Anda di halaman 1dari 2

1. kandungan kimia kayu secang adalah salah satunya adalah Brazilin.

Brazilin adalah golongan


senyawa yang memberi warna merah pada secang dengan struktur C6H14O5 dalam bentuk
kristal. Brazilin diduga mempunyai efek anti-inflamasi dan anti bakteri (Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli).
2. Rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,70 % v/b.
Minyak atsiri jahe mangandung senyawa monoterpen (β-phellandren, camphene, cineol,
geraniol, curcumene, citral, terpineol, borneol) dan sesquiterpen (α-zingiberen,
βsesquiphellandren, β-bisabolen, α-farnesen, ar-curcumene, zingiberol). Kandungan kimia
utama yang terdapat di dalam rimpang jahe adalah (6,8, dan 10)- gingerol, (6,8 dan 10)- shogaol,
paradol, metil gingerol, gingerdiol, dehidrogingerdion, gingerdion. Senyawa ini termasuk
kelompok senyawa fenol. Shogaol terbentuk dari gingerol yang telah mengalami perubahan
akibat suhu. Rimpang jahe juga mengandung air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan serat.
3. Pandan wangi mempunyai kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, polifenol yang
berfungsi sebagai zat antioksidan alami. Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan dari senyawa phenolic berperan
penting dalam penyerapan dan penetralkan radikal bebas atau menguraikan peroksida.
Antioksidan phenolic biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi oksidasi pada
makanan, kosmetik, farmasi, dan plastik. Antioksidan polifenol juga dapat mengurangi resiko
penyakit jantung dan kanker. Kandungan senyawa polifenol ini dapat diambil dari daun pandan
menggunakan proses ekstraksi pelarut dengan pelarut etanol 96%. Antioksidan yang dihasilkan
dapat dijadikan alternatif pengganti antioksidan sintetik dalam industri makanan. 4. Jeruk nipis
memiliki beberapa kandungan senyawa biokimia sebagai berikut ;

a. Jeruk nipis mengandung lemak, asam amino (triptofan, lisin), kalsium, fosfor, besi,
belerang, dan vitamin B1.

b. Buah jeruk nipis merupakan sumber yang kaya akan asam askorbat (vitamin C) dan
senyawa bioaktif lainnya seperti coumarin, karotenoid, limonoid, dan flavonoid (khususnya
flavon polymethoxylated dan flavanon).

c. Jeruk nipis mengandung senyawa fitokimia diantaranya saponin, dammar, glikosida,


asam sitrun, flavonoid (hesperidin, tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide).

d. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung minyak atsiri, (sitral, limonen, felandren,
lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid).

e. Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial (citral, limonen, fenchon,


terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya).

5. Sereh

Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman serai antara lain pada daun serai dapur
mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%),
apinen, kamfen, sabinen, mirsen, B-felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal,
borneol, terpinen-4ߙ-ol, a-terpinoel, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten,
metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, dan
Bkariofilen oksida.
Alasan kenapa kami memilih saran penyajian seperti ini adalah

• lebih ekonomis, karena bisa diseduh sebanyak 3x dalam sehari


• tidak ribet, bahannya yang sudah diposahkan antara bahan dasar dan toping memudahkan
konsumen dalam pembuatan. Hanya diseduh dengan air panas, seperti membuat teh.
Sangat mudah.
• mudah dibuat dan lebih mudah dalam pengemasannya.

Anda mungkin juga menyukai