Anda di halaman 1dari 62

UTILIZATION REVIEW :

instrumen kendali mutu kendali biaya

Dr Drg Yulita Hendrartini


Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan
Universitas Gadjah Mada
LATAR BELAKANG
Biaya Kesehatan terus meningkat
• ASYMETRI INFORMASI DR – PASIEN. à “Supply induced
demand”.
• “The Medical Uncertainty Principle”
• Adanya ketidakpastian dalam hubungan antara dokter
dengan pasien (untuk memperoleh rasa aman)
• Kemajuan teknologi kedokteran
• Defensive Pravctice Medicine
• ‘The Law of Medical Money”
• Biaya kesehatan naik sampai batas kemampuan
keuangan kita.
AKIBATNYA

• Dokter kurang memiliki kesadaran biaya / cost consciousness


• Lebih banyak mengedepankan mutu medik dari aspek teknologi
dan tuntutan pasien.

• Pelayanan memang efektif tetapi mungkin tidak efisien:


à Penggunaan teknologi berlebihan
à Penggunaan obat mahal

PRINSIP KENDALI BIAYA DAN KENDALI MUTU


à MANAGED CARE
Kendali Mutu dan Biaya

Untuk menjamin pelayanan


kesehatan diselenggarakan
secara cost-effective,
rasional, dan sesuai dengan Kenapa Perlu
kebutuhan peserta, serta dilakukan
untuk menjamin Kendali mutu
kesinambungan program dan biaya
JKN
Kendali Mutu Kendali Biaya dalam JKN
HTA

Standari
sasi UR

KMKB
Audit Pencegah
medik an fraud

Kredensial Efisiensi
ing pelayanan
Bagaimana Menumbuhkan Sadar Biaya
dan Menjaga mutu Pelayanan

Pendekatan sistem
• Utilization review
• Audit Medik

Pendekatan individu
• Feed back
• Sosialisasi à meningkatkan pemahaman
UR DI RUMAH SAKIT

• Tinjauan pemanfaatan rumah sakit (UR) telah


berkembang pesat dalam beberapa tahun
terakhir dan sekarang banyak digunakan oleh
penjamin / asuransi Kesehatan
sebagai pendekatan pengendalian biaya
UTILIZATION REVIEW

• Bagian dari Utilization Management


• Kegiatan untuk mengkaji, menganalisis,
efektivitas,efisiensi dan mutu pemanfaatan pelayanan
Kesehatan
• Tinjauan pemanfaatan adalah proses memastikan
layanan kesehatan digunakan dengan tepat dan efisien,
yang merupakan komponen kunci dari pendekatan
berbasis nilai untuk membayar perawatan kesehatan .
Manajemen Utilisasi

• bentuk kegiatan pengendalian biaya pelayanan


kesehatan dan sekaligus menjaga mutu pelayanan
kesehatan
• Tujuan utama dari manajemen utilisasi ini adalah
untuk menjamin kualitas pelayanan yang baik
dengan biaya yang se efisien mungkin.
• Review Utilisasi memungkinkan pelayanan kesehatan
yang diberikan benar benar sesuai dan mengurangi
berbagai pelayanan yang kurang perlu dengan
indikasi medis.
UTILIZATION REVIEW

• metode untuk memantapkan kualitas pelayanan


dalam parameter penghematan biaya.
• sebuah pendekatan biaya-containment
• teknik UR merupakan mekanisme yang berupaya
mengontrol biaya dengan cara mengkaji apakah:
• pelayanan secara medis perlu diberikan; dan
• pelayanan diberikan pada taraf kelayakan pelayanan.
TUJUAN UR
• Digunakan oleh perusahaan asuransi ataupun RS
untuk memastikan perawatan yang diberikan
memang dibutuhkan dan sudah sesuai
• Tujuan dari tinjauan pemanfaatan adalah untuk
memastikan pasien mendapatkan perawatan yang
mereka butuhkan, yang diberikan melalui metode
yang telah terbukti, disediakan oleh penyedia
layanan kesehatan yang sesuai , dan disampaikan
dalam pengaturan yang sesuai. Ini akan
menghasilkan perawatan berkualitas tinggi yang
diberikan seefisien mungkin dan sesuai dengan
pedoman perawatan berbasis bukti
ALASAN RS MENGGUNAKAN UR
• Salah satu alasan rumah sakit cenderung
memiliki protokol tinjauan pemanfaatan
internal yang kuat adalah untuk
menghindari penolakan klaim di tempat
pertama dengan memastikan bahwa
perawatan yang mereka berikan tepat,
efisien, dan terkait dengan hasil pasien
yang lebih baik.
Pemerintah mewajibkan rumah sakit untuk
memiliki program tinjauan pemanfaatan yang
efektif untuk berpartisipasi dalam Medicare dan
Medicaid
MANFAAT UR

• UR dapat mengurangi biaya dan, pada saat yang sama,


meningkatkan kualitas.
• HASIL KAJIAN UR di RS
• UR dapat berkurang tingkat rawat inap rumah sakit
sebesar 10 sampai 15 persen,à penghematan biaya
SDM
• evaluasi makro menunjukkan bahwa UR memiliki efek
terbatas pada pengurangan hari ranap di rumah sakit
Pasien Medicare
• UR dapat menghasilkan penghematan biaya di RS
• UR dapat mengurangi pengeluaran rawat inap rumah
sakit sebesar 5 sampai 10 persen
HAMBATAN PROSES UR DI RS

• Organisasi dan manajemen departemen


• Memahami dan mengadopsi pedoman
regulasi
• Ketajaman klinis dan pemahaman tentang
kriteria klinis
• Integrasi siklus Keuangan
• Proses yang efisien dan akurat
UR à kendali mutu dan
kendali biaya
• Setiap program UR memiliki ujung depan klinis
yang menghubungkan pasien dan ujung belakang
manajemen keuangan yang menghubungkan
asuransi.
• Sayangnya, dalam praktiknya, mereka jarang
berkomunikasi, yang seringkali berarti front end
tidak tahu bahwa klaim yang diajukan ditolak atau
dikurangi, dan back end tidak memiliki indikasi
apakah atau bagaimana cara mengajukan
banding atas keputusan perusahaan asuransi.
Manfaat UR à self assessment

• Pemanfaatan obat sesuai kebutuhan medis


• Rujukan sesuai indikasi medis
• Tindakan berbiaya mahal terkontrol biayanya
• Evaluasi biaya pelayanan
• Deteksi Fraud
• Evaluasi mutu pelayanan
UR PASIEN di RS

• PROSPECTIVE UR
• CONCURRENT REVIEW
• DISCHARGE PLANNING
• RETROSPECTIVE CLAIMS REVIEW
PROSPECTIVE UR

• Kajian utilisasi didesain untuk menentukan


kebutuhan pelayanan kesehatan yang
dilakukan sebelum pelayanan kesehatan
yang dilakukan sebelum pelayanan tersebut
diberikan kepada peserta, yang diutamakan
untuk pengelolaan penggunaan pelayanan
Rumah Sakit
JENIS PROSPECTIVE UR

• Pre otorization
• Pre admission certification
• Outpatient pre certification
• Refferal autorization
• Second Opinion
proses otorisasi sebelumnya , ketika pasien membutuhkan
persetujuan dari asuransi kesehatan mereka sebelum tes atau
perawatan dapat dilakukan
Concurrent Review

• Kajian utilisasi dilakukan ketika (on-site)


pelayanan diberikan kepada peserta.
• Teknik yang biasa dilakukan adalah dengan
melakukan penilaian terhadap length of stay
(LOS), discharge planning, serta continued
stay review
MANAJEMEN KASUS
• UNTUK KONDISI YANG SERIUS DAN
RUMIT, SEPERTI : PREMATURITAS,
TRAUMA HEBAT, KANKER DAN AIDS
• MANAJER KASUS ( BIASANYA PERAWAT)
MENANGANI KASUS SECARA
INDIVIDUAL DAN MENGIDENTIFIKASI
PENGOBATAN YANG PALING EFEKTIF
BIAYA
Retrospective Review
• Kajian utilisasi dilakukan setelah pelayanan diberikan
kepada peserta.
• Retrospective Review umumnya dilakukan dengan
claims review dan pattern review.
• “Apakah klaim itu sesuai dengan jaminan yang disepakati
atau apakah ada terjadi kesalahan dalam klaim?”.
• Pattern Review adalah melakukan kajian terhadap
pola utilisasi pelayanan kesehatan, sehingga akan
diperoleh gambaran tentang :
• Pola utilisasi pelayanan kesehatan oleh peserta
• Pola pemberian pelayanan kesehatan oleh provider
pelayanan kesehatan.
• Pembiayaan pelayanan kesehatan pada masing-masing
unit provider pelayanan kesehatan.
RETROSPECTIVE REVIEW OBAT
• Indikator ketidakrasionalan pemberian obat(WHO, 1993):
• Rata rata jumlah obat per kunjungan
• Persentase penggunaan obat generik
• Persentase penggunaan obat antibiotika
• Persentase pemberian obat Injeksi;
• Persentase obat yang berasal dari formularium atau
daftar obat esensial.
Contoh UR di RS

• (1 ) pengeluaran biaya rutin (kamar dan pondokan) rumah


sakit per orang untuk peserta asuransi dan pasien umum
• (2) pengeluaran tambahan rumah sakit per orang yang
diasuransikan;
• (3) pengeluaran rawat inap rumah sakit per admisi
• (4) pengeluaran pada kunjungan dokter ke rumah sakit
per orang yang diasuransikan; dan
• (5) total biaya medis pengeluaran per orang yang
diasuransikan.
SUMBER DATA UR

• Data rekam medis


• Data profil PPK
• Survei peserta
• Data pembanding
JENIS DATA UR

• Data recording (Pencatatan dan Perekaman Data)


• Mencatat seluruh transaksi pelayanan yang terjadi
disetiap PPK
• Hasil pencatatan ini merupakan ”data dasar” yang
menentukkan hasil anasisis selanjutnya.

• Data analysis, hasil analisis dalam bentuk :


• Rekapitulasi pelayanan
• Rasio : untuk menilai perilaku provider tentang
seberapa seringnya melakukan pelayanan tertentu.
• Unit Cost : untuk menilai besaran biaya per kasus.
• Rate : untuk menilai resiko penggunaan pelayanan dan
biayanya dalam satu populasi.
PELAKSANA UR

• PIHAK ASURANSI
• PEER REVIEW / TKMKB
• Internal RS
• INDEPENDENT

orang yang bertanggung jawab atas UR memiliki


pemahaman klinis dan finansial à memberikan
perawatan pasien yang berkualitas dan mengelola
pendapatan sambil memenuhi persyaratan perusahaan
asuransi hilang.
IMPLEMENTASI UR DI RS
• Program UR di RS harus memiliki personel dan proses
untuk memastikan kepatuhan. à Pada intinya, program
UR rumah sakit dimaksudkan untuk mengoptimalkan
kualitas dan efisiensi biaya layanan perawatan Kesehatan
• Rumah sakit harus memastikan bahwa kebutuhan medis
dan kepatuhan standar asuransi terpenuhi saat
mengajukan klaim.
• Setiap kesalahan langkah — dari melewatkan tenggat
waktu, hingga gagal mendapatkan otorisasi sebelum
memberikan layanan, hingga sejumlah hal teknis
lainnya — dapat menyebabkan pengurangan atau
penolakan pembayaran dan berdampak pada
pembayaran yang diterima rumah sakit.
Kunci keberhasilan UR

• Komitment tinggi dari seluruh stakeholder


• Entry data yang tepat dan akurat
• Software yang yang reliable, spesifik dan sesuai
dengan kebutuhan untuk review utilisasi
• Kepekaan dalam pemmanfaatan data dan
informasi untuk keputusan manajemen
• Konsisten dan persisten pada seluruh pelaksanaan
rangkaian kegiatan
KESIMPULAN

• Data hasil UR merupakan alat penting untuk


berkomunikasi antara Asuransi dengan PPK secara
profesional
• Belum ada angka universal tentang indikator utilisasi
pelayanan, namun data yang ada merupakan informasi
penting untuk membandingkan antar PPK
• Data UR dimanfaatkan untuk pengendalian pelayanan
kesehatan, pengendalian pelayanan obat serta
perencanaan dan evaluasi
• Data hasil UR merupakan alat monitoring perilaku pemberi
pelayanan kesehatan secara umum untuk setiap jenis
pelayanan di setiap jenjang manajemen
CONTOH UR
UR FKTP
Rate Kunjungan (‰)
Rasio Rujukan (%)
Jan – Apr 2020
Jan – Apr 2020
14,24
UTILISASI FKTP (Jan – Apr 2020)
12,65 12,82 12,91 197,42
172,67

5,67 127,47

44,02
13,31

a

i
ti k

a
as

ig
m

am
m

rG
ta

ra
es

at
a

te
sk

Pr
Pr

Puskesmas Klinik Dokter RS D Praktik


er

k
Pu

Do
D
ik

kt

Pratama Praktik Pratama Dokter Gigi


in

Do

RS

ti k
Kl

ak

Perorangan
Pr

Unit Cost RJTP


April 2020 ü UC Puskesmas TERTINGGI diantara FKTP (kec drg)
ü Rate kunjungan Puskesmas TERENDAH dibandingkan
238.516 Klinik Pratama dan DPP.
ü Rasio rujukan Puskesmas TERTINGGI dibandingkan
156.888
FKTP lain.
93.602 ü Hasil survey CSI tahun 2019, Puskesmas paling rendah
58.904 53.439 yaitu 91,7%, Klinik Pratama 93,8% dan DPP tertinggi
94,2%
11
Puskesmas Klinik Dokter RS D Praktik
Pratama Praktek Pratama Dokter Gigi Sumber data : Data Business Intelligence
Perorangan
INDIKATOR KBK

BOBOT ANGKA
KONTAK DAN RNS =
90%
RATE UTILISASI DAN RASIO
RUJUKAN

140 25,0

120
18,7 19,4 18,5 20,0
17,1 17,4 18,0 17,6
16,8 16,7 16,4
100
14,8
14,0
80 13,0 15,0

60 119 113 111 10,0


40 74 72 74 74 80 74 75
63 69
54 5,0
20

- - ,0
Jun-20

Aug-20

Nov-20
Mar-20

Jul-20

Sep-20
Apr-20

Oct-20
Jan-20

Jan-21
Feb-20

May-20

Dec-20

MISAL : TOTAL RATE KUNJUNGAN 100/1000


KUNJUNGAN SAKIT : 14 % à 14/1000 Rate Kunjungan Rasio rujukan
Z34-Supervision of normal pregnancy 92
E114-Non-insulin-dependent diabetes mellitus… 75
Z32-Pregnancy examination and test 69
I10-Essential (primary) hypertension 50
Z36-Antenatal screening 45
E118-Non-insulin-dependent diabetes mellitus… 38
Z349-Supervision of normal pregnancy,… 34
E119-Non-insulin-dependent diabetes mellitus… 32
E11-Non-insulin-dependent diabetes mellitus 32
M13-Other arthritis 25
Z35-Supervision of high-risk pregnancy 15
M545-Low back pain 13 RUJUKAN HORIZONTAL
O000-Abdominal pregnancy 11
M791-Myalgia 11 - PREGNANCY
- DM
K029-Dental caries, unspecified 9
- HT
A15-Respiratory tuberculosis, bacteriologically… 8 - MYALGIA
- CARIES
Z369-Antenatal screening, unspecified 7
- LBP
Z353-Supervision of pregnancy with history of… 7 - ARTRITIS
- TB
R05-Cough 7
K021-Caries of dentine 7
I10-Essential (primary) hypertension 450
E119-Non-insulin-dependent diabetes mellitus… 290
K30-Dyspepsia 241
E11-Non-insulin-dependent diabetes mellitus 217
J45-Asthma 195
A15-Respiratory tuberculosis, bacteriologically and… 157
D649-Anaemia, unspecified 152
J180-Bronchopneumonia, unspecified 151
I84-Haemorrhoids 135
R51-Headache 132
H527-Disorder of refraction, unspecified 132
J459-Asthma, unspecified 128
J40-Bronchitis, not specified as acute or chronic 119
J42-Unspecified chronic bronchitis 118
L02-Cutaneous abscess, furuncle and carbuncle 114
H66-Suppurative and unspecified otitis media 114
H814-Vertigo of central origin 112 RUJUKAN
A150-Tuberculosis of lung, confirmed by sputum… 103 NON SPESIALISTIK
R42-Dizziness and giddiness 102
J189-Pneumonia, unspecified 98
UR
RUMAH SAKIT
ASAL KUNJUNGAN KE RS

39
READMISSION :
Pasien dengan diagnosa yang sama dan masuk kembali melalui IGD

Jumlah Jumlah Pasien


Bulan Pasien RI Re-
Rawat admision < 1
Inap bulan %
terlihat adanya Juni 2760 31 1.12%
re-admision 2853
Juli 38 1.33%
Agustus 2987 34 1.13%
Total 8600 103 1.21%

8. Jumlah Kasus Rawat Inap dengan Re-admision < 1 Bulan

GOLD STANDAR READMISSION : O %


KRITERIA READMISSION ?
Jumlah rujukan internal terbanyak berdasarkan
Pada Tahun 2015 ada Jenis Rumah Sakit
1.117.798 (29,5%) rujukan Jenis_faskes_layanan N %
Rumah sakit Swasta Setara kelas B 227,680 20.37
Internal Rumah sakit Kelas A 223,150 19.96
Rumah sakit Swasta Setara kelas C 173,075 15.48
10 Diagnosa tertinggi diantara rujukan Rumah sakit Kelas B 170,225 15.23
internal di FKRTL tahun 2015 Rumah sakit Swasta Setara kelas D 101,616 9.09
Rumah sakit Kelas C 76,297 6.83
Rumah sakit Khusus Jiwa A 28,769 2.57
Nama Diagnosa Primer N % Rumah sakit Khusus Tulang A 20,992 1.88
Follow-up examination after other tre.. 100,295 57.82
Rumah sakit Kelas D 15,578 1.39
Follow-up examination after surgery f.. 6,489 3.74 Rumah sakit TNI Polri Kelas IV D 14,909 1.33
Other physical therapy 3,596 2.07 Jumlah rujukan internal terbanyak
Extracorporeal dialysis 2,632 1.52 berdasarkan Pola Rujukan
Supervision of normal pregnancy, unsp.. 2,439 1.41 Pola rujukan N %
RS Swasta Kelas B ke RS Swasta Kelas B 227,680 20.37
Other specified medical care 2,374 1.37
RS Kelas A ke RS Kelas A 223,150 19.97
Follow-up examination after treatment.. 2,276 1.31
RS Swasta Kelas C ke RS Swasta Kelas C 173,075 15.49
Typhoid fever 1,452 0.84
RS Kelas B ke RS Kelas B 170,225 15.23
Routine postpartum follow-up 1,158 0.67 RS Swasta Kelas D ke RS Swasta Kelas D 117,194 10.49

Other specified surgical follow-up care 1,089 0.63 RS Kelas C ke RS Kelas C 76,302 6.83
Rumah Sakit Khusus ke Rumah Sakit Khusus 70,862 6.34
Jumlah rujukan internal terbanyak
Pada Tahun 2017 ada berdasarkan Jenis Rumah Sakit
3,832,971 (58,5%) rujukan Jenis_faskes_layanan
Rumah sakit RS Swasta Setara kelas C
N
1,048,345
%
27.35
internal pada FKRTL Rumah sakit RS Swasta Setara kelas B 712,834 18.6
Rumah sakit RS Kelas A 623,912 16.28
10 Diagnosa tertinggi rujukan internal Rumah sakit RS Kelas B 434,998 11.35
Tahun 2017 Rumah sakit RS Swasta Setara kelas D 319,398 8.33
Rumah sakit RS Kelas C 282,638 7.37
Rumah sakit Khusus Jiwa A 45,632 1.19
Nama N % Rumah sakit RS TNI Polri Kelas IV D 45,266 1.18
Rumah sakit Khusus Bedah C 42,052 1.1
Stroke, not specified as haemorrhage .. 26,587 2.53
Rumah sakit Khusus Tulang A 41,053 1.07
Unspecified diabetes mellitus without.. 9,344 0.89

Supervision of high-risk pregnancy, u.. 7,237 0.69 Jumlah rujukan internal terbanyak
narthrosis, unspecified 6,054 0.58 berdasarkan Pola Rujukan
Primary generalized (osteo)arthrosis 5,265 0.5 Pola rujukan N %
Sequelae of stroke, not specified as .. 4,961 0.47
RS Swasta Kelas C ke RS Swasta Kelas C 1,048,345 27.35
Pulpitis 4,661 0.44
RS Swasta Kelas B ke RS Swasta Kelas B 712,834 18.6
Radiculopathy 4,223 0.4 RS Kelas A ke RS Kelas A 623,912 16.28
Typhoid fever 3,995 0.38 RS Kelas B ke RS Kelas B 434,998 11.35

Sciatica 3,946 0.38 RS Swasta Kelas D ke RS Swasta Kelas D 350,620 9.15


RS Kelas C ke RS Kelas C 282,638 7.37
TOP PROSEDUR TERBANYAK

UNTUK PERENCANAAN SDM, BMHP DAN


UNGGULAN RS
FREKUENSI KUNJUNGAN PER POLI

44
RAWAT INAP
BIAYA PELKES, JUMLAH KASUS & UNIT COST RITL
TOP PROSEDUR RANAP TERBANYAK
T I N D A K A N SEKSIO SESAREA B E R DA S A R K A N
KEL AS FKRTL TA H U N 2017

Kel FKRTL Seksio Sesarea Persalinan Normal Total Kasus


as
A 13.484 9.896 23.380

B 164.242 154.029 318.271 93,8 %


C 449.194 269.142 718.336

D 113.044 84.399 197.443 74,6 %


GrandTotal 739.964 517.466 1.257.430

% 58,85 41,15 100%

Sumber Data: Data persalinan tahun 2017 per kelas FKRTL (pemerintah&swasta)
Terlihat adanya jumlah pasien kelas VIP yang tinggi

Grafik Jumlah Rawat Inap Peserta JKN Berdasarkan


Kelas Perawatan
AVERAGE LOS (DAYS) BERDASARKAN DIAGNOSA UTAMANYA
PROSEDUR OPERASI BYPASS JANTUNG (I-1-07) (N=65)
16

14

12

10

0
I251 C250 I110 I132 I201 I209 I251 I251

Atherosclerotic
Malignant
heart
Hypertensive
disease
neoplasm,heart
head
Hyper
disease
of pancreas
heartwith
and(conge
renal dis
stive)
Angina
both
heart
(cong)
pectoris
failure
heart
withand
documented
Angina
renal fail
pectoris,
spasmAtherosclerotic
unspecified heart
Atherosclerotic
disease heart disease
Prosentase Kematian Neonatus
30,0

25,0
22,7 24,3

20,0

15,0 13,1
11,1
10,0
12,6 13,0
5,0

0,0
Januari Februari Maret April Mei Juni

- Terjadi penurunan prosentase kematian neonates bulan januari- juni 2019


- Perlu analisis lbh detil penyebab kematian di bulan januari dan februari
!"#$%&'()* +,$-$+!$.)/0&'&/1&*
,2&' %)/&3&4&*
Klas Perawatan Konvensional Laparoskopik t p
Mean SD Mean SD
VIP 4,38 2,99 3,64 2,09 1.102 0,275
I 4,05 2,25 3,15 0,95 2.243 0,029
I 3,92 2,46 3,00 1,29 2.912 0,004
II 4,45 2,5 3,48 2,26 3.025 0,003
Sumber : Bagian Rekam Medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
!"#$%&'()* +,$0&*$+!$.)/0&'&/1&*
,)256751
Ap.Konvensional Ap. Laparoskopik
T P
Mean SD Mean SD
<17 th 3.651 1.744 2.843 1.080 2.465 0.016
17 –50 th 4.199 2.471 3.374 1.817 3.672 0.000
>50 th 4.695 2.618 3.666 1.435 1.501 0.143
Laki-laki 3.941 1.840 3.202 1.366 3.186 0.002
Perempuan 4.292 2.686 3.388 1.919 3.316 0.001
Komplikasi 5.961 4.024 3.451 1.543 3.086 0.005
Non-komplikasi 3.948 2.040 3.260 1.783 3.535 0.000
Komorbiditas 6.545 3.632 5.785 0.629 0.597 0.557
Non-komorbiditas 3.798 1.915 3.148 1.283 4.179 0.000
Sumber : Bagian Rekam Medis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
RASIO RAWAT INAP : RAWAT JALAN KASUS
PENYAKIT KARDIOVASKULAR (ICD I)
RASIO RAWAT
PROPINSI RAWAT JALAN RAWAT INAP INAP:RAWAT
JALAN

JAWA TIMUR 29597 14047 47,46%

DIY 7991 5166 64,65%

JAWA TENGAH 61997 40337 65,06%

JAWA BARAT 49943 11562 23,15%

DKI JAKARTA 60443 9660 15,98%

BANTEN 13163 2073 15,75%


DISTRIBUSI DERAJAT KEPARAHAN KLAIM RAWAT INAP
TARIF INACBG REGIONAL I (N= 82.845)
SEVERITY LEVEL III SEVERITY LEVEL II SEVERITY LEVEL I

2218
JAWA TIMUR Sum 3988
7841

859
D I YOGYAKARTA Sum 1695
2612 3; 15069;
18%
6640
JAWA TENGAH Sum 12842
20855

1; 41579;
2155
JAWA BARAT Sum 3314
50%
6093
2; 26197;
2707
32%
DKI JAKARTA Sum 3578
3375

490
BANTEN Sum 780
803
2795

9021

53271

54617
Potensi up
16529 coding
Review Utilisasi Obat

• Kajian utilisasi obat adalah evaluasi penggunaan


obat dengan cara :
• review peresepan dokter
• jumlah resep
• jumlah R/ dalam satu resep
• jumlah obat pada setiap lembar resep

• pemberian obat oleh apotek


• jumlah obat dikurangi / diganti oleh apotek

• penggunaan obat oleh pasien.


• kecenderungan peserta meminta obat secara berlebihan
dengan maksud untuk digunakan oleh pihak lain atau untuk
dijual kembali.
Prospective Review Utilisasi Obat

• Penetapan daftar nama obat generik maupun patent


(Formularium)
• Di luar formularium akan di tolak
• Kajian terhadap pedoman tentang penggunaan obat yang
rational appropriate
Concurrent Review Utilisasi
Obat
• penentuan apakah pengobatandilakukan sesuai
dengan pedoman yang telah disepakati.
• Memantau dampak atau reaksi penggunaan obat
selama pasien menggunakan jenis obat tertentu.
• Sebagai contoh :
• Pemantauan resep, seperti pasien diberi obat sebanyak 12 tablet,
berapa yang diminum? Mungkin hanya sekitar 50% obat
tersebut dikonsumsi pasien. Jadi, inefisiensi obat bisa sangat
besar karena ketidaktahuan dari pasien.
• Pemantauan efek samping dari penggunaan obat dan
pemantauan reaksi interaksi dari penggunaan beberapa jenis
obat.
Retrospective Review Utilisasi Obat

• Retrospective review umumnya dilakukan dengan melihat


pola peresepan yang dilakukan PPK.
• Kesesuaian dengan formularium
• Peresepan obat generik
• Lama peresepan
• Pola penggunaan obat oleh pasien
• Dilakukan review secara periodik untuk setiap periode tertentu
biasanya 6 bulan sekali.
• Menilai adanya overuse atau underuse atau misuse atau abuse
dari penggunaan obat oleh pasien.
yhendrartini@ugm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai