KELOMPOK
● DEA RISTA
● MIRA AGUSTIN
● RATNASARI
● RENI NURAENI
● SELAWINA
● SHELA PRIGITA
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua dan khususnya bisa bermanfaat bagi penyusun dan dapat
menambah wawasan kita
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
● latar belakang
BAB II. ISI
● Materi budidaya
● Alat dan bahan
● Langkah-langkah kegiatan
● Hasil kegiatan budidaya
● Perhitungan harga jual budidaya
● Pembahasan
BAB III. PENUTUP
● Kesimpulan
● Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Terong (Solanum Melongena L) adalah tanaman asli daerah tropis. Tanaman ini
awalnya berasal dari benua Asia yaitu India dan Birma. Daerah penyebaran tanaman
terung awalnya di beberapa negara (wilayah) antara lain di Karibia, Malaysia, Afrika
Barat, Afrika Tengah, Afrika Timur, dan Amerika Selatan.
Tanaman ini menyebar ke seluruh dunia, baik negara-negara yang beriklim panas
(tropis) maupun iklim sedang (sub tropis). Pengembangan budidaya terong paling pesat
di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia (Firmanto, 2011). Terong adalah jenis
sayuran yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang karena rasanya enak
khususnya dijadikan sebagai bahan sayuran atau lalapan.
Selain itu terung juga mengandung gizi yang cukup tinggi, terutama kandungan Vitamin
A dan Fosfor. Komoditas terung ini cukup potensial untuk dikembangkan sebagai
penyumbang terhadap keanekaragaman bahan sayuran bergizi bagi penduduk.
Menurut Sunarjono (2013), bahwa setiap 100 g bahan mentah terong mengandung 26
kalori, 1 g protein, 0,2 g hidrat arang, 25 IU vitamin A, 0,04 g vitamin B dan 5 g vitamin
C. Selain itu, terung juga mempunyai khasiat sebagai obat karena mengandung
alkaloid, solanin dan solasodin.
Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpl, tetapi di dataran
rendah tumbuhnya lebih cepat (Rukmana, 2002). Suhu yang paling cocok untuk
tanaman terung adalah 22o. -30oC dengan perbedaan sedikit antara suhu siang dan
malam. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung berpasir dengan drainase
yang baik. Terung tidak terlalu memerlukan suhu tinggi selama pertumbuhannya,
namun juga tahan terhadap curah hujan yang tinggi dan tanah tidak terlalu lembab.
Sayuran ini termasuk tanaman yang sedikit tahan terhadap kadar garam yang tinggi
(Sutarya dan Gerard, 1995).
Sebagai salah satu sayuran pribumi, terung hampir selalu ditemukan di pasar tani atau
pasar tradisional dengan harga yang relatif murah. Akhir-akhir ini bisnis terung masih
memberikan peluang pasar yang cukup baik terutama untuk memenuhi.
BAB II. ISI
A. MATERI BUDIDAYA
Terong (Solanum Melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong) adalah
tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur sayuran. Terong berkerabat dekat
dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terong sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh hingga 40-150 cm (16-57
inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukurannya 10-20 cm (4-8
inci) panjangnya 5-10 cm (2-4 inci) lebarnya. Jenis jenis setengah liar lebih besar dan
tumbuh hingga setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci)
dan 15 cm (6 inci) panjangnya. datangnya biasanya berduri. 7 warna bunganya antara
putih hingga ungu,dengan mahkota yang memiliki lima lobus. benang sarinya berwarna
kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang kurang dari 3 cm untuk yang liar,
dan lebih besar lagi untuk jenis yang ditanam.
4. Lalu siram wadah yang berisi biji terong dengan air secukupnya, sekitar 2-3 kali
per minggunya karena masih berupa biji.
D. HASIL KEGIATAN BUDIDAYA
● Minggu pertama : belum terjadi perubahan, jadi masih berupa biji.
● Minggu kedua : akar sudah jadi dan benih (biji) tumbuh seperti kecambah.
● Minggu ketiga : daun sudah mulai tumbuh serta lebih tinggi dan juga jumlah bibit.
bertambah.
● Minggu keempat : batang sudah mulai terbentuk, daun sudah tumbuh 2 helai,
dan bibit bertambah tinggi.
● Minggu kelima : ada yang mati beberapa, namun ada juga yang hidup dan
daunnya bertambah menjadi 3-4 helai.
E. PERHITUNGAN HARGA JUAL HASIL BUDIDAYA
Untuk biaya administrasi dan biaya pemasaran (total biaya non produksi) tidak ada
karena biji atau benih dari tanaman yang ditanam belum tumbuh besar dan berbuah.
F. PEMBAHASAN
Tanaman terong atau dalam bahasa latin Solanum melongena merupakan tanaman
yang tumbuh di daerah tropis. Budidaya terong sebenarnya tidak terlampau susah,
yang dibutuhkan hanya niat dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan.
Tanaman terong tumbuh hampir di setiap jenis tanah dengan kisaran pH 5-6. Tanaman
ini memerlukan air yang cukup untuk menopang pertumbuhannya. Ketinggian tempat
yang dapat ditanami tanaman terong antara 1-1200 mdpl dengan suhu optimal
18-25OC.
9. Panen
Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau
sekitar 15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak
panen adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu
besar ataupun terlalu kecil.muncul bunga dengan ciri : buah kelihatan segar,
warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna kecoklatan bagi
terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang berwarna kuning
keemasan dan warna daging masih putih bersih.
Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim
dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa
mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi
mulai menurun baik kualitas maupun kuantitasnya.
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang rumit. Terong
dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200 dpl dan suhu
optimum 18 – 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan warna buah , terong memerlukan
pencahayaan yang cukup. Terong tumbuh dengan baik di tanah lempung berpasir dan
mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu penanaman terung yang tepat adalah
pada awal musim kemarau.Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang
sering disebut terong lalap, terong kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong
craigi yang buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan
buah bulat dan panjang silindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan
berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwarna
keputih-putihan.Terong pada masa pertumbuhannya tidak terlepas dari hama dan
penyakit. Hama yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu daun, kutu
trip, kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning,
tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk. Sedangkan penyakit yang menyerang
terung adalah bakteri dan virus.
SARAN
Jika menanam terong sebaiknya diberi air maksimal 2 hari sekali, supaya lebih bagus
diberi pupuk dan pilihlah biji atau benih terong yang bagus yang akan ditanam, supaya
tanaman terong akan menjadi bagus pula.
DAFTAR PUSTAKA
http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2014/02/cara-membuat- makalah-yang-baik-
dan-benar.html
http://Tanaman Terong.com/cara- budidaya-Tanaman.html
http://istono- girimulyo.blogspot.com/2012/11 /cara-budidaya-Tanaman terong. Html
http://google.com. Budidaya terong.html
Cahyono Bambang. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Terong . Yogyakarta:
Yayasan Pustaka Nusatama.
Indriyani Titis. 2017. Pengaruh Penyiangan Gulma dan Dua Varietas Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Terong (Solanum melongena L). Skripsi. Program
Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Diana dan Desti, P. 2016. Identifikasi Karakter Kualitatif dan Kuantitatif
Beberapa Tanaman Terong ( Solanum melongena L. ). Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.
Oktavia, E.P. 2015. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong ( Solanum
melongena L. ) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Multi
Kalium Fosfat Pada Tanah Berpasir. Program Studi Agroteknologi.
Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.