Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Abstrak : Kurikulum sudah ada sejak zaman Yunani kuno, yang


didefinisikan sebagai kurikulum pendidikan adalah program yang disediakan oleh
lembaga pendidikan. Berdasarkan program pendidikan, siswa melakukan berbagai
kegiatan pembelajaran yang berdampak pada dorongan terhadap perkembangan
dan pertumbuhan mereka sesuai dengan tujuannya. Sistem pendidikan telah
ditetapkan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 sebagai dasar hukumnya.
Dalam perkembangannya pendidikan di Indonesia paling tidak menggunakan
empat strategi dasar, pertama; pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,
kedua; relevansi pendidikan, ketiga; peningkatan mutu pendidikan, dan keempat;
efisiensi pendidikan. Sejarah kebijakan kurikulum, dapat dilihat bahwa
pendidikan praktis di Indonesia tidak terlepas dari ujian. Kebijakan mudah diubah,
hanya berdasarkan pemikiran jangka pendek, akhirnya kurikulum praktis hampir
berubah setiap sepuluh tahun. Tahun ajaran 2014-2015 ini pemerintah telah
berupaya menerapkan secara penuh Kurikulum 2013 dalam sistem pendidikan
nasional, meskipun kurikulum ini menuai pro dan kontra karena dalam proses
implementasi nya di rasa kurang tepat
Kata kunci : perkembangan kurikulum, kurikulum 2013, kurikulum pendidikan.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

sejak Indonesia merdeka kurikulum telah berganti atau direvisi sekurang-


kurangnya 10 kali. Di samping isu makro tadi, isu mikro yang menyangkut
reformasi kurikulum,dari proses rencana, pengembangan,sampai
implementasinya di dalam kelas, terlalu lama hanya menjadi menjadi urusan
birokrasi dan politik yang sentralistik,yang menempatkan guru-guru sebagai
end user, tempat "membuang" segala kebijakan dan kehendak
pusat.Disebabkan karena peranan dan kontribusi guru diabaikan secara nyata
dalam setiap usaha mereformasi kurikulum.Untuk itu perlu ditelaah apakah
pergantian kurikulum tersebut memang suatu keharusan dengan berlandas
kepada prinsip pengembangan kurikulum atau hanya sekadar selera penguasa
(pemerintah) saja.

Tahun ajaran 2014-2015 ini pemerintah telah berupaya menerapkan secara


penuh. Di Kurikulum 2013 pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa dituntut
lebih aktif mengeksplorasi kemampuan diri dalam proses belajar mengajar.
Sebagaimana perubahan yang hampir selalu mengundang banyak reaksi,
pemberlakuan Kurikulum 2013 juga menuai berbagai sikap pro dan kontra dari
masyarakat. 1

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Kurikulum kurikulum di indonesia?
2. bagaimana tantangan kurikulum di indonesia?
B. Tujuan

1
https://www.republika.co.id/berita/koran/pendidikan-koran/14/08/22/naoz886-menghadapi-
tantangan-kurikulum-2013
1. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum di indonesia
2. Untuk mengetahui apa saja tantangan kurikulum di Indonesia

C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan dalam makalah ini yaitu metode
penelitian histori, yang kami rasa cukup cocok dengan materi yang akan di
ulas.
BAB II

HASIL PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA


1. Pengertian kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu


curriculum yang berarti rencana pelajaran. Kata curriculum sendiri
berasal dari bahasa “curere yang berarti berlari cepat, tergesa-gesa.
Adapun di indonesia, dalam UU no. 20 tahun 20003 pasal 1 ayat (19),
konstitusi menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan,dan bahan pelajaran serta cara di gunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.2

Menurut pandangan lama pengertian kurikulum merupakan


kumpulan mata pelajaran yang harus di sampaikan guru atau di pelajari
siswa.3 Anggapan ini sudah ada sejak zaman yunani kuno. Dengan
demikian dapat di definisikan bahwa kurikulum adalah program
pendidikan yang di sediakan oleh lembaga pendidikan.

