Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN KONTRUKSI

DOSEN PENGAMPUH : GUSNIATI BUHARI ST., M, Arch

DI SUSUN OLEH

AL HILAL HAMDI

(732022201007)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG

TAHUN 2022
BAB I

PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum pelakasaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi, pekerjaan
kontruksi, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.
Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-poyek pembangunan gedung
bertingkat, proyek pembangunan airport, jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga
maupun proyek lainnya, secara umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya,
mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek Yang akan
dikerjakan.

Pekerjaan periapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu


proyek konstruksi. Bahan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada saat tender
proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek bersangkutan.
Perencanannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil
peencanaan yang efesien, namun bisa mencangkup segala pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksaan proyek konstruksi tersebut.

Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksaan proyek


kontruksi, antara lain persiapa bahan dan persiapan tenaga kerja.

1. Pengukuran dan Bouwplank


Pada pelaksanaan proyek pembangunan sebuah gedung Pengukuran
danPemasangan Bouwplank adalah pekerjaan awal saat akan mendirikan
bangunansebelum kita memulai pekerjaan struktur seperti pondasi dan
lainnya.
Pengukuran dan bouwplank merupakan pekerjaan pemetaan dan survey
lokasi proyek tesebut meliputi pengukuran terhadap lokasi proyek yang
akan dikerjakan, seperti pengukuran batas luas lahan, pengukuran batas
banguna, pengukuran as bangunan dan dilanjutkan dengan pemberesan
dan pembersihan lokasi proyek, untuk selanjutnya mengerjakan pekerjaan
timbunan dan galian, untuk pekerjaan galian dan timbunan dilakukan jika
diperlukan.
Bouwplank merupakan papan bangunan, terbuat dari material kayu,
bouwplank berfungsi untuk titik as bangunan sesuai dengan gambar denah
bangunan yang telah direncanakan. Untuk pekerjaan pengukuran dan
bouwplank tentu dalm hal ini mengenai luas bangunan, pembatas, dan
lainnya akan berbeda antara proyek satu dengan proyek lainnya, maka dai
itu kejelian membaca denah gambar rencana, keakuratan surveyor dalam
pengukuran juga sampai dengan pembuatan laporan harus
sesuai.Bouwplank adalah balok kayu, bambu, baja ringan atau material
sejenis lainnya yang disertai dengan benang ukur sebagai penanda
batasbatas galian serta pemasangan pondasi bangunan. Pengerjaannya
dilakukan pada tahap awal setelah pembersihan lahan dan sebelum galian
pondasi. Dengan adanya benang ukur tersebut maka penggalian tanah bisa
pas sesuai posisi serta ukuran pondasi yang telah direncanakan.
1. Perhitungan Panjang Bouwplank

Setelah sebelumnya berhitung luas rumah selanjutnya diuraikan dengan cara


menghitung panjang Bouwplank. Patok bisa berupa kayu kaso dan papan
kemudian ditarik benang sebagai garis batas, volume bouwplank dihitung dengan
satuan meter panjang (m1) dalam Rencana Anggaran Biaya Bangunan (RAB).
Perhitungan bouwplank bisa dengan melihat contoh gambar denah seperti di
bawah ini.

2. Perhitungan panjang bouwplank sisi datar


A=5m
B = 1,25 m
C = 2,5 m

D = 2,5 m
E = 2,5 m
Jumlah panjang sisi datar = 5 + 1,25 + 2,5 + 2,5 + 2,5 = 13,75 m.
3. Perhitungan panjang bouwplank sisi tegak
A=6m
B=6m
C = 1,9 m
D = 5,2 m
Jumlah panjang sisi tegak = 6 + 6 + 1,9 + 5,2 = 19,1 mTotal keseluruhan
panjang bouwplank adalah = 13,75 m + 19,1 m = 32,85 m.

2). Perhitungan Volume Bouwplank

Volume bouwplank sendiri memakai satuan meter panjang, sesuai dengan denah
yang ada di gambar di atas, maka :

V = panjang sisi tegak x panjang sisi datar

= 19,1 m x 13,75 m = 262,625 m

3). Analisa Harga


N Uraian Satu Koefisien Harga Jumlah
o. an Satuan Harga (Rp)
(Rp)
A Tenaga
Pekerja OH 0,1000 100.000 10.000
Tukang kayu OH 0,1000 120.000 12.000
Kapala tukang OH 0,0100 120.000 1.200
Mandor OH 0,0050 120.000 600
Jumlah Tenaga 23.800
Kerja
B Bahan
Kayu balok 5/7 M3 0,1200 1.500.000 180.000

Paku 2” – 3” Kg 0,0200 15.000 300


Kayu papan M3 0,0070 700.000 4.900
3/20
Jumlah Harga 222.800
Bahan
C Peralatan 0 0
Jumlah Harga Alat 0
D Jumlah 0 227.800
(A+B+C)
E Overhead dan 10% 22.780
Profid 10%
F Harga Satuan 0 250.580
Pekerjaan
(D+E)
Koefisien analisa tersebut berdasarkan peratuan menteri pekerjaan umum dan
perumahan rakyat (PUPR) nomor 28/PRT/M/2016 tentang analisi harga satuan
pekerjaan bidang pekerjaan umum bagian bouwplank.

4). Menghitung RAB

RAB Bouwplank = panjang x harga satuan

= 262,625 m’ x Rp.25.580,-/m’

= Rp.6.717.947,-

2. Direksi Keet/Gudang/Pagar Proyek

Direksi keet adalah sebutan lain untuk kantor lapangan. Istilah


ini sudah sangat umum digunakan oleh orang-orang yang bekerja di
bidang infrastruktur. Direksi keet prefab juga bisa dijadikan tempat
untuk mengontrol dan melakukan monitoring proyek pembangunan yang
sedang berlangsung

Bangunan gudang material dan peralatan, berfungsi untuk


melindungi material dari pengaruh cuaca seperti material semen dan
insulasi atap, triplek, perlengkapan kerja, material finishing yang
memerlukan tempat penyimpanan. Sebagai tempat penyimpanan material,
bangunan gudang harus memenuhi persyaratan antara lain kondisi ruangan
harus tetap kering dan tidak lembab, karena kondisi ruangan dalam
bangunan gudang mempengaruhi kualitas bahan yang di simpan.

Gudang menyimpan material dan gudang penyimpanan peralatan


dapat disatukan atau dapat juga dipisahkan, hal ini ditentukan besar
kecilnya proyek dan luas lahan gudang penyimpanan. Gudang peralatan
berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan seperti vibartor
untuk pemadatan beton, mesin genset, alat ukur, mesin pemotong keramik,
mesin bor, mesin las, tabung oksigen, tabung lpg, kabel listrik, kabel las,
dan perlengkapan lainnya.

Pagar proyek terbuat dari bahan seng atau zincalum sheet dan di
perkuat rangka dari siku baja atau kayu kaso atau kayu gelam. Pagar
proyek dibuat dengan rapih dan memenuhi unsur estetika, sekaligus dapat
dijadikan papan promosi, bangunan yang akan dibangun.
BAB II

PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

Dalam pengerjaan struktur sering dijumpai pekerjaan pendahuluan berupa


pekerjaan galian tanah. Jika kedalaman galian dan luasan galian masih sedikit,
seperti galian pondasi pada umah tinggal atau bangunan dengan ketinggian
pendek, masih dapat menggunakan alat manual, tapi bila galian tanah sudah
dengan luasan besar maka diperluka alat-alat berat dalam pengerjaannya. Data
tanah yang di dapat dari hasil soil test diperlukan u tuk mengambil keputusan
metoda apa yang kita gunkaan dalam penggalian, terutama untuk galian yang
kedalamannya lebih dari 2 m.

Metoda yang dimaksud adalah apakah galian cukup dialkukan dengan


galian terbuka atau menggunakan DPT (Dinding Penahan Tanah). Pada galian
terbuka kemiringan galian akan mengikuti stabilitas tanah yang didapat dari hasil
laboratorium tanah dan hitungan.Untuk galian yang lebih 2 m, biasanya sudah
harus menggunakan DPT sebagai bagian struktur yang menahan stabilitas dinding
dari keruntuhan. DPT dapat berupa DPT yang nantinya akan dilepas kembali
setelah dinding bangunan/basement selesai terbangun, dan ada DPT yang tetap
tertanam setelah basement selesai terbangun.

DPT sementara/temporary berupa :

- Steel sheet pile - Ground angkur


- Strutting

DPT tetap berupa :

- Diafragma wall (precast/cast in situ)


- Solder pile (pancang/borpile)
- Continues pile (borepile)
Sebelum proses penggalian dilaksanakan ada hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu :

1. Prosedur K3 dalam pekerjaan galian


2. Pemilihan jenis, jumlah dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkan
waktu pelaksanaan dan lokasi proyek

3. Pengaturan arah manuver alat berat dan dump truck yang baik dengan
memperhatikan site installation yang ada

4. Jalan kerja yang memenuhi syarat

5. Pemeliharaan lingkungan sekitar proyek (debu, lumpur bekas material galian, dan
lain-lain).

6. Jam kerja yang diperbolehkan oleh daerah dimana proyek galian dilaksanakan.

7. Menjaga dinding galian dari gangguan cuaca (hujan) dengan menutup sisi galian
menggunakan terpal.

Posisi Alat Berat Dan Dump Truck Untuk Menghasilkan Produksi Galian
Yang Optimal.

➢ Metode Pekerjaan Galian


1. penggalian dilakukan Backhoe dan material langsung di dumping ke
Dump Truck (posisi dump truck yang optimal dimana sudut swing bucket
backhie 45o~ 90o), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi kritis.
2. lereng hasil penggalian tahap 1 harus diproteksi dari gerusan air hujan
dengan mengggunakan terpal plastik (plastik sheet) dan galian tahap kedua
dapat dilaksanakan dengan metode yang sama.
3. penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah
muka air tanah dilakukan pekerjaan dewatering.
4. hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan jarak
disposal dicari jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan diusahakan
tanah galian tidak berjatuhan di jalan dengan cara menutup bak dump
truck dengan terpal.

1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI TELAPAK

1). Pengertian

Sederhanya, pondasi telapak ini biasa juga di sebut sebagai pondasi tapak yang
mengacu pada bentuk ponadi yang melebar di bagian sisi bawahnya. Pondasi tapak terbuat
dari bahan beton bertulang yang memiliki ciri khas bentuk layaknya telapak kaki. Selain
beton bertulang sebagai komponen utamanya, pondasi ini juga terbuat dari batu kerikil,
semen PC, pasir dan besi beton. Untuk pondasi tapak yang lebih besar di agian bawahnya
digunakan untuk meneruskan bangunan hingga ke dalam tanah dengan baik.

Pondasi ini serin digunakan untuk membangun bangunan bertingkat dua atau tiga
karena dinilai lebih stabil dan mampu menahan beban berat. Dalam pengerjaannya,
pengaturan denah pondasi tapak harus ditancapkan ke dalam hingga mencapai bagian tanah
yang keras.

2). Fungsi

Fungsin pondasi tapak ini antara lain :

a. Menahan bangunan apabila terjadi penyesuai bentuk tanah. Dengan menggunakan


pondasi jenis ini, bangunan tidak mudah runtuh meskipun berada di tanah yang labil.
b. Menahan beban live load (beban hidup) dalam fungsi bangunan yang sudah
ditentukan.
c. Membuat bangunan lebih aman saat terjadi becana alam.
d. Menahan beban bangunan secara horizotal dan memastikan tidak ada struktur yang
bergeser.
e. Menahan berat total dari bangunan yang dibangun di atasnya.

3).Jenis pondasi tapak

Jenis pondasi tapak juga dibagi dalam beberapa tipe diantaranya pondasi pelat,
gabungan, dinding, setempat dan tiang pancang. Kelima jenis tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda disesuaikan dengan besar dan tingginya bangunan. Berikut penjelasannya: a.
Pondasi pelat

Jenis pondasi pelat digunakan untuk menahan beban kolom dan dinding bangunan.
Pondasi ini memiliki telapak yang berukuran cukup lebar. Biasanya diterapkan pada
jenis tanah yang tidak stabil agar bangunan tidak mudah bergeser.

b. Pondasi gabungan
Jenis ini disebut juga dengan kantilever, terdiri dari dua pondasi yang digabungkan
menggunakan balok pengikat. Pondasi ini biasanya digunakan untuk menahan dua
kolom sekaligus.

c. Pondasi dinding

Pondasi ini digunakan untuk menyokong beban dinding, Tidak hanya satu turut
menahan bagian-bagian dinding lainnya. Pondasi ini cocok digunakan untuk
bangunna yang berada di lingkungan lereng gunung.

d. Pondasi setempat

Jenis pondasi setempat berbentuk bujur sangkar dan berguna untuk meningkatkan
efektivitas ruang serta menjaga keseimbangannya. Jenis ini juga dikenal dengan
sebutan pondasi telapak kolom atau telapak terpisah.

e. Pondasi tiang pancang

Pondasi tiang pancang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi pada bagian
struktur di bawahnya.

4). Ukuran Pondasi Tapak

Kedalaman dan ukuran pondasi tapak harus benar-benar melalui perhitungan yang
tepat. Pondasi ini memiliki ukuran yang beragam. Namun, standar ukuran pondasi tapak
memiliki kedalaman 1,5-2 meter dengan lebar plat kurang lebih 60 cm, 80 cm atau 100 cm.
Sedangkan, untuk ukuran besi yang dipakai biasanya memiliki diameter 13-16 mm.

5). Kelebihan dan kekurangan

Setiap pondasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang sesuai dengan
fungsinya masing-masing, berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan pondasi
jenis tapak.

Kelebihannya yaitu sebagai berikut :

1. Pondasi ini hanya perlu ditancapkan hingga bagian tanah yang keras, sehingga
tidak perlu menggali tanah lebih dalam lagi.
2. Mampu menahan beban bangunan bertingkat hingga empat lantai.
3. Termasuk pondasi yang tahan lama, tidak mudah runtuh.
4. Apabila proses pengecoran dilakukan secara langsung di lubang galian, proses
pemasangan pondasi ini akan lebih sederhana dibandingkan jenis lain.
5. Biaya pembuatannya terbilang cukup terjangkau.

Sedangkan kekurangannya iyalah sebagai berikut :

1. Pengerjaan tidak bisa sembarangan, harus ditangani oleh ahli konstruksi.


2. Membutuhkan waktu yang lama untuk kering sampai bisa dipindahkan ke lubang
pondasi.
3. Meskipun waktu pengerjaannya sederhana, namun membutuhkan waktu yang lama
hingga 28 hari.

6). Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pondasi telapak.

b. Approval material yang akan digunakan.

c. Persiapan lahan kerja.

d. Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.

e. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.

B. Pekerjaan Penulangan

Untuk pondasi telapak ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan
pondasi dapat berjalan lebih cepat.

Cara perakitan tulangan yaitu:

a. Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat


diketahui dari ukuran pondasi telapak.
b. Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi
setempat tersebut.
c. Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat
pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

C. Pekerjaan pemasangan tulangan

Setelah merakit tulangan pondasi telapak maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemasangan tulangan:

a. Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turun permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
b. Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah
agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak
menjadi karat.
c. Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan Pengecoran.

D. Pekerjaan pemasangan bekisting

Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.

Tahap-tahap pekerjaan bekisting yaitu sebagai berikut :

1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk


penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

E. Pekerjaan pengecoran

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi telapak yaitu :

1. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix


Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan
sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan.
Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi
maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk
pekerjaan struktur menggunakan beton readymix mutu K-200.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti:
semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan
untuk pengecoran.
3. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
4. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran
dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi
untuk pekerjaan selanjutnya.
5. Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area
pengecoran.
6. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
7. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran
adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton
dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
8. Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah
urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
7). Biaya Pondasi Tapak

Dalam pembuatannya, pondasi tapak membutuhkan biaya yang tidak sedikıt


namun juga tidak begitu mahal. Berikut rincian biaya yang harus di siapkan dalam
pembuatan pondasi yaitu sebagai berikut:

a) Kawat untuk mengikat besi: Rp20.000 per kilogram.


b) Pasir hitam: Rp300.000 per reter kubik
c) Batu kerikil dengan ukuran yang sama: Rp93.000 per 0,4 meter kublik.
d) Semen: Rp65.000 per sak.
e) Cetakan papan kayu: Rp25.000 per lembar.
f) Rangka beton besi lonjoran Rp20.000 per lonjor.

2. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI PASANGAN BATU GUNUNG

1). Pengertian

Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung diatas permukaan tanah,
untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut pondasi. Pondasi adalah
bagian dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh berat dari bangunan dan
meneruskannya ke tanah dibawahnya. Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian
tanah.

Pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah


humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik, oleh karena itu dasar
pondasi tidakboleh diletakkan pada lapisan tanah humus ini. Untuk menjamin kestabilan
pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang cukup besar, maka dasar pondasi harus
diletakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai lapisan
tanah asli yang keras. Lebar galian tanah untuk memasang pondasi dibuat secukupnya saja
asal sudah dapat untuk memasang pondasi, karena tanah yang sudah terusik, sama sekali akan
berubah sifat maupun kekuatannya.

Apabila dasar pondasi mempunyai lebar yang lebih kecil, maka daya dukung pondasi
tersebut juga kecil dan lebih mudah amblas kedalam lapisan tanah dibawahnya. Sebaliknya
jika sebuah pondasi mempunyai lebar alas yang lebih besar, maka daya dukung pondasi
tersebut semakin besar pula, sehingga tidak mudah amblas ke dalam lapisan tanah
dibawahnya. Dengan kata lain, makin berat beban bangunan yang harus didukung, makin
besar pula daya dukung tanah yang diperlukan dan makin lebar pula dasar pondasinya.

2). Syarat – syarat Pondasi

Beberapa syarat untuk pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :

a. Dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada
lapisan tanah asli yang keras
b. Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras dan sebagian
lagi pada tanah lembek.
c. Pondasi harus dipasang menerus dibawah seluruh dinding bangunan dan
dibawah kolom kolom yang berdiri bebas.
d. Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi pondasi tersebut harus
dirangkaikan satu dan lainnya dengan balok pengikat (balok, sloof, kopel)
e. Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat
menahan gaya-gaya yang bekerja padanya, terutama gaya desak.
f. Apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang
pondasi dasarnya harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama.

Pondasi yang digunakan adalah pondasi dangkal dengan menggunakan batu belah

dengan bentuk pondasi plat lajur. Pondasi ini sedalam 60cm dan dengan campuran 1:3:10. 3).

Perhitungan volume pondasi

Misalkan :

Panjang pondasi = 10 meter

Lebar atas pondasi = 25 cm

Lebar bawah = 50 cm

Ketinggian pondasi = 60 cm

Volume pondasi per meter = (0,25+0,5)/2 x 0,6 x 1 = 0,225 m3

Jika panjang total pondasi adalah 10 meter, maka kebutuhan totalnya adalah:
0,225x10= 2,25 m3

Di bawah ini adalah contoh perhitunganr RAB pasangan pondasi batu kali 1 pc : 5 ps (1
semen : 5 pasir).
Koefisi Satuan Bahan dan Kebutuhan Harga Biaya
e n (A) (B) Tenaga bahan dan bahan dan (=DxE)
upah (E)
(C) tenaga (F)
untuk
2,25
m3(=Ax2,25)
(D)
Bahan
1,200 M3 Batu belah 2,700 93.750,00 253.125,00
15/20
136,000 Kg Portland 306,000 1.312,50 401.625,00
semen

0,544 M3 Pasir pasang 1,224 125.000,00 153.000,00

Upah
1,500 OH pekerja 3,375 30.000,00 101.250,00
0,600 OH Tukang batu 1,350 42.500,00 57.375,00

0,060 OH Kepala 0,135 45.000,00 6.075,00


tukang

0,075 OH Mandor 0,169 40.000,00 6.750,00


Jumlah total 979.200,00

3. PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI

Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang
ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan
kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor dengan
menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu
pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan
baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai
berikut
:

a. Pertama-tama yang akan dilakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan


dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
b. Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah
ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang
telah ditentukan.
c. Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan
membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram
dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan
perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari
stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan
mengisi ruang antara bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung
lumpur dan, lainlain.

Pekerjaan urugan tanah dilakukan dengan memindahkan tanah dari suatu tempat ke
tempat lain yang hendak diurug. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengubah kondisi
suatu tempat agar memiliki ketinggian dan bentuk yang sesuai dengan keinginan. Urugan
tanah biasanya dikerjakan pada sektor pertanian, infrastruktur, bangunan, dan kerajinan.

Adapun jenis tanah yang dipakai umumnya berupa tanah merah, tanah padas, dan
tanah semi padas. Mengingat pekerjaan ini cukup menguras banyak tenaga, pengurugan
seringkali menggunakan bantuan alat berat seperti excavator, loader, dan truck dump.
Excavator biasanya dipakai apabila area pengambilan tanah mempunyai ketinggian lebih dari
10 meter sehingga jangkauannya lebih panjang. Sedangkan untuk loader lebih tepat
diterapkan jikalau area pengambilan tanah memiliki ketinggian kurang dari 10 meter
sehingga dapat bergerak lebih cepat.

Sementara itu, untuk memindahkan tanah dari area pengambilan ke lokasi


pengurugan, alat berat yang bisa dimanfaatkan yaitu truck dump dengan spesifikasi sesuai
jumlah tanah yang akan diangkat dan kondisi jalan yang dilalui.
Di bawah ini persyaratan yang mempengaruhi suatu pekerjaan urugan tanah bisa dikatakan
baik dan bagus, antara lain :

1. Pemeriksaan Terhadap Situasi dan Kondisi Tanah

Sebelum proses pengurugan tanah dilaksanakan, kontraktor wajib meneliti


terlebih dahulu tentang situasi dan kondisi area. Khususnya mengenai keadaan tanah,
sifat dan luas pekerjaan, serta faktor-faktor lain terkait pengurugan tersebut. Hal ini
akan membantu dalam memastikan ketepatan tanah yang dipakai dan memperlancar
tawar-menawar harga.

2. Pengukuran Tanah Berdasarkan Rencana Gambar

Pengukuran tanah dimaksudkan untuk membuat garis besar pelaksanaan dan


pegangan bagi kontraktor. Pengukuran memanfaatkan alat bantu berupa waterpass,
theodolit, prisma, dan lain-lain. Satuan yang dipakai adalah cm dan m. Titik duga
level ditentukan 40 cm dari permukaan tanah aman setelah direncanakan. Titik duga
ini selanjutnya ditandai dengan palang kayu berukuran 2 m dilengkapi penampang 5 x
5 cm dan beton bertulang berukuran 15 x 15 cm.

3. Persiapan Tahap Awal Proyek

Persiapan dilakukan dengan memasang papan nama proyek sesuai


standarisasi. Bila memakai jalan umum untuk pengangkutan tanah harus mendapatkan
izin dari kementrian terkait. Area proyek juga harus dibersihkan dari hal-hal yang
berpotensi mengganggu jalannya pekerjaan.

4. Persiapan Pekerjaan dan Alat Bantu Kerja

Persiapan pertamakali dikerjakan dengan meratakan tanah. Selanjutnya tanah


tersebut dibuat jalur, saluran air, dan dibentuk sesuai gambar rencana. Antar-pekerja
juga wajib melakukan koordinasi dengan baik supaya pekerjaan proyek menjadi lebih
efektif. Berikutnya dilakukan penelitian tanah pada titik-titik yang diperlukan untuk
selanjutnya dituliskan dalam laporan.

5. Persyaratan Bahan Baku Tanah yang Baik

Untuk urugan, tanah yang digunakan harus bebas dari humus, sampah, akar,
kotoran, dan batu berukuran lebih dari 10 cm. Tanah urug ini bisa diperoleh dari
lokasi di sekitar proyek atau di luar wilayah asalkan memenuhi persyaratan tadi.
Disarankan untuk memilih tanah yang struktunya berbutir-butir agar lebih kuat.
Biasanya tanah yang digunakan untuk urugan berasal dari jenis tanah merah, tanah
padas, dan tanah semi-padas.

