Anda di halaman 1dari 4

OTONOMI DAERAH

 Pengertian Otonomi Daerah


Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai undang-undang. Otonomi daerah menurut aspirasi
masyarakat bisa meningkatkan daya guna dan hasil penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

beberapa pengertian otonomi daerah yaitu:


1. Otonomi daerah menurut C.J Franseen Menurut C.J Franseen, otonomi
daerah adalah hak untuk mengatur urusan daerah dan menyesuaikan
peraturan yang sudah dibuat.
2. Otonomi daerah menurut J Wajong Otonomi daerah merupakan kebebasan
untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus daerah dengan
keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri, serta pemerintahan sendiri.
3. Ateng Syarifuddin Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi daerah adalah
kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan. Kebebasan
tersebut merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang harus
dipertanggungjawabkan.
4. UU Nomor 12 tahun 2008 dan UU nomor 32 tahun 2004  Menurut undang-
undang diatas, otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Dapat disimpulkan otonomi daerah adalah
keleluasaan hak dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab
pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
sesuai kemampuan daerah masing-masing.
 Prinsip Otonomi Daerah
Ada lima prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu:
1. Prinsip Kesatuan Otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan
rakyat untuk memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat
kesejahteraan masyarakat lokal.

2. Prinsip Riil dan tanggung jawab Otonomi daerah nyata dan bertanggung
jawab untuk kepentingan seluruh masyarakat. Pemda berperan mengatur
proses pemerintahan dan pembangunan daerah.

3. Prinsip Penyebaran Asas desentralisasi dan dekonsentrasi bermanfaat


untuk masyarakat melakukan inovasi pembangunan daerah.

4. Prinsip Keserasian Daerah otonom mengutamakan aspek keserasian dan


tujuan di samping aspek demokrasi

5. Prinsip Pemberdayaan Tujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan


daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah.
Utamanya dalam aspek pelayanan dan pembangunan masyarakat. Selain
itu dapat meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.
 Landasan Hukum Otonomi Daerah
di Indonesia Ada tiga landasan hukum yaitu Undang-undang dasar (UUD),
Ketetapan MPR-RI, dan Undang-Undang (UU).
1. Undang-Undang Dasar Acuan hukum otonomi daerah terdapat pada pasal
UUD 1945. Pasal 18 UUD ayat (1) dan (2) menyebutkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas provinsi, kabupaten, dan kota yang
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan.
2. Ketetapan MPR-RI Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 menjelaskan
Penyelenggaraan Otonomi Daerah antara lain Pengaturan, Pembagian dan
Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Undang-Undang (UU) Ada dua UU yang mengatur yaitu UU Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah. Pada prinsipnya penyelenggaraan
pemerintah daerah mengutamakan pelaksanaan asas desentralisasi. Dalam
UU Nomor 12 tahun 2008 adalah mendorong pemberdayaan masyarakat,
menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran masyarakat,
serta mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
 Dimensi Otonomi Daerah
Ada dua nilai dasar yang dikembangkan UUD 1945 yang berhubungan dengan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
1. Nilai Unitaris Dimensi ini diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia
tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat
negara (Eenheidstaat). Kedaulatan melekat pada rakyat, bangsa, dan NKRI
tidak terbagi menjadi kesatuan-kesatuan pemerintah.
2. Nilai dasar Desentralisasi Teritorial Dimensi ini bersumber dari isi dan jiwa
yang tercantum pada pasal 18 UUD NKRI tahun 1945. Pemerintah diwajibkan
melaksanakan politik secara desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang
ketatanegaraan.
Pengertian Desentralisasi Secara etimologis, desentralisasi berasal dari
bahasa Belanda. De artinya lepas dan centerum artinya pusat. Pengertian
desentralisasi adalah sesuatu hal yang terlepas dari pusat. Pengertian ,
Dekonsentrasi adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah dalam rangka
kepegawaian guna kelancaran pekerjaan semata. Desentralisasi ini memberi
kekuasaan pada daerah untuk mengatur daerah dalam lingkungan untuk
mewujudkan asas demokrasi. Dekonsentrasi merupakan pelimpahan
wewenang dari pemerintah pada daerah otonom. Daerah ini menjadi wakil
dari pemerintah pusat dalam kerangka negara kesatuan.
Otonomi Daerah dalam Konteks Negara Kesatuan Otonomi daerah di
Indonesia bermanfaat untuk pengembangan suatu daerah yang memiliki
potensi dan ciri khas. Selain itu otonomi daerah untuk memperbaiki
kesejahteraan rakyat. Pelaksanaan otonomi daerah berlandaskan acuan
hukum untuk tuntutan globalisasi yang diberdayakan. Maju atau tidaknya
suatu daerah ditentukan berdasarkan kemampuan dan kemauan Pemda.
Pemerintah pusat memberikan kewenangan pada pemerintah daerah untuk
mengurus wilayah masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai