Anda di halaman 1dari 11

Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU

STRATEGIS DAERAH

Permasalahan dan isu-isu strategis daerah merupakan salah satu bagian


terpenting dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah karena
menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah. Dalam Bab ini
dituangkan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja
pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi
permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.

4.1 Permasalahan Pembangunan


Permasalahan pembangunan yang disajikan dalam dokumen RPJMD ini
adalah permasalahan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang
relevan yang berdasarkan analisis yang merujuk pada identifikasi permasalahan
pembangunan daerah dalam perumusan rancangan awal RPJMD. Pada bagian atau
tahap perumusan isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan pembangunan lain
yang tidak diprioritaskan atau bukan menjadi agenda utama rencana pembangunan
daerah dalam 5 (lima) tahun kedepan disajikan dalam kertas kerja perumusan.
Perumusan permasalahan pembangunan dijabarkan secara deskriptif dalam bentuk
uraian kalimat, bagian demi bagian dengan sistematika berurut sesuai urusan yang
terpilih atau sesuai jenis permasalahannya.

Permasalahan Pembangunan di Kabupaten Lombok Timur dapat di


kategorikan menjadi 6 permasalahan utama sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-1


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

Tabel 4.1.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah

PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
1. Belum meratanya 1. kuantitas dan kualitas 1. Rehabilitasi/
pembangunan Infrastruktur masih pemeliharaan jalan dan
infrastruktur wilayah kurang jembatan belum
secara berimbang maksimal
pada bidang 2. Belum berkembangnya
transportasi, energi, pengelolaan jaringan
irigasi, air bersih, irigasi, rawa dan
sanitasi, perumahan jaringan pengairan
dan permukiman lainnya
3. Kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah
belum baik
4. Masih kurangnya
kepemilikan rumah skala
KK dan rendahnya
kualitas perumahan
5. Belum tersedianya
sarana sanitasi yang
layak
2. intensitas interaksi 1. Pembangunan
antar wilayah belum Prasarana dan Fasilitas
kuat Perhubungan masih
minim
2. Pelayanan Angkutan
Laut belum memadai
3. Pelayanan Angkutan
Darat belum memadai
3. Belum meningkatnya 1. Pengelolaan RTH belum
daya dukung dan daya baik
tampung lingkungan
hidup melalui 2. Belum maksimalnya
peningkatan kualitas perlindungan dan
air, kualitas udara dan konservasi SDA
kualitas tutupan lahan
serta peningkatan 3. Masih terdapat
sistem pengelolaan Pencemaran dan
persampahan perusakan lingkungan

4. infrastruktur 1. Masih lambannya upaya


kebencanaan masih Kesiagaan dan
kurang pencegahan bahaya
kebakaran

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-2


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
2. Belum terlaksananya
Upaya Pencegahan dini
dan penanggulangan
korban bencana alam

2. Belum terwujudnya 1. Masih rendahnya 1. Belum maksimalnya


sumber daya manusia Kualitas dan akses pelaksanaan Wajar
yang berkualitas layanan pendidikan dikdas 9 Tahun
melalui peningkatan dasar
2. Masih ada Lembaga
akses pelayanan
PAUD yang belum
kesehatan dan
terakreditasi
rujukan serta
pendidikan yang 3. Masih rendahnya Mutu
bermutu dan pendidik dan tenaga
terjangkau Kependidikan

2. Belum maksimalnya 1. Masih terdapat


kualitas dan akses Kematian Ibu
layanan kesehatan melahirkan dan anak
serta rujukan yang 2. Masih ditemukan Kasus
terjangkau Gizi buruk (Stunting)

