Anda di halaman 1dari 122

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUKAN VIDEO

PEMBELAJARAN DAN APLIKASI ZOOM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA 4 SISWA KELAS 5

SD NEGERI JETIS

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

DISUSUN OLEH

RIA FITRI, S.Pd

SD NEGERI JETIS

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

2020

1
HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian Tindakan Kelas

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUKAN VIDEO

PEMBELAJARAN DAN APLIKASI ZOOM UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR TEMATIK TEMA 4 SISWA KELAS 5

SD NEGERI JETIS

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh

RIA FITRI, S.Pd

Jetis, 23 November 2020

Kepala Sekolah Peneliti

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd RIA FITRI, S.Pd.

NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

2
ABSTRAK
Fitri, Ria. 2020. “Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantukan Video Pembelajaran dan Aplikasi
Zoom Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Tema 4 Siswa Kelas 5 Sd Negeri Jetis
Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021

Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah yang dihadapi guru : (1)
Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik Tema 4, (2) siswa kurang aktif, (3)
Nilai Rata-rata kelas pada tema 4 masih rendah, (4) Tingkat ketuntasan siswa dalam pembelajaran
tema 4 masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan pendekatan yang kurang tepat.
Permasalahannya adalah apakah melalui pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
tema 4 tentang Sehat Itu Penting pada siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan pendekatan Saintifik pada pembelajaran
tema 4 tentang Sehat Itu Penting yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
diharapkan pula dapat meningkatkan ketuntasan siswa dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan
setiap siklus 1 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan
Karangrayung Kabupaten Grobogan yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
dan 5 siswa perempuan.
Data hasil belajar pada siswa kelas V diperoleh melalui tes evaluasi yang digunakan
untuk mengumpulkan data kegiaatan siswa dalam pembelajaran tema 4 Sehat Itu Penting. Hasil
penelitian menunjukkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan baik rata-rata kelas maupun tingkat ketuntasan
siswa dalam kelas.
Peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan dapat dilihat dari peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II. Data
awal Pra siklus yang tingkat ketuntasan siswa 40%, kemudian pada siklus I tingkat ketuntasan
siswa mencapai 46,67 % sedangkan pada siklus II tingkat ketuntasan siswa meningkat menjadi
93,33%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan penerapan pendekatan Saintifik
dapat meningkatkan hasil belajar siswa tema 4 “Sehat Itu Penting” pada kelas V SD Negeri Jetis
Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.
Kata kunci : Siswa, Pendekatan Sainstifik, Hasil Belajar

3
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR

Pada hari ini Selasa, tanggal Tujuh Belas, bulan November, tahun Dua Ribu Dua
Puluh, kami selaku Panitia Seminar SD Negeri Jetis telah melaksanakan Seminar
bertempat di SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan
yang diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru Kelas guna melakukan perbaikan hasil
Penelitian Tindakan Kelas, atas nama :

Nama : RIA FITRI, S.Pd.

NIP : 19860505 201902 2 001

Pangkat/Gol,Ruang : Penata Muda/ IIIa

Jabatan : Pelaksana Guru Kelas SD Negeri Jetis

Dengan Judul Penelitian : Penerapan Pendekatan Saintifik


Berbantukan Video Pembelajaran dan Aplikasi Zoom Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Tematik Tema 4 Siswa Kelas 5 SD Negeri Jetis Semester 1
Tahun Pelajaran 2020/2021.

Demikian Berita Acara ini untuk digunakan sebagai penyempurnaan hasil


penelitian.

Panitia Seminar

Kepala SD Negeri Jetis Ketua

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd SUPARDI, S.Pd.


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP.

4
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS
Alamat : Dusun Dunglo Ds. Jetis Kecamatan Karangrayung-Grobogan

SURAT PERNYATAAN JAMINAN KEASLIAN


Nomor : 423.6/ 33 /2020

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Jetis, Dinas Pendidikan
Kabupaten Grobogan, dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : RIA FITRI, S.Pd.

NIP : 19860505 201902 2 001

Pangkat/Gol,Ruang : Penata Muda/ IIIa

Jabatan : Pelaksana Guru Kelas SD Negeri Jetis

Bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : “Penerapan Pendekatan


Saintifik Berbantukan Video Pembelajaran dan Aplikasi Zoom Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Tema 4 Siswa Kelas 5 SD Negeri Jetis
Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021” adalah benar-benar asli, bukan hasil
pemikiran orang lain dan tidak melakukan Plagiatisme dari publikasi ilmiah.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya.

Jetis, 20 November 2020

Kepala Sekolah

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd.


NIP. 19630910 198304 2 003

5
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga PTK yang berjudul
“Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantukan Video Pembelajaran dan Aplikasi
Zoom Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Tema 4 Siswa Kelas 5 SD
Negeri Jetis Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021” dapat diselesaikan dengan
baik.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Tema 4 “Sehat
Itu Penting” pada siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan dengan mengembangkan pendekatan Saintifik.
Penelitian ini dapat terselesaikan dengan adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Kepala SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan
yang telah memberikan ijin untuk melaksanaan penelitian ini.
2. Semua Guru dan karyawan SD Negrei Jetis yang telah memberikan
bantuan dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Peserta didik kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan yang telah berpartisipasi Dalam penelitian ini.
Semoga Laporan PTK ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkan.
Jetis, November 2020
Penulis

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................... iii
BERITA ACARA SEMINAR ................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN JAMINAN KEASLIAN................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4
1.3 Analisis Masalah ......................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9
2.1 Kajian Teori ................................................................................. 9
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan .................................................. 32
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 35
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38
3.1 Setting Penelitian ......................................................................... 38
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................. 39
3.3 Indikator Keberhasilan ................................................................ 40
3.4 Prosedur Siklus Penelitian ........................................................... 40
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 42
3.6 Analisis data ................................................................................ 43
3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................... 48
4.2 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 49
4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan .............................................. 49
4.2.2 Pelaksanaan Siklus I ........................................................ 53
4.2.3 Pelaksanaan Siklus II ....................................................... 62
BAB V PENUTUP 74
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 74
5.2 Saran ............................................................................................ 74
LAMPIRAN
1. Hasil Belajar Siswa Pra siklus ..................................................... 79
2. Prosentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus ................................... 80
3. Refleksi Pra Siklus ...................................................................... 81
4. Perangkat Pembelajaran Siklus I ................................................. 82
5. Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 96
6. Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I ....................................... 98

7
7. Refleksi Siklus I .......................................................................... 99
8. Perangkat Pembelajaran Siklus II ............................................... 100
9. Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 113
10. Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus II ..................................... 114
11. Refleksi Siklus II ......................................................................... 115
12. Surat Pernyataan Keaslian Penelitian …………………………. 116

8
9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritul eagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak muli serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan merupakan sarana pembentuk karakter manusia, yang

artinya semakin baik pendidikan karakter yang disampaikan, diterima

dan dilakukan oleh manusia, maka karakter atau sikap manusia

tersebut akan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan

memiliki pengaruh yang sangat bersar terhadap perilaku manusia pada

saat ini. Perkembangan dunia pendidikan berjalan seiring dengan

kemajuan di dunia teknologi, yang saat ini memasuki abad ke 21.

Abad 21 merupakan zaman yang mengintegrasikan kemajuan

IPTEK. Pada zaman ini, IPTEK dalam hal ini mengenai Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang dengan cepat di segala

bidang termasuk dunia pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, guru

dintuntut berani untuk keluar dari zona nyaman sehingga mampu

1
mengikuti perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dengan kemampuan menerima arus informasi dan aksesibilitas

informasi yang semakin cepat. Guru profesional yang mempesona

pasti memiliki kemampuan penguasaan IT sehingga sangat cocok

untuk menghadapi pembelajaran yang disesuaikan dengan tantang

abad 21.

Guru adalah seorang profesional yang terus mau belajar sepanjang

hayat (life long education). Artinya meskipun sudah memangku

jabatan, guru wajib mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Relevansinya adalah tantangan dunia pendidikan sangat dinamis,

sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab guru harus

terus melakukan pemutakhiran kompetensinya dan keluar dari zona

tidak nyaman. Dengan kata lain, guru merupakan profesional yang

melaksanakan tugas mengajar sekaligus profesional yang terus belajar.

Guru merupakan jabatan yang dipilih berdasarkan prinsip-prinsip

vokasional, dalam hal aspek psikologis menjadi faktor untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik (Oemar

Hamalik, 2002:24). Peningkatan mutu pendidikan dasar pada

pembelajaran tematik di sekolah dasar perlu adanya peningkatan yang

digunakan sebagai landasan pelaksanaan kurikulum. Kurikulum yang

mengacu pada abad 21 mengutamakan kemajuan teknologi, guru harus

kreatif dan inovatif dalam memberikan pengalaman dalam

pembelajaran.

2
Dalam situasi seperti ini (masa pandemi covid-19), pembelajaran

harus dilaksanakan secara daring, mengacu pada kebijakan pemerintah

di daerah yang termasuk dalam zona merah dan orange. Walaupun

pembelajaran yang dilakukan secara daring, sehingga tugas guru

adalah membuat agar proses pembelajaran pada peserta didik

berlangsung secara aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.

Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang digunakan oleh

sekolah-sekolah harus menampakan proses pembelajaran yang

memungkinkan siswa untuk berlatih mengembangkan keterampilan

berpikir kritis yang pada akhirnya bermuara pada hasil belajar peserta

didik. Guru dalam pembelajaran di SD Negeri Jetis belum menerapkan

model pembelajaran maupun pendekatan pembelajaran yang mampu

meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada peserta didik

Hal ini nampak dari hasil belajar peserta didik di kelas 5 semester I

di Sekolah Dasar Negeri Jetis, pada tema 4 Sehat Itu Indah, sub tema

1 Peredaran Darahku Sehat melalui pembelajaran model daring,

ternyata masih jauh dari target yang direncanakan pada awal

pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari jumlah peserta didik sebanyak

15 siswa, siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 6 siswa (40

%), dan 9 siswa (60%) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata

55. Adapun KKM yang harus dicapai minimal 65.

Kondisi pembelajaran yang demikian akan menimbulkan dampak

kurang menggembirakan terhadap hasil belajar peserta didik.

3
Sedangkan salah satu indikator rendahnya hasil belajar siswa adalah

penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran pada kegiatan

belajar belum maksimal. Pada umumnya metode yang digunakan

dalam proses belajar masih didominasi oleh metode ceramah melalui

voice note, tanya jawab dan pemberian tugas melalui WAG dan hanya

berpusat pada buku siswa dan buku guru. Sebaliknya penggunaan

strategi pendekatan pembelajaran sering diabaikan.

Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas,

mendorong penulis untuk melakukan penelitian guna mengkaji

penerapan pendekatan sainstifik berbantukan video pembelajaran dan

aplikasi zoom untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran tematik tema 4 subtema 1 tentang peredaran darahku

sehat kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Jetis tahun pelajaran 2020/ 2021.

Diharapkan dengan penggunaan pendekatan sainstifik berbantukan

video pembelajaran dan aplikasi zoom dapat membuat pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan dan bermakna untuk membantu peserta

didik mencapai kompetensi. Sehingga dengan pembelajaran yang

menyenangkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam

pembelajaran tema 4 sub tema 1.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diketahui

beberapa masalah yang terjadi pada saat pembelajaran, diantaranya:

4
a. Belum adanya pembelajaran yang mengembangkan keterampilan

berpikir kritis pada peserta didik.

b. Penentuan model pembelajaran yang kurang tepat dan kurang

sesuai untuk diterapkan pada saat pembelajaran daring

c. Penentuan metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurang

sesuai untuk diterapkan pada saat pembelajaran daring.

d. Presentase jumlah siswa yang yang sudah mencapai ketuntasan

belajar 40 % ( 6 siswa dari 15 siswa) dan 9 siswa (60%) belum

mencapai KKM dengan nilai rata-rata 55.

1.3 Analisis Masalah

Berdasarkan fakta tersebut, dilakukan analisis terhadap

pembelajaran yang sudah dilaksanakan melalui refleksi dan diskusi

dengan rekan di sekolah serta guru senior untuk mengetahui masalah

yang menyebabkan belum suksesnya target capaian hasil belajar.

Berdasarkan hasil analisis tentang penyebab atau masalah yang

mengakibatkan tidak ada perubahan peningkatan dalam hasil belajar,

ternyata diketahui bahwa penyebab siswa kurang menguasai materi

yang diajarkan adalah:

a. Pada pembelajaran model yang digunakan tidak bervariasi

b. Pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode ceramah

menggunakan voice note yang kirim melalui WAG

c. Pembelajaran masih berpusat kepada guru sebagai sumber

informasi

5
d. Bahan pembelajaran terfokus pada buku siswa dan buku guru

e. Kurang aktifnya siswa terlibat dalam pembelajaran

f. Belum maksimalnya penggunaan pendekatan dan media dalam

pembelajaran.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Belum maksimalnya penggunaan pendekatan

pembelajaran pada siswa kelas V di SD Negeri Jetis Kecamatan

Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Dengan demikian rumusan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Apakah dengan penggunanaan pendekatan Sainstifik berbantukan

Video Pembelajaran dan aplikasi zoom dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V di SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung,

Kabupaten Grobogan?

b. Bagaimana penerapan penggunaan pendekatan Sainstifik

berbantukan Video Pembelajaran dan aplikasi zoom dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Jetis

Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut

 Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri

Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

6
 Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tematik sub tema

Peredaran Darahku Sehat yang lebih efektif dan menyenangkan.

 Untuk meningkatkan motivasi dan minat dalam pembelajaran,

dengan tujuan mencapai hasil belajar peserta didik.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas,

maka peneliti mengharapkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran yang jelas tentang penggunaan

pendekatan Sainstifik berbantukan video pembelajaran dan

aplikasi zoom sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa di

kelas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Peningkatan aktivitas belajar siswa.

2) Peningkatan hasil belajar siswa.

3) Meningkatkan motivasi siswa sehingga bersemangat dan

senang dalam mengikuti proses belajar.

4) Memupuk pribadi yang aktif dan kreatif.

b. Bagi Guru

1) Sebagai referensi bagi peneliti untuk meningkatkan hasil

belajar daring siswa khususnya kelas V SD Negeri Jetis.

2) Pendekatan Sainstifik berbantukan Video pembelajaran dan

7
aplikasi zoom akan mempermudah guru dalam

mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik secaar daring.

c. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan

sekolah yang tercermin dari peningkatan kemampuan

profesional guru

2) Sebagai informasi mengenai model pembelajaran dan

inovasi pembelajaran baru bagi guru lainnya.

d. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas.

2) Peningkatan pengetahuan dan penguasaan menggunakan

Pendekatan Sainstifik berbantukan Video pembelajaran dan

aplikasi zoom pada pembelajaran tematik.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

a. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa

berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan

dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang

terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri

individu penggunaan penelitian terhadap sikap, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan

sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara

kuantitatif.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil adalah sessuatu yamg

diadakan, diciptakan, dibuat, dijadikan dengan usaha pikiran. Hasil

belajar merupakan wujud dari keberhasilan belajar yang menunjukkan

peerta didik akan merasa puas dengan hasil belajar yang diperoleh.

Menurut Majid (2014:28), hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang

lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat

perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,

9
afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar

merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Menurut Susanto, (2013;5) hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melakukan belajar. Menurut Rusnan (2012;123),

hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang

mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya

penguasaan konsep teori mata pelajaran saja tetapi juga penguasaan

kebiasaan, persepsi, kenangan, minat bakat, penyesuaian soal, macam-

macam keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.

Menurut Suprijono (2015:7), mengatakan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu

aspek potensi kemanusian saja.

Menurut Sudjana (2016:22), mengatakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Besar dan kecil kemampuan yang

dimiliki siswa tergantung pada cara ia menerima serta memahami

materi pada proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar merupakan tujuan akhir dari suatu proses pembelajaran.

Hasil belajar dapat berupa kemampuan aktual yang diukur secara

langsung, dan bertujuan mengetahui ketercapaian pembelajaran yang

telah dilakukan.

10
2) Indikator Hasil Belajar

Indikator prestasi belajar adalah hasil belajar yang meliputi

segenap ranah psikologi yang berubah akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. Adanya indikator hasil belajar menurut Sudjana adalah

sebagai berikut :

a) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dalam enam aspek yakni (1) pengetahuan (2) pemahaman (3)

aplikasi (4) analisi (5) sintesis (6) evaluasi.

b) Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yakni (1) penerimaan (2) jawaban atau reaksi (3) penilaian (4)

organisasi (5) internalisasi.

c) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak, ada enam espek psikomotorik yakni (1)

gerakan reflek (2)ketrampilan gerak dasar (3) kemampuan

persepsi (4) keharmonisan atau ketepatan (5) gerakan ketrampilan

kompleks (6) gerakan ekspresif dalam interprelatif.

b. Pembelajaran Tematik

1) Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik

dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran Depdiknas

(2006:3). Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh

11
pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran

menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti

bahwa pada pembelajaran tematik siswa akan dapat memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung

dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata

pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan

pendekatan konvensional, maka pembelajaran tematik tampak lebih

menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa

aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

2) Karakterikstik Pembelajaran Tematik

Menurut Depdiknas (2006:4) Sebagai suatu proses, pembelajaran

terpadu pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Pembelajaran yang berpusat pada anak

Pembelajaran terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang

berpusat pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu

merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan

keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun

kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan

konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus

dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.

b) Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.

Pembelajaran terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagai

12
macam aspek yang membentuk semacam jalinan antar skemata

yang dimiliki siswa, sehingga akan berdampak pada

kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata

didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya

dengan konsep-konsep lain yang dipelajari dan mengakibatkan

kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini diharapkan akan

berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan

perolehan belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang

nyata dalam kehidupannya.

c) Belajar melalui pengalaman langsung

Pada pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan siswa

secara langsung pada konsep dan prinsip yang dipelajari dan

memungkinkan siswa belajar dengan melakukan kegiatan secara

langsung. Sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai

dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan sekedar

informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai

fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan

yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari

fakta dan informasi untuk mengembangkan pengetahuannya

d) Lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata

Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan discovery

inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara

13
aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan,

pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu

dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan

siswa, sehingga memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar

terus menerus.

e) Sarat dengan muatan keterikatan

Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan

dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata

pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomen

pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan

membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau

menghadapi kejadian yang ada.

Berdasarkan pendapat diatas secara umum pembelajaran tematik

memiliki karakteristik berpusat pada siswa, menekankan

pembentukan pemahaman, lebih memperhatikan proses, dan

syarat dengan muatan keterkaitan antar kompetensi dasar dengan

tema.

3) Tujuan Pembelajaran Tematik

Sukayati dalam Depdiknas (2004:5) Pembelajaran tematik

dikembangkan selain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat

14
a) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih

bermakna.

b) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah dan

memanfaatkan informasi.

c) Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-

nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.

d) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama,

toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.

e) Meningkatkan gairah dalam belajar.

f) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya

c. Pendekatan Sainstifik

1) Pengertian Pendekatan Saintifik

Sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013, tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan

perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah

pendekatan saintifik atau ilmiah. Pendekatan saintifik ini

melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan

karakteristik yang ilmiah. Iskandar (2008: 16) pendekatan scientific

(pendekatan ilmiah) adalah suatu proses penyelidikan secara sistematik

yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung

(interdependent), artinya pendekatan ini dilakukan secara sistematis

sesuai dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah.

Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2014: 29) pendekatan santifik

15
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan

masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum

atau prinsip yang ditemukan. Sedangkan, Daryanto (2014: 51)

penerapan pembelajaran saintifik dalam pembelajaran melibatkan

ketrampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas menurut pemikiran

penulis, pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dirancang

supaya siswa aktif mengkonstruk dalam memperoleh pengetahuannya

berdasarkan langkah-langkah yang sudah ditentukan secara ilmiah

dan sistematik. Kegiatan pembelajaran ini, siswa dihadapkan suatu

masalah kemudian dituntut untuk mencari penyelesaiannya melalui

penelitian ataupun penalarannya.

Oleh karena itu pendekatan saintifik merujuk pada teknik-

teknik investigasi atas gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau

mengoreksi, dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Setiap

kegiatan pembelajaran melibatkan seperti proses mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan atau

mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik yang dimaksud adalah

16
memberikan pemahaman siswa untuk mengenal materi menggunakan

pendekatan ilmiah.

2) Karakteristik Pendekatan Saintifik

Pendekatan ilmiah (pendekatan saintifik) merupakan konsep

dasar yang menginspirasi perumusan metode mengajar dengan

menerapkan karakteristik ilmiah. Sebelum guru melakukan proses

pembelajaran dengan pendekatan saintifik, guru harus memahami

kriteria atau karakteristik pendekatan tersebut. Proses pembelajaran

disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini

(Kemendikbud, 2013 dalam Imas Kurniasih dan Berlin Sani, 2014:

35-37):

a) Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau

fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng

semata.

b) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif

guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang sertamerta,

pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur

berpikir logis.

c) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis,

analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi

17
pembelajaran.

d) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir

hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu

sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.

e) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami,

menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional

dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.

f) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas,

namun menarik sistem penyajiannya.

Dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik, seperti yang

diuraikan kriteria-kriteria di atas memiliki karakteristik yang sama

halnya dengan pembelajaran dengan metode saintifik, yaitu sebagai

berikut: (Hosnan, 2014: 36)

a) Berpusat pada siswa.

b) Melihatkan keterampilan proses sains dalam mengkontrusi

konsep, hukum atau prinsip.

c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam

merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan

berpikir tingkat tinggi siswa.

18
d) Dapat mengembangkan karakter siswa.

Seperti yang diuraikan di atas, berdasarkan kriteria ataupun

karakteristik pendekatan saintifik yang dimaksud adalah

pembelajaran yang menekankan siswa untuk aktif. Selain itu, siswa

berkesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan

intelektual dan kemampuan berpikir, sehingga dapat melatih

kemampuan dalam berkomunikasi. Dalam hal ini guru dituntut

untuk dapat menyajikan pembelajaran yang berkaitan dalam

kehidupam sehari-hari. Hal ini dibutuhkan kreativitas guru dalam

penyajian materi yang akan disampaikan.

3) Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Implementasi dengan menggunakan pendekatan saintifik,

diharapkan guru terlebih dahulu memahami langkah-langkah

pendekatan tersebut agar tujuan pembelajaran tercapai. Langkah-

langkah pendekatan ilmiah di dalam proses pembelajaran meliputi

menggali informasi melalui pengamatan (observing), bertanya

(questioning), percobaan (eksperimentil), mengolah data atau

informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan

menganalisis, menalar (associating), serta menyimpulkan dan

menciptkan (networking) (Daryanto, 2014: 59).

Sementara langkah-langkah pembelajaran pendekatan

saintifik menurut Hosnan (2014: 39-77) adalah berikut di bawah ini:

19
a) Mengamati

Aktivitas ini mengutamakan kebermaknaan dalam proses

pembelajaran (meaningfull learning).Aktivitas mengamati memiliki

kelebihan, seperti menyajikan media objek nyata, siswa senang dan

tertantang, dan mudah pelaksanaannya.

b) Menanya

Dalam aktivitas ini, guru mampu menginspirasi siswa untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, pengetahuan, dan

keterampulan. Ketika guru bertanya, saat itu juga guru

membimbing atau memandu siswa belajar

c) Mengumpulkan informasi/eksperimen/mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata(otentik),siswa harus

mencoba, terutama materi yang sesuai.Pada mata pelajaran

matematika, misalnya siswa harus dapat memahami konsep-

konsep matematika dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Siswa juga harus memiliki keterampilan untuk mengembangkan

pengetahuannya. Selain itu juga mampu menggunakan metode

ilmiah dan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalh yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

d) Mengasosiasikan/mengolah informasi/menalar

Pada aktivitas menalar terdapat 2 cara yaitu menalar

secara induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari

kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau

20
spesifik menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

Menalar secara deduktif adalah cara menalar dengan

menarik kesimpulan dari pernyataan- pernyataan yang

bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus.

e) Mengkomunikasikan/membentuk jejaring

Aktivitas membentuk jejaring akan mempertajam daya

nalar siswa. Pada aktivitas inilah baik guru dan siswa

dituntut mampu memaknai hubungan fenomena,

khususnya yang berhubungan sebab akibat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menentukan

lima langkah utama dalam kegiatan pembelajaran pendekatan

saintifik, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan. Langkah-langkah tersebut siswa diharapkan

untuk mencari penyelesaian dari suatu masalah secara ilimiah.

d. Media

Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang

pendidikan, akibatnya dalam bidang pendidikan semakin lama semakin

mengalami kemajuan sehingga, mendorong berbagai usaha pembaharuan.

Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah

menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Perubahan dan

pembaharuan bukan hanya terjadi dalam bidang kurikulum, metodologi

21
mengajar, penilaian pendidikan dan organisasi dan personil, akan tetapi

juga terjadi pada media atau peralatan yang digunakan dalam mengajar.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengartikan media sebagai

alat berkomunikasi dan informasi. Media berasal dari kata “medius” yang

artinya tengah, perantara atau pengantar. Menurut Heinich dalam Rusman

(2012:159) media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau

penyalur pesan. Media merupakan salahsatu alat komunikasi dalam

penyampaian pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke

dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses

pembelajaran disebut dengan media pembelajaran (Scholaria, Vol. 6, No.

1, Januari 2016: 143-158). Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan,

media adalah alat bantu komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan

pesan atau informasi yang ingin di sampaikan.

Media pembelajaran secara etimologis terdiri dari dua kata, yakni

media dan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin yang

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah

memiliki arti “perantara” atau “pengantar” pesan dari sumber pesan

kepada penerima pesan (Heinich, 2002). Pembelajaran merupakan

interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik

dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Kemdikbud, 2014).

Dengan demikian, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang

menjembatani interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan

22
peserta didik dengan sumber belajar, sehingga pesan berupa informasi atau

pengetahuan dapat diterima oleh peserta didik.

Menurut Oemar Hamalik dalam Media Pembelajara (1976: 22)

mengatakan bahwa media pendidikan memiliki ciri – ciri umum sebagai

berikut :

1) Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang

berasal dari kata “ raga “, artinya suatu benda yang dapat diraba,

dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui panca indera kita.

2) Tekanan utama terletak pada benda atau hal – hal yang bisa dilihat dan

didengar.

3) Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)

dalam pengajaran, antara guru dan peserta didik

4) Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik

dalam kelas maupun luar kelas.

5) Berdasarkan (c) dan (d), maka pada dasarnya, media pendidikan

merupakan suatu “perantara” (medium,media) dan digunakan dalam

rangka pendidikan.

6) Media pendidikan mengandung aspek – aspek : sebagai alat dan

sebagai tehnik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode

mengajar.

7) Karena itu, sebagai tindakan operasionil.

Menurut Hernawan (2007: 39) setidaknya ada 3 hal yang perlu

dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya

23
1) Tujuan pemilihan media

2) Karakteristik Media

3) Alternatif Media pembelajaran yang dipilih.

Jadi yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode

dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefetifkan komunikasi

dan interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pendidikan dan

pengajaran di sekolah. Dan berdasarkan bentuknya, media pembelajaran

dapat digolongkan kedalam tiga jenis, yakni:

1) Media visual, pertimbangan guru menggunakan media visual dalam

pembelajaran, di antaranya:

a) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah visuali dan

belum memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.

b) Media pembelajaran harus estetis secara visual untuk menarik

perhatian peserta didik.

c) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat

menampilkan situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik, sehingga proses belajar yang

terjadi tidak melulu reseptif.

2) Media audio, pertimbangan guru menggunakan media audio dalam

pembelajaran, di antaranya:

a) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah auditori dan telah

memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.

24
b) Media pembelajaran harus estetis secara auditif untuk menarik

perhatian peserta didik.

c) Media pembelajaran yang digunakan dilengkapi dengan

pengalaman-pengalaman belajar secara visual untuk memperkuat

pemahaman peseta didik.

d) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat

menampilkan situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik, sehingga proses belajar yang

terjadi tidak melulu reseptif.

3) Media audio-visual, perkembangan TIK memungkinkan pemanfaatan

fungsi berbagai media pembelajaran dengan menggunakan satu alat

yang disebut multimedia yang mampu menyampaikan informasi dan

materi pembejaran dalam bentuk gabungan visual, audio, dan bahkan

e. Media Video Pembelajaran

1) Pengertian Video

Kata video bukanlah suatu hal asing bagi para peserta didik,

video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu

visual dan audio. Kata vi merupakan singkatan dari visual yang berarti

gambar, kemudian pada kata deo adalah singkatan dari kata audio

yang berarti suara. Jadi video adalah seprangkat komponen atau media

yang mampu menampilkan gambar dan suara dengan cara bersamaan

(Ni Kadek R.D, dkk e-journal UNDHIKSA Vol:5 No: 2 Tahun 2016).

Menurut Munir (2012:289), “video adalah teknologi penangkapan,

25
perekaman, pengolahan, dan penyimpanan, pemindahan, dan

perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-

adegan dalam gerak secara elektronik”. Sejalan dengan hal itu, Riyana

(Wiradinata,2014) berpendapat “media video pembelajaran adalah

media atau alat bantu yang menyajikan audio dan visual yang berisi

pesanpesan pembelajara, baik berisi konsep, prinsip, prosedur, teori

aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu

materi pembelajaran”. Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan,

dapat disimpulkan bahwa video adalah suatu media yang dapat

menampilkan gambar dan suara dengan waktu bersamaan sehingga

dapat mendengar dan melihat suatu materi atau informasi yang

disampaikan.

2) Video Pembelajaran

Sukiman (2012: 187-188) menyatakan media video

pembelajaran adalah seperangkat komponen atau media yang mampu

menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Arief

S. Sadiman (2009: 74) menyatakan video adalah media audio visual

yang menampilkan gambar dan suara. Pesan yang disajikan bisa

berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) maupun fiktif

(seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif maupun

instruksional.

Cecep Kustandi (2013: 64) mengungkapkan bahwa video adalah

alat yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

26
menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap.

3) Kelebihan dan Kekurangan Media Video Pembelajaran

Kelebihan media video pembelajaran menurut Hamzah B. Uno

& Nina Lamatenggo (2011: 135)

a) Video dapat memanipulasi waktu dan ruang sehingga siswa dapat

diajak melanglang buana ke mana saja walaupun dibatasi dengan

ruang kelas.

b) Video juga dapat menampilkan objek-objek yang terlalu kecil,

terlalu besar, berbahaya, atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh

siswa.

c) Kemampuan media video juga dapat diandalkan pada bidang

studi yang mempelajari keterampilan motorik dan melatih

kemampuan kegiatan.

Cecep Kustandi (2013: 64), keuntungan apabila menggunakan

media video dalam pembelajaran, yaitu:

a) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari

siswa ketika siswa berdiskusi, membaca, dan praktik.

b) Video dapat menunjukan objek secara normal yang tidak dapat

dilihat, seperti kerja jantung ketika berdenyut.

c) Mendorong dan meningkatkan motivasi siswa serta menanamkan

sikap dan segi afektif lainnya.

27
d) Video mengandung nilai-nilai positif yang dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

e) Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar atau

kelompok kecil dan kelompok yang heterogen atau perorangan.

Kekurangan media video pembelajaran

Cecep Kustandi (2013: 64-65), mengungkapkan beberapa

keterbatasan dalam menggunakan media video pembelajaran yaitu:

pengadaan video umumnya memerlukan biaya yang mahal dan

waktu yang banyak; pada saat diputarkan video gambar dan suara

akan berjalan terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti

informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut; video yang

tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar

yang diinginkan kecuali video itu dirancang dan diproduksi khusus

untuk kebutuhan sendiri.

Daryanto (2010: 90) mengungkapkan beberapa kelemahan

media video pembelajaran, yaitu:

1) Fine details, tidak dapat menampilkan obyek sampai yang

sekecil-kecilnya.

2) Size information, tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran

yang sebenarnya.

3) Third dimention, gambar yang ditampilkan dengan video

umumnya berbentuk dua dimensi.

28
4) Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat dapat

menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan

gambar yang dilihat.

5) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk

menampilkannya.

6) Untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak

sedikit.

f. Power Point dan Video Pembelajaran berbantuan aplikasi zoom:


pengertian
1) Pengertian Zoom Meet
Zoom merupakan sebuah layanan konfersensi video
berbasiskan cloud computing. Aplikasi zoom dinilai mempunyai
kualitas yang baik, karena aplikasi ini memperlihatkan bagaimana
seseorang dapat bertatap muka secara virtual, baik dalam panggilan
video, suara, maupun keduannya. Tidak hanya itu dalam sebuah
percakapan via zoom juga dapat merekam agar dapat dilihat lagi
nantinya. (https://osf.io/nbxwf)
Salah satu aplikasi yang menyediakan fasilitas interaksi tatap
muka pendidik dan peserta didik secara virtual melalui video
conference dengan PC atau laptop atau smartphone adalah Zoom
Cloud Meeting, aplikasi ini merupakan aplikasi yang digunakan
sebagai media komunikai jarak jauh dengan menggabungkan
konferensi video, obrolan, pertemuan online dan kolaborasi seluler.
Penggunaan meeting dalam aplikasi ini bisa menampung 1000 peserta
bersama dalam satu pertemuan secara virtual. Aplikasi ini dapat
didownload secara gratis, tetapi tetap fungsional, fitur yang ada antara
lain panggilan telephone, webinar, presentasi, dan masih banyak
lainnya. Aplikasi ini dinilai punya kualitas yang baik, dapat
dibuktikan dengan perusahaan yang sudah masuk dalam fortune 500

29
sudah menggunakan layanan ini. (Wibawanto, 2020 yang dikutip oleh
Dwi Ismawati1, Iis Prasetyo).
(https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/671/pdf_1)
Zoom merupakan sebuah aplikasi yang dapat melakukan
konferensi jarak jauh dengan menggabungkan konferensi video,
pertemuan online, obrolan, hingga kolaborasi seluler. Aplikasi ini
banyak digunakan sebagai media komunikasi jarak jauh. Selain itu
untuk dunia pendidikan, mulai dari sekolah hingga kampus diliburkan.
Lalu pembelajarannya diganti dengan melakukan pembelajaran e-
learning. Kehadiran aplikasi Zoom ini akan membantu mempermudah
hubungan jarak jauh. (http://repository.upi-
yai.ac.id/473/1/Abdimas_FAHRUL.pdf)

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

a. Nelly Astimar (2020) Implementasi Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar (Studi Literatur.

(https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/669)

b. Kharisma Eka Putri (2020) Meta Analisis: Pendekatan Saintifik Terhadap

Hasil Belajar Siswa.

(https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd/article/view/14559)

c. Three Rahmadona, Nelly Astimar (2020) Implementasi Pembelajaran

Tematik Terpadu Menggunakan Pendekatan Saintifik di Kelas II Sekolah

Dasar (Studi Literatur).

(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd/article/view/10104)

d. Atika Fitria, Masniladevi Masniladevi(2020) Peningkatan Hasil Belajar

Siswa menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik

di Kelas II SDN 07 Pasar Salido.

30
(http://103.216.87.80/students/index.php/pgsd/article/view/8653

e. Nani Yuliantini (Mei 2016) Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Tematik Kelas VA SDN 81 Kota Bengkulu.

(http://repository.unib.ac.id/21097/1/B5.pdf)

f. Iffah Hanifah, Tahmid Sabri, Heri Kresnadi (2020) Penerapan

Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas V Sekolah

Dasar Negeri 29 Pontianak Kota.

(https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/42278)

g. Zavina Zavina, Muhammadi Muhammadi (2020) Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran

Tematik Terpdu Di Kelas II SD.

(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd/article/view/7961)

h. Dina Oktaviana, Devi Wahyu Ertanti, Fita Mustafida (2020)

Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Tema 6

Cita-Citaku Kelas Iv Di Mi Darul Hikam Kota Batu.

(http://riset.unisma.ac.id/index.php/JPMI/article/view/7527)

i. Mega Lestari, Siti Halidjah, Hery Kresnadi (2020) Penerapan Pendekatan

Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Di Kelas VI Sekolah Dasar.

(https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/41076)

j. Ali Armadi (2017) Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran

Tematik Terpadu Di Sd.

(https://autentik.stkippgrisumenep.ac.id/index.php/autentik/article/view/6

31
k. Indra Mardi (2017) Peningkatan Kegiatan Pembelajaran Tematik

Terpadu Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific Di Kelas Iv Sd.

(http://ejournal.stkip-pgri

sumbar.ac.id/index.php/pelangi/article/view/387)

l. Vina Iasha (2018) Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu

Menggunakan Pendekatan Scientific di Sekolah Dasar.

(https://core.ac.uk/download/pdf/230671344.pdf)

m. Ferina Agustini, Sihati Harles Saputri (2014) Pembelajaran Tematik

Terpadu Dengan Pendekatan Scientific Terhadap Minat Belajar Pada

Siswa Kelas Iv Sd Negeri 3 Dermolo Jepara.

(http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas/article/view/540)

n. Hidayat, Praba Wahyu (2015) Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik

Terhadap Hasil Belajar Tema Tempat Tinggalku Pada Siswa Kelas IV

SD Negeri Winong, Penawangan, Grobogan Tahun 2014/2015.

(http://eprints.ums.ac.id/33264/)

2.3Kerangka Pikir

Permasalahan yang terjadi di SD Negeri Jetis terutama kelas V adalah

dalam pembelajaran daring guru masih menggunakan metode ceramah

menggunakan voice note yang kirim melalui WAG yang menyebabkan

pembelajaran tidak menarik, motivasi belajar siswa rendah. Melihat kondisi

seperti itu maka perlu adanya tindakan untuk meningkatkan motivsi belajar

32
siswa dengan pembelajaran yang menyenangkan sehingga meningkatkan

hasil belajar siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut upaya yang dilakukan dalam

penelitian tindakan kelas yaitu melalui pendekatan Saintifik berbantukan

video pembelajaran, diharapkan dengan melalui pendekatan Saintifik

berbantukan video pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih

menyenangkan sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarka kerangka berpikir sebagai

berikut.

33
Pra Penelitian Hasil belajar siswa kelas V
Guru
(kondisi awal) pada pembelajaran tematik
menggunakan
tema 4 masih rendah
metode ceramah

Pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 2


menggunakan pendekatan Saintifik
Menerapkan pendekatan berbantukan video pembelajaran
Tindakan Saintifik berbantukan
video pembelajaran Tujuannya untuk meningkatkan pembelajaran
yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi
siswa, sehingga hasil belajar siswa juga dapat
meningkat

Hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran


Kondisi tematik tema 4 mengalami peningkatan
Akhir

Gambar Skema Kerangka Berpikir

34
2.4 Hipotesis Tindakan

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 67), hipotesis dapat diartikan

sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

peneliti sampai bukti terkumpul. S. Nasution Hadi ( 2003: 39), hipotesis

adalah suatu pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan

tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.

Sutrisno Hadi (2003: 3). hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin

benar dan mungkin salah.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah

dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah yang harus

dibuktikan kebenarannya dan akan di tolak jika faktanya tidak dibenarkan.

Hipotesa penelitian tindakan kelas ini adalah melalui pendekatan

Saintifik berbantukan video pembelajaran pada pembelajaran tema 4 dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V semester 1 SD Negeri

Jetis Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

35
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri

Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, dengan jumlah

peserta didik 15 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa

perempuan.

2. Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Jetis, alamat Dusun

Dunglo, Desa Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

3. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Penelitian, dilaksanakan pada bulan Oktober s.d

November 2020. Adapun rincian waktu pelaksanaan penelitian seperti

tabel berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan PTK

No Kegiatan
Oktober November
Penulisan Proposal
Perencanaan Instrumen
Pelaksanaan Siklus 1
Analisis dan Refleksi I
Pelaksanaan Siklus II
Analisis dan Refleksi II
Penulisan Laporan

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

36
Asep Saepul Hamdi (2015:19) menyebutkan bahwa variabel adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi variabel adalah sarana untuk memperoleh pemahaman

terhadap suatu masalah yang sedang diteliti agar mendapatkan hasil penelitian

yang benar.

Penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel bebas atau independen dan varibel

terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan

saintifik berbantukan video pembelajaran dalam tema 4 “sehat itu

penting”

2. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V setelah dilakukan

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantukan video

pembelajaran.

3.3 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dilihat dengan ketentuan sebagai berikut ;

37
1. Langkah-langkah pembelajaran dikatakan berhasil jika skor aktivitas

guru dan siswa mencapai kategori baik.

2. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika rata-rata nilai siswa sudah

mencapai ketuntasan belajar (KKM) mencapai ≥ 65 dan persentase

siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM) ≥ 70 %.

3.4 Prosedur Siklus Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, akan ada 2 siklus, yaitu siklus I dan

siklus II dan setiap siklusnya ada 1 pertemuan. Desain penelitian didasarkan

pada konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc. Taggart

(Arikunto, 2011:87), yaitu setiap siklus terdapat empat tahap rencana

tindakan, yaitu perencanaan ( planning), tindakan (acting), observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Tahap acting dan observing dijadikan

satu kesatuan karena adanya kemyataan bahwa antara implementasi acting

dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Model

tersebut dapat disajikan pada bagan sebagai berikut ;

38
Tindakan

Perencanaan
SIKLUS I Observasi

Refleksi

Perencanaan
SIKLUS II

Tindakan

Refleksi
Observasi

Tuntas

Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

39
3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi teknik tes dan

teknik non.

1. Teknik Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur keteranpilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh kelompok atau individu. Tes

pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil penilaian

pengetahuan pada pembelajaran tematik tema 4 subtema 1 pembelajaran

1 menggunakan pendekatan sainstifik berbantukan video pembelajaran.

2. Teknik Non Tes

Alat pengumpulan data non tes yang digunakan untuk mendapatkan

informasi adalah observasi dan dokumentasi. Observasi merupakan

teknik pengambilan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku

subjek penelitian yang dilakukan secara sistematik. Observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik dan

peneliti selama penerapan pembelajaran tematik tema 4 subtema 1

pembelajaran 1 menggunakan pendekatan sainstifik berbantukan video

pembelajaran.

Sedangkan dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi

atau data-data yang diperlukan untuk data awal penelitian. Misalnya, data

nilai peserta didik, data nama peserta didik, ataupun foto-foto yang

digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian.

40
3.6 Analisa Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yang berupa skor atau nilai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

siklus 1 dan siklus II. Data kualitatif yang berupa penjelasan atau keterangan

menggunakan kata-kata diperoleh dari hasil observasi. Data tersebut diolah

dengan menggunakan teknik analisis ketuntasan dan teknik analisis

komparatif. Teknik analisis ketuntasan dilakukan dengan cara

membandingkan data awal penelitian dengan KKM yang telah ditetapkan

dalam indikator. Sedangkan analisis komparatif dilakukan dengan cara

membandingkan hasil penelitian kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah mengolah data

dan menganalisis data hasil belajar peserta didik dan hasil observasi.

Dengan perhitungan sebagai berikut ;

1. Data Hasil Tes

Untuk menghitung rata-rata setiap siklus adalah:

Σx
X=
N

Keterangan : X = rata-rata kelas

Σx = jumlah seluruh skor

N = banyaknya peserta didik

2. Data Hasil Observasi

Untuk menghitung prosentase jumlah peserta didik yang menjawab pada

setiap aspek yang tertera pada lembar observasi adalah sebagai berikut ;

41
Jumlah pernyataan yang dipilih
x 100%
Jumlah skor maksimal

Data hasil observasi merupakan data kualitatif. Analisis data kualitatif

dilakukan dengan membandingkan data observasi antar siklus yang

didapat dari observasi oleh observer.

3.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut;

1) Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang

ada pada peserta didik

2) Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana

pembelajaran yang dilengkapi dengan materi yang akan

disampaikan.

3) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran untuk pelaksanaan

pengamatan maupun diskusi.

4) Membuat lembar observasi untuk menilai performance guru dalam

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Langkah-langkah penelitian masing-masing siklus adalah sebagai

berikut;

1) Guru menjelaskan materi pembelajaran melalui Power point.

2) Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD

42
3) Guru memberi penjelasan singkat tentang LKPD yang akan

dkerjakan siswa.

4) Guru menyampaikan link google form untuk evaluasi

pembelajaran hari itu.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti dengan bantuan observer melakukan tindakan

sebagai berikut;

1) Mengobservasi kegiatan pembelajaran

2) Mencatat/merekam semua temuan pada saat proses pembelajaran,

termasuk hasil yang dicapai peserta didik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri

tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan

demikian peneliti (guru) akan dapat mengetahui efektifitas kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan atas dasar hasil

observasi yang telah dilakukan oleh observer. Setelah selesai

melakukan refleksi, hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

siklus I dianalisis. Apabila hasil peserta didik belum mencapai kriteria

ketuntasan yang diharapkan maka kegiaatan dilanjutka pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi

pada siklus I. pada proses perencanaan ini peneliti mempersilahkan

43
segala sesuatu yang akan peneliti pergunakan dalam tindakan

pembelajaran siklus II, sebagai berikut:

1) Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I

yang meliputi RPP, lembar observasi dan soal-soal.

2) Merancang tes formatif

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II sesuai dengan perencanaan

yang diprogramkan, yaitu:

1) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I sesuai hasil

refleksi pada siklus I

2) Guru menjelaskan materi pembelajaran melalui media Power

poin dan video pembelajaran.

3) Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD

4) Guru memberi penjelasan singkat tentang LKPD yang akan

dkerjakan siswa.

5) Guru menyampaikan link google form untuk evaluasi

pembelajaran di akhir siklus II.

c. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan

data aktifitas pembelajaran, baik aktifitas guru maupun peerta didik.

d. Refleksi

44
Pada akhir siklus II ini dilakukan refleksi terhadap pembelajaran

yang menggunakan media pembelajaran power point dan video

pembelajaran. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang

telah dilakaukan oleh peneliti. Setelah tahap refleksi dan siklus II

selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Apabila hasil yang

diperoleh belum mencapai ketuntesan belajar yang diharapkan, maka

dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

45
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

SD Negeri Jetis terletak di desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten

Grobogan, Jawa Tengah. Berbatasan dengan desa Nampu dan kecamatan

juwangi kabupaten Boyolali. Letak SD Negeri Jetis berada di pinggir rel

kereta api sehingga pada saat kereta api lewat pada jam-jam tertentu

pembelajaran harus berhenti sesaat.

Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri Jetis terdiri dari 1 kepala

sekolah sebagai penanggung jawab dibantu oleh tenaga pengajar yang terdiri

dari 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga

sekolah. Sedangkan jumlah seluruh siswa SD Negeri Jetis dari kelas I

sampai kelas VI adalah 166 siswa. Bangunan di SD Negeri Jetis terdiri dari

6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan kantor guru, 4 kamar mandi, 1

perpustakaan, 1 ruang serba guna. Terpenuhinya tenaga pendidik dan sarana

prasarana yang mendukung seharusnya digunakan secara maksimal agar

kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Jetis menjadi lebih efektif sehingga

siswa memahami materi pelajaraan dengan baik.

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Jetis Kecamatan

Karangrayung Kabupaten Grobogan semester I tahun pelajaran 2020/2021

dengan jumlah 15 siswa terdiri dari 5 siswa perempuan dan 10 siswa laki-

laki. Keadaan fisik maupun jasmani dari siswa SD Negeri Jetis semuanya

baik, sehingga mempermudah siswa dalam mengikuti pembelajaran,

46
kerena dengan memiliki pancaindera yang baik dapat berpengaruh

terhadap pemahaman siswa dalam menerima materi pelajaran. Minat siswa

dalam mengikuti pembelajaran juga dinilai cukup baik, hal ini terlihat dari

antusias siswa dalam mengikuti pembalajaran. Siswa lebih cenderung aktif

apabila terdapat kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif dengan

penggunaan media pembelajaran yang menarik.

Siswa tersebut berasal dari desa Jetis. Tingkat kecerdasan peserta didik

kelas V cukup merata, artinya tidak ada yang cerdas dan tidak ada yang

sangat kurang. Kondisi sosial ekonomi dari siswa kelas V sangat beragam.

Orang tuanya ada yang berprofesi sebagai guru, pedagang, petani, TKI dan

ada juga yang bekerja merantau keluar daerah dan keluar jawa. Orang

tua/wali murid siswa SD Negeri Getasan juga mendukung kegiatan

pembelajaran yaitu dengan memfasilitasi anaknya dengan peralatan yang

dibutuhkan seperti uang saku, buku, dll.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksaanakan di SD Negeri Jetis Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Setiap siklus dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan aloksi waktu setiap

pertemuan yaitu 1x35 menit dan dilakukan dengan menggunakan langkah-

langkah yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi.

4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan

47
Berdasarkan observasi hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jetis

semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021, ketika diadakan evaluasi pada

Tema 4 subtema 1 pembelajaran 2 tingkat ketuntasan klasikal untuk

muatan yang ada pada pembelajaran tersebut masih rendah. Dari Analisis

hasil ulangan, persentase ketuntasan klasikal baru mencapai 40% atau

dari 15 siswa sebanyak 6 siswa dapat mencapai nilai minimal 60 yang

merupakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah. Sedangkan 9

siswa belum mencapai KKM. Hasil ulangan tema 4 subtema 1 sebelum

diadakan tindakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Persentase


1 > 91 0 0%
2 83-91 0 0%
3 74-82 2 13,33 %
4 65-73 4 26,67 %
5 < 65 9 60 %
Jumlah 15 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram

batang seperti tampak pada diagram dibawah ini.

48
10

0
< 65 65-73 74-82 83-91 > 91

Diagram 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus

Gambar diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 74 sampai 82 sebanyak 13,33 % atau 2 siswa, yang

mendapat nilai 65 sampai 73 sebanyak 26,67 % atau 4 siswa, yang

mendapat nilai ≤ 65 sebanyak 60 % atau 9 siswa. Berdasarkan data hasil

tes menunjukkan ada 9 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar.

data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil belajar siswa pada Pra Siklus

Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Persentase
1 Tuntas 6 40 %
2 Tidak tuntas 9 60 %
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang

dari KKM 65 sebanyak 9 siswa. Dengan demikian siswa tersebut belum

mencapai ketuntasan belajar minimal, sedangkan yangsudah mencapai

49
ketuntasan minimal ada 6 siswa. Perbandingan anatara yang sudah tuntas

dan yang belum tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti

dibawah ini.

Belum Tuntas Tuntas

Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Apalagi hasil nilai pra siklus dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.3 di bawah

ini.

Tabel 4.3 Analisis Nilai Tes Pra Siklus

No Uraian Nilai
1 Nilai Tertinggi 80
2 Nilai Terendah 30
3 Nilai Rata-rata 55

Untuk lebih memperjelas hasil tertinggi, terendah dan rata-rata pada tabel

4.3 dapat digambarkan dengan diagram dibawah ini.

50
Series 1
80

80
55
70
60
30
50
40
30
20
10
0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
Pra siklus

Diagram 4.3 Analisis Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi awal, hasil ulangan tema 4 subtema 1 yang

ditunjukan pada tabel 4.1 disebabkan karena guru terlalu dominan selama

proses pembelajaran dan kurangnya penerapan pendekatan yang inovatif.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

Penelitian pada siklus 1 dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan

aloksi waktu setiap pertemuan 1x35 menit dan difokuskan pada

penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada tema 4 subtema 1. Dimana pada pertemuan ini

dilaksanakan pada hari Senin, 9 Nopember 2020 pukul 08.00 sampai

dengan pukul 08.35. Sekaligus mengadakan tes evaluasi siklus 1

dilaksanakan pada hari.

a) Perencanaan Tindakan

Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 difokuskan

51
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

pendekatan saintifik. Dimana pada permasalahan yang dihadapi

adalah kurang efektifnya guru dalam menggunakan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran tematik. Untuk itu peneliti menyusun

strategi pembelajaran yang sesuai dengan langkah pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu dengan

menerapkan langkah 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, menalar, dan mengkomunikasikan) dengan memadukan

materi pelajaran ke dalam satu tema yang sudah ditentukan dan

dengan mengkolaborsikan pembelajaran pendekatan saintifik

dengan model pembelajaran daring.

Pembelajaran siklus I terdiri dari 1 petemuan, yang berlangsung

1x35 menit. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran

daring

2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan

peserta didik dalam pembelajaran daring

3) Merumuskan tujuan pembelajaran

4) Menyiapkan materi pelajaran

5) Menyiapakan platform yang tepat

6) Merancang pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

7) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

52
8) Membuat lembar observasi, baik lembar observasi untuk guru

dan siswa

9) Membuat LKPD dan soal evaluasi

b) Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan dalam pertemuan pertama ini

dilakukan selama 5 menit, kegiatan yang pertama dilakukan

yaitu guru memulai pembelajaran dengan memberi salam,

berdoa, memeriksa kesiapan siswa sebelum kegiatan belajar

mengajar dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya,

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar

siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Kemudian guru melakukan kegiatan apersepsi

melalui tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang

berhubungan dengan kesehatan organ peredaran darah “hal apa

saja yang dapat kamu lakukan untuk memelihara kesehatan

organ peredaran darahmu”. Siswa dengan antusias menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama kurang lebih 25 menit.

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan inti pada siklus I dalam

pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik adalah

sebagai berikut:

53
1. Siswa diminta untuk mengamati beberapa contoh pantun

yang yang sudah disajikan oleh guru (mengamati).

2. Siswa menuliskan pertanyaan tentang hal-hal yang ingin

mereka ketahui tentang pantun, organ peredaran darah dan

tangga nada (menanya).

3. Siswa diminta mengamati video yang disajikan oleh guru

dan membedakan contoh pantun yang telah disajikan.

(Mengumpulkan informasi)

4. Siswa diminta mengerjakan LKPD yang sudah disiapkan

guru berdasarkan informasi yang sudah didapat oleh mereka

sebelumnya (mengolah informasi)

5. Siswa mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan). Pada tahapan mengomunikasikan

siswa dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat

dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar, serta dapat mengembangkan

sikap mengahargai pendapat orang lain.

3) Kegiatan Penutup

4.2.2.1 Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari

ini melalui zoom

4.2.2.2 Guru mengadakan evaluasi dengan memberikan tes formatif

memggunakan platform google form.

54
c) Hasil Pengamatan (Observasi)

Tahap ini peneliti dan observer melakukan obsevasi dengan

menggunakan daftar chek list terhadap pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan peneliti. Kegiatan observasi

yang dilakukan adalah dengan mengamati pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan guru, aktivitas siswa ketika kegiatan

belajar mengajar, dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa peran guru dalam

pembelajaran siklus I yang semula guru sangat dominan dengan

metode ceramah menerangkan materi pembelajaran, dengan

mengunakan pendekatan saintifik dominasi guru menjadi berkurang,

sebab, peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi

pembelajaran yang terjadi lebih interaktif, ditandai dengan keaktifan

siswa dalam menyampaikan pendapat serta siswa termotivasi dalam

mengerjakan LKPD yang tersedia. Sedangkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran berupa ceramah, menanya, mengumpulkan

informasi,mengolah informasi,dan mengkomunikasikan yang

dipadukn menciptakan keikutsertaan siswa dalam proses

pembelajaran. Penguasaan materi pada pembelajaran ini dapat dilihat

ketika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Selanjutnya hasil

belajar yang diperoleh siswa setelah penerapan pendekatan saintifik

yaitu dari 15 siswa ada 7 siswa yang tuntas (53%) dengan

55
mendapatkan nilai diatas KKM ( KKM ≥ 60) dan masih ada 8 siswa

yang belum tuntas (47%) dengan mendapatkan nilai dibawah KKM.

Nilai tertinggi yang didapat siswa pada siklus I ini yaitu 93 dan

terendah yaitu 48. Adapun hasil belajar tema 4 subtema 1 pada siklus

I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Nilai Tes Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase


1 > 91 0 0%
2 83-91 1 6,67 %
3 74-82 5 33,33 %
4 65-73 1 6,67 %
5 < 65 8 53,33 %
Jumlah 15 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.4 dapat dibuat

diagram batang seperti diagram di bawah ini:

Series 1
9

0
< 65 65-73 74-82 83-91 > 91

Diagram 4.4 Hasil Belajar Siklus I

56
Diagram 4.4 menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang

mendapatkan nilai 83 – 91 sebanyak 1 siswa atau 6,67 %, yang

mendapat nilai 74 – 82 sebanyak 5 siswa atau 33,33 %,

mendapat nilai 65 – 73 sebanyak 1 siswa atau 6,67 %, dan yang

mendapat nilai kurang dari 65 sebanyak 8 siswa atau 53,33 %.

Berdasarkan data hasil tes menunjukkan bahwa ada 8 siswa atau

53,33 % yang belum mencapai ketuntasan belajar. Data

ketuntasan belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I

No Ketuntasan Belajar Jumlah Peserta Didik


Jumlah Persentase
1 Tuntas 7 46,67 %
2 Tidak Tuntas 8 53,33 %
Jumlah 15 100 %
Dari tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik yang

memiliki nilai kurang dari KKM 65 sebanyak 8 siswa. Dengan

demikian siswa tersebut belum mencapai ketuntasan belajar

minimal, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal 7

siswa. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan belum tuntas

dapat dilihat pada diagram lingkaran dibawah ini.

57
Persentase

Belum Tuntas Tuntas

Diagram 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Dari diagram ketuntasan hasil belajar siklus I dapat diketahui

bahwa dari jumlah peserta didik sebanyak 15 siswa, yang sudah

tuntas sebanyak 46,67%, sedangkan yang belum tuntas sebanyak

53,33%. Adapun bila dianalisis berdasarkan perolehan nilai

siswa dapat disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6

Analisis Nilai Tes Siklus I

No Uraian Nilai
1 Nilai Tertinggi 90
2 Nilai Terendah 50
3 Nilai Rata-rata 68,67

Berdasarkan tabel 4.6 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

dibawah ini

58
100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-Rata

Diagram 4.6 Analisis Nilai Hasil Belajar Siklus I

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama

meninjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 7 siswa atau 46,67%

yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 53,33%. Nilai tertinggi

yang dicapai siswa adalah 90 sedangkan nilai terendahnya 50. Hal

ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifian

ketika guru mengubah pendekatan pembelajarannya. Hasil belajar

siswa menunjukkan bahwa nilai yang didapat lebih baik

dibandingkan dengan nilai sebelumnya.

d) Reflesi

 Berdasarkan observasi oleh teman sejawat diperoleh kesimpulan

bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan

saintifik menunjukkan hasil yang cukup baik.

59
 Hasil evaluasi pada siklus I didapat rata-rata 68,67 di atas KKM,

tetapi masih ada 8 siswa (53,33%) yang belum tuntas. Maka

peneliti perlu melaksanakan pembelajaran siklus II.

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

Sehubungan dengan persentase jumlah siswa yang mencapai

KKM masih kurang maka perbaikan pembelajaran siklus I peneliti

berupaya menemukan factor penyebab kurang berhasilnya

pembelajaran siklus I. Dari kegiatan refleksi dan diskusi dengan

observer, ditemukan factor penyebabnya yaitu masih ada beberapa

siswa yang belum biasa mengikuti model pemdekatan baru

ditunjukkan dengan masih pasif dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya peneliti memfokuskan pada penelitian perbaikan

pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran

sehingga mampu meningkatka hasil belajar siswa.

Penelitian pada siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan

dengan aloksi waktu setiap pertemuan 1x35 menit dan difokuskan

pada penerapan pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada tema 4 subtema 1. Dimana pada pertemuan ini

dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Nopember 2020 pukul 10.00 sampai

dengan pukul 10.35. Sekaligus mengadakan tes evaluasi siklus II

dilaksanakan pada hari itu.

a) Perencanaan Tindakan

Pembelajaran siklus II terdiri dari 1 petemuan, yang berlangsung

60
1x35 menit. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran

daring

2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan

peserta didik dalam pembelajaran daring

3) Merumuskan tujuan pembelajaran

4) Menyiapkan materi pelajaran

5) Menyiapakan platform yang tepat

6) Merancang pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

7) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

8) Membuat lembar observasi, baik lembar observasi untuk guru

dan siswa

9) Membuat LKPD dan soal evaluasi

61
b) Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan dalam pertemuan pertama ini

dilakukan selama 5 menit, kegiatan yang pertama dilakukan

yaitu guru memulai pembelajaran dengan memberi salam,

berdoa, memeriksa kesiapan siswa sebelum kegiatan belajar

mengajar dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya,

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar

siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran. Kemudian guru melakukan kegiatan apersepsi

melalui tanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya.

Siswa dengan antusias menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dilaksanakan selama kurang lebih 25 menit.

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan inti pada siklus I dalam

pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik adalah

sebagai berikut:

a. Siswa memperhatikan dan mencermati tayangan video

pembelajaran berisi macam-macam pantun yang ditampilkan

oleh guru melalui zoom. (Critical Thinking dan problem

solving). (Mengamati)

62
b. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video yang

sudah diamati. (Menanya)

c. Siswa mengamati video pembelajaran untuk sebagai sumber

informasi (Mengumpulkan informasi)

d. Siswa mengerjakan LKPD yang sudah ada pada google

classroom. (Mandiri) (Critical Thinking dan problem

solving). (mengumpulkan data dan menganalisis data)

e. Siswa mengkomunikasikan mengenai pengertian dan ciri-ciri

pantun. (menyimpulkan)

f. Siswa mengamati materi yang share guru tentang alat

peredaran darah pada burung.menggunakan media video

pembelajaran melalui zoom. (Mengamati)

g. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video yang

sudah diamati. (Menanya)

h. Siswa mengerjakan LKPD yang sudah ada pada google

classroom.. (Mandiri) (Critical Thinking dan problem

solving). (mengumpulkan data dan menganalisis data)

i. Siswa mengkomunikasikan mengenai peredaran darah

burung. (menyimpulkan)

j. Siswa mengamati materi tangga nada yang disajikan melalui

zoom. (Mengamati)

k. Siswa mengerjakan LKPD tentang ciri-ciri lagu bertangga

nada mayor dan minor dan mencari contoh lagu dari masing-

63
masing tangga nada. (Critical Thinking dan problem

solving).

l. Siswa menarik kesimpulan dari data-data yang sudah

diperoleh tentang tangga nada (menyimpulkan)

3) Kegiatan Penutup

a. Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan

penguatan tentang materi yang dipelajari. (Communication

dan collaboration)

b. Siswa mengerjakan evaluasi pada google form.

c. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membagikan

link youtube untuk menambah pemahaman siswa tentang

materi yang sudah dipelajari.

 http://youtube.com/watch?v=CnqlTShZQGU (Pantun)

 https://www.youtube.com/watch?v=PmeFJ1TjUNE

(system peredaran darah)

 https://youtu.be/I-ZgXOopX_E (nama-nama organ)

 https://www.youtube.com/watch?v=vtYrOAhKXfg

(mengheningkan cipta)

 https://youtu.be/UuPaS81n0xg (Indonesia Raya)

c) Hasil Pengamatan

64
Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa kondisi pembelajaran

yang terjadi lebih interaktif, ditandai dengan keaktifan siswa dalam

menyampaikan pendapat serta siswa termotivasi dalam mengerjakan

LKPD yang tersedia. Penguasaan materi pada pembelajaran ini dapat

dilihat ketika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Selanjutnya

hasil belajar yang diperoleh siswa setelah penerapan pendekatan

saintifik yaitu dari 15 siswa ada 14 siswa yang tuntas (93,33%)

dengan mendapatkan nilai diatas KKM ( KKM ≥ 65) dan masih ada

1 siswa yang belum tuntas (6,67%) dengan mendapatkan nilai

dibawah KKM.

Nilai tertinggi yang didapat siswa pada siklus I ini yaitu 100 dan

terendah yaitu 60. Adapun hasil belajar tema 4 subtema 1 pada siklus

I dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7 Nilai Tes Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase


1 > 91 1 6,67 %
2 83-91 5 33,33 %
3 74-82 2 13,33%
4 65-73 6 40 %
5 < 65 1 6,67 %
Jumlah 15 100%
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.7 dapat dibuat diagram

batang seperti diagram di bawah ini:

65
Series 1
7

0
< 65 65 - 73 74 - 82 83-91 > 91

Series 1

Diagram 4.7 Hasil Belajar Siklus II

Diagram 4.7 menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang

mendapatkan nilai > 91 sebanyak 1 siswa atau 6,67 %, mendapatkan

nilai 83 – 91 sebanyak 5 siswa atau 33,33 %, yang mendapat nilai 74

– 82 sebanyak 2 siswa atau 13,33 %, mendapat nilai 65 – 73

sebanyak 6 siswa atau 40 %, dan yang mendapat nilai kurang dari

65 sebanyak 1 siswa atau 6,67 %.

Berdasarkan data hasil tes menunjukkan bahwa ada 1 siswa atau

6,67 % yang belum mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 14

siswa atau 93,33 % sudah mencapai ketuntasan belajar. Data

ketuntasan belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8

66
Tabel 4.8

Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus II

No Ketuntasan Belajar Jumlah Peserta Didik


Jumlah Persentase
1 Tuntas 14 93,33 %
2 Tidak Tuntas 1 6,67 %
Jumlah 15 100 %

Dari tabel 4.8 tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik yang

memiliki nilai kurang dari KKM 65 sebanyak 8 siswa. Dengan

demikian siswa tersebut belum mencapai ketuntasan belajar

minimal, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal 7

siswa. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan belum tuntas

dapat dilihat pada diagram lingkaran dibawah ini.

Persentase

Belum Tuntas Tuntas

Diagram 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

67
Dari diagram ketuntasan hasil belajar siklus II dapat diketahui bahwa

dari jumlah peserta didik sebanyak 15 siswa, yang sudah tuntas

sebanyak 93,33 %, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 6,67 %.

Adapun bila dianalisis berdasarkan perolehan nilai siswa dapat

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.9

Analisis Nilai Tes Siklus II

No Uraian Nilai
1 Nilai Tertinggi 100
2 Nilai Terendah 60
3 Nilai Rata-rata 79,33

Berdasarkan tabel 4.9 dapat digambarkan dalam bentuk diagram

dibawah ini

Series 1
100

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata

Series 1

Diagram 4.9 Analisis Nilai Hasil Belajar Siklus II

68
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua

menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 14 siswa atau 93,33 %

yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 6,67 %. Nilai tertinggi

yang dicapai siswa adalah 100 sedangkan nilai terendahnya 60. Hal

ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifian

ketika guru mengubah pendekatan pembelajarannya. Hasil belajar

siswa menunjukkan bahwa nilai yang didapat lebih baik

dibandingkan dengan nilai sebelumnya.

d) Refleksi

Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II di SD

Negeri Jetis, dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa

dari tindakan pra siklus, siklus I, dan setelah siklus II. Perbandingan

hasil ulangan siklus I dan siklus II dapat disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 4.10

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Nilai Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II

Ketuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II


N Nil
an Frekuen Frekuen Frekuen
o ai % % %
Belajar si si si
< 46,6 93,3
1 Tuntas 6 40 7 14
65 7 3
Belum ≥ 53,3
2 9 60 8 1 6,67
Tuntas 65 3
10
Jumlah 15 15 100 15 100
0

69
Rata-Rata Nilai 54,67 68,67 79,33

Perbandingan ketuntasan hasil belajar pada tabel di atas dapat

divisualisasikan dengan diagram sebagai berikut :

Chart Title

14

12

10

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas Belum Tuntas

Diagram 4.10 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Tema 4

Subtema 1 Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat dilihat bahwa pada pra

siklus, ada 9 siswa (60%) yang nilainya belum tuntas karena nilainya

masih berada dibawah KKM (65), sedangkan 6 siswa (40%) telah

tuntas mencapai KKM. Maka dari itu perlu diadakan sebuah

tindakan pembelajaran untuk meningkatka hasil belajar siswa. Pada

siklus I telah diadakan pendekatan pembelajaran saintifik pada siswa

sehingga ada peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran. Dari 15

siswa 7 siswa tuntas mencapai KKM atau sekitar 46,67% sedangkan

sisanya 8 siswa masih belum tuntas. Kemudian diadakan tindakan

70
lagi berupa siklus II agar pembelajaran Tema 4 Subtema I mencapai

tingkat kelulusan ≥ 90%. Pada silus II ini ternyata ada sebanyak 14

siswa (93,33%) mencapai KKM dari 15 siswa keseluruhan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diketahui peningkatan

belajar pada Tema 4 Subtema 1 melalui pendekatan saintifik selalu

mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II.

71
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Perbaikan pembelajaran melalui PTK pada Tema 4 Subtema 1 di

kelas 5 SD Negeri Jetis dilaksanakan berawal dari hasil beljar siswa yang

rendah unbtuk meningkatkan hasil belajar tersebut peneliti melaksanakan

perbaikan pembelajaran.

Dengan penerapan pendekatan saintifik berbantukan video

pembelajaran dan aplikasi zoom dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

5 semester 1 Tema 4 Subtema 1 SD Negeri Jetis Tahun Pelajaran 2020/2021.

Hal ini dapat dilihat dari perbaikan siklus 1 yang mengalami peningkatan dari

ketuntasan 40% menjadi 46,67%, dan hasil perbaikan siklus II mengalami

peningkatan ketuntasan dari 46,67% menjadi 93,33%. Dari penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat maningkatkan

hasil belajar Tema 4 Subtema 1 kelas 5 semester 1 Tahun Pelajaran

2020/2021.

5.2 SARAN

1. Guru hendaknya lebih mengembangkan kreatifitas dalam mengajar,

termasuk dalam pemilihan pendekatan yang tepat.

2. Guru hendaknya dapat menerapkan pendekatan saintifik dengan optimal.

3. Guru tidak boleh monoton dalam proses pembelajaran sehingga peserta

didik mampu menerima pelajaran dengan baik dan hasil yang

memuaskan.

72
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid (2014), Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ahmad, Susanto (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah dasar.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Ahmad, Susanto (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah dasar.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Arief S. Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran

Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia Hoplins, David.

1993. A Theacher’s Guide to Classroom Research.

Daryanto.(2014). Pembelajaran Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Gava Media

Dewi,Ni Kadek Risna.dkk.Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis

Kearifan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Bali Untuk Siswa Kelas

III.ejournal Universitas Pendidikan Ganesaha (Vol:5No:2 Tahun 2016)

Dian Gustina, SKom, MMSI, Asril Basry, SKom, Mkom DKK, (11 Juli 2020)
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh Bagi
Guru Sekolah Dasar pada Masa New Normal, diambil pada tanggal 31
Oktober 2020 pada http://repository.upi-
yai.ac.id/473/1/Abdimas_FAHRUL.pdf
Dwi Ismawati1, Iis Prasetyo, 2020-08-09, Efektivitas Pembelajaran

Menggunakan Video Zoom Cloud Meeting pada Anak Usia Dini Era

73
Pandemi Covid-19, diambil pada tanggal 31 Oktober 2020 pada

https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/671/pdf_1

Edwin, (Oktober 2020) DAMPAK MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM BAGI


MINAT BELAJAR MAHASISWA STT SANGKAKALA, diakses pada
tanggal 31 Oktober 2020 pada https://osf.io/nbxwf
Hamzah B. Uno&Nina Lamatenggo. 2011. Teknologi Komunikasi dan

Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hernawan, A.H. dkk. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor: Ghalia Indonesia

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Sukses Mengmplementasikan

Kerikulum 2013: Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum

2013. Jogjakarta: Kata Pena.

Munir.2012.Multimedia:Konsep&Aplikasi dalamPendidikan.Bandung : Alfabeta.

Ristasa Rdan Prayitno. (2007). Panduan Penelitian Laporan Penelitian Tindakan

Kelas. Purwokerto: UPBJJ Purwokerto

Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grasindo Persada

Sahid. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Pendidikan

Matematika FPMIPA UNY.

Suharsimi Arikunto,Suhardjono & Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

74
Sujana, Nana. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Rosdi

Karya

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:

Pedagogia.

Wardani I.G.A.K, Wihardit, K. dan Nasution, N. (2007). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winanto,Adi dan Darma Makahube. 2016. “Implementasi Strategi Pembelajaran

Inkuiri Untuk Meningkatkan Motifasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas

5 SD Negeri Kutawinangun 11 Kota Salatiga”. Scholaria. Volume 2016,

No.2.

75
LAMPIRAN-LAMPIRAN

76
HASIL BELAJAR TEMA 4 SEHAT ITU PENTING
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PRA SIKLUS
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 ADEVIAN MAULANA 70 
2 ALVINO DAREL FADILLA 30 
3 AZZAHRA FAIDA 80 
RAMADHANI
4 BAGAS NUGRAHANTA 80 
5 DEA AYUNINGRUM 70 
6 FATHUR ROHMAN 50 
7 LUTFIANA 50 
8 MUHAMAD KAYZA ASHAR 70 
9 MUHAMMAD 'AINUR ROFIQ 40 
10 MUHAMMAD NOVA 40 
KARISMA
11 REZZA ADI PRATAMA 40 
12 SAVIRA ANGGRAINI 50 
13 VINZA AYUNINGTYAS 40 
14 ZAHRA AFRIDA LAELASARI 40 
15 ZIKING GESIT AJISENO 70 
Ketuntasan - 6 9
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Jumlah Nilai 820
Nilai Rata-rata 54,67
Ketuntasan (%) 40% 60%

Mengetahui Jetis, 9 Oktober 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

77
PROSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR
TEMA 4 “SEHAT ITU PENTING”
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PRA SIKLUS
No KKM : 65 Kategori Jumlah Siswa Persentase
1. Nilai ≥ 65 Tuntas 6 40 %
2. Nilai < 65 Belum Tuntas 9 60%
Jumlah 15 100%

Mengetahui Jetis, 9 Oktober 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

78
REFLEKSI
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN TEMA 4
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PRA SIKLUS
Fakta / data pembelajaran yang terjadi 1. Guru belum menggunakan model
di kelas dan metode pembelajaran daring
yang tepat pada tema 4 subtema 1
2. Siswa kurang aktif
Identifikasi masalah Siswa mengalami kesulitan dalam
pembelajaran daring tema 4 subtema 1
Analisis Masalah 1. Belum maksimalnya penggunaan
pendekatan dan media dalam
pembelajaran.
2. Pembelajaran cenderung dilakukan
dengan metode ceramah
menggunakan voice note yang kirim
melalui WAG
Alternatif dan Prioritas pemecahan 1. Memperbaiki proses pembelajaran
masalah 2. Memilih pendekatan yang tepat
untuk proses pembelajaran
Rumusan Masalah Belum maksimalnya penggunaan
pendekatan pembelajaran pada siswa
kelas V di SD Negeri Jetis Kecamatan
Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

Mengetahui Jetis, 9 Oktober 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

79
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
JARAK JAUH JENIS DARING KURIKULUM 2013
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri Jetis


Kelas / Semester : V /1
Tema : Sehat Itu Penting
Sub Tema : Peredaran Darahku Sehat
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia (3.6,4.6), IPA (3.4,4.4), SBdP (3.2,4.2 )
Pembelajaran ke : 2 (dua)
Alokasi waktu : 1 x 35 menit

A. TUJUAN
1. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menyimpulkan pengertian dan ciri-ciri
pantun dengan benar dan tepat.
2. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat membuat minimal 1 pantun berdasarkan
siklus kehidupan (usia) manusia secara tepat.
3. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menjelaskan organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan (burung) secara rinci.
4. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menuliskan dan menggambar cara kerja
peredaran darah pada hewan dengan tepat.
5. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat mengidentifikasi tangga nada dalam
musik dengan benar.
6. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh lagu
bertangga nada mayor dan minor dengan benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru menyapa siswa melalui zoom yang linknya sudah dikirim
melalui WAG dan memandu siswa untuk mengawali pembelajaran
dengan berdoa. (Religius, TPACK)
b. Guru mengingatkan siswa untuk mengisi absen atau kehadiran
melalui google form
c. Siswa bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya melalui
zoom (Nasionalis)
d. Guru melakukan apersepsi tentang materi sebelumnya yang sudah
dipelajari
e. Guru Memberi gambaran tentang manfaat pembelajaran hari ini
(Motivasi)

80
2. Kegiatan Inti
1.6.1.1.1 Guru melakukan share materi menggunakan media video
pembelajaran melalui zoom. (Communication)
1.6.1.1.2 Siswa memperhatikan dan mencermati tayangan powerpoint yang
ditampilkan oleh guru melalui zoom serta menjawab pertanyaan
dari guru melalui zoom. Mandiri (Critical Thinking dan problem
solving). (Mengamati)
1.6.1.1.3 Siswa membuat pertanyaan tentang video yang sudah diamati.
(Menanya)
1.6.1.1.4 Siswa mengerjakan LKPD yang berisi tugas mengidentifikasi
pantun dan membuat pantun berdasarkan usia yang sudah ada pada
google classroom. (Mandiri) (Critical Thinking dan problem
solving). (mengumpulkan data dan menganalisis data)
1.6.1.1.5 Siswa menarik kesimpulan dari data-data yang sudah diperoleh
tentang pengertian dan ciri-ciri pantun. (menyimpulkan)
1.6.1.1.6 Siswa mengamati materi yang share guru tentang alat peredaran
darah pada burung.menggunakan media video pembelajaran
melalui zoom. (Mengamati)
1.6.1.1.7 Siswa membuat pertanyaan tentang video yang sudah diamati.
(Menanya)
1.6.1.1.8 Siswa mengerjakan LKPD yang berisi tugas mengidentifikasi nama
dan fungsi organ peredaran darah pada burung dan menggambar
system peredaran darah pada burung. (Mandiri) (Critical
Thinking dan problem solving). (mengumpulkan data dan
menganalisis data)
1.6.1.1.9 Siswa menarik kesimpulan dari data-data yang sudah diperoleh
tentang alat peredaran darah burung (menyimpulkan)
1.6.1.1.10 Guru melakukan share materi melalui zoom dan memberikan tugas
pembelajaran hari ini tentang tangga nada.
1.6.1.1.11 Siswa mengerjakan LKPD tentang ciri-ciri lagu bertangga nada
mayor dan minor dan mencari contoh lagu dari masing-masing
tangga nada. (Critical Thinking dan problem solving).
1.6.1.1.12 Siswa menarik kesimpulan dari data-data yang sudah diperoleh
tentang tangga nada (menyimpulkan)

3. Kegiatan Penutup
1.6.1.1.12.1.1.1 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan
penguatan tentang materi yang dipelajari. (Communication dan
collaboration)
1.6.1.1.12.1.1.2 Siswa mengerjakan evaluasi pada google form.
1.6.1.1.12.1.1.3 Guru menutup pembelajaran dengan salam

81
C. PENILAIAN
1. Sikap : pengamatan dan rekaman sikap
2. Pengetahuan : Dokumentasi kegiatan belajar,tes tulis
3. Keterampilan : Dokumentasi hasil produk

Mengetahui Jetis,...................
Kepala SD Negeri Jetis Guru Kelas

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd RIA FITRI, S.Pd.


NIP. 196309101983042003 NIP. 198605052019022001

82
LAMPIRAN
1. LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL
Nama :
Kelas/semester :
No Aspek yang diamati Tanggal Catatan Guru
1 Ketaatan beribadah

2 Perilaku syukur

Berdoa sebelum dan sesudah


3
melakukan kegiatan.

2. LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL


Nama :
Kelas/semester :
No Aspek yang diamati Tanggal Catatan Guru
1 Disiplin

2 Tanggung Jawab

3 Percaya Diri

3. PENILAIAN PENGETAHUAN
a. Tes tertulis
Tes tulis dilaksanakan berdasarkan indikator setiap KD.
Bentuk soal tes tertulis pilihan ganda melalui platform Google Form
b. Tes lisan
Tes Lisan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, dan kuis yang
diberikan dan dijawab secara lisan.

83
4. PENILAIAN KETERAMPILAN
Rubrik : unjuk kerja
Bahasa Indoesia

Penilaian Produk
Pantun Karya Siswa

84
Ilmu Pengetahuan Alam

Penilaian Produk

SBdP

Penilaian Produk

85
KISI – KISI SOAL HOTS

Satuan Pendidikan : SD Negeri Jetis


Kelas / Semester :V/1
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Sub Tema :1. Peredaran darahku Sehat
Pembelajaran :2
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, SBdP

N0 Kompetensi dasar Materi Indikator soal Level Bentuk Soal No.


Kognitif soal
1 Menggali isi dan amanat Pantun Disajikan teks pantun rumpang, siswa C4 Pilihan ganda 1,2
pantun yang disajikan secara dapat melengkapi pantun yang rumpang
lisan dan tulis dengan tujuan Disajikan beberapa jenis pantun, siswa C4 Pilihan Ganda 3
untuk kesenangan. dapat menganalisis pantun berdasarkan
usia
Disajikan sebuah pantun, siswa C4 4
menentukan isi dan sampiran dari pantun
Disajikan beberapa pernyataan, siswa C4 5
dapat menganalisis ciri-ciri pantun
2. Menjelaskan organ peredaran Organ Disajikan tabel yang berisi organ C4 Pilihan ganda 6
peredaran peredaran darah beserta fungsinya, siswa
darah dan fungsinya pada
darah pada menganalisis data tersebut.
hewan dan manusia serta cara burung Disajikan system peredaran darah, siswa C4 Pilihan ganda 7
mengidentifikasi system peredaran darah
memelihara kesehatan organ
kecil pada burung
peredaran darah manusia. Disajikan gambar organ peredaran darah C4 Pilihan ganda 8

86
burung, siswa mengidentifikasi fungsi
dari salah satu organ tersebut
3. Memahami tangga nada. Tangga Disajikan 4 ciri-ciri tangga nada, siswa C4 Pilihan ganda 9
Nada Mayor menganalisis tangga nada tersebut
dan Minor termasuk tangga nada mayor
Disajikan jenis-jenis lagu, siswa C4 Pilihan ganda 10
mengidentifikasi lagu tersebut yang
bertangga nada minor.

87
ULANGAN HARIAN TEMA 4 SUBTEMA 1
Sekolah : SD Negeri Jetis

Kelas / Semester :V/1

Hari / Tanggal : Senin, 9 November 2020

Waktu : 35 menit

Tautan Link : https://forms.gle/NSZoF31U2jpGJspk7

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar !

1. Perhatikan pantun rumpang berikut!


Padi ditanam lurus berjajar,
pagar harus dicat supaya mulus.
....
....
Kalimat yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....
a. Kalau Anda rajin dan tekun,
pastilah menjadi anak pintar.
b. Mari kawan kita berdisiplin,
kalau ingin hidup bahagia.
c. Bermain jangan lupa waktu,
kita harus ingat kepada Tuhan.
d. Jika kamu rajin belajar,
tentu ujianmu akan lulus.

2. Perhatikan pantun rumpang berikut!


....
....
Melihat ibu sudah datang,
hati cemas jadi hilang.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi sampiran pantun tersebut adalah ....
a. Di sini kosong di sana kosong,
tak ada batang tembakau.
b. Dibawa itik pulang petang,
dapat rumput bilang-bilang.
c. Jalan-jalan di dekat pohon,
tampak indah hijau rumput.
d. Kalau puan, puan cerana,
ambil gelas di dalam peti.

88
Perhatikan pantun dibawah ini !
1. Banyak kelelawar di dalam goa 2. Pergi ke Medan membeli ulos
Ia terbang tidak melangkah Singgah di kedai membeli gulai
Sayangilah kedua orang tua Janganlah kamu suka membolos
Agar hidup menjadi berkah Agar jadi anak yang pandai
3. Hujan turun rintik-rintik 4. Elok rupanya kembang jati
Ada gubug ditepi sawah Dibawa itik pulang petang
Wahai dinda berwajah cantik Tidak terkata senangnya hati
Bolehkan kanda main ke rumah Melihat ibu sudah datang
5. Burung pungguk terbang riuh
Hinggap di pohon dekat rawa
Aduh dinda janganlah sedih
Kanda coba buatmu tertawa
3. Pantun di atas yang termasuk pantun orang tua adalah …..
a. 1, 3, dan 4
b. 1 dan 5
c. 1 dan 2
d. 1, 2 dan 3
4. Perhatikan pantun berikut !
A. Beli kain dapat sarung
B. Sarung batik dari Surakarta
C. Sejak kecil gemar menabung
D. Di hari tua akan bahagia
Yang termasuk isi dari pantun di atas ditunjukkan dengan huruf …..
a. B dan C
b. A dan C
c. C dan D
d. C dan A
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini
A. Tiap bait terdiri atas 4 baris
B. Bersajak a-b-a-b
C. Tiap baris terdiri dari 6 -8 suku kata
D. Baris pertama dan ketiga merupakan sampiran
E. Baris kedua dan ketiga merupakan isi
F. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk ciri-ciri pantun adalah
a. A, B, dan F
b. B, F dan C
c. A, D dan E
d. B, D dan F

89
6. Perhatikan tabel berikut !
No Nama Organ N Fungsi
o
1. Jantung A. penghubung Antara cabang pembuluh nadi dan pembuluh
balik yang terkecil ke sel-sel tubuh
2. Arteri B. memompa darah agar darah beredar ke seluruh tubuh
3. Vena Pulmonalis C. membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru
ke jantung
4. Vena D. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida dari
seluruh tubuh untuk kembali ke jantung
5. Pembuluh kapiler E. untuk membawa darah bersih yang kaya oksigen ke
seluruh tubuh

Berdasarkan tabel di atas pasangan yang tepat Antara organ peredaran darah
burung dan fungsinya adalah……
a. 2 dan A, 3 dan C
b. 4 dan C, 2 dan E
c. 1 dan B, 5 dan A
d. 3 dan A, 4 dan D
7. Urutan system peredaran darah kecil pada burung yang benar adalah ………
a. Bilik kiri menuju Arteri besar menuju Arteri seluruh tubuh menuju Vena
menuju Serambi kanan
b. Bilik kanan menuju Arteri pulmonalis menuju paru-paru menuju Vena
pulmonalis menuju Serambi kiri
c. Bilik kiri menuju Arteri pulmonalis menuju paru-paru menuju Vena
pulmonalis menuju Serambi kiri
d. Bilik kanan menuju Arteri besar menuju Arteri seluruh tubuh menuju Vena
menuju Serambi kanan

8. Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar di atas fungsi arteri pulmonalis adalah …….


a. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida ke paru-paru
b. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida dari seluruh tubuh
untuk kembali ke jantung

90
c. menerima darah bersih yang kaya akan oksigen dari paru-paru
d. membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru ke jantung
9. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Lagu bersemangat dan riang gembira
2. Contoh lagu diantaranya Halo-Halo Bandung dan Garuda Pancasila
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
5. Memiliki pola interval : 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½
6. Memiliki pola interval : 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1
Yang merupakan ciri-ciri tangga nada mayor adalah ….
a. 1, 2, 3, 6
b. 2, 3, 4, 5
c. 1, 2, 4, 5
d. 1, 4, 5, 3
10. perhatikan contoh lagu berikut
1. Gugur Bunga
2. Hari Merdeka
3. Dari Sabang Sampai Merauke
4. Syukur
5. Garuda Pancasila
Yang termasuk lagu dengan tangga nada minor adalah ……
a. 1 dan 4
b. 2 dan 4
c. 2 dan 5
d. 3 dan 4

91
Kunci Jawaban

No. Soal Kunci Skor Mupel


1 D 10
2 B 10 Bahasa
3 C 10
4 C 10 Indonesia
5 A 10
6 C 10
7 B 10 IPA
8 A 10
9 C 10
SBdP
10 A 10

92
HASIL BELAJAR TEMA 4 SEHAT ITU PENTING
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS I
No Nama Siswa Nilai
Tuntas Tidak Tuntas
1 ADEVIAN MAULANA 90 
2 ALVINO DAREL FADILLA 60 
3 AZZAHRA FAIDA 80 
RAMADHANI
4 BAGAS NUGRAHANTA 80 
5 DEA AYUNINGRUM 80 
6 FATHUR ROHMAN 60 
7 LUTFIANA 60 
8 MUHAMAD KAYZA ASHAR 80 
9 MUHAMMAD 'AINUR ROFIQ 60 
10 MUHAMMAD NOVA 50 
KARISMA
11 REZZA ADI PRATAMA 60 
12 SAVIRA ANGGRAINI 60 
13 VINZA AYUNINGTYAS 70 
14 ZAHRA AFRIDA LAELASARI 60 
15 ZIKING GESIT AJISENO 80 
Ketuntasan - 7 8
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Jumlah Nilai 1030
Nilai Rata-rata 68,67
Ketuntasan (%) 46,67%

Mengetahui Jetis, 9 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

93
PROSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR
TEMA 4 “SEHAT ITU PENTING”
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS I
No KKM : 65 Kategori Jumlah Siswa Persentase
1. Nilai ≥ 65 Tuntas 7 46,67 %
2. Nilai < 65 Belum Tuntas 8 53,33%
Jumlah 15 100%

Mengetahui Jetis, 9 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

94
REFLEKSI
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN TEMA 4
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS I

Keberhasilan
Hasil refleksi siklus I
1. Motivasi dan minat belajar siswa sudah meningkat.
2. Secara keseluruhan peneliti telah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan baik dalam proses perbaikan pembelajaran
3. Ada peningkatan penguasaan kemampuan peserta didik terhadap
materi pembelajaran.
4. Hasil belajar ada peningkatan dari sebelum diadakan perbaikan
pembelajaran nilai rata-rata kelas hanya 54,56 dengan ketuntasan kelas
hanya 40 % menjadi rata-rata kelas 68,67 dengan ketuntasan kelas
46,67 %

Mengetahui Jetis, 9 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
JARAK JAUH JENIS DARING KURIKULUM 2013
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri Jetis


Kelas / Semester : V /1
Tema : Sehat Itu Penting
Sub Tema : Peredaran Darahku Sehat
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia (3.6,4.6), IPA (3.4,4.4), SBdP (3.2,4.2 )
Pembelajaran ke : 2 (dua)
Alokasi waktu : 1 x 35 menit

D. TUJUAN
7. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menyimpulkan pengertian dan ciri-ciri
pantun dengan benar dan tepat.
8. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat membuat minimal 1 pantun berdasarkan
siklus kehidupan (usia) manusia secara tepat.
9. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menjelaskan organ peredaran darah dan
fungsinya pada hewan (burung) secara rinci.
10. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menuliskan dan menggambar cara kerja
peredaran darah pada hewan dengan tepat.
11. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat mengidentifikasi tangga nada dalam
musik dengan benar.
12. Melalui Kegiatan menyimak power point yang tayangkan melalui
zoom diharapkan siswa dapat menyebutkan minimal 3 contoh lagu
bertangga nada mayor dan minor dengan benar.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
4. Kegiatan Pendahuluan
f. Guru menyapa siswa melalui zoom yang linknya sudah dikirim
melalui WAG dan memandu siswa untuk mengawali pembelajaran
dengan berdoa. (Religius, TPACK)
g. Guru mengingatkan siswa untuk mengisi absen atau kehadiran
melalui google form
h. Siswa bersama guru menyanyikan lagu Indonesia Raya melalui
zoom (Nasionalis)
i. Guru melakukan apersepsi tentang materi sebelumnya yang sudah
dipelajari
j. Guru Memberi gambaran tentang manfaat pembelajaran hari ini
(Motivasi)

96
5. Kegiatan Inti
m. Siswa memperhatikan dan mencermati tayangan video
pembelajaran berisi macam-macam pantun yang ditampilkan oleh
guru melalui zoom. (Critical Thinking dan problem solving).
(Mengamati)
n. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video yang sudah
diamati. (Menanya)
o. Siswa mengamati video pembelajaran untuk sebagai sumber
informasi (Mengumpulkan informasi)
p. Siswa mengerjakan LKPD yang sudah ada pada google classroom.
(Mandiri) (Critical Thinking dan problem solving).
(mengumpulkan data dan menganalisis data)
q. Siswa mengkomunikasikan mengenai pengertian dan ciri-ciri
pantun. (menyimpulkan)
r. Siswa mengamati materi yang share guru tentang alat peredaran
darah pada burung.menggunakan media video pembelajaran
melalui zoom. (Mengamati)
s. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang video yang sudah
diamati. (Menanya)
t. Siswa mengerjakan LKPD yang sudah ada pada google classroom..
(Mandiri) (Critical Thinking dan problem solving).
(mengumpulkan data dan menganalisis data)
u. Siswa mengkomunikasikan mengenai peredaran darah burung.
(menyimpulkan)
v. Siswa mengamati materi tangga nada yang disajikan melalui zoom.
(Mengamati)
w. Siswa mengerjakan LKPD tentang ciri-ciri lagu bertangga nada
mayor dan minor dan mencari contoh lagu dari masing-masing
tangga nada. (Critical Thinking dan problem solving).
x. Siswa menarik kesimpulan dari data-data yang sudah diperoleh
tentang tangga nada (menyimpulkan)

6. Kegiatan Penutup
2 Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan penguatan tentang
materi yang dipelajari. (Communication dan collaboration)
3 Siswa mengerjakan evaluasi pada google form.
4 Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membagikan link youtube
untuk menambah pemahaman siswa tentang materi yang sudah dipelajari.
 http://youtube.com/watch?v=CnqlTShZQGU (Pantun)
 https://www.youtube.com/watch?v=PmeFJ1TjUNE (system
peredaran darah)
 https://youtu.be/I-ZgXOopX_E (nama-nama organ)
 https://www.youtube.com/watch?v=vtYrOAhKXfg
(mengheningkan cipta)
 https://youtu.be/UuPaS81n0xg (Indonesia Raya)

97
F. PENILAIAN
4. Sikap : pengamatan dan rekaman sikap
5. Pengetahuan : Dokumentasi kegiatan belajar,tes tulis
6. Keterampilan : Dokumentasi hasil produk

Mengetahui Jetis,...................
Kepala SD Negeri Jetis Guru Kelas

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd RIA FITRI, S.Pd.


NIP. 196309101983042003 NIP. 198605052019022001

98
LAMPIRAN
4.1.1.1.1.1.1 LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL
Nama :
Kelas/semester :
No Aspek yang diamati Tanggal Catatan Guru
1 Ketaatan beribadah

2 Perilaku syukur

Berdoa sebelum dan sesudah


3
melakukan kegiatan.

4.1.1.1.1.1.2 LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL


Nama :
Kelas/semester :
No Aspek yang diamati Tanggal Catatan Guru
1 Disiplin

2 Tanggung Jawab

3 Percaya Diri

4.1.1.2 PENILAIAN PENGETAHUAN


c. Tes tertulis
Tes tulis dilaksanakan berdasarkan indikator setiap KD.
Bentuk soal tes tertulis pilihan ganda melalui platform Google Form
d. Tes lisan
Tes Lisan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, dan kuis yang
diberikan dan dijawab secara lisan.
4.1.1.3 PENILAIAN KETERAMPILAN
Rubrik : unjuk kerja
Bahasa Indoesia

Penilaian Produk
Pantun Karya Siswa

99
100
Ilmu Pengetahuan Alam

Penilaian Produk

SBdP

Penilaian Produk

101
KISI – KISI SOAL HOTS

Satuan Pendidikan : SD Negeri Jetis


Kelas / Semester :V/1
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Sub Tema :1. Peredaran darahku Sehat
Pembelajaran :2
Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA, SBdP

N0 Kompetensi dasar Materi Indikator soal Level Bentuk Soal No.


Kognitif soal
1 Menggali isi dan amanat Pantun Disajikan teks pantun rumpang, siswa C4 Pilihan ganda 1,2
pantun yang disajikan secara dapat melengkapi pantun yang rumpang
lisan dan tulis dengan tujuan Disajikan beberapa jenis pantun, siswa C4 Pilihan Ganda 3
untuk kesenangan. dapat menganalisis pantun berdasarkan

102
usia
Disajikan sebuah pantun, siswa C4 4
menentukan isi dan sampiran dari pantun
Disajikan beberapa pernyataan, siswa C4 5
dapat menganalisis ciri-ciri pantun
2. Menjelaskan organ peredaran Organ Disajikan tabel yang berisi organ C4 Pilihan ganda 6
peredaran peredaran darah beserta fungsinya, siswa
darah dan fungsinya pada
darah pada menganalisis data tersebut.
hewan dan manusia serta cara burung Disajikan system peredaran darah, siswa C4 Pilihan ganda 7
mengidentifikasi system peredaran darah
memelihara kesehatan organ
kecil pada burung
peredaran darah manusia. Disajikan gambar organ peredaran darah C4 Pilihan ganda 8
burung, siswa mengidentifikasi fungsi
dari salah satu organ tersebut
3. Memahami tangga nada. Tangga Disajikan 4 ciri-ciri tangga nada, siswa C4 Pilihan ganda 9
Nada Mayor menganalisis tangga nada tersebut
dan Minor termasuk tangga nada mayor
Disajikan jenis-jenis lagu, siswa C4 Pilihan ganda 10
mengidentifikasi lagu tersebut yang
bertangga nada minor.

103
ULANGAN HARIAN TEMA 4 SUBTEMA 1
Sekolah : SD Negeri Jetis

Kelas / Semester :V/1

Hari / Tanggal : Rabu, 11 November 2020

Waktu : 35 menit

Tautan Link : https://forms.gle/NSZoF31U2jpGJspk7

Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar !

11. Perhatikan pantun rumpang berikut!


Padi ditanam lurus berjajar,
pagar harus dicat supaya mulus.
....
....
Kalimat yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....
e. Kalau Anda rajin dan tekun,
pastilah menjadi anak pintar.
f. Mari kawan kita berdisiplin,
kalau ingin hidup bahagia.
g. Bermain jangan lupa waktu,
kita harus ingat kepada Tuhan.
h. Jika kamu rajin belajar,
tentu ujianmu akan lulus.

12. Perhatikan pantun rumpang berikut!


....
....
Melihat ibu sudah datang,
hati cemas jadi hilang.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi sampiran pantun tersebut adalah ....
e. Di sini kosong di sana kosong,
tak ada batang tembakau.
f. Dibawa itik pulang petang,
dapat rumput bilang-bilang.
g. Jalan-jalan di dekat pohon,
tampak indah hijau rumput.
h. Kalau puan, puan cerana,
ambil gelas di dalam peti.

Perhatikan pantun dibawah ini !

104
1. Banyak kelelawar di dalam goa 2. Pergi ke Medan membeli ulos
Ia terbang tidak melangkah Singgah di kedai membeli gulai
Sayangilah kedua orang tua Janganlah kamu suka membolos
Agar hidup menjadi berkah Agar jadi anak yang pandai
3. Hujan turun rintik-rintik 4. Elok rupanya kembang jati
Ada gubug ditepi sawah Dibawa itik pulang petang
Wahai dinda berwajah cantik Tidak terkata senangnya hati
Bolehkan kanda main ke rumah Melihat ibu sudah datang
5. Burung pungguk terbang riuh
Hinggap di pohon dekat rawa
Aduh dinda janganlah sedih
Kanda coba buatmu tertawa
13. Pantun di atas yang termasuk pantun orang tua adalah …..
e. 1, 3, dan 4
f. 1 dan 5
g. 1 dan 2
h. 1, 2 dan 3
14. Perhatikan pantun berikut !
E. Beli kain dapat sarung
F. Sarung batik dari Surakarta
G. Sejak kecil gemar menabung
H. Di hari tua akan bahagia
Yang termasuk isi dari pantun di atas ditunjukkan dengan huruf …..
e. B dan C
f. A dan C
g. C dan D
h. C dan A
15. Perhatikan pernyataan di bawah ini
G. Tiap bait terdiri atas 4 baris
H. Bersajak a-b-a-b
I. Tiap baris terdiri dari 6 -8 suku kata
J. Baris pertama dan ketiga merupakan sampiran
K. Baris kedua dan ketiga merupakan isi
L. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
Berdasarkan pernyataan diatas yang termasuk ciri-ciri pantun adalah
e. A, B, dan F
f. B, F dan C
g. A, D dan E
h. B, D dan F

105
16. Perhatikan tabel berikut !
No Nama Organ N Fungsi
o
1. Jantung A. penghubung Antara cabang pembuluh nadi dan pembuluh
balik yang terkecil ke sel-sel tubuh
2. Arteri B. memompa darah agar darah beredar ke seluruh tubuh
3. Vena Pulmonalis C. membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru
ke jantung
4. Vena D. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida dari
seluruh tubuh untuk kembali ke jantung
5. Pembuluh kapiler E. untuk membawa darah bersih yang kaya oksigen ke
seluruh tubuh

Berdasarkan tabel di atas pasangan yang tepat Antara organ peredaran darah
burung dan fungsinya adalah……
e. 2 dan A, 3 dan C
f. 4 dan C, 2 dan E
g. 1 dan B, 5 dan A
h. 3 dan A, 4 dan D
17. Urutan system peredaran darah kecil pada burung yang benar adalah ………
e. Bilik kiri menuju Arteri besar menuju Arteri seluruh tubuh menuju Vena
menuju Serambi kanan
f. Bilik kanan menuju Arteri pulmonalis menuju paru-paru menuju Vena
pulmonalis menuju Serambi kiri
g. Bilik kiri menuju Arteri pulmonalis menuju paru-paru menuju Vena
pulmonalis menuju Serambi kiri
h. Bilik kanan menuju Arteri besar menuju Arteri seluruh tubuh menuju Vena
menuju Serambi kanan

18. Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gambar di atas fungsi arteri pulmonalis adalah …….


e. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida ke paru-paru
f. membawa darah kotor yang kaya karbondioksida dari seluruh tubuh
untuk kembali ke jantung

106
g. menerima darah bersih yang kaya akan oksigen dari paru-paru
h. membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru ke jantung
19. Perhatikan pernyataan berikut !
7. Lagu bersemangat dan riang gembira
8. Contoh lagu diantaranya Halo-Halo Bandung dan Garuda Pancasila
9. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
10. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do
11. Memiliki pola interval : 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½
12. Memiliki pola interval : 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1
Yang merupakan ciri-ciri tangga nada mayor adalah ….
e. 1, 2, 3, 6
f. 2, 3, 4, 5
g. 1, 2, 4, 5
h. 1, 4, 5, 3
20. perhatikan contoh lagu berikut
6. Gugur Bunga
7. Hari Merdeka
8. Dari Sabang Sampai Merauke
9. Syukur
10. Garuda Pancasila
Yang termasuk lagu dengan tangga nada minor adalah ……
e. 1 dan 4
f. 2 dan 4
g. 2 dan 5
h. 3 dan 4

107
Kunci Jawaban

No. Soal Kunci Skor Mupel


1 D 10
2 B 10 Bahasa
3 C 10
4 C 10 Indonesia
5 A 10
6 C 10
7 B 10 IPA
8 A 10
9 C 10
SBdP
10 A 10

108
HASIL BELAJAR TEMA 4 SEHAT ITU PENTING
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS II

No Nama Siswa Nilai


Tuntas Tidak Tuntas
1 ADEVIAN MAULANA 100 
2 ALVINO DAREL FADILLA 70 
3 AZZAHRA FAIDA 90 
RAMADHANI
4 BAGAS NUGRAHANTA 90 
5 DEA AYUNINGRUM 90 
6 FATHUR ROHMAN 70 
7 LUTFIANA 70 
8 MUHAMAD KAYZA ASHAR 90 
9 MUHAMMAD 'AINUR ROFIQ 70 
10 MUHAMMAD NOVA KARISMA 60 
11 REZZA ADI PRATAMA 70 
12 SAVIRA ANGGRAINI 80 
13 VINZA AYUNINGTYAS 80 
14 ZAHRA AFRIDA LAELASARI 70 
15 ZIKING GESIT AJISENO 90 
Ketuntasan 14 1
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Jumlah Nilai 1190
Nilai Rata-rata 79,33
Ketuntasan (%) 93.33
%

Mengetahui Jetis, 11 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001
PROSENTASE KETUNTASAN HASIL BELAJAR
TEMA 4 “SEHAT ITU PENTING”
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS II

109
No KKM : 65 Kategori Jumlah Siswa Persentase
1. Nilai ≥ 65 Tuntas 14 93,33 %
2. Nilai < 65 Belum Tuntas 1 6,67 %
Jumlah 15 100%

Mengetahui Jetis, 11 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

110
REFLEKSI
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN TEMA 4
SISWA KELAS V SD NEGERI JETIS
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SIKLUS II

Keberhasilan
Hasil refleksi siklus II
1. Motivasi dan minat belajar siswa sudah meningkat.
2. Secara garis besar penerapan pendekatan saintifik telah dilaksanakan
dengan baik
3. Secara keseluruhan peneliti telah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan baik dalam proses perbaikan pembelajaran
4. Telah ada peningkatan penguasaan kemampuan peserta didik terhadap
materi pembelajaran ditunjukkan dengan hasil belajar ada peningkatan
dari sebelum diadakan perbaikan pembelajaran nilai rata-rata kelas
hanya 54,56 dengan ketuntasan kelas hanya 40 %, pada siklus I
menjadi rata-rata kelas 68,67 dengan ketuntasan kelas 46,67 %,
setelah perbaikan siklus II nilai rata-rata menjadi 79,33 dengan
ketuntasan 93,33 %.

Mengetahui Jetis, 11 November 2020


Kepala Sekolah Peneliti

Anggarini Sri Sugati, S.Pd Ria Fitri, S.Pd


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19860505 201902 2 001

111
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI JETIS
Alamat : Dusun Dunglo Ds. Jetis Kecamatan Karangrayung-Grobogan

DAFTAR HADIR SEMINAR PTK

Gol. Tanda Tangan


No. Nama/NIP Jabatan
Ruang
1. Anggarini Sri Sugati, S.Pd IV/a Kepala 1.
19630910 198304 2 003 sekolah
2. Muslih, S.Pd., M.Pd. - Nara Sumber 2.
3. Ruspan, S.Pd IV/a Ketua Panitia 3.
19630307 198508 1 002
4. Sulastri, S.Pd III/b Sekretaris
4.
19680312 200212 2 005
5. Supardi, S.Pd.SD III/a Bendahara 5.
19821112 200902 1 003
6. Ria Fitri, S.Pd III/a Guru Kelas 5 6.
19860505 201902 2 001
7. Basis Widodo, S.Pd - Guru Kelas 4 7.
8. Siti Mufidah, S.Pd.I - Guru PAI 8.

9. Tira Mulyani, S.Pd - Guru Kelas 1 9.

10. David Rian Setia Budi - Guru Kelas 3 10.

Kepala SD Negeri Jetis Ketua

ANGGARINI SRI SUGATI, S.Pd SUPARDI, S.Pd.


NIP. 19630910 198304 2 003 NIP. 19821112 200902 1 003

112
113

Anda mungkin juga menyukai