9441-Article Text-12508-1-10-20140825
9441-Article Text-12508-1-10-20140825
Hadi Syarifuddin
Retno Mustika Dewi
Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRACT
ABSTRAK
Kata kunci : Sektor Basis, Sektor Non Basis dan Tenaga Kerja
1
Pembangunan ekonomi tentunya Peningkatan PDRB dari semua sektor
memiliki tujuan untuk menjadi lebih tersebut menjadi gambaran dari
baik maka harapannya pendapatan peningkatan kesejateraan masyarakat di
masyarakat meningkat, bertambahnya daerah (Tarigan,2005).
tingkat kesempatan kerja, dan Untuk meningkatkan
kemakmuran masyarakat semakin tinggi keberhasilan pembangunan ekonomi di
(Sukirno, 2010). Namun masalah yang daerah maka daerah yang bersangkutan
utama yaitu pengangguran, kemiskinan harus mengetahui secara benar sektor-
dan ketimpangan distribusi pendapatan. sektor apa saja yang menjadi sektor
Oleh karena itu, untuk mengatasi basis dan sektor non basis dari daerah itu
masalah yang dihadapai tersebut, sendiri.
2
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
3
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
4
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
5
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
6
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
7
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
sektor basis tapi sektor non basis. 1,2353, bangunan rata-rata 3,9412 dan
Kenaikan permintaan tersebut Sektor jasa-jasa rata-rata 1,9198.Dari
selanjutnya mendorong kenaikan tenga analisis Location Quotient melalui
kerja untuk mengasilkan barang/jasa pendekatan tenaga kerja menunjukkan
pada sektor non basis akibat bahwa hanya sektor pertanian yang
pertumbuhan di sektor basis. Dengan menjadi sektor basis atau paling banyak
demikian sektor non basis meningkat dalam menyerap tenaga kerja dengan
maka penyerapan tenaga kerja juga rata-rata LQ 1,8114 atau > 1.
meningkat. Meskipun pertumbuhan Penelitian oleh Yuhaa dan
sektor non basis ini sangat bergantung Cahyono (2013), “Analisis Penentuan
pada sektor basis. Sektor Basis dan Sektor Potensial di
Kabupaten Lamongan”. Hasil analisis
Penelitian Terdahulu LQ menunjukkan bahwa yang termasuk
Penelitian yang dilakukan oleh sektor basis adalah sektor pertanian.
Wahyuni (2009), “Analisis Tenaga Azaini (2014), “Analisis
Kerja (Basic Service Ratio dan Regional Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah
Employment Multiplier) Sektor Ekonomi Minimum Dan Investasi Terhadap
Potensial di Propinsi Daerah Istimewa Penyerapan Tenaga Kerja Di Kota
Yogyakarta 1993-2003”. Hasil Malang”. Dari hasil regresi berganda
penelitian menunjukkan perbandingan menunjukkan bahwa ketiga variabel
jumlah tenaga kerja yang bekerja pada bebas berpengaruh signifikan secara
sektor basis dengan sektor non basis, parsial dan simultan terhadap variabel
misalnya pada tahun 2000 dengan nilai kesempatan kerja. Variabel
BSR sebesar 2.12 artinya tenaga kerja pertumbuhan ekonomi dan investasi
bekerja pada sektor basis sebanyak 2.12 berpengaruh positif terhadap variabel
dibanding 1 pada sektor non basis kesempatan kerja. Ridha (2011),
berarti jumlah tenaga kerja di sektor “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja
basis lebih besar dibandingkan jumlah Pada Usaha Percetakan Skala Kecil-
tenaga kerja pada sektor non basis. Menengah di Kota Makasar”. Hasil
Sitorus (2013), “Analisis Sektor penelitian Secara bersama-sama faktor
Basis dan Non Basis Kabupaten Kutai upah, produktivitas, modal dan
Barat”. Hasil penelitian menunjukkan pegeluaran non upah berpengaruh
ditinjau melalui pendekatan nilai tambah terhadap penyerapan tenaga kerja pada
yang menjadi sektor basis atau > 1 usaha percetakan di Kota Makassar.
adalah sektor pertanian rata-rata 2,3033,
pertambangan dan penggalian rata-rata
8
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
Metode Penelitian xi
PDRB
Jenis penelitian yang digunakan
LQ =
adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Xi
PNB
penelitian tersebut menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan dan xi = Nilai tambah sektor i di
suatu daerah
menggambarkan data yang telah PDRB =Produk domestik regional
diperoleh sebagaimana adanya dan bruto daerah tersebut
Xi =Nilai tambah sektor i secara
menggunakan pendekatan kuantitatif nasional
dengan perhitungan secara matematis PNB =Produk nasional bruto atau
GNP
karena data yang digunakan dalam Persamaan Regresi Linier Berganda
penelitian berupa angka-angka. Teknik Y = β0 + β1X1+ β2X2+ β3 + εi
analisis yang digunakan teknik analisis Dimana :
Y = Jumlah tenaga kerja
menggunakan rumus LQ (Location X1 = sektor basis
Quotien) dan teknik analisis regresi X2 = sektor non basis
β0 = konstanta regresi
berganda. β1, β2, = koefisien regresi
Rancangan penelitian untuk ei = faktor penganggu
mengetahui pengaruh variabel bebas
(independent variable) adalah Sektor Hasil Penelitian dan Pembahasan
basis (X1) dan Sektor non basis (X2) Location Quetient (LQ)
terhadap variabel terikat (dependent Berikut ini tabel hasil
variable) adalah penyerapan tenaga perhitungan Location Quetient di
kerja (Y). Kabupaten Mojokerto pada tahun 2003-
Jenis data yang digunakan yaitu 2012.
data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun
2003-2012.
Analisis Location Quetient (LQ)
Tabel 4.3 Nilai Location Quetient di Kabupaten Mojokerto
No Sektor Rata-
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Rata
1 Pertanian 1.2 1.2 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.5 1.5 1.6 1.39
2 Pertambangan 0.7 0.9 0.7 0.9 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.7 0.71
dan penggalian
3 Industri 1.1 1.1 1.2 1.2 1.5 1.4 1.4 1.4 1.5 1.5 1.33
Pengolahan
4 Listrik, Gas dan 0.9 0.8 0.6 0.6 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.67
Air
9
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
5 Bangunan/Konstr 0.7 0.7 0.7 0.7 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.53
uksi
6 Perdagangan,Hot 0.7 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.78
el dan Restoran
7 Pengangkutan 1.4 1.4 0.8 0.8 0.5 0.5 0.5 0.0 0.5 0.5 0.68
dan Komunikasi
8 Keuangam,Perse 1.0 1.0 0.7 0.7 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.52
waan dan Jasa
perusahaan
9 Jasa-jasa 1.2 1.2 0.9 0.9 0.9 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.91
10 3
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
2
11
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
12
3
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
karena berada dekat dengan Kabupaten yang berskala kecil hingga sedang di
Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan. Kabupaten Mojokerto membuat sub
Sedangkan dikawasan jetis berada di sektor tersebut dapat menempati posisi
Utara Sungai Brantas. Sumbangan kedua.
terbesar sektor industri pengolahan Sub sektor industri tekstil,
berasal dari sub sektor industri pakaian jadi, barang kulit dan alas kaki
makanan, minuman, dan tembakau menempati posisi ketiga, dengan
yang memberikan kontribusi sebesar sumbangan sebesar 2,39% terhadap
16,55%. Sub sektor ini terdapat sektor industri pengolahan. Industri
beberapa industri besar yaitu PT. Multi yang bergerak di bidang tekstil yaitu
Bintang Indonesia, PT Ajinomoto, PT. Mertex Indonesia yang
PT.Sinar Sosro. PT. Multi Bintang memproduksi benang berbagai jenis,
Indonesia adalah perusahaan yang kain mentah hingga jadi dan PT.
bergerak dalam bidang minuman Kesono NV yang pada mulanya
beralkohol, yang biasanya disebut memproduksi pakaian seragam ABRI
dengan sebutan bir bintang. dan Bendera Indonesia, namun
Selanjutnya PT. Ajinomoto yang sekarang memproduksi sarung dan
berdiri sejak tahun 1969, perusahaan busana muslim. Selain terdapat industri
tersebut memproduksi bahan makanan besar juga terdapat pengrajin bordir
atau bumbu penyedap rasa makanan. yang memproduksi pakaian wanita,
Perusahaan Ajinomoto sampai krudung, topi dan lain-lain. Pengrajin
sekarang telah menghasilkan produk- bordir tersebut sebanyak 35 unit usaha
produk unggulan antara lain masako, dengan produksi mencapai 2.000 unit
sajiku, saori, yang terkenal seluruh setiap bulannya. Sedangakan industri
Indonesia. Industri yang lain yaitu barang dari kulit dan alas kaki di
PT.Sinar Sosro yang memproduksi Kabupaten Mojokerto menyebar di
minuman berbahan teh. berbagai tempat. Terdapat tempat untuk
Sub sektor industri kertas, memasarkan produk-produk tersebut
percetakan dan penerbitan dengan yaitu Pusat Perkulakan Sepatu dan Tas
sumbangan sebesar 9,75%. Terdapat (PPST). Sentra kerajianan sepatu dan
beberapa industri pada sub sektor tas berbahan kulit di Kabupaten
industri kertas, percetakan dan Mojokerto terdapat di Kecamatan
penerbitan slah satunya yaitu PT. Star Trowulan, Mojosari, Puri, Pungging
Paper Supplay yang bergerak dalam dan Sooko. Pemasaran produk
industri kertas. Semakin menjamurnya disamping untuk memenuhi pasar lokal
industri percetakan dan penerbitan dan Kota-kota besar di Indonesia juga
134
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
14
5
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
615
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
7 16
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
8
17
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
918
Analisis Sektor Basis dan Non Basis Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Mojokerto
Tahun 2003-2012
10
19