6. Tahapan pekerjaan timbunan

Pekerjaan timbunan dilaksanakan juga bagian bangunan yang sudah


dikerjakan (pasangan batu atau beton) sudah cukup usia dan cukup kuat terhadap
gangguan akibat pekerjaan penimbunan dan pemadatan, atas persetujuan Direksi.
Pekerjaan timbunan dilaksanakan layer per layer dan dipadatkan. Ketebalan tiap layer
maksimal adalah 0.20 m. Alat pemadat yang dipergunakan adalah hand stamper.
Hand stamper dipergunakan pada bagian perbatasan antara bidang timbunan dan
bidang struktur.Pekerjaan timbunan tanah random juga dilakukan layer per layer dan
dipadatkan sesuai dengan spesifikasi teknis.

Semua material timbunan, baik dari hasil galian atau dari stock pile ataupun
dari borrow area harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan-bahan organik
seperti tonggak-tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar-akaran dan
sejenisnya, disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan
diameter lebih dari 15 cm atau bahan-bahan lain yang oleh direksi dianggap akan
membahayakan konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah material
yang mempunyai sifat dan gradasi baik.

Bila kadar air material ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air
optimum, maka harus dilakukan pembasahan material timbunan dilokasi pengambilan
atau tempat dimana material timbunan dihampar sebelum dipadatkan. Pemadatan
harus menggunakan hand stamping atau peralatan lain yang disetujui Direksi sehingga
menghasilkan kepadatan 90%. Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk urugan diatas
tanah asli harus rapat air,dan tidak boleh ada rembesan sesudah diisi dengan debit
maksimum.

7. Proses Pelaksanaan

Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga manual.


Material hasil galian yang oleh Direksi dinyatakan tidak layak, tidak akan digunakan
dan disingkirkan dari lokasi timbunan Penghamparan/Penimbunan digunakan
perlapis/perlayer dengan ketentuan min 20 cm tebal lapisan timbunan.Dilanjutkan
dengan menyiramkan air dengan mesin pompa air disemburkan secara sporadis ke
area timbunan sampai tingkat kekedapan sesuai permintaan direksi. Setelah
dinyatakan cukup kering/air sudah benar-benar meresap diadakan pemadatan
menggunakan hand stamper.

Proses pemadatan dilakukan secara roll back baik dengan arah vertikal atau
horizontal bidang timbunan min sistem roll back (bolak-balik) Dilanjutkan ke lapisan
berikutnya dengan sistem yang sama, apa bila hasil timbunan setiap layernya terdapat
penurunan timbunan yang menurut direksi kurang/cacat, maka akan ditimbun dan
dipadatkn kembali. Jumlah material timbunan kembali ternyata kurang untuk
menimbun maka kontraktor pelaksana akan mengadakan bahan timbunan yang sesuai
spesifikasi teknis yang biayanya akan ditanggung oleh kontraktor pelaksana.

4. PEKERJAAN URUGAN TANAH BAWAH LANTAI

Pekerjaan urug tanah adalah tanah hasil galian di urugkan kembali ke selasela
pondasi atau ke tanah yang membutuhkan urugan, kemudian dipadatkan dan diratakan.

5. PEKERJAAN URUGAN PASIR BAWAH PONDASI DAN BAWAH LANTAI

Urugan pasir padat ini biasanya dilakukan pada pekerjaan pondasi, lantai keramik atau
pekerjaan-pekerjaan bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah. Untuk
mendapatkan kualitas urugan pasir yang baik, maka perlu diikuti langkah-lanngkah sebagai
berikut, disertai contoh perhitungan kebutuhan bahan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan :

1. Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
2. Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari
pasir tersebut
3. Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
4. Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja pondasi

Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir bawah pondasi adalah
pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang pondasi yang digali, sedangkan
pengurugan bawah lantai adalah pengurugan permukaan tanah asli sebelum pemasangan
keramik lantai. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5-10 cm sesuai dengan kondisi tanah.
Volume urugan pasir bawah fondasi gambar A

V = tinggi x lebar x S panjang

= 0,05 x 0,45 x 29,5 m

= 0,664 m3

Volume urugan pasir bawah fondasi gambar B

V = tinggi x lebar x S panjang

= 0,05 x 0,70 x 36 m

= 1,260 m3
Volume urugan pasir bawah fondasi gambar C

V = tinggi x lebar x S panjang

= 0,05 x 0,35 x 21 m

= 3,368 m3

Volume urugan pasir bawah lantai gambar D

V = tinggi x luas lantai

= 0,50 x 77 m

= 3,85 m3

Jadi volume total urugan pasir

= volume A + B + C + D
= 0,664 + 1,260 + 0,368 + 3,85

= 6,142 m3

Analisis harga satuan pekerjaan urugan pasir per 1 m2.

Jenis Pekerjaan dan Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Satuan


Tenaga Kerja (Rp) (Rp)

Pasir urug m3 1,2 95.000 114.000

Pekerjaan Orng 0,35 50.000 17.500

Alat ls 1 525 525

Jumlah 132.025

Jadi, total biaya pekerjaan urugan pasir adalah :

= 6,142 m3 x Rp. 132.025

= Rp. 810.897

Sangat perlu diperhatikan, dalam gambar rencana selalu terdapat pasir urug setinggi 1015 cm
dibawah pondasi, dapat diulang fungsi utama pasir urug tersebut adalah untuk menstabilkan
permukaan tanah dan menyebarkan beban, beban yang dimaksut salah satunya adalah beban
gempa. Secara bahasa awam (non teknik) pasir tersebut memiliki sifat gaya gesek (kohesi)
yang sangat kecil, sehingga sebagai fleksibilitas dari keseluruhan bangunan tersebut jika
terdapat beban gempa akan menyelaraskan semua permukaan sesuai irama beban tersebut,
menjadikan bangunan tidak kaku dan mengikuti gaya veritkal beban yang diterima.
Secara logika, jika pondasi bangunan kaku (tanpa pasir urug) dan dapat dicontohkan dengan
diberi sedikit beban vertikal yang dierima akan menimbulkan patahan dan retak dari struktur
tersebut, dikarenakan fungsi struktur tidak kuat kuat menerima beban tarik yang berulang
(gempa).Dapat diperhatikan, Jepang salah satu negara dengan rutinitas gempa paling tinggi,
banyak ilmu dan penelitian lebih tinggi di negara tersebut dalam menghadapi gempa, akan
tetapi hal sederhana yang tidak mereka abaikan dalam pembangunan rumah/gedung
sederhana adalah Pasir Urug bawah pondasi.Pasir urug, item kecil dari sebuah bangunan akan
tetapi mempunyai fungsi yang sangat besar dalam sebuah konstruksi yang sering sekali
terabaikan oleh mandor atau pengawas lapangan dalam pelaksanan pekerjaan pondasi. dan
dapat dipastikan sebelum pelaksanaan kadar lumpur dari pasir urug tidak boleh lebih dari 5%
hal ini sangat mempengaruhi fleksibilitas dari pasir tersebut. Untuk lebih jelasnya berikut
adalah jenis – jenis Pasir Urug :

a. Pasir Gunung
Pasir ini didapat dari hasil galian, butirannya tidak halus namun sekaligus
tidak keras. Adapun isi dari pasir ini adalah pozolan, yakni bahan yang
mengandung senyawa silika alumina. Saat dicampur dengan air dan kapur
padam, ia akan membeku dan menyusun massa padat sukar dalam air.
b. Pasir Kali
Pasir kali didapat dari hasil kikisan batu-batuan yang keras dan tajam.
Tergolong punya butiran cukup bagus, pasir ini lazim dimanfaatkan
sebagai pasir pasangan.
c. Pasir Beton
Jenis pasir ini punya sejumlah warna yang khas, antara lain abu-abu dan
kehitaman. Tingkat kehalusan pasir beton juga sangat tinggi, sehingga saat
digenggam ia tidak membentuk gumpalan padat sehingga mudah buyar. d.
Pasir Pasang
Dibandingkan pasir beton, pasir pasang terasa lebih halus. Hal itu terjadi
karena agregatnya memang lebih kecil dan lebih halus. Meski begitu, saat
kamu menggenggam pasir ini ia justru tidak akan buyar dan malah
bentuknya tetap. Pasir ini memiliki elemen yang lebih padat.
e. Pasir Jebrod (Pasir Merah)

Tampak dari namanya saja, warna pasir ini sudah tentu merah, kadang
merah keoranye-oranyean. Teksturnya kasar dan butirannya besar.
Dengan tekstur tersebut membuat pasir ini sama sekali tidak akan buyar
atau berubah bentuk saat digenggam.
f. Pasir Elod
Umumnya, pasir elod berbeda dengan pasir-pasir yang disebutkan di atas.
Warnanya kadang hitam kelam, kadang juga abu-abu gelap. Butirannya
halus dan kecil, bahkan lebih halus ketimbang pasangan pasir dan pasir
beton.

BAB III

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton menurut definisinya adalah pekerjaan memproduksi beton (campuran
agregat halus, agregat kasar, semen portland, air dan / atau puzzoland (additive)), pouring
(menuang beton) ke cetakan. Pekerjaan Beton dikombinasi dengan pekerjaan bekisting dan
pembesian dan perawatan beton.Bahan utama Pekerjaan Beton salah satunya adalah agregat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

a. Agregat halus, misal pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batuan atau pasir
yang dihasilkan oleh industri pemecah batu, klasifikasi material mempunyai ukuran
butiran diameter terbesar ≤ 5 mm.
b. Agregat kasar, misal kerikil sebagai hasil desintegrasi “alami” batuan atau berupa
batu pecah yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butiran diameter 5 mm – 40 mm
Berdasarkan mutu beton dan penggunaannya dibedakan atas beberapa bagian yaitu
sebagai berikut :
a. Mutu Tinggi (fc’ = 35-65 Mpa), umumnya digunakan untuk beton prategang seperti
tiang pancang, beton prategang, gelagar beton prategang, pelat beton pratengang dan
sejenisnya.
b. Mutu sedang (fc’ = 20 – 35 Mpa), umumnya digunakan untuk beton bertulang seperti
pelat lantai jembatan, gelagar beton bertulang, diafragma, kerb, beton pracetak,
goronggorong beton bertulang, bangunan bawah jembatan.
c. Mutu rendah (fc’=15 – <fc’=20 Mpa), umumnya digunakan untuk struktur beton
tanpa tulangan seperti beton siklop, trotoar dan pasangan batu kosong yang diisi
adukan, pasangan batu..
d. Mutu rendah (fc’=10 – <fc’=15 Mpa), umumnya digunakan sebagai lantai kerja,
penimbunan kembali dengan beton.

Peratawatan beton dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :

1. Perawatan dengan pembasahan


Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi, harus dibasahi
sampai kuat tekannya mencamapi minimal 70% dari kekuatan rancangan beton
berumur 28 hari.
2. Perataan dengan uap
Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara menerus sampai waktu dimana beton
mencapai kekuatan 60% dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
1. PEKERJAAN PONDASI POER PLAT

Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai,
dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua pondasi & kolom
pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari
pondasi 1 dan dilanjut kepondasi berikutnya. Penuangan spesi beton ke pondasi beton dengan
menggunakan talang cor/atau mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami
menngunakan beton jadi (Ready mix).Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal
sebagai berikut :

a) Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur beton, air
compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.
b) Sebelum adukan beton dimasukkan kedalam pompa, dilakukan pengambilan benda uji
dan test slump dari truk mixer. Jika tidak memenuhi syarat maka adukan beton
ditolak.
c) Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang penjangkaran,
diameter tulangan, beton decking dan “kaki ayam” yang harus sesuai dengan gambar
rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
d) Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan
kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.
e) Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan baik.
Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat
dilaksanakan.
f) Pengambilan semple beton kubus/silinder sebagai quality control menagement mutu
material harus mencapak karateristik 250 kg/cm2.
Contoh perhitungan
Data volume yang dikerjakan sebesar 15.68 m3 K250
Material yang dibutuhkan :
Beton cor ready mix K250 1 x 15.68 15.68 m3
Waktu penyelasaian pekerjaan :
Waktu pelaksana 1 hari
Kapasitas 15.68/1 15.68 m3/hr
Kebutuhan tenaga/hari :
Pekerja 2.5x15.68 39.2 org/hr
Tukang batu setengah terampil 0.25x15.68 3.92 org/hr
Kepala tukang batu 0.1x15.68 15.68 org/hr
Mandor 0.01x15.68 0.1568org/h
r
44.8448
org/hr

Alat yang digunakan :


Vibrator concrate 1 unit
Sekop 2 set
Kasut 2 set
Waktu pelaksana :
Dimulai Bulan I
(minggu ke-3)
Durasi waktu 1 hari
Lose waktu 1 hari

2. PEKERJAAN SLOEF 15/25 - K225

Pada umumnya beton dgn kualitas K 225 diperlukan guna menghasilkan bangunan struktural
kategori sedang namun dengan pengawasan yg ketat, ialah bangunan yang membutuhkan
desain detil dan juga type ringan. Sebagai sampel rumah hunian, kos-kosan, rumah toko atau
jalan masuk kompleks. Mutu beton ini termasuk juga dalam level II, satu kelas dgn mutu
beton K 125, K 175, dan K 200.

Kualitas beton K 225 ini baru bakal mempunyai kuat tekan sebesar 225 kg/cm2 sesudah
umur beton 28 hari terhitung sejak dilakukan pengecoran dan dibuatkan sampel benda uji
terlebih dulu yg bermanfaat guna uji tekan nantinya. Benda uji yang dibuat umumnya
berwujud silinder berdiameter 15 centimeter dan panjang 30 centi meter.

Buat kualitas beton K-225, campuran materialnya ialah : (PC) semen 371 kg, (PB) pasir 698
kg, (KR) kerikil 1047 kg, air 215 liter, dan perbandingan w/c ratio sebesar 0,58. Dengan kata
lain, rasio antara PC : PB : KR : Air adalah 1 : 2 : 3 : 0,82 (dalam pembulatan).
Beton kolom utama merupakan struktur utama dalam membangun rumah yang berfungsi
menahan beban. Semua beban di atas akan terurai melalui kolom utama dan dipikul oleh
fondasi telapak. Satuan perhitungan pekerjaan beton kolom utama adah m3.

Rumus perhitungan volumenya adalah :

Volume = (panjang x tinggi) x ∑𝑛

= (0.25 x 0.15 x 3.5) x 10

= 1.323 m3

Dan analisis harga satuan pekerjaan beton kolom 15/25 per 1 m3. adalah sebagai berikut :
Jenis Pekerjaan dan TenagaKerja Satuan Koefisien Harga Jumlah
Satuan Satuan

Beton Cor m3 1 584.850 584.850

Cetakan Beton m2 16.5 76.700 1.265.550

Besi Beton Kg 225 9.635 2.167.875

Upah Pekerja Org 1 370.000 370.000

Jumlah 4.388.275

Jadi Biaya pekerjaan beton sloof 15/25


= 1.323 m3 x Rp. 4.388.275

= Rp 5.805.687

3. PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS 10/10 - K150

1). Pengertian Kolom Praktis

Kolom praktis adalah tiang berupa rangka besi yang digunakan untuk membantu
kolom utama dalam menopang suatu bangunan. Biasanya, jenis kolom ini dipasang secara
vertikal dalam dinding sehingga bentuknya tidak akan terlihat dari luar. Resiko keruntuhan
akibat guncangan juga bisa diminimalisir dengan adanya kolom ini dalam bangunan.

2).Fungsi Kolom Praktis

Kebanyakan dinding bangunan dibangun menggunakan batako, yang pada dasarnya


tidak memiliki kekuatan secara melintang. Sedangkan ukuran dari bangunan itu sendiri tidak
kecil. Akibatnya, jika tidak ada pengikat antar dinding, maka akan memungkinkan terjadi
kerobohan. Fungsi kolom praktis adalah untuk mengatasi hal tersebut.

Secara garis besar, sebutan lain untuk kolom rangka praktis adalah pengikat dinding
konstruksi. Sama seperti tulang pada manusia, kolom ini menjadi rangka yang membantu
mengikat dinding agar tetap berdiri kokoh dan berada pada posisi yang sama seperti saat
dibangun. Di samping itu, jenis kolom ini juga bisa membantu agar bangunan terhindar dari
keretakan.

3). Ukuran Kolom Praktis

Pada umumnya, kolom jenis praktis adalah rangka yang terdiri dari beton. Selain itu,
ada juga material besi dalam rangka kolom yang satu ini yaitu dalam besi begel (besi
berbentuk persegi) dan stek kolom (besi memanjang vertikal) harus diikat kuat dengan kawat
besi. Sebagai referensi, berikut ini merupakan gambar dari jenis kolom tersebut.Ukuran
kolom mengikuti besar dan material bangunan yang disanggah. Jika Anda ingin
menggunakannya pada tembok gedung yang terbuat dari batako, maka ukuran kolom rangka
praktis biasanya berkisar pada 10 x 10 cm, 12 x 12 cm, atau 15 x 15 cm.
Dalam setiap bangunan dengan material yang berbeda, penempatan kolom juga
berbeda-beda. Jika melihat standar bangunan gedung atau rumah pada lokasi perumahan,
idealnya jarak kolom praktis adalah 3-4 meter. Atau menyesuaikan pojok ruangan, karena
titik tersebut merupakan tempat sambungan yang paling rawan retak atau roboh.

4). Cara Menghitung Kolom Praktis

Misalkan, dalam satu dinding batako akan dipasang kolom dengan panjang tiga meter.
Sedangkan, besar kolom rencananya akan dibuat sebesar 15 x 15 cm. Jika setiap begel diberi
jarak 20 cm, maka:

Jumlah begel = 300 : 20

= 15 buah

Besi tulangan = 4 x 300

= 1200 cm = 12 m

Volume kolom = 15 x 15 x 300

= 67500 cm3

= 0,0675 m3\]

Kesimpulannya membutuhkan sejumlah 15 buah besi begel dan 1 batang besi


tulangan berukuran 12 m untuk memasang kolom praktis bervolume 0,0675 m3.
4. PEKERJAAN RINGBALOK 10X10

Ring Balk atau juga biasa dikenal dengan Balok Ring adalah struktur bangunan yang
terletak di atas dinding dan menjadi tumpuan atau dudukan dari rangka atap. Kontur ring balk
sendiri biasanya dibuat seperti kontur sloof, ring balk mengikat pasangan dinding satu dengan
yang lainnya yang dipisahkan dengan kepala plesteran dinding. Ring balk memiliki fungsi
menahan tekanan dari rangka atap dan meratakan beban ke struktur lainnya yang posisinya
berada di bawah, seperti tekanan yang diterima oleh kaki kuda-kuda.

Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 m - 3,5 m untuk
orang indonesia dan 3,5 m - 4,5 meter untuk orang luar negeri. Ukuran ring balk yang biasa
digunakan adalah lebar 20 cm dan tinggi 30 cm atau lebarnya 15 cm dan tingginya 20 cm
dengan tulangan pokok (besi beton) 4d - 8mm dan begel d 6 – 15 cm. Ukuran standar tersebut
untuk menghasilkan ring balk kokoh sehingga mampu menjadi struktur lantai atas (akhir) dan
tumpuan rangka atap yang kuat.

Selain sebagai penopang tekanan utama dari rangka atap seperti dijelaskan di atas,
dengan tinggi 20-30 cm ring balk juga berfungsi sebagai sirkulasi udara, jika letak dari ring
balk terlalu rendah maka udara yang ada di dalam bangunan akan terasa panas.Adapun
beberapa komponen penyusun ring balok tersebut diantaranya yaitu seperti di bawah ini.

a) Beton dengan campuran semen, pasir beton dan kerikil.


b) Kawat beton.
c) Besi baja tulangan.
d) Bekisting ring balok atau cetakan beton.
5. PEKERJAAN BALOK 12/25

6. PEKERJAAN PLAT LANTAI


Plat lantai adalah struktur bangunan yang bukan berada di atas tanah secara langsung.
Artinya plat lantai merupakan lantai yang terletak di tingkat dua, tingkat tiga, tingkat empat,
dan seterusnya. Dalam pembuatannya, struktur ini dibingkai oleh balok beton yang kemudian
ditopang kolom-kolom bangunan.
Pembuatan struktur plat lantai harus memperhatikan ukuran ketebalan plat tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain besar lendutan yang diijinkan, lebar
bentangan atau jarak antar-balok pendukung, dan bahan material yang digunakan. Tingkat
ketebalan minimum dari plat lantai yaitu 12 cm menggunakan tulang berupa 2 lapis besi
beton berdiameter 10 mm dan berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, serta 2 lapis
besi beton berdiameter 10 mm dan berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum.

Berdasarkan bahan material penyusunnya, terdapat 3 macam plat lantai yaitu sebagai
berikut :

a. Plat Lantai Kayu

Plat lantai kayu ialah plat lantai yang terbuat dari kayu. Papan kayu yang
dipakai umumnya memiliki ukuran lebar 20-30 cm,tebal 2-3 cm, dan panjang
menyesuaikan. Papan-papan ini didukung oleh balok yang berukuran 8/12, 8/14, atau
10/14 dengan jarak 60-80 cm. Untuk bentangan 3-3,5 cm, balok kayu ini bisa
dipasang di atas pasangan bata 1 batu atau balok beton agar daya dukung dan
kekuatannya semakin tinggi.

Kelebihan plat lantai kayu di antaranya anggaran yang dikeluarkan relatif


murah, gampang dibuat, dan bobotnya cukup ringan. Di sisi lain, kekurangannya yaitu
hanya bisa diterapkan di konstruksi sederhana, bersifat permeable, gampang terbakar,
tidak bisa dilapisi ubin, cenderung tidak awet, dan terpengaruh cuaca.

b. Plat Lantai Beton


Persyaratan plat lantai yang dibuat dengan beton bertulang tercantum dalam
buku SNI I beton 1991 yang meliputi ukuran ketebalan minimal plat untuk lantai
adalah 12 cm dan plat untuk atap yaitu 7 cm. Plat beton harus diisi tulangan baja
lunak atau baja sedang yang ditumpuk silang dengan diameter minimum 8 mm. Plat
lantai yang mempunyai ketebalan lebih dari 25 cm wajib disokong tulangan baja
rangkap di atas dan bawah.
Perhatikan jarak ideal tulangan pokok berkisar antara 2,5-20 cm atau 2 kali
tebal plat. Untuk melindunginya dari korosi, tulangan-tulangan baja tersebut juga
harus terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm. Beton terbuat dari campuran
semen, pasir, kerikil, air, dan admixture dengan perbandingan tertentu.

c. Plat Kayu Semen

Dinamakan plat kayu semen karena plat ini dibuat dari potongan-potongan
kayu berukuran 80-90 cm yang dicampur dengan semen. Karena tergolong bahan
bangunan yang baru, material ini masih jarang digunakan sebagai bahan pembuat
struktur plat lantai.

Pembangunan plat kayu semen dimulai dengan memasang kayu bangkirai 5/7
dan berjarak 40 cm. Berikutnya susunan kayu tersebut dipasangi ring balk di atasnya,
lalu dicor memakai beton. Terakhir lembaran-lembaran kayu semen ini dipasang
secara berjejeran dan rapat di atas beton, kemudian ditancapkan baut agar terpasang
sempurna.

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi plat lantai beton dilakukan setelah pekerjaan kolom
sudah selesai. Semua pekerjaan plat lantai ini dilaksanakan di tempat kerja atau lokasi yang
telah direncanakan. Pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan meliputi pembesian,
pemasangan bekisting, pengecoran, dan perawatan.Untuk mendapatkan hasil kerja yang
bagus,semua pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan SNI (Standar Nasional
Indonesia).

Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam pekerjaan ini, antara lain :

1. Persiapan
Persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan tingkat
kerataan ketinggian plat lantai. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan ini
membutuhkan alat bantu theodolit. Kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan membuat
bekisting plat lantai. Bekisting tersebut harus sesuai dengan gambar kerja.
Pemotongan plywood yang akan digunakan sebagai bekisting harus cermat sehingga
hasilnya sesuai dengan luasan plat lantai yang akan dibuat. Setelah itu, proses
pembesian plat lantai dilaksanakan di atas bekisting.
2. Pekerjaan
Pekerjaan plat lantai dimulai dari proses pembekistingan plat. Scaffolding
disusun secara berjajar bersama-sama dengan scaffolding untuk balok. Mengingat
posisi plat lantai lebih tinggi daripada balok, maka scaffolding untuk plat pun harus
lebih tinggi serta dibutuhkan main frame tambahan menggunakan joint pin. Anda bisa
memperhitungkan ketinggian scaffolding plat dengan mengatur bagian base jack dan
U-head jack.
Langkah berikutnya yaitu pemasangan balok kayu 6/12 sebagai girder sejajar
dengan arah cross brace. Kemudian pasang juga suri-suri dengan arah melintangnya
di atas girder tersebut. Setelah itu, plywood dipasang sebagai alas dari plat lantai. Tak
lupa, pasang pula dinding untuk tepi plat yang dijepit menggunakan siku.
Plywood ini harus dipasang serapat mungkin untuk mencegah terbentuknya
rongga yang menyebabkan kebocoran saat dilakukan pengecoran.Agar beton yang
sudah jadi nantinya tidak menempel pada bekisting, disarankan untuk mengolesi solar
sebagai pelumas di semua bekisting yang sudah terpasang dengan rapat. Cara ini akan
memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan pembongkaran bekisting. Manfaat
yang lainnya yaitu bekisting tersebut akan terhindar dari kerusakan yang fatal dan
cenderung utuh sehingga masih dapat digunakan untuk pekerjaan yang selanjutnya.
Setelah proses pemasangan bekisting plat lantai telah selesai dilaksanakan,
proses selanjutnya yaitu pengecekan hasil kerja. Lakukan pengecekan terhadap
bekisting yang telah dipasang, terutama pemeriksaan tinggi level bekisting tersebut.
Di sini Anda membutuhkan alat bantu yaitu waterpass untuk mengecek ketinggian
bekisting. Jika hasilnya sudah sesuai dengan rencana, maka bekisting tersebut pun
telah siap untuk digunakan.
Tahap selanjutnya yaitu pembesian plat lantai yang dilaksanakan setelah
pembesian balok. Proses pembesian ini dilakukan secara langsung di atas bekisting
plat. Untuk mempermudah pekerjaan, tulangan-tulangan besi dapat diangkat
menggunakan tower crane untuk dipasang di atas bekisting plat.Lakukan perakitan
tulangan besi ini dengan tulangan bawah terlebih dahulu.Setelah itu, pasang tulangan
besi yang berukuran D100-200.

Pembesian berikutnya dilakukan secara menyilang, lalu ikat menggunakan


kawat. Letakkan beton deking antara tulangan bawah plat dan bekisting alas plat.
Kemudian pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas serta bagian
bawah plat. Lakukan proses ini sampai pekerjaan pembesian plat lantai selesai.
Kemudian lakukan pengecekan untuk memeriksa hasil kerja pembesian tulangan.

Periksalah penyaluran pembesian plat terhadap balok, jumlah dan jarak


tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di plat lantai, beton decking,
kaki ayam, dan kebersihannya. Pembongkaran bekisting plat dilakukan setelah 4 hari
pengecoran. Kemudian setelah bekisting ini dibongkar, lanjutkan dengan pemasangan
sapot sebagai penunjang plat lantai dan beban yang ada di atasnya.

3. Pengecoran

Setelah pekerjaan pembekistingan dan pembesian sudah selesai serta


dipastikan sudah siap, engineer melakukan pengecekan terlebih dulu ke lokasi yang
akan dicor. Jika hasilnya bagus, kemudian engineer membuat surat izin pengecoran
untuk diajukan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas lalu melakukan
survei ke lokasi yang diajukan di dalam surat tersebut. Setelah dipastikan sudah bagus
semuanya, maka konsultan pengawas akan menandatangani surat izin pengecoran.

Proses pengecoran plat lantai harus dilakukan bersama-sama dengan


pengecoran balok. Peralatan pendukung yang digunakan untuk pekerjaan pengecoran
balok antara lain bucket, truck mixer, vibrator, lampu kerja, dan papan perata.Setelah
engineer mendapatkan izin pengecoran dari konsultan pengawas, engineer kemudian
menghubungi pihak beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume
yang dibutuhkan.

Pembersihan ulang area yang akan dicor dilakukan menggunakan air


kompresor sampai benar-benar bersih. Bucket disiapkan dan dibersihkan dari debu
atau sisa pengecoran sebelumnya. Setelah itu, siapkan satu keranjang dorong untuk
mengambil sampel dan test slump cor yang diawasi oleh engineer dan pihak
pengawas. Apabila sudah dinyatakan bagus, maka pekerjaan pengecoran pun telah
siap untuk dilaksanakan.

Contoh benda uji diambil bersamaan selama proses pengecoran berlangsung.


Sampel ini cukup diambil beton yang keluar dari truk saja.Kemudian sampel
dituangkan ke bucket. Dari bucket ini, sampel tersebut diangkut menggunakan TC.
Setelah bucket sudah sampai d tempat yang akan dicor, selanjutnya petugas bucket
akan membuka katup bucket untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.

Pekerjaan dilanjutkan oleh pekerja cor yang akan meratakan beton segar ke bagian
balok terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke plat. Khusus untuk plat lantai, beton diratakan
memakai scrub secara manual. Kemudian lakukan pengecekan level menggunakan waterpass.
Tahap berikutnya yaitu pemadatan dengan vibrator.Tujuannya untuk mencegah terbentuknya
rongga-rongga udara yang dapat mengurangi mutu beton. Pekerja vibrator akan memasukkan
alat ini ke dalam adukan selama 5-10 menit di setiap bagian yang dicor.

Setelah semua area balok dan plat lantai sudah terisi adonan beton, pekerjaan
berikutnya yaitu meratakan permukaan beton segar menggunakan balok kayu yang panjang.
Lakukan pekerjaan ini dengan memperhatikan batas ketebalan plat yang telah ditentukan.
Proses ini dilakukan berulang-ulang kali hingga seluruh area cor telah terisi beton. Untuk
mendapatkan hasil yang bagus, proses pengecoran sebaiknya dilakukan maksimal selama 6-8
jam.

4. Pembongkaran
Pembongkaran bekisting harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk
memperoleh hasil beton yang berkualitas baik serta agar tidak merusak beton
tersebut.Hal ini tidak terlepas dari fungsi bekisting tersebut, selain sebagai cetakan,
berguna juga sebagai penunjang sampai beton benar-benar mengeras.
Untuk pekerjaan plat lantai, pembongkaran bekisting dilaksanakan dalam waktu 4
hari setelah pengecoran. Sedangkan untuk pekerjaan balok, pembongkaran bekisting
dilakukan setelah 7 hari pengecoran.
5. Perawatan
Wajib hukumnya melakukan perawatan terhadap adonan beton selama proses
pengeringan berlangsung. Sebab adonan beton yang mengering terlalu cepat
mengakibatkan hasilnya tidak bagus, retak-retak, dan tidak sesuai rencana.Maka
setelah dilaksanakan pengecoran, lakukan upaya perawatan untuk menjaga mutu
beton. Proses perawatan beton ini dilakukan dengan menjaga agar kondisinya
senantiasa basah dengan menyiraminya. Perawatan ini dilaksanakan selama 7 hari
berturut-turut dengan menyirami tanaman sebanyak 2-3 kali/hari.
7. PEKERJAAN DAK BETON ATAP TEMPAT TANDOM 1. Pengertian

Dak beton adalah komponen konstruksi panel lantai yang terbuat dari
cor beton dan letaknya tidak langsung berada di atas tanah.Dak beton menjadi
salah satu cara untuk memperkuat konstruksi dari segala sisi. Istilah dak
memiliki pengertian sebagai pembatas antara lantai bawah dengan lantai yang
di atasnya. Dak juga ditujukan sebagai konstruksi yang berada di bagian
paling atas.

Selain beton, ada beberapa material membuat dak seperti kayu dan
tanah liat.Sederhananya, dak beton adalah pembatas atau panel lantai yang
terbuat cor beton. Mengingat peran dak terbilang penting terutama jika Pins
ingin menambah lantai, maka pembuatannya harus tepat agar daya tahan
bangunan jadi lebih terjamin.

2. Sifat dan Karakteristik Dak Beton


Dak beton memiliki sifat karakteristik yaitu sebagai berikut :
a. (Grid)

Dibandingkan material lainnya, dak yang terbuat dari beton memiliki


sifat dan karakteristik yang lebih unggul. Berikut ini sifat-sifat yang dimaksud:

b. Impermeabel
Dak beton tergolong impermeabel yang memiliki sifat tidak dapat
dilewati oleh air lantaran tidak memiliki pori-pori.Karena kepadatan beton,
hujan tidak menembus ke dalam pori-porinya.Sehingga beton lebih tahan
terhadap siklus pembekuan, tidak mudah pecah, maupun terkelupas.
c. Tahan Api
Beton banyak dipakai sebagai material pembuatan trotoar, jalan raya,
dan bangunan parkir hingga kapal. Hal ini karena beton adalah salah satu
dari sedikit bahan di dunia yang hampir tidak dapat ditembus baik oleh api
maupun air. Tingkat konduktivitas termal (perpindahan panas) yang
lambat juga berarti atap beton juga lebih kebal terhadap kebakaran.
d. Permukaan Halus dan Warna Rata
Warna ubin beton yang diinginkan diperoleh dengan penambahan
oksida, yang membuatnya lebih rata. Selain itu, permukaannya halus
karena pasir yang sangat bersih yang digunakan dalam proses fabrikasi dan
perlindungan permukaan khusus, yang menjamin keseragaman warna dan
ketahanan aus.Alhasil, rumah dengan atap beton ini bisa diandalkan dari
sisi estetika dan bisa divariasikan dalam berbagai macam gaya arsitektur.
e. Lebih Presisi
Karakteristik selanjutnya yaitu lebih presisi dari sisi dimensi.Teknologi
produksi dak beton memastikan ubin beton digunakan untuk atap.Meski
begitu dalam pembuatannya harus dibuat dalam tempo yang tepat sehingga
hasil dak beton tidak melengkung dan tidak retak.
f. Komponen Alami Tetapi Solid
Beton terbuat dari tiga komponen alami yaitu air, pasir dan
semen.Karakteristiknya pun menjadikan berat dan kekuatan atap beton
memiliki ketahanan terhadap badai dan fenomena cuaca ekstrim
lainnya.Beton juga lebih solid atau kuat sehingga mampu menahan beban
dan berat tanpa kendala.

3. Jenis Atap Beton

Atap dak beton memiliki beberapa jenis yang memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing, diantaranya:

a. Beton Cor Konvensional


Cor dak konvensional adalah beton cair yang terdiri dari
perpaduan beberapa material alam yaitu semen, split, pasir, additive,
air dan diperkuat dengan tulangan besi. Kelebihan jenis ini lebih
mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, tahan lama, kuat,
dan lebih berkualitas.Pengerjaan dikerjakan di tempat dengan waktu
pengeboran selama kurang lebih 28 hari.
b. Beton Ready Mix
Ready Mix adalah istilah untuk beton yang telah di-blend
dengan rangkaian bahan material terdiri dari pasir dengan formulasi
khusus. Kelebihannya jenis ini dapat langsung digunakan tanpa proses
cor di lapangan serta lebih praktis.
c. Keramik Beton
Keramik Komposit Beton atau disebut Keraton adalah
merupakan teknologi alternatif untuk membuat struktur dak lantai
selain dari bahan beton. Material ini biasanya dipakai untuk
membangun plat lantai di tingkat atas.Kelebihannya praktis dan bersih,
lalu hasilnya lebih ringan, tetapi tetap kuat.
4. Kelebihan Atap Dak Beton
Memasang atap dak beton memiliki sejumlah kelebihan dan keuntungan
yang bisa dipertimbangkan, berikut ini diantaranya:
a. Bisa Dibuat Tambahan Ruang
Kelebihan utama yang menjadikan banyak orang memilih atap dak
beton adalah dari sisi kegunaannya.Kalau Pins bandingkan dengan model
atap runcing atau tertutup, Pins bisa menjadikan bagian atap sebagai
tambahan ruang seperti ruang bersantai hingga ruang mencuci.Tak cuma
itu, selain sebagai atap, pengguaan dak jenis ini sebenarnya bisa
diaplikasikan pada berbagai bagian rumah, seperti dinding, lantai, maupun
jalan setapak di taman. Bahkan, kalau Pins ingin membuat desain rumah
mezzanine, jenis konstruksi ini bisa digunakan.
b. Tahan Cuaca
Salah satu manfaat utama dari roof beton adalah kemampuannya untuk
melindungi rumah dari unsur-unsur berbahaya.Bahkan material beton dapat
menahan angin badai, hujan lebat, hingga kerusakan akibat hujan es. Hal
ini membuat mereka sangat mudah beradaptasi dengan iklim
Kanada.Dengan ketebalan tertentu, atap beton ternyata dapat meredam
panas matahari sehingga suhu di dalam ruangan tetap terasa sejuk.
c. Tahan Lama
Kelebihan selanjutnya lebih tahan lama daripada banyak atap
lainnya.Bahkan, atap beton bisa bertahan dalam waktu 30 hingga 40 tahun
jika dipasang dan dirawat dengan benar. Salah satu bangunan beton paling
ikonik, Colosseum Romawi, dibangun pada tahun 80 M, bertahan hingga
saat ini.Tak heran, jenis atap ini juga termasuk ke dalam atap yang kuat dan
tidak mudah rusak. Jadi sangat cocok dipakai pada bangunan yang terletak
di area dengan cuaca ekstrem atau terpaan angin yang tinggi.
d. Perawatan yang Mudah
Soal perawatannya menjadi kelebihan berikutnya karena cenderung
lebih mudah.Pins hanya perlu menyapu dan menyiram bagian dak untuk
menyingkirkan debu.Permukaan ubin beton yang halus juga memberikan
perlindungan tambahan terhadap kelembaban, yang berarti lebih sedikit
lumut dan pembentukan ganggang, serta terhadap efek polusi.Jadi, lebih
mudah untuk merawatnya.
5. Kekurangan Atap Beton
Meski kekurangannya yang banyak, ada sejumlah kekurangan jenis dak ini,
antara lain:
a. Proses pemasangan atap beton lebih sulit dibandingkan jenis atap lainnya.
Dibutuhkan tenaga konstruksi profesional karena memerlukan keahlian
khusus dan waktu pengerjaannya yang tepat waktu.

b. Kalau ingin merenovasi rumah Pins harus membongkarnya secara


keseluruhan dan tidak bisa lagi dikerjakan secara parsial.

c. Kurang disarankan untuk bangunan yang memiliki ukuran kecil karena


dibutuhkan ventilasi yang baik.

d. Bahannya juga lebih berat daripada banyak sistem atap lainnya.

e. Dari segi harga lebih mahal daripada atap aspal dan biasanya termasuk
dalam kisaran harga getar kayu.
6. Tips Membuat Dak Beton
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam pengerjaannya jenis
konstruksi ini harus dibuat dengan benar agar memberikan hasil yang
sempurna. Sebagai gambaran berikut ini tips membuat dak beton yang benar:
a. Awali pengerjaan dak beton dengan kalkulasi dimensi lantai agar jumlah
dan jenis material, peralatan yang dibutuhkan, waktu, jumlah tenaga kerja,
dan biayanya bisa tepat.

b. Jangan menggunakan besi secara berlebihan karena bisa menambah beban


struktur dan lebih mahal. Sesuaikan jumlah besi tulangan dengan
perhitungan yang tepat.

c. Ketebalan dak harus dibuat dengan sesuai yaitu sekitar 12 cm. Sementara
atap beton, rata-rata menggunakan ketebalan minimal 8 cm.

d. Untuk hasil yang maksimal, proses pengadukan harus merata, tidak terlalu
cair ataupun terlalu kental. Usahakan untuk tidak muncul segregasi atau
butiran terpisah yang berpengaruh pada kualitas pengerjaan dan hasil
nantinya.

e. Sesuaikan kualitas dengan kebutuhan struktur, terutama jika Pins berniat


menaruh benda-benda yang memiliki ukuran bobot yang besar seperti
toren air dalam jumlah yang lebih dari satu.

f. Pins bisa menyiramkan air pada dak untuk menghindari pengerasan atap
beton sebelum waktunya.

Anda mungkin juga menyukai