Anda di halaman 1dari 3

DEFENISI OPERSAIONAL KB DAN KESPRO

NO Nama Indikator Definisi Cara Perhitungan


Jumlah calon pengantin (terpilah laki-
laki dan perempuan) yang telah
Cakupan calon pengantin (terpilah laki-laki mendapat pelayanan kesehatan
Pasangan calon pengantin
dan perempuan) yang telah mendapat reproduksi calon pengantin, dibagi
mendapat pelayanan
1 pelayanan kesehatan reproduksi calon jumlah calon pengantin (terpilah laki-
kesehatan reproduksi calon
pengantin di wilayah kerja Puskesmas laki dan perempuan) yang terdaftar di
pengantin
dalam kurun waktu 1 tahun KUA/lembaga agama lain di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu
1 tahun, dikali 100%.
Jumlah calon pengantin (terpilah laki-
laki dan perempuan) dengan anemia
(berdasarkan pemeriksaan klinis
Cakupan calon pengantin (terpilah laki-laki
dan/atau laboratorium), dibagi
dan perempuan) dengan anemia
Pasangan calon pengantin jumlah calon pengantin (terpilah laki-
2 (berdasarkan pemeriksaan klinis dan/atau
dengan anemia laki dan perempuan) yang mendapat
laboratorium) di wilayah kerja Puskesmas
pelayanan kesehatan reproduksi
dalam kurun waktu 1 tahun
calon pengantin di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun, dikali 100%.
Jumlah calon pengantin (terpilah laki-
laki dan perempuan) dengan
kekurangan gizi (Indeks Massa
Cakupan calon pengantin (terpilah laki-laki
Tubuh/IMT <18,5 atau Lingkar Lengan
dan perempuan) dengan kekurangan gizi
Atas/LiLA <23,5 cm), dibagi jumlah
Pasangan calon pengantin (Indeks Massa Tubuh/IMT <18,5 atau
3 calon pengantin (terpilah laki-laki dan
dengan kekurangan gizi Lingkar Lengan Atas/LiLA <23,5 cm) di
perempuan) yang mendapat
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
pelayanan kesehatan reproduksi
waktu 1 tahun
calon pengantin di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun, dikali 100%.
PUS dimana istrinya memiliki salah satu
Persentase PUS dengan "4T" yang
kriteria "4T" yaitu : 1) berusia kurang dari
menjadi peserta KB terhadap seluruh
20 tahun; 2) berusia lebih 35 tahun; 3)
4 PUS 4 T ber KB PUS dengan "4T" di wilayah kerja
telah memiliki anak hidup lebih dari 3
tertentu = Jumlah PUS "4T" ber-KB /
orang; atau 4) jarak kelahiran antara satu
Jumlah PUS dengan "4T" x 100%
anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun.
Peserta KB baru atau lama yang mengalami
gangguan kesehatan mengarah pada
Persentase peserta KB yang
keadaan patologis, sebagai akibat dari
mengalami komplikasi terhadap
proses tindakan/pemberian/pemasangan
seluruh peserta KB aktif di wilayah
5 Komplikasi KB alat kontrasepsi yang digunakan seperti:
kerja tertentu = Jumlah Kasus
perdarahan, infeksi/abses, fluor albus
Komplikasi/Jumlah peserta KB aktif x
bersifat patologis, perforasi, translokasi,
100%
hematoma, tekanan darah meningkat,
perubahan HB, expulsi (Depkes, 2005:16)
Kasus terjadinya kehamilan pada peserta
KB aktif yang pada saat tersebut Jumlah Kasus Kegagalan KB / Jumlah
6 Kegagalan KB
menggunakan metode kontrasepsi peserta KB aktif x 100%
(Depkes, 2005:15)
7 Efek Samping KB Peserta KB yang mengalami efek yang tidak Jumlah peserta KB yang mengalami
diinginkan akibat pesertaan alat efek samping / Jumlah peserta KB
kontrasepsi tetapi tidak menimbulkan aktif x 100%
akibat yang serius (PMK 97)
Peserta yang tidak melanjutkan pesertaan
kontrasepsi (drop-out) dalam satu tahun
Jumlah kasus drop-out / Jumlah
8 Drop Out KB kalender dibandingkan jumlah peserta aktif
peserta KB aktif x 100%
di wilayah kerja tertentu. Kasus DO tidak
termasuk mereka yang ganti cara.
Persentase peserta kondom aktif
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
terhadap total Peserta KB Aktif, di
memakai kondom terus-menerus hingga
9 Kondom KB Aktif suatu wilayah kerja tertentu = Jumlah
saat ini untuk menjarangkan kehamilan
peserta Kondom Aktif / Jumlah
atau yang mengakhiri kesuburan.
Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai kontrasepsi pil terus-menerus
Jumlah peserta KB Pil Aktif / Jumlah
10 Pil KB Aktif hingga saat ini untuk menjarangkan
Peserta KB Aktif x 100%
kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan.
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai kontrasepsi suntik terus-menerus
Jumlah peserta KB Suntik Aktif /
11 Suntik KB Aktif hingga saat ini untuk menjarangkan
Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
kehamilan atau yang mengakhiri
kesuburan.
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai AKDR hingga saat ini untuk Jumlah peserta AKDR Aktif / Jumlah
12 AKDR KB Aktif
menjarangkan kehamilan atau yang Peserta KB Aktif x 100%
mengakhiri kesuburan.
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai implan hingga saat ini untuk Jumlah peserta Kondom Aktif /
13 Implan KB Aktif
menjarangkan kehamilan atau yang Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
mengakhiri kesuburan.
Peserta KB baru dan lama yang menjalani Jumlah Perempuan di-MOW / Jumlah
14 MOW KB Aktif
MOW untuk mengakhiri kesuburan. Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang menjalani Jumlah Laki-laki di-MOP / Jumlah
15 MOP KB Aktif
MOP untuk mengakhiri kesuburan. Peserta KB Aktif x 100%
Peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai alokon terus-menerus hingga Jumlah Peserta KB Aktif / Jumlah PUS
16 Jml Peserta KB Aktif
saat ini untuk menjarangkan kehamilan x 100%
atau yang mengakhiri kesuburan.
ibu yang suami nya menggunakan
Jumlah ibu paska persalinan
Kondom KB Paska kontrasepsi kondom langsung setelah
17 menggunakan KB Pil / Jumlah Peserta
Persalinan istrinya melahirkan (sampai dengan 42 hari
KBPP x 100%
sesudah melahirkan)
Ibu yang mulai menggunakan KB pil
Jumlah ibu paska persalinan
langsung (setelah 3 hari) pasca melahirkan
18 Pil KB Paska Persalinan menggunakan KB Pil / Jumlah Peserta
(sampai dengan 42 hari sesudah
KBPP x 100%
melahirkan).
Ibu yang mulai menggunakan KB suntik Jumlah ibu paska persalinan
19 Suntik KB Paska Persalinan langsung sesudah melahirkan (sampai menggunakan KB Suntik / Jumlah
dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan AKDR Jumlah ibu paska persalinan
20 AKDR KB Paska Persalinan langsung sesudah melahirkan (sampai menggunakan AKDR / Jumlah Peserta
dengan 42 hari sesudah melahirkan). KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan implan Jumlah ibu paska persalinan
21 Implan KB Paska Persalinan langsung sesudah melahirkan (sampai menggunakan implan / Jumlah
dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
21 MOW KB Paska Persalinan Ibu yang menjalani MOW langsung sesudah Jumlah ibu paska persalinan
melahirkan (sampai dengan 42 hari menjalani MOW / Jumlah Peserta
sesudah melahirkan). KBPP x 100%
Ibu yang suami menjalani MOP langsung Jumlah ibu paska persalinan yang
23 MOP KB Paska Persalinan sesudah istrinya melahirkan (sampai suaminya menjalani MOP / Jumlah
dengan 42 hari sesudah melahirkan). Peserta KBPP x 100%
Ibu yang mulai menggunakan alat
kontrasepsi langsung sesudah melahirkan Jumlah ibu paska persalinan ber KB /
24 Jml Kb Paska Persalinan
(sampai dengan 42 hari sesudah Jumlah sasaran ibu bersalin x 100%
melahirkan).
Jumlah Puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi
Jumlah Puskesmas yang memberikan
Puskesmas yang calon pengantin (KIE/konseling,
pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
melaksanakan pelayanan skrining status gizi dan penyakit,
25 pengantin (KIE/konseling, skrining status
kesehatan reproduksi bagi imunisasi, dan/atau tata laksana)
gizi dan penyakit, imunisasi, dan/atau tata
calon pengantin dalam kurun waktu 1 tahun DIBAGI
laksana) dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah Puskesmas dalam satu
wilayah dalam kurun waktu 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai