LKTI - (Ekonomi) - (Karina Agustin) - UNIB
LKTI - (Ekonomi) - (Karina Agustin) - UNIB
Diusulkan Oleh:
Karina Agustin G1B018020/2018
Leza Putri Utami G1D018014/2018
Tini A.P Pasaribu G1F018008/2018
UNIVERSITAS BENGKULU
KOTA BENGKULU
PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Pemanfaatan Limbah Air Kelapa
(Cocos nucifera) sebagai Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) pada Tumbuhan Pucuk
Merah (Syzygium Oleana)
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Karina Agustin
b. NIM : G1B018020
c. Jurusan : Teknik Sipil
d. Perguruan Tinggi : Universitas Bengkulu
e. Alamat : Desa Sidorejo, Kec. Pondok Kelapa,
Kab. Bengkulu Tengah, Bengkulu
f. No Telp/ Hp : 081278085954
3. Email : agustinkarina54@gmail.com
4. Nama Anggota/ Jurusan/ Angkatan : 1. Leza Putri Utami/Teknik
Elektro/2018
2. Tini A.P Pasaribu/Sistem
Informasi/2018
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Besperi, S.T., M.T.
b. NIP/ NIK : 19730318199802 1 001
c. Alamat :
d. No Telp/ Hp :
e. Email :
Karina Agustin
NIM: G1B018020
ii
LEMBAR PERITYATAAI\I ORISINALITAS KARYA
LOMBA KARYA TT]LIS ILMIAII TINGKAT
NASIONAL *MOCE 2019'
Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Limbah Air Kelapa (Cocos nuc,tfera)
:bugui Zat Pengatur Tumbuh (ZpT) pada Tumbuhan
Nama Ketua Pucuk Merah (Syzygium oleano): Karina Agustin
2. Tini Pasaribu
$dostr Fendxupir*n;
]t
4F-
{'t
f P.q'#i. $"L h4,,n'
HIF.re73fl3tstw: I 00t Karina Asustin
llIM: clB01E020
ltr
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR ORISINALITAS KARYA ................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
1.5 Hipotesis ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa ............................................................................................... 4
2.2 Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) ............................................................ 7
2.3 Pucuk Merah ..................................................................................... 7
2.4 Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif (Stek) .............................. 9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan Penelitian .............................................................. 12
3.3 Rancangan Penelitian ..................................................................... 12
3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Pucuk Merah .......... 15
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 18
5.2 Saran ............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
ABSTRAK
Kata Kunci: Kelapa, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), Pucuk Merah, Perbanyakan
Tanaman Secara Vegetatif (Stek).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi dan
hampir terdapat di seluruh dataran Indonesia. Tumbuhan sendiri mempunyai
peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah
tanaman pucuk merah. Pucuk Merah merupakan jenis tanaman hias yang
tergolong dalam family myrtaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama pucuk
merah karena tunas daun yang baru tumbuh pada bagian pucuk berwarna
merah menyala. Pucuk merah banyak ditanam dipekarangan rumah bahkan
sekolah. Tanaman ini memiliki nilai jual yang tinggi serta prospek ekonomis
yang cerah. Keindahan warna pucuk daun yang merah meyala menyebabkan
pucuk merah banyak diminati oleh masyarakat.
Perbanyakan pucuk merah yang lazim dilakukan adalah dengan
penyetekan. Penyetekan disini merupakan pemotongan bagian tanaman,
potongan tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru.
Kondisi ini memerlukan adanya kerja zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin
seperti benzil adenin (BA), 2-iP dan kinetin (Yusnita 2003). Aplikasi
penambahan ZPT dalam kultur jaringan merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini dikarenakan harga ZPT
sintetik cukup mahal dan tidak selalu ready stock. Oleh karenanya diperlukan
adanya ZPT alami yang dapat digunakan untuk menggantikan peran ZPT
(sitokinin) sintetik. ZPT alami dapat diperoleh dari berbagai buah-buahan,
salah satu diantaranya adalah air kelapa (Seswita 2010).
Pemanfaatan air kelapa sebagai ZPT alami terbukti efektif pada kultur
jaringan temulawak (Seswita 2010, Kristina & Syahid 2012 ), nilam
(Surrachman 2011), anggrek kantong semar (Sari et al. 2011), dan beberapa
spesies tanaman lainnya.
Kristina & Syahid (2012) menyebutkan bahwa dalam 1 liter air kelapa
muda mengandung ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg dan beberapa
mineral lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut belum dapat
disimpulkan bahwa adanya kandungan sitokinin dalam air kelapa dapat
2
1.5 Hipotesis
Dalam penelitian ini memiliki hipotesis, yaitu diduga pemberian ZPT
berpengaruh terhadap pertumbuhan stek tanaman hias pucuk merah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa
Pohon kelapa termasuk jenis Palmae yang berumah satu (monokotil).
Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya
pohon kelapa dapat bercabang, namun hal ini merupakan keadaan yang
abnormal, misalnya akibat serangan hama tanaman.
Dalam tata nama atau sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan,
tanaman kelapa (Cocos nucifera) dimasukkan ke dalam klasifikasi sebagai
berikut.
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub-Divisio : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Palmales
Familia : Palmae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Kelapa memiliki berbagai nama daerah. Secara umum, buah kelapa
dikenal sebagai coconut, orang Belanda menyebutnya kokosnoot atau
klapper, sedangkan orang Prancis menyebutnya cocotier. Di Indonesia kelapa
biasa disebut krambil atau klapa (Jawa). (Warisno, 2003)
Di Indonesia, tanaman kelapa telah dikenal sejak ratusan tahun lalu.
Sejak abad ke-19, hasil dari pohon kelapa (yaitu minyak kelapa) mulai
diperdagangkan dari Asia ke Eropa. Perdagangan minyak kelapa antara
Ceylon dan Inggris maupun antara Indonesia dan Belanda dimulai sejak
berdirinya VOC (Verenigde Oost Indische compagnie). Karena perdagangan
minyak kelapa dan kopra terus meningkat, maka para penanam modal asing
di Indonesia, terutama Belanda, mulai tertarik untuk membuat perkebunan
kelapa sendiri.
Tanaman kelapa merupakan komoditi ekspor dan dapat tumbuh
disepanjang pesisir pantai khususnya, dan dataran tinggi serta lereng gunung
4
IAA (auksin) adalah 198,55 mg/l. Selain kandungan ZPT, kandungan vitamin
dalam air kelapa dapat dijadikan substitusi vitamin sintetik yang terkandung
pada media MS. Kandungan hara makro seperti N, P, dan K, serta beberapa
jenis unsur mikro dalam air kelapa muda juga berpeluang dikembangkan
lebih lanjut sebagai upaya substitusi unsur hara makro dan mikro serta
sumber karbon, yakni sukrosa. Menurut Vigliar et al. (2006), konsentrasi
garam mineral dan sukrosa air kelapa menurun seiring dengan bertambahnya
umur dari 6-9 bulan.
Buah pucuk merah berbentuk bulat agak pipih; pada permukaan bagian
atas terdapat cekungan di bagian tengah; diameter buah sekitra 0,7 cm. Ketika
buah sudah tua berwarna hitam mengkilat, rasanya manis dengan aroma yang
khas sebagaimana buah dari famili Myrtaceae (jambu-jambuan). Bijinya
berbentuk agak bulat; permukaan tidak rata; berwarna coklat agak ungu;
diameternya sekitar 3-4 mm (Utami, N.S. 2013).
Batang pucuk merah keras berkayu sebagaimana pohon dari genus
Syzygium. Jika tidak terus menerus dipangkas maka tingginya dapat
mencapai sekitar 7 m. Sedangkan akarnya berupa akar tunggang, sehingga
bisa menahan pohonnya yang tinggi (Utami, N.S. 2013).
Perbanyakan tanaman pucuk merah secara alami adalah dengan benih.
Namun secara komersial tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara cangkok
atau stek batang. Untuk perawatan tanaman pucuk merah yang ditanam di pot
agar daun berwarna merah maka harus dipangkas 2-3 bulan sekali. Tanaman
ini juga harus diberi pupuk NPK setiap 2-3 bulan sekali, agar tidak
mengalami defisiensi yang mengakibatkan daunnya menjadi keriting (Utami,
N.S. 2013).
muncullah istilah stek akar, stek batang, stek daun, dan sebagainya
(Wiratama, 2013).
Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya mempunyai sifat
persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-
sifat lainnya. Selain itu kita juga memperoleh tanaman yang sempurna yaitu
tanaman yang mempunyai akar, batang, dan daun yang relatif singkat
(Wudianto, 1993).
Berkaitan dengan persiapan bahan stek, Yasman dan Smits (1988)
dalam Wiratama (2013) menerangkan pemotongan bagian pangkal stek
sebaiknya 1 cm di bawah buku (node) karena sifat anatomis dan penimbunan
karbohidrat yang banyak pada buku tersebut adalah lebih baik untuk
perakaran stek.
Terbentuknya akar pada stek merupakan indikasi keberhasilan dari
stek. Adapun hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan stek
adalah faktor lingkungan dan faktor dari dalam tanaman. Faktor lingkungan
yang mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan stek yaitu: media perakaran,
suhu, kelembaban, dan cahaya (Hartman dan Kester, 1983 dalam Wiratama,
2013).
Media perakaran berfungsi sebagai pendukung stek selama
pembentukan akar, memberi kelembaban pada stek, dan memudahkan
penetrasi udara pada pangkal stek. Media perakaran yang baik menurut
Hartman dan Kester (1983) dalam Wiratama (2013) adalah yang dapat
memberikan aerasi dan kelembaban yang cukup, berdrainase baik, serta bebas
dari patogen yang dapat merusak stek. Media perakaran stek yang biasa
dipergunakan adalah tanah, pasir, campuran gambut dan pasir, perlite dan
vermikulit.
Suhu perakaran optimal untuk perakaran stek berkisar antara 21°C
sampai 27°C pada pagi dan siang hari dan 15°C pada malam hari. Suhu yang
terlampau tinggi dapat mendorong perkembangan tunas melampaui
perkembangan perakaran dan meningkatkan laju transpirasi (Hartman dan
Kester, 1983 dalam Wiratama, 2013). Kondisi fisiologis tanaman
mempengaruhi penyetekan adalah umur bahan stek, jenis tanaman, adanya
10
tunas dan daun muda pada stek, persediaan bahan makanan, dan zat pengatur
tumbuh (Kramer dan Kozlowzky, 1960 dalam Wiratama, 2013).
Menurut Hartman dan Kester (1983) dalam Wiratama (2013), stek
yang berasal dari tanaman muda akan lebih mudah berakar dari pada yang
berasal dari tanaman tua, hal ini disebabkan apabila umur tanaman semakin
tua maka terjadi peningkatan produksi zat-zat penghambat perakaran dan
penurunan senyawa fenolik yang berperan sebagai auksin kofaktor yang
mendukung inisiasi akar pada stek.
Tidak semua jenis tanaman dapat dibiakkan dengan stek. Keberhasilan
dengan cara stek bergantung pada kesanggupan jenis tersebut untuk berakar.
Ada jenis yang mudah berakar dan ada yang sulit. Kandungan lignin yang
tinggi dan kehadiran cincin sklerenkim yang kontinyu merupakan
penghambat anatomi pada jenis-jenis sulit berakar, dengan cara menghalangi
tempat munculnya adventif (Kramer dan Kozlowzky, 1960 dalam Wiratama,
2013).
Adanya tunas dan daun pada stek berperan penting bagi perakaran.
Bila seluruh tunas dihilangkan maka pembentukan akar tidak terjadi sebab
tunas berfungsi sebagai auksin. Selain itu, tunas menghasilkan suatu zat
berupa auksin yang berperan dalam mendorong pembentukan akar yang
dinamakan Rhizokalin (Hartman dan Kester, 1983 dalam Wiratama, 2013).
11
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Pucuk Merah
Hasil pengamatan pengaruh perlakuan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)
Air Kelapa terhadap daya tumbuh stek pucuk merah dapat dilihat pada Tabel
3. Keberhasilan stek hidup pada waktu pengamatan 20 hari dari 20 unit
percobaan adalah 70%. Jumlah stek yang hidup yaitu 14 stek dari yang
ditanam sedangkan yang mati yaitu 6 stek.
Diketahui bahwa nilai persentase tertinggi daya tumbuh stek pucuk
merah terdapat pada perlakuan T2 yaitu 70% sedangkan persentase terendah
adalah 45% pada perlakuan T1.
Tabel 2. Data Hasil Sidik Ragam Pengaruh ZPT terhadap Daya Tumbuh Stek
Pucuk Merah
Uraian Stek Kontrol ZPT Air Kelapa
Jumlah Bibit 20 20
Randemen 45 % 70 %
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian analisis efisiensi perbanyakan tanaman hias pucuk
merah (Syzygium oleana) secara vegetatif (stek) dengan perlakuan zat
pengatur tumbuh dapat disimpulkan bahwa pemberian ZPT berpengaruh
nyata terhadap perbanyakan tanaman hias pucuk merah secara vegetatif
(stek). Hal ini dapat dilihat dari penggunaan ZPT dalam perbanyakan
tanaman pucuk merah secara vegetatif sudah efisien dimana randemen yang
diperoleh adalah 70%, sedangkan pada tanaman kontrol hanya 45%.
Sehingga penggunaan ZPT air kelapa layak direkomendasikan.
5.2 Saran
1. Dalam perbanyakan tanaman hias pucuk merah (Syzygium oleana) secara
vegetatif (stek) dapat dilakukan dengan menggunakan Zat Pengatur
Tumbuh (ZPT) air kelapa.
2. Penggunaan ZPT air kelapa layak direkomendasikan pada masyarakat dan
depot-depot pertanian.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen.RRL.1987. Pedoman Penggunaan Hormon Tumbuh Akar Pada
Perbanyakan Beberapa Tanaman Kehutanan. Departemen Kehutanan
Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Jakarta
Kristina, N.N S.F. Syahid, D. Surachman, dan S. Aisyah. 2010. Konservasi
plasma nutfah TOA 250 jenis di rumah kaca dan 30 jenis in vitro.
Laporan Teknis Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 15 hlm
(Tidak dipublikasikan).
Seswita, D. 2010. Penggunaan air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh pada
multiplikasi tunas temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) in vitro. J.
Littri 16(4): 135-140.
Syahid,S.F, dan N.N. Kristina. 2010. Aklimatisasi temulawak hasil ZPT air kelapa
alami di rumah kaca. (Laporan Hasil Penelitian). Balai Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatik. (Tidak dipublikasikan).
Utami, N.S. 2013. Lebih Dekat Tentang Syzygium Oleana/ Pucuk Merah.
(https://biolog inunik.wordpress.com/2013/06/27/lebih-dekat-tentang-
syzygium-oleana-pucuk-merah/# more-95). Diakses pada tanggal 16
November 2014.
Vigliar, R., V.L. Sdepanian, and U. Fagundes-Neto. 2006. Biochemical profile of
coconut water from coconut palms planted in an inland region. J. de
Pediatria. 82(4): 308-312.
Warisno, 2003, “Budi Daya Kelapa Genjah”, Kanisius, Yogyakarta, hal 15-16.
Wiratama,G. 2013. Pengaruh Pemberian Rootone-F dan Perbedaan Komposisi
Media Tanam terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Syzygium oleina (Pucuk
Merah). Skripsi pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu. Bengkulu. (tidak dipublikasikan)
Wudianto,R. 1993. Membuat Stek, cangkok dan Okulasi. Penerbit PT. Penebar
Swadaya. Jakarta.
DAFTAR RTWAYAT IIIDTIP
A.Identitas Did
I Nama Lenekao Karina Agustin
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik sipil
4 NIM GlB018020
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidorejo, 20 Agustus 2000
6 Alarnat E-mail agustinlrarina1 4 @gmail. com
7 Nomor Telepon/IlP 08127808s9s4
KarinaAeustin
NPM: GlB0l8020
DAFTAR RTWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lenekap LezaPuti Utami
2 Jenis Kelamin Perempuan
J Program Studi Teknik elektro
4 NIM GlD0t80l4
5 Tempat dan Tanggal Lahir Maras Tengah,3l Juli 2000
6 Alamat E-mail k z aputriut onii@gmail. c o m
7 Nomor Telepon/flP 082289902064
fr,e
Tini A.P Pqsaribu
NPM: clF0l8008