Anda di halaman 1dari 19

BAB VIII

POLA EVALUASI PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA (PPS)

A. PRINSIP, TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI PPS

1. Prinsip Evaluasi PPS

Sama halnya dengan bidang – bidang studi lain, PPS juga mengacu pada prinsip – prinsip
evaluasi umum. Namun terdapat beberapa prinsip khusus yang sejalan dengan karakteristik
PPS sebagai pendidikan afektif.

1. Prinsip Umum

a. Kejelasan

Apa yang hendak diukur harulah jeals. Hal ini penting mengingat bahwa PPS juga
meliputi ketiiga domain, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor. Sesuai dengan
sifatnya, PPS lebih menekankan pada domain afektif. Namun tidak mengabaikan
domain – domain lainnnya. Oleh sebab itu demi kelancaran dan keberhasilan evaluasi
PPS, prinsip aspek yang akan diukur adalah penting.

b. Objektif

Prinsip berikutnya adalah objektif, bahwa penilaian harus diberikan secara jujur dan
objektif, dimana penilaian tidak didasarkan pada rasa cinta, benci atau membedakan.
Namun harus diberikan seperti apa adanya.

c. Terbuka

Prinsip ini menakankan perlunya guru menyampaikan kepada peserta tes ttentang skor
maksimum yang mungkin dicapai, bobot untuk masing – masing soal dan cara
penilaiannya.

d. Representif

Bahan – bahan yang diujikan haruslah mewakili materi pelajaran yang telah diberikan,
terutama yang menyangkut ruang llingkup dan kedalaman materi. Dengan kata lain,
materi evaluassi haruslah mennggambarkan keseluruhan materi pekerjaan yang telah
diajarakan.

e. Keseksamaan

Dalam melaksanakan evaluasi haruslah diperhatikan berbagai aspek berkenaan dengan


kegiatan evaluasi. Untuk itu keseksamaan di dalam memilih alat evaluasi, cara
pengolahaan dan cara menafsirkan hasil, amat diperlukan.

2. Tujuan Khusus
a. Evaluasi PPS lebih menekankan pada kepentingan siswa daripada kepentingan
guru.
b. Hasil evaaluasi PPS sebagai penunjuk gejala atau kecenderungan dan bukannya
suaatu yang final.
c. Evaluasi afektif yang baik adalah evaluasi yang direncanakan terlebih dahulu
melakukan pengukuran/penilaian indikator – iindikator afektif siswa.
d. Target nilai, keaadaan, serta latar belakang sosial budaya siswa dapat memberi
dalam menentukan jenis dan hasilnya dapat dipercaya.
e. Bahwa metode CVT dan permainan dapat juga menjadi alat evaluasi dengan
penyesuaian dan kejelasan cara pelaksanaannya.

2. Tujuan Evaluasi

Evaluasi PPS adalah bertujuan untuk:

a. Mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa baik secara individual maupun


kelompok.
b. Mendorong semangat belajar atau keinginan belajar lagi
c. mengetahui ketepattgunaan metode mengajar dan program pengajaran.
d. Mendiagnosa kesulitan belajar siswa
e. Memperoleh informasi tentang keberhasilan siswa yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan penyusunan laporan.
f. Sebagai balikan bagi siswa
g. Sebagai alat membaca jati diri (Terutama VCT/Permainan)

3. Fungsi Evaluasi PPS

Dalam PPS dengan sifatnya yang menekankan pada kawasan/ranah efektif dengan tidak
mengabaikan kawasan/ranah lainnya berfungsi sebagai berikut:

a. Dalam pengajaran PPS hasil yang diperoleh siswa adalah berfungsi sebagai tolak ukur
dalam arti bahwa hasil belajar siswa merupakan tolak ukur bagi pengetahuan meraih
dan sekaligus menunjukkan kecenderungan yang kuat bagi sikap dan tindakannya.

b. Media Klarifikasi
Evaluasi PPS dapat berfungsi sebagai media bagi siswa untuk mengungkapkan diri
dalam upaya mengenaal kekuatan – kekuatan dan kelemahan – kelemahan –
kelemahan.
c. Media Reduksi
Evaluasi PPS dapat pula berfungsi sebagai media reduksi, teruttama baik yang
menyangkut proses maupun hasil.

B. PENGEMBANGAN EVALUASI PPS


Penngembangan evaluasi PPS haruslah memperhatikan tujuan – tujuan pengajaran baik
yang bersifat umum maupun khusus. Hal ini didasarkan pada orientasi yang dianut oleh
Kurikulum Sekolah Tahun 1986 sebagai hasil revisi terhadap Kurikulum Tahun 1975.
Evaluasi PPS dengan sendirinya akan bertolak dari tujuan – tujuan tersebut dan akan
mencakup baik proses maupun pokok belajar – mengajar. Proses adalah segala aktivitas yang
dilakukan oleh siswa dan guru dalam PBM, sedangkan hasil belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dinilai dan dapat menggambarkan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan – tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Dengan demikian evaluasi PPS diarahkan
pada siswa, program pengajaran dan guru.

Untuk evaluasi yang berbentuk tes dapat digunakan semua bentuk tes objektif dan esei.
Jenis tes oobjektif yang dimaksud antara lain adalah:

a. Pilihan Berganda;
b. Benar-Salah
c. Hubungan Antarhal;
d. Menjodohkan;
e. Melengkapi Isian;
f. Tinjauan Kasus;
g. Mengenal atau bereaksi terhadap situasi krisis dan problematic.
Untuk menilai ranah efektif digunakan tes maupun nontes yang meliputi metode VCT,
Permainan, Observasi dan Inkuiri; Sedangkan untuk psikomotor lebih tepat digunakan
observasi ataupun tes – tes perbuatan. Tes perbuatan ini sama pentingnya dengan tes objektif
kalau tidak dapat dikatakan lebih penting, terutama dalam PPS sebagai bentuk Pendidikan
moral yang tidak hanya menekankan pada pengetahuan dan sikap, tetaapi juga pengenalannya.
Tes perbuatan dapat diberikan dalam situasi buatan ataupun situasi yang sebenarnya.

C. EVALUASI RANAH KOGNITIF PPS

1. Jenis dan Bentuk Evaluasi PPS

Dalam hal evaluasi hasil belajar kognitif siswa, PPS tidak berbeda dengan bidang studi
lainnya. Tidak berbeda karena yang dievaluasi adalah pengetahuan yang didasarkan pada
jenjang – jnjang kemampuan (Taksonomi) dalam ranah kognitif

2. Konstruksi Tes Kognitif

Penyususnan butir soal kognitif harus memperhatikan kaidah penyusunan butir – butir soal
tes objektif.

3. Contoh Butir Soal Tes Kognitif PPS

3.1 Pilihan Berganda


3.2 Benar – Salah
3.3 Hubungan antarhal
3.4 Menjodohkan
3.5 Melengkapi isi
3.6 Tinjauan Kasus

D. EVALUASI AFEKTIF DALAM PPS

1. Jenis dan Bentuk Evaluasi Afektif


Evaluasi efektif amatlah sukar namun tetap harus dilakukan. Kesuakarannya adalah
terletak pada hasil belajar yang akan diukur. Selain hanya tampak melalui sejumlah indikator
afektif, juga perubahannya memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan
perubahan dalam bidang kognitif.
Penilaian afektif dapat dilakukan dengan mengamati renspons siswa (berupa kesan, pendapat,
sikap dan perilaku) atau pengamatan respon indikator afektual siswa (cita-rasa, kemauan,
pernyataan, penilaian dan lain – lain).
Metode penilaian observasi dapat menggunakan alat penilaian berupa:
a. Presensi
b. Daftar cocok (check list)
c. Skala bertingkat (rating scale)
d. Catatan singkat (anecdotal records)
e. Karangan atau semboyan
f. Sosiometri (sociometry)
g. Evaluasi diri (self report techniques/inventories)
h. Memeriksa pekerjaan siswa.
i. Teknik – teknik informal lainnya.
j. VCT dan Permainan.

2. Teknik Pengembangan dan Kontruksi Evaluasi Afektif


Berdasarkan hal – hal di atas maka kontruksi alat evaluasi afektif tersebut amatlah
bervariasi dan amat bergantung pada tujuan yang mendasari digunakannya kontruksi evaluasi
semacam ini. Semakin banyak aspek yang dinilai sebagai indikator perilaku, sikap dan
tindakan. Maka akan semakin rumitlah evaluasi afektif tersebut. Namun semakin banyak
indikator yang digunakan untuk menilai setiap aspek perilaku, sikap dan tindakan, akan
semkain mendekati tingkat kecenderungan yang sebenarnya.
3. Contoh dan Modek Alat Evaluasi Afektif

3.1 Metode Observasi Mengamati Perilaku Siswa adalah teknik yang Umum digunakan
Tujuannya adalah untuk menilai hasil – hasil belajar siswa secara luas, karena banyak di
antaranya yang tidak dapat diukur melalui tes objektif. Teknik memberikan gambaran tentang
keterpaduan fungsi siswa tidak mengganggu kegiatan normal dan dapat memberi hasil – hasil
yang dapat dipercaya, terutama bila dibandingkan dengan data yang diperoleh dan kondisi
artifisial seperti tes tertulis dan tes perbuatan.
a. Daftar Kecocokan atau Cek-Lis (Check-List)
Daftar cek lis menunjukkan ada atau tidaknya sifat karakter atau nilai yang dievaluasi.
Alat ini dapat digunakan untuk perorangan, kelas atau guru.
b. Skala Bertingkat
Skala menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka, karena nilai dalam bentuk
angka berada dalam satu rentangan yang dapat menunjukkan posisi seseorang.
c. Catatan Singkat (Anecdotal Records)
Catatan: anekdot biasanya digunakan terbatas pada penyesuaian sosial melalui
observasi langsung. Ynag menjadi persoalan adalah bukan apa yang akan dievaluasikan,
tetapi apa yang seharusnya dievaluasi dengan mentode ini.
d. “Tebak Siapa” dan Sosiometri
Selain penilaian yang dilakukan oleh guru melalui pengamatan beberapa alat yang
secara luas digunakan untuk menilai belajar dan perkembangan yang dilakukan oleh
teman atau diri sendiri adalah teknik “tebak siapa” daan Sosiometri.
e. Karangan atau Semboyan
Dengan karangan dapat diharapkan baha melalui karangan siswa dapat mencurahkan
berbagai pikiran dan perasaan serta pengalaman daan cita – citanya. Kesemuanya ini
merupakan bagian dari afektif siswa.
f. Evaluasi Diri (Self Report Techiniques/Inventories)
Secara umum ada dua bentuk informasi yang dapat diperoleh yang secara
menguntungkan dapat diperoleh dari teknik evaluasi diri. Yang pertama adalah informasi
mengenai perilaku masa lalu siswa; buku yang telah dibaca, hobbi dan pengalamannya
dalam bidang – bidang tertentu.

E. EVALUASI PSIKOMOTOR PPS


1. Jenis dan Bentuk Evaluasi Psikomotor dalam PPS
Penilaian ranah psikomotor dalam PPS menekankan pada keterampilan yang
menyangkut tindakan moral seperti yang diharapkan, yang menyangkut berbagai segi
kehidupan lingkungan sekolah, baik dalam belajar, bermain ataupun kegiatan – kegiatan
lainnya yang dapat menunjukkan kepada guru tindakan – tindakan seorang siswa.

2. Teknik Pengembangan Evaluasi Psikomor PPS


Hampir sama dengan kontruksi evaluasi afektif dengaan menggunakan observasi dan
penilaian diri.

BAB IX
DESAIN INTUKSIONAL PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KELAS I
SD
A. PENDAHULUAN
Melalui Pendidikan Pancasila , seluruh tatanan Konsep Nilai-Moral dan Norma
Pancasila akan mempribadi (personalized) sebagai sistem nilai dan kenyakinan mereka.
Dan dibina pula pembekalan dan kemampuan mereka untuk menjadi warga negara
Indonesia yang melek hukum dan konstitusi, melek pembangunan serta melek masalah.
Upaya mencapai seluruh target harapan di atas, disamping melalui upaya penyusunan
Bahan Materi Pelajaran (BMP) yang memang memenuhi kualifikasi harapan tadi, terutama
sekali adalah melalui upaya didaktik,metodologis para guru. Pendidikan Pancasila yang
secara keseluruhan tujuan kurikulernya memilki bobot utama pada dimensi afektif,
diharapkan mampu dikelola melalui pola pengajaran yang sesuai dengan asas prinsip
Pendidikan Afektif/Nilai/Moral.
B. PETUNJUK CARA MENGKAJI BUKU AJAR PPS II
1. Miliki dan kajilah GBPP PMP TK/SD yang akan menjadi bidang tugas mengajar
Anda kelak.
2. Untuk pembekalan keilmuan, pengetahuan dan kemampuan professional Anda,
Perhatikan kaji dan kuasailah dahulu literature babon/utama mata kuliah PPS II ini.
3. Kemahiran professional guru PPS/Pendidikan Pancasila adalah kulminasi ini:
3.1 Penguasaan perbekalan materi yang diliputi PPS yakni: Politik-Kenegaraan,
Hukum, Ekopbang (Ekonomi Koperasi dan Pembangunan) serta Sosiologi –
Budaya. Maka pendalaman dalam bidang studi ini akan banyak membantu
penguasaan dan keleluasaan Anda saat pengembangan Rancangan Program
Pengajaran (RPP).
3.2 Penguasaan prinsip, teori, asas dan pendekatan Metodologi Khusus Pendidikan
Afektif/Nilai/Moral.
3.3 Kemahiran (yang dibentuk melalui pelatihan) dalam:
a. Pengembangan RPP (menurut format keharusan sekolah)
b. Melaksanakan sub (a) diatas.

C. LATAR BELAKANG PROGRAM PENGAJARAN PPS KELAS I


Program Pengajaran Pendidikan Pancasila (selanjutnya kami singkat dengan P2PPS)
merupakan salah satu program wajib pada setiap jenjang persekolahan sejak tingkat Taman
Kanak – Kanak (TK) sampai dengan Perguruan Tinggi (GBHN 1988 jo. UU No. 2 Tahun
1989 jo. PP No. 26; 27; 28; 29 dan 30 Tahun 1990).
Maka karenanya sebagian peserta didik kelas 1 SD sudah pernaah mendapatkan PPS
secara terpadu saat di TK. Namun sebagian besar lainnya, menerimanya sebagai program
yang baru sama sekali. Karena itu guru hendaaknya jeli akan pengetahuan siap (entery
behavior) peserta didiknya. Hendaknya diupayakan agar mereka yang sudah pernah
menerima tidak merasakannya sebagai program yang membosankan dan bagi mereka yang
belum sama sekali tidak menjadi pelajaran yang menyulitkan. Pengembangan butir materi
seperti hal di atas, relatif lebih mudah bagi guru kelas I, Karena:
1. Pengolahan materi pelajaran kelas 1 SD tidak harus ilmiah dan normatif melainkan
bersifat popular dan menyangkut realisasinya.
2. Sebagian besar pola penyampaian pelajaran kelas 1 amat dominan diperankan guru
secara lisan, sehingga lebih mudah melakukan penyesuaian.

Sasaran Umum Satuan Bahasan P2PPS Kelas 1 SD


1. Menanamkan pemahaman akan konsep – konsep yang erat kaitannya dengan diri,
keluarga, dan lingkungannya.
2. Membina sikap dan kehidupan diri yang serasi dan selaras dengan nilai moral
Pancasila yang hidup dalam keluarga dan lingkungannya.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaras dengan sub 1 dan 2 diatas.

Lingkup Liputan Kajian Bahan Pelajaran


a. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis;
b. Hak dan Kewajiban dalam kehidupan keluarga dan sekolah
c. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh;
d. Kekurangan sebagai asas pokok musyawarah untuk mufakat;
e. Tugas tanggung jawab bersama untuk mewujudkan keadilan sosial.

Sumber Kajian Materi Pelajaran, Antara lain:


1. Kurikulum dan GBPP PMP/SD;
2. Buku Paket PMP, Depdikbud RI;19;
3. Buku sumber acuan resmi BP7 Pusat/Daerah;
4. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945; TAP MPR dan peraturan lain yang berlaku
dan berkaitan;
5. Kehidupan real keluarga, sekolah dan sekitar;
6. Nara sumber setempat (Kepala desa/lurah, camat ulama, sesepuh masyarakat adat dan
lain – lain)

PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN BAHASAN


(S-B) KELAS I

Petunjuk Kegiatan Belajar bagi Mahasiswa


a. Kaji kembali materi yang dikuliahkan dalam Mata Kuliah PPS 1 atau yang termuat dalam
buku ajar PPS 1.
b. Kaitkan hal di atas dengan setiap PB dan SPB yang termuat dalam SPB bab ini.
c. Lakukan setiap tugas yang dicantumkan, disamping tugas latihan yang diberikan dosen
dan kelompok belajar (Kejar) Anda. Saat anda mengembangkan BMP (Butir Materi
Pelajaran) hendaknya mengkaji pula kelengkapan dari sumber yang diterakan di atas.

Pengajaran untuk Mengajarkan SPB


a. Siapkan selengkapnya Satuan Pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) setiap PB
yang tertera dalam S-B ini.
b. Siapkan scenario pengajarannya selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB dan metode yang Anda rasakan
belum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat dosen atau Kejar Anda atas semua rancangan dan kegiatan
latihan Anda.
e. Bila perlu latihan tidak hanya sekali dan dilakukan juga di PSB (Pusat Sumber Belajar)
atau Macro Teaching.
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario pengajaran. Anda
minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya. Dengan cara demikian Anda
sudah menghimpun bahan mengajar yang lengkap dan lebih memadai.
Bangsa Indonesia adalah Manusia dan Bangsa yang Religius
(Agamis), Berketuhanan Yang Maha Esa

Sub-Pokok Bahasan:
1. Manusia dan bangsa Indonesia yang agamis.
2. Cara mengagungkan kebesaran Allah.

Lingkup Liputan Pelajaran;


1. Kawasan dan ranah yang diliput:
1.1 Kognitif -> ranah ketiga (Penerapan)
1.2 Afektif -> ranah ketiga (menilai dalam hati)
1.3 Psikomotor -> ranah ketiga (menirukan)

2. Laporan materi pelajaran:


2.1 Manusia dan bangsa Indonesia yang agamis:
a. Kita memiliki ayah dan Ibu, dan semua adalah ciptaan Allah.
b. Manusia adalah insan ciptaan Allah yang paling sempurna.
c. Alam semesta dan segala isinya adalah juga ciptaan Allah serta diperuntukkan
bagi keperluan manusia.
d. Maka karenanya kita semua wajib selalu bersyukur dan berterima kasih kepada
Allah Maha Pencipta, Pengasih dan Penyayang.
e. Selalu memohon dan berdoa kepada Allah yang Pemurah dan Maha Kuasa.

2.2 Cara mengagungkan kebesaran Allah:


a. Bersyukur dan berterima kasih kepada Allah Maha Pencipta dan Pengasih serta
Penyayang sebagai wujud mengagungkan kebesaran-Nya.
b. Banyak kesempatan dan cara untuk menyatakan hal di atas (di rumah, sekolah dan
luar rumah, baik sebelum/sesudah tidur, makan, bekerja dan lain-lain)
c. Mengangungkan kebesaran Allah dengan melaksanakan ibadah agama.
d. taat dan hormat kepada ayah-ibu, orang yang lebih tua, ibu/bapak guru sebagai
amal perbuatan terpuji oleh-Nya.
e. Hidup hemat, bersih, rajin dan giat belajar adalah juga cara mengagungkan Allah.

BAB X
DESAIN INSTRUKSIONAL PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KELAS II
SD

A. LATAR BELAKANG PROGRAM PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA


KELAS II
Kita pahami bahwa program pengajaran Pendidikan Pancasila (P2PPS) adalah kelanjutan
dari program kelas I. Karenanya, guru harus memperhatikan kesinambungan dengan P2PPS
kelas 1 dan sekaligus pula melihat ke muka, yakni program kelas III. Kesinambungan dan
keterkaitan ini amat penting, sebab peserta didik jangan sampai merasakan adanya duplikasi
yang menimbulkan kebosanan dan juga jangan sampai P2PPS merupakan rangkaian yang
berbeda satu dengan lainnya.
Melihat sosok siswa sebagaimana tersebut diatas, maka Kualifikasi Butir Materi Pelajaran
(BMP) yang paling sesuai ialah PB/SPB dan BMP acuan dalam buku ajar PPS II ini dengan:
1. Kebutuhan, kondisi dan aspirasi siswa itu sendiri, seperti peringkat kemampuan
belajar/membaca, kemampuan sosial ekonomi dan budayanya, kondisi fisik (kesehatan,
keberhasilan dan lain – lain), proyeksi hharapannya (apakah kelak akan meneruskan atau
tidak, hal ihwal apa yang harus diluruskan menurut kepatutannya) dan lain – lain.
2. Dunia nyata kehidupan secara multi gatra/aspek, dengan pengertian, mana yang harus
dilestarikan da mana yyang patut diluruskan serta bagaimana corak kehidupan dan lain –
lain. Dunia kehidupan yang layak dimasukkan dalam program kelas II ialah:
a. Rumah dan Sekolah
b. Lingkungan sekitar atau desanya;
c. Kelompok; teman main; kelas dan sekolah serta Pramuka.
3. Lingkungan belajarnya, seperti kondisi bahan dan budaya membaca masyarakat, fasilitas
pendukung belajar (radio, TV, Perpustakaan umum/sekolah, kelembagaan yang ada dan
lain – lain)
4. Permasalahan dan titik kerawanan yang ada, baik di masa lampau, kini maupun esok serta
harapan atau arahan dari kehidupan masyarakat dan negara.
5. Permasalahan dan titik kerawanan yang ada, baik di masa lampau, kini maupun esok serta
harapan atau arahan dari kehidupan masyarakat dan negara.

Adapun pola mengajar yang sangat dianjurkan untuk diterapkan pada jenjang kelas II inni
antara lain:
1. Pendekatan kekeluargaan di mana guru memperlakukakn siswanya bagikan orang tua
yang penuh kasih sayang dan sabar.
2. Penggunaan variasi jenis metode:
a. Menyalin dan Dikte/Ilma;
b. Pencontohan yang diuraikan makna dan isi pesannya;
c. Kliping dan Pemantapan Keadaan.

Secara Umum Satuan bahsan P2PPS Kelas II SD


1. Menanamkan pemahaman konsep – konsep Pancasila yang erat kaitannya dengan diri,
keluarga dan lingkungannya.
2. Membina sikap dan kehidupan diri yang serasi dan selaras dengan nilai moral
pancasila yang hidup dalam keluarga dan lingkungannya.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaras dengan sub 1 dan 2 diatas.

Ungkup Liputan kajian Pengajaran Meliputi:


A. Kebenaaran Allah menciptakan, alam semesta, bangsa dan negara Republik Indonesia
B. Mengenali berbagai hak dan kewajiban dalam berbagai kehidupan.
C. Membina persatuan – persatuan melalui kegotongroyongan.
D. Mengamalkan asas dan tata carra musyawarah mufakat.
E. Kerja keras, hidup hemat dan suka menabung.
Sumber Kajian Materi Pelajaran antara lain:
1. Kurikulum dan GBPP PMP/PPS SD;
2. Buku paket PMP; Depdikbud RI; 19;
3. Buku sumber acuan resmi BP7 Pusat/Daerah
4. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945; TAP MPR dan peraturan lain yang berlaku
dan berkaitan;
5. Kehidupan riil kekleuargaan, sekolah dan sekolah dan sekitar;
6. Nara sumber setempat (Kepala desa, camat, ulama, sesepuh masyarakat adat, dan lain
– lain)

B. PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN


BAHASAN (S-B) KELAS II

1. Petunjuk Kegiatan Belajar bagi Mahasiswa


a. Kaji kembali materi yang dikuliahkan dalam mata kuliah PPS bagian I atau yang
termuat dalam buku ajar PPS Bagian I.
b. Kaitkan hal tersbeut dengan setiap PB dan SPB yang termuat dalam SPB bab ini.
c. Lakukan setiap tugas yang kami vcantumkan di smaping tugas latihan yang
diberikan dosen atau kelompok belajar (Kejar) Anda. Saat Anda mengembangkan
BMP (Butir Materi Pelajaran) hendaknya mengkaji pula kelengkapan dari sumber
yang kami terakan di atas.

