Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang kehamilan

1. Pengertian kehamilan

Kehamilan merupakan priode dramatis terhadap kondisi biologis wanita

disertai dengan perubahan – perubahan psikologis dan terjadinya proses

adaptasi terhadap pola hidup dan proses kehamilan. Dalam priode ini akan

terjadi perubahan kondisi fisik dan tanda-tanda fisiologis mulai dari mual dan

muntah-muntah, kepala pusing sampai timbul keluhan rasa panas pada

lambung. Dengan pertabahan berat janin membuat posisi rahim dalam perut

meninggi, kemudian rahim serta segala hal yang termuat di dalamnya akan

mendesak lambung (Muhtasor,2013)

Kehamilan merupakan proses bergabungnya sperma dan ovum (gamet

pria dan wanita ) untuk menciptakan suatu sel tunggal yang di sebut dengan

zigot , yang kemudian menggadakan diri berkali-kali melalui pembelehan sel

untuk menjadi embrio atau felus.kehamilan terjadi selama 40 minggu, dimulai

waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan )

(Janiwarty B dan Pieter HZ,2012 :224).

2. Tanda dan gejala kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan meliputi :

a. Tanda tidak pasti kehamilan (Nugroho T,dkk 2014 : 60)

1) Amenorhoe
Gejala subjektif kehamilan yang dapat dipercaya adalah berhnti

haid secara mendadak pada wanita sehat dengan haid yang teratur,

amenorhoe menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat

penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.

2) Nausea (enek) dan emesis (muntah)

Enek terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai akhir

triwulan pertama yang kadang-kadang disertai oleh muntah.Hal ini

terjadi basanya pada pagi hari. Keadaan ini lazim di sebut morning

sickness

3) Payudara terasa tegang

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen dan

progesterone yang merangsang duktus dan alveoli mammae,

sehingga glandula montgomery tampak lebih jelas

4) Anoreksia

Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan

akan timbul lagi

5) Sering buang air kecil

Pada awal masa kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus

yang bertabah besar, sehingga kandung kemih cepat terasa penuh

dan sering buag air kecil.Gejala ini bisa timbul kembali pada kehamilan

trimester ke III.

b. Tanda – tanda dugaan hamil (Jannah N,2012 : 120)

1) Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.Pada

palpasi dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin

bundar bentuknya.

2) Pada pemeriksaan dalam di jumpai:

a) Tanda hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,

terutama daerah ismus.

b) Tanda brackston hicks

Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi.

c) Tanda piscasek

Uterus membesar ke salah satu jurusan menonjol jelas jurusan

pembesaran perut.

d) Tanda goodell

e) Serviks menjadi lunak dikarenakan pembuluh darah dalam

serviks bertabah.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Terasa gerakan janin

Gerakan janin dapat dirasakan pada kehamilan minggu ke 18 -20

untuk primigravida dan untuk multigravida pada kehamilan 16 minggu.

2) Teraba bagian-bagian janin

Bagian-bagian janin dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan cara

palpasi.

3) Denyut jantung janin


Denyut jantung janin dapat diketahui dengan menggunakan

stetoscop laenec pada kehamilan 18-20 minggu, sistem doppler pada

kehamilan 12 minggu.

3. Perubahan fisiologi kehamilan kehamilan

a. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudarahnya

menjadi lebih lunak. Setelah bulan pertama suatu cairan yang berwarna

kuning yang disebut kolostrum dapat keluar.Kolostrum ini berasal dari

kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Setelah bulan kedua

payudaraakan bertambah ukuranya dan vena-vena dibawah kulit akan

lebih terlihat. Puting payudara akan membesar, kehitaman dan tegak

selain itu, areola akan menjadi lebih besar dan kehitaman (Prawirohardjo

S,2013).

b. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di

bawah pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang kadangnya

meningkat, pembesaran ini disebabkan oleh pertumbuhan janin. pada

minggu ke 12 kehamilan uterus telah keluar dari rongga panggul sehingga

dapat teraba diatas syimpisis pubis. Pada awal kehamilan trimester ke II,

uterus mulai memasuki rongga peritoneum.Minggu ke 20 kehamilan untuk

rahim menjadi seperti aslinya atau berbentuk buah pir, bagian fundus

lebih bulat dan tebal.Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis
dan lebih lembut.Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat

diraba.

