Mengalami Pelecehan Seksual Jurnal Jurnal Ilmu Perilaku Volume dan Halaman Vol 1, Nomor 1, Hal. 28-43 Tahun April 2021 Penulis Karina Rizki Rahmawati Reviewer Muhammad Akmal Tanggal Reviewer 22 Oktober 2021 Latar Belakang Pelecehan seksual yang dialami hampir sebagaian besar remaja putri menunjukkan bahwa remaja yang dalam proses menuju pendewasaan diri atau sedang mencari identitas diri dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada kenyataan adanya diskriminasi seks, bukan hanya dalam soal pekerjaan tetapi juga hampir di seluruh aspek kehidupan, termasuk adanya pelecehan seksual ini. Persoalan pelecehan seksual masih dianggap oleh sebagaian besar masyarakat atau bahkan dalam tradisi- tradisi yang berwujud norma atau aturan sebagai hal yang sepele dan hanya merupakan persoalan individu yang bisa diselesaikan sendiri oleh individu tersebut. Padahal pelecehan seksual bisa menyebabkan terganggunya perkembangan kepribadian seseorang apabila remaja baik secara fisik maupun psikis Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui strategi coping apa yang digunakan oleh remaja yang mengalami pelecehan seksual. 2. Untuk mengetahui seberapa sering para remaja mengalami pelecehan seksual.
Subjek Penelitian Siswi kelas XI SMA Laboratorim
Universitas Negeri Malang. Metodologi penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari remaja yang telah atau sedang mengalami pelecehan seksual, kemudian data yang terkumpul dianalisis untuk mengetahui strategi coping apa yang digunakan oleh remaja yang mengalami pelecehan seksual tersebut. Selanjutnya data yang diperoleh dinyatakan dan disajikan dengan sistem kuantitatif dalam bentuk angka-angka. Berdasarkan penyajian data yang berupa angka-angka ini dapat diketahui frekuensi suatu kejadian atau gejala. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA Laboratorim Universitas Negeri Malang yang pernah atau sedang mengalami pelecehan seksual. Dapat diketahui bahwa populasi yang dapat mewakili kriteria dalam penelitian ini berjumlah kurang lebih 100 siswi dimana jumlah ini di dapat dari pihak sekolah dan hasil observasi kepada para sisiwi kelas IX SMA Laboratorim Universitas Negeri Malang itu sendiri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan cara mengambil subjek yang didasarkan pada strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dipergunakan karena adanya beberapa pertimbangan tertentu, misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga pengambilan sampel tidak banyak. Oleh karena itu, diambillah 45 siswa sebagai sampel penelitian. Subjek ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) merupakan siswi kelas XI SMA Laboratorim Universitas Negeri Malang. 2) merupakan siswi yang berusia 16-17 tahun yang mampu mewakili usia remaja. 3) merupakan siswi yang sudah pernah atau sedang mengalami pelecehan seksual.
Hasil Penelitian 1.Tingkat Pelecehan Seksual
Skala pelecehan seksual terdiri dari 25 item yaitu 6 aitem pelecehan seksual visual, 8 aitem pelecehan seksual verbal dan 11 item pelecehan seksual fisik. Dari hasil skoring diperoleh mean 100,83 dan standar deviasi 11,46 UM sebagian besar mengalami pelecehan seksual tingkat sedang yaitu sebanyak 32 orang (71%), kemudian diikuti dengan pelecehan seksual tingkat berat sebanyak 8 orang (18%) dan pelecehan seksual kategori ringan sebanyak 5 orang (11%). Dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa sebagian besar remaja mengalami pelecehan seksual tingkat sedang. 2.Strategi Coping Angket strategi coping terdiri dari 22 aitem soal yaitu masing-masing terdiri dari 22 aitem problem focused coping, 22 aitem emotion focused coping dan 22 aitem avoidant coping. Berdasarkan kecenderungan jawaban dari 45 orang subjek penelitian ditemukan bahwa remaja yang diwakili oleh siswi kelas XI di SMA Laboratorium UM yang cenderung menggunakan strategi problem focused coping sebanyak 32 orang (71%), emotion focused coping sebanyak 8 orang (18%) dan avoidant coping sebanyak 5 orang (11%). Dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa sebagian besar remaja di SMA Laboratorium UM menggunakan strategi problem focused coping untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi yaitu termasuk pelecehan seksual.
Kekuatan Penelitian Pemodelan yang terdapat dalam penelitian
ini sangat membantu untuk menunjukan hasil penelitian yang sangat akurat. Kelemahan penelitian Hendaknya melakukan penelitian yang lebih komprehensif tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pelecehan seksual pada remaja dan strategi coping yang digunakan oleh remaja untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi. Kesimpulan 1. Secara umum gambaran tingkat pelecehan seksual pada remaja di SMA Laboratorium UM termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 71% atau 32 remaja, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja yang mengalami pelecehan seksual di SMA Laboratorium UM mengalami pelecehan seksual tingkat sedang. 2. Secara umum gambaran strategi coping yang digunakan pada remaja yang mengalami pelecehan seksual di SMA Laboratorium UM yaitu problem focused coping yaitu sebanyak 71% atau 32 remaja, maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang mengalami pelecehan seksual di SMA Laboratorium UM sebagian besar menggunakan strategi problem focused coping untuk mengatasi stress akibat dari pelecehan seksual tersebut. 3. Dari hasil analisis deskriptif, maka dapat diketahui bahwa remaja yang mengalami pelecehan seksual tingkat berat lebih cenderung menggunakan strategi emotion focused coping yaitu sebanyak 8 orang (15%), remaja yang mengalami pelecehan seksual tingkat sedang lebih cenderung menggunakan strategi problem focused coping yaitu sebanyak 32 orang (72%), remaja yang mengalami pelecehan seksual tingkat ringan lebih cenderung menggunakan strategi avoidant coping yaitu sebanyak 5 orang (11%).