Anda di halaman 1dari 3

Uraian Proses

Proses pembuatan sabun padat transparan dengan bahan tambahan timun terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan Umpan

Umpan terdiri dari Minyak Zaitun, Minyak Kelapa, Minyak Sawit, dan NaOH.
Masing- masing umpan ditempatkan pada sebuah tanki. Minyak Zaitun dari Tanki
F-110 dialirkan menggunakan pompa L-111, Minyak Kelapa dari Tanki F-120
dialirkan menggunakan pompa L-121, Minyak Sawit dari Tanki F-130 dialirkan
menggunakan pompa L-131 ke dalam Mixer tank M-150. Selain itu, larutan
NaOH dari Tanki F-140 dipompakan menggunakan pompa L-141 ke dalam
Mixer tank M-150.

2. Tahap Reaksi Saponifikasi Trigliserida

Semua umpan seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak sawit dan larutan
NaOH dipompakan ke dalam Mixer tank M-150. Pada Mixer tank M-150
dilengkapi dengan circulation loop yang bertindak sebagai pengaduk. Setelah itu,
hasil reaksi tersebut dialirkan ke tahap penambahan zat adiktif. Produk keluaran
Mixer tank M-150 berupa cairan yang terdiri atas sabun, gliserol, air, dan sedikit
campuran minyak yang belum bereaksi.

3. Tahap Penambahan Zat Aditif pada Sabun

Setelah proses saponifikasi, proses selanjutnya adalah penambahan aditif


sabun pada hasil campuran sabun dalam reaktor R-210. Reaktor yang digunakan
adalah Continuous Stirred Tank Reactor yang mana kondisi operasi pada suhu
ruang 25°C dengan tekanan atmosfir. Zat aditif yang ditambahkan antara lain:
Parfum (Minyak wangi mentimun) yang berfungsi untuk memberi kesegaran dan
keharuman pada sabun, dan pewarna (CP hijau aroma sabun) untuk memperbaiki
penampilan asli dari sabun dan juga Ekstrak Mentimun ke dalam reaktor R-210.
Zat tambahan ini dicampur dalam tangki dengan jumlah sesuai dengan spesifikasi
mutu yang diinginkan. Setelah melewati tahap penambahan pewangi dan pewarna,
sabun akan dialirkan menggunakan pompa L-211 ke unit pendinginan.
4. Tahap Pendinginan Sabun
Hasil keluaran reaktor R-210 dialirkan menuju proses pendinginan yang mana
terjadi dalam cooler E-212. Pada tahap ini dilakukan pendinginan yang bertujuan
untuk memadatkan sabun. Kondisi operasi pada cooler E-212 yaitu 25°C dengan
bantuan udara dingin suhu 15°C yang di supply dari unit utilitas, kondensat dari
cooler E-212 akan diolah kembali di unit utilitas. Hasil sabun yang sudah
memadat akan diproses pada unit pemotong.

5. Tahap Pemotongan Sabun


Padatan Sabun yang telah terbentuk kemudian di teruskan dengan
menggunakan conveyor J-213 menuju alat pemotong cutting C-220. Pada tahap
ini padatan sabun akan dipotong dalam bentuk balok panjang. Hasil potongan
sabun akan diteruskan menuju unit pengeringan dengan bantuan conveyor J-221.

6. Tahap Pengeringan Sabun


Pengeringan sabun dilakukan dalam alat dryer B-230 dengan tujuan untuk
mengurangi kadar air dalam sabun. Pengeringan terjadi dengan bantuan udara
panas yang di supply dari unit utiilitas. Suhu yang digunakan pada pengeringan
sabun 25°C. Sabun yang masuk ke dalam dryer B-230 akan keluar dalam bentuk
sabun padat dengan kadar air yang lebih rendah. Selanjutnya akan masuk pada
unit pencetakan dengan bantuan conveyor J-231.

7. Tahap Pencetakan Sabun


Pencetakan sabun dilakukan dalam mesin pencetak / Stamping X-310 untuk
menghasilkan produk sabun dengan bentuk bermacam-macam sesuai target awal.
Selanjutnya, produk sabun yang sudah tercetak akan masuk pada unit
pembungkusan dengan bantuan conveyor J-311.

8. Tahap Pembungkusan Sabun


Pembungkusan sabun dilakukan dalam mesin pembungkus / Wrapping X
-320. Pada tahap ini potongan sabun akan dikemas menggunakan kemasan yang
sudah teruji dapat melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat
menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang. Selanjutnya, produk sabun yang
sudah dikemas akan masuk unit packaging dengan bantuan conveyor J-321.
9. Tahap Packaging Sabun
Tahap selanjutnya adalah memasukkan produk sabun kemasan dalam sebuah
karton. Tahap ini dilakukan dalam alat Packaging X-330. Dalam satu karton akan
diisi sabun yang sudah terkemas sesuai jumlah yang ditentukan. Selanjutnya,
kardus yang sudah tersegel akan ditransfer menggunakan conveyor J-331, masuk
Soap Inventory X-410 untuk disimpan terlebih dahulu sebelum nantinya akan
didistribusikan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai