Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sektor publik diperlukan untuk mengatasi ketidak sempurnaan pasar, dimana berbagai
kebutuhan pelayanan masyarakat dan redistribusi sumber-sumber tidak dapat disediakan oleh
pasar (pertahanan, pendidikan, transportasi, kesehatan dst). Selain itu, juga untuk memenuhi
nilai-nilai khas yang harus ada pada setiap manajemen sektor publik, yaitu equity dan
equality. Dengan bahasa lain, manajemen sektor publik tidak hanya ditujukan untuk
mencapai tujuan sektor publik secara efektif dan efisien, tetapi juga secara adil dan merata.
Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi
yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang
mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. (Faktor Ek, Pol, Kultural, Demografi, dsb).

A. ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan jasa publik dan layanan civil . Organisasi Publik adalah organisasi yang
terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan
mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi
warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak untuk
pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan peraturan. (Prof. Dr.
Taliziduhu Ndraha).
Menurut Stephen P. Robbins, organisasi publik merupakan kesatuan sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
a. Manfaat sektor publik sangat dibutuhkan oleh masyarakat :
1. Organisasi Sektor Publik, merupakan penyediaan barang publik (public goods).
2. Organisasi sektor publik diperlukan dalam rekayasa struktur sosial.

b. Kelebihan dan Kekuragan sektor publik :


1. Beberapa kelebihan sektor ini adalah:
a) Menyediakan barang publik yang esensial – pemerintah menyediakannya dengan
harga pantas, biasanya dengan mensubsidinya.
b) Peran dalam menjaga stabilitas perekonomian –  administrasi pemerintah juga
mengeluarkan berbagai kebijakan  dan peraturan penting untuk mendukung
perekonomian. Itu bisa dalam bentuk kebijakan moneter, fiskal dan  kebijakan
sisi penawaran.
c) Memastikan persaingan yang adil dan proteksi konsumen - Pemerintah
mengeluarkan aturan seperti undang-undang anti monopoli dan perlindungan
untuk persaingan yang adil dan tidak merugikan konsumen. 
2. Selanjutnya, dari sisi negatif, sektor ini:
a) Cenderung kurang efisien – Tidak adanya persaingan membuat penyediaan barang
publik sering tidak efisien dan berkualitas renda.
b) Campur tangan politik dalam bisnis swasta – Pemerintah sering mengeluarkan aturan
yang memihak ke badan usaha milik negara dan anak usahanya.
c) Birokrasi yang berbelit-belit – Birokrasi yang rumit membuat sejumlah proses perizinan
lamban. Itu sering menyulitkan bisnis, misalnya untuk berinvestasi

c. Pelayanan Publik
UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik:
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undanganbagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public.
Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut penyelenggara
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

d. Paradigma Pelayanan Publik


1. Old Public Administration (OPA).
Pelayanan publik sebagai semua jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Artinya semua barang/jasa publik yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
diselenggarakan oleh negara disebut sebagai pelayanan publik). Negara dianggap sebagai
satu-satunya lembaga yang paling mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi
oleh masyarakat. Sektor swasta dan juga masyarakat sipil belum berkembang dan
mampu menjadi alternatif untuk membantu pemerintah dalam menyelasaikan masalah
publik.

2. New Publik Management (NPM).

Mulai memunculkan peran swasta dalam menyediakan pelayanan publik terjadi pada
masa New Publik Management (NPM). Menggunakan sektor privat dan pendekatan
bisnis dalam sektor publik, menekankan desentralisasi dan demokrasi memandang bahwa
kepentingan publik didefinisikan oleh masyarakat, warga negara direduksi sebagai
konsumen. New Public Manajemen meminjam teori pasar, harga pasar ditentukan secara
terbuka, ‘harga pasar’ itulah kepentingan publik.

3. New Public Service (NPS).

Menekankan pentingnya keberadaan negara dalam menyiapkan pelayanan publik.


Menurut aliran ini, kepentingan publik adalah hasil dari sebuah dialog tentang nilai-nilai
bersama yang diagregasikan dari kepentingan individual. Pelayan publik berfokus pada
hubungan baik dengan kepercayaan dan kolaborasi dengan dan antar warga negara.
Partisipasi masyarakat tidak hanya sebagai obyek/tujuan layanan tetapi juga aktif dalam
proses mencapai tujuan bersama.

Konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama,
yaitu :

1. Ekonomi
2. Efisiensi
3. Efektivitas
4. Elemen keadilan (equity), kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas dan berkesejahteraan ekonomi.
5. Keseteraan (equality), distribusi secara merata tidak hanya terkonsentrasi pada
kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan secara merata

e. Good Governance
1. Good Governance diartikan sebagai cara kelola urusan publik.
2. UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi dan administrative dalam
pengelolaan Negara.
3. World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumberdaya sosial
dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat.
4. Karakteristik ”Good Governance” menurut UNDP,
a) Participation, f) Accountability
b) Equity, g) Responsiveness,
c) Rule of low, h) Strategic vision.
d) Efficiency and effectiveness, i) Consensus orientation,
e) Transparency,

f. Otonomi Daerah
a. Dilakukan melalui desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat : mendorong
peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan
serta mendorong pemerataan hasilnya.
b. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi
yang paling lengkap.

g. Reinventing Governmenta
Perspektif baru pemerintahan, menurut Osborne dan Gaebler, sbb
1. Pemerintahan katalis: fokus pada pemberian pengarahan, bukan produksi pelayanan
publik.
2. Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan daripada melayani.
3. Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian
pelayanan publik.
4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang
5. digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi.
6. Berorientasi pada hasil: membiayai hasil, bukan masukan.
7. Berorientasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan,
8. wirausaha: menciptakan pendapatan dan tidak sekadar membelanjakan.
9. Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati.
10. Pemerintah desentralisasi: dari hierarki menuju partisipatif /tim kerja.
11. Berorientasi pada (mekanisme) pasar: (sistem insentif) dan bukan mekanisme
administratif (sistem prosedur dan pemaksaan).
B. DASAR-DASAR AKUNTANSI

1. Pengertian Akuntansi :

Kata akuntansi diadaptasi dari bahasa Inggris “account” yang berarti “menghitung.

a) Menurut American Acounting Association (AAA), pengertian akuntansi adalah


proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
bagi pihak yang menggunakan informasi tersebut.
b) Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan
dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian yang setidaknya bersifat
finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.

Akuntansi sendiri juga disebut “bahasa bisnis” yang bermakna untuk mengukur hasil
kegiatan ekonomi dalam suatu perusahaan sekaligus menyampaikan informasi untuk berbagai
pihak seperti manajemen, investor, kreditor, yang memerlukan. 

2. Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli


a) Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison :
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data
menjadi sebuah laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.
b) Charles Littleton
Akuntansi adalah aktivitas yang bertujuan untuk melaksanakan perhitungan periodik
antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi).
c) Carl Warren, Jim Reeve, Jonathan Duchac
Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
d) Rudianto
Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.

Sebagai suatu sistem informasi keuangan, informasi yang diproses dan dilaporkan
adalah yang bersifat keuangan. Sedangkan sifat dari  informasinya adalah relevan. Pengertian
relevan harus dikaitkan dengan penerima laporan (siapa), tujuannya (apa), tempat (dimana),
dan waktu (bilamana).

3. Proses dalam Akuntansi :


Prosesnya merupakan “siklus akuntansi (accounting cycle) :
1) Mencatat, transaksi (journalizing), adalah pencatatan berbagai transaksi yang
dibuat dalam perusahaan ataun organisasi. Ini juga dapat disebut sebagai
pembukuan yang merupakan proses mengenali transaksi dan memasukannya
sebagai catatan:
a. Bukti transaksi,
b. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum (general journal),
c. Posting jurnal ke dalam buku besar (ledger)
2) Meringkas, hasil pencatatan transaksi. Dikelompokkan/dibagi data menjadi
beberapa kategori dan menerjemahkannya :
a. Neraca saldo (trial balance),
b. Jurnal penyesuaian (adjustment entries),
c. Neraca lajur (worksheet)
3) Pelaporan,  laporan keuangan. setiap bulanan, tiga bulanan dan  laporan tahunan
yang merangkum semua kinerja mereka. Laporan keuangan merupakan output
dari proses akuntansi yang terdiri :
a. Laporan laba rugi (income statement)
b. Laporan perubahan modal (capital statement)
c. Neraca (balance sheet)
d. Laporan arus kas (cash flow statement)
4) Menganalisa, analisis dan menafsirkan data keuangan. Data keuangan yang
sudah melalui proses analisis kemudian diinterpretasikan dengan cara yang
mudah dimengerti sehingga dapat membantu dalam membuat penilaian mengenai
kondisi keuangan dan profitabilitas operasional.

Keseluruhan proses tersebut, informasi kuntitatif, terutama bersifat keuangan, dari


suatu lembaga bisnis /organisasi dengan maksud berguna untuk pengambilan keputusan
ekonomi, persiapan rencana di masa mendatang dan framing dari kebijakan untuk
pelaksanaan rencana tersebut.
4. Konsep Dasar Akuntansi

1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity) Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan


merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar
entitas ekonomi lain

2) Kesinambungan (Going Concern) Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di


satu periode saja, berlanjut terus dan bukan untuk dijual.

3) Periode Akuntansi (Accounting Period) Pada umumnya suatu periode akuntansi


terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.

4) Objektif (Objective) Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada


dokumen asli.

5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit) Bahwa pengungkapan


dan penuangan transaksi dinyatakan dalam nilai uang.

6) Harga Pertukaran (Historical Cost) Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan
berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya.

7) Pebandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against Revenue) Konsep ini
menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui
pada periode yang sama.

5. Persamaan Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi menggambarkan dua hal khusus dari sebuah perusahaan:
kepemilikan dan hutangnya. Dalam akuntansi, terdapat istilah ALOE.
A –  Assets (Aset)
L – Liabilities (Kewajiban)
O E – Owner’s Equity (Ekuitas Pemilik)
a. Persamaan Dasar Akuntansi juga berlaku seperti ini:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
atau
Harta = Kewajiban + Modal
b. Assets adalah harta/Sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan/orgs. Piutang
adalah jenis aset umum lainnya yang menyiratkan janji bahwa pembayaran akan
dibayarkan dari pihak yang menerima layanan atau produk telah dijual secara kredit.

6. Perkiraan Debit Kredit


Perkiraan merupakan alat untuk mencatat pertambahan dan pengurangan dalam
satuan uang. Penambahan dicatat pada salah satu sisi perkiraan dan pengurangan dicatat
pada sisi lainnya. Jumlah sisi pertambahan dalam suatu rekening bisa sama atau lebih
besar daripada sisi pengurangnya, akan tetapi hampir semua rekening pada umumnya
bersaldo positif (pertambahan lebih besar daripada pengurangan). Jika suatu keadaan di
mana total debit sama dengan total kredit, maka aktiva akan bersaldo nol. Dan, apabila
suatu keadaan di mana total debit lebih kecil dari total kredit, maka aktiva akan bersaldo
negatif. Kondisi ini menjadi suatu indikasi telah terjadinya kesalahan dalam pencatatan.
Atau boleh jadi telah terjadi kejadian luar biasa yang tidak normal.

7. Akun
Akun dalam akuntansi diartikan sebagai wadah catatan aktivitas yang disusun
secara kronologis berdasarkan sistem urut tertentu. Dalam akuntansi, mengurutkan
transaksi dan aktivitas lain dilakukan berdasarkan tanggal transaksi agar lebih mudah
mengeceknya kembali.
Kode atau nomor akun yang digunakan bertujuan memudahkan pengelompokan
akun yang tercatat pada jurnal dan nantinya dimasukan ke buku besar. Pentingnya nama
dan nomor akun ini mengharuskan kita teliti dan detail dalam menulisnya.
Akun tersebut dikelompokkan menjadi dua dalam laporan keuangan.
a) Akun temporal, yaitu akun yang nilai saldonya bersifat sementara dan ditutup (tidak
ada lagi) pada periode pembukuan baru. Contohnya: pendapatan sewa dan penjualan
barang.
b) Akun permanen, yaitu kelompok akun yang memiliki nilai saldo tetap sehingga tidak
pernah ditutup untuk satu periode pembukuan. Kelompok akun ini juga dikenal
sebagai akun riil. Pos yang masuk akun ini adalah aset lancar, aset tetap, utang, dan
modal.

8. Tujuan Akuntansi
a. Pencatatan yang Terperinci
proses akuntansi bertanggung jawab untuk menyimpan catatan semua
transaksi yang dilakukan dalam suatu Organisasi/perusahaan.
b. Laba rugi
Bagan akuntansi  menentukan apakah ada untung atau rugi yang dibuat dalam
bisnis. Penghasilan dan pengeluaran menentukan untung dan rugi.
c. Utilitas Sumber Daya
Dengan melakukan pencatatan, berarti sudah melakukan tanggung jawab
untuk melaporkan kepada perusahaan tentang setiap kegiatan keuangan beserta
waktunya.
d. Estimasi Posisi Keuangan Bisnis
Bertujuan untuk menyiapkan pernyataan mengenai rincian tersebut dicatat
(berapa untung ruginya, hutangnya, kewajiban). Pernyataan ini dikenal
sebagai Neraca. Dengan bantuan Neraca, posisi keuangan bisnis dapat dipahami.
e. Membantu dalam Pengambilan Keputusan

9. Manfaat Akuntansi
1) Sebagai Informasi Keuangan
2) Sebagai Bahan Evaluasi Keuangan
3) Sebagai Alat Kontrol dan Bukti Keuangan
4) Sebagai Alat Untuk Mengelola Keuangan

10. Fungsi Akuntansi


a. Merekam Catatan Transaksi
Merekam catatan transaksi (recording report) secara sistematis dan kronologis
merupakan fungsi utama dari akuntansi. Rekam catatan transaksi ini kemudian
dikirim ke Account Ledger sampai akhirnya menyiapkan akun akhir untuk
mengetahui profit dan loss pada akhir periode akuntansi.
b. Melindungi Properti dan Aset
Untuk menghitung jumlah Penyusutan Aset sebenarnya dengan menggunakan
metode yang tepat dan berlaku untuk aset tertentu. Sistem akuntansi dirancang untuk
melindungi properti dan aset bisnis dari pemakaian yang tak sah.
c. Mengkomunikasikan Hasil
Mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua pihak yang
tertarik pada bisnis tertentu. Misalnya investor, kreditor, karyawan, kantor
pemerintahan, peneliti, dan instansi lainnya.
d. Meeting Legal
e. Mengklasifikasikan
Sebagai klasifikasi terkait dengan analisis sistematis dari semua data yang
tercatat. Dengan adanya klasfikasi tersebut akan memudahkan dalam
pengelompokkan jenis transaksi atau entri. Aktivitas klasifikasi ini dilakukan pada
buku yang disebut sebagai “Ledger”.
f. Membuat Ringkasan
g.  Analisis dan Menafsirkan

11. Siklus Akuntansi


Siklus Akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan
akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga
merupakan suatu siklus. Siklus Akuntansi terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap :
a. Analisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum
melakukan pencatatan, yaitu mengidentifikasi:
1) Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi
dikelompokkan sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut
mempengaruhi posisi aset, hutang, dan modal.
2) Perkiraan apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau dikredit.
3) Berapa besar nilai yang akan dicatat.
b. Jurnal
Jurnal merupakan proses pencatatan pertama dalam siklus akuntansi setelah
analisis transaksi. Jurnal merupakan dasar untuk mem-posting transaksi ke buku
besar. Bentuk yang umum dari jurnal adalah Jurnal Umum (General Journal) yang
mencatat segala jenis transaksi yang terjadi.
c. Posting jurnal ke buku besar
Adalah membukukan dengan cara memindahbukukan dari jurnal ke dalam
perkiraan masing-masing yang relevan di buku besar.
d. Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan dasar untuk penyusunan laporan keuangan yang
dibuat secara periodik. Neraca saldo ini sendiri terbagi dua, yaitu neraca saldo
sebelum disesuaikan (unadjusted trial balance) dan neraca saldo yang telah
disesuaikan (adjusted trial balance).
e. Jurnal Penyesuaian
Setiap perkiraan yang tampak dalam laporan keuangan haruslah menunjukkan
nilai yang seharusnya, oleh karena itu perlu disusun jurnal penyesuaian pada akhir
tahun buku, yaitu setelah neraca saldo selesai disusun.
Fungsi jurnal penyesuaian adalah :

1. Untuk koreksi kesalahan. 4. Untuk mencatat penyusutan.


2. Untuk pemindahbukuan. 5. Untuk mencatat susulan pembukuan
3. Untuk mencatat pos-pos akrual,

f. Neraca Lajur
Neraca Lajur (worksheet) adalah lembaran kerja yang dibuat untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan.
g. Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi perkiraan-perkiraan buku besar dapat
digolongkan dalam 5 (lima) tipe yaitu : aset, hutang, modal, pendapatan dan biaya.
h. Penyusunan Laporan Keuangan
i. Neraca Saldo Setelah Penutupan
j. Jurnal Balik
Jurnal Balik (reversing entries) adalah suatu pencatatan akuntansi yang dibuat
berdasarkan jurnal penyesuaian , dengan membalik jurnal penyesuaian tersebut pada
awal periode sebelum transaksi-transaksi berjalan di catat.

