GAYA BELAJAR - Maimunah - PAI - Khusus3a
GAYA BELAJAR - Maimunah - PAI - Khusus3a
Belajar ternyata punya gaya berbeda-beda. Bila kita paham gaya kita, boleh jadi kita
lebih pintar dari seharusnya.
Lain ladang, lain ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Pepatah di atas
memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya
belajar yang sama. Pun bila mereka bersekolah di sekolah atau bahkan duduk di
kelas yang sama.
Sebagian siswa lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menuliskan
segalanya di papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian
mencoba memahaminya. Tapi, sebagian siswa lain lebih suka guru mereka
mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan
untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk
kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran
tersebut.
Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang
menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita
panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para
siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang
hanya mereka pahami sendiri.
Apa pun cara yang dipilih, perbedaaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat
dan terbaik bagia setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.
Karenanya, jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap
orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika suatu ketika, misalnya, kita harus
memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan
hasil yang maksimal bagi dirinya.
Tentu saja, sebelum kita sendiri mengajarkannya pada orang lain, langkah terbaik
adalah mengenali gaya belajar kita sendiri. Pertimbangan ini yang seringkali kita
lupakan. Dengan kata lain, kita sendiri harus merasakan pengalaman mendapatkan
gaya belajar yang tepat bagi diri sendiri, sebelum menularkannya pada orang lain.
Ada banyak alasan dan keuntungan yang bisa kita dapatkan bila kita mampu
memahami ragam gaya belajar, termasuk gaya kita sendiri.
Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti bila
memang kita merasa cocok dengan gaya itu. Pertama, Gaya Belajar Visual (Visual
Learners). Gaya belajar seperti ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dulu
buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya
belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran)
secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan
yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap
masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung,
kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan,
ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Untuk mengatasi ragam masalah di atas, ada beberapa pendekatan yang bisa
digunakan, sehingga belajar tetap bisa dilakukan dengan memberikan hasil yang
menggembirakan. Pertama adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk
menyampaikan informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa
film, slide, gambar ilustrasi, coretan-coretan, kartu bergambar, catatan dan kartu-
kartu gambar berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi
secara berurutan.
Gaya belajar kedua disebut Auditory Learners atau gaya belajar yang
mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya.
Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran
sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus
mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.
Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi
hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap
informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis
ataupun membaca.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar bila kita termasuk
orang yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti di atas. Pertama adalah
menggunakan tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam
bacaan atau catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk
kemudian didengarkan kembali. Pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah
dengan wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi.
Gaya belajar lain yang juga unik adalah yang disebut Tactual Learners atau kita
harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar kita bisa
mengingatnya. Tentu saja, ada beberapa karekteristik model belajar seperti ini yang
tak semua orang bisa melakukannya. Pertama adalah menempatkan tangan
sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa terus mengingatnya. Kedua,
hanya dengan memegang kita bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca
penjelasannya. Karakter ketiga adalah kita termasuk orang yang tidak bisa/tahan
duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, kita merasa bisa
belajar lebih baik bila disertai dengan kegiatan fisik. Karakter terakhir, orang-orang
yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim
dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).