Oleh :
Anisa Alhada
186110733
Dosen Pembimbing :
Widdefrita, S.KM, M.KM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Laporan ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah seminar promosi
kesehatan dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu
pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Anisa Alhada
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
B. Pengkajian Data............................................................................................6
D. Pemecahan Masalah......................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses tersebut terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah
terjadi sejak usia muda sampai usia lanjut. Terjadinya infark dapat
suatu kelainan yang terjadi pada organ hubungan yang jelas antara
menular dari 41,7% pada tahun 1995 meningkat menjadi 59,5% pada
tahun 2007 (Depkes RI, 2009). Tekanan darah, kolesterol, dan hematokrit
1
darah merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Makin tinggi
tekanan darah makin tinggi risiko terjadi stroke dan penyakit jantung
koroner.
hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah. Hemoglobin terdiri dari
protein dan zat besi. Zat besi sangat penting dalam pembentukan
dan kadar LDL pada pendonor rutin lebih rendah daripada orang yang
bukan pendonor. Donor darah lebih dari 8 kali selama 2 tahun dapat
penyakit jantung.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Donor Darah PMI Kabupaten Bantul” oleh Nur Elvira dan Dwi Eni
Danarsih
pendonor adalah 179 mg/dl. Hal ini berarti kadar kolesterol yang
darah pendonor adalah 43%. Hal ini dapat diartikan hematokrit darah
4
orang yang belum pernah mendonorkan darah. Begitu juga
profil lipid yang lebih baik dibanding orang yang telah lama tidak
mendonorkan darah.
yang kita miliki yang disumbangkan dan disimpan di bank darah yang
lambat. Selain itu, aliran darah juga menjadi lebih lancar dan mampu
5
D. Pengkajian Data
menurunkan kadar zat besi yang terlalu tinggi dalam tubuh sehingga
Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi pula
Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel
membuang kelebihan zat besi yang terdapat dalam tubuh. Zat besi
Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi
pembuluh darah.
6
American Journal of Epidemiology (medicaldaily.com, 30 Mei 2013) :
1. Aritmia
gangguan detak jantung atau aritmia. Kondisi ini bisa terjadi karena
2. Gagal jantung
jantung. Kondisi ini terjadi saat jantung tidak bisa memompa darah ke
7
merusak sebagian jantung, umumnya bagian jantung ventrikel kiri
3. Syok kardiogenik
Kondisi ini bisa terjadi akibat serangan jantung merusak banyak otot
linglung, Kaki dan tangan terasa dingin, Tidak bisa buang air kecil,
normal.
4. Ruptur jantung
tapi relatif jarang terjadi. Kondisi ini bisa terjadi saat kerusakan otot
setelah serangan jantung, namun selang satu sampai lima hari. Gejala
8
jantung bisa meninggal dunia setelah ruptur jantung. Diperlukan
jantung ini.
gangguan suasana hati, cemas, sampai depresi. Setelah melewati fase kritis
kesehatan di masa depan. Penderita juga bisa kurang percaya diri, malu,
F. Pemecahan Masalah
ini berkaitan dengan zat besi, kadar zat besi yang tinggi dalam darah dapat
jantung lebih tinggi. Ketika melakukan donor darah, endapan zat besi
yang tidak sedikit. Kebutuhan inilah yang mendorong banyak pihak gencar
9
mendengar alasan pentingnya melakukan donor darah, khususnya manfaat
yang didapat oleh penerima. Seperti satu donor darah bisa menyelamatkan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
G. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Pedoman Surveilans Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.
Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Guyton, A C dan John E H. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Ross dan Wilson. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit
Salemba Medika
Zheng, H., Ritchard, C., Bryan, S., Nancy, V., Stuart, D K. 2005. Iron Stores and
Vascular Function in Voluntary Blood Donors. Arteriosclerosis,
Thrombosis, and Vascular Biology 2005 ;25: 1577-1583. Available from:
http://www.atvb.ahajournals.org [Diakses 16 Agustus 2021]
12
LAMPIRAN
https://www.ekahospital.com/id/media-detail/info-kesehatan/the-correlation-between-
blood-donation-and-the-risks-of-coronary-heart-disease
21 Oktober 2016
Kenyataan bahwa zat besi nonheme yang agak sulit diserap sebenarnya
justru menguntungkan karena zat besi yang terlalu mudah diserap apabila
dikonsumsi secara berlebihan, seperti zat besi heme yang berasal dari daging,
justru akan menumpuk dalam tubuh dan dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung koroner.
13
Zat besi yang menumpuk akan meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh
dan dapat mengoksidasi kolesterol. Kolesterol yang teroksidasi tersebut akan
mengendap di dinding pembuluh darah. Oksidasi kolesterol yang mengendap di
pembuluh darah akan menimbulkan plak (atherosclerosis) yang merupakan cikal
bakal timbulnya penyakit jantung koroner.
14