Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Bisnis online (E-commerce)

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : ELIZA SUTANTI


NPM : 21012028

UNIVERSITAS ASAHAN FAKULTAS TEKNIK


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
T.A 2021/2022
KATA PENGANTER

Segala puji bagi allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Bisnis Online (E-commerce)” tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Bapak Anil Hakim Syofra, S.pd, M.Si pada
mata kuliah Digital Society. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Bisnis online (E-commerce).
Penulis menyadari makalah ini masi jauh dari sempurna. oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membagun akan penulis terima agar penulis menajadi lebih baik lagi dimasa mendatang.

Kisaran 8 januari 2022

Eliza Sutanti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Sejarah Perkembangan E-Commerce 2
B. Ruang Lingkup E-Commerce 2
C. Jenis –Jenis E-Commerce 3
D. Standar Tecno;ogy E-Commerce 4
E. Istilah – istilah dalam E-Commerce 4
F. Contoh Aplikasi E-Commerce 5
G. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce 5
H. Kendala dalam E-Commerce 6
I. Hubungan hukum antara pelaku dan E-Commerce 6
J. Perlindungan Pembeli dan Penjual 7
I. Dukungan E-Commerce di Indonesia 7
BAB III PENUTUP 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi di zaman modren yang semakin pesat tiap tahunnya, yang
paling dirasakan untuk saat ini adalah perkembangan teknologi dalam bidang informasi.salah
satu contoh perkembangan yang paling mencolok adalah dalam penggunaan internet. Internet
merupakan sarana elektronik yang digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi,
riset, transaksi bisnis dan lainnya. Berkembangnya penggunaan internet berpengaruh terhadap
gaya hidup masyarakat yang berubah karna terpengaruh perkembangan teknologi tersebut,
termasuk salah satunya dalam kegiataan bisnis. Sarana bisnis menjadi tanpa batas karna bisa
dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja yang biasanya dinamakan jual beli online.
Hal itu tentu saja menjadi peluang bisnis yang baik bagi beberapa pihak, mejadikan peluang
tersebut dengan membuat toko online sebagai bagian dari E-commerce.
E-commerce merupakan suatu konsep baru yang bisa digambarkan sebagai peroses jual
beli secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang atau jasa
melalui jalur komunikasi digital. (Adi Nugroho, 2006:1).

1.2. Rumusan Masalah


 Bagaimana ruang linkup E-commerce
 Bagaimana jenis-jenis E-commerce
 Bagaimana standar teknologi E-commerce
 Bagaimana istilah-istilah dalam E-commerce
 Bagaimana contoh aplikasi E-commerce
 Bagaimana dampak positif dan negatif E-commerce
 Bagaimana kelemahaan dan kendala E-commerce
 Bagaimana hubungan hukum antara pelaku E-commerce
 Bagaimana perlindungan pembeli dan penjual?
 Bagaimana dukungan E-commerce di indonesia?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui ruang lingkup E-commerce
 Untuk mengetahui jenis-jenis E-commerce
 Untuk mengetahui standar teknologi E-commerce
 Untuk mengetahui istilah-istilah dalam E-commerc
 Untuk mengetahui contoh E-commerce
 Untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari E-commerce
 Untuk mengetahui kelemahan dan kendala dalam E-commerce
 Untuk mengetahui hubungan hukum anatara pelaku E-commerce
 Untuk mengetahui perlindungan pembeli dan penjual
 Untuk mengetahui dukungan E-commerce di indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan E-commerce


E-commerce atau juga bisa disebut dengan perdagangan online pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1995. Perkembangan E-commerce sendiri menurut Laudon terbagi
menjadi tiga priode, yaitu Invencion, Consolidation,dan Reinvention.
Invencition merupakan priode penemuan dimulai pada tahun 1995 dimana penggunaan
web pertama kali sebagai alat untuk mengiklankan produk. Selama priode ini E-commerce
hanya memasarkan produk melalui iklan statis yang ditampilkan di web prusahaan.
Consolidation merupakan priode konsolidasi, dimulai pada tahun 2001 sampai 2006.
Selama priode ini E-commerce merubah tidak hanya menjual produk ritel tetapi juag
memberikan layanan yang kompleks, seperti layanan pengiriman dan keuangan. priode ini
internet sudah tersebar luas dengan jaringan broadband. Pemasaran produk sudah merambah
melalui web, mesin pencari, email, iklan vidio, iklan media dan iklan mesin pencari. Kemudian
sudah menyediakan fasilitas umpan balik di web prusahaan .
Reinvention merupakan priode penemuan kembali, dimulai pada tahun 2007 beriringan
dengan diperkenalkannya Iphone, hingga saat ini E-commerce ditrasformasikan ke jejaring
sosial yang bisa diakses secara luas oleh perangkat seluler kosumen seperti smartphone dan
komputer tablet. Pemasaran ditransformasikan melalui jejaring sosial kemudian menjadi
pembicaraan mulut ke mulut dan viral. Prusahaan sudah menggunakan repositori data yang
jauh lebih kuat dan menggunakan alat analisis pemasaran sehingga pemasaran terkoordinasi
berdasarkan jejaring sosial, mesin pencari, web, platfrom ponsel dan email.

