Anda di halaman 1dari 9

BUSINESS PLAN

A. Sistematika Business Plan


Business Plan adalah rencana tertulis yang menjelaskan tentang bagaimana
suatu kegiatan bisnis dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
dicapai. Business plan yang baik memiliki struktur dan penulisan yang terstruktur.
Penulisan terstruktur menjadikan business plan mudah dibaca, dipahami, dan
dipelajari oleh orang-orang yang berkepentingan (pelaksana, rekan usaha, investor,
banker, dan sebagainya) (Ramelan, 2008).
Pengertian lain dari Perencanaan Bisnia (Business Plan) adalah rencana-
rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi
sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-
permasalahan dan peluang yang ada. Banyak orang berpikir bahwa perencanaan
bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau sebuah proposal untuk mencari pinjaman
dana ke pihak perbankan atau bagaimana mendatangkan investor baru dalam bisnis.
Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan bisnis juga penting untuk suatu
bisnis yang sedang berjalan. Bisnis membutuhkan perencanaan untuk pertumbuhan
yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas (Supriyanto,
2009).

B. Profil Bisnis
1. Sejarah Perusahaan/Bisnis (Company/Business History)
Bagian ini menjelaskan sejarah singkat bisnis perusahaan sampai dengan saat ini.
Dari sejak pertama kali produk mula-mula diperkenalkan dan kendala-kendala
utama yang telah dihadapi.
2. Pertumbuhan dan Keuangan Perusahaan (Financial Review)
Menetapkan penjualan dan keuntungan dengan jelas, serta menggaris bawahi
bagaimana cara mencapai hal tersebut. Sebaiknya penjelasan business plan ini
menggunakan bantuan grafik (sales and profitability objectives for any
alternative period, ex.: five years period), karena hal ini dapat menjelaskan secara
visual mengenai keadaan keuangan perusahaan.
3. Aspek Hukum dan Kepemilikan (Legal Structure and Ownership)
Menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kekuatan hukum. Biasanya penentuan
bentuk perusahaan telah ditetapkan pada tahap awal perusahaan didirikan,
apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan perseorangan, sebuah joint
venture atau persero yang akan menjual saham kepada public.
4. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan (Company Location and Facilities)
Menjelaskan di mana tempat atau lokasi perusahaan melakukan bisnisnya, apa
saja pabrik atau kantor yang dimiliki atau disewanya, bagaimana kebutuhan
lokasi pada masa yang akan datang, apakah akan ada pengembangan atau
keputusan pindah lokasi.
5. Rencana Keuangan untuk Bisnis (Plans for Financing The Business)
Pada umumnya, investor menyenangi proposal keuangan yang jelas mengenai
kebutuhan modal kerjasama dan usulan kesepakatan tentang kewajiban dan
utang, serta bagaimana jaminan dan tanggungan pribadi yang akan ditawarkan
terhadap investasinya.

C. Market Share
1. Analisis Industri (Industry Analysis)
Pada bagian ini, pertanyaan-pertanyaan berikut harus dijawab :
Berapa besar ukuran pasar yang ada?
Dalam jangka panjang, bagaimana pasar akan dikembangkan?
Jika di kemudian hari dilakukan penjualan ke luar negeri (ekspor), bagaimana cara
mencapainya?
2. Pasar Sasaran (Target Market)
Bagian ini menjelaskan, pasar khusus mana yang menjadi target penjualan produk
dari total pasar yang ada.
3. Profil Konsumen (Customer Profile)
Memberitahukan siapa yang diharapkan menggunakan produk; untuk keperluan apa
produk tersebut nantinya, siapa yang pernah membeli produk ini sebelumnya, dan
mengapa mereka membeli produk tersebut.
4. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Menjelaskan konsumen mana saja yang menjadi sasaran. Segmentasi ini bisa ditinjau
dari berbagai hal, bisa menurut segi geografis, demografis, maupun psikografis.
5. Pesaing Utama atau Pesaing Potensial (Major Competitors and Participants)
Memaparkan bagaimana persaingan pasar saat ini dan perkiraan pada masa yang
akan datang; apakah pasarnya benar-benar kompetitif, jika pasar tidak kompetitif,
maka perlu dijelaskan alasannya; seberapa besar pesaing utama, bagaimana kekuatan
financial serta perbandingan produk pesaing dengan produk Anda; apa yang menjadi
halangan untuk memasuki pasar yang baru.
6. Proyeksi Pertumbuhan Pasar dan Sasaran Mangsa Pasar (Projected Market Growth
and Market Share Objectives)
Berisi komentar singkat terhadap kecenderungan social, geografi, dan demografi
yang mendukung kesimpulan dari peramalan pasar. Ramalan pasar sebaiknya juga
didukung oleh data industri dan data ekonomi umum maupun swasta yang tersedia.

D. Strategi (Teknologi dan Informasi)


Era digital meliputi internet menjadi tools penting karena mempunyai kekuatan
untuk meraih jaringan yang luas dan memberikan kemampuan untuk berbicara
kepada seseorang. Strategi dalam konteks teknologi dan informasi yang dapat
dilakukan yaitu:
1. Memasang merek di web
Di dunia online dimana konsumen tidak dapat melihat atau menyentuh produk
anda, nilai merek andalan yang menciptakan kepercayaan diri dan mendorong
konsumen untuk melakukan bisnis dengan anda. Bekerja keras untuk
mengidentifikasi pasar untuk merek anda dan menggunakan kehadiran online
anda untuk berkontribusi terhadap audiens anda. Selalu bertujuan untuk
memberikan nilai tambah kepada konsumen online.
Untuk mempromosikan merek anda, situs web anda harus mempunyai alamat
yang efektif, cepat diakses dan petunjuknya mudah dan haru memberi semuan
pengunjung nilai yang baik.
2. Meluncur ke Marketing Online
Marketing langsung bekerja dengan sangat baik secar online karena fasilitas
internet kontak satu-satu. Marketing langsung di internet mempunyai
keuntungan utama karena membuat organisasi dapat meraih hasil dengan mudah
dan memperoleh uman balik dengan cepat saat menguji kampanye marketing
baru. Untuk mengumpukan informasi dengan kualitas yang bagus anda perlu
pengunjung untuk ikut serta dalam rincian pribadi (Haniff, 2017).

E. Produksi Barang dan Jasa


1. Ringkasan Produk
Berisi penjelasan mengenai produk secara tepat. Dan apabila perusahaan
membuat lebih dari satu produk, maka masing-masing produk yang dibuat harus
dijelaskan secara terpisah.
2. Keunikan Produk
Bagian ini menjelaskan apa yang membedakan produk anda dengan produk-
produk yang lain, yang membuat konsumen akan membeli produk anda. Hal ini
mungkin pengantaran (delivery), harga, atau pengepakannya.
3. Deskripsi Produk
Penjelasan tentang hakikat sesungguhnya dari produk yang ditawarkan; apa
manfaat produk tersebut.
4. Perbandingan dan Pengembangan (Research and Development (R&D) )
Penelitian apa yang sedang dilakukan pada saat ini dan berapa jumlah uang yang
diperlukan untuk pembiayaan di masa mendatang; apakah dalam bisnis tersebut
diperlukan R&D yang kokoh agar menjadi sukses; bagaimana dengan aktivitas
serupa yang dilakukan oleh pesaing, dan sebagainya.
5. Hak Paten dan Merek Dagang
Bagian ini harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan:
- Apakah ada masalah dalam hak paten dan merek dagang dari produk
perusahaan anda?
- Sudahkah perusahaan anda mendapat lisensi dari perusahaan lain untuk
menggunakan hak patennya atau merek dagangnya?
6. Produksi dan Kapasitas Produksi Terpasang
Dalam hal ini dijelaskan fasilitas dan kapasitas yang terpasang saat ini dan
rencana penambahan produksi maupun penambahan kapasitas terpasang untuk
memenuhi proyeksi pertumbuhan pasar.
7. Proses produksi
Berisi bagaimana flow (prosedur) pembuatan produk tersebut selama fabrikasi,
apakah dalam proses fabrikasi diberikan nilai tambah yang cukup signifikan.
Bagaimana hubungan dengan subkontraktor, vendor dan masalah potensial apa
yang terjadi terhadap vendor.
8. Pengendalian Kualitas
Bagaimana kepedulian menajemen terhada[ prosedur pengendalian kualitas,
adakah ahli-ahli yang khusus menangani hal ini; serta apakah perusahaan telah
membuat standar produksi tertentu.
9. Tenaga Kerja
Bagaimana komposisi tenaga kerja yang ada pada saat ini, apa rencana yang
dapat tetap di masa yang akan datang.

F. Pemasaran
1. Meraih dan Mempertahankan Konsumen
Cara terbaik untuk menjalankan strategi pemasaran adalah dengan membuat
produk yang cepat dikenali dan dibutuhkan oleh konsumen. Bagaimana persepsi
konsumen ketika melihat atau mengingat produk anda.
2. Product positioning
Sangat penting menganalisis produk anda dan produk pesaing di pasar. Ada
beberapa cara untuk membuat positioning produk anda, antara lain sebagai
berikut:
- Diferensiasi produk
- Membuat produk yang sangat berfungsi bagi konsumen
- Memfokuskan pada konsumen tertentu
- Menentukan positioning yang langsung menyerang kompetitor
3. Strategi Harga Produk
Harga menunjukkan target pasar yang akan dibidik, kualitas produk yang akan
dibuat, dan posisi produk pada pasar. Untuk menganalisis alternatif-alternatif
harga yang akan dipakai, digunakan analisis break-event-point.
4. Rencana Tempat dan Distribusi
Penentuan lokasi usaha harus disesuaikan antara produk, target pasar, dan tujuan
usaha. Jika anda menjual produk anda sendiri maka perlu ditentukan bagaimana
cara produk yang telah dihasilkan dapat dekat dengan konsumen. Hal ini dapat
ditentukan dengan cara membuat tenaga penjualan langsung, pemasaran
langsung, telemarketing, agen penjualan, dan distributor.
5. Strategi Promosi
Promosi yang dibuat harus disesuaikan dengan kondisi usaha secara keseluruhan
(produk, konsumen, perusahaan). Strategi promosi yang akan dibuat harus dapat
menjawab pertanyaan berikut:
- Siapa target dari pesan tersebut
- Pesan apa yang ingin dikomunikasikan pada konsumen prospektif
- Kapan pesan tersebut harus disampaikan
- Di mana pesan tersebut akan dibuat
Perencanaan promosi dibuat sebagai upaya untuk mem-back-up strategi agar
mudah mencapai sasaran pasar. Banyak cara untuk mempromosikan produk,
seperti, iklan, pameran, public relation, direct mail, promosi penjualan, dan lain
sebagainya. Pastikan bahwa promosi yang dibuat telah sesuai dengan product
positioning dan apa yang menjadikan produk anda berbeda dari produk-produk
yang lain.

G. Analisis Persaingan dan Risiko


Risiko adalah segala sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan
terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Berikut
ini adalah sejumlah pertanyaan yang dapat dimanfaatkan oleh entrepreneurship
sebelum memutuskan untuk mengambil resiko usaha sebagai barikut:
1. Apakah resiko yang mungkin terjadi sepadanlak dengan hasil usaha?
Jika usaha bersifat untung-untungan (gambling) maka kemungkinan rugi lebih
besar. Untuk mengantisipasi masalah ini, sebaiknya sebelum memulai usaha
melakukan studi kelayakan untuk memperhitungkan resiko tersebut.
2. Bagaimana resiko itu dapat dikurangi?
Entrepreneur harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang
ada kaitannya langsung dengan produksi. Dalam usaha yang berskala kecil,
misalnya tidak harus membuat fasilitas bermain bagi anak-anak. Bertindak yang
efektif menyebabkan sasaran yang dituju akan mudah dicapai.
3. Personalia seperti apa yang dapat mengurangi resiko?
Dalam menyiapkan sumber dya manusia haruslah mempunyai kompetensi/
keahlian sesuai dengan bidangnya, sehingga menghasilkan tenaga yang
mempunyai produktivitas yang tinggi ada pepatah yang mengatakan the right
man on the right place. Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap karyawan
perlu dididik, dilatih, ditatar secara formal, informal maupun nonformal.
4. Apakah entrepreneur takut dalam mengambil resiko?
Bagi seorang entrepreneur haruslah berpikir positif, yaitu optimis, resiko itu
ibaratnya sebuah tantangan.
5. Persiapan apa yang dilakukan sebelum mengambil resiko?
Hal utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai
keterampilan dalam bidang usaha. Selanjutnya haruslah memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya. Yang lebih penting lagi
setelah kemungkinan resiko yang terjadi diperhitungkan untuk selanjutnya harus
diikuti dengan keyakinan dan semangat tanpa mengenal menyerah
(Ananda,2016).

Analisis Pesaing
Contoh dan langkah-langkah melakukan analisis pesaing yaitu sebagai berikut:
1. Kenali para pesaingmu, seperti apa mereka?
Yang pertama yang harus dilakukan adalah mengenali terlebih dahulu tipe pesaing
atau kompetitor kamu. Ada dua jenis pesaing yaitu:
a. Pesaing langsung adalah pesaing yang punya penawaran produk dan layanan
yang sama.
b. Pesaing tidak langsung adalah mereka yang tidak menawarkan layanan yang
sama, tetapi memenuhi kebutuhan yang sama dengan cara alternatif.
Misalnya, perusahaan kamu adalah bank. Maka pesaingnya tidak
langsungnya adalah perusahaan yang menawarkan jasa pembayaran online.
2. Monitor strategi media sosial pesaing kamu
Memonitor media sosial pesaing dapat banyak membantu kamu saat menyusun
strategi bersaing. Dapatkan informasi sedetail mungkin, seperti jenis media sosial
yang mereka gunakan, jenis konten yang diberikan, hingga keterlibatan para
pelanggan pada media sosial pesaing.
3. Analisa bagaimana pesaing memasarkan produk
Melakukan analisa terhadap konten yang mereka gunakan untuk memasarkan produk
atau layanan pesaingmu. Dengan mengetahui hal itu, kamu bisa menentukan kualitas
masing-masing konten yang mereka miliki serta membandingkan dengan kontenmu.
Kamu bisa melihat konten apa saja yang efektif di pesaingmu namun belum kamu
miliki dan bagaimana strategi yang mereka gunakan.
4. Mengetahui harga produk pesaing
Untuk menetapkan harga yang wajar, kamu bisa melakukan beberapa identifikasi
dengan,

 Mengenali target pelanggan apakah pelanggan berasal dari ekonomi rendah,


menengah atau tinggi. Bila mereka dari kalangan atas berarti tak masalah
membeli produk yang mahal dengan kualitas yang baik
 Mengetahui biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk, jangan
sampai biaya produk lebih mahal ketimbang harga jual itu berarti kamu
rugi
 Mengetahui target pendapatan yang ingin dicapai

5. Lakukan analisis SWOT


Kamu harus mencatat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari pesaing
anda untuk mendapatkan pandangan dalam merancang strategi bersaing.
Gunakan beberapa pertanyaan sebagai pemandu, seperti:

 Apa hal yang membuat pesaingmu lebih baik (dalam hal produk, pemasaran
konten, media sosial, dan-lain-lain).
 Di mana letak keunggulan pesaingmu yang tidak kamu miliki?
 Apa kelemahan mereka?
 Pada hal apa kamu lebih unggul?
 Di bidang apa kamu akan menganggap pesaing ini sebagai ancaman?
 Apakah ada peluang di pasar yang diidentifikasi pesaingmu?

(Dewi, 2020).
H. Aspek Keuangan
1. Laba Rugi Historis
Memuat informasi tentang laba dan rugi perusahaan historis, biasanya jangka
waktu yang diperlukan sebaiknya lebih dari tiga tahun. Laporan laba rugi ini
mencerminkan tingkat profitabilitas perusahaan di masa lampau. Pada akhir
laporan ini juga disampaikan analisis dari performance perusahaan tersebut.
2. Neraca Historis
Mencakup perkembangan neraca perusahaan dari waktu ke waktu. Sebaiknya,
laporan neraca ini juga memuat laporan minimal tiga tahun ke belakang agar
perkembangan perusahaan dapat terdeteksi dengan baik. Pada akhir laporan ini,
juga dilakukan analisis kondisi perusahaan dan pertumbuhan perusahaan dari
waktu ke waktu.
3. Cash Flow Historis
Berisi laporan tentang arus kas perusahaan selama beberapa tahun ke kebelakang
dan sebaiknya memuat laporan minimal tiga tahun berturut-turut.
4. Rencana Investasi dan Pra-operasi
Memuat sejumlah rincian dana yang diperlukan untuk perkembangan usaha, atau
sejumlah dana yang diperlukan untuk memulai usaha. Selain itu juga
dicantumkan kebutuhan dana untuk pra-operasi sebelum proyek atau usaha
tersebut dapat berjalan dengan lancar.
5. Perkiraan penjualan
Bagian ini merupakan pengkonversian dari jumlah unit barang yang dapat dijual
pada bagian pemasaran menjadi nilai rupiah (uang) yang dapat dihasilkan dari
hasil penjualan produk tersebut.
6. Biaya Langsung
Bagian ini berisi seluruh biaya yang bersifat variabel.
7. Biaya Operasional
Memuat biaya tetap perusahaan yang harus ditanggung oleh perusahaan sebagai
beban dari biaya operasional yang tidak tergantung pada jumlah besar atau
kecilnya penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
8. Proyeksi Laba Rugi
Menggambarkan laba-rugi yang akan diperoleh perusahaan seandainya
perusahaan berkembang sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
9. Proyeksi Cash Flow
Mengambarkan proyeksi aliran dana yang berlangsung selama masa perencanaan
tersebut berjalan. Berdasarkan laporan ini maka dapat dilihat kebutuhan dana dan
aliran dana riil yang diperlukan selama usaha atau proyek tersebut berlangsung.
10. Proyeksi Neraca
Menggambarkan posisi perusahaan dari waktu ke waktu.
11. Analisis Keuangan
Pada bagian ini, dilakukan analisis terhadap posisi keuangan sebagai hasil dari
pengembangan usaha. Analisis ini biasanya terdiri dari analisis NPV, PBP, dan
analisis rasio lainnya. Berdasarkan hasil analisis inilah maka dapat ditentukan
bahwa proyek atau usaha ini layak atau tidak untuk dilanjutkan (Ramelan, 2008).
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ananda, Rusydi dan Rafida, Tien. 2016. Pengantar Kewirausahaan Rekayasa


Akademik Melahirkan Entrepreneurship. Medan: Perdana Publishing.

Dewi, Nur Rosita. 2020. Strategi dan Contoh Analisis Pesaing dalam
Marketing. Ekrut.com.

Haniff, Ariq. 2017. Strategi Menjadi Wirausaha Sukses Di Era Digital Dengan
Memanfaatkan Teknologi Informasi. Karya Tulis Ilmiah.

Ramelan, Rahardjo. 2008. Sistematika Business Plan. Wordpress.com.

Supriyanto. 2009. Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha.


Jurnal Ekonomi & Pendidikan. Volume 6 Nomor 1 hlm. 75. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai