Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Dewasa dengan Ibu Hamil Anemia di Kelurahan Seketeng

Kec.Sumbawa

Kelompok III :

EDI PURWANTO

EKA MAYASARI

INDAH KURNIA L.A

RUSLAN

RABBIATIL ADAWIYAH

RAHMIWATI

SARTIKA MUHAIMI
LATAR BELAKANG

 Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nosional


65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda.Anemia, gangguan
medis yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi
sekurang – kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden
komplikasi puerperal yang lebih tinggi, seperti infeksi, daripada wanita
hamil dengan nilai hematologi normal.
 Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa
oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan
meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja
jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan
jantung kongestif.
TINJAUAN TEORI
 KONSEP KOMUNITAS

 TEORI CAP ,Anderson dan Mcfarline (2000) menyebutkan bahwa CAP terdiri dari dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan, roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan
delapan subsistem yang mengelilingi inti dan merupakan bagian dari pengkajian keperawatan terdiri dari beberapa tahap
mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi

 Peran Perawat Komunitas

Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dam unit social (Robbins, 2002). Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun
dari luar dan bersifat stabil. Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat oleh
perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah (Widyanto, 2014):

 Pemberi Asuhan Keperawatan (Care provider )


 Peran Sebagai Pendidik (Educator)
 Peran sebagai konselor (Counselor)
 Peran sebagai panutan (Role Mode)
KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL
 Definisi
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah (eritrosit) atau konsentrasi pengangkut
oksigen dalan darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI,
2013).
Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah <11g% pada trimester
1 dan 3 kadar Hb <10,5g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014) awlama kehamilan,
wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hbhanya bertambah
19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi.

 Etiologi
Menurut Irianto (2014) etiologi anemia defiensi bedi pada kehamilan yaitu gangguan pencernaan dan aborpsi,
hipervolemia, menyebabkan aterjadinya pencernaan darah, kebutuhan zat besi meningkat, kurangnya zat
besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

 Tanda Gejala
Tanda dan gejala anemia tidak terlalu jelas untuk kita tandai, seperti mudah lelah, pucat, sesak nafas,
bedebar, sering pusing, lidah luka, nafsu makan menurun, konsentrasi hilang, dan lesu. (Proverawati, 2009).
Menurut Arisman danVerney (2007) tanda dan gejala anemia juga tidak khas dan sering tidak jelas, seperti
lelah, seperti letih, mudah ngantuk, lelah, pusing, malas, nafsu makan menurun, perubahan mood,
perubahan pola tidur, dan ditandai dengan wajah pucat, ikteri, lidah halus, dan bantalan kuku pucat.
 Patofisiologi
Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh kurang zat besi dan biasanya terjadi
secara bertahap. Adapun bebrerapa tahapan-tahapan tersebut : pada stadium 1
tubuh kehilangan zat besi melebihi ukuran, yang menghabiskan cadangan zat besi
dalam tubuh terutama di sumsum tulang. Stadium 2 cadangan zat besi dalam tubuh
berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk membentuk sel darah merah yang
mengakibatkan produksi Hb lebih sedikit. Pada stadium 3 terjadi penurunan kadar Hb
dan Haematokrit. Stadium 4, tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk
membentuk sel darah merah. Mnaka susmsum tulang belakang akan berusaha untuk
menggantikan kekurangan zat besi tersebut, dengan cara mempercepat proses
pemebelahan sel dan menghasilkan sel darah merah baru yang sangat kecil
(Mikrositik). Dan pada Stadium 5, kekurangan zat besi semakin memburuk, dan
gejala-gejala anemia akan tiumbul atau dirasakan. Maka penambahan zat besi pada
ibu hamil sangat diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan pembentukan sel darah
pada janin dan plasent
 Penatalaksanaan Medis
Tindakan umum :

1. Transplasi sel darah.

2. Antibiotik di berikan untuk mencegah infeksi.

3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.

4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.

5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.

6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau. Pengobatan ( untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya ) :

1) Anemia defisiensi besi Penatalaksanaan :

2) Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.

3) Pemberian preparat fe

4) Perrosulfat 3 x 200mg/hari/per oral sehabis makan Peroglukomat 3 x 200 mg/hari/oral sehabis makan

5) Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12

6) Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral

7) Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfuse darah.
Penatalaksanaan Keperawatan

Pada saat kunjungan awal , kaji riwayat pasien


Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal
Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pada awal
kunjungan, yaitu 28 minggu kehamilan dan 4 minggu setelah
memulai terapi.
ASUHAN KEPERAWATAN

 Pengkajian Tahap I
 Geografi
 Demografi
 Pengkajian Tahap II
 Lingkungan fisik
 Status pendidikan ibu hamil
 Keamanan dan keselamatan
 Struktur Pemerintahan
 Sarana dan Fasilitas Kesehatan
 Komunikasi
 Ekonomi
 Rekreasi
No. Data Masalah kesehatan

1 DS : Kurangnya nutrisipada ibu hamil


Dari hasil wawancara beberapa ibu hamil mengatakan bahw a umumnya mereka
makan apaadanya tanpa memperhatikan gizi yang ada di dalam makanan.

DO :
• ibu hamil : 22 orang
• Anemi : 14 orang
• Data dari puskesmas menunjukkan bahwa penyebab dari anemia yang
dialami oleh ibu hamil dikarenakan oleh :
55% karena asupan makanan yang kurang bergizi dan lingkungan yang kurang
bersih
2 DS : Kurangnya pengetahuan ibuhamil
Dari hasil w awancara beberapa ibu hamil tidak tahu pentingnya makanan mengenai
bergizi saat hami. anemia.
DO :
• ibu hamil : 22 orang
• Anemi : 14 orang
• Pengetahauan ibu hamil tentang anemiakurang sekitar (75%)
• Sikap keluarga yang acuh dalam mengatasianemia (30%)
• I bu hamil tidak mengetahui memperhatikanasupan makanan yang dimakan.
Tingkat pendidikan ibu hamil rata-rata sampaiSD
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai anemia berhubungan dengan pentingnya nutrisi pada ibu
hamil.

 Ds : Dari hasil wawancara beberapa ibu hamil tidak tahu pentingnya makanan bergizi saat hamil.

 Do :

• ibu hamil : 22 orang

• Anemi : 14 orang

• Pengetahauan ibu hamil tentang anemia kurang sekitar (25%)

• Sikap keluarga yang acuh dalam mengatasi anemia (30%)

• Ibu hamil tidak mengetahui memprihatinkan asupan makanan yang dimakan

• Tingkat pendidikan ibu hamil rata-rata sampai SMP


PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Masalah kesehatan Besarnya masalah Point pravelen Kesadaran Sumberdaya Skor


masyarakatuntuk yang tersedia
berubah

Kurangnya pengtahuan ibu hamil 4 4 3 4 192


mengenai
anemia
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx TUJUAN Rencana kegiatan
Kurangnya pengetahuan ibu Tujuan umum :setelah dilakukan tindakan1. Berikan informasi tentang anemia
hamil mengenaianemia keperawatanselama 4 bulan diharapkan Rasional :
berhuhungan dengan kebutuhan nutrisi ibu Memberikandasar
pentingnya nutrisi pada ibuhamil hamil terpenuhitujuan khusus : Pengetahuan sehingga pasien dapat membuat
1. Meningakatkan pengetahuan keluarga pilihan yang tepat.Menurunkan ansietas dan
tentang pentingnyanutrisi, khususnya pada dapat meningatkankerjasama dalam program
ibu hamil. terapi.
2. Merawat ibu hamil yang mengalamikurang 2. Tinjau tujuan pasien untukmemeriksa diagnostic
gizi Memodifikasi lingkungan ysng Rasional :
mendukung terhadappemenuhan Ansietas/ kekuatan tentang ketidaktahuan
kebutuhanpada gizi ibu hamil. meningkatkanstress selanjutnyameningkatkan
bebanjantung.Pengetahuanmenurunkan ansietas
penyakitnya.
3. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga
tentangpenyakitnnya dan kondisinya sekarang.
Rasional :
Mengetahui seberapa jauhpengalamandan
pengetahuan klien dankeluargatentang
penyakitnya.
4. Berikan penjelasan pada klien untuk memperhatikan diet makanannya.
Rasional :
Dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan
keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
5. Anjurkan klien dan keluarga
Untuk melaksanakan diet sesuai materi yang telah di berikan
Rasional :
Diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan.
6. Meminta klien dan keluarga mengulanginya.
Rasional :
Mengetahui seberapa jauhpemahaman klien dan keluarga serta
menilaikeberhasilan dai tindakan
yang dilakukan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Dx Implementasi

Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai Memberikan penyuluhan penyakit anemia


anemia berhungungan dengan pentingnya meliputi :
nutrisi pada ibu hamil 1. Pengertian penyakit anemia
2. Tanda dan gejala anemia
3. Jenis makan yang baik dikonsumsi oleh ibu
hamil.
EVALUASI KEPERAWATAN

Dx Evaluasi
Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai anemia 1. evaluasi struktur :
berhungungan dengan pentingnya nutrisi pada ibu • rencana penyuluhan telah dilakuakan seminggu
hamil sebelumacara dilaksanakan
• undangan penyuluhan di sebar sebelum tiga hari
acara.
2. evaluasi proses :
• peserta yang hadir sebanyak 22orang
• 75% peserta aktif bertanya terhaddap materi
penyuluhanyang di berikan oleh pemateri.
• Penyuluhan di laksanakan puskesmas unit 1
3. evaluasi hasil :
• ibu hamil dapat memahami
tentang anemia.
KESIMPULAN
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nosional 65% yang setiap daerah
mempunyai variasi berbeda. Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar Hemoglobin (Hb) dalam
darah <11g% pada trimester 1 dan 3 kadar Hb <10,5g% pada trimester 2 (Aritonang, 2015). Menurut Irianto
(2014) awal masa kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah
18%, tetapi Hbhanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi.

Dari 22 ibu hamil di wilayah kelurahan seketeng terdeteksi 14 orang yg menderita anemia. Setelah dilakukan
pengkajian muncullah diagnose keperawatan Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai anemia
berhungungan dengan pentingnya nutrisi pada ibu hamil. Dilanjutkan dengan penyusunan scoring prioritas
masalah. Dari diagnose yang muncul di rumuskan tujuan keperawatan dan intervensi.

Dari intervensi yang disusun dilaksanakan implementasi pemberian penyuluhan anemia pada ibu hamil di
puskesmas unit 1 kec.Sumbawa yang dirangkaikan dlm kegiatan kelas ibu hamil dan dievaluasi hasil
kegiatan yang dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai