Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Segala puji bagi allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bisnis Online (E-commerce)” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Bapak Anil Hakim Syofra, S.pd, M.Si pada
mata kuliah Digital Society. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Bisnis online (E-commerce).
Penulis menyadari makalah ini masi jauh dari sempurna. oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membagun akan penulis terima agar penulis menajadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Eliza Sutanti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Sejarah Perkembangan E-Commerce 2
B. Ruang Lingkup E-Commerce 2
C. Jenis –Jenis E-Commerce 3
D. Standar Tecno;ogy E-Commerce 4
E. Istilah – istilah dalam E-Commerce 4
F. Contoh Aplikasi E-Commerce 5
G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce 5
H. Kendala dalam E-Commerce 6
I. Hubungan hukum antara pelaku dan E-Commerce 6
J. Perlindungan Pembeli dan Penjual 7
I. Dukungan E-Commerce di Indonesia 7
BAB III PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi di zaman modren yang semakin pesat tiap tahunnya, yang
paling dirasakan untuk saat ini adalah perkembangan teknologi dalam bidang informasi.salah
satu contoh perkembangan yang paling mencolok adalah dalam penggunaan internet. Internet
merupakan sarana elektronik yang digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi,
riset, transaksi bisnis dan lainnya. Berkembangnya penggunaan internet berpengaruh terhadap
gaya hidup masyarakat yang berubah karna terpengaruh perkembangan teknologi tersebut,
termasuk salah satunya dalam kegiataan bisnis. Sarana bisnis menjadi tanpa batas karna bisa
dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja yang biasanya dinamakan jual beli online.
Hal itu tentu saja menjadi peluang bisnis yang baik bagi beberapa pihak, mejadikan peluang
tersebut dengan membuat toko online sebagai bagian dari E-commerce.
E-commerce merupakan suatu konsep baru yang bisa digambarkan sebagai peroses jual
beli secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang atau jasa
melalui jalur komunikasi digital. (Adi Nugroho, 2006:1).
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui ruang lingkup E-commerce
Untuk mengetahui jenis-jenis E-commerce
Untuk mengetahui standar teknologi E-commerce
Untuk mengetahui istilah-istilah dalam E-commerc
Untuk mengetahui contoh E-commerce
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari E-commerce
Untuk mengetahui kelemahan dan kendala dalam E-commerce
Untuk mengetahui hubungan hukum anatara pelaku E-commerce
Untuk mengetahui perlindungan pembeli dan penjual
Untuk mengetahui dukungan E-commerce di indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Jenis jenis e-commerce
Business to business (B2B)
Business to business E-commerce umumnya menggunakan mekanisme electronic data
interchange. Jenis E-commerce ini dapat dilakukan oleh orang atau pihak yang saling
berkepentingan. Dimana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada
perusahaan lainnya. Pada jenis e-commerce biasanya pembeli memesan barang dalam
jumlah besar.
Business to consemer (B2C)
Sebenarnya jenis ini sama seperti toko retail pada umumnya dimana produsen juga
dapat menjual produknya secara ecer tetapi yang membedakannya adalah media yang
digunakannya untuk proses transaksi melalui online.
3
D. Standar tecnology E-commerce
Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan
organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private
Open Buying on the Internet (OBI)
Dalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya.
Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan
proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan
pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun
oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun
Microsystems.
Open Profiling Standard (OPS)
Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa
menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
4
E- wallet / electronic wallet
Melalui metode pembayaran e-wallet pembayaran dilakukan dengan cara menyimpan
nomor kartu kredit anda ke hard disk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pada e-
commerce yang mendukung sistem pembayaran dengan e-wallet ini, ketika tombol
“pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan secara
aman oleh server perusahaan tersebut.
Elecrtonic checks
Electronic cheacks pada saat ini sedang di uji coba oleh cybercash, sistem
checkselektronik seperti paynow akan menggambil uang dari aaccount checks dibank.
Payment getaway
Payment getaway adalah prosedur pembayaran yang dilakukan untuk setiap transaksi
pada sebuah e-commerce. Metode ini bisa dilakukan
secara onsite maupun offsite, tergantung mana yang paling cocok dengan modelnya.
F. Contoh aplikasi E-commerce
Shoppe
Lazada
Tokopedia
Blibli
Sorabel
JI.ID
Zalora
G. Dampak positif dan negatif E-commerce
Dampak positif dari E-commerce :
Jangkauan pasar lebih luas (global reach)
Meningkatkan pendapatan dan mengurangi resiko biaya-biaya lain.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
Peningkatan manajemen suplier
Dampak negatif dari E-commerce :
Rawannya penipuan online
Hilangnya ranah privasi atau pencurian data pribadi
Gangguan layanan atau gangguan jaringan saat aktivitas online sedang berlangsung
Kehilangan kepercayaan dari konsumen
Kerugian yang tidak terduga
5
H. Kendala dalam E-commerce
Menurut survey yang dilakukan oleh commerenceNet para pembeli / pembelanja belim
menaruh kepercayaa kepada E-commerce, mereka tidak apat menemukan apa yang merekacari
di E-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di damping itu
surfing di E-commerce belum lanacr betul. Pelanggan E-commerce masi takut pada pencuri
kartu kredit, rahasia informasi personal merekamenjadi terbuka,dan kinerja jaringa yang kurang
baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akanmenguntungkan dengan menyambung
ke internet, mencari sirus shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti
bagaimana cara memesan sasuatu, dan kemungkinan harus takut apakah nomor kartu kredit
mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus banyak melakukan
banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian gail grant, kepala lembaga
penelitian di commerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasilmengatasi
penghalang tersebut setelah beberapa tahun medatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine
menemukan sebuah produk secara online.
6
dasarnya merupakan model transaksi jual beli modren yang mengaplikasikan inovasi teknologi
seperti internet sebagai media transaksi.
Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang
perikatan dan perjanjian jual beli yang diatur dalam buku III KUHPpred berlaku sebagai dasar
hukum aktifitas E-commerce di indonesia. Jika dalam melaksanakan transaksi E-commerce
tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesainnya dalam ketentuan
tersebut. Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan
model perjanjian jual beli dengankarakteristik dan eksentuasi yang berbeda dengan odel
transaksi jual beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tetapi
sudah bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual beli konvensional akan kurang
tepat dan tidak sesuai dengan konteks E-commerce. Oleh karna itu perlu analisis apakah
ketentuan hukum yang ada dalam KUHPpred dan KUHD sudah cukup relavan dan okomodatif
dengan hakekat E-commerce atau perluregulasi khusus yang mengatur tentang E-commerce.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa E-commerce merupakan sebuah
sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam berbisnis
dengan memanfaaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk serta
mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Aktifitas-aktifitas E-commerce mencakup
berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-
purchasing, online publishing dll.
Pengembangan aplikasi E-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses
yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penggunaan sekuriti dan otorisasi.
E-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen
dapat memeperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antar muka web dipilih dengan
pertimbangan fleksibilitas implementasi, prangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan internet
maupun internet, Kemuahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.
B. Saran
Pada materi di atas pada bagian kendala bagi konsumen dalam e-commerce menjadi salah satu
masalah dalam transaksi jual beli online. Maka pengusaha E-commerce perlu untuk membangun
kepercayaan yang berawal dari kehandalan sistem pelayanan. Karna kepercayaan menemukan peluang
bagi hubungan antar pihak. Bersama –sama, berbagai pihak pengusaha e-commerce perlu untuk
menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap internet dan e-commerce.