Laporan Daring Aida Maria Semester Genap 2021 - XII MIPA
Laporan Daring Aida Maria Semester Genap 2021 - XII MIPA
DI SUSUN OLEH:
NAMA : AIDA MARIA, S.Pd.I
MAPEL : SENI BUDAYA
KELAS : XII MIPA 1
Drs. As'at
TRI QURNIAWAN, S.Pd, M.Pd NIP. 196706261994121003
NIP. 197611242002121004
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dengan metode literasi, eksperimen,
praktikum, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani
mengemukakan pendapat, siswa dapat :
1. Mengamati penyelenggaraan pameran karya seni rupa dua dan tiga dimensi
2. Mengevaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni rupa dua dan tiga dimensi
3.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHU Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa 15
LUAN kehadiran sebagai sikap disiplin Menit
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukandengan bertanya misalnya :
Apa yang dimaksud dengan Evaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni rupa
Jelaskan arti dari Evaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni rupa
Materi yangakan dipelajari oleh siswa adalah: Evaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni rupa
Memberitahukan tentang tujuan pembelajaran, materi, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang sedang berlangsung
KEGIATAN Mengamati (Literasi) 60
INTI Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, Menit
mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.
Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengamatan dari permasalahan yang ada di buku paket
berkaitan dengan Evaluasi hasil penyelenggaraan pameran karya seni rupa
Mengetahui
Kepala SMAN6Bungo Guru MataPelajaran
A. Jenis
Pengklasifikasian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dapat dibuat
berdasarkan jenisnya, kita mengenal (1) seni rupa murni seperti lukisan,
patung dan grafis, (2) Seni Rupa terapan seperti desain dan kriya.
Sedangkan dari segi bentuk dapat dibedakan menjadi tiga kategori; (1)
seni rupa dua dimensi, (2) seni rupa tiga dimensi, (3) seni rupa multi
dimensi seperti seni rupa pertunjukan (performance art), environment
art, happening art, video art, dan banyak lagi, termasuk seniseni yang
dikategorikan menggunakan media baru.
B. Tema
Masalah pokok atau tema dikenal sebagai subject matter seni. Misalnya
tema dapat bersumber dari realitas internal dan realitas eksternal.
Realitas internal seperti harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, gairah,
khayal, kepribadian seorang perupa ruang diekspresikan melalui karya
seni. Sedangkan realitas eksternal adalah ekspresi interaksi perupa
dengan kepercayaan (tema religius: lihat gambar 1.1 halaman 1),
kemiskinan, ketidak-adilan, nasionalisme, politik (tema sosial), hubungan
perupa dengan alam (tema lingkungan) dan lain sebagainya.
C. Fungsi
Fungsi Karya Seni Rupa Tiga Dimensi bagi perupa murni adalah
media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk
mendapatkan pengalaman estetis. Fungsi seni bagi perupa terapan
adalah menciptakan benda fungsional yang estetis. Sedangkan bagi
masyarakat berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang
indah.
D. Nilai Estetis
Nilai estetis Karya Seni Rupa Tiga Dimensi secara teoretis dibedakan
menjadi (1) objektif/intrinsik dan (2) subjektif/ ekstrinsik. Nilai objektif
khusus mengkaji gejala visual karya seni. Aktivitas ini mendasarkan
kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif tatanan formal karya seni
yang mengutamakan relasi antar unsur visual yang terjalin padu dalam
sebuah karya seni (pendekatan formalis). Nilai subjektif menelusuri nilai
estetis dengan menjawab pertanyaan; Apakah lukisan ini memukau dan
hadir dalam kehidupan pribadi saya? Efek apakah yang diberikannya
pada saya? Jika demikian sejauh mana? Pengalaman mengamati dan
menikmati karya seni demikian biasanya melukiskan pengembaraan
imaji, emosi, suasana kejiwaan yang hidup dalam diri pengamat
(pendekatan impresionis). Nilai estetis dikaji berdasarkan upaya
menelusuri aspek sosial, psikologis dan historis karya seni. Pengkajian
dilakukan dengan mempelajari asal-usul karya seni dan pengaruh yang
menimpanya (pendekatan kontekstualis). Bila seni dipandang sebagai
sarana memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik
dan lain-lain, maka seni adalah alat untuk mencapai tujuan tertentu. Nilai
seni terletak pada manfaaat dan kegunaannya (pendekatan
instrumentalis).