c. Ovarium

Proses ovulasi akan berhenti selama kehamilan dan pematangan

folikel ditunda. Hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan

didalam ovarium dan hanya berfungsi maksimal 6 – 7 minggu pertama

kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun.Sampai akhirnya minggu

ke 16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan

estrogen dan progesterone.

d. kandung kemih

pada masa kehamilan trimester I kandung kemih tertekan oleh

uterus karena posisi kandung kemih berada di depan uterus sehingga

akan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Trimester ke II tekanan

uterus terhadap kandung kemih berkurang, karena uterus mulai keluar

dari rongga panggun dan pada trimester ke III sering terjadi rangsangan

kembali karena bagian terendah janin turun ke rongga panggul (Nugroho

T, 2014 :26)

e. Sistem respirasi

Adaptasi ventilasi dan structural selama masa kehamilan bertujuan

untuk kabutuhaan ibu dan janin.kebutuhan oksigen ibu meningkat

sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan

kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.hal ini di temukan pada

kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus


yang membesar kearah difragma, sehingga diafragma tidak dapat

bergerak bebas. Untuk memenui kebutuhan oksigen yang meningkat kira-

kira 20% ibu hamil harus napas lebih dalam dan bagian bawah toraksnya

melebar ke sisi luar. Ibu hamil akan bernafas lebih cepat 20-25% dari

biasanya.

f. Sirkulasi darah

volume darah itu bertambah secara normal dengan adanya

pengeceran darah yang disebut hedremia. Volume darah akan bertambah

kira-kira 25-30% dengan pumcak kehamilan 32 minggu. Eritropoesis

dalam kehamilan juga akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan

transport zat asam yang di butuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun

ada peningkatan dalam eritrosit secara keseluruhan tetapi pendambahan

volume plasma darah jauh lebih besar, sehingga kontraksi hemoglobin

dalam darah menjadi rendah.Hal ini boleh dinamakan anemia normal

dalam kehamilan.Oleh karna itu jumlah hemoglobin pada wanita hamil

dan keseluruhan lebih besar dari pada sewaktu belum hamil.

4. Perubahan psikologis selama kehamilan

a. trimester I (1-3 bulan)

kehamilan pada trimester pertama cenderung terjadi pada tahapan

aktivitas yang dilalui seorang ibu hamil mencapai perannya (taking on

stage). Ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa

dirinya memang hamil, sehingga dia lebih memperhatikan setiap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Perutnya yang masih kecil


dinilai sebagai rahasia seorang ibu akan di beritahukannya pada

suaminya. Perubahan emosional pada trimester ini ditandai dengan

perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir,ibu mulai berfikir

mengenai bayi dan kesejahteraannya dan kekhawatiran pada bentuk

penampilan diri yang kurang menarik. Selama trimester pertama juga

sering kali keinginan seksual ibu menurun. Faktor penyebabnya

berasa dari takut untuk keguguran sehingga mendorong pasangan

untuk menghindar aktifitas seks. Kondisi biasanya digunakan suami

untuk memberikan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih

tampa seks.

b. Trimester II ( 4-6 bulan )

selama akhir srimester pertama ibu hamil mengevaluasi segala

aspek yang telah teerjadi selama hamil. Di sini menganalisa dan

mengavaluasi kembali hubungan interpersonal yang terjadi dan

menjadikannya sebagai dasar-dasar dalam menggembangkan interksi

social dengan bayi yang di lahirkannya. Perasaan menolak terhadap

sifat negative dari ibuakan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya.

Tampa disadari hal yang dilakukan tersebut merupakan hal yang

normal dalam mngembangkan identitas keibuannya. Proses ini akan

mengubah identitas ibu yang dimana sering menerima kasih sayang

dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi

serorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian bagi ibu hamil untuk

mempersiapkan dirinya sebagai ibu.


c. trimester III (7 -9 bulan)

trimester ke III adaalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya

dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga- duga tentang jenis

kelamin bayinya dan akan mirip siapa( janiwarty B dan Pieter HZ,2012)

5. Penatalaksaan kehamilan

a. jadwal kunjungan

setiap wanita hamil akan dihadapkan dengan resiko komplikasi

yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil

memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode

antenatal.

1) Satu kali kunjungn pada trimester I (sebelum 14 minggu)

2) Satu kali kunjungan pada trimester III (antara minggu ke 28-36 atau

40 minggu )

b. Informasi penting untuk ibu hamil

setiap kunjungan antenatal tersebut,perlu didapatkan informasi

yang sangat penting bagi ibu dan keluarga mengenai perkembangan

kehamilan ibu. ANC merupakan prosedur rutin yang harus dilakukan

oleh petugas (dokter,bidan dan perawat) dalam membina proses

pelayanan pada ibu amil dalam persiapan persalinannya. Dengan

demikian memberikan asuhan ANC yang baik akan menjadi salah satu

penyangga dalam asuhan menurunkan AKI dan AKB (nugroho T,

2014)
B. Tinjauan umum tentang kehamilan dengan presentasi bokong

1. Pengetian kehamilan dengan presentasi bokong

Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan

bagian terendah dengan atau tanpa kaki keaadaan dimana janin terletak

memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawa kavum

uteri (Bethsaida janiwarty dan Herri Zan Pieter,2012)

2. Jenis presentasi bokong

a. Presentasi bokong murni (frank breech)

Pada bagian terendah janin adalah bokong saja dan kedua tungkai

terangkat keatas.

b. Presentasi bokong sempurna (complete breech)

Pada bagian terendah janin adalah bokong teraba kaki disamping bokong.
c. Presentasi bokong tidak sempurna (incomplete breech)

Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki

disamping bokong, sedangkan kaki yang lain berada dibawah. Pada

presentasi kaki bagian terendah adalah satu atau dua kaki.

3. Patofisiologi presentasi bokong


Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,

jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin

bergerak dengan leluasa.Dengan demikian janin dapat menempatkan diri

dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang.

Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah

air ketuban relatif berkurang.Karena bokong dengan dua tungkai terlipat lebih

besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang

lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada pada ruangan yang lebih

kecil di segmen bawah uterus.Dengan demikian dapat dimengerti mengapa

pada kehamilan belum cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam

presentasi kepala.Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu.Sebagian dari

mereka berada dalam posisi sungsang (Hardi L, diakses tanggal 25 Mei

2012).

4. Etiologi presentasi bokong

Ada beberapa penyebab letak sungsang diantaranya :

a. Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban

masih banyak dan kepala anak relative besar.

b. Hidromnion karena anak mudah bergerak

c. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas

panggul

d. Bentuk rahim yang abnormal


e. Kelainan bentuk kepala seperti annencepalus dan hidrosepalus (Janiwarty

B dan Pieter HZ, 2012).

5. Diagnosis presentasi bokong

Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit.Pada pemeriksaan

luar, dibagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat

yakni kepala. Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi

kesan seolah-olah kepala akantetapi bokong tidak dapat digerakkan

semudah kepala. Denyut jantung janin terdengar pada punggung anak

setinggi pusat.Apabila diagnosa letak sungsang dengan pemeriksaan luar

tidak dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah

berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis dapat ditegakkan

berdasarkan pemeriksaan dalam. Namun bila masih ada keraguan untuk

menegakkan diagnosis dengan 2 cara tersebut maka dapat dilakukan cara

pemeriksaan USG (Sari Y, 2011)

1. Prognosis terutama dalam persalinan

a. Bagi ibu

Robekan perineum lebih besar, jika ketuban pecah dini (KPD) dapat

terjadi partus lama dan infeksi.

b. Bagi janin

Prognosis tidak begitu baik karena adanya gangguan predaran

darah plasenta setelah bokong dan perut lahir karena tali pusat terjepit

antara kepala dan panggul, bayi bisa menderita asfiksia (Norma N dan

Dwi M, 2013).
2. Penanganan dalam kehamilan

Dalam penanganan ini ibu hamil dianjurkan untuk melakukan posisi

bersujud (knee chest position).Dengan posisi perut yang seakan-akan

menggantung kebawah.Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur,

kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali keposisi normal,

keberhasilan sekitar 92%.Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena

secara alamiah memberi ruangan yang luas (sekmen atas rahim) pada janin

dapat berputar kembali keposisi semulanya.

a. Tujuan

Dapat membenarkan posisi sungsang janin kearah posisi

presentasi kepala secara alamiah, dengan mempertimbangkan kepala

lebih berat dari bokong sehingga dengan hukum alam akan mengarah

kearah pintu atas panggul (Sugeng dan Eyo, diakses tanggal 4 juni 2015).

b. Persiapan alat

1) Lantai beralas

2) Satu bantal tipis

c. Penatalaksanaan

1) Sikap : posisi ibu tengkurap dengan bertumpuh pada lutut dengan

lengan, rebahkan dada sampai menyentuh lantai kemudian miringkan

kepala diatas lantai.

2) Anjuran : pada kehamilan 7-7,5 bulan, dilakukan 3-4 kali sehari selama

10 menit.
3) Posisi ini dapat membuat ibu merasa tidak nyaman atau sesak jika

dilakukan terlalu lama. Jika ibu merasa tidak nyaman daripada posisi

ini, ibu dapat berhenti sejenak dan jangan dipaksakan. Jika ibu merasa

sudah lebih baik, sujud dapat dilakukan kembali (Femalebyan, diakses

tanggal 6 februari 2015).

C. Tinjauan tentang Asuhan Kebidanan

1. Pengertian asuhan kebidanan

Asuhan kebidanan adalah suatu metode penyelesaian masalah dengan

memberikan perawatan, membantu pengambilan keputusan klinis dan

tindakan dalam suatu alur yang logis untuk keuntungan pasien.

2. Tahapan dalam asuhan kebidanan

Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yaitu :

a. Langkah pertama dilakukan pengkajian melalui pengmpulan semua

data dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara

lengkap, yaitu riwayat kesehatan. Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan,

peninjauan catatan terbaru atau catatan terbaru atau catatan

sebelumnya dan data laboratorium, semua informasi yang akurat

dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

b. Langkah ke dua dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa

atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar

atas data yang telah dikumpulkan. Istilah masalah dan diagnosis

digunakan karena beberapa masalah tidak dapat diselesaikan, seperti


diagnosis tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan ke dalam

rencana asuhan terhadap klien.

c. Langkah ke tiga ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial berdasarkan rangkaian masalah diagnosis yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi. Jika kemungkinan,

dilakukan pencegahan sambil mengamati kondisi klien bidan

diharapkan bersiap jika diagnosa atau masalah potensial benar-benar

terjadi. Langkah ini juga menentukan cara bidan melakukan asuhan

yang aman.

d. Langkah ke empat bidan atau dokter mengidentifikasi seperlunya

tindakan segera dan atau konsultasi atau penanganan bersama dengan

anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.

e. Langkah ke lima ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang

ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah

didentifikasi dan diantisipasi. Semua keputusan yang dikembangka

bdalam asuahn yang menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar

valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang ada serta sesuai dengan

asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien.

f. Langkah ke enam adalah melaksanakan secara efesien dan aman dari

rencana asuhan menyeluruh yang diuraikan pada langkah lima.

Pelaksaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian lagi

oleh klien dan anggota tim kesehatan lainnya.


g. Langkah ke tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan yang didentifikasi

dalam masalah dan diagnosis (Saminem, 2009).

3. Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan

a. Pengertian pendokumentasian

Dokumentasi adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan

informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan

semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (Nugroho T,

2014)

b. Pendokumentasian dalam bentuk SOAP

1) Subjektif (S)

Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen asuhan

kebidanan yang didapatkan pada langkah pertama yang berupa

pengkajian data terutama data yang diperoleh melalui anamnesis.

2) Objektif (O)

Menggambarkan pendokumentaisan hasil pemeriksaan fisik,

laboratorium, atau pemeriksaan diagnosis lainnya.

3) Assesment (A)

Pendokumentasian ini merupakan pendokumentasian hasil analisis

dan interpretasi dan subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.

4) Planning (P)
Planning adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan

datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan analisa dan

interpretasi data (Asrinah, 2010).

Anda mungkin juga menyukai