Sebelum sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 x/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu, meskipun istrinya sudah
memasakkan sayur. Setelah sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya.
Hasil recall 24 jam saat di RS didapatkan energi : 690 kal, Protein : 34 gram,
lemak 20 gram, dan KH 67 gram. Standart makanan RS : Energi 1700 kalori,
protein 68 gram, lemak 54 gram, dan karbohidrat 52 gram.
PENYELESAIAN KASUS
Nama : Tn. I
Usia : 60 Tahun
Status : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan : Petani
Ruang/Kelas : Dahlia/III
1. Pengkajian Gizi
Riwayat Gizi/Makanan :
Sebelum sakit, pasien biasa makan nasi 2-3 kali/hari, dengan lauk yang sering
dikonsumsi telur, ikan asin, tahu dan tempe. Pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayuran, hanya 1-2 kali/minggu.
Pada saat sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya, karena nafsu makan
kurang. Motivasi untuk menghabiskan makanan sangat kurang karena alasan
diet/makanan RS terasa hambar dan membosankan. Hasil recall konsumsi
makan 24 jam terakhir saat di RS didapatkan Energi 1090 kal, Protein : 34
gram, lemak : 20,3 gram, dan KH 166,5 gram.
Penilaian :
Biokimia
Jenis Hasil
Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Hb 9,1 g/dl 13,5-17,5 g/dl ↓ Anemia
Haematokrit 27% 40-52% ↓
4,5 – 6,5
Eritrosit 3,32 jt/UL ↓ Anemia
jt/UL
↓
Albumin 2,5 g/dl 3,5-5 g/dl
Hipoalbuminemia
Protein Total 4,8 g/dl 6,3 -8,2 g/dl ↓
Penilaian :
Antropometri
Penilaian :
≥ 23 : BB lebih
Fisik Klinis
Fisik : Pasien sadar, secara fisik pasien tampak kurus, lemah, pucat, BU (+).
Penilaian :
Riwayat Personal :
Sosial Ekonomi :
Pasien dan istrinya bekerja sebagai petani dengan penghasilan tidak tetap
tergantung hasil panen. Pasien mempunyai 2 orang anak yang sudah tidak
tinggal dengan pasien.
Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh BAB bercampur darah, dan sempat
dirawat di RS Jampang Kulon Sukabumi selama 4 hari dan dibiopsi. Dari hasil
biopsi pasien didiagnosis Ca recti dan harus menjalani operasi. Sejak 1
minggu SMRS pasien mengeluh sulit BAB tetapi masih bisa buang angin, setiap
BAB bercampur darah dank eras seperti kotoran kambing. Keluhan disertai
nyeri perut hilang timbul.
Penilaian :
2. DIAGNOSIS GIZI
NI.2.1 → Makanan dan minuman oral tidak adekuat (P) berkaitan dengan
nafsu makan kurang (E) ditandai dengan hasil recall Energi : 64,1%, Protein 50
%, Lemak 37,6%, dan KH 52%, (rata-rata tingkat konsumsi makan : 51%,
termasuk kategori kurang) (S/S).
NC.3.1 → BB kurang (P) berkaitan dengan riwayat penyakit pasien (Ca recti)
dan malnutrisi (E) ditandai dengan BBA (48 kg) <BBI (56,7 kg), IMT pasien
18,07 kg/m2 (S/S).
NB.1.3 → Tidak siap untuk berdiet (P) berkaitan dengan motivasi pasien yang
kurang (E) ditandai dengan pasien tidak mau menerima diet yang diberikan
oleh RS, asupan makan rata-rata hanya 51% (S/S).
3. INTERVENSI GIZI
Tujuan :
Bentuk Makanan :
Makanan lunak (bubur), karena pasien memiliki keluhan nyeri perut, sering
timbul.
Syarat :
= 1130,6 kal
= 1763,7 kal
= 2 g x 48 kg
= 96 gram
1763,7 kal
= 21,7%
= 352,74 kalori
= 100% – 41,7%
= 58,3 %
Karbohidrat (kal) = 58,3% x TEE
= 1028,24 kalori
= 257,1 gram