12. Teknologi Mendorong Kemudahan dalam Proses Akuntansi


Kemajuan teknologi membuat cara lama mulai ditinggalkan. Dengan adanya software
accounting membuat proses pencatatan, pengelolaan keuangan dan membuat laporan
keungan menjadi mudah dan lebih cepat. Terlebih lagi dengan sistem terkini, seperti :

• Zahir accounting merupakan sebuah software akuntansi yang dibuat oleh PT Zahir
Internasional dengan nama Zahir Accounting. Zahir accounting versi 1.0 pertama kali
dibuat pada tahun 1996. Kemudian pada tahun 1997 dikembangkan menjadi versi 2.0,
hingga sekarang zahir accounting sudah mencapai versi 6.0.

• Program zahir accounting dirancang untuk mempermudah pembukuan dan pembuatan


laporan tanpa harus mengerti teori akuntansi secara mendalam. Zahir juga
memudahkan setiap pengguna dalam mengambil keputusan bisnis, karena dilengkapi
dengan berbagai laporan keuangan perusahaan, seperti rasio keuangan, break even
analysis, berbagai macam grafik dan laporan keuangan lainnya.

13. Macam-macam Bidang akuntansi


Akuntansi sebagai suatu sistem informasi keuangan secara teori dan praktik dapat
dibedakan menjadi:
1) Akuntansi Sektor Mikro
• Akuntansi Bisnis
• Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
• Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
• Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
• Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
• Akuntansi Organisasi Nirlaba (Accounting for Non-for Profit
Organization)
2) Akuntansi Sektor Makro
• Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
• Akuntansi Pendapatan Nasional (National Income
Accounting)
• Akuntansi Lingkungan (Environmental Accounting)
C. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor publik merupakan suatu sistem akuntansi yang digunakan
oleh lembaga publik. Stakeholder dan masyarakat memerlukan informasi bagaimana
organisasi publik melaksanakan tugasnya menuju tujuan organisasi dan bagaimana
pengelolaan sumber daya dikelola secara transparan.
Tujuan dari organisasi sektor publik, besarnya akuntabilitas, ukuran, sumber
daya yang dikelola akan banyak mempengaruhi informasi yang disajikan. Oleh karena
itu diperlukan suatu standar yang akan digunakan untuk menyusun informasi tersebut.
sehingga terjadi kontrak kesepakatan antara penyusun, pemakai, pemeriksa dalam
menyusun dan memahami informasi tersebut. Akuntansi sektor publik sering
digunakan sebagai alat pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada publik.

1. Pengertian Akuntansi Sektor Publik


a) Menurut Abdul Hafiz
Akuntansi sektor publik adalah penggolongan, pencatatan, dan pengikhtisaran yang
menggunakan beragam metode tertentu dalam ukuran transaksi, moneter, serta kejadian
yang sifatnya masuk kedalam laporan penyelenggaraan pemerintah yang turut pada asas
otonomi. Selain itu, akuntansi sektor publik sendiri mempunyai tugas pembatuan yang
didasarkan pada prinsip otonomi serta sistem NKRI.
b) Menurut Indra Bastian
Akuntansi sektor publik adalah mekanisme dalam teknik serta analisis akuntansi
yang digunakan pada pengelolaan dana masyarakat yang berada pada lembaga-lembaga
negara serta departemen yang berada di bawahnya seperti BUMD, BUMN, LSM, yayasan-
yayasan sosial, serta dana-dana proyek kerja sama baik dari sektor publik maupun sektor
swasta.
c) Mardiasmo
Akuntansi sektor publik adalah alat informasi baik dari pemerintah sebagai
manajemen atau alat informasi bagi publik.

Département of Economic and Social Affairs, dari United Nation (Perserikatan


Bangsa-bangsa), New york (1970) telah membuat syarat-syarat untuk akuntansi
pemerintahan berkenaan dengan pemenuhan tujuan akuntabilitas:
1) Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi ketentuan undang- undang dasar,
undang-undang dan peraturan lainnya dari negara.
2) Sistem akuntansi harus dikaitkan dengan klasifikasi anggaran. Fungsi anggaran dan
akuntansi merupakan unsur yang saling melengkapi dari pengurusan keuangan dan harus
diintegrasikan secara erat.
3) Pemikiran diselenggarakan dengan cara yang dapat mengidentifikasi objek-objek dan
tujuan-tujuan untuk apa dana yang telah diterima itu digunakan serta dapat pula
mengidentifikasi para pejabat yang bertanggung jawab atas penyimpangan dan
penggunaan dana-dana dalam pelaksanaan program.
4) Sistem akuntansi harus diselenggarakan dengan cara yang memungkinkan pelaksanaan
pemeriksaan oleh lembaga pemeriksaan ekstern, serta dapat menyediakan informasi yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
2. Asumsi Akuntansi Sektor Publik
a. Kebutuhan masyarakat
Kebutuhan untuk mengelola pelayanan publik secara lebih transparan serta
partisipatif agar pelayanan menjadi lebih efektif dan akuntabel.
b. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya dilakukan dengan mekanisme penganggaran. Pengalokasian
sumber daya dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan sumber daya alam.
c. Ketaatan Hukum/Peraturan
d. Dasar Akrual
e. Kelangsungan Usaha atau Organisasi
f. Akuntabilitas Kinerja

3. Ruang Lingkup Akuntasi Sektor Publik


Lingkup organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan
kementerian, PEMDA, yayasan, PARPOL, perguruan tinggi, serta organisasi publik
nonprofit.
Akuntansi sektor publik dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah:
1) Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintahan menggunakan data akuntansi sebagai informasi yang
berkaitan dengan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah yang diberikan
kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat di dalamnya.
2) Akuntansi Sosial (Social Accounting)
Bidang akuntansi yang mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi non
profit dan nirlaba yang dijalankan khusus untuk lembaga makro seperti partai
politik,dan berbagai lembaga masyarakat lainnya.

Faktor Pendorong Perkembangan Akuntansi Pemerintahan di Indonesia :


a. Ditetapkannya UU Keuangan Negara (UU N0 17 th 2003)
b. Ditetakannya UU tentang Pemerintah Daerah dan UU tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU No 32 th 2004)
c. Profesi Akuntansi (IAI)
d. Birokrasi
e. Masyarakat (LSM dan Wakil Rakyat)
f. Sektor Swasta
g. Akademisi
h. Dunia Internasional (lembaga internasional dan Investor)
i. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
j. Aparat Pengawasan Inter Pemerintah (APIP), Bawasda, Irjend dan BPKP

Secara khusus tujuan Akuntansi Pemerintah adalah:


a. Akuntabilitas
b. Manajerial
c. Pengawasan, Akuntansi pemerintahan dibuat untuk memungkinkan diadakannya
pengawasan pengurusan keuangan Negara dengan lebih mudah oleh aparat
pemeriksa seperti BPK- RI.

Karakteristik akuntansi pemerintahan berbeda dengan akuntansi bisnis,


perbedaannya seperti:
a. Dalam akuntansi pemerintahan tidak ada laporan laba.
b. Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan
c. Akuntansi pemerintahan bias menggunakan lebih dari satu jenis dana
d. Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal dalam perkiraan
neraca dan hasil operasional.
e. Akuntansi pemerintahan bersifat kaku karena sangat bergantung pada peraturan
perundang-undangan.
f. Di dalam akuntansi pemerintahan tidak ada perkiraan modal dan laba ditahan di
dalam neraca.

Pembagian Fungsi akuntansi pemerintahan:


a. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara pasal 51 : Menteri Keuangan
selaku BUN menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang,
dan ekuitas dana, termasuk pembiayaan dan perhitungannya  -> (SA-BUN)
b. Menteri/ Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk
transaksi pendapatan dan belanja  -> (SAI)
c. Akuntansi digunakan untuk menyusun LKPP sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan
d.
4. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
a) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP) adalah
rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, clan elemen lain untuk
mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah
Pusat.
b) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bendahara Umum Negara
(SABUN) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan yang dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku
BUN dan pengguna anggaran Bagian Anggaran BUN.
c) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi (SAI) adalah serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada kementerian negara/lembaga.
d) Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat (SiAP) adalah serangkaian
prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan pos1s1 keuangan, dan operas1
keuangan pada Kementerian Keuangan selaku BUN.

5. SAK (Standar Akuntansi Keuangan)


a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). PSAK, adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan. Standar ini merupakan pedoman prosedur dalam membuat Laporan
Keuangan akuntansi. Tujuannya adalah agar tercipta keseragaman dalam
penyampaian laporan keuangan.
b. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dikembangkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP ). SAP ditetapkan dengan PP. No. 71 Tahun 2010
sebagai pengganti PP. No. 24 Tahun 2005.
c. SAP berbasis Akrual
SAP berbasis akrual di terapkan dalam lingkungan pemerintah yaitu pemerintah
pusat, pemerintah daerah dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah
pusat/daerah, jika menurut peraturan perundang – undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan (PP No.71 Tahun 2010).

6. Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit  merupakan
organisasi yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan
masalah penting yang terjadi di suatu Negara.
Dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak menarik perhatian terhadap
sesuatu yang bersifat mencari keuntungan
1). Organisasi Nirlaba milik Pemerintah
Merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi
pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya: Perguruan Tinggi BH,
Rumah Sakit Milik Pemerintah, RS Daerah, Yayasan-milik pemerintah.
Perkembangannya,sebagian kelompok ini dikategorikan lebih khusus, yaitu Badan
Layanan Umum (BLU) dan BLUD.
2). Organisasi Nirlaba milik Swasta.
Merupakan bagian organisasi sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh
swasta. Contohnya: Yayasan Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dll,
Sekolah dan Univ. Swasta, Rumah Sakit milik swasta
D. PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

1. Entitas Akuntansi dan Pelaporan

a. Entitas Akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran,


kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakan.
b. Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan wajib
menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan
umum, yang terdiri dari:
1) Pemerintah Pusat;
2) Pemerintah Daerah;
3) Masing-masing kementerian atau lembaga
4) Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud diwajib menyajikan laporan keuangan.
c. Dalam penetapan entitas pelaporan, perlu diperhatikan syarat pengelolaan,
pengendalian, dam penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi,
tugas dan misi tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang
terpisah dari entitas lain.

2. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan dapat memenuhi kualitas
yang dikehendaki, yaitu:
a. Relevan (Relevance)
1) Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), artinya laporan keuangan
harus memungkinkan pengguna laporan untuk menegaskan atau mengoreksi
ekspektasinya di masa lalu;
2) Memiliki manfaat prediktif (predictive value), artinya harus memuat informasi
yang dapat membantu pengguna laporan untuk memprediksi masa yang akan
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini;
3) Tepat waktu (timeliness), harus disajikan tepat waktu sehingga dapat
berpengaruh dan berguna untuk pembuatan keputusan pengguna laporan
keuangan;
4) Lengkap (complete), harus memuat informasi yang selengkap mungkin
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pembuatan
keputusan pengguna laporan.

b. Andal (Reliable)
1) Jujur (Representational Faithfullness), harus memuat informasi yang
menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan;
2) Dapat diverifikasi (verifiability), artinya bahwa LK harus memuat informasi
yang dapat diuji, dan apabila dilakukan pengujian ulang oleh pihak yang
berbeda, hasilnya harus tetap menunjukkan simpulan yang tidak jauh berbeda;
3) Netral (Neutral), harus memuat informasi yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan umum dan tidak bias pada kebutuhan pihak tertentu.

c. Dapat Dibandingkan (Comparable)


Informasi yang termuat akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan
laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan pemerintah/ daerah lain
pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila menerapkan kebijakan akuntansi
yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila
yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.

d. Dapat Dipahami (Understandable)


Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh
pengguna laporan keuangan dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna LK.

3. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Menurut PP 71 tahun 2010, Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan
dimaksudkan sebagai ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar
dalam menyusun standar, penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam
melakukan kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan
keuangan yang disajikan.
1) Basis akuntansi
2) Prinsip Nilai Historis
3) Prinsip Realisasi
4) Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
5) Prinsip Periodisitas
6) Prinsip Konsistensi
7) Prinsip Pengungkapan Lengkap
8) Prinsip Penyajian Wajar
Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), KSAP 2020 bahwa:
a. Unsur Laporan Keuangan
− Laporan keuangan pemerintah terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran
(Statement of Budget Realization), laporan finansial, dan CaLK.
− Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari LRA dan LP-SAL.
− Laporan finansial terdiri dari Neraca, LO, LPE, dan LAK.
− CaLK merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-
pos laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan
laporan yang tidak terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun
laporan finansial.
b. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasuk
kan setiap pos dalam laporan keuangan.
E. SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
1. Perencanaan Publik
a. Pengertian perencanaan (planning), suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk
mencapai tujuan dalam kurun waktu tertentu. Dalam perencanaan akan terdapat
aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur
kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta menentukan langkah untuk
mencapainya.
b. Perencanaan strategik merupakan upaya pengimplementasian pencapaian tujuan-
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya melalui pengembangan strategi
strategi (program dan kebijakan umum).

2. Penganggaran Publik
Anggaran merupakan perkiraan seberapa besar pengeluaran organisasi dan
seberapa besar pendapatan yang akan diterima dalam satu periode waktu. Anggaran
selain berfungsi sebagai perencanaan juga sebagai alat kontrol yang sangat penting  
terutama dalam pengendalian pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Anggaran Sebagai Pernyataan Kebijakan
Publik, Target Fiskal, dan Alat Pengendalian.
Fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai pengaruh penting yaitu:
a) Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik.
b) Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan keseimbangan
antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan.
c) Anggaran menjadi landasan pengendalian memiliki konsekuensi hukum.
Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah,
d) Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah
sebagai pernyataan pertanggungjawaban pemerintah kepada publik.

3. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik


Menurut Haryanto dkk. (2007: 68), prinsip dasar anggaran sektor publik, yaitu:
a) Otorisasi oleh Legislatif , harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih
dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tsb.
b) Komprehensif, Menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
c) Keutuhan Anggaran, semua penerimaan dan belanja pemerintah harus
terhimpun dalam dana umum (general fund).
d) Nondiscretionary Appropriation, Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif
harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif
e) Periodik, Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat
tahunan maupun multitahunan.
f) Akurat, Estimasi anggaran tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi.
g) Jelas, Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan.
h) Diketahui Publik Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

4. Realisasi Anggaran Publik


Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan
yang harus diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran diperoleh pada
saat produk organisasi telah secara tuntas dikembangkan/ dibangun, diuji, diterima,
dilaksanakan, dan dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan
dilaksanakan secara akurat. Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian
kinerja organisasi.
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu
kualitas pelaksanaan realisasi anggaran publik adalah :
- Pengembangan Kasus Usaha
- Menentukan Prioritas
- Menyediakan Pembenaran Biaya (Cost Justification)
- Menemukan Manfaat
- Mengukur Kinerja untuk Perbaikan yang Sedang Berlangsung

5. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh
K/L/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
Dasar Hukum:
- Peraturan Presiden No. 4 / 2015 - Peraturan Presiden No. 16 / 2018
- Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang PengadaanBarang/Jasa Pemerintah.
6. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu organisasi sektor publik. Tujuan umum
pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja, dan arus kas dari suatu organisasi yang berguna bagi sejumlah besar pemakai
(wide range users) dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu orghanisasi dalam aktivitasnya untuk mencapai
tujuan.

7. Fungsi dan Tujuan dari Laporan Keuangan Sektor Publik


a) Kepatuhan dan pengelolaan.
b) Akuntabilitas dan pelaporan retrospeksi. 
c) Perencanaan dan informasi otorisasi.
d) Hubungan dengan masyarakat.
e) Sumber fakta dan gambaran.

8. Audit
Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif menyediakan dan
mengevaluasi bukti-bukti yang berkenaan dengan asersi. Aparat Pengawas Intern
Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.
Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan kualitas.
Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan
independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah sesuai
dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif
serta sesuai untuk mencapai tujuannya. Audit dapat digunakan untuk tujuan keamana.

9. Pertanggungjawaban Publik
Pertanggungjawaban publik adalah proses atau tindakan yang dilakukan oleh
kepala organisasi sektor publik dalam penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada
pemberi amanat, misalnya, penyampaian LPJ bupati kepada DPRD.
Pengorganisasian penyusunan laporan pertanggungjawaban publik meliputi hal-
hal berikut :
a) Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik.
b) Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran,
strategi organisasi publik.
c) Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada
kegiatan yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi
dan misi organisasi sektor publik.
d) Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan
seksama.
e) Mengukur pencapian kinerja.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, bidang akuntansi ini mengontrol seluruh


transaksi yang berkepentingan dengan masyarakat dan juga negara. Dengan adanya
laporan keuangan sektor publik, penggunaan keuangan negara bisa lebih transparan. 
Pertanggungjawaban merupakan proses terakhir dalam siklus akuntansi sektor
publik dan juga tahap terakhir dari penentuan ketercapaian atau ketidak tercapaian
kualitas program secara keseluruhan Karakteristik kualitatif kualitas output
pertanggungjawaban publik adalah Dapat dipahami dan Relevan.

Anda mungkin juga menyukai