3. Masih Rendahnya 1. Belum efisiennya sistem


Daya Beli Masyarakat Perdagangan Dalam
Negeri

3. Masih lambannya 1. Belum 1. Belum terkelolanya


pertumbuhan ekonomi berkembangnya Produksi
daerah karena belum produksi dan Pertanian/Perkebunan
terbinanya ekonomi produktivitas serta dengan baik
kerakyatan dan nilai tambah hasil 2. Masih rendahnya
ekonomi kreatif pertanian produksi hasil
berbasis potensi lokal peternakan
sehingga daya saing
3. Belum tersedianya
masih rendah dan
Sarana dan Prasarana
belum
pemberdayaan skala
dipergunakannya
kecil untuk nelayan
bahan-bahan produksi
dan distribusi usaha 4. Belum optimalnya
dari daerah. ketersediaan sarana dan
prasarana perikanan
budidaya
5. Belum berkembangya
industri kecil dan
menengah industri
kimia, agro dan hasil
hutan

6. Belum berkembangya
industri kecil dan
menengah logam,

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-3


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
mesin, elektronika dan
aneka
7. Masih rendahnya
intensitas perdagangan
antar pulau dan ekspor
8. Belum maksimalnya
upaya penyediaan
pangan utama
2. Belum optimalnya 1. Rendahnya kualitas
pemanfaatan potensi Pemasaran Pariwisata
pariwisata dan usaha 2. Belum berkembangya
ekonomi kreatif Destinasi Pariwisata
3. Belum maksimalnya
kualitas kelembagaan
koperasi
4. Sistem pendukung bagi
UKM/UMKM belum
tertata dengan baik
3. Masih rendahnya 1. Belum maksimalnya
pendapatan asli upaya pengelolaan
daerah pendapatan Daerah
4. Masih rendahnya tata 1. Masih rendahnya iklim
kelola investasi investasi dan realisasi
investasi
5. Ketersediaan lapangan 1. Kesempatan Kerja
kerja masih rendah masih minim
2. Masih kurangnya
kualitas dan
produktivitas tenaga
kerja
6. Rendahnya 1. Kurangnya pembinaan
pemberdayaan PMKS fakir miskin komunitas
adat terpencil dan PMKS
lainnya

4. Masih rendahnya 1. Rendahya kualitas 1. Masih terdapat kasus


pembinaan hidup serta belum kekerasan terhadap
kepemudaan dan olah terpenuhinya perempuan dan anak
raga, kesetaraan perlindungan terhadap
gender dalam perempuan dan anak,
pembangunan sosial, lansia, penyandang 2. Masih tingginya angka
politik, dan masih difabel dan kesetaraan kelahiran
terdapat kasus gender
kekerasan dalam 2. Rendahya prestasi 1. Belum maksimalnya
rumah tangga dan pemuda dan olah raga pelaksanaan pembinaan
kasus kekerasan dan belum tumbuhnya kepemudaan
terhadap anak. jiwa kewirausahaan 2. Belum maksimalnya
upaya Pembinaan Atlet

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-4


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
5. Belum terwujidnya 1. Masih terdapatnya 1. Belum maksimalnya
keamanan dan konflik keagamaan pengetahuan wawasan
ketertiban terutama antar umat beragama kebangsaan
dalam pembangunan dan antar organisasi
kehidupan keagamaan kemasyarakatan
masyarakat yang (ormas)
religius. 2. Tingginya angka 1. Belum maksimalnya
pelanggaran pemahaman tentang
peraturan daerah peraturan daerah
6. Belum terwujudnya 1. Belum Konsistennya 1. Masih terdapat ketidak
Reformasi sistem dokumen sinkronan antar
akuntabilitas kinerja perencanaan dan dokumen perencanaan
tata kelola instansi inovasi daerah pembangunan daerah
pemerintahan yang 2. Rendahnya 1. Masih rendahnya target
baik sehingga kualitas pembinaan tata kelola penyelesaian DPA sesuai
pelayanan publik keuangan daerah KUA PPAS
belum meningkat 2. Masih terdapatnya
kesenjangan laporan
keuangan OPD
3. Masih terdapat tanah
yang belum tersertifikasi
3. Belum maksimalnya 1. Masih rendahnya
upaya penyelenggaran Implementasi SPIP dan
pelayanan publik tindak lanjutnya pada
wilayah I, II, III, dan IV
2. Belum maksimalnya
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
3. Belum maksimalnya
pelayanan pemerintah
kecamatan
4. Belum maksimalnya
mutu dan kualitas
pelayanan BLUD RSUD
4. Belum terlaksananya 1. Belum berkembangya
(SPBE) Sistem Komunikasi, Informasi
Pemerintahan dan Media Masa
Berbasis Elektronik
5. Belum maksimalnya 1. Belum maksimalnya
kinerja ASN penataan Administrasi
Kependudukan
2. Belum maksimalnya
Pelayanan Pencatatan
Sipil
3. Belum maksimalnya
kualitas pelayanan
publik

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-5


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
4. Belum berkembangnya
budaya baca dan
rendahnya Kunjungan
pustakawan
5. Belum maksimalnya
fasilitasi Raperda
6. Masih adanya kasus
Pelanggaran Disiplin
7. Masih terdapat ASN
yang belum ditingkatkan
kapasitasnya
8. Belum maksimalnya
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa dan
Kecamatan

4.2. Isu-Isu Strategis


Isu strategis berasal dari isu-isu strategis yang telah dihasilkan dalam tahap
perumusan. Dalam penyajiannya isu tersebut dijabarkan sebagai berikut.

4.1.1 Isu Strategis Internasional


A. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)
Masih banyak tantangan-tanganan di bawah pelaksanaan SDGs yang
merupakan kelanjutan dari program MDGs, diantaranya bahwa kemiskinan,
malnutrisi kronis, rata-rata pendidikan yang masih jauh dari harapan. Selain itu
dampak pada lingkungan hidup juga sangat penting bagi Kabupaten Lombok
Timur untuk terus diperbaiki kualitasnya. Fokus pelaksanaan SDGs dalam dalam
setiap rencana pembangunan menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

B. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)


Sebagai masyarakat yang dinamis, sudah selayaknya kita harus bisa melihat
lebih banyak dampak positif dari adanya pasar bebas Asia Tenggara atau MEA.
ASEAN Economic Community atau MEA yang secara garis besar terfokus dalam
empat hal, yaitu: (1)MEA sebagai pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara yang
difungsikan sebagai sebuah kawasan kesatuan pasar dan basis produksi.
Terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi tersebut akan menghilangkan
batasan terhadap arus barang, investasi, modal, jasa, dan tenaga profesional

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-6


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

antarnegara di Asia Tenggara. (2)MEA berorientasi untuk membentuk kawasan


ekonomi yang memiliki daya saing tinggi dengan kebijakan-kebijakan,
perlindungan konsumen, dan berbagai macam perjanjian untuk saling menciptakan
kondisi ekonomi yang adil. (3)Menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) yang memiliki daya saing tinggi serta ditunjang dengan kemudahan dalam
mendapatkan modal. (4)MEA terintegrasi dengan perekonomian global sehingga
jangkauan pasar yang diraih negara-negara di kawasan Asia Tenggara jauh lebih
optimal.
Dengan demikian, negara peserta ditantang untuk bersaing secara ketat satu
sama lain termasuk kabupaten Lombok Timur dalam 5 (lima) tahun ke depan.

4.1.2 Isu Strategis Nasional


A. Ekonomi
B. Lingkungan Hidup
C. Tata Kelola Pemerintahan
D. Politik, Hukum dan Keamanan

4.1.3 Isu- Isu Strategis Regional


A. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
B. Upaya Penciptaan Pembangunan Berkelanjutan
C. Isu Tata Kelola Pemerintahan Daerah
D. Isu Peningkatan Perekonomian Wilayah
E. Isu Kehidupan beragama dan bermasyarakat serta berpolitik.

4.1.4 Isu- Isu Strategis Kabupaten Lombok Timur


Isu strategis daerah didapatkan dari pemetaan permasalahan-permasalahan
yang ada dan sinkronisasi dengan isu-isu strategis yang ada di internasional,
nasional dan provinsi sehingga isu strategis daerah Kabupaten Lombok Timur yang
diangkat pada RPJMD Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut:
A. Isu pembangunan infrastruktur berkelanjutan
Konsep utama pembangunan berkelanjutan yaitu bagaimana mengoptimalkan
sumber daya yang ada untuk mengurangi tingkat kemiskinan tanpa merusak
ekosistem atau mengurangi kualitas lingkungan. Pembangunan berkelanjutan
harus mampu mencakup isu-isu pendidikan dan kesehatan, budaya, teknologi

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-7


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

tepat guna, dan penyediaan pangan, air bersih dan perumahan untuk semua
lapisan masyarakat. Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan harus pula
didukung pula oleh sistem infrastruktur berkelanjutan sebagai wadah aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengembangkan potensi daerah.
Konsep lingkungan berkelanjutan perlu diintegrasikan dalam pembangunan
infrastruktur agar tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan baik dalam skala
lokal maupun global. Dalam skala lokal artinya aktivitas yang dilakukan tidak
menghasilkan polusi atau limbah yang dapat mengganggu atau merusak
keseimbangan ekosistem,baik komponen biotik (tumbuhan dan hewan) maupun
komponen abiotik (tanah, air dan udara). Dalam skala global, pembangunan
infrastruktur tidak menimbulkan dampak atau eksternalitas negatif terhadap
keseimbangan alam secara global yang mengakibatkan terjadinya pemanasan
global atau perubahan iklim. Konsep keberlanjutan dalam sumber daya perlu
diupayakan mengingat pembangunan infrastruktur sebagian besar menggunakan
energi yang berasal dari perut bumi yang bersifat unrenewable atau tidak
terbarukan baik untuk transportasi,industri, pembangkit listrik dan fasilitas lainnya.
Selain itu dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah serta banyaknya
alih fungsi lahan darilahan terbuka hijau menjadi lahan tertutup,baik untuk
permukiman maupun industri, akan terus mengurangi ketersediaan sumber
dayaterutama air dan pangan dimasa yang akan datang

B. Isu kualitas sumber daya manusia


Manusia terbentuk oleh tiga faktor, yaitu genetik, lingkungan, dan
kemampuan untuk melakukan perubahan lingkungan sesuai dengan keinginannya.
Hal tersebut mempengaruhi pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus
dan sangat pesat (ledakan penduduk) yang merupakan masalah dan memerlukan
usaha-usaha pemecahan yang serius. Tantangan dari lingkungan alam berupa
iklim, perairan, tanah dan hutan merupakan ancaman bagi manusia yang harus
dijawab dengan akalnya. Meskipun pada kenyataannya, manusia sendirilah yang
mewujudkan ancaman paling besar bagi kelestarian alam maupun kelestarian
manusia itu sendiri. Pemecahan akan masalah tersebut sangat bergantung pada
kualitas sumber daya manusia untuk mencari solusi dari masalah yang
ditimbulkannya.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-8


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

Kualitas sumber daya manusia meliputi: (1) Mental; Kualitas mental


merupakan kualitas yang sangat penting, karena merupakan pendorong untuk
mengadakan perubahan perubahan peningkatan kualitas lainnya. (2) Pendidikan;
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang terpenting sebagai petunjuk kualitas
sumber daya manusia. Pendidikan menambah pengetahuan baik secara langsung
atau tidak langsung menyangkut pekerjaan, maupun mengenai cara dan teknik
menyelesaikan suatu tugas kerja secara tepat guna. (3) Kesehatan; Tolok ukur
kesehatan masyarakat sebagai sumber daya manusia dapat diukur dari
pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal gizi dan nutrisi. Pemenuhan kebutuhan
ini akan diperoleh jika upah seorang pekerja dapat memenuhi kebutuhan fisik
minimum.

C. Isu pembangunan dan pemerataan hasil ekonomi


Dalam mewujudkan strategi pembangunan yang berlandaskan pemerataan
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi pemerintahlah yang memiliki peran
paling sentral dan besar. Karena pembangunan tidak hanya berfokus pada
terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi melainkan pada terwujudnya
kualitas hidup yang lebih baik, pemerataan dan keadilan sosial. Pembangunan
harus menempatkan kepentingan rakyat pada urutan pertama. Jika
ketidakmerataan ekonomi masyarakat semakin menganga, masyarakat yang kaya
semakin kaya dan masyarakat miskin semakin miskin. Pemerataan ekonomi adalah
satu cara untuk menciptakan ketenanggan dalam masyarakat, ketimpangan
ekonomi yang makin lama semakin melebar dari suatu masyarakat minoritas akan
menimbulkan gejolak sosial yang dasyat, kalau tidak sedini mungkin persoalan
pemerataan ekonomi harus cepat direalisasikan. Berdasarkan konstitusi,
pemerintah jelas memiliki peran yang besar, terutama dalam mengatur
perekonomian sebagaimana tercermin dalam Pasal 33 UUD 1945. tentu saja tidak
terbatas pada upaya memberantas kemiskinan melalui pemberian dana. Lebih dari
itu permasalahannya adalah pada pembangunan berbagai sarana dasar seperti
pendidikan dan kesehatan yang mulai dirasakan hasilnya bagi  Bangsa Indonesia
dalam masa sekarang. Peran pemeintah memegang kendali, selain itu kita perlu
menyadari juga bahwa kemampuannya dalam pemerataan hasil  pertumbuhan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-9


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

ekonomi seperti pembangunan semakin kecil. Sehingga dengan adanya hal ini


dibutuhkan juga peran dari sektor swasta yang cukup besar.

D. Isu pemberdayaan gender


Diskriminasi berdasarkan gender masih terjadi pada seluruh aspek kehidupan,
di seluruh dunia. Ini adalah fakta meskipun ada kemajuan yang cukup pesat dalam
kesetaraan gender dewasa ini. Sifat dan tingkat diskriminasi sangat bervariasi di
berbagai negara atau wilayah. Tidak ada satu wilayah pun di negara dunia ketiga
di mana perempuan telah menikmati kesetaraan dalam hak-hak hukum, sosial dan
ekonomi. Kesenjangan gender dalam kesempatan dan kendali atas sumber daya,
ekonomi, kekuasaan, dan partisipasi politik terjadi di mana-mana. Perempuan dan
anak perempuan menanggung beban paling berat akibat ketidaksetaraan yang
terjadi, namun pada dasarnya ketidaksetaraan itu merugikan semua orang. Oleh
sebab itu, kesetaraan gender merupakan persoalan pokok suatu tujuan
pembangunan yang memiliki nilai tersendiri.
Kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan daerah untuk
berkembang, mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif. Dengan
demikian kesetaraan gender adalah bagian utama dari strategi pembangunan
daerah dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat (semua orang)
perempuan dan laki-laki-untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan
meningkatkan taraf hidup mereka. Pembangunan ekonomi membuka banyak jalan
untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam jangka panjang. Agenda Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan memiliki makna yang penting karena setelah diadopsi
maka akan dijadikan acuan secara global, nasional dan daerah sehingga agenda
pembangunan menjadi lebih fokus. Setiap butir tujuan tersebut menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia (HAM) dan untuk mencapai kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, baik tua maupun muda.

E. Isu toleransi umat beragama


Dalam kehidupan beragama sikap toleransi ini sangatlah dibutuhkan, karena
dengan sikap toleransi ini kehidupan antar umat beragama dapat tetap
berlangsung dengan tetap saling menghargai dan memelihara hak dan kewajiban
masing-masing. Manfaat dari sikap toleransi diantaranya: hidup bermasyarakat

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-10


Bab IV -Permasalahan dan Isu-Isu Stratgeis Daerah

akan lebih tentram, persatuan, bangsa akan terwujud dan pembangunan akan
lebih mudah.

F. Isu reformasi birokrasi


Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai
good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur. Melalui reformasi birokrasi, dilakukan penataan terhadap
sistem penyelangggaraan pemerintah dimana penyelenggaraan itu tidak hanya
efektif dan efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam
perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 4-11

Anda mungkin juga menyukai