sifat-Sifat Limit Fungsi
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan ke - : 6
Kompetensi Dasar
3. Menjelaskan limit fungsi aljabar (fungsi polinom dan fungsi rasional) secara intuitif dan sifat-sifatnya,
7 serta menentukan eksistensinya
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
7
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menemukan konsep dan sifat-sifat limit fungsi, mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan limit fungsi aljabar bentuk tak tentu dan tak hingga dengan tepat dan mengaitkannya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, serta mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreatifitas (4C), serta selalu bersyukur kepada Tuhan
YME.
Pendekatan/Metode/Model Alat/Bahan/Sumber
Pendekatan : Saintifik Alat : LCD Proyektor, papan tulis
Metode : Diskusi, tanya jawab, Bahan : Video Pembelajaran, PPT, LKS
demontrasi, dan penugasan Sumber : Buku LKS siswa dan buku yang
Model : Problem Based Learning relevan
KegiatanPembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama
b. Guru mengecek kehadiran siswa di kelas
c. Sebelum memulai pembelajaran, guru menginformasikan tugas remedial untuk penilaian harian 1 pada
pertemuan sebelumnya
d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari ini, yaitu limit
e. Guru memberikan motivasi & tujuan tentang apa yang akan diperoleh dengan mempelajari materi tersebut
2. Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Siswa mempelajari konsep dan sifat-sifat limit dan guru mengajak siswa bersama-sama
menemukan konsep limit fungsi dan sifat-sifatnya
Critical Thinking Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sebanyak mungkin terkait cara
menentukan menemukan konsep limit dan sifat-sifat limit yang belum dipahami
Collaboration Siswa saling berdiskusi, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar informasi
mengenai konsep dan sifat-sifat limit dari berbagai sumber yang tersedia
Communication Siswa dapat mengemukakan pendapatnya atau mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dengan ditanggapi secara aktif oleh siswa/kelompok lain (audience)
Creativity Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait konsep dan sifat-sifat limit & memberi
kesempatan siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
3. Penutup
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
b. Guru memberikan tugas terkait materi yang telah dipelajari hari ini
c. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penugasan Ketepatan waktu dalam pengumpulan tugas Ketepatan presensi kehadiran
Metode Pemfaktoran
Jika pada metode substitusi menghasilkan suatu nilai bentuk tak tentu seperti:
maka fungsi tersebut harus difaktorkan terlebih dahulu, kemudian bisa disubstitusikan.
Contoh Soal:
Contoh Soal:
Contoh Soal:
Lampiran 2. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI / Genap
Topik : Limit
Penilaian observasi oleh guru berdasarkan pengamatan sikap siswa sehari-hari, baik dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Berikut instrumen penilaian sikap.
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
x 2+ 4 x−12
1 Tentukan nilai limit lim 2
! -4 15
x →2 x −6 x +8
2 x 2−5 x −25
2 Tentukan nilai limit lim 2 ! 5 15
x →5 x −7 x +10
9 x3 +2 x 2−5
5 Tentukan nilai limit lim ! 0 20
x→ ∞ 3 x 4−5 x +7
Skor Maksimal 100
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh nomor 1 – 5
Kriteria Skor
Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan 0
Siswa mengerjakan sebagaian tugas yang diberikan, namun sebagian besar salah, tidak 1
lengkap, dan tidak jelas
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, namun belum lengkap dan tidak jelas 2
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, lengkap namun kurang jelas 3
Siswa mengerjakan dengan benar soal yang diberikan, lengkap dan jelas 4
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh × 25
Skor maksimal = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA AVISENA JABON
Mata Pelajaran : Matematika (Wajib)
Kelas/Program/Semester : XI / MIPA & IPS / Genap
Materi Pokok : Turunan
Sub Materi : Konsep dan Sifat-Sifat Turunan Suatu Fungsi
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan ke - : 10
Kompetensi Dasar
3. Menjelaskan sifat-sifat turunan fungsi aljabar dan menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan
8 definisi atau sifat-sifat turunan fungsi
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi aljabar
8
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi fakta pada sifat-sifat turunan fungsi aljabar dan menentukan turunan fungsi
aljabar menggunakan definisi atau sifat-sifat turunan fungsi dengan tepat dan mengaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, serta mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreatifitas (4C), serta selalu bersyukur kepada Tuhan
YME.
Pendekatan/Metode/Model Alat/Bahan/Sumber
Pendekatan : Saintifik Alat : LCD Proyektor, papan tulis
Metode : Diskusi, tanya jawab, Bahan : Video Pembelajaran, PPT, LKS
demontrasi, dan penugasan Sumber : Buku LKS siswa dan buku yang
Model : Problem Based Learning relevan
KegiatanPembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama
b. Guru mengecek kehadiran siswa di kelas
c. Sebelum memulai pembelajaran, guru menginformasikan tugas remedial untuk penilaian harian 2 pada
pertemuan sebelumnya
d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari ini, yaitu turunan
e. Guru memberikan motivasi & tujuan tentang apa yang akan diperoleh dengan mempelajari materi tersebut
2. Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Siswa mempelajari konsep dan sifat-sifat turunan fungsi dan guru menjelaskan dengan
memberikan contoh penyelesaian
Critical Thinking Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sebanyak mungkin terkait
konsep dan sifat-sifat turunan fungsi yang belum dipahami
Collaboration Siswa saling berdiskusi, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar informasi
mengenai konsep dan sifat-sifat turunan fungsi dari berbagai sumber yang tersedia
Communication Siswa dapat mengemukakan pendapatnya atau mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dengan ditanggapi secara aktif oleh siswa/kelompok lain (audience)
Creativity Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait konsep dan sifat-sifat turunan fungsi &
memberi kesempatan siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
3. Penutup
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
b. Guru memberikan tugas terkait materi yang telah dipelajari hari ini
c. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penugasan Ketepatan waktu dalam pengumpulan tugas Ketepatan presensi kehadiran
Turunan (diferensial) dari sebuah fungsi f adalah fungsi yang dituliskan f′ (dibaca"f aksen"). Jika
sebuah fungsi dengan variabel x dituliskan f(x) maka turunan pertama fungsi tersebut adalah f′(x),
didefinisikan
dengan catatan bahwa nilai limit ini ada. Jika f′(x) bisa diperoleh f dikatakan dapat diturunakan
(diferentiable).
Selain bentuk f′(x) (dibaca"f aksen x"), bentuk lain yang umum dipakai pada penulisan turunan
dy d (f ( x))
fungsi y = f(x) adalah y′ atau D x f ( x) atau atau .
dx dx
Contoh Soal 1:
Penyelesaian:
Contoh Soal 2:
Penyelesaian:
Contoh Soal 3:
Penyelesaian:
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1 Turunan pertama fungsi f (x)=( 4 x 2−12 x )( x+2) adalah... f ' (x)=12 x 2−8 x−24 15
2
x −7 x 2+ 21
2 Turunan pertama dari f (x)= adalah... 15
x √x 2 x2 √ x
1
Diketahui f (0)=1 dan f ' (0)=2. Jika g( x )= 3
3 (2 f ( x )−1) -12 20
maka g '(0)=¿ …
1 3
Grafik fungsi f (x)= x −3 x2 naik untuk nilai x yang
4 6 x <0 atau x >12 25
memenuhi...
5 Fungsi f (x)= x3 −3 x 2−9 x +5 mencapai ... di titik … Minimum di (3, -22) 25
Skor Maksimal 100
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh nomor 1 – 5
Kriteria Skor
Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan 0
Siswa mengerjakan sebagaian tugas yang diberikan, namun sebagian besar salah, tidak 1
lengkap, dan tidak jelas
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, namun belum lengkap dan tidak jelas 2
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, lengkap namun kurang jelas 3
Siswa mengerjakan dengan benar soal yang diberikan, lengkap dan jelas 4
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh × 25
Skor maksimal = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA AVISENA JABON
Mata Pelajaran : Matematika (Wajib)
Kelas/Program/Semester : XI / MIPA & IPS / Genap
Materi Pokok : Integral
Sub Materi : Konsep, Notasi, dan Rumus Integral Tak Tentu
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Pertemuan ke - : 14
Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan integral tak tentu (anti turunan) fungsi aljabar dan menganalisis sifat-sifatnya
0 berdasarkan sifat-sifat turunan fungsi
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan integral tak tentu (anti turunan) fungsi aljabar
0
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menemukan konsep integral tak tentu sebagai kebalikan dari turunan fungsi, memahami notasi
dan rumus dasar integral, dan menyelesaikan penerapan integral tak tentu dengan tepat dan mengaitkannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreatifitas (4C), serta selalu
bersyukur kepada Tuhan YME.
Pendekatan/Metode/Model Alat/Bahan/Sumber
Pendekatan : Saintifik Alat : LCD Proyektor, papan tulis
Metode : Diskusi, tanya jawab, Bahan : Video Pembelajaran, PPT, LKS
demontrasi, dan penugasan Sumber : Buku LKS siswa dan buku yang
Model : Problem Based Learning relevan
KegiatanPembelajaran
1. Pendahuluan
a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama
b. Guru mengecek kehadiran siswa di kelas
c. Sebelum memulai pembelajaran, guru menginformasikan tugas remedial untuk penilaian harian 3 pada
pertemuan sebelumnya
d. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari hari ini, yaitu konsep, notasi, dan rumus integral tak
tentu
e. Guru memberikan motivasi & tujuan tentang apa yang akan diperoleh dengan mempelajari materi tersebut
2. Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Siswa mempelajari materi konsep, notasi, dan rumus integral tak tentu dan guru
mengajak siswa menemukan konsep integral tak tentu sebagai kebalikan dari turunan
fungsi dan memberikan contoh penyelesaian
Critical Thinking Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya sebanyak mungkin terkait
konsep, notasi, dan rumus integral tak tentu yang belum dipahami
Collaboration Siswa saling berdiskusi, mengumpulkan informasi, dan saling bertukar informasi
mengenai konsep, notasi, dan rumus integral tak tentu dari berbagai sumber yang
tersedia
Communication Siswa dapat mengemukakan pendapatnya atau mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas dengan ditanggapi secara aktif oleh siswa/kelompok lain (audience)
Creativity Guru dan siswa membuat kesimpulan terkait konsep, notasi, dan rumus integral tak
tentu & memberi kesempatan siswa untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
3. Penutup
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
b. Guru memberikan tugas terkait materi yang telah dipelajari hari ini
c. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam
Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Penugasan Ketepatan waktu dalam pengumpulan tugas Ketepatan presensi kehadiran
Integral Tentu
Penyelesaian:
Contoh Soal 2:
Penyelesaian:
Contoh Soal 3:
Penyelesaian:
Lampiran 2. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI / Genap
Topik : Integral
Penilaian observasi oleh guru berdasarkan pengamatan sikap siswa sehari-hari, baik dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Berikut instrumen penilaian sikap.
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Soal
1 4
1 Hasil dari ∫ (2 x 3−9 x2 + 4 x−5) dx adalah … x −3 x 3 +2 x 2−5 x +C 10
4
1 2
2 Hasil dari ∫ (x−2)(x2 −4 x +3)5 dx adalah … ( x −4 x+ 3)6 +C 20
12
3
1
3 Hasil dari ∫ x √ 4 x +1 dx adalah... ( 6 x−1)( 4 x +1) 2 +C 20
60
Pada setiap titik (x, y) dari sebuah kurva, gradien garis
dy
singgungnya ditentukan oleh rumus =2(3−x). Jika nilai
4 dx y=6 x −x2 −4 25
maksimum untuk y adalah 5, maka persamaan kurva tersebut
adalah...
Kecepatan v dari sebuah benda ditentukan oleh persamaan
5 v=3 t 2 +2 t . Jarak yang ditempuh oleh benda itu selama 2 detik 150 m 25
adalah 12 m, maka jarak tempuhnya selama 5 detik adalah...
Skor Maksimal 100
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh nomor 1 – 5
Kriteria Skor
Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan 0
Siswa mengerjakan sebagaian tugas yang diberikan, namun sebagian besar salah, tidak 1
lengkap, dan tidak jelas
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, namun belum lengkap dan tidak jelas 2
Siswa mengerjakan sebagian tugas dengan benar, lengkap namun kurang jelas 3
Siswa mengerjakan dengan benar soal yang diberikan, lengkap dan jelas 4
Skor yang diperoleh = jumlah skor yang diperoleh × 25
Skor maksimal = 100