Jika Anda belum benar-benar merawat dan memelihara mesin dan peralatan pabrik
dengan strategi preventive maintenance, maka Anda mungkin akan terkejut dengan manfaat
yang dapat diberikan oleh rencana pemeliharaan aset tersebut bagi bisnis Anda.
Preventive maintenance adalah pemeliharaan rutin, dilakukan untuk memastikan
keandalan aset (mesin dan peralatan) dan menghilangkan potensi kegagalan peralatan
dan/atau downtime yang mungkin terjadi. Preventive maintenance harus dipandang sebagai
pendekatan proaktif yang menetapkan inspeksi terjadwal atas aset untuk memverifikasi
ketergantungan, serta memperpanjang umur aset tersebut.
Aktivitas preventive maintenance atau PM terdiri dari pengecekan berkala dan
penggantian berkala bagian dari peralatan untuk mempertahankan kondisi operasional yang
memuaskan melalui inspeksi sistematis, juga pengamatan untuk mendeteksi dan memperbaiki
pengaturan default-nya sebelum kerusakan total terjadi. Adopsi program PM sangat diperlukan
ketika kualitas produksi terpengaruh karena peralatan yang tidak dapat diandalkan, dan ketika
biaya perbaikan terlalu tinggi karena servis yang tidak terencana.
Program PM yang berhasil pada akhirnya akan memperpanjang umur peralatan dan
mesin dengan memperkirakan kegagalan/kerusakan. Implementasi proses menjamin kinerja
pabrik yang andal dan efisien dengan memastikan bahwa peralatan tidak rusak saat kita paling
membutuhkannya. Mesin terus dipakai dari waktu ke waktu, tetapi penting untuk memahami
bahwa penggantian preventif sebelum kegagalan jauh lebih efisien dalam hal biaya daripada
menunggu konsekuensi potensial dari kegagalan dalam menghasilkan output.
Berbeda dengan perawatan reaktif, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah setelah
terjadi, PM dilakukan sebelum kerusakan komponen terjadi untuk memastikan bahwa bagian-
bagian peralatan berfungsi dengan baik dan dalam kondisi baik.
Kerusakan peralatan dapat menciptakan bahaya keselamatan dan memperlambat proses—
mengurangi output produk dan menyebabkan terbuangnya biaya dan waktu. Menerapkan
prosedur pemeliharaan preventif memastikan bahwa nilai peralatan dipertahankan, dan masalah
dapat diatasi sebelum mereka berkembang terlalu jauh.
Mengapa preventive maintenance begitu penting? Berikut beberapa alasan yang bagus:
1) Mencegah Perbaikan (dan Biaya) Besar
Bereaksi setelah masalah terjadi seringkali menimbulkan biaya yang sangat mahal. Semua
masalah memburuk dari waktu ke waktu dan semakin lama masalah menunggu untuk diperbaiki,
semakin banyak kerusakan yang dapat terjadi. Ini bisa membuat frustasi ketika peralatan rusak.
Yang sebelumnya hanya memerlukan perbaikan kecil sekarang membutuhkan perbaikan besar.
Kerusakan yang tidak terduga juga kemungkinan memerlukan biaya tambahan, seperti
membayar uang tambahan untuk pengiriman suku cadang semalam atau bagi teknisi untuk
bekerja lembur, produksi terhambat, dll. Ketika kita sudah merencanakan tugas pemeliharaan
jangka panjang, perbaikan besar dapat dihindari dan uang pun bisa dihemat.
3) Meningkatkan Efisiensi
Perawatan rutin dalam bentuk inspeksi, penggantian oli, penggantian suku cadang, dan lainnya
dapat membantu peralatan untuk berjalan lebih efisien. Ketika peralatan perlahan-lahan
memburuk, kita mungkin tidak sadar kalau jumlah produksi sedikit demi sedikit mulai menurun.
Namun, banyak kerusakan yang dapat dicegah dengan rencana preventive maintenance yang
tepat. Ketika peralatan beroperasi pada kinerja terbaik, ini memungkinkan penghematan bahan
bakar dan energi.
4) Mengurangi Downtime
Tugas pemeliharaan memang membutuhkan beberapa downtime, tetapi program PM akan
mengurangi dan mengoptimalkan downtime. Ketika masalah terjadi, masalah tersebut dapat
dengan cepat diselesaikan karena pekerja tahu apa yang harus dilakukan dan suku cadang apa
yang harus diganti, yang akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi masalah.
5) Meningkatkan Keandalan
Pelanggan akan mengandalkan bisnis kita untuk mengirimkan atau mendapatkan produk, bahan,
atau layanan tepat waktu tanpa ada penundaan yang tidak perlu. Jika kita menunggu sampai
mesin dan peralatan benar-benar rusak sebelum melakukan perawatan yang diperlukan, maka
peralatan dan mesin yang penting jadi tidak dapat digunakan untuk periode waktu yang
signifikan.
Downtime yang tidak direncanakan dapat berarti jalur produksi yang berhenti, karyawan tidak
bekerja dan tenggat waktu terlewatkan. Downtime besar dapat menyebabkan hilangnya kontrak,
dan penurunan pendapatan.
Dalam bisnis tertentu, seperti hotel dan industri lain yang menghadapi konsumen, tidak dapat
memenuhi tepat waktu dapat berarti kerusakan jangka panjang pada reputasi brand kita. Program
pemeliharaan preventif yang berhasil akan berkontribusi pada waktu pengiriman yang andal,
kualitas produksi yang baik dan dengan demikian meningkatkan reputasi perusahaan.
9) Meningkatkan Produktivitas
Pengurangan downtime mesin dan peralatan menghasilkan peningkatan produktivitas pabrik dan
ketersediaan alat berat.
Meskipun berinvestasi dalam strategi preventive maintenance mungkin tampak seperti
pengeluaran yang signifikan, investasi ini sebaiknya dipandang sebagai investasi hemat biaya
dalam bisnis kita, yang akan menciptakan stabilitas dan efisiensi yang lebih besar dalam jangka
panjang.