Anda di halaman 1dari 34

Manajemen Risiko Infeksi

di
Rumah Sakit

”Implementasi Clinical Risk Management di Rumah Sakit”


Tanggal 12 s/d 13 Januari 2021
Siti Rohani,S.Kep,Ners,CVRN,MKM

RS Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita

Organisasi :
1.HIPPII Pusat
2.Surveior Keperawatan KARS
3.PERDALIN Pusat
4.HISSI Pusat
5.PPNI Komisariat RSJPD Harapan Kita

HP : 082122530033
Email : sitirohani1764@gmail.com
❖ Pendahuluan

❖Pengertian

❖ Jenis Risiko di RS
❖ Pendahuluan
❖ Tujuan Manajemen Risiko Infeksi RS

❖ Elemen Keberhasilan Manajamen Risiko


PPI

Penilaian Risiko Di PPI RS


Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran peserta mampu
memahami tentang manjemen risiko infeksi RS

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran secara khusus peserta mengerti tentang :
Pengertian
❖ Jenis – Jenis Risiko
❖ Tujuan Manajemen Risiko Infeksi
❖ Elemen Keberhasilan Manajemen Risiko Infeksi
❖ Penilaian Risiko PPI RS
Pendahuluan

Community Acquired Healthcare Associated


Infection Infections (HAIs)

MASALAH DI YANKES

Keselamatan Kajian Risiko Infeksi : Program PPI


ICRA
Pasien
Pendahuluan
Menurut Standar Akreditasi Nasional KARS yang masuk dalam kelompok standar dari kelompok manajamen
terdiri
1. PMKP,Risiko Data Manajemen & Klinis
2. PPI,Risiko Infeksi
3. TKRS,Risiko pengelolaan keuangan
4. MFK,Risiko lingkungan
5. KKS,Risiko terkait kompetensi
6. MIRM,Risiko terkait Rekam Medis
Program pencegahan dan pengendalian infeksi (IPC) yang efektif membutuhkan praktisi IPC
terlatih yang tugasnya, antara lain, mengidentifikasi praktik IPC yang tidak aman dan berbahaya dan
merekomendasikan biaya dan tindakan pencegahan yang efektif, dan membantu fasilitas kesehatan
menetapkan pengaturan prioritas baik dengan sumber daya yang tinggi ataupun yang rendah
sehingga tujuan manajemen risiko infeksi dapat diterapkan denagn baik
Penyampaian program pencegahan dan pengendalian infeksi (IPC) yang efektif
membutuhkan
praktisi IPC terlatih yang tugasnya, antara lain, mengidentifikasi praktik IPC yang tidak
aman dan berbahaya
merekomendasikan biaya -tindakan pencegahan yang efektif, dan membantu fasilitas
, kesehatan
menetapkan prioritas baik dalam sumber daya tinggi maupun rendah pengaturan.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan konsep manajemen risiko. K
eterampilan ini penting bagi praktisi IPC untuk melakukan pekerjaan mereka secara
efektif
Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang
dapat ditimbulkan dari proses kegiatan saat
sekarang atau kejadian dimasa datang (ERM, Risk
Management Handbook for Health Care Organization)

Manajemen Risiko adalah pendekatan proaktif untuk


mengidentifikasi ,menilai dan menyusun prioritas risiko
Pengertian dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan
dampaknya

Manajemen Risiko adalah Proses identifikasi,


pengukuran, dan evaluasi untuk menolak, memitigasi,
atau menerima risiko dalam kesuksesan Goal
perusahaan(ISO 31000)
Risiko Klinis
Semua isu yang dapat berdampak terhadap
pencapaian pelayanan pasien yang
bermutu, aman dan efektif

Risiko di Rumah Sakit


Risiko Non Klinis / Corporate Risk
Semua isu yang dapat berdampak
terhadap tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari RS sebagai
korporasi
1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi negatif
bagi konsumen / pasien, staf dan organisasi
2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau penyakit bagi
Tujuan konsumen / pasien, karyawan dan orang lain sebagai akibat dari
Manajemen pelayanan yang diberikan
Risiko
3. Mengelola sumber daya secara efektif
RS
4. Meningkatkan hasil asuhan pasien
5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan Perundang-
undangan dan memastikan kelangsungan dan pengembangan
organisasi
▪ To improve clinical practices
Tujuan ▪ To increase safety of patients, healthcare
Manajemen workers and visitors
Risiko Di
▪ To reduce rates of healthcare-associated
PPI
infections (HAIs)
▪ An active IPC committee: assists with risk assessment and
implementation of IPC measures
Which
▪ Robust policies and procedures: lay the foundation for good
elements are institutional IPC practice
needed for
▪ Effective healthcare leadership: commitment, clinical role-models and
successful risk
the provision of the resources to implement RM interventions
management in
▪ Clinician ownership: ensures that staff support RM processes and are
IPC?
accountable
▪ Education and in-service training: are essential parts of any RM
intervention
Adalah proses untuk mengidentifikasi bahaya,mengevaluasi
dan menetapkan cara untuk menghilangkan atau
mengendalikan bahaya

Faktor - Faktor apa yang diidentifikasi :


Penilaian
▪ Kebijakan
Risiko ▪ Lingkungan
Pencegahan ▪ Proses kerja
Dan
Pengendalian Apa Yang di evaluasi :
infeksi? Berapa besar kemungkinan kejadian dan bahaya yang di
timbulkan oleh factor-factor tersebut

Mengambil keputusan Langkah apa yang harus diambil secara


Bettercare Learning Programmes Infection
Prevention and Control 3. Risk cepat dan tepat untuk mencegah atau mengendalikan bahaya
management in IPC
1.Identify
a problem

6.Contunually 2.Evaluate the


monitor and problem
evaluate

Langkah –Langkah
Penilaian Risiko
Pencegahan & 5.Implement 3.Identify
Pengendalian Infeksi priority infection risk
intervention

4.Assesthe
likehood and
severity
Bettercare Learning Programmes Infection Prevention and
Control 3. Risk management in IPC
SIAPA YANG
MELAKUKAN Kategori Risiko
PENILAIAN RISIKO PPI
PPI ?

1. Ketua Komite PPI/Ketua Tim 1. Sangat Tinggi


2. IPCN & IPCLN 2. Tinggi
3. Anggota Komite PPI RS ( Multi
Disiplin )
3. Sedang
4. Rendah
1. Saat Komite atau Tim PPI di bentuk
( Kewaspadaan isolasi: standar &
Kapan transmisi,pencegahan infeksi ,proyek renovasi atau
Penilaian pembangunan)
Risiko PPI?
2. Peralatan baru digunakan dipelayanan
3. Prosedur dan uji diagnostic baru
4. Bila ada masalah terkait PPI termasuk kebijakan
5. Setiap tahun akhir program untuk evaluasi dan
perencanaan tahun kedepan
Bettercare Learning Programmes Infection Prevention and
Control 3. Risk management in IPC
Risk Deskripsi kejadian

0 Never Tidak pernah

1 Rare Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)

2 Maybe Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)

3 likely Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)

4 Expect it Sering (Frekuensi > 6 – 12 x /tahun


Risk Deskripsi Dampak
1 Minimal • Tidak ada cedera
clinical
2 Moderate • Cedera ringan , mis luka lecet
clinical • Dapat diatasi dng P3K

Dampak/Impact 3 Prolonged • Cedera sedang, mis : luka robek


length of stay • Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Temporer loss • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
of function • Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit
Risk Deskripsi Kegiatan

1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu


dilaksanakan
Sistem yang
Ada/system 3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak
dilaksanakan

4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak


dilaksanakan

5 None Tidak ada peraturan


Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Scor
Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness e
Problem 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
s
Expe Like May Rare Nev Loss Serious Prolonged Moder Minimal non Poo Fair Go S
ct it of life/ Loss Length of Clinical r ol
ly be er (function/ stay ate e od
limb / id
financial/ Clinic
Functi legal financia
on/ al/fina l
financi ncial
Kajian Risiko al
Pencegahan dan
Standar Precaution
Pengendalian Infeksi
Lack of
Hand
Hygiene

Lack of
respiratory
Hygiene/cou
gh Etiquette

Lack of
safety
injection
Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc
Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problem 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
s
Expe Lik May Rare Nev Loss Serious Prolonge Mode Minima non Po Fair Go Soli
ct it of life/ Loss d l or d
ely be er (function Length of rate e od
limb Clinical
/ stay Clinic
Functi financial/ /
on/ legal
al/fin financi
financi ancial al
Kajian risiko al
Pencegahan dan Transmission Based Precaution
Pengendalian Infeksi
Lack of
Airborne
Precaution

Lack of
Droplet
Precaution

Lack of
Contact
Precaution
Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc
Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect it Lik May Rar Nev Loss of Seriou Prolong Moderat Mini no Poo Fair Go Soli
life/ s ed mal r d
ely be e er Loss Length e ne od
limb Clinic
(functi of Clinical/f
Functio on/ stay al/
n/ financi
inancial finan
Kajian risiko financial al/ cial
legal
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
HAIs
SSI

ISK

IAD

VAP
Penentuan Score
Score =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem Yang Ada

Program prioritas berdasarkan nilai terbesar


Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Systems/Preparedness Score
Legal, Regulatory)
Risks/
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Expect Likely Maybe Rare Never Loss of Serious Prolong Moderate Minima none Poor Fair Good Solid
it life/ Loss ed Clinical/financ l
limb (functio Length ial Clinical
Function/ n/ of /
financial financia stay financi
l/ al
legal

Contoh Standard Precaution/ Kewaspadaan standar


Kajian Risiko Skrining demam 3 3 5 45
PPI terkait belum dilakukan di
RS
Covid 19
Rendahnya 4 5 5 100
kepatuhan
kebersihan tangan di
RS selama pandemic
covid
Rendahnya 4 4 4 64
kepatuhan
penggunaan APD
petugas ( 85 %)
selama pandemic
Covid
Belum ada skrining : 4 4 4 64
rapid antigen atau
swab PCR bagi
petugas yang
berdinas di ruang
COVID-19
Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sco
Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness re
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect it Like May Rar Nev Loss of Serious Prolong Moderate Minim non Poo Fair Go Soli
life/ Loss ed al r d
ly be e er (functio Length Clinical/fi e od
limb Clinic
n/ of nancial
Function al/
Contoh /
financi
al/
stay
financ
financial legal ial
Kajian
Risiko PPI HAIs
HAIs 5 5 4 100
IDO

ISK 2 3 3 18

IAD 4 5 4 80

VAP 4 4 4 64

Plebitis 4 5 5 100
Contoh (Plan Of Action) POA
Program PPI RS

No Fokus Program Skor Prioritas Tujuan Umum Strategi Evaluasi Progress/Analisis


1 Plebitis 100 1 Menurunkan Edukasi ulang staf terkait Laporan insiden triwulan II tahun
insiden Plebitis di pencegahan plebitis Triwulan 2020 berkurang menjadi
unit interemediate tiga kasus masih diatas
RS KAK tyarget yang di harapkan
yaitu zero
Monitoring dan audit Hasil audit pemasangan
pelaksanaan prosedur sesuai SOP 80% sete;lah
pemasangan IV line di edukasi ulang untuk seluruh
ruang IGD satf keperawatan
Monitoring dan audit hasil audit kepatuhan HH di
pelaksanaan Hand UGD sudah mencapai 80 %
Hygiene IGD
Kaji fasilitas pendukung setelah koordinasi dengan
untuk pemasangan IV line CSSD,farmasi ketersediaan
apakah tersedia set steril fasilitas pendukung sudah
untuk pasang IV Line 80 %
,apakah tersedia fasilitas
tarnsparan dressing dll
Kaji cairan yang di berikan Revisi SOP tentang
apakah melebihi pemberian obat anti aritmia
osmolaritas yang (cordarone) tidak melalui
dianjurkan untuk IV Perifer vena perifer walaupun
kondisi Emergency
Renovasi & Kontruksi Bangunan RS

1. Type A
Aktifitas Kontruksi
2. Type B
Berdasarkan Tipe
Pembangunan/Renovasi 3. Type C
4. Type D
Tipe Pekerjaan
Renovasi/Konstruksi
TIPE A TIPE B
PEMERIKSAAN DANKEGIATAN PEMELIHARAAN SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG MENGHASILKAN
UMUM DEBU SEDIKIT

• Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual


(terbatas untuk 1 ubin per 5m2)
• Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan)
• Skala kecil, durasi aktivitas pendek
yang dapat menghasilkan debu minimal
• Instalasi penutup dinding
• Pekerjaan listrik, pipa saluran air yang
ringan • Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan  Instalasi telepon dan kabel computer akses
debu atau perlu memotong dinding atau untuk ke ruangan
akses ke langit-langit, selain untuk  Memotong dinding atau langit-langit
pemeriksaan visual dimana migrasi debu dapat dikontrol
Tipe Pekerjaan
Renovasi/Konstruksi
TIPE C: TIPE D
KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU SEDANG PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI
ATAU TINGKAT TINGGI

• Pembongkaran atau pengangkatan ▪ Penghancuran mayor dan proyek


komponen bangunan built-in atau rakitan, bangunan
• Pengamplasan dinding untuk mengecat atau  Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
memasang lapisan dinding aktivitas yang membutuhkan kerja shift
yang berkelanjutan
• Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper,  membutuhkan penghancuran besar atau
plafon, dan casework pengangkatan system kabel yang lengkap
• Konstruksi dinding baru, ▪ Konstruksi baru
• Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
• Kegiatan perkabelan yang banyak
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi


1. Area kantor 1. Perawatan pasien dan 1. UGD 1. Unit Onkologi
tidak tercakup dalam
2. Tanpa pasien/ area Grup 3 / 4 2. Radiolog 2. Terapi Radiasi
risiko rendah yang
tidak terdaftar 2. Laundry 3. Recovery Rooms 3. Area klinis
dimanapun 4. Ruang Maternitas / VK 4. Chemo Infusion
3. Cafeteria
4. Dietary 5. High Dependency Unit 5. Transplant
DIFINISI AREA 5. Manajemen Material 6. Kamar bayi 6. Pharmacy Admixture - Ruang
PENGENDALIAN bersih
6. PT/OT/Speech 7. Pediatrics (kecuali yang
RISIKO INFEKSI / tertulis di Grup 4 7. Kamar Operasi
LOKASI 7. Penerimaan/Pemulangan
8. Lab Microbiolog 8. Departemen Proses Sterilisasi
8. MRI
9. Long term sub-acute 9. Kateterisasi Jantung
9. Obat-obatan nuklir units
Echocardiography 10. Kamar prosedur invasif pasien
10. Farmasi rawat jalan
10. Laboratorium tidak
spesifik seperti Grup 3 11. Dialisis 11. Area Anastessi & pompa jantung

11. Koridor Umum (yang 12. Endoskopi 12. Newborn Intensive Care Unit
dilewati pasien, suplai, (NICU)
13. Area Bronchoskopi
dan linen) 13. Semua Intensive Care Unit (kecuali
yang tertulis di Grup 4)
LEVEL ICRA RENOVASI /PEMBANGUNAN

Level Risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


Konstruksi
Kelompok risiko Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV
rendah
Kelompok risiko Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV
Sedang

Kel risiko tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

Kelompok risiko
Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV
Sangat Tinggi
Komite PPI atau Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi harus melakukan
kajian risiko infeksi secara kontinyu dengan memasukan kajian risiko kedalam
program besar PPI sehingga teridentifikasi praktek – praktek tidak aman dan
berbahaya oleh staf RS

Praktek yang tidak aman dan berbahya tersebut harus dinilai tingkat
keparahannya,frekuensinya dan kemungkinannya untuk terulang kembali sehingga di
butuhkan skala prioritas untuk penyelesaian masalah tersebut

Kesimpulan Praktek yang tidak aman dan berbahaya yang memiliki efek merugikan yang tinggi , sering
terjadi dan yang paling rendah biaya pencegahannya menjadi prioritas penyelesaian
masalah dari komite PPI RS

Efektivitas langkah-langkah ini harus secara teratur ditinjau dan dipantau oleh audit regular
serta pengawasan secara terus menerus melalui komite PPI RS dan unit terkait dan hasil
kajian harus diberikan kepada staf klinis lini depan, manajer terkait, dan pembuat
keputusan di RS

Untuk semua hasil kajian risiko infeksi juga di laporkan kepada direktur dan kepada komite
mutu dan manajmen risiko RS sehingga penyelesaiannya bisa dilakukan secra
komprehensif
Sumber Bacaan

1. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Ed 1 2019


2. WHO “Infection prevention and control assessment framework at the facility level”
3. IFIC “ Internasional Federation of Infection Control “

4. NHS “Undertaking a Patient Infection Risk Assessment
5. Risk management in IPC Infection Prevention and Control”Bettercare Learning
Programmes”
6. Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses: Vol. 2
7. Infection Control Principles for the Management of Construction,Renovation, Repairs and
Maintenance within HealthCare Facilities,2nd ed
TerIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai