Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SIRKUMSISI / KHITANAN

Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh prepusium penis


dengan tujuan tertentu
Indikasi untuk dilakukan sirkumsisi adalah :
1. Pengertian  Fimosis
 Parafimosis
 Balanitis recurrent
 Kondiloma akuminata
1. Sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melakukan tindakan Sirkumsisi
2. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
2. Tujuan
3. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis
4. Mencegah terjadinya kanker penis
3. Referensi Buku Ajar Ilmu Bedah FKUI
4. Prosedur Persiapan
Peralatan Sirkumsisi
 Gunting jaringan 1 buah
 Klem arteri lurus 3 buah
 Klem arteri bengkok 1 buah
 Pinset anatomis 1 buah
 Pemegang jarum (needle holder) 1 buah
 Jarum jahit kulit 1 buah

Perlengkapan Sirkumsisi
 Kapas
 Kassa steril
 Plester
 Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
 Spuit 3 ml atau 5 ml
 Benang plain cat gut ukuran 3.0
 Sarung tangan steril
 Larutan NaCl 0,9 % atau aqua destilata

1
Obat-obatan Sirkumsisi
 Lidokain HCL 2% (tanpa campuran adrenalin)
 Larutan antiseptik: povidon iodin 10% (betadine) , dan alkohol 70%.
 Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 2%)
 Analgesik oral (antalgin atau parasetamol)
 Antibiotik oral (ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
 Adrenalin 1 : 1000

Langkah-langkah :
1. Persiapan pasien Pasien telah mandi dengan membersihkan alat kelamin
(genetaliannya) dengan sabun
2. Operator cuci tangan
3. Operator memakai sarung tangan
4. Asepsis dan antisepsis : Bersihkan daerah genetalia dengan alkohol 70%
untuk menghilangkan lapisan lemak. Bersikan daerah genetalia dengan
povidon iodin 10% dengan kapas dari sentral ke perifer membentuk
lingkaran ke arah luar (sentrifigal) dengan batas atas tepi pusar dan batas
bawah meliputi seluruh skrotum.
5. Letakkan kain penutup stril yang berlubang
6. Anestesi local : Digunakan anestesi local dengan menggunakan lidokain
2%.
a. Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan memasukkan
jarum pada garis medial di bawah simpisis pubis sampai menembus
fascia Buck (seperti menembus kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum
sedikit, tusukkan kembali miring kanan/kiri menenbus fascia dan
suntikkan masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada dalam
pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang teraspirasi maka
pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi kembali. Bila tidak ada yang
teraspirasi, masukanlah zat anastesi.
b. Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis 0,5-0,75
ml untuk kedua sisi.

2
7. Pembersihan glans penis : Buka glans penis sampai sampai sulkus korona
penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau
dengan kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kassa
mengandung larutan sublimat.
8. Periksa apa anestesi sudah efektif: Caranya dengan melakukan penjepitan
pada daerah frenulum dengan klem.
9. Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan ujung klem
mencapai ± 1,5 cm dari sulkus korona penis. Tujuannya sebagai pemandu
tindakan dorsumsisi dan sarana hemostasis ( antisipasi perdarahan)
10. Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum penis pada jam 12
menyusur dari distal ke proksimal sampai dengan 0,3-0,5 cm dari korona.
11. Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung dorsomsisi kulit agar
pemotongan kulit selanjutnya lebih mudah dan simetris.
12. Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari dorsal pada
titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan mukosa sekitar 0,5 cm. Pada
sisi frenulum, pengguntingan membentuk huruf V di kiri dan kanan klem.
Pemotongan harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan mukosa.
13. Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian lakukan
penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
14. Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit kiri dan kanan
glans biasanya masing-masing 2-3 simpul. Prinsipnya adalah
mempertemukan pinggir kulit dan pinggir mukosa.
15. Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8 atau 0.
16. Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di sebelah distal dari
jahitan sebelumnya, dan bersihkan dengan iodine 10% lalu beri salep
kloramfenikol 2%
17. Pembalutan. Gunakan kassa yang telah diolesi salep antibiotic, Jangan
sampai penis terpuntir saat membalut.
18. Pemberian obat-obatan. Analgasik oral (antalgin atau parasetamol),
Antibiotik oral (ampisilin, amoksisilin, eritromisin). Pemberian obat-
obatan ini dapat dimulai 2-3 jam sebelum sirkumsisi
19. Anjuran pasca operasi.Penjelasan pada pasien atau orang tua. Balutan
dibuka 4-5 hari kemudian membasahi perban dengan rivanol. Bila ada
infeksi, pemberian antibiotik diteruskan hingga hari ke 6-7
3
Kordinator Klinik Ar-Risalah

H. Darsono, Skep

Anda mungkin juga menyukai