Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rafi Ramadhani Risnadi

NIM :1501210202
C14 ASSEESMENT 1

Jika Anda diundang untuk diskusi dengan Pemerintah, usulan apakah yang kalian inginkan
untuk perbaikan UU-ITE kedepanya? (Berikan minimal 2 usulan yang paling positif dan
inovatif
Sebuah kehormatan jika saya diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan pemerintah
untuk membahas hal-hal penting seperti perbaikan UU-ITE kedepannya. Yang saya tau dan
saya lihat saat ini, UU-ITE masih menjadi kunci utama untuk pasa-pasal “karet” di indonesia.
Contohnya seperti Pasal 27 ayat 1 tentang asusila. Pasal ini bermasah karena dapat digunakan
untuk menghukum korban kekerasan berbasis gender online. Pasal 27 ayat 3 tentang defamasi,
dianggap bisa digunakan untuk represi warga yang menkritik pemerintah, polisi, atau lembaga
negara. Pasal 28 ayat 2 tentang ujaran kebencian. Pasal ini dapat merepresi agama minoritas
serta represi pada warga terkait kritik pada pihak polisi dan pemerintah. Seperti yang telah
diketahui, itu adalah hanya salah satu dari beberapa pasal-pasal “karet” di dalam UU-ITE.
Maka dari itu Ketika adanya penyelenggaraan pebaikan UU-ITE kedeoannya saya ada
beberapa alas an yang menurut saya dapat merubah dan inovatif bagi pemerintah
Yang pertama ada di pasal 27 ayat 3 tentang defamasi yang berbunyi : “Setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik” ini menrut saya perlu direvisi dan lebih didalami
lagi tentang hukumnya. Karena pasal ini bersifat subjektif terhdadap msayarakat. Perlu
beberapa revisi dalam pasal tersebut karena pasal tersebut bisa mengancam beberapa oknum
yang kurang paham dengan dunia maya. Ditambah , pasal ini bisa digunakan dengan mudah
untuk menjerat orang yang tujuannya untuk membungkam publik. dampak dari pasal karet
tersebut dapat memberikan dampak kepada masyarakat dalam berpendapat dan bersosial
media. Jika pasal teresbut tidak di revisi, maka tidak akan adanya ketenagan bagi masyarakat
dalam bersosial media maupun berpendapat, yang mengakibatkan hilangnya sifat demokrasi di
negeri ini. Maka dari itu, usulan dari saya perlu di revisi Kembali pasal 27 ayat 3 agar tidak
adalagi miskomunikasi. Karena, pasal tersebut hingga saat ini telah memakan sekiranya 74
korban.
Yang kedua ada di pasal 29 UU-ITE yang berbunyi Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi. hal ini juga perlu didalami dan
revisi, karena akan banyak terjadi kesalahpahaman, karena di dalam pasal ini akan banyak
terjadi ke subjektifan dari phak korban dan pelaku. Sehingga akan memberatkan pihak jaksa
dan hukum dalam melakukan proses pemeriksaan hingga pemutusan hukuman, yang
akhirnya bisa saja digunakan untuk memutar balikan korban dan pelaku. Dan efek dari pasal
“karet” ini dapat dipakai untuk memidana orang yang ingin lapor ke polisi, sehingga dapat
membuat korban takut untuk melapor ke pihak yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai