Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan
hasil analisis konteks SMK YPPI Tualangdapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) SMK YPPI Tualangmenghimpun hasil analisis yang dilakukan
oleh Kelompok kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari
kelompok kerja dibahas oleh TPK SMK YPPI Tualang, kemudian dirangkum dan
disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk
mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang
tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun
bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan
sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai
bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
tentang SMK YPPI Tualang. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks
ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau
2. Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Siak
3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Siak
4. Komite SMK YPPI Tualang
5. Dewan Pendidik dan karyawan SMK YPPI Tualang

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
bagi kemajuan SMK YPPI Tualang khususnya dan Dunia Pendidikan pada
umumnya. Amiin.

Siak, 13 Juli 2021


DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ...... . . . . .. i


2. Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
3. Bab I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
B. Dasar Kebijakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . 6
C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . 7
4. Bab II Hasil Analisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . . . . 8
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
5. Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005,
yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar
Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan
sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar
pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan
keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa,
sementara siswa SMK YPPI Tualang tidak banyak dan kemampuan ekonomi
orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk
mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan
sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha
meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu
pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan
menyebabkan SMK YPPI Tualangmenjadi sekolah pilihan masyarakat di
Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi
rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar
Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan manfaat


Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar
nasional pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan
kepada SMK YPPI Tualang.

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK YPPI Tualang untuk
menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK YPPI Tualang.
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi


Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana
tindak Lanjut
1. Impact 1. Meningkatnya  Masyarakat sudah Menigkatnya jumlah  pemanfaatan
kepercayaan percaya terhadap pendaftaran (calon media teknologi
terhadap SMK Sekolah SMK peserta didik ) pada dan informasi
kegiatan PPDB seperti internet,
( Penerimaan Perserta sosial media,
Didik Baru) di tahun serta website
terakhir sekolah yang
lengkap.

 Ruang praktik
dan
kelengakapan
alat praktik
yang dimiliki
sekolah
memadai.

Jumlah pastisipasi dan


dukungan sekolah  Dilihat dari segi
terhadap masyarakat demografis
sesuai dengan masyarakat
kompetensi keahlian Perawang
sebagian besar
mayarakat
bekerja sebagai
Karyawan
Industri

 Permintaan
jumlah tenaga
kerja
perusahaan dari
lulusan sekolah
bertambah.
2. P  Peningkatan
rinsip kesadaran dan
pengembanga wawasan peserta
n kurikulum didik akan status,
hak dan
kewajibannya
dalam kehidupan 
bermasyarakat dan Kembangkan solidaritas 
bernegara serta dengan mengikuti 
peningkatan kegiatan Melaksanakan
kualitas diri sebagai kemasyarakatan secara rutin
manusia. diantaranya : melakukan Lebih
kegiatan sosial, bakti mengefektifkan
sosial, upacara
 Memperoleh peringatan hari besar pembimbingan
kompetensi lanjut kenegaraan. tadarus Al-
ilmu pengetahuan Qur’an tiap hari
dan teknologi serta Sabtu selama 60
membudayakan Menerapkan diskusi menit
berpikir ilmiah kelompok dalam Mengefektifkan
secara kritis, pembelajaran 3S(Senyum
kreatis dan Penyediaan buku-buku Salam,Sapa)
mandiri. sebagai sumber belajar
diperpustakaan dan Pelaksanaan
 Meningkatkan pemanfaatan internet perlu secara
sensitivitas, belum efektif. konsisten
kemampuan
mengekspresikan
dan kemampuan Memanfaatkan limbah
mengapresiasi menjadi suatu barang
keindahan dan yang bernilai seni Mengefektifkan
harmoni. Latihan olah vokal/band pemanfaatn
berjalan,tetapi belum perpustakaan,
tampak grup yang solid, internet sebagai
unjuk kemampuan masih sumber belajar
pada momen-momen siswa serta
PSB. menambah buku-
Seni tradisional buku pegangan
karawitan belum dapat siswa
berjalan dengan efektif
Pemilihan bakat tidak Memperbanyak
 Me berdasar atas talent kelompok-
ningkatkan skouting,sehingga belum kelompok belajar
potensi fisik jelas bakat yang
serta sebenarnya dari siswa Mengaktifkan
membudayakan Masih banyak siswa serta membentuk
sikap sportif, yang tidak memiliki grup karawitan
disiplin kerja bakat/minat tertentu siswa/guru
sama dan hidup
sehat.
Pemilihan
a. Pemberian kesempatan bakat/minat
potensi, kepada siswa/siswi pada berdasar atas
perkembangan, minat yang angket dan talent
kebutuhan dan diinginkannya scouting
kepentingan
peserta didik dan Pembinaan logika
lingkungannya. berpikir (proses teori)

b. Praktek (kegiatan Diarahkan pada


terpadu keorganisasian) kegiatan-kegiatan
Terbuka akan ketrampilan
perkembangan teknologi tertentu
c.
perkembangan Sesuai dengan kondisi
fasilitas yang ada
ilmu
pengetahuan, Ya Analisa minat
teknologi, dan peserta didik.
seni.
Psikotes
Ya
d. Relevan dengan
kebutuhan hidup Mengacu pada tujuan
pendidikan pada
e. Menyeluruh dan umumnya
berkesinambungan

Kegiatan
f. apresiasi
hayat

g.
kepentingan Pemanfaatan alat
nasional dan teknologi.
kepentingan
daerah
Peningkatan daya
dukung

Pemahaman
tujuan
pendidikan.

Dalam pengembangan Dilakukan


KTSP
KTSP belum reviuw dokumen
dikembangkan oleh
memperhatikan prinsip- KTSP sehingga
sekolah dan komite
prinsip pengembangan memenuhi setiap
sekolah
kurikulum terutama prinsip
berpedoman pada
prinsip perkembangan, pengembangan
standar isi dan
kebutuhan, dan kurikulum
standar kompetensi
kepentingan peserta khususnya
lulusan serta
didik dan prinsip
panduan
lingkungannya. perkembangan,
penyusunan KTSP
yang disusun oleh kebutuhan, dan
BSNP dan Majelis kepentingan
Dikdasmen peserta didik dan
propinsi Riau. lingkungannya

3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta didik belum a. Peserta didik


Pelaksanaan kurikulum maksimal harus
Kurikulum didasarkan pada mendapatkan mendapatkan
potensi, pelayanan pendidikan pelayanan
perkembangan dan yang bermutu, serta pendidikan yang
kondisi peserta memperoleh bermutu, serta
memperoleh
didik untuk kesempatan untuk
kesempatan
menguasai mengekspresikan
untuk
kompetensi yang dirinya secara bebas,
mengekspresikan
berguna bagi dinamis dan
dirinya secara
dirinya. menyenangkan.
bebas, dinamis
b. Kurikulum b. Penegakkan kelima dan
dilaksanakan pilar belajar dalam menyenangkan
dengan pelaksanaan
menegakkan kurikulum belum b. Perlu
kelima pilar maksimal peningkatan
belajar pelaksanaan lima
pilar belajar
yaitu
(a) belajar
untuk beriman
dan bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
(b) belajar
untuk memahami
dan menghayati,
(c) belajar
untuk mampu
melaksanakan
dan berbuat
secara efektif,
(d) belajar
c. Pelaksanaan untuk hidup
c. Pelaksanaan
kurikulum bersama dan
kurikulum masih
memungkinkan berguna bagi
klasikal dan belum
peserta didik orang lain, dan
memungkinkan
mendapat (e) belajar
peserta didik
pelayanan yang untuk
mendapat pelayanan
maksimal membangun dan
yang maksimal sesuai
sesuai dengan menemukan jati
dengan kondisi peserta
kondisi peserta diri, melalui
didik
didik proses
pembelajaran
yang aktif,
inovatif kreatif,
d. Kurikulum efektif, gembira
dilaksanakan d. Kurikulum dan
dalam suasana dilaksanakan dalam menyenangkan.
hubungan suasana hubungan
peserta didik peserta didik dan
dan pendidik pendidik dalam c. Pelayanan
dalam suasana suasana yang formal terhadap
yang kondusif peserta didik
sesuai dengan
potensi, tahap
perkembangan
, dan kondisi
peserta didik
dengan tetap
memperhatika
n keterpaduan
e. Kurikulum e. Pelaksanakan pengembangan
dilaksanakan kurikulum belum pribadi peserta
dengan maksimal didik yang
menggunakan menggunakan berdimensi
pendekatan dengan pendekatan dengan kemandirian,p
memperhatikan memperhatikan enguatan
perkembangan perkembangan yang akhlak, dan
yang berkiblat pada berkiblat pada era jiwa sosial,
era globalisasi globalisasi dengan
dengan mendekatan pendekatan yang d. Perlu
yang berbasis pada berbasis pada ditingkatkan
perkembangan perkembangan hubungan
teknologi dan teknologi dan berbasis antara peserta
berbasis pada alam pada alam sekitar didik danm
sekitar pendidik yang
f. Kurikulum saling
dilaksanakan menerima dan
dengan menghargai,
mendayagunaka f. Kurikulum akrab, terbuka,
n kondisi yang dan hangat,
dilaksanakan dengan dengan prinsip
sesuai dengan mendayagunakan
kultur budaya di tut wuri
kondisi yang sesuai handayani, ing
lingkungan dengan kultur budaya
sekolah madia mangun
di lingkungan sekolah karsa, ing
g. Kurikulum ngarsa sung
yang mencakup tulada (di
seluruh belakang
komponen g. Kurikulum yang memberikan
kompetensi mencakup seluruh daya dan
mata pelajaran komponen kompetensi kekuatan, di
mata pelajaran tengah
membangun
semangat dan
prakarsa, di
depan
memberikan
contoh dan
teladan).
e. Pendekatan
perlu
ditingkatkan
dalam hal
pendekatan
terhadap peserta
didik adalah
pendekatan yang
multistrategi dan
multimedia,
sumber belajar
dan teknologi
yang memadai,
dan
memanfaatkan
lingkungan
sekitar sebagai
sumber belajar.

f. –

g. -
2. Struktur 1. Kurikulum a. Terdiri atas 18 a. Terdiri atas 18 mata Penambahan
Kurikulu kelas X mata pelajaran, pelajaran dimana jam sebanyak 3
m muatan lokal, Agama terdiri atas 5 jam untuk
dan mapel, muatan lokal matematika,Seja
pengembangan bahasa jawa, dan rah,Geografi
diri pengembangan diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu satu
satu jam jam pelajaran adalah
pelajaran adalah 45 menit
45 menit c. Minggu efektif
c. Minggu efektif dalam satu tahun
dalam satu tahun pelajaran (dua
pelajaran (dua semester) adalah 47
semester) adalah minggu
38 – 39 minggu

2. Kurikulum a. Program kelas a. Program kelas XI dan


kelas XI dan XII XI dan XII XII adalah Program
adalah Program IPA, Program IPS,
IPA, Program terdiri atas 15 mata
IPS, Program pelajaran, muatan
Bahasa, dan lokal dan
Program pengembangan diri
Keagamaan
terdiri atas 15
mata pelajaran,
muatan lokal
dan
pengembangan
diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu satu
satu jam jam pelajaran adalah
pelajaran adalah 45 menit
45 menit
c. Minggu efektif
dalam satu tahun c. Minggu efektif dalam
pelajaran (dua satu tahun pelajaran
semester) adalah (dua semester) adalah
34 – 38 minggu 37 minggu

1. Jumlah Jam Hari Sabtu lebih


pelajaran dimanfaatkan
Setiap Jumlah jam Jumlah jam untuk kegiatan
minggu pembelajaran tatap pembelajaran tatap muka Pengembangan
muka per minggu per minggu adalah 47 Diri
3. Beban
adalah 43 s.d. 47 jam pembelajaran Ekstrakurikuler
Belajar
jam pembelajaran Seni,Olahraga
Prestasi dan
Imtaq
2. Waktu untuk Waktu penugasan Diadakan
penugasan terstruktur dan Workshop
terstruktur Waktu untuk kegiatan mandiri tidak untuk penguatan
dan kegiatan penugasan terstruktur belum pelaksanaan
mandiri tidak terstruktur dan maksimal digunakan program
terstruktur kegiatan mandiri oleh guru
pembelajaran.
bagi peserta tidak terstruktur
didik bagi peserta didik
pada maksimum
60% dari jumlah
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang bersangkutan.

4. Kalender Dibuat berdasarkan Dipertahankan


3. Alokasi Kegiatan : Minggu
Pendidika atas Kalender
Waktu efektif belajar,
n Pendidikan dari
Jeda tengah
Disdikpora Provinsi
semester, Jeda
Riau dan Majlis
antarsemester,
Pendidikan
Libur akhir tahun
Muhammadiyah
pelajaran, Hari
Wilayah
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah

4. Penetapan a. Permulaan tahun a. Permulaan tahun


Kalender pelajaran adalah pelajaran adalah
Pendidikan bulan Juli dan tanggal 16 Juli dan
berakhir pada berakhir pada bulan
bulan juni tahun 30 juni tahun
berikutnya berikutnya
b. Hari libur b. Hari libur sekolah
sekolah mengikuti ketentuan
ditetapkan dari pemerintah
berdasarkan pusat/pemerintah
keputusan daerah , Majelis
Menteri Dikdasmen dan
Pendidikan sekolah menetapkan
Nasional, hari tidak efektif
dan/atau untuk KBM/
Menteri Agama, insidental Sekolah
Kepala Daerah
c. Kalender pendidikan
tingkat kab/kota,
disusun oleh sekolah
dan/atau
berdasarkan alokasi
organisasi
waktu pada SI
penyelenggara
dengan
dapat
memperhatikan
menetapkan hari
ketentuan
libur khusus
pemerintah/pemerinta
c. Pemerintah h daerah, dan Majelis
Pusat/Provinsi/k Dikdasmen
abupaten/kota
dapat
menetapkan hari
libur serentak
untuk satuan-
satuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pem
erintah daerah
SKL SKL
No SKL SATUAN PENDIDIKAN KELOMPOK KELOMPOK KET.
MAPEL MAPEL
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama  Agama dan  Pend. Agama
yang dianut sesuai dengan Akhlak  PKn
perkembangan remaja Mulia

2 Mengembangkan diri secara optimal  Agama dan  PKn


dengan memanfaatkan kelebihan diri Akhlak  Pend. Agama
serta memperbaiki kekurangannya Mulia

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan  5 kelompok  Semua Mapel


bertanggung jawab atas perilaku, mapel
perbuatan, dan pekerjaannya

4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-  Iptek  Sosiologi


aturan social  Sejarah
 Ekonomi
 Geografi
5 Menghargai keberagaman agama,  Agama dan  Agama
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial Akhlak  PKn
ekonomi dalam lingkup global Mulia  Sosiologi
 Kewraganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek
6 Membangun dan menerapkan informasi  Iptek  Semua mapel
dan pengetahuan secara logis, kritis, Iptek
kreatif, dan inovatif
7 Menunjukkan kemampuan berpikir  Iptek  Semua mapel
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam Iptek
pengambilan keputusan
8 Menunjukkan kemampuan  5 kelompok  Semua maple
mengembangkan budaya belajar untuk mapel
pemberdayaan diri
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan  5 kelompok  Semua maple
sportif untuk mendapatkan hasil yang mapel
terbaik
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
dan memecahkan masalah kompleks iptek
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
gejala alam dan social iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara  Agama dan  Pend. Agama
produktif dan bertanggung jawab Akhlak  Semua mapel
Mulia iptek
 Iptek  PKn
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
13 Berpartisipasi dalam kehidupan  Kewarganega  PKn
bermasyarakat, berbangsa, dan raan dan
bernegara secara demokratis dalam Kepribadian
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan  Estetika  Seni budaya
seni dan budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya  Estetika  Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik  Estetika  Seni budaya
individual maupun kelompok  Iptek  Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,  Penjasorkes  Penjasorkes
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara  Iptek  Bahasa
efektif dan santun Indonesia
 Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan  Kewarganega  PKn
orang lain dalam pergaulan di raan dan  Sosiologi
masyarakat Kepribadian
 Iptek
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat  Agama dan  Pend. Agama
dan berempati terhadap orang lain Akhlak  Sosiologi
Mulia  PKn
 Iptek
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
21 Menunjukkan keterampilan membaca  Iptek  Bahasa
dan menulis naskah secara sistematis  Estetika Indonesia
dan estetis  Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
 Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,  Iptek  Bahasa
membaca, menulis, dan berbicara dalam Indonesia
bahasa Indonesia dan Inggris  Bahasa Asing
 Mulok B. Jawa
23 Menguasai pengetahuan yang  Iptek  Semua mapel
diperlukan untuk mengikuti pendidikan iptek
tinggi
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
I PERENCANAAN
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
A. Silabus Pada Silabus harus memuat: Dalam Diprogramkan
1. Identitas mata pelajaran pengembangan bimbingan dan
,SK KD, Kegiatan silabus guru sudah pendampingan
Pembelajaran, Indikator melakukan analisis teknik membuat
ketercapaian, Penilaian, SK-KD, tetapi silabus mulai dari
Alokasi Waktu, belum menyeluruh. analisis SI
Sumber/Bahan/Alat. Dalam penyusunan sehingga seluruh
2. Penyusunan silabus silabus guru sudah guru dapat
berdasarakan hasil menyusun silabus menyusun silabus
pemetaan Standar Isi. secara mandiri secara mandiri
tetapi belum sesuai karakteristi
menyeluruh satuan pendidikan
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas Masih ada beberapa Diadakan
MP, SK, KD Indiator guru menyusun pendampingan dan
Pencapaian, tujuan, RPP tidak bimbingan
Alokasi Waktu , Metode melampirkan pembuatan RPP,
Pembelajaran, Kegiatan instrumen penilaian sehingga RPP yan
Pembelajaran, Penilaian dan atau soal yang dibuat guru sesuai
belajar, dan sumber tercantum belum standar
belajar. RPP tidak relevan
2. Pada tahapan kegiatan tujuan pada RPP.
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.
3. Mengacu pada prinsip-
prinsip penyusunan RPP.
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
 Rombongan Jumlah maksimal peserta Jumlah maksimal Perlu
Belajar didik setiap rombongan peserta didik meningkatkan
belajar adalah 32 peserta didik. setiap rombongan jejaring untuk
belajar adalah 10-22 memenuhi standar
peserta didik. kelas X setiap
rombel 32 peserta
didik
 Beban kerja beban kerja guru sekurang- 90 % beban kerja Mendorong guru
minimal kurang nya 24 (dua puluh guru mencapai 24 untuk
guru empat) jam tatap muka jam tatap muka mememenuhi 24
dalam 1 (satu) minggu dengan memenuhi jam dari sekolah
di sekolah lain lain
 Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : pelajaran untuk kebutuhan buku
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
perbandingan 1 : 3
 Pengelolaan - guru menciptakan - Sebagian besar - Guru yang
kelas ketertiban, kedisiplinan, dapat guru belum dapat
kenyamanan, menciptakan menciptakan
keselamatan, dan ketertiban, ketertiban,
keputusan pada peraturan kedisiplinan, kedisiplinan,
dalam menyelenggarakan kenyamanan, kenyamanan,
proses pembelajaran keselamatan, keselamatan,
dan keputusan dan keputusan
pada peraturan pada peraturan
dalam dalam
menyelenggara menyelenggara
kan proses kan proses
pembelajaran pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
- pada tiap awal semester, pengelolaan
guru menyampaikan dan manajemen
silabus mata pelajaran - Sebagian besar kelas melalui
guru forum MGMP
menyampaikan - Perlu
silabus mata pengecekan
pelajaran pada oleh waka
tiap awal kurikulum/
semester pengajatran
pada guru agar
guru
menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Masih ada guru Dalam kegiatan
Pembelajaran  Pendahuluan melaksanakan pembelajaran guru
- Penyampaian tujuan pembelajaran wajib membawa
- Motivasi belum sesuai RPP sebagai
 Kegiatan inti dengan RPP, dalam kontrol dalam
- eksplorasi kegiatan inti pelaksanaan
- elaborasi pembelajaran pembelajaran dan
- konfirmasi masih perlu
 Penutup menggunakan form mengoptimalkan
- Rangkuman lama. MGMP untuk
- Penialaian/refleksi peningkatan
- Umpan balik kualitas proses
- Tugas pembelajaran.
Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan
III PENILAIAN  Penilaian dilakukan oleh Hasil penilaian Setiap guru
HASIL guru terhadap hasil pembelajaran tidak diwajibkan untuk
PEMBELAJARA pembelajaran untuk dilakukan analisis melakukan analisis
N mengukur tingkat sebagai bahan hasil ulangan
pencapaian kompetensi acuan dalam harian dan analisis
peserta didik, serta program perbaikan butir soal serta
digunakan sebagai hahan proses implementasi
penyusunan laporan pembelajaran bagi dalam tugas
kemajuan hasil belajar, guru. penilaian oleh guru
dan memperbaiki proses
pembelajaran.
1. Pemantauan
IV PENGAWASAN Pemantauan Peningkatan
a. Pemantauan
PROSES dilaksanakan oleh kerjasama antara
proses pembelajaran
PEMBELAJARA Kepala Sekolah dan sekolah dengan
dilakukan pada tahap
N Kurikulumn Pengawas Satuan
perencanaan, dengan dalam
pelaksanaan, dan pengumpulan dan melaksanakan
penilaian hasil penandatangan pemantauan proses
pembelajaran. perangkat pembelajaran pada
b. Pemantauan dilakukan pembelajaran pada saat awal semester
dengan cara diskusi awal semester
kelompok terfokus,
pengamatan, Pemantauan Peningkatan
pencatatan, perekaman, dilaksanakan
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
wawancara, dan dengan cara frekuensi
dokumentasi. diskusi, pemantauan
wawancara, dan oleh pengawas
c. Kegiatan dokumentasi. pendidikan.
pemantauan Pemantauan
dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas kepala sekolah dan
satuan pendidikan pengawas satuan
pendidikan
2. Supervisi Supervisi proses Pengawas perlu
a. Supervisi proses dilakukan oleh melaksanakan
pembelajaran Kepala Sekolah dan supervisi secara
dilakukan pada tahap Tim Supervisi berkala dan dapat
perencanaan, minimal satu kali memberi contoh
pelaksanaan, dan setiap semester pembelajaran yang
penilaian hasil pem- efektif bagi guru
belajaran. Supervisi
b. Supervisi pembelajaran Perlu pemberian
pembelajaran dilakukan dengan contoh oleh guru
diselenggarakan diskusi, dan sejenis atau kepala
dengan cara pemberian konsultasi sekolah
contoh, diskusi, Kegiatan supervisi Perlu peningkatan
pelatihan, dan dilakukan oleh frekuensi supervis
konsultasi. kepala sekolah / dari pengawas
guru senior dan satuan pendidikan
c. Kegiatan supervisi pengawas satuan
dilakukan oleh kepala pendidikan
dan pengawas satuan
pendidikan.

3. Evaluasi Evaluasi proses Kinerja Guru yang


a. E pembelajaran belum sesuai
valuasi proses dilaksanakan setiap standar dapat
pembelajaran semester satu kali dilakukan supervis
dilakukan untuk me- dalam bentuk rapat klinis agar guru
nentukan kualitas koordinasi Kepala dapat mengatasi
pembelajaran secara Sekolah dengan permasalahan
keseluruhan, menggunakan pembelajaran
mencakup tahap pedoman standar
perencanaan, proses
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan Belum semua guru
penilaian hasil melakukan Mewajibkan semu
pembelajaran. Evaluasi proses guru untuk
pembelajaran melaksanakn
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
dilakukan dengan evaluasi proses
b. E cara sesuai standar.
valuasi proses membandingkan
pembelajaran dengan proses yang
cara: dilakukan guru
1) membandingkan dengan standar
proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru
dengan standar
proses,
2)
kinerja guru dalam
proses pem-
belajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.

4. Pelaporan Pelaporan Perlaporan Hasil


Hasil kegiatan dilaksanakan oleh Supervisi
pemantauan, supervisi, Pengajaran kepada pembelajaran perlu
dan evaluasi proses Kepala Sekolah disampaikan
pembelajaran dilaporkan kepada pengawas
kepada pemangku ke- untuk pembinaan
pentingan. guru dan satuan
pendidikan

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada guru penghargaan guru yang telah
yang telah memenuhi kepada guru yang memenuhi standar
standar. telah memenuhi dan yang belum
b. Teguran yang bersifat standar dan belum memenuhi standar
mendidik diberikan melakukan
kepada guru yang pembinaan optimal
belum memenuhi bagi guru yang
standar. belum memenuhi
c. Guru diberi standar
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
Iebih lanjut.
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar minimal V
4 Pangkat minimal V
5 Status Guru (Guru SMA) V
6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat kepala V
sekolah
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
II WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan V
wakasek
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ismuba
a. Kemampuan memimpin V
b. Kepemilikan ketrampilan teknis V
c. Kemitraan dan Kerjasama V
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

3. Analisis Standar Proses

4. Analisis Standar Pengelolaan

5. Analisis Standar Penilaian


RENCANA
KOMPONE KONDISI KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
N RIIL N
LANJUT

1 Prinsip Semua RPP RPP yang Sekitar 33 % Kepala Sekolah


penilaian mencantumkan mencantumkan RPP belum melakukan
(sahih, kegiatan dan kegiatan dan mencantum-kan supervisi dengan
objektif, adil, program penilaian program kegiatan dan cara berdiskusi dan
terpadu, penilaian program memberi contoh
terbuka, sekitar 67 % penilaian kepada guru-guru
menyeluruh yang belum
dan mencantumkan
berkesinam kegiatan dan
bungan, program penilaian
sistematis, dalam RPP
beracuan
kriteria, dan Guru meleng- kapi
akuntabel) RPP

2 Teknik dan Instrumen penilaian Sebagian guru Sebagian besar Sekolah


Instrumen hasil belajar yang telah guru belum menyiapkan format
Penilaian digunakan pendidik melaksanaan melaksanaan penelaahan butir
memenuhi penelaahan penelaahan soal dan meminta
persyaratan instrumen instrumen semua guru
substansi, penilaian hasil penilaian hasil melakukan telaah
konstruksi, dan belajar belajar butir soal sebelum
bahasa. diujikan kepada
peserta didik
3 Mekanisme a. Rancangan a. Rancangan a. Penil hasil a. Perlu sosialisasi
dan Prosedur penilaian dari penilaian belajar dan pemahaman
Penilaian silabus yang dari silabus kelompok kepada guru ttg
penjabarannya yang estetika dan Penil hasil
merupakan penjabaran kelompok belajar
bagian RPP nya perjasorkes kelompok
merupakan belum sesuai estetika dan
b. UH,UTS, UAS,
bagian RPP pedoman kelompok
UKK dilakukan
perjasorkes
oleh pendidik di b. UH,UTS, b. Penil hasil
bawah koordinasi UAS, UKK belajar b. Perlu sosialisasi
Satuan dilakukan kelompok dan pemahaman
Pendidikan oleh agama dan kepada guru tt
pendidik di akhlag mulya Penil hasil
c. Penilaian UN dan
bawah dan kelompok belajar
Usek adalah salah
koordinasi kewarganegar kelompok
satu syarat
Satuan aan dan agama dan
kelulusan
Pendidikan kepribadian akhlag mulya
d. Penil hasil belajar belum sesuai dan kelompok
kelompok estetika c. Penilaian pedoman kewarganegaraa
UN dan
dan kelompok n dan
Usek adalah c. Kegiatan
perjasorkes kepribadian
salah satu pengembanga
ditentukan
syarat n diri belum c. Kegiatan
melalui rapat
kelulusan dibuktikan pengembangan
dewan pendidik
dengan surat diri perlu
berdasarkan hasil d. Penil hasil
keterangan dibuktikan
penilaian belajar
dengan surat
pendidik kelompok d. 40 % guru
keterangan
estetika dan belum
e. Penil hasil belajar
kelompok memberikan d. KS menghimbau
kelompok agama
perjasorkes hasil UH guru untuk
dan akhlag mulya
dan kelompok ditentukan kepada siswa memberikan
pendidik sebelum UH hasil UH kepada
kewarganegaraan
berikutnya, siswa sebelum
dan kepribadian e. Penil hasil
yang belum UH berikutnya,
ditentukan belajar
tuntas yang belum
melalui rapat kelompok
mengikuti tuntas mengikuti
dewan pendidik agama dan
pembel remidi pembel remidi
berdasarkan hasil akhlag
penilaian mulya dan
pendidik dengan kelompok
memperhatikan kewarganeg
hasil ujian araan dan
sekolah kepribadian
ditentukan
f. Kegiatan Ujian
pendidik
Sekolah
(menyusun kisi- f. Kegiatan
kisi, Ujian
mengembangkan Sekolah
instrumen, (menyusun
melaksanakan kisi-kisi,
ujian, mengolah mengemban
dan menentukan gkan
kelulusan, instrumen,
melaporkan hasil melaksanak
ujian) an ujian,
mengolah
g. Penil muatan
dan
lokal mengikuti
menentukan
penil kelompok
kelulusan,
mata pelajaran
melaporkan
yang relevan.
hasil ujian)
h. Kegiatan
g. Penil
pengembangan
muatan
diri dibuktikan
lokal
dengan surat
mengikuti
keterangan
penil
pembina dan KS
kelompok
i. Hasil UH harus mata
dikembaliakan pelajaran
kepada siswa yang
sebelum UH relevan.
berikutnya, yang
h. Kegiatan
belum tuntas
pengemban
mengikuti pembel
gan diri
remidi
dibuktikan
dengan nilai
pada LHBS
i. 60 % guru
memberikan
hasil UH
kepada
siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi

4 Penilaian a. menginformasika a. menginfor a. Mengolah a. Dilaksanakan


oleh n silabus pada masikan hasil penil pendampingan
Pendidik awal semester silabus untuk Guru dlm
kepada siswa pada awal mengetahui Mengolah hasil
b. Melaksanakan semester kesulitan penil untuk
tes, pengamatan, kepada belajar siswa mengetahui
penugasan, atau siswa kesulitan
b. Mengembali
bentuk lain belajar siswa
b. Melaksana kan hasil
c. Mengolah hasil kan tes, pekerjaan b. Guru
penil untuk pengamata siswa belum diingatkan
mengetahui n, disertai untuk memberi
kemajuan dan penugasan, komentar komentar yang
kesulitan belajar atau bentuk yang mendidik saat
siswa lain mendidik mengembalikan
hasil pekerjaan
d. Mengembalikan c. Mengolah
siswa
hasil pekerjaan hasil penil
siswa disertai untuk
komentar yang mengetahui
mendidik kemajuan
e. Memanfaatkan d. Mengemba
hasil penil untuk likan hasil
perbaikan pekerjaan
pembel siswa
f. Melaporkan hasil e. Memanfaat
belajar siswa kan hasil
setiap akhir penil untuk
semester perbaikan
pembel
f. Melaporkan
hasil
belajar
siswa
setiap akhir
semester
5 Penilaian a. Menentukan a. Menentukan a. Sekolah a. Sekolah akan
oleh Satuan KKM melalui KKM masih menuju SSN
Pendidikan rapat dewan melalui katagori b. Menentuka penil
pendidik rapat dewan standar 4 kelompok
pendidik dengan
b. Mengkoordinasik mata pelajaran
pembelajaran
an pelaks UTS, b. Mengkoordi harus melalui
system paket
UAS, UKK nasikan rapat dewan
pelaks UTS, b. Menentuka pendidik
c. Menentukan
UAS, UKK penil 4
kriteria kenaikan c. Sekolah
kelompok
kelas melalui c. Menentukan melaporkan
mata
rapat dewan kriteria hasil pencapaian
pelajaran
pendidik kenaikan belajar akhir
belum
kelas semester dua
d. Menentukan melalui rapat
melalui kepada Disdik
program pembel dewan
SKS melalui rapat dewan pendidik kab
rapat dewan pendidik c. Belum
pendidik d. Sekolah melaporkan
e. Menentuka penil belum hasil
4 kelompok mata menentukan pencapaian
pelajaran melalui program belajar tiap
rapat dewan pembel semester
pendidik SKS kepada
Disdik kab
e. Menentuka
penil 4
kelompok
f. Menyelenggaraka mata
n US dan pelajaran
menentukan oleh
kelulusan sesuai pendidik
POS
g. Melaporkan hasil
penil mata
pelajaran kepada
orang tua/wali
dalam bentul
LHBS f. Menyelengg
arakan US
h. Melaporkan dan
pencapaian hasil menentukan
belajar kepada kelulusan
Disdik kab sesuai POS
i. Menerbitkan g. Melaporkan
SKHUN hasil penil
j. Menerbitkan mata
Ijazah bagi siswa pelajaran
yang lulus kepada
orang
tua/wali
dalam
bentuk
LHBS
h. Melaporkan
hasil
kenaikkan
dan
kelulusan
kepada
Disdik kab
i. Menerbitka
n SKHUN
j. Menerbitka
n Ijazah
bagi siswa
yang lulus
6 Penilaian a. Penil hasil a. Penil hasil - -
oleh belajar oleh belajar oleh
Pemerintah pemerintah pemerintah
dalam bentuk UN dalam
bentuk UN
b. Hasil UN
menentukan b. Hasil UN
kelulusan menentukan
kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


KOMPO KESENJANG TINDAK
NO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
NEN AN LANJUT
Kemampuan rata-rata Kemampuan rata- Kemampuan Pengelolaan Proses
1 Peserta
intake siswa minimal rata intake siswa rata-rata intake pembelajaran
Didik
7,50 minimal dibawah siswa masih ditingkatkan
6,00 dibawah 6,00 sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal dengan
nilai murni di atas
6,00
Pendidik 100% pendidik 93 % pendidik 7% persentase Mempermudah
2
dan berijazah S-1 memiliki ijazah pendidik belum dan memberi
Tenaga S-1 memiliki ijasah bantuan kepada
S-1 guru untuk
Kependidik
melanjutkan
an
pendidikan ke S-1
a) RKB :luas ruang a)RKB.:luas a)Kelas belum -Untuk jangka 4 th
3 Sarana
8x9m, mebel per 8x9m, mebelair ada LCD ke depan minimal
Prasarana
siswa (mdh kuran 2 33% ruang kelas
diatur),ada LCD siswa,belum ada dipasang LCD
tetap LCD -Menambah daya
b)TI:AC belum b) TI : Daya listrik menjadi
dapat berfungsi listrik,kurang 3200
krna daya tidak 1200 watt,mengajukan
b)Lab TI:ber kuat, Komputer watt,LCD bantuan komputer
AC,Komputer 20 yang berfungsi terpasang sehingga
KOMPO KESENJANG TINDAK
NO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
NEN AN LANJUT
unit 12 unit,,LCD tetap,bandwi terpenuhi 20
,Printer,Laptop,LC masih mobiling ch minimal unit,memasang
D,Hot spot dengan dan laptop 1,5MB LCD yang
bandwich yang belum c) permanen
dapat diakses oleh terpenuhi,band c)Lantai tidak Memanfaatkan
minimal 20 siswa wich kecil keramik,kura Softwar Sistem
secara bersamaan c)Lab.IPA : ng Aplikasi perpust
belum bersih,admin dari Mahasiswa
memenuhi istrasi belum praktek,Menyiapka
c)LabIPA.:memenuhi syarat,belum tertib n tempat untuk
syarat,administrasi berkeramik,adm d)Perpust:Kepal buku-buku,
lengkap,bersih inistrasi kurang a pengadaan buku
berkeramik lengkap Perpust.,Soft scr bertahap,
d)Perputakaan:bel war Sistem perpust digital
um ada kepala Aplikasi,Pen diprogramkan
perpust, empatan jangka panjang.
d)Perpustakaan:ada Manajemen buku.
kepala perpust manual,
perpust,tenaga Ruang belum
perpust,ada Sistem tertata
Aplikasi rapi,pengadaan
Manajemen buku bertahap,
Perpust ,ruang buku-buku baru
tertata rapi, jumlah masih sangat
buku siswa 100% minim
terpenuhi,perpustak
aan digital
Terpenuhi biaya Siswa mampu 75% siswa - Efektifitas dana
4 Pembiayaa
pengembangan membayar kurang mampu 75% siswa
n
keunggulan lokal: penuh kurang kurang mampu
a) Sarana prasarana dari 25% dengan
b) Peserta Didik Penggunaan dana mengajukan
c) Pendidik dg skala prioritas pengusulan
d) Tenaga beasiswa
Kependidikan - Kebijakan skala
prioritas
pendanaan tetap
menjadi
alternatip
pengelolaan dana
Sekolah memiliki Sekolah memiliki - Lebih
5 Program
RKJM RKJM disempurnakan
Sekolah
sesuai dengan
Sekolah memiliki Sekolah memiliki kebijakan Dinas
RKAS RKAS dan Majlis serta
menyesuaikan
KOMPO KESENJANG TINDAK
NO KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
NEN AN LANJUT
dengan kondisi
internal sekolah

KONDISI RIIL RENCANA


KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
1 Komite/ Komite Sekolah  Komite  Periode  Belum tampak  Masih
berperan sebagai : sekolah kepenguru ada pengurus mempe
Dewan
1. Pemberi
memiliki s Komite baru yang ahanka
Sekolah
pertimbangan potensi yang ada lebih pengur
2. Pendukung
sebagai hampir potensial komite
finansial dan nara selesai  Sekolah butuh yang
pemikiran sumber  Isu dan dana dan potensi
3. Pengontrol
dalam Peraturan komite ,mengg
transparansi dan peningkata daerah sekolah dapat nti yan
akuntabilitas n mutu tentang menggalang kurang
4. Mediator
sekolahantara kebijakan dana potensi
pemerintah dan  Komite pendidika masyarakat  Mengun
masyarakat sekolah n gratis namun ang
Fungsi Komite memiliki  Komite kebijakan unsur
Sekolah : potensi Sekolah daerah komite
1. Komitmen mutu membantu kurang mengharapka sekolah
pendidikan sekolah berperan n yang yang
2. Melakukan kerja dalam aktif berbeda berpote
sama pemenuha dalam  Komite si
3. Menampung n sarpras memberik sekolah belum sebaga
aspirasi yang an bisa selalu nara
4. Memberikan dibutuhkan masukan, hadir dalam sumber
masukan dan dengan pertimban setiap dalam
rekomendasi menggalan gan dan koordinasi pening
5. Mendorong g dana dari rekomend dan kegiatan tan mu
partisipasi masyarakat asi sekolah sekolah
6. Menggalang .  Sekolah Wakil
dana  Sekolah mempunyai kepala
7. Melakukan memprogr kewenangan Sekolah
evaluasi amkan untuk menarik Bidang
koordinasi dana dan Kuriku
reguler Komite m
untuk Sekolah dapat  Mengun
setiap menggalang ang
kegiatan dana, namun pemeri
dan kebijakan ah
membiasak tentang Daerah
an pendidikan untuk
berkoordin gratis duduk
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
asi untuk meghambatny bersam
kegiatan a dalam
insidental menyu
 Sekolah eskan
mempuyai program
kewenanga sekolah
n untuk yang
menarik membu
dana dari uhkan
masyarakat dana
sebagai dari
pendukung masyar
an kat
program Wakil
sekolah Kepala
Sekolah
Bidang
Humas

Dewan Pendidikan Sekolah Keberadaan Tidak semua Mensosial
2 Dewan
Pendidik berperan sebagai menerapkan Dewan anggota asikan
mitra kerja sekolah Manajemen Pendidikan sekolah peran dan
an
Peningkatan kurang mengerti fungsi
Dan berfungsi Mutu disosialisasik tentang Dewan
sebagai wadah Berbasis an di keberadaan Pendidikan
kegiatan sekolah Sekolah sekolah- Dewan pada
(Perlu checking di sekolah Pendidikan anggota
Keputusan Sekolah sekolah,
Mendiknas No mempunyai Dewan Dewan Waka
044/U/2002, Lamp 1 link yang Pendidikan Pendidikan Humas
Butir A.1.1) bisa belum tidak pernah
mendukung berperan dilibatkan Mengunda
terlaksanany dalam dalam kegiatan g Dewan
a program kegiatan sekolah Pendidikan
sekolah sebagai
salah satu
nara sumb
dalam
penyusuna
program
sekolah,
Waka
Humas
Dinas Pendidikan Sekolah Dinas Sekolah tidak Mengunda
3 Dinas
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
berperan sebagai : selalu Pendidikan mempunyai g PEMDA
Pendidik
1.Pemberi mengundang kurang wewenang dan Dinas
an
pertimbangan Dinas memaksimal untuk dapat Pendidikan
2.Pendukung Pendidikan kan peran memaksimalka untuk bisa
pemikiran dan sebagai nara dan n peran dan bersama-
kegiatan sumber di fungsinya fungsi Dinas sama
3.Penyelenggara setiap Pendidikan menyukse
pelatihan dan kegiatan Dinas an siswa
kompetisi Pendidikan Sekolah tidak dan guru
4.Pengontrol Sekolah kurang mempunyai yang
transparansi dan selalu memberikan akses untuk menjadi
akuntabilitas melibatkan kontribusi bisa duta daera
5Mediator antara Dinas pendanaan memperoleh yang
sekolah dengan Pendidikan untuk dukungan dana membutuh
PEMDA di setiap pembinaan pembinaan an
kegiatan siswa dan partisipasi
Dinas Pendidikan guru dana dan
berfungsi sebagai: Sekolah berprestasi pembinaan
1.Komintmen mutu selalu yang menjadi Waka
pendidikan melaporkan duta Kurikulum
2.Memberikan semua Kabupaten dan Waka
masukan dan kegiatan Humas.
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

Perguruan Tinggi Sekolah Perguruan Perguruan Mengunda


4 Pergurua
berperan sebagai: mengundang Tinggi belum Tinggi belum g pihak
n Tinggi
1.Fasilitator program dosen dari berperan bisa maksimal Perguruan
peningkatan mutu Perguruan secara dalam Tinggi
2.Pendamping Tinggi maksimal mengiplementa sebagai na
bilingual sebagai dalam sikan fungsinya sumber
3.Pendukung pendamping pendampinga pada pokok dalam
program guru mata n pengabdian penyusuna
pelajaran bilingualnya pada program
Perguruan Tinggi masyarakat sekolah
berfungsi sebagai: Sekolah Perguruan
1.Komitmen mutu mengontrak Tinggi Sekolah kurang Mengunda
pendidikan satu dosen kurang berhasil dalam g Pergurua
2.Melakukan Perguruan mendapatkan membangun Tinggi
pengabdian pada Tinggi kontra komitmen untuk
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
masyarakan sebagai prestasi dari anggota bersama-
3.Melakukan fasilitator kerjasama sekolah sama
kerjasama program berkomitm
4.Memberikan n dalam
masukan dan Sekolah rangka
rekomendasi mengundang peningkata
sejumlah kualitaas
dosen diri sebaga
sebagai nara pendidik
sumber
Lembaga LPMP berperan Sekolah LPMP Sekolah selalu Mengunda
5
sebagai: selalu kurang aktif bekerjasama g LPMP,
Penjami
1.Pelaksana model- memprogra dalam dengan dan
nan
model pembelajaran mkan menjalankan Perguruan Perguruan
Mutu
Pendidik 2.Fasilitator pendamping peran dan Tinggi dalam Tinggi
pembelajaran an untuk fungsinya di program sebagai na
an
3.Nara sumber guru sekolah pendampingan sumber
(LPMP)
informasi pendidikan matapelajara guru pembelaja
n LPMP matapelajaran n, Waka
LPMP berfungsi kurang selalu Kurikulum
sebagai: Sekolah meng up date LPMP sebagai
1.Komitmen Mutu selalu informasi lembaga yang Mengunda
Pendidikan memprogra terkait mestinya dekat g LPMP,
2.Merancang model mkan in dengan dengan Perguruan
pembelajaran house kurikulum sekolah, tetapi Tinggi,
3.Mengadakan training justru tidak Dinas
pelatihan terkait semua anggota Pendidikan
4.Melakukan dengan sekolah tahu dan Pemda
kerjasama pembelajara dengan pasti untuk
5.Melakukan n dan fungsi dan komitmen
evaluasi pemanfaatan peran LPMP bersama
tehnologi menyukse
informasi an program
setiap tahun sekolah
nya yang
membutuh
an
pendukung
n dana dan
kebijakan

MKKS berperan Sekolah


6 Musyaw
sebagai: berperan
arah
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
1.Pemberi aktif dalam
Kerja
Pertimbangan kegiatan dan
Kepala
2.Pendukung kepengurusa
Sekolah,
pemikiran n MKKS
(MKKS)
3.Mediator antara
sekolah dan Dinas Sekolah
Pendidikan dan menjadi
Pemda alamat
sekretariat
MKKS berfungsi MKKS
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
Musyaw MGMP Kabupaten Sekolah Belum semua Tidak ada Mengunda
7
berperan sebagai: mempunyai MGMP kebijakan yang g MKKS,
arah
1.Pelaksana kegiatan MGMP Kabupaten mengikat dan Dias
Guru
pengembangan guru sekolah dan berperan mengharuskan Pendidikan
Mata
Pelajaran matapelajaran memberikan maksimal/ guru LPMP, da
2.Pendukung dukungan aktif matapelajaran Pemda
,
(MGMP) pemikiran dana untuk tergabung untuk ikut
Kabupat 3. Mediator antara kegiatan Adanya dalam MGMP menyukse
guru matapelajaran MGMP kecenderung Kabupaten an program
en
dengan MKKS, an hari MGMP
Dinas Pendidikan, Sekolah MGMP MGMP Kabupaten
dan LPMP memberikan sebagai hari Kabupaten yang
satu hari libur guru kurang membutuh
MGMP Kabupaten MGMP mempunyai an
berfungsi sebagai: program yang dukungan
1.Komitmen mutu jelas dan dana dan
pendidikan kurang adanya kebijakan,
2.Melakukan sosialisasi Waka
pertemuan rutin pada program Humas
hari MGMP MGMP ke
3.Melakukan sekolah. Mengunda
kerjasama g MGMP
4.Melakukan lesson Sekolah masih sekolah
study membatasi untuk
5.Melakukan jumlah guru menyusun
evaluasi yang bisa aktif program
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO
NO KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN LANJUT
dalam MGMP dan
Kabupaten pengemba
gan
Kurangnya pembelaja
Komitmen n serta
MGMP adalah komitmen
libur kelas yang bersama
dimanfaatkan untuk hari
untuk MGMP
pengembangan adalah
pembelajaran bukan libu
kelas yang
dimanfaatk
n untuk
pengemba
gan
diri,Waka
Kurikulum
D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
BAB. PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai