Anda di halaman 1dari 19

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH KELAUTAN MARINE FAIR 2018

IKAN GORENG :”INOVASI KREATIF DAN GERAKAN ONLINE SHOP


DI ERA MODERN”
DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GENERASI MILENIAL
DI ERA REVOLUSI 4.0

Diusulkan oleh :
Dani Fazli (G1D018050)
Chyntia Meininda Anjanni (F1A018009)
Johannes Raja Pamungkas (G1D018024)

UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................2


DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................6
1.1 Latarbelakang ........................................................................................... 6
1.2 RumusanMasalah ..................................................................................... 7
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 7
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 7
BAB II TIJAUAN PUSTAKA ................................................................................8
2.1 Personal Computer (PC) ........................................................................... 8
2.2 Telepon Genggam (Smartphone) ............................................................. 8
2.3 Aplikasi .................................................................................................... 8
2.4 Internet ...................................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................10
3.1 Metode Pemilihan Sampel...................................................................... 10
3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 10
3.3 STRUKTUR ORGANISASI FishopBkl ................................................ 11
Bab IV PEMBAHASAN .......................................................................................12
4.1 Kondisi Sumber Daya Maritim Provinsi Bengkulu .................................... 12
4.2 Keadaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pesisir Bengkulu ...................... 12
4.3 Langkah yang dilakukan guna mengatasi permasalahan............................. 13
4.3.1 Survei lokasi dan pengumpulan data .................................................... 13
4.3.2 Perancangan dan pembuatan aplikasi ................................................... 14
4.3.3 Sosialisasi kepada Generasi Milenial ................................................... 14
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 16
5.2 Saran ............................................................................................................ 16
2
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................18
POSTER .................................................................................................................19

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Media Pengakses Internet.......................................................................8


Gambar 2. Struktur Organisasi Fishop BKL ..........................................................11
Gambar 3. Aktivitas Jual Beli Kampung Nelayan Bengkulu ................................13
Gambar 4. Survei dan Pengumpulan Data .............................................................13
Gambar 5. Tampilan Aplikasi FishopBKL ............................................................14
Gambar 6. Sosialisasi Kepada Remaja...................................................................14
Gambar 7. Sosialisasi Aksi yang Dilakukan Terhadap Masyarakat Pesisir ..........15

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berkah, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelsaikan
Karya Tulis Ilmiah yang Berjudul IKAN GORENG :”Inovasi Kreatif dan Gerakan
Online di era Modern” Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Milenial di
era Revolusi 4.0.
Dengan diselsaikannya karya tulis ini, perkenankanlah kami untuk
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas segala
bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan oleh berbagai
pihakyang telah banyak membantu dalam menyelsaikan karya tulis ini.
Karya tulis ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna, sehingga diharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya

Bengkulu, 15 Desember 2018

Penulis

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
berupa perairan. Maka tidak heran jika Indonesia sering disebut dengan Negara
maritim. Sumber daya alam yang melimpah menjadikan negeri ini sebagai salah
satu sektor perekonomian terbesar di Asia. Berdasarkan data yang diambil dari
Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia memiliki wilayah laut
seluas 5,8 juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km2 dan
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 2,7 juta km2 (A. Nontji, 2005).
Indonesia juga terdapat 17.504 pulau dengan garis pantai yang membentang
sepanjang 81.000 km2. Dengan luas wilayah yang cukup besar tersebut, tentu saja
perairan di Indonesia memiliki keanekaragaman alam laut yang sangat potensial
baik hayati maupun non hayati. Hal ini dikarenakan posisi Indonesia sebagai
poros maritim dunia sehingga dapat membuka peluang dalam membangun
kerjasama regional maupun internasional. Salah satunya daerah yang potensial
tersebut adalah provinsi Bengkulu. Provinsi yang terletak di bibir samudera hindia
ini mendeklarasikan diri sebagai wilayah yang mengungsung program utama
sektor kemaritiman.
Provinsi Bengkulu sendiri secara geografis terletak di pantai bagian barat
pulau Sumatera dengan panjang pantai 17,6 km2 dan luas perairan laut mencapai
12.672 M. Hal ini disebabkan karena dua pertiga wilayah provinsi Bengkulu
merupakan kawasan pesisir. Potensi sumber daya wilayah pesisir tersebut dapat
digali sesuai dengan kemampuan daerah dan dapat dijadikan sebagai salah satu
sentra produksi baru dalam menumbuh kembangkan perekonomian daerah
Bengkulu (Tatang, 2018).
Akan tetapi potensi yang dimiliki oleh provinsi Bengkulu dalam hal maritim
masih belum dikelola secara optimal oleh masyarakat setempat. Sebagaimana kita
ketahui bahwa sekitar 60% masyarakat yang berada di wilayah pesisir belum
mendapatkan pengedukasian secara moral, serta minimnya ilmu pengetahuan dan
wawasan sehingga dapat meningkatkan angka kemiskinan di provinsi Bengkulu.
Mereka juga belum bisa merasakan peran signifikan dari potensi maritim yang
dimiliki
Dilain sisi, terdapat masalah yang menjadikan potensi perikanan Bengkulu
belum tersalurkan ialah kurangnya publikasi hasil laut yang sudah diolah secara
luas. Hal tersebut mengakibatkan minimnya akan sumber informasi mengenai
hasil laut yang dimiliki oleh provinsi bengkulu kepada bangsa pasar dan
konsumen yang lebih luas. Tentunya, hal ini sangat berdampak buruk bagi
kemajuan sektor kelautan dan perikanan selanjutnya.
Selain itu, sumber daya manusia yang ada dinilai kurang menguasai dan
memanfaatkan laut secara cerdas sehingga tidak bisa menjadikan masyarakat
“agro-bahari” sejati yang kuat dan maju. Pembinaan sumber daya manusia adalah
kunci utama guna mempertahankan eksistensi dan meningkatkan kinerja, yang
dilaksanakan melalui serangkaian program pendidikan dan pelatihan. Solusi yang
efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan melakukan
6
sosialisasi kepada masyarakat provinsi Bengkulu termasuk generasi muda. Selain
mengadakan sosialisasi cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat
suatu program aplikasi internet.
Program aplikasi ini berguna untuk dapat mempublikasikan hasil laut yang
berada di provinsi Bengkulu kepada masyarakat luas. Dengan penggerak
utamanya adalah masyarakat berada di pesisir pantai. Dengan menjalankan
program aplikasi ini diharapkan masyarakat yang berada di pesisir pantai dapat
memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga bisa meminimalisir kemisikinan yang
berada di wilayah provinsi Bengkulu. Selanjutnya aplikasi ini tentunya juga
berpeluang untuk diterapkan kepada masyarakat nelayan itu sendiri.

1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana industri dan sumber daya maritim yang berada di wilayah
provinsi Bengkulu?
2. Bagaimana keadaan masyarakat sekitar yang berada di pesisir pantai
provinsi Bengkulu?
3. Bagaimana cara meminimalisir permasalahan masyarakat pesisir di
provinsi Bengkulu?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sumber daya maritim yang ada di wilayah provinsi
Bengkulu.
2. Mengetahui keadaan masyarakat pesisir pantai di provinsi Bengkulu.
3. Membuat program aplikasi guna meminimalisir permasalahan sumber
daya maritim yang ada di provinsi Bengkulu.

1.4 Manfaat
1. Mempublikasikan hasil laut yang berada di provinsi Bengkulu secara
luas.
2. Meningkatkan sektor perekonomian wilayah pesisir provinsi Bengkulu

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Personal Computer (PC)


Personal computer adalah seperangkat computer yang digunakan oleh satu
orang saja atau pribadi. Biasanya computer ini adanya dilingkungan rumah,
kantor, toko dan dimana saja karena harga PC sudah relative terjangkau dan sudah
banyak macamnya. Fungsi utama PC yaitu untuk mengolah data input dan
menghasilkan output berupa data/informasi sesuai dengan keinginan user
(pengguna). Seperti pada Gambar 1 yang menampilkan media pengakses internet

Gambar 1. Media Pengakses Internet.


Gambar 1 merupakan media yang menjadi pengakses internet, seiring
perkembangan zaman, banyak muncul berbagai inovasi terbaru mengenai
kecanggihan teknologi seperti smartphone (Daryanto, 2004).

2.2 Telepon Genggam (Smartphone)


Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan
penggunaan dan fungsi yang menyerupai computer. Ponsel cerdas ini merupakan
sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (suara elektronik),
internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) dan penyambung
VGA. Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan computer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah telepon serta menggunakan seluruh perangkat
lunak system operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi
pengembang aplikasi (Wikipedia, 2016).

2.3 Aplikasi
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak computer yang
memanfaatkan kemampuan computer langsung untuk melakukan suatu tugas yang
diinginkan pengguna. Aplikasi merupakan kumpulan dari file-file tertentu yang
berisi kode program serta menghubungkan antara pengguna dan perangkat keras
computer. Dalam pengembangkan aplikasi dibutuhkannya jaringan internet
(Wikipedia, 2012).

8
2.4 Internet
Interconnection networking atau sering disebut dengan Internet ini adalah
seluruh jaringan komunikasi yang menggunakan media elektronik, yang saling
terhubung menggunakan standar system global Transmission Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket dalam
melayani miliara npengguna yang terdapat diseluruh dunia. Internet berfungsi
untuk media komunikasi, tempat akses informasi, berbagi sumber daya atau data,
dan dapat menyiarkan serta mengakses secara langsung baik itu berita dan
bertukar data dengan internet online keseluruh dunia. Manfaat menggunakan
internet sangatlah banyak salah satunya yaitu untuk dapat memudahkan belanja
online. Belanja online memberikan kemudahan dan efisien dimana setiap orang
tidak perlu keluar dan pergi ketempat tujuan untuk mencari barang yang tentunya
akan menyita banyak waktu (W. Lawrence, 2006).

9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam proses penulisan ini adalah studi
kasus yang dilakukan dengan mempelajari kasus penerapan suatu aktivitas di
lapangan, mengamati dan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yakni dengan cara melakukan penelitian studi kasus yang menganalisis
bagaimana FishopBkl dapat menjual produknya kepada costomer. Penelitian
deskriptif itu sendiri adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian data
diolah, diinterprestasikan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai suatu hal (Wikipedia,2010).
3.1 Metode Pemilihan Sampel
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang bersumber dari hasil
pengisian kuisioner oleh costumer FishopBkl dengan cara pendistribusian lembar
kuisioner melalui bantuan spg FishopBkl. sementara itu data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari dokumen dan literatur review,
yaitu mempelajari buku-buku teks, jurnal-jurnal tentang e-commerce dan artikel-
artikel. Dokumen dan literatur tersebut diperoleh dapat dari internet dan
perpustakaan. serta bahan-bahan atau laporan-laporan yang dikeluarkan oleh
FishopBkl (Sugiyono, 2001).

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data-data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder dengan
melakukan kegiatanberikut:
1) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer di tempat
objek penelitian secara langsung yaitu dengan mendatangi langsung
FishopBklsehingga kebutuhan akan data pokok penyusun skripsi dapat
dipenuhi (Neuman, 2006).
Teknik pengumpulan datanya adalah dengan cara:
a. Wawancara
b. Kuesioner
c. Observasi
2) Penelitian kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder
dan landasan teoritis dengan membaca, mencatat, dan mempelajari
beberapa sumber literatur yang berkaitan dengan topik penelitian yang
dilakukan, seperti textbook dan buku-buku pelengkap atau referensi
lainnya (Sugiyono, 2012).

10
3) Gambaran Umum FishopBkl
FishopBkl didirikan pada bulan November tahun 2018 Pada awal
pendiriannya FishopBkl terletak di Universitas Bengkulu.

4) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi FishopBkl dapat dilihat dari Gambar 2.
3.3 STRUKTUR ORGANISASI FishopBkl

Owner

Chytia Meininda
Anjanni

Kepala Toko

Dani Fazli

Kasir& Spg

Johannes Raja
Pamungkas Butar-
butar

Gambar 2 Struktur Organisasi FishopBKL

11
Bab IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Sumber Daya Maritim Provinsi Bengkulu


Sejarah telah mencatatkan bahwa jatuh dan bangunnya peradaban bangsa
yang tinggal di Kepulauan Nusantara sangat dipegang oleh penguasaan lautan.
Kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya berhasil menguasai dan
memakmurkan kerajaannya karena kekuatan armada lautnya, bahkan serikat
dagang Belanda (VOC) mampu menjajah Bumi Pertiwi karena kemampuan yang
baik dalam menguasai lautan. Tidak dapat dipungkiri bahwa laut merupakan suatu
aset demi tercapainya kedaulatan dan kemakmuran Bangsa Indonesia. Wilayah
kedaulatan dan yuridiksi Indonesia terbentang dari 6°08’ LU hingga 11°15’ LS
dan dari 94°45 BT hingga 141°05’ BT, posisi geografis yang strategis dimana
terhampar luas diantara dua benua dan dua samudera besar yakni Benua Asia dan
Benua Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia (Elvina.R, 2017).
Wilayah laut sangat penting dengan dicantumkannya pada GBHN tahun
1993, dan didirikannya Departemen Kelautan dan Perikanan. Undang – undang
No.22 dan 25 tahun 1999 juga mencantumkan kelautan sebagai bagian dari
otonomi daerah. Sangat penting bahwa kawasan laut perlu diintegrasikan dalam
perencanaan tata ruang wilayah Nasional, Provinsi, dan Kabupaten.
Bengkulu merupakan provinsi yang terletak di Sumatera bagian selatan
yang memiliki potensi bahari yang cukup besar, Pemerintah Bengkulu ingin
mewujudkan Wonderful Bengkulu 2020, disamping itu juga pemrintah ingin
menjadikan bengkulu menjadi provinsi agro maritim, namun sebelum dapat
mengimplementasikan hal tersebut, pemerintah harus gencar dalam melakukan
aksi nyata, serta kita sebagai mahasiswa yang berperan aktif demi kemajuan
Bangsa.
4.2 Keadaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pesisir Bengkulu
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.10/MEN/2002 tentang pedoman umum perencanaan pengelolaan pesisir
terpadu, wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem
darat dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah 12 mil dari garis pantai
untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk
kabupaten/kota dan ke arah darat batas administrasi kabupaten/kota.
Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang tinggal dan
melakukan aktivitas sosial ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya wilayah
pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki
ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumber daya pesisir
dan lautan, seperti pada Gambar 3 terdapat aktivitas jual beli di Kampung
Nelayan Provinsi Bengkulu.

12
Gambar 3. Aktivitas Jual Beli Kampung Nelayan Kota Bengkulu
Berdasarkan Gambar 3. Mengenai aktivitas masyarakat pesisir yakni transaksi jual
beli hasil laut, dan dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar masyarakat pesisir
masih sangat memiliki ketergantungan terhadap Lautan, namun sudah ada nelayan
– nelayan di pesisir Kota Bengkulu ini memiliki pola pikir yang maju, bahkan
anak-anak mereka sudah dapat mengenyam pendidikan sebagaimana masyarakat
perkotaan.
4.3 Langkah yang dilakukan guna mengatasi permasalahan
Kita tidak dapat menemukan akar permasalahan dari hiruk pikuk Dunia
Pesisir layaknya “mencari jarum ditumpukkan jerami” yang hanya akan berujung
sia-sia, ada baiknya kita memikirkan solusinya “banyak jalan menuju roma”
seperti itu juga permasalahan di Indonesia yang pasti selalu hadir jalan keluar
diwaktu yang tepat, maka kami akan memaparkan langkah kami demi
meminimalisir permasalahan yang ada dilingkungan masyarakat pesisir yakni:

4.3.1 Survei lokasi dan pengumpulan data


Tahap awal yang kami lakukan adalah datang ke lokasi yakni
pesisir pantai Kota Bengkulu, dan diperoleh data bahwa sebesar 48%
remaja pesisir pantai sudah mengenal Narkoba,hamper sama dengan
kondisi remaja di Perkotaan yang notabenenya sudah mengetahui bahkan
mencari uang lewat barang haram tersebut, serta kami juga memperoleh
data bahwa 20% masyarakat pesisir pantai masih memiliki pemikiran yang
primitif atau terbelakang, yang masih berpikir bahwa menjadi nelayan
sudah cukup untuk dapat menghidpi keluarga, disini kami juga
memperoleh fakta bahwa banyaknya sosialisasi yang dilakukan terhadap
masyarakat pesisir pantai tidak ada implementasi ataupun tindak lanjut
sehingga masyarakat pesisir pantai enggan dan cenderung bersifat tertutup
terhadap dunia luar. Seperti Gambar 4 yang menjelaskan bagaimana cara
kami melaksanakan survey secara langsung di kawasan pesisir.

13
Gambar 4. Survei dan pengumpulan data
Berdasarkan Gambar 4 yang menjelaskan mengenai metode pengambilan
data yang dilakukan yakni dengan cara datang langsung ke daerah pesisir
pantai Kota Bengkulu untuk menanyakan perihal pokok dari permasalahan
yang mengorbit pada kehidupan masyarakat dipesisir pantai.

4.3.2 Perancangan dan pembuatan aplikasi


Tahap kedua yang dilakukan merupakan perancangan bentuk
aplikasi yang akan kami buat sedemikian rupa agar bisa dengan mudah
untuk masuk ke ranah masyarakat pesisir pantai, penyesuaian tampilan dan
kemudahan kemampuan untuk diakses juga menjadi faktor yang sangat
perhatikan agar dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan
produk kami, pada Gambar 5 memperlihatkan tampak aplikasi kami
yangdiakses melalui ponsel pintar, aplikasi kami juga dapat diakses
melalui PC ataupun laptop.

Gambar 5. Tampilan Aplikasi FishopBKL


Berdasarkan Gambar 5 yang menunjukkan tampilan aplikasi kami pada
mode telepon pintar, aplikasi ini juga dapat diakses melalui PC atupun
laptop dengan fitur-fitur yang minimalis sehingga dapat diterima dengan
mudah untuk masuk kedalam ranah masyarakat pesisir.

4.3.3 Sosialisasi kepada Generasi Milenial


Sebelum kami sosialisasi kepada masyarakat luas, kami harus
melakukan pengenalan terhadap remaja-remaja sekitar yang akan menjadi
motor penggerak perubahan bagi bumi pertiwi, seperti pada Gambar 6
merupakan gambar dari kami yang sedang melakukan pengenalan aplikasi
terhadap remaja pesisir pantai.

Gambar 6. Sosialisasi kepada Remaja

14
Berdasarkan sosialisasi dan pengenalan jenis – jenis kegiatan yang akan kami
selenggarakan dalam beberapa waktu kedepan, Generasi Milenial pesisir pantai
dapat dikatakan memiliki antusiasme yang tinggi terhadap program-program yang
kami rencanakan.

4.3.4 Sosialisasi terhadap masyarakat pesisir


Dalam hal ini, kami memerlukan bantuan dari sukarelawan yang
sebelumnya kami dapatkan pada saat kegiatan kemahasiswaan, sehingga
banyak Generasi Milenial langsung mengambil sikap yakni ikut turun
langsung dalam berkecimpung di dunia edukasi yang akan kami
selenggarakan dan dalam waktu dekat hal-hal itu akan segera direalisasikan
dikarenakan sumber daya yang cukup memadai dan warga negara nya
memiliki daya saing terhadap dunia global. Pada gambar 7 terdapat potret
dari kegiatan sosialisasi yang kami selenggarakan.

Gambar 7. Sosialisasi aksi yang dilakukan terhadap masyarakat pesisir

Pada Gambar 7 merupakan bentuk dari kegiatan yang penulis beri


nama sosialisasi aksi yang merupakan implementasi dari sosiaslisasi yang
sudah marak dilakukan pada saat ini, dan penulis berharap bahwa setelah
kegiatan kami ini banyak sosialisasi aksi yang akan dilakukan di daerah
pesisir karena “masyarakat sekarang tidak butuh jutaan janji, namun
hanya butuh satu bukti”.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Keadaan industri dan sumber daya maritim kota bengkulu kaya akan
potensi perikanan. potensi ini berkembang dengan sempurna apabila
mendapat dukungan dari seluruh stakeholder perikanan, termasuk
penyuluh perikanan. Penyuluh perikanan yang kompeten dan profesional
jelas merupakan sebuah keharusan untuk membangun kota bengkulu
menjadi lebih baik lagi
2. Masyarakat sekitar pesisir kota bengkulu masih belum bisa memanfaatkan
sumber daya maritim dengan baik dan minimnya pengetahuan dan
wawasan mengenai kecanggihan teknologi dapat mempersulit masyarakat
pesisir pantai untuk mempublikasikan hasil lautnya.
3. Program aplikasi dapat digunakan untuk mempublikasikan sumber daya
maritim kota bengkulu, selain itu hal yang dapat dilakukan yaitu
sosialisasi untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan
masyarakat pesisir pantai.

5.2 Saran
1. Ponsel yang digunakan harus memiliki akses internet
2. Lakukan sosialisasi kepada generasi muda terlebih dahulu agar akses lebih
mudah ketika hendak menemui masyarakat
3. Sebelum membeli lewat fishop, hubungi terlebih dahulu kontak yang
tercantum (narahubung)

16
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.2004.Perangkat Komputer .cetakan ketiga. Edisi pertama. Jakarta: Bumi


Aksara.
Erwina.2014.Status Keberlanjutan sumber daya perikanan di perairan bengkulu.
Https://www.researchgate.net diakses pada 24 juni 2014 pukul 14.45
WIB.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon Genggam diakses pada tanggal (10 Juni
2016).
Http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi diakses pada tanggal (22 Juni 2012).
Http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif diakses pada tanggal (10
November).
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Neuman, W. Lawrence.2006.Social research methodes:qualitative and
quantitative approaches.Toronto:Pearson Education.
Roza, Elviana.2017.Maritim Indonesia, Kemewahan yang Luar Biasa.
Https://kkp.go.id/artikel/2233-maritim-indonesia-yang-luar-biasa.
diakses pada 1 september 2017 pukul 15.00 WIB.
Sugiyono.2001. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif.Bandung:Alfabeta
Sukmadinata.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method).Bandung:Alfabeta.
Tatang.2018.Profil Perikanan dan Kelautan Kota Bengkulu.
Suksesmina.wordpress.com. diakses pada 4 Desember 2018 pukul 19.00
WIB.

17
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dani Fazli
Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 11 November 2000
Jurusan/Fakultas : Teknik Elektro/Teknik
Universitas : Universitas Bengkulu

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul :


IKAN GORENG :”Inovasi Kreatif dan Gerakan Online di era Modern”
Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Milenial di era Revolusi 4.0.

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran
dari karya tulis orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetesi serupa.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh panitia LKTIN Marine Fair 2018 berupa
diskualifikasi dari kompetisi serupa.

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Bengkulu, 15 Desember 2018

Dani Fazli
G1D018050

18
POSTER

19

Anda mungkin juga menyukai