2. Peran Dan Fungsi Kurikulum


A. Peran Kurikulum Menurut Ahli

Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling


tidak kurikulum memiliki 3 peran, yaitu peran konservatif, peranan
kreatif, serta peran kritis evaluatif(hamalik, 1990)4
2
Undang- undang RI No. 20 th 2003tentang sistem pendidikan nasional
3
Nana syaodih sukmadinata,pengembangan kurikulum : teori dan praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006), 4.
4
Prof. Dr. H. Wina sanjaya, M.pd, kurikulum dan pembelajaran : teori dan praktik pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) (perpustakaan nasional : katalog dalam terbitan (kdt)
a. Peranan konservatif
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masalalu. Dikaitkan dengan globalisasi sebagai akibat dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudah
nya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya lokal, maka peran
konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting.
b. Peran kreatif
Mengapa kurikulum harus berperan kreatif? Sebab manakala kurikulum
tidak mengandung unsur-unsur baru maka pendidikan selamanya akan
tertinggal, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial
masyarakat.
c. Peran kritis dan evaluatif
artinya kurikulum memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun
siswa (masyarakat) yang peka terhadap situasi dan kondisi yang ada serta
mampu untuk mengambil keputusan nilai yang solutif untuk kemajuan.

B. Perkembangan Kurikulum Sejak Kemerdekaan

Pada masa ke masa kurikulum di setiap negara berubah menurut sebagian


pakar di sebabkan karena kebutuhan masyarakat yang berkembang di
samping itu kemajuan IPTEK juga berpengaruh.
Adapun perkembangan kurikulum di indonesia dapat di bagi dalam
beberapa fase, sebagai berikut:

A. Periode Sebelum Tahun 1945


1. Kurikulum pada masa voc. Kurikulum selama voc bertalian erat
dengan gereja. Menurut peraturan sekolah 1643 tugas guru adalah
memupuk rasa takut kepada tuhan, mengajarkan dasar agama

2008).10
kristen, mengajak anak berdoa, bernyanyi, pergi ke gereja,
mematuhi orang tua, penguasa, dan guru.
2. Kurikulum sebelum 1892 (sebelum reorganisasi). Pada masa ini
ada 4mata pelajaran yang di haruskan yakni, membaca, menulis,
bahasa (bahasa daerah dan bahasa melayu) dan berhitung.
3. Kurikulum setelah 1892 (setelah reorganisasi) di masa ini sudah
banyak mata pelajaran dan dan pembelajaran di bagi menjadi 5
kelas.
4. Kurikulum sekolah kelas dua. Di sebut kelas dua karena orang-
orang yang bersekolah disana khusus sebagian kecil rakyat.
5. Kurikulum volk school. Kurikulum ini sangat sederhana.
Kurikulum ini muncul seiring dengan kebutuhan rakyat yang pada
saat itu banyak buta huruf dan tidak bisa berhitung.
6. Kurikulum els (europene lagere school). Dalam kurikulum ini
pelajaran agama di tiadakan. Pada tahun 1868 bahasa perancis di
ajarkan dan merupakan syarat untuk masuk ke sekolah belanda.
7. Kurikulum hcs (holland chinese school). Kurikulum ini memiliki
dasar yang sama dengan els.
8. Kurikulum his ( holland inlandse school).
9. Kurikulum mulo (meer uitgebreid lager onderwijs). Dengan pola
pendidikan yang di perluas, mulo adalah sekolah pertama yang
tidak mengikuti pola pendidikan belanda, namun tetap berorientasi
pada barat dan tidak mencari penyesuaian dengan keadaan
indonesia.
10. Kurikulum hbs (hogere burger school). Kurikulum hbs di indonesia
tidak nambpak berbeda dengan kurikulum yang ada di belanda.
Kurikulum ini dirasa mantap tanpa mengalami banyak perubahan.

B. Periode Tahun 1945 – 1968 (Masa Kemerdekaan Dan Orde Lama)


1. Kurikulum 1947, rentjana pelajaran 1947. Pada masa ini perubahan
arah pendidikan lebih bersifatpolitis, dari orientasi pendidikan
belanda ke kepentingan nasional. Kurikulum ini baru di laksanakan
pada 1950.
2. Kurikulum 1952, rentjana pelajaran terurai 1952 kurikulum
indonesia mengalami penyempurnaan dimana kurikulum ini lebih
merinci dalam setiap mata pelajaran.
3. Kurikulum 1964, rentjana pendidikan 1964 usai tahun 1952.
Pokok-pokok yang menjadi ciri kurikulum ini adalah bahwa
pemerintah mempunyai keinginan agar Kurikulum merupakan
perencanaan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan
dalam sebuah proses pendidikan.

C. Periode Tahun 1968 Sampai Sekarang ( Masa Pemerintahan Orde Baru


Sampai Dengan Masa Pemerintahan Sekarang)

1. 1968, kurikulum ini bersifat politis , mengganti rentjana


pendidikan pada masa orde lama. Kurikulum ini bertujuan
pendidikan di tekankan pasda upaya untuk membentuk manusia
pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani mempertinggi moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama.
2. Kurikulum 1984 kurikulum 1975 yang di sempurnakan. Kurikulum
1984 mengusung procces sjill approach. Tokoh penting di balik
lahirnya kurikulum 1984 adalah profesor Dr. Conny r. Semiawan,
kepala pusat kurikulum depdiknas periode 1980 -1986.
3. Kurikulum 1994dan suplemen kurikulum 1999. Kurikulum ini di
sebut sebut menjadi kusrikulum super padat dari kuliukulum
sebelum nya.
4. Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004)Kurikulum ini lebih
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi karena sekolah
diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang
dikehendaki sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut.
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006)Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006 disusun untuk
menjalankan amanah yang tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6. Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
berbasis karakter dengan tujuan untuk meningkatkan mutu
proses dan hasil pendidikan yang megarah pada budi pekerti
dan akhlak mulia peserta didik yang sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) pada satuan pendidikan. 5

C. Tantangan Kurikulum Di Indonesia

Keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya ditentukan


melalui penerapan kurikulum yang tepat. Karena itu, dalam
pembuatan kurikulum selain dapat diterima dengan baik oleh siswa,
kurikulum hendaknya juga mampu menjawab kebutuhan zaman.

Berbeda dengan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) yang umumnya menjadikan guru sebagai pusat
pembelajaran, di Kurikulum 2013 pembelajaran berpusat pada siswa.
Siswa dituntut lebih aktif mengeksplorasi kemampuan diri dalam
proses belajar mengajar. Sebagaimana perubahan yang hampir selalu
mengundang banyak reaksi, pemberlakuan Kurikulum 2013 juga
menuai berbagai sikap pro dan kontra dari masyarakat.Di berbagai
perbincangan, termasuk di sosial media, banyak anak yang mengaku
bingung dan kaget dengan kurikulum baru ini. Mereka khawatir
kurikulum ini membebani mereka.

5
https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/article/view/1192/653
Darmawan, salah seorang orang tua siswa, selalu mengingatkan
anaknya yang bersekolah di kelas X SMA Negeri 21 Jakarta untuk
aktif dan tidak ragu bertanya mengenai apa saja yang tidak
dipahaminya selama belajar di sekolah.

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Sunaryo


Kartadinata mengatakan bahwa dunia pendidikan mau tidak mau
harus mengawal kebijakan penerapan Kurikulum 2013 ini lantaran
sudah menjadi suatu keputusan. Menurutnya, bisa dimaklumi jika
pada awal banyak siswa atau orang tua yang mengeluh atau masih
bingung dengan kurikulum ini.

Dengan berlakuknya Kurikulum 2013, seolah-olah siswa harus


kerja ekstra keras di sekolah. Tugas siswa menjadi lebih banyak.
"Anak-anak harus aktif. Saya kira mereka kaget karena selama ini
pembelajaran tidak seperti itu. Memang harus ada pendampingan
yang bagus (untuk mengawal kurikulum baru ini)," katanya.

Sunaryo mengungkapkan bahwa saat ini yang terpenting, yaitu


masalah pendampingan agar guru bisa melakukan implementasi
kurikulum tersebut.

Meski Kurikulum 2013 berbasis pada keaktifan siswa, bukan


berarti tugas guru menjadi lebih ringan. Menurut Sunaryo, tugas guru
bahkan menjadi lebih berat lantaran fasilitator ini harus pandai
memancing agar siswa bisa aktif. Bukan hal yang mudah jika pada
awalnya siswa belum terbiasa dengan suasana belajar yang demikian.
Guru juga harus menilai perkembangan siswa secara individual.6

6
https://www.republika.co.id/berita/koran/pendidikan-koran/14/08/22/naoz886-menghadapi-
tantangan-kurikulum-2013
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus di


sampaikan guru atau di pelajari siswa.7 Anggapan ini sudah ada sejak
zaman yunani kuno. Dengan demikian dapat di definisikan bahwa
kurikulum adalah program pendidikan yang di sediakan oleh lembaga
pendidikan.

Pada masa ke masa kurikulum di setiap negara berubah menurut


sebagian pakar di sebabkan karena kebutuhan masyarakat yang
berkembang di samping itu kemajuan IPTEK juga berpengaruh. Sehingga
dapat kita telusuri bahwa kurikulum di Indonesia telah berubah sebanyak
10 kali sejak kemerdekaan RI.

Sebagaimana perubahan yang hampir selalu mengundang banyak


reaksi, pemberlakuan Kurikulum 2013 juga menuai berbagai sikap pro dan
kontra dari masyarakat.Di berbagai perbincangan, termasuk di sosial
media, banyak anak yang mengaku bingung dan kaget dengan kurikulum
baru ini. Mereka khawatir kurikulum ini membebani mereka.

B. Saran

Menurut saya kurikulum 2013 yang sedang kita terapkan dalam


kehidupan pendidikan indonesia hanya akan tercapai jika, kualitas
pendidik yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai.

dalam konteks era globalisasi akan banyak terjadinya pergeseran


dan perubahan nilai-nilai etika budaya, terutama perubahan pada krisis
moral. Kendala pendidikan Pemberlakuan Kurikulum 2013 tentu bertujuan
memenuhi standar pendidikan nasional yang berkarakter. Sebagaimana
mengacu pada UU No 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa kurikulum ialah
7
Nana syaodih sukmadinata,pengembangan kurikulum : teori dan praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006), 4.
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam bingkai
K-13 ini telah mencakup integrasi UU itu.. Akan tetapi, kendala dasar
harus segera dituntaskan karena tujuan pendidikan nasional berwawasan
kebangsaan menyeluruh, yang tidak mengecualikan antara perkotaan dan
pedesaan. Saat ini kita masih menghadapi beberapa kendala, antara lain:
keterbatasan akses pendidikan (ruang kelas), jumlah guru yang belum
merata, serta kualitas guru yang masih kurang di wilayah tertinggal,
terdepan, dan terluar (3T). Kendala itu tentu harus segera didorong menuju
percepatan pembangunan yang berorientasi SDM. Jika perlu dibuatkan
rumusan atau kerangka landasan hukumnya! Kita tidak lagi pada posisi uji
coba dalam sistem pendidikan nasional sebab salah satu pendukung yang
berbasis teknologi digital (online) sudah merambah di mana-mana.
Teknologi itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi cepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/koran/pendidikan-koran/14/08/22/naoz886-
menghadapi-tantangan-kurikulum-2013

Undang- undang RI No. 20 th 2003tentang sistem pendidikan nasional

Sukmadinata,Nana syaodih,pengembangan kurikulum : teori dan praktek,


(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006), 4.

Sanjaya,Wina, kurikulum dan pembelajaran : teori dan praktik pengembangan


kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) (perpustakaan nasional : katalog
dalam terbitan (kdt) 2008).10

Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2006).

Hamalik, Oemar. Model-Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PPs


Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), 2004.

https://mediaindonesia.com/humaniora/374477/ini-tantangan-pendidikan-
indonesia-di-2021-menurut-guru-besar-ipb

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Draft Kurikulum 2013. (Jakarta:


Kemendikbud, 2013).

https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/article/view/1192/653

Anda mungkin juga menyukai