Anda di halaman 1dari 5

AMBIGUITAS

Ambiguitas adalah ialah suatu hal atau kalimat yang memiliki interpretasi normal lebih dari
satu.
Ambiguitas ini bersifat mudah diragukan dan sulit dipahami orang lain karena memiliki arti
ganda. Penyebab munculnya ambiguitas ini ialah intonasi yang tidah tepat, struktur kalimat
yang salah dan pemakaian kata yang memiliki sifat polisemi (Polisemi adalah relasi makna
antarkata yang sering digunakan dalam beberapa kalimat atau konteks yang berbeda.)
Contoh Ambiguitas = Banting Tulang yaitu kerja keras atau menghempaskan tulang ke
bawah secara keras.

Contoh : tim audit diminta “tentukan apakah bagian instalasi memiliki sistem penggajian
yang memadai” dimana dalam perintah ini banyak memiliki arti berbeda bagi orang yang
berbeda yang mengakibatkan staf audit akan menjadi bingung dan menghabiskan waktu yang
tidak perlu untuk membahas prosedur – prosedur yang ambigu seperti itu.

Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang “sistem penggajian yang memadai”,
maka di buatlah program dengan Langkah” khusus seperti :
 Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah
disetujui
 Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar
 Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung ke kontrak dan akun yang tepat
Yang dimana program ini menjelaskan tugas kepada staf audit dengan jelas

 Menganalisis = memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya


 Mengecek = mebandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk mengetahui
akurasiatau kewajarannya
 Mengonfirmasi = membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab
tertulis ataumelalui inspeksi
 Mengevaluasi = mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan
 Memeriksa = melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akuarasi,
kelayakan,dan opini yang sesuai.
 Menginspeksi = memeriksa secara fisik
 Menginvestigasi = memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang
dituduhkan
 Menelaah = mempelajari secara kritis
 Memeriksa cepat = mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahuipenyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi
lain yangmembutuhkan studi lanjut
 Membuktikan = mencari bukti yang meyakinkan
 Menguji = memeriksa sampel yang represntatif dengan tujuan mencapai kesimpulan
mengenaipoulasinya.
 Memverifikasi = menetapkan akurasi
HUBUNGAN PROGRAM DENGAN LAPORAN AUDIT FINAL

Hubungan program dengan laporan audit final, salah satu faktor dalam proses menyusun
laporan audit final yang baik maka dibutuhkan program yang baik juga, yang dimana
program
Membantu auditor untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari pekerjaan
audit untuk meninjau pekerjaan audit yang mengakibatkan dalam Menyusun laporan audit
final tidak ada informasi yang bersifat ambiguitas.

membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas untuk membantu auditor dalam
menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir, yang bertujuan untuk
memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan penelaahan dan
menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu. Jadi untuk mempermudah pekerjaan auditor
dalam mengetahui apa saja yang harus dikerjakan dalam proses audit tersebut supaya dalam
pengerjaan audit dapat fokus secara maksimal dalam hal – hal yang akan dicakup dalam
laporan akhir .

dan Auditor internal dapat menyusun bagian-bagian dari laporan audit sesuai dengan
kemajuan (progress) pekerjaan sehingga pekerjaan audit menjadi lebih efisien.
Mekanisme Program

Pelaksanaan pekerjaan audit terus berkembang sejak program audit awal, program
audit seharusnya diperbaharui secara periodik sesuai kemajuan audit. Yang dimana jika
kondisi berbeda dari apa yang diketahui atau diprediksi di awal, mungkin perlu revisi rencana
atau menghentikannya jika sudah tidak sesuai dengan keadaannya.

Program audit cenderung mengalami evolusi, dengan kemajuan zaman, kecanggihan


teknologi, dengan berubahnya era ke era digital maka program audit juga harus mengalami
perubahan (evolusi) supaya dalam penggunaannya atau pelaksanaanya masih valid atau
masih
Sesuai dengan perkembangan zaman.

Program audit harus mendokumentasikan kemajuan (progress) pekerjaan audit, ini


dapat digunakan sebagai informasi yang digunakan dalam evaluasi Program audit untuk
menentukan apakah program audit ini berjalan sesuai dengan rencana atau Sebagai rujukan
ke kertas kerja dalam program audit. Ini juga bisa digunakan sebagai refensi atau pedoman
dalam pekerjaan audit untuk periode selanjutnya.
Contohnya : Tim audit diminta untuk membuat program audit mengenai “sistem penggajian
yang memadai” dimana tim audit mendokumentasikan progressnya yang mana progressnya
membuahkan hasil yang memuaskan. Maka program tersebut bisa dijadikan pedoman atau
referensi dalam menangani atau melakukan tugas baru yang berkaitan “sistem penggajian
yang memadai” atau bisa sebagai referensi untuk tim audit yang baru dikarenakan hasil dari
progressnya memuaskan

Setiap terdapat perubahan yang signifikan dalam program harus didokumentasikan,


ya ini dilakukan untuk mencatat informasi penting yang berkaitan dengan “perubahan yang
signifikan dalam program”. Yang dimana informasi tersebut dapat mempermudah dalam
melakukan evaluasi terkait “perubahan yang signifikan dalam program” dikarenakan semua
informasi yang berkaitan dan penting beserta alasan mengenai perubahan tersebut sudah di
catat atau didokumentasikan dan hasil evaluasi bisa jadi acuan atau referensi program audit di
masa mendatang. Atau program audit selanjutnya

Setiap langkah audit yang direncanakan harus memiliki referensi kertas kerja, ini untuk
menunjukkan pekerjaan apa saja yang telah dilakukan dan apa saja yang masih harus
dilakukan. Hal ini membantu auditor dalam melakukan pekerjaan audit. Dan bisa fokus atau
maksimal atau efisiensi dalam melakukan pekerjaan karena sudah mengetaui apa saya yang
masih harus dikerjakan

PENUGASAN STAF UNTUK AUDIT SKALA KECIL

Untuk audit skala kecil, biasanya cukup ditugaskan dua orang tenaga auditor