agrarische wet adalah suatu undang undang yang berlaku sebagai tambahan ayat-
ayat baru pada Pasal 62 Regerings Reglement Hindia Belanda tahun 1854, tambahan
tersebut berlaku dari pasal 4 sampai ayat 8 dari regerings reglement. Isi dari UU
tersebut adalah memberi kewajiban untuk masyarakat untuk menanamkan tanaman
yang diperlukan untuk di ekspor ke luar negeri. Tanam paksa terjadi pada masa
Suharto, petani dipaksakan menamkan tanaman untuk dijual kepada anak Suharto.
Di daerah Sulawesi utara harus menanamkan cengkeh dan dijual ke tomi dan lalu
dijual ke perusahaan rokok dan perusahaan lain.