Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN EVALUASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI

SISTEM DARING/JARAK JAUH DALAM MASA


TRANSISI/NEW NORMAL
TANGGAL 4 – 16 JANUARI 2021

DI SUSUN OLEH:
NAMA : AIDA MARIA, S.Pd.I
MAPEL : SENI BUDAYA
KELAS : XI MIPA 1 dan 2

SMA NEGERI BUNGO


Jl. Duku, Desa Lingga Kuamang ,Kecamatan Pelepat Ilir
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 6 BUNGO
JADWAL PELAJARAN DARING
Jl. Duku, Ds. Lingga Kuamang, Kec. Pelepat Ilir

KLS KLS KLS


HAR JAM X XI XII
I KE MIPA1 MIPA2 IPS IPS MIPA1 MIPA2
IPS IPS MIPA1 MIPA2 IP
1 2 1 2 S
1 FISIKA FISIKA SEJARAH SEJARAH EKONOMI SOSIOLOGI EKO EKO MAT MAT SOS
SENI (LM) (LM (WAJIB) (WAJIB)
2 PAI PAI PAI PAI B. INGGRIS B. INGGRIS B. INGGRIS B. INGGRIS PRAKARYA PRAKARY MAT (WAJIB)
N A
3 GEOGRAFI GEOGRAFI GEOGRAFI GEOGRAFI PRAKARY PRAKARY PRAKARYA PRAKARYA PRAKARYA
A A
1 MAT (MINAT) MAT SOS SOS MAT MAT SOSIOLOGI SOSIOLOGI SOS EKO EKO
SELA (MINAT) (MINAT) (MINAT)
2 BHS INDO BHS INDO BHS INDO BHS INDO BIO BIO SASTRA SASTRA SENI SENI SENI
SA INGG INGG BUDAYA BUDAYA BUDAYA
3 KIMIA KIMIA SASTRA SASTRA PAI PAI PAI PAI BHS INDO BHS INDO BHS INDO
INGG/KI INGG/K
1 EKO/SASTRA EKO/SASTR EKONOMI EKONOMI MAT (W) MAT (W) MAT (W) MAT (W) FISIKA FISIKA SEJARAH
RAB INGG A IN
2 PENJASORKE PENJASOR PENJASORK PENJASOR SENK SENK SENK SENK B. INGGRIS B. INGGRIS B. INGGRIS
U S KES ES KES BUDAYA BUDAYA BUDAYA BUDAYA
3 PRAKARYA PRAKARYA PRAKARYA PRAKARYA GEOGRAFI GEOGRAFI ENJASORK PENJASOR PENJASORKE
ES KES S
1 BIO BIO BIO BIO KIMIA KIMIA SEJARAH SEJARAH MAT MAT GEOGRAFI
KAM (MINAT) (MINAT)
IS 2 SENK SENK SENK SENK PPKN PPKN PPKN PPKN BIOLOGI BIOLOGI SOSIOLOGI
BUDAYA BUDAYA BUDAYA BUDAYA
1 MAT (W) MAT (W) MAT (W) MAT (W) FISIKA FISIKA PPKN PPKN PPKN
JUM'
2 B.INGG B.INGG B.INGG B.INGG PENJASOR PENJASOR PENJASOR PENJASOR PAI PAI PAI
AT KES KES KES KES
1 PPKN PPKN PPKN PPKN SEJARAH SEJARAH SEJARAH SEJARAH KIMIA KIMIA SASTRA
SABT INDO INDO INDO INDO INGG
2 SEJARAH SEJARAH SEJARAH SEJARAH BHS INDO BHS INDO BHS INDO BHS INDO SEJARAH SEJARAH SEJARAH
U INDO INDO INDO INDO INDO INDO INDO
3 TIK TIK TIK TIK

Bungo, 04 Januari 2021


Kepala Sekolah Waka Bidang Kurikulum

Drs. As'at
TRI QURNIAWAN, S.Pd, M.Pd NIP. 196706261994121003
NIP. 197611242002121004
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 6 Bungo


Mata Pelajaran :SENI BUDAYA
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Seni Rupa
Alokasi Waktu : 1,5 Jam ( 90 Menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan metode literasi, eksperimen,
praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani
mengemukakan pendapat, siswa dapat :
1. Memahami dan menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan karya seni rupa
2. Memahami dan menjelaskan pelaporan pameran karya seni rupa
3. Mampu Melaksanakan pameran karya seni teman sejawat di sekolah.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHU  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa 10
LUAN kehadiran sebagai sikap disiplin Menit
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan bertanya misalnya :
Apa saja yang harus disiapkan dalam pameran?
Sikap seperti apa yang harus diterapkan dalam pembentukan panitia?
Apakah dalam pelaksanaan pameran karya seni rupa diperlukan komitmen dan kerja sama?
 Materi yangakan dipelajari oleh siswa adalah:perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni
rupa.
 Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang sedang berlangsung
KEGIATAN Mengamati (Literasi) 70
INTI  Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, Menit
mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
 Peserta didik membaca instruksi dengan teliti dan memahaminya sebelum mengerjakan tugas tentang
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa.
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku paket
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa.
Menanya ( Critical Thinking )
 Peserta didik mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap kritis, yang sangat dibutuhkan untuk mendapatkan
hasil pengamatan yang baik. pada saat yang sama peserta didik juga belajar membiasakan diri bertanya secara
wajar dan bermakna.
 Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan , yang
berkaitan dengan materi/gambar yang terdapat pada buku siswa atau yang disajikan oleh guru dan dijawab
melalui kegiatan pembelajaran tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa
Misalnya’
Jelaskan perencanaan dan pelaksanaan karya seni rupa?
Jelaskan pelaporan pameran karya seni rupa?
Bagaimana langkah – langkah melaksanakan pameran karya seni teman sejawat di sekolah?
Mengumpulkan Informasi (Kegiatan Literasi & Collaboration)
 Secara berkelompok peserta didik mengumpulkan berbagai informasi dengan penuh tanggung jawab , cermat
dan kreatif yang dapat mendukung jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, baik dari buku paket
maupun sumber lain seperti internet. melalui kegiatan:
Peserta didik diminta untuk Mengamati dan menganalisis konsep perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan dalam pameran karya seni rupa.
Peserta didik diminta untuk Menyusun proposal pameran karya seni rupa.
Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan
eksplorasi/ mengumpulkan informasi dan mengasosiasi/menganalisis melalui diskusi kelompok.
Menalar/Mengasosiasi (Kerjasama & Berpikir Kritik)
 Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai
sumber, mengembangkan hasil dan menyajikan hasil karya selanjutnya, menyajikannya dalam bentuk
presentasi yang ditanggapi langsung oleh kelompok lain.
Peserta didik diminta untuk berdiskusi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya
seni rupa.
Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi masing – masing kelompok dalam rangka
mengomunikasikan hasil karya kelompok, kelompok yang lain dapat bertanya atau memberi masukan
tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa
Peserta didik diminta untuk menulis hasil penyelesaiannya pada kertas karton dalam bentuk mind
mapping.
Peserta didik diminta untuk membuat contoh permasalahan dan penyelesaiannya uang identik berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya seni rupa
Mengomunikasikan (Comunication & Creativity)
 Menggunakan secara aktif dalam interaksi pembelajaran sehari-hari, atau mempresentasikan secara lisan di
depan kelas atau dalam kelompok, atau mempublikasikan dalam forum yang sesuai seperti majalah dinding,
buku koleksi, dan sebagainya.
 Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan tentang tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pameran karya
seni rupa
PENUTUP  Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, 10 Menit
pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
 Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang
akan dibahas dipertemuan berikutnya
 Berdoa dan Memberi salam.
Refleksi
Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan
dan
perbaikan.
Konfirmasi
C. PENILAIAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN


1. Bekerjasama dalam diskusi 1. Mengamati dan menjelaskan 1. Menyelenggarakan pameran karya seni rupa dua
kelompok perencanaan dan pelaksanaan karya dan tiga dimensi hasil modifikasi
2. Observasi sikap disiplin dan seni rupa
tanggung jawab. 2. Mengamati dan menjelaskan pelaporan
pameran karya seni rupa

F. Penilaian : Tes Online

Bungo, 4 Januari 2021

Mengetahui
Kepala SMAN6Bungo Guru MataPelajaran

TriQurniawan,S.Pd.,M.Sc Aida Maria, S.Pd.I


NIP. 197611242002121004 NIP.1965010119922032018
Menganalisis Konsep, Prosedur, Fungsi,
Tokoh, dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa |
Seni Budaya SMA Modul Pengayaan
Analisis dalam konteks apresiasi merupakan pengkajian yang cermat terhadap
karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya.

1. Konsep dalam pengkajian seni rupa


Pengkajian seni rupa mencakup beberapa aspek, yaitu sebagai berikut.
a. Aspek visual
Aspek visual berhubungan dengan wujud karya seni rupa. Wujud karya seni
rupa dapat direspons oleh indra manusia. Seni rupa adalah wujud hasil karya
manusia yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan (visual). Aspek visual
dalam karya seni rupa terapan terdiri atas struktur visual, komposisi, dan gaya
pribadi.
b. Aspek konseptual
Aspek konseptual berhubungan dengan konsep-konsep penciptaan sebuah
karya seni rupa itu sendiri. Aspek konseptual ini sangat berpengaruh terhadap
hasil karya seni yang akan dibuat atau diciptakan. Aspek konseptual terdiri atas
penemuan sumber inspirasi, penetapan interes seni, penetapan interes bentuk,
dan penetapan prinsip bentuk.
c. Aspek kreativitas
Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan
dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam
penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya.
Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau
memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila hal-hal di atas dapat dicapai
pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka
penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan.
d. Aspek keterampilan
Penguasaan teknik atau keterampilan (skill) adalah tuntutan dasar proses
penggarapan ide menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-
unsur estetis sebagai langkah lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan
asas-asas estetis, seniman perlu ditunjang dengan kemampuan teknik atau
keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh dengan
asas atau prinsip estetis.

2. Prosedur
Aspek prosedur berhubungan dengan proses kreasi, yaitu langkah-langkah
kerja kreatif yang ditempuh perupa untuk menghasilkan suatu karya. Misalnya
dalam pembuatan desain logo, tahapan kerjanya dimulai dari penemuan
gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis,
proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo.

3. Fungsi karya seni rupa


Fungsi seni rupa pada hakikatnya adalah manfaat pada konteks tertentu.
Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi
apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni.
Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna
yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni rupa terapan berfungsi memenuhi
kebutuhan benda fungsional yang indah.

4. Tokoh karya seni rupa


Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa murni (pelukis, pematung, pegrafis)
dalam lingkup lokal, nasional dan internasional adalah penting dalam
meningkatkan kemampuan berapresiasi seni dan mengembangkan rasa empati
sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan
prestasi dan jasa-jasa para seniman (budayawan) berdasarkan bukti-bukti
kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Tokoh-tokoh
seni rupa di Indonesia, antara lain Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah,
Sudjojono, GM Sidharta, Barli, dan Sasmitawinata. Sedangkan tokoh-tokoh seni
rupa mancanegara, antara lain Rembrant, Vincent Van Gogh, Andi Warhol,
Kandinsky, dan sebagainya. Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh
dalam seni rupa, diharapkan wawasan serta pengetahuan dalam apresiasi, kritik,
dan berkarya seni akan semakin luas. Wawasan dan pengetahuan yang luas ini
akan sangat membantu dalam mengapresiasi dan mengkritisi (memberikan
tanggapan) karya seni rupa dengan lebih baik sekaligus memperkarya gagasan
dalam proses berkarya seni.

5. Nilai estetis
Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi
tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni
menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk
pada keindahan yang sedap dilihat mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni
rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika
memahami keindahan karya seni rupa secara kasat mata. Dalam pandangan
objektif ini, nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari
komposisi yang baik, perpanduan warna yang sesuai, penempatan objek yang
membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur
visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berbeda halnya dengan
nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik
yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang
melihatnya.Sebagai contoh ketika melihat sebuah karya seni rupa, beberapa
orang mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan
merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya, tetapi orang
lain justru kurang tertarik pada karya seni tersebut.

Anda mungkin juga menyukai