Anda di halaman 1dari 13

Baterai Lithium Li-ion Pack 12 Volt

Program Studi : Teknik Mesin Otomotif


Mata Kuliah : Kelistrikan Otomotif
1. Pengenalan Baterai Lithium Li-Ion
Baterai Ion lithium (biasa disebut Baterai Li-ion atau LIB) adalah salah satu anggota keluarga
baterai isi ulang (rechargable battery). Di dalam baterai ini, ion lithium bergerak dari elektroda negatif ke
elektroda positif saat dilepaskan, dan kembali saat diisi ulang. Baterai Li-ion memakai senyawa lithium
Interkalasi sebagai bahan elektrodanya, berbeda dengan lithium metalik metalik yang dipakai di baterai
lithium non isi ulang. Baterai ini merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan
elektronik portabel, karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori, dan
mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan. Selain digunakan pada peralatan elektronik
konsumen, LIB juga sering digunakan oleh industri militer, kendaraan listrik, dan dirgantara. Sejumlah
penelitian berusaha memperbaiki teknologi LIB tradisional, berfokus pada kepadatan energi, daya tahan,
biaya, dan keselamatan intrinsik.

Karakteristik kimiawi, kinerja, biaya, dan keselamatan jenis-jenis LIB cenderung bervariasi.
Barang elektronik genggam biasanya memakai LIB berbasis litium kobalt oksida (LCO) yang memiliki
kepadatan energi tinggi, namun juga memiliki bahaya keselamatan yang cukup terkenal, terutama ketika
rusak. Litium besi fosfat (LFP), litium mangan oksida (LMO), dan litium nikel mangan kobalt oksida (NMC)
memiliki kepadatan energi yang lebih rendah, tetapi hidup lebih lama dan keselamatannya lebih kuat.
Bahan kimia ini banyak dipakai oelh peralalatan listrik, perlengkapan medis, dan lain-lain. NMC adalah
pesaing utama di industri otomotif. Litium nikel aluminium oksida (NCA) dan litium titanat (LTO) adalah
desain khusus yang ditujukan pada kegunaan-kegunaan tertentu.
Keunggulan dan kelemahan utama baterai Li-ion, relatif terhadap jenis baterai lain, Energi jenis
yang tinggi (sampai 240 Wh/kg) dan densitas jenis yang tinggi (sampai 640 Wh/L) produk komersial
membuatnya menarik untuk aplikasi yang sensitif terhadap berat dan volume. Baterai Li-ion
menawarkan laju pemakaian sendiri yang rendah (2-8% per bulan), umur siklus panjang (lebih besar
daripada 1000 siklus), dan rentang suhu operasi yang lebar (sel komersial bisa diisi pada 0-45 oC dan
dipakai pada -40-65oC), yang memungkinkan pemakaiannya pada berbagai macam aplikasi. Sel tunggal
umumnya beroperasi antara 2,5 dan 4,3 V, kira-kira 3 kali tegangan sel NiCd dan NiMH.
Kelemahan baterai Li-ion adalah baterai rusak ketika dipakai dibawah 2 V dan menguap ketika
tegangan berlebih. Oleh sebab itu, baterai Li-ion umumnya menggunakan alat manajemen sirkuit dan
pemutus mekanis untuk memberi perlindungan terhadap pemakaian berlebih, pengisian berlebih atau
kondisi suhu berlebih. Kelemahan produk Li-ion yang lain adalah mereka kehilangan kapasitas permanen
pada suhu tinggi (65oC) dan menjadi tidak aman ketika diisi dengan cepat pada suhu rendah (<0 oC).

Keunggulan Kelemahan

Sel tersegel; tidak perlu perawatan Harga awal sedang

Umur siklus panjang Rusak pada suhu tinggi

Rentang suhu operasi lebar Perlu perlindungan sirkuit

Kehilangan kapasitas dan berpotensi untuk


Umur simpan lama
terlalu panas ketika diisi berlebihan

Kemungkinan menguap dan mungkin terlalu


Laju pemakaian sendiri rendah
panas ketika dibanting

Mungkin menjadi tidak aman ketika diisi


Kemampuan isi cepat
dengan cepat pada suhu rendah (<ooC)

Kemampuan pemakaian laju tinggi dan daya


tinggi

Efisiensi Coulomb dan energi tinggi

Energi jenis dan densitas energi tinggi

Tidak punya pengaruh memori

Banyak kemungkinan kimia menawarkan


fleksibitas rancangan

Dapat dibuat dalam wadah plastik


Keunggulan Kelemahan

dialuminasi sebagai sel kantong atau polimer

2. Cara merangkai baterai 12 Volt dari 3 baterai lithium Li-ion


1. Yang diperlukan adalah 3 unit baterai untuk mencapai 12 volt.
a. Setiap baterai lithium memiliki voltase 3,7V/DC. Dengan 3 baterai akan mencapai voltase rata rata
10.8V/DC.Jadi bukan konstan output 12V/DC.
b. Bila 3 baterai dalam kondisi penuh (full charger), masing masing output power baterai mencapai
4.2V/DC, maka output maksimum pada puncaknya 12.6V/DC atau diatas 12V/DC.
c. Kisaran baterai mendekati posisi kosong sekitar 3,2V/DC atau setara 3x 3,2V menjadi 9,6V DC.
Jadi baterai pack yang anda buat dengan 3 sel baterai, memiliki output dari 12,6V - 9,6V.
Dengan 3 baterai, asumsi mengunakan masing masing kapasitas baterai 2000mAh. Maka output
maksimum baterai 12.6V/DC 2000mAh. Karena baterai dipasang dengan seri untuk meningkatkan
voltase 12V. Dengan kekuatan baterai 12V, diperlukan sebuah perangkat board pengaman
(Protection Board) yang disebut BMS – Battery Management System Board BMS memiliki beberapa
tipe, misal BMS 2S untuk 2 baterai cell, BMS 3S untuk 3 cell baterai dan seterusnya. Perangkat BMS
akan dihubungkan ke baterai sesuai urutannya. Tujuannya melindungi setiap baterai dari over
charger sehingga sirkuit baterai lithium dapat memutus arus. Khususnya ketika terjadi short, sirkuit
akan memutus arus power keluar secara otomatis. Arus baterai akan terhenti sementara waktu.

Tipe board BMS yang diulas saat ini disebut BMS 3s. Output dari perangkat dapat diberikan
beban maksimum 12V 20A. Walau angka 20A adalah teori, dan tentu saja tidak jelas perangkat 12V
seperti apa yang memerlukan arus beban sebesar 20A. Pada bagian board akan dipisah jalur arus
baterai, dari 1 – 2 - 3 baterai memiliki jalur tersendiri. Dan terlindung dengan transistor untuk
pengaman.
Harga BMS 3S dapat dibeli dengan rentang harga 15 ribu sampai 40 ribu.
Dibawah ini board dengan maksimum output 20A, walau tidak menjanjikan mampu memberikan output
20A 12V. Mungkin yang dimaksud 20A adalah beban maksimum. Dan stabilnya mungkin saja hanya 1/3
atau sekitar 5-6Ah Yang lebih besar model board BMS dibuat dengan beban output 40A untuk beban
puncak dan tertinggi 100Ah 12V/DC Output power Arus Ampere juga dipengaruhi daya tahan baterai.
Bila mengunakan baterai high drain, umumnya dapat mencapai beban arus maksimum. Karena setiap
jalur
baterai
dan beban
akan
dilewati
arus yang
sama.

Untuk

memasang jalur kabel antar baterai seri dengan board BMS 3s seperti gambar dibawah ini. 4 titik di PCB
terhubung dengan kutub masing masing baterai lithium. Urutan pemasangan baterai tidak boleh salah,
atau anda akan mendapatkan masalah "besar".

2 titik di PCB lain, untuk output power ke perangkat serta pengisian dengan charger baterai khusus 12V.
Dari skema diatas, kita dapat mengunakan baterai holder, atau menyolder langsung ke baterai
(pastikan posisi baterai memang aman dan resiko ditanggung anda). Setelah semua rangkaian dirakit,
berikan perlindungan di setiap titik kabel baterai dan PCB BMS 3s. Agar tidak terjadi short dari luar, atau
diberikan penutup untuk pengaman.

Dengan power 12V, menjadi sebuah baterai pack 12V. Kita dapat mengunakan sebagai baterai portabel.
3. Pengaplikasian Baterai Lithium Li-ion pada Mini pump Water
Spray
1. Diagram cable route with BMS 12.6V DC 3 cell lithium batteries.

2. Soldering cable, recommend with AWG cable for high power output.
3. Install socket input and output power from Battery Pack 12.6V.
4. Design cable route with battery holder, BMS 3S circuit protection board, and jack input/output
power connector.

5. Test output power with 3 battery 18650.


6. Final design battery pack 12.6V with cover.
7. Test load battery with mini pump 12V 2A.
Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Baterai_ion_litium -Baterai ion lithium

https://elkimkor.com/2020/08/17/baterai-litium-ion/ -Baterai Lithium-ion

http://www.obengplus.com/artikel/articles/361/1/Cara-membuat-baterai-12V-DC-dengan-3-baterai-
pack-18650.html -Cara membuat baterai 12V DC dengan 3 baterai pack 18650

https://youtu.be/z9ScVirkosw -Lithium cells in Series with BMS 3S 12V battery pack 18650 3 batteries

Anda mungkin juga menyukai