Anda di halaman 1dari 10

Proses dan Mekanisme Pencernaan di Lambung

Annisza (102010201/E-7)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11470

Email: anisza.ica@gmail.com

Pendahuluan

Sistem pencernaan merupakan salah satu sistem yang ada di tubuh kita untuk mengolah
bahan makanan yang masuk ke tubuh kita menjadi zat yang dapat diserap ke dalam peredaran
darah, sedangkan sisa atau ampas yang dihasilkan dari proses pencernaan akan disingkirkan atau
dikeluarkan melalui feses. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentari),
yaitu tuba muskular panjang yang merentang dari mulut sampai anus. Fungsi utama sistem ini
adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi.

Struktur Makroskopis 1

 Lambung (Gaster)

Lambung merupakan suatu organ yang terletak antara  esophagus dengan duodenum,
terletak pada region epigastrium dan merupakan organ intraperitonel. Berbentuk menyerupai
huruf J dan terdiri dari fundus, corpus dan pylorus. Memiliki  2 buah permukaan yaitu permukan
anterior dan posterior serta memiliki 2 buah kurvatura yaitu mayor dan minor. Lambung
memiliki dua buah orifisium yaitu orifisium kardia dan pilori.1

Permukaan anterior lambung berhubungan dengan diafragma, lobus kiri dari hepar serta dinding
anterior abdomen. Permukaan posterior berbatasan dengan aorta, pancreas, limpa, ginjal kiri,
kelenjar supra renal serta mesokolon transversum. Suplai pembuluh darah berasal dari beberapa
arteri utama yaitu:
1. A.Gastrika kiri, cabang aksis coeliacus berjalan sepanjang kurvatura minor.
2. A.Gastrika kanan, cabang a.hepatica, beranastomose dengan a.gastrika kiri.
3. A.Gastroepiploika kanan, cabang a.gastroduodenal yang merupakan cabang a.hepatica,
memperdarahi lambung yang berjalan pada kurvatura mayor.
4. A.Gastroepiploika kiri, cabang a.lienalis dan beranastomosis dengan a. gastroepploika
kanan.
5. Pada fundus terdapat a. gastrika brevis, cabang dari arteri lienalis.1

Aliran vena lambung mengikuti nama dari arteri arteri yang memperdarahi lambung dan aliran
vena lambung akan menuju ke vena porta. Aliran limfe lambung juga mengikuti daerah daerah
yang diperdarahi arteri arteri lambung. Pada daerah yang diperdarahi cabang arteri lienalis maka
aliran limfe akan bermuara ke hilus lienalis, sedangkan pada sepanjang arteri gastrika kiri akan
bermuara ke limfe sekitar aksis coeliakus. Daerah kurvatura mayor akan bermuara ke limfe
nodus subpilorik yang selanjutnya bermuara ke limfe nodus coeliacus.1

Lambung mendapatkan innervasi dari nervus vagus, baik nervus vagus anterior dan posterior
masuk kedalam cavum abdominalis melalui hiatus esophagus. Vagus anterior  akan
menginervasi bagian lambung di sepanjang kurvatura minor dan permukaan anterior lambung.1

Struktur Mikroskopis2

 Lambung (Gaster)
Seluruh permukaan dari gaster terdapat foveola gastrica, epitel mukosanya selapis torak tanpa sel
goblet.terdapat 3 daerah kelenjar yaitu:2
 Cardia dan pylorus sekresikan mucus, jumlahnya namun hanya sedikit. Kelenjar
pylorus relative pendek, simpleks dan tubulosa bercabang. Mucus dari kelenjar-
kelenjar melindungi lambung dari autodigestion.
 Fundus, dimulai dari dasar foveola gastrica ke seluruh lamina propria hingga
tunika muskularis mukosa. Kelenjar fundus ini hampir memenuhi seluruh Lamina
propria.
Terdapat 4 macam sel pada gaster yaitu:
 Chief cell
 Parietal cell
 Neck cell
 Argentafin cell (tidak terlihat,harus menggunakan pewarnaan AgNO3).

Gambar 1. Struktur mikroskopis pada Jantung1

Mekanisme Pencernaan Protein,Karbohidrat,Lemak [3-5]

Proses dasar pencernaan dibagi menjadi empat, yaitu

 Karbohidrat3

Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut dan lambung. Air liur yang mengandung enzim
(suatu α-amilase) yang menghidrolisis tepung menjadi dan polimer kecil glukosa lainnya.
Kandungan tepung dalam makanan yang dihidrolisis sebelum ditelan adalah kurang dari 5
persen. Pencernaan akan berlanjut di lambung selama sekitar 1 jam sebelum aktivitas olunte liur
dihambat oleh asam lambung. α-amilase menghidrolisis 30 sampai 40 persen tepung menjadi.3

Sekresi seperti air liur mengandung banyak α-amilase. Fungsi α-amilase sama dengan yang
identik dengan yang dimiliki oleh α-amilase air liur tetapi dengan kekuatan beberapa kali lipat
karena itu, segera setelah kimus masuk ke dalam duodenum dan bercampur dengan getah semua
tepung akan dicerna.3

Disakarida dan polimer kecil glukosa dihidrolisis menjadi monosakarida oleh enzim epitel usus.
Brush border mikrovili mengandung enzim-enzim yang menguraikan disakarida laktosa, sukrosa
dan serta polimer kecil glukosa menjadi monosakarida. Glukosa biasanya membentuk lebih dari
80 persen dari akhir pencernaan karbohidrat.3

 Laktosa akan terurai menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul
glukosa.
 Sukrosa akan terurai menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul
glukosa.
 Maltosa dan polimer kecil glukosa lainnya akan terurai menjadi molekul-
molekul glukosa.

Penyerapan Karbohidrat4,5

Hampir semua karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida. Monosakarida yang


paling banyak diserap adalah glukosa, biasanya lebih dari 80% kalori karbohidrat yang diserap.
Glukosa adalah produk pencernaan akhir tepung, makanan karbohidrat kita yang paling banyak.

Glukosa diangkut oleh volunteer Ko-Transpor natrium. Transpor aktif natrium menembus
basolateral ke dalam ruang paraselular menyebabkan natrium di dalam sel berkurang. Penurunan
ini menyebabkan natrium berpindah menembus brush border enterosit untuk masuk ke bagian
dalam sel melalui proses difusi terfasilitasi. Natrium akan berikatan dengan protein pengangkut
yang memerlukan bahan lain, misalnya glukosa, agar dapat saling berikatan. Setelah glukosa
usus berikatan dengan protein pengangkut, natrium dan glukosa dipindahkan ke dalam sel secara
bersamaan.4

Galaktosa diangkut oleh mekanisme yang volunt sama persis dengan yang digunakan oleh
glukosa. Sebaliknya, fruktosa diangkut oleh mekanisme difusi terfasilitasi sehingga masuk
enterosit tetapi tidak digabungkan dengan volunter natrium. Dalam perjalanannya melalui
enterosit, banyak fruktosa yang diubah menjadi glukosa dan fruktosa akhirnya diangkut dalam
bentuk glukosa dalam sisa perjalanannya menuju ruang paraselular.4
 Protein5

Pencernaan Protein

Pencernaan protein dimulai di lambung. Kemampuan pepsin mencerna kolagen sangat


penting karena serat kolagen harus dicerna agar enzim dapat menembus daging dan mencerna
protein selular.5

Sebagian besar pencernaan protein disebabkan oleh kerja enzim proteolitik volunter Protein yang
meninggalkan lambung dalam bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida besar dicerna menjadi
dipeptida, tripeptida, dan beberapa besar oleh enzim-enzim proteolitik Hanya sebagian kecil
protein yang dicerna oleh getah menjadi asam amino.5

 Tripsin dan kimotripsin menguraikan molekul protein menjadi polipeptida kecil.


 Karboksipolipeptidase membebaskan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
 Proelastase menghasilakan elastase yang selanjutnya mencerna serat elastin yang
menyatukan daging.

Tahap pencernaan terakhir protein di luman usus dilakukan oleh enterosit yang melapisi vili.5

 Pencernaan di brush border. Aminopolipeptidase dan beberapa dipeptidase menguraikan


polipeptida besar menjadi tripeptida, dipeptida, dan beberapa asam amino. Bahan-bahan
ini kemudian diangkut ke dalam enterosit.
 Pencernaan di dalam enterosit. Enterosit mengandung beragam peptidase yang spesifik
untuk ikatan-ikatan anatar berbagai asam amino. Dalam beberapa menit, hampir semua
dipeptida san tripeptida dicerna menjadi asam amino yang kemudian masuk ke aliran
darah.

 Penyerapan Protein

Sebagian besar protein diserap melalui luminal sel epitel usus dalam bentuk dipeptida,
tripeptida dan beberapa asam amino bebas. Energi untuk sebagian besar dari proses
pengangkutan ini berasal dari mekanisme ko-transpor natrium dengan cara yang sama seperti ko-
transpor natrium glukosa. Beberapa asam amino tidak memerlukan mekanisme ko-transpor
natrium ini melainkan diangkut oleh protein khusus seperti yang terjadi pada fruktosa yang
melalui difusi terfasilitasi.3

 Lemak4

Lemak dalam susunan makanan sebagian besar merupakan lemak netral (trigliserida) yang
masing-masing molekul terdiri atas satu inti gliserol dan tiga asam lemak. Lemak netral
ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan.4

Dalam susunan makanan juga biasa terdapat sejumlah kecil fosfolipid, kolesterol, dan ester-ester
kolesterol. Karena fosfolipid dan ester kolesterol mengandung asam lemak maka dianggap
sebagai lemak sendiri. Sedangkan kolesterol merupakan senyawa sterol yang mengandung asam
lemak dengan menunjukkan sifat fisika dan kimia lemak; kolesterol merupakan derivat lemak
dan dimetabolisme sama seperti lemak. Oleh karena itu kolesterol dipandang dari segi makanan
sehari-hari sebagai lemak.4
Lemak yang didapat dari makanan terdapat dalam 2 bentuk (dalam mulut):
 Sebagai lemak yang telah diemulsikan (emulsified fat), dan
 Sebagai lemak yang belum diemulsikan (unemulsified fat).

Sejumlah kecil trigliserida rantai pendek yang berasal dari lemak mentega dicernakan di dalam
lambung oleh lipase lambung (Tributirase). Akan tetapi, jumlah yang dicerna demikian kecil
sehingga tidak penting. Pada hakekatnya, semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus.
Langkah pertama pencernaan lemak adalah proses emulsifikasi lemak, yaitu memecahkan butir-
butir lemak menjadi ukuran-ukuran kecil sehingga enzim-enzim pencernaan yang larut dalam air
dapat bekerja pada permukaan butiran. Proses ini dicapai dengan pengaruh empedu yang
disekresikan oleh hati yang tidak mengandung enzim pencernaan. Pada waktu lemak memasuki
usus halus, hormon kolesistokinin memberi isyarat kepada kantung empedu untuk mengeluarkan
cairan mepedu. Cairan empedu berperan sebagai bahan emulsi. Cairan empedu terdapat sebagai
asam empedu dan garam empedu. Tetapi empedu mengandung sejumlah besar garam-garam
empedu terutama dalam bentuk garam natrium terionisasi yang sangat penting dalam proses
emulsifikasi lemak.4
Bagian karboksil atau polar garam empedu sangat larut dalam air, sedangkan bagian sterol garam
empedu sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, garam empedu berkelompok pada butiran
lemak dalam isi usus dengan bagian karboksil garam empedu menonjol keluar dan larut dalam
cairan sekitarnya, sedangkan bagian sterol hanya larut dalam lemak, efek ini menurunkan
tegangan permukaan lemak.4
Bila tegangan permukaan butiran cairan nonmisel rendah, cairan nonmisel yang berada dalam
keadaan agitasi dapat dengan mudah dipecah menjadi partikel-partikel yang jauh lebih kecil
daripada bila tegangan permukaannya besar. Akibatnya, sebagian besar fraksi garam empedu
membuat butiran lemak dan dengan mudah mengalami fragmentasi oleh agitasi dalam usus kecil.
Kerja ini sama seperti kerja deterjen dalam rumah tangga untuk menghilangkan lemak. Setiap
saat diameter butiran lemak berkurang akibat proses agitasi dalam usus halus. Luas total
permukaan lemak bertambah dua kali. Hal ini berarti luas permukaan total partikel lemak
berbanding terbalik dengan diameternya.4
Pencernaan selanjutnya yang terjadi di dalam usus halus yaitu lemak yang sudah teremulsi
dihidrolisis oleh enzim lipase pankreas dalam getah pankreas dan lipase usus. Hasil akhir
pencernaan lemak antara lain asam lemak dan gliserol (40-50%), monogliserida (40-50%), dan
digliserida atau trigliserida (10-20%).4

Enzim Percernaan Lambung

Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ pencernaan dan
berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari organ pencernaan melalui proses
defekasi. Makanan masuk melalui rongga oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi
(mengunyah). Terjadi proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan
yang dilakukan oleh gigi. Tujuan mengunyah adalah (1) menggiling dan memecah makanan; (2)
mencampur makanan dengan air liur; dan (3) merangsang papil pengecap. Ketika merangsang
papil pengecap maka akan menimbulkan sensasi rasa dan secara refleks akan memicu sekresi
saliva.4
Tahap menelan dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Tahap orofaring: berlangsung sekitar satu detik. Pada tahap ini bolusdiarahkan ke dalam
esofagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring.

2. Tahap esofagus: pada tahap ini, pusat menelan memulai gerakan peristaltik primer yang
mendorong bolus menuju lambung. Gelombang peristaltik berlangsung sekitar 5-9 detik untuk
mencapai ujung esofagus.

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses motilita.
Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:

1. Pengisian lambung (gastric filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan


lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter.4

2. Penyimpanan lambung (gastric storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,
makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan secara
bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.4

3. Pencampuran lambung (gastric mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan


penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan
gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang
peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.4

4. Pengosongan lambung (gastric emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan


juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.4

Enzim Pencernaan Lambung6

Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,2-0,5%
dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir) serta garam
anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.

 Pepsin
1.Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide
2.Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari pepsinogen
menjadi pepsi.
 Renin
1.Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein
2.Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu
 Lipase
Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol
Selain melaksanakan proses motilitas, lambung juga mensekresi getah lambung. Beberapa
sekret lambung diantaranya:

 HCL: sel-sel partikel secara aktif mengeluarkan HCL ke dalam lumen lambung. Fungsi
HCL dalam proses pencernaan adalah (1) mengaktifkan prekusor enzim pepsinogen menjadi
pepsin dan membentuk lingkungan asam untuk aktivitas pepsin; (2) membantu penguraian serat
otot dan jaringan ikat; (3) bersama dengan lisozim bertugas mematikan mikroorganisme dalam
makanan.

 Pepsinogen: pada saat di ekresikan ke dalam lambiung, pepsinogen mengalami


penguraian oleh HCL menjadi bentuk aktif, pepsin. Pepsin berfungsi dalam pencernaan protein
untuk menghasilkan fragmen-fragmen peptida. Karena fungsinya memecah protein, maka
peptin dalam lambung harus disimpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif (pepsinogen) agar
tidak mencerna sendiri sel-sel tempat ia terbentuk.

 Sekresi mukus: Mukus berfungsi sebagai sawar protektif untuk mengatasi beberapa
cedera pada mukosa lambung.

 Faktor intrinsik: faktor intrinsik sangat penting dalam penyerapan vitamin B12. vitamin
B12 penting dalam pembentukan eritrosit. Apabila tidak ada faktor intrinsik, maka vitamin
B12 tidak dapat diserap.

 Sekresi Gastrin: Di daerah kelenjar pilorus (PGA) lambung terdapat sel G yang
mensekresikan gastrin.4,5

Aliran sekresi getah lambung akan dihentikan secara bertahap seiring dengan mengalirnya
makanan ke dalam usus. Di dalam lambung telah terjadi pencernaan karbohidrat dan mulai tejadi
pencernaan protein. Makanan tidak diserap di lambung. Zat yang diserap di lambung adalah etil
alkohol dan aspirin.5
Kesimpulan

BELOM!!!!!!!!!!!!:

Daftar Pustaka

1. Winami Wong, Kindangen, Kasim Inggriani. Buku ajar traktur digestivus. Edisi
2. Jakarta: Bagian Anatomi FK Ukrida; 2010.h.28-922
2. Fawcett, Don W. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC;2002.h.530-620.
3. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 20. Jakarta: EGC; 2002.h.469,
471
4. Marks, Dawn B. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC;2000.h.481-90.5
5. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2009.h.492-3.
6. Poedjiaji Anna. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Penerbit Univeritas Indonesia;
2000. H.235-9.

Anda mungkin juga menyukai