2. Petunjuk Untuk Mengajar SPB


a. Siapkan selengkapnya satuan pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) daari
setiap PB yang tertera dalam S-B.
b. Siapkan scenario pengajarannya selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB adan metode yang Anda
rasakan belum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat Dosen atau Kejar atas semua raancangan dan
kegiatan latihan Anda tersebut.
e. Bila Perlu latihan tidak hanya sekali dan diilakukan juga di PSB (Pusat Sumber
Belajar) atau Miscro Teaching.
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario pelajaran.
Anda minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya. Dengan cara
demikian Anda sudah menghimpun bahan mengajar yang lengkap dan lebih
memadai.

BAB XI
DESAIN INSTRUKSIONAL PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS III SD

A. LATAR BELAKANG SATUAN BAHASAN P2PPS KELAS III


Metode KBS sudah bisa lebih diperkaya, tidak hanya di kelas dan dibacakan guru.
Merekaa sudah layak diberi tugas di luar kelas (di rumah) melalui kegiatan tulis dan
baca. Adapun BMP PPS-nya itu sendiri sudah dapat mulai dibauri hal ihwal yang
bersifat pengetahuan dan tata aturan dengan lingkar lingkungan belajar yang sudah
lebih meluas, yakni di luar desa dan atau daerahnya. Masalah kotanya dan kota sekitar
daerahnya sudah layak diperkenalkan serta dipedulikan oleh mereka.
Adapun gatra yang menjadi fokus kajian sudah layak bila gatra sosial budaya dan
ekonomi mulai menjadi awalan kajian di samping aaspek agamis dan etika-estetika
setempat.
Pada kajian sila kedua, pokok uraian yang bersifat sosialisasi diri hendaknya juga
memberikan penekanan pada esensi hargaa diri dirinya sendiri selaku manusia yang
potensial dan harga diri orang lain. Penekanan ini amat penting agar dalam proses
sosialisasi dan kehidupan sosial nanti, yang bersangkutan memilki rasa percaya diri dan
harga diri yang mantap dan layak. kematangan ini tersebut sangat diperlukan kelak saat
menginternalisasi dan menyakini esensi harga diri bangsa negara (sila ketiga) dan kajian
asas demokrasi (sila keempat).

Satuan Bahasan P2PPS Kelas III SD Secara Umum


1. Menanamkan pemahaman akan konsep – konsep Pancasila yang erta kaitannya dengan
diri, keluarga dan lingkungannya dalam berbaagai gatra (wujud) kehidupan.
2. Membina sikap dan kehidupan diri yang serasi dan selaras dengan nilai moral Pancasila
yang hidup dalam keluarga daan lingkungannya.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaras dengan sub 1 dan 2 diatas.

Lingkup Liputan Kajjian Pelajaran:


a. Memahami dan memperingati hari besar keaagamaan.
b. Membina talii persahabatan, kekerabatan dan kebersamaan.
c. Perjuangan menegakkan kemerdekaan bangsa dan negara RI.
d. Tatat cara kehidupan Demokrasi Pancasila.
e. Membangun desa dan lingkungan hidup sekitar kita.

Sumber kajian Materi Pelajaran, antara lain:


1. Kurikulum dan GBPP PMP/PPS SD,
2. Buku paket PMP; Depdikbud RI: 19.
3. Buku sumber acuan resmi BP7 pusat/daerah.
4. Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945; TAP MPR dan peraturan lain yang berlaku
dan berkaitan.
5. Kehidupan riil keluarga, sekolah dan sekitar.
6. Nara sumber setempat (kepala desa/lurah, camat, ulama, sesepuh masyarakat/adat dan
lain – lain)

B. PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN


BAHASAN (S-B) KELAS III
1. Petunjuk Kegitan Belajar bagi Mahasiswa.
a. Kaji kembali materi yang dikuliiahkan dalam mata kuliiah PPS 1 atau yang
termuat dalam Buku Ajar PPS 1.
b. Kaitkan hal tersebut di atas dengan setiap PB dan SPB yang termuat dalam SPB
bab ini.
c. Lakukan setiap tugas yang kami cantumkan di samping tugas latihan yag
diberikan dosen atau kelompok belajar (Kejar) Anda. Saat anda mengembangkan
BMP (Butir Materi Pelajaran) hendaknya mengkaji pula kelengkapan dari
sumber yang kami terakan di atas.

2. Petunjuk untuk Mengajarkan SPB


a. Siapkan selengkapnya Satuan Pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) dari
setiap PB yang tertera dalam SPB ini.
b. Siapkan scenario pengajarannya selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB dan atau metode yang
Anda rasakan bellum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat dosen atau Kejar Anda atas semua rancangan dan
kegiatan latihan Anda tadi.
e. Bila perlu latihan tidak hanya sekali dan dilakukan juga di PSB (Pusat Sumber
Belajar) atau Micro Teaching.
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario pengajaran
Anda minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya.

Dengan cara demikian Anda sudah menghimpun bahan mengajar yang lengkap dan
lebih memadai.

BAB XII
DESAIN INSTUKSIONAL PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS IV SD

A. LATAR BELAKANG PROGRAM PENGAJARAN PPS KELAS IV

Berbeda dengan kelas sebelumnya, maka siswa kelaas 4 pada umumnya sudah dianggap
mampu membaca dan menulis dengan baik, serta dengan lingkungan bermain yang lebih
luas dan mulai menampakkan kemandiriannya dalam berbagai hal. Bahkan pada anak di
pendesaan, usia kelas empat ini sudah mulai menjadi tenaga produktif. Maka angka outus
sekolah daan gangguan sekolah usia kelas empat ke atas lebih tinggi karena sering
terganggu ooleh kepentingan dan kkebutuhan sosial ekonomi keluarga, baik bekerja di
lading atau di rumah membantu orang tuanya.
Berdasarkan asumsi di atas, maka layak kiranya program Pendidikan PPS kelaas
empat ke atas memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Melakukan perluasan liputan lingkungan kehidupan dan lingkungan belajarnya.
2. Mempertinggi dosis “Pengetahuan” di saamping hal yang pragmatis, sebagai
persiapan bekal studi/belajar lanjutan.
3. Gatra sosial ekonomi dan budaya menjadi saalah satu fokus pengembangan program
Pangajaran, untuk persiapan kebutuhan hidup yang mendesak.
4. Pancasila pada sila Ke-2 (tentang harga diri dan potensi manusia), sila ke – 3 (asas
Bhineka Tunggal Ika) dan ke – 5 (kesejahteraan), hendaknyya mnedaapatkan tempat
lebih utama di samping sila – sila lainnya. Hal ini mempersiapkan berbagai
kemungkinan dan kepentingan peserta didik yang pada umumya (di pendesaan) sudah
mulai dimasyarakatkan oleh desakan sosial ekonomi dan budaya.

Seirama dengan pola pengembangan program di atas yang mengikuti kualifikasi dan
keadaan peserta didik kelas 4, maka pola KBS hendaknya juga diupayakan menuju
hal sebagai berikut:

1. Multi metode dan media, agar tercipta multi KBS yang mendorong:
a. Peningkatan kemaampuan membaca dan menulis;
b. Latihan dan peningkatan potensi serta kemampuan afektual seperti
spirituualisasi an menilai dengan mata hati (valuing) serta kepekaan cita rasa
kemauan;
c. Latihan dan peningkatan keterampilan sosial daan teknis seperti berbicara;
berkomunikasi berekspresi dan lain – lain.

2. Multi number
Mulai dari sumber yang berada di lingkungan rumah, sekolah dan kehidupan
sekitar serta dari berbagai media komunikasi (cetak, elektronik dan lain – lain).
Perluasan ini untuk menambah hias wawasan kehidupan serta peningkatan
berbagai keteraampilan dan perbekalan belajar lanjutan PPS menjadi program
pengajaran yang fungsional dan hidup.

Sasaran Umum Satuan Bahasan (S-B) P2PPS Kelas IV


1. Menanamkan pemahaman akan konsep – konsep Pancasila yang erat kaitannya
dengan diri, keluarga dan lingkungannya serta kehidupannya kini dan esok harinya.
2. Membina sikap dan kehidupan diri yang serasi dan selaras nilai moral Pancasila yang
hidup dalam keluarga dan lingkungannya.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaras dengan sub 1 dan 2 di atas.

Lingkup Liputan bahan Kajian Kelas IV SD:


a. Menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
b. Mengenali berbagai hak daan kewajiban dalam berbaagai kehidupan.
c. Bhineka Tunggal Ika.
d. Kehidupan Demokrasi Pancasila daalam kehidupan umum.
e. Menuju masyarakat adil makmur.

Sumber Kajian Materi Pelajaran:


1. Kurikulum dan GBPP PMP/PPS SD
2. Buku paket PMP Depdikbud RI
3. Buku sumber acuan resmi BP7 Pusat/Daerah
4. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, TAP MPR dan peraturan lain yang
berlaku serta berkaitan.
5. Kehidupan riil keluarga, sekolah dan sekitar.
6. Nara sumber setempat (Kepala sekolah, camat, ulama, sesepuh masyarakat/adat dan
lain – lain).

B. PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN


BAHASAN (S-B) KELAS IV

1. Petunjuk Kegiatan Belajar bagi Mahasiswa


a. Kaji kembali materi yang dikuliahkan dalam mata kuliah PPS 1 atau yang termuat
dalam buku ajar PPS I.
b. Kaitkan hal di atas dengan setiap PB dan SPB yang termuat daalam bab ini.
c. lakukan setiap tugas yang kami cantumkan, di samping tugas Latihan yang diberikan
dosen atau kelompok belajar (Kejar) Anda. Saat Anda mengembangkan BMP (Butir
Materi Pelajaran) hendaknya mengkaji pula kelengkapan dari sumber yang kami
sertakan di atas.

2. Petunjuk untuk Mengajarkan SPB


a. Siapkan selengkapnya Satuan Pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) dari setiap
PB yang tertera dalam S-B ini.
b. Siapkan scenario pengajaran selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB dan atau metode yang anda
rasakan belum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat dosen aatau Kejar Anda atas semua rancangan dan
kegiatan latihan Anda.
e. Bila perlu latihan tidak hanya sekali dan dilakukan juga di PSB (Pusat Sumber
Belajar) atau Micro Teaching.
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario penggajaran,
agar minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya. Dengan cara
demikian, Anda sudah menghimpun bahan mengajar yang lengkap dan lebih
memadai.

BAB XIII
DESAIN INSTRUKSIONAL PENGAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KELAS V
SD

A. LATAR BELAKANG P2PPS KELAS V


Usia siswa kelas lima adalaha usia yang lebih layak untu berpikir rasional dan
memasyarakatkan secara lebih luas. Lingkungan belajar dan dimensi kehidupannya
sudah lebih layak, tidak hanya di dunia sekitarnya saja. Kehidupan rasional dan
wilayahnya sudah harus dikenalnya dengan baik, dan mulai memehami masalah
kehiidupan nasional serta negara tetangga/sahabat secara elementer (misalnyya: nama,
letak, bendera, budaya bangsa negara tetangga/sahabat, khususnya ASEAN)
Konsep, nilai, moral dan norma Pancasila secara kognitif tidak hanya sebagai hafalan
dan aplikasi kehidupan diri dan lingkungan belaka, melainkan sudah dipahaminya pula
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta dalam multi gatra kehidupan.
maslah poleksosbud merupakan porsi utama yang hendaknya disajikan secara utuh
dan terpadu dalam tema pemahaman, penghayatan dan partisipasi dalam pembangunan
nasional.
Mereka sudah layak diajak dan dibina kemampuannya untuk mulai berurun-serta
dalam pembangunan nasional sesuai dengan keadaan dan kemampuannya. Mereka sudah
mampu memahami bahwa untuk mencerdaskan dirinya, melaksanakan hak dan
kewajiban dengan baik dan benar, mengutamakan dan memperdulikan sesaama atau
kepentingan umum/negaara, adalah bagian dari urun sertanya dalam pembangunan
nasional.
Pola KBS yang harus dibina pada usia kelas lima ini ialah meningkatkan kemampuan
dan budaya membaca – menulis serta inkuiri melalui pemupukan rasa penasaran akan
sesuatu dan potongan melakukan kaji ketik telik lanjutan yang multi sumber.
Peran media masa (radio, tv, Koran, majalah, dan lain – lain) serta kepustakaan sangat
diianjurkan untuk digalakkan pada usia kelas lima ini. Karena melalui media – media
tersebut motivasi dan budaya membaca peserta didik akan dibina dan di pupuk menjadi
kebiasaan bukunya (habitual).
Koran, majalah, pamphlet bekas yang diolah dan dikelola dengan baik oleh guru atau
kelompok siswa merupakan cara terbaik bagi daerah/sekolah yang mempunyai
kusukaran berkomunikasi. Benda-benda bekaas itu didaur ulang (bentuk maupun tema
isisnya) menjadi media dan sumber belajar yang menarik. Dengan media itu pula peserta
didik akan dilatih untuk memasyarakatkan pengetaahuan dan dirinya, serta kemampuan
– kemampuan lainnya (seperti: analisis, membuat laporan/penyimpulan, pelakonan apa
yang ada dalam media tersebut dan lain – lain).

Sasaran Umum Satuan Bahasan (S-B) P2PPS Kelas V


1. Menanamkan pemahaman akan konsep – konsep Pancasila yang erta kaitannya
dengan diri, keluarga, lingkungan dan masyarakat bangsa dan negaranya.
2. Membina sikap dan kehidupan diri yang seraasi dan selaras dengan nilai moral
Pancasila yang hidup dalam keluarga dan lingkungan serta masyarakat bangsa –
negaranya.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaras dengan sub 1 dan 2 diatas.

Lingkungan Liputan Kajian Bahan Pelajaran:


a. Perbuatan terpuji dan tercela (sila kesatu).
b. Menegakkan kebenara dan keadilan daalam kehidupan (sila kedua)
c. membela dan menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan negara RI (Sila
ketiga).
d. Mematuhi aturan main Demokrasi Pancasila (sila keempat)
e. Bumi dan air serta segala kekayaan alam yang terkandung di dalammnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat sebesar – besarnya.

Sumber Kajian Materi Pelajaran:


1. Kurikulum dan GBPP PMP/PPS SD
2. Buku paket PMP Depdikbud RI
3. Buku sumber acuan resmi BP7 Pusat/Daerah
4. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, TAP MPR dan peraturan lain yang
berlaku serta berkaitan.
5. Kehidupan riil keluarga, sekolah dan sekitar.
6. Nara sumber setempat (Kepala sekolah, camat, ulama, sesepuh masyarakat/adat dan
lain – lain).

B. PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN


BAHASAN (S-B) KELAS V.

1. Petunjuk Kegiatan Belajar bagi Mahasiswa


a. Kaji kembali materi yang dikuliahkan dalam mata kuliah PPS 1 atau yang terniat
dalam Buku Ajar PPS Bagian 1.
b. Kaitkan hal tersebut di atas dengan setiap PB dan SPB yang termuat dalam hal ini.
c. Lakukanlah setiap tugas yang kami cantumkan di saamping tugas latihan yang
diberikan doesen atau kelompok Belajar (Kejar) Anda.

Saat Andaa mengembangkan BMP (Butir Materi Pelajaran) hendaknya mengkaji pada
kelengkapan dari sumber yang kami terakan di atas.

2. Petunjuk untuk Mengajarkan SPB


a. Siapkan selengkapnya Satuan Pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) daan
setiap PB yang tertera dalam S – B ini.
b. Siapkan scenario pengajarannya selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB dan atau metode yang Anda
rasakan belum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat dosen atau Kejar Anda atas semua raancangan dan
kegiatan latihan anda tersebut.
e. Bila perlu latihan tidak hanya sekali daamm dilakukan juga di PSB (Pusat Sumber
Belajar) atau micro teaching
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario pengajaran,
Anda minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya.

Dengan cara demikian Anda sudah menghimpun bahan mengajar yang lengkap dan
lebih memadai.
Bumi dan Air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara, meliputi:
a. Potensi dan kekayaan alam Indonesia yang wajib kita bina/kelola serta lestarikan:
seperti: aneka kekayaan alam yang sudaah – sedang dan masih akan dikelola
untuk kesejahteraan seluruh rakyat; kewajiban dan cara membina dan
melestarikan potensi alam dan lingkkungan hidup (di desa dan kota) dan lain –
lain.
b. Pengertian dikuasai negara, antara lain: diawasi, dikelola dan dibina –
dikembangkan serta dilestarikan oleh seluruh masyarakat dan Pemerintah Negara
RI.
contohnya antara lain: Pengadaan dan pengawasan kawasan hutan dan hutan
lindung (cagar alam), izin membuka dan mengelola, persyaratan dan pengarahan
pengelolaan agar tidak merugikan umum da hari esok kita, bagi hasil, pengawasan
limbah industry ke sungai atau udara dan lain – lain.
c. Pengertian Negara dan Pemerintahan Negara; meliputi:
c.1 Unsur – unsur negara
c.2 Aparatur Negara, seperti: Lembaga dan penjabatnya.
c.3 Pemerintahan Negara RI, mulai tingkat RT-RW, Pemda dan pemerintahan
Pusat (Presiden dan Menteri)
c.4 Tugas Kewajiban:
C.4.1. Pemerintahan Negara
C.4.2. Aparatur Negara (RT/RW, Lurah – camat dan seterusnya, ABRI, KUA,
Pengadilan; Agraria dan Lain – lain)
C.4.3 Warga Negara, meliputi:
(a) WNI
(b) WNA

BAB XIV
DESAIN INSTRUKSIONAL SATUAN BAHASAN PENDIDIKAN
PANCASILA KELAS IV SD

A. LATAR BELAKANG SATUAN BAHASAN (S-B) P2PPS VI

Kelas enam adalah kelas puncak pendidikan dasar tingkatan SD. Setelah menyelesaikan
program kelas 6, peserta didik menghadapi 3 Pilihan utama, ialah:
1. Melanjutkan studi ke jalur umum (SMP) atau pendidikan dasar tahap dua.
2. Melanjutkan studi ke jalur sekolah kejuruan atau pendidikan kejuruan nonformal
(SKKP Kursus – kursus)
3. Tidak melanjutkan studi melainkan langsung memasyarakat.

Alternatif ketiga secara perkiraan lebih besar. Dasarnya ialah fakta nyata, bahwa SD
meyoritasnya banyak di pendesaan (83% penduduk) dan umumnya terpaksa tidak
melanjutkan studi karena desakan sosial ekonomi dan atau budaya, serta karena
keterbatasan daya tamping SLTP (10 SD bandinggg 1 SLTP)
Karena itu layaklah apabila pada kelaas puncak ini diupayakan pembulatan
dan pengutuhan kembali seluruh program khusus kelas enam.
Khusus program PPS, pada kelaas puncak ini sangat diharapkan terbinanya
pengetahuan dan kemampuan – kemamapuan dasar yang memadai dalam;
1. Bidang politik kenegaraan dan hukum sebagaimana termuat dalam program PPS
serta kebutuhan dasar masyarakat yang bersangkutan.
2. Pancasila secara utuh, bulat dan berkesinambungan.
3. PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) dna PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara).
4. Kebutuhan kehidupan riil yang menyangkit kawasan program PPS, seperti:
Berkoperasi, perpajakan, bermasyarakat-bernegara, membina dan melestarikan
adat – budaaya baku yang baik dan lain – lain.
5. Perbekalan pengetahuan serta kemampuan studi lanjutan, yakniL\
a. Perbekalan pengetahuan untuk studi lanjutan.
b. Perbekalan keterampilan belajar sepanjang hayat, berupa:
b.1 Keterampilan kgnitif (berpikir nalar)
b.2 keteraampilan afektif (kepekaan cita rasa)
b.3 keterampilan psikomotor (Ketarmpilan sosial)

Sila ke – 3, 4 dan 5 kiranya layak menjadi fokus kelas enam di smaping sila lainnya.
Dan gatra politik, hukum, ekonomi daan budaya merupakan gatra esensial bagi kelaas puncak
ini.
Pola KBS yang harusnya dibina terutama KBS yang mendukung kemampuan dan pembakuan
sosialisasi diri dan inkuiri. Maka karena peningktan pola KBS dalam kelompok belajar serta
berbagai jenis inkuiri sangat diharapkan.

Sasaran Umum Satuan Bahasan (S-B) P2PPS Kelas VI


1. Menanamkan pemahaman akan konsep – konsep Pancasila yang erat kaitannya
dengan diri, keluarga, lingkungan dan masyarakat bangsa-bernegara.
2. membina sikap dan kehidupan diri yang serasi dan selaras dengan nilai moral
Pancasila yang hidup dalam keluarga dan lingkungan serta bangsa – neggara.
3. Melatih tata cara kehidupan yang selaaras dengan sub 1 dan 2 di atas.

Lingkup liputan Kajian Bahan Pelajaran:


a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Hidup bersama dengan penuh tanggung jawab, benar dan adil.
c. Menghargai bangsa daan negara sendiri.
d. Pengamalan Demokrasi Pancasila dalam kehidupan umum.
e. Koperasi adalah wadah dan upaya sistem perekonomian Indonesia.

Sumber Kajian Materi Pelajaran:


1. Kurikulum dan GBPP PMP/PPS SD
2. Buku paket PMP Depdikbud RI
3. Buku sumber acuan resmi BP7 Pusat/Daerah
4. Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, TAP MPR dan peraturan lain yang
berlaku serta berkaitan.
5. Kehidupan riil keluarga, sekolah dan sekitar.
6. Nara sumber setempat (Kepala sekolah, camat, ulama, sesepuh masyarakat/adat dan
lain – lain).

B. PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN SATUAN


BAHASAN (S-B) KELAS VI

1. Petunjuk Kegiatan Belajar bagi Mahasiswa


a. Kaji kembali materi yang dikuliiahhkan dalam mata kuliah PPS 1 atau yang termasuk
dalam buku ajar PPS bagian I.
b. Kaitkan hal diatas dengan setiap PB dan SPB yang termuat dalam SPB bab ini.
c. Lakukan setiap tugas yang dicantuumkan di saamping ttugas latihan yang diberikan
dosen atau kelompok belajar (Kejar) Anda.
d. Lakukan atau kelompok Belajar (Kejar) anda.

Saat anda mengembangkan BMP (Butir Materi pelajaran) hendaknya mengkaji pada
kelengkapan dari sumber yang kami teraakan di atas.

2. Petunjuk untuk Mengajarkan SPB


a. Siapkan selengkapnya Satuan Pelajaran (Satpel) atau Model Program (MP) daan
setiap PB yang tertera dalam S – B ini.
b. Siapkan scenario pengajarannya selengkapnya.
c. Lakukan latihan melaksanakan beberapa/sejumlah PB dan atau metode yang Anda
rasakan belum dikuasai.
d. Mintalah saran dan pendapat dosen atau Kejar Anda atas semua raancangan dan
kegiatan latihan anda tersebut.
e. Bila perlu latihan tidak hanya sekali daamm dilakukan juga di PSB (Pusat Sumber
Belajar) atau micro teaching
f. Sangat kami sarankan setiap hasil rancangan Satpel/MP atau scenario pengajaran,
Anda minta dosen Anda memeriksa dan memberikan bantuannya.

Anda mungkin juga menyukai