B. Ruang lingkup E-commerce


 Technology
 Marketing and “New Consumer Processes”
 Economic
 Information value adding
 Market marking
 Service infrastructure
 Play girl papacy then public quality

2
C. Jenis jenis e-commerce
 Business to business (B2B)
Business to business E-commerce umumnya menggunakan mekanisme electronic data
interchange. Jenis E-commerce ini dapat dilakukan oleh orang atau pihak yang saling
berkepentingan. Dimana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa kepada
perusahaan lainnya. Pada jenis e-commerce biasanya pembeli memesan barang dalam
jumlah besar.
 Business to consemer (B2C)
Sebenarnya jenis ini sama seperti toko retail pada umumnya dimana produsen juga
dapat menjual produknya secara ecer tetapi yang membedakannya adalah media yang
digunakannya untuk proses transaksi melalui online.

 Consumer to consumer (C2C)

consumer to consumer pada jenis e commerce ini transaksi penjualannya dilakukan


antara konsumen dengan konsumen lainnya. Nah, biasanya jenis e commerce ini
membutuhkan wadah atau perantara untuk menghubungkan serta mempertemukan antar
konsumen sehingga dapat terjadi transaksi.  Banyak metode pembayaran yang dapat
dilakukan misalnya dengan cash on delivery (COD).Saat ini, telah banyak juga website
yang bisa mempertemukan antara penjual dengan pembelinya misalnya saja kaskus atau
OLX

 Consummer to business (C2B)

Pada jenis consumer to business seorang individu menawarkan produk atau jasa ke


perusahaan yang membutuhkannya. Salah satu website C2B adalah freelancer.com
dimana pada situs itu dapat sebagai wadah untuk mempertemukan individu dengan
perusahaan yang sedang membutuhkan jasa freelance atau keahlian lainnya.

 Consummer to administration (C2A)

consumer to administration (C2A) merupakan proses transaksi jual beli elektronik yang


dilakukan antara individu perseorangan dengan pemerintah. Pada Jenis ini contoh e-
commerce C2A jarang ditemui dalam bentuk barang biasanya yang ditemukan hanya
bentuk jasa.

 Business to public administration (B2A)

Business to Public Administration merupakan jenis e-commerce yang menjual produk


maupun jasa kepada lembaga pemerintahan. Jadi, pihak perusahaan akan menawarkan
berbagai jenis produk ataupun jasanya ke pemerintah dan biasanya dilakukan dengan
melakukan tender.

3
D. Standar tecnology E-commerce
   Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan
organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private
 Open Buying on the Internet (OBI)
Dalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya.
 Open Trading Protocol (OTP)
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan
proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan
pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun
oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun
Microsystems.
 Open Profiling Standard (OPS)
Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa
menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
 Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. 

 Secure Electronic Transaction (SET)


SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.
Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung
oleh masyarakat perbankan.
 Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun
kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good
Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.

E. Istilah-istilah dalam E-commerce


 E-cash / electronic cash
E-cash juga disebut  Digital Cash atau Digital Money. Uang tunai yang biasa digunakan sebagai alat
pembayaran kini dapat digunakan secara elektronik dengan cara mengirimkan nomor dari satu
komputer ke komputer lain. 

4
 E- wallet / electronic wallet
Melalui metode pembayaran e-wallet pembayaran dilakukan dengan cara menyimpan
nomor kartu kredit anda ke hard disk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pada e-
commerce yang mendukung sistem pembayaran dengan e-wallet ini, ketika tombol
“pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan secara
aman oleh server perusahaan tersebut.
 Elecrtonic checks
Electronic cheacks pada saat ini sedang di uji coba oleh cybercash, sistem
checkselektronik seperti paynow akan menggambil uang dari aaccount checks dibank.
 Payment getaway
Payment getaway adalah prosedur pembayaran yang dilakukan untuk setiap transaksi
pada sebuah e-commerce. Metode ini bisa dilakukan
secara onsite maupun offsite, tergantung mana yang paling cocok dengan modelnya.
F. Contoh aplikasi E-commerce
 Shoppe
 Lazada
 Tokopedia
 Blibli
 Sorabel
 JI.ID
 Zalora
G. Dampak positif dan negatif E-commerce
Dampak positif dari E-commerce :
 Jangkauan pasar lebih luas (global reach)
 Meningkatkan pendapatan dan mengurangi resiko biaya-biaya lain.
 Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
 Peningkatan manajemen suplier
Dampak negatif dari E-commerce :
 Rawannya penipuan online
 Hilangnya ranah privasi atau pencurian data pribadi
 Gangguan layanan atau gangguan jaringan saat aktivitas online sedang berlangsung
 Kehilangan kepercayaan dari konsumen
 Kerugian yang tidak terduga

5
H. Kendala dalam E-commerce
Menurut survey yang dilakukan oleh commerenceNet para pembeli / pembelanja belim
menaruh kepercayaa kepada E-commerce, mereka tidak apat menemukan apa yang merekacari
di E-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di damping itu
surfing di E-commerce belum lanacr betul. Pelanggan E-commerce masi takut pada pencuri
kartu kredit, rahasia informasi personal merekamenjadi terbuka,dan kinerja jaringa yang kurang
baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akanmenguntungkan dengan menyambung
ke internet, mencari sirus shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti
bagaimana cara memesan sasuatu, dan kemungkinan harus takut apakah nomor kartu kredit
mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus banyak melakukan
banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian gail grant, kepala lembaga
penelitian di commerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasilmengatasi
penghalang tersebut setelah beberapa tahun medatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman web dapat dibuat label yang memberikan
informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine
menemukan sebuah produk secara online.

I. Hubungan hukum antara pelaku dan E-commerce.


Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini indonesia belum memliki perangkat
hukum
Yang mengakomodasi perkembanggan E-commerce. Padahal perantara hukum merupakan
salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang mengatur
perjanjian virtual, maka secara otomatis prjanjian-perjanjian di internet tersebut akan diatur
oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku. Hukum perjanjian indonesia menganut asa
kebebasan berkontrak berdassarkan pasal 1338 KUHPpred. Asas ini memberi kebebasan
kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri
bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat
mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka.
Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, E-commerce menimbulkan perikatan
antara pihak untuk memberikan suatu prestasi. Di dalam hukum perikatan indonesia dikenal
apa yang disebut ketentuan hukum pelengkap. Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari
ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis perjanjian tertentu. Jual beli merupakan
salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPpred, sedangkan E-commerce pada

6
dasarnya merupakan model transaksi jual beli modren yang mengaplikasikan inovasi teknologi
seperti internet sebagai media transaksi.
Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang
perikatan dan perjanjian jual beli yang diatur dalam buku III KUHPpred berlaku sebagai dasar
hukum aktifitas E-commerce di indonesia. Jika dalam melaksanakan transaksi E-commerce
tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesainnya dalam ketentuan
tersebut. Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan
model perjanjian jual beli dengankarakteristik dan eksentuasi yang berbeda dengan odel
transaksi jual beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tetapi
sudah bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual beli konvensional akan kurang
tepat dan tidak sesuai dengan konteks E-commerce. Oleh karna itu perlu analisis apakah
ketentuan hukum yang ada dalam KUHPpred dan KUHD sudah cukup relavan dan okomodatif
dengan hakekat E-commerce atau perluregulasi khusus yang mengatur tentang E-commerce.

J. Perlindungan pembeli dan penjual


 Perlindungan pembeli
Carilah merek yang dapat dipercaya di berbagai situs, cari alamat dan nomor telpon
perusahaan yang situsnya belum anda kenali, carilah segel auntentifikasi seperti TURST.
Selidiki seberapa amannya situs penjual dengan mempelajari prosedur keamanan. Pelajari
jaminan untuk uang kembali, garansi, serta perjanjian perbaikan.bandingkan harga dengan
ditoko biasa. Carilah kesaksian dan pengesahan dalam situs komunitas serta papan buletin yang
terkenal. Kolsultasi dengan lembaga perlindungan konsumen. Periksa consumerworld orang
untuk aftar sumber yang bermanfaat.
 Perlindungan penjual
Para penjual online juga butuh perlindungan, mereka harus di lindungi dari pelanggan yang
menolak untuk membayar dan membayar dengan cek kosong serta dari klaim pembeli bahwa
barang dagangan tidak sampai. Mereka juga memiliki hak untuk dilindungi dari penggunaan
kata serta frase, dan alamat web mereka ( perlindungan merek dagang).

K. Dukungan E-commerce di Indonesia


Dukungan pemerintah yang masi belum jelas di tambah dengan belum adanya kebijakan-
kebijakan yang mendukung perkembangand dari E-commerce ini di keluarkan, belum jelasnya
deregulasi dari system teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang
punngung dari perkembangan E-commerce, perbaikan sistem pabean dan deregulasi dalam ekspor
impor barang.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan melihat penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa E-commerce merupakan sebuah
sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas dalam berbisnis
dengan memanfaaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk serta
mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Aktifitas-aktifitas E-commerce mencakup
berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-
purchasing, online publishing dll.
Pengembangan aplikasi E-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses
yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penggunaan sekuriti dan otorisasi.
E-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen
dapat memeperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antar muka web dipilih dengan
pertimbangan fleksibilitas implementasi, prangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan internet
maupun internet, Kemuahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.

B. Saran
Pada materi di atas pada bagian kendala bagi konsumen dalam e-commerce menjadi salah satu
masalah dalam transaksi jual beli online. Maka pengusaha E-commerce perlu untuk membangun
kepercayaan yang berawal dari kehandalan sistem pelayanan. Karna kepercayaan menemukan peluang
bagi hubungan antar pihak. Bersama –sama, berbagai pihak pengusaha e-commerce perlu untuk
menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap internet dan e-commerce.

Anda mungkin juga menyukai