“Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstuktur Dalam Mata Kuliah
FILSAFAT ISLAM “
Disusun oleh :
Hafid
Rosmani
Dosen pembimbing :
Heldison, M.A
T.A 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibnu rusyd adalah sorang filsuf muslim yang keahliannya diakui sebagai filsuf, bahkan
filsafat ibnu rusyd salah satunya memadukan filsafat dan agama sama-sama mncari
kebenaran dengan mengunakan akal. Dan baginya tiada pertentangan antara agama dan
filsafat, agama itu sejalan dengan filsafat tujuan dan tindakkan filsafat sama dngan tujuan dan
tindakkan agama. Filsafat adalah saudara kembar dari agama, keduanya merupakan sahabat
yang pada dasarnya saling mencintai.
Nasiruddin ath thusi ini dikenal dengan ilmuan serba bisa, dia mngembangkan
beragam ilmu dia adalah seorang ulama yang menguasai berbagai ilmu,bukan hanya sorang
filsuf semata, berbagai disiplin keilmuan yang ditulisnya dalam bentuk buku ataupun kitab.
Thusi ini lebih pantas disbut sebagai sarjana yang mahir daripada sorang ahli fikir yang kratif
{filsuf} dan kedudukannya terutama sebagai seorang pengajur gerakkan kebangkitan
kembali.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Filsuf muslim yang muncul dibelahan barat setelah ibnu tufail adalah ibnu rusyd,
kahliannya diakui sebagai filsuf. Nama lengkapnya abu Al-walid Muhammad bin Ahmad bin
muhammad bin rusyd lahir di cordova pada tahun 520 H/1126 M. Keluarganya terknal alim
dalam ilmu fiqh. Ayah dan kakeknya pernah menjadi kepala dipengadilan andalusia. Ia hidup
dalam keluarga akademis ayahnya dan kakeknya sorang ahli fiqh.
Hal ini terbukti, ibnu rusyd bersama sama merevisi buku imam malik, Al-muwattha,
yang dipelajarinya bersama ayahnya abu al-qasim dan dihafalnya. Dia juga mempelajari
⮚ Matematika
⮚ Fisika
⮚ Astronomi
⮚ Logika
⮚ Filsafat
⮚ Ilmu pengobatan
1 Dedi Supriadi, Filsafat Islam Konsep,Filsuf,Dan Ajarannya { Bandung : CV Pustaka Setia, 2013 }, hlm 225
Ibid, hlm 226
upacara- upacara kekhalifahan, ibnu rusyd secara simbolis ditempatkan pada tingkat tertinggi
dalam hierarki al muwwahhidun.
Keterkenalan ibnu rusyd dalam bidang filsafat diawali dari peristiwa khalifah abu yaqub
yang menyuruh ibnu thufail memperknalkannya dengan ibnu rusyd, selanjutnya ibnu thufail
menyarankan kepada ibnu rusyd agar berupaya segara mengulas karangan-karangan
aristoteles, sebagaimana yang diharapkan oleh abu ya’qub yusuf, penguasa tertinggi daulah
muwahhidun. Untuk menyuruh orang meringkas intisari filsafat aristoteles. Sejak ibnu rusyd
mampu meramu dan meringkas pikiran-pikirang filsafat yunani, ibnu rasyd layak disbut
sebagai “ juruulas” dan dengan sebutan itulah dia dikenal oleh masyarakat eropa abad
pertengahan.
2
Dinegeri negeri eropa yang lain ibnu rusyd terkenal dengan nama juru tafsir, maksudnya
juru tafsir filsafat aristoteles.
Dengan realitas yang dialami sebagai qadhi, dokter,dan didukung oleh berbagai
penguasaan ilmu seperti matematika, fisika dll. Ibnu rusyd menjadi ulama dan filsuf yang
sulit ditanggini. Kehebatannya dapat kita lihat dari berbagai karya yang telah ditulis,
meskipun diakhir hidupnya, rusyd mndapat tuduhan besar { mihnah } sehingga ia dibuang
dari tanah kelahirannya.
Kisah kedua mengemukakan, ia telah menulis bahwa Venus itu adalah suci. Kisah
ketika ,mengemukakan. Ia menyangkal Kebenaran historis mengenai orang-orang ‘ad yang
disebut-sebut dalam al-qur’an. Hal itu yang mengakibatkan ibnu rusyd bukan saja dihukum
buang, tetapi juga tulisan-tulisannya dibakar dimuka umum. Sebuah manifesto yang
menentang filsafat dan para filsuf dikeluarkan dan disebarkan disetiap tempat di andalusia
dan marrakusy, Yang melarang studi-studi yang dianggap membahayakan serta
memerintahkan pembakaran semua buku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu semacam itu,
tetapi aib yang di derita oleh ibnu rusyd tidak berlangsung lama. Sekembalinya al mansur
3
Karya-karya teoritisnya memperlihatkan bahwa ia adalah seorang ahli terkemuka
dalam ushul fiqh dan dalam studi atas berbagai pendapat yang ditawarkan oleh beberapa
mazhab besar fiqh { ikhtilaf },
Karya fiqh ibnu rusyd benar-benar memuat sudut pandang filosofis, dalam karya
utamanya, bidayah Al-mujtahid wa nidhyah al-muqtashid, yang sebagian besar ditulis sejak
sekitar tahun 564 H/1168M, sebuah uraian logis tentang hukum islam monumental. Karya ini
merupakan risalah tentang ikhtilaf { ilmuwan perbandingan mazhab } yang menilai dan
mempertimbangkan dalam setiap hal, setiap sudut pendapat-pendapat yang diajukan oleh
berbagai mazhab kecil atau individu terkemuka,bukan hanya oleh mazhab besar.
Sejauh ini, agama sejalan dengan filsafat, tujuan dan tindakkan filsafat sama dengan
tujuan dan tindakkan agama. Yang ada adalah masalah keselarasan keduanya dalam metode
dan permasalahan materi. Jika yang tradisional itu ternyata bertentangan dengan yang
rasional , yang tradisional harus ditafsirkan sedemikian rupa supaya selaras dengan yang
tradisional.
⮚ Qadimnya alam
4
Ibnu rusyd menegaskan bahwa paham qadim-nya alam itu tidak bertentangan dengan
ajaran al-qur’an. Bahkan sebaliknya, pendapat para tolog yang mengatakan bahwa alam
diciptakan tuhan dari tiada justru tidak mmpunyai dasar dalam al-qur’an. Menurut ibnu rusyd,
dari ayat-ayat al-qur’an { Q.S 11:7;41 : 11;21:30 }. dapat diambil kesimpulan bahwa alam
diciptakan tuhan bukanlah dari tiada { al-‘adam } tetapi dari sesuatu yang telah ada. Selain
itu dia juga mengingatkan paham qadimnya alam tidaklah harus membawa pada pengertian
bahwa alam itu ada dengan sendirinya atau tidak dijadikan oleh tuhan. Bagi para filsuf
muslim, alam itu dikatakan qadim, justru karna alam itu diciptakan tuhan, yakni diciptakan
sjak qidam/azali. Karna diciptakannya sejak qidam, alam itu mnjadi qidam pula .
bagaimanapun tuhan dan alam itu tidaklah sama karna tuhan adalah qadim yang mencipta ,
sedangkan alam adalah qadim yang dicipta.
⮚ Kebangkitan jasmani
5
Ibnu rasyd menyebutkan bahwa pertentangan dalam tulisan al-ghazali mengenai
kehidupan manusia pada hari akhirat. Menurut ibnu rasyd , al-ghazali dalam bukunya ,
tahafut al-falasifah menyatakan bahwa tidak ada ulama yang berpendapat bahwa kebangkitan
pada hari akhirat hanya bersifat rohani, tetapi dalam bukunya yang lain , ia menyatakan
bahwa kaum sufi berpendapat bahwa yang akan terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan
rohani. Jadi mnurut ibnu rasyd tidaklah ada ijma’ { kesepakatan } ulama tentang kebangkitan
jasmani pada hari akhirat dan karena itu, paham yang menyatakan kebangkitan di akhirat
hanya brsifat rohani saja, tidak dapat dikafirkan dengan alasan adanya ijma’.
Ibnu rusyd menyatakan bahwa “ semua agama mengakui adanya hidup kedua di hari
akhirat tetapi ada perbedaan pendapat mengenai bntuknya. Yang jelas adalah, menurut ibnu
rasyd, kehidupan manusia diakhirat itu berbeda dngan kehidupan didunia.
Sesuai dengan isyarat hadis nabi saw “ disana akan dijumpai apa yang tak pernah
dilihat mata, tak pernah didengar telinga dan tak pernah terlintas didalam pikiran”
Kehidupan manusia diakhirat adalah lain dan lebih tinggi dari pada kehidupan dunia.
⮚ Pengetahuan tuhan
Ibnu rasyd mnyatakan bahwa filsuf muslim tidaklah mempersoalkan apakah tuhan
mngtahui hal-hal yang juz’i { perincian yang terjadi } pada alam semesta ini atau tidak
mengetahuinya. Seperti halnya setiap ulama islam , para filsuf muslim juga berpandangan
bahwa tuhan mengetahui hal-hal yang brsifat juz’i pada alam ini. Yang mereka persoalkan
adalah bagaimana cara tuhan mngtahui hal-hal yang bersifat juz’i itu. Mnurut ibnu rasyd,
para filsuf muslim berpendapat bahwa pngtahuan tuhan tentang hal-hal yang bersifat juz’i itu
5 Ibid, 234-243.
tidaklah seperti pengetahuan manusia tentang hal-hal demikian karna pengetahuan manusia
mengambil bentuk efek {akibat dari memperhatikan hal-hal juz’i itu} sedangkan pengetahuan
soal merupakan sebab , yakni sebab bagi munculnya hal-hal yang bersifat juz’i itu, selain itu,
ketidak samaan tersebut disebabkan oleh pengetahuan tuhan bersifat qadim, yakni semenjak
azali tuhan mengtahui hal-hal bersifat juz’i di alam semesta ini, betapapun kecilnya hal
tersebut , manusia tidak memiliki pengetahuan sama skali, tetapi kemudian secara berangsur-
angsur, memperoleh pengetahuan setelah memerhatikan bagian demi bagian alam secara
seksama.
Al-ghazali memandang bahwa tuhan maha segala tahu , baik besar maupun kecil, berbeda
dengan ibnu rasyd, tuhan hanya tahu yang universal bukan perkara yang kcil {partikular}.
Ibnu rasyd adalah orang islam yang lahir dibarat {magrib}, ia hidup dibarat, menuliskan
pemikiran-pemikirannya dibarat dan meninggal dunia dibarat, setelah ia wafat pemikirannya
dihidupkan oleh orang-orang barat. Ia tidak dipedulikan oleh orang-orang islam ditimur
{ masyrik } sejak ibnu rasyd meninggal, tradisi rasionalisme dalam filsafat mati. Ia kerap
disebut sebagai filsuf besar terakhir yang memiliki umat islam.
7
Pada tahun 1259 M, nasiruddinpun mulai membangun Observatorium yang megah.
Jejak dan bekas bangunan Observatorium itu masih ada hingga sekarang. Observatium
maragha mulai beroperasi pada tqhun 1262 M,. Pembangunan dan operasional
Observatorium itu melibatkan sarjana dari Persia dibantu astronom dari cina. Teknologi yang
digunakan di Observatorium itu terbilang canggih pada zamannya. Berapa peralatan dan
teknologi penguak luar angkasa yang digunakan di Observatorium itu ternyata merupakan
penemuan nashiruddin, salah satunya adalah ‘kuadrat azimuth. Selain itu dia juga
membangun perpustakaan diobesrvatorim itu. Koleksi bukunya terbilang lengkap, terdiri atas
beragam ilmu pengetahuan. Ditempat itu, nashiruddin tak Cuma mengembangkan bidang
astronomi saja. Diapun turut mengembangkan matematika sta filsafat.
Diobesrvatorim yang dipimpinya itu, nashiruddin ath thusi berhasil mmbuat tabl
prgrakkan plant yang sangat akurat. Kontribusi lainnya yang amat pnting bagi prkmbangan
astronomi adalah kitab zij-ilkhani yang ditulis dalam bahasa prsia dan lalu ditrjmahkan dalam
bahasa arab. Kitab itu disusun stlah 12 tahun mmimpin obsrvatorium maragha. Slain itu,
nashiruddin juga brhasil mnulis kitab trkmuka lainnya brjudul at-tadhkira fi’ilm al-hay’a
7 Ibid, hlm 248-249.
{ mmoar astronomi}. Nashiruddin mampu memodifikasi model semesta pisiklus petolomus
dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keragaman rotasi benda-benda langit.
Nasiruddin meninggal dunia tahun672H/1274M di baghdad dibawah pemerintahan abaqa
{ pengganti hulugu } yang masih mendapat dukungan Sampai akhir hayatnya.
Benar kalau dikatakan bahwa ath thusi adalah seorang ulama yang menguasai
berbagai ilmu, bukan hanya seorang filsuf semata. Hal itu terlihat dari berbagai disiplin
keilmuan yang ditulisnya dalam bentuk buku/kitab. Berikut ini karyanya dengan klasfikasi
ilmu yang dikuasainya.
● Karyanya dibidang logika antaranya :
⮚ Asas al-iqtibas
⮚ At-tajrid fi almantiq
⮚ Syarh-i mantiq al-isyarat
⮚ Ta’dil al-mi’yar
● Dibidang metafisik meliputi
⮚ Risalah dar ithibal i wajib
⮚ Itsati’i jauhar al-mufariq
⮚ Risalah dar wujud-i jauhar-i
⮚ Mujarrad
⮚ Risalah dar itsbat-i ‘aql-i fa’al
⮚ Risalah darurat-i marg
⮚ Risalah sudurkthrat az wahdat
⮚ Risalah ‘ilal wa ma’lulat fushul
⮚ Tassawwurat
⮚ Talkis al-muhassal
⮚ Hall-i musykilat al-asyraf
● Dibidang tika meliputi
⮚ Akhlak-i nashiri
⮚ Ausaf al-asyraf
● Smntara dibidang tologi/dogma
⮚ Tajrid al’aqa’id
⮚ Qawa’id al-‘aqa’id
⮚ Risalah-i i’tiqadat
● Dibidang astronomi
⮚ Al-mutawassihat bain al-handasa wal hai’a
⮚ Kitab at-tazkira fi al’ilmal-hai’a
⮚ Zubdat al-hai’a
⮚ Al-tahsil fil an-nujum
⮚ Tahzir al-majisti
⮚ Mukhtasar fial-ilm ath tanjim wa ma’rifat at-taqwin
⮚ Kitab al bari fii ulum at-taqwim wa harakat al-afak wa ahkam an nujum
● Dibidang aritmatika,gomtri, dan trigonomtri
⮚ Al-mukhtasar bi jabi al-hisab bi at-takht wa at turab
⮚ Al-jabr wa al-muqabala
⮚ Al-ushul al maudua
⮚ Qawaid al-handasa
⮚ Tahrir al-ushul
⮚ Kitab shakl al-qatta
● Dibidang optik
⮚ Tahrir kitab al-munazir
⮚ Mahabis finikas ash-shu’ar wa in itaafiha
● Dibidang seni
⮚ Kitab fi ilm al-mausiqi
⮚ Kanz at-tuhaf
● Di bidang mdikal
⮚ Kitab al-bab bahiyah fi at-tarakib as-sultaniyah
BAB III
PNUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi,ddi.2013.”Filsafat islam konsp,filsuf,dan ajarannya”(hlm.225-258) Bandung : CV
Pustaka Stia