Manajemen Operasi
Manajemen Operasi
Kelas: Manajemen A6
NIM: 31220235
Tujuan dari setiap sistem rantai pasok adalah memasimumkan akumulasi nilai (value) dan profit
yang diciptakan oleh setiap komponen di dalam rantai pasok, yaitu nilai tambah yang diciptakan oleh
pemasok kepada manufaktur, manufaktur kepada distributor, dan dari distributor kepada konsumen.
Nilai ini tercipta dai nilai layanan dan harga sebuah produk jadi dengan total biaya yang ditanggung oleh
seluruh sistem rantai pasok.
Jika barang yang diterima konsumen rusak, maka konsumen berhak mengembalikan barang
tersebut dan diperbaiki oleh produsen, atau diganti dengan produk yang baru oleh produsen, setelah
barang atau jasa dikonsumsi oleh konsumen, maka konsumen akan memberikan umpan balik berupa
kepuasaan.
1. Fasilitas
Tujuannya adalah meminimumkan biaya pengriman dan atau pengembalian produk/jasa
kepada konsumen, meningkatkan flesibilitas dan efisiensi, dan mendekatkan organisasi
kepada target konsumennya.
2. Proses produksi
Di dalam produksi proses ini termasuk aktivitas perencanaan kapasitas sumber daya
perusahaan untuk menghasilkan produk/jasa tersebut, pengendalian kualitas, dan
perencanaan beban kerja.
3. Inventori
Tiap barang yang disimpan sebagai inventori harus dipantau secara efektif.
4. Transportasi
Mendukung proses pemindahan barang di antara pihak pihak dalam supply chain, yang akan
memengaruhi inventori, fasilitas, tingkat efisiensi dan responsif organisasi terhadap
pemenuhan kebutuhan konsumen.
5. Informasi
Sebagai alat koordinasi antarpihak di dalam supply chain dan berperan sangat penting
terutama dalam mendukung operasional harian.
6. Pemasok
Terdiri dari proses memilih pemasok, memantau kegiatan operasional pemasok,
menevaluasi kinerja pemasok, mengadakan kerja sama jangka panjang, dan pengembangan
produk baru.
7. Harga
Harga berupa harga jual antar pihak di dalam supply chain. Setiap komponen di dalam
sistem supply chain harus terintegrasi dan melakukan koordinasi yang baik untuk dapat
bersaing dengan sistem supply chain dari pesaing.
Reverse Logistics
Merupakan bentuk return di dalam proses supply chain yaitu berupa produk yang dikembalikan
dari konsumen kepada proses sebelumnya. Kebijakan return memberikan nilai tambah melalui
pengambilan kembali barang barang dari konsumen untuk tujuan berikut ini.
1. Memperbaiki atau menghilangkan aset yang tidak diinginkan dari lokasi perdagangan dan
memindahkannya ke lokasi yang layak dan dapat dikontrol.
2. Memperpanjang usia pakai aset
3. Mendukung penerapan konsep green environment karena produk diolan kembali daripada
dibuang.
4. Pengecekan akibat kesalah produksi.