Puji syukur kehadirat Alloh SWT, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan Laporan
Pengabdian Masyarakat yang berjudul “Pentingnya Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya
Kehamilan Pada Ibu Hamil”.
Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, 19% wanita hamil mengalami
komplikasi selama kehamilan. Diantara wanita yang mengalami komplikasi kehamilan, 5%
mengalami perdarahan berlebihan, masing-masing 3% mengalami muntah terus menerus dan
bengkak pada kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang disertai kejang, serta masing-
masing 2% mengalami mulas sebelum 9 bulan dan ketuban pecah dini serta 8% wanita
mengalami komplikasi kehamilan lainnya seperti demam tinggi, kejang, anemia dan
hipertensi. (Kemenkes RI, 2018)
Oleh karena itu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan setiap ibu
hamil mampu mengetahui dan mempunyai kemampuan dalam melakukan deteksi dini tanda-
tanda bahaya kehamilan, sehingga tidak mengalami keterlambatan saat mencari pertolongan
ke fasilitas Kesehatan.
BAB I
PENDAHULUAN
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat
ditangani dengan benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan
komplikasi kehamilan.Ber dasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan
dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari
seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan
akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat
mengancam jiwa.
Kematian ibu yang terjadi pada waktu kehamilan 90% disebabkan oleh komplikasi
obstetric, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan. Komplikasi obstetric secara
langsung adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia. Secara tidak langsung kematian ibu juga
dipengaruhi oleh keterlambatan ditingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan
dan membuat keputusan untuk mencari pertolongan. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas
kesehatan dan pertolongan difasilitas pelayanan kesehatan. Angka kematian ibu di Indonesia
masih yang tertinggi di ASEAN.
Angka kematian ibu di Indonesia menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2005 sebesar 262 per 100.00 kelahiran hidup. Tahun 2007 Angka Kematian
Ibu (AKI) sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup (Andra, 2007). Angka Kematian Ibu di
Jawa Tengah tahun 2003-2007 sebesar 101,36 per 100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :“Bagaimanakah Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Pendidikan Kesehatan
Tanda Bahaya Kehamilan untuk Mengatasi Defisit Pengetahuan pada Ibu Hamil?”
1.3. MANFAAT
a) Memberikan pengetahuan tambahan pada ibu hamil sehingga dapat lebih mengetahui
tentang tanda bahaya kehamilan dan cara mengatasi jika terjadi tanda bahaya
kehamilan
b) dapat memberikan informasi dan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi tentang
Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Pendidikan Kesehatan Tanda Bahaya
Kehamilan untuk Mengatasi Defisit Pengetahuan pada Ibu hamil.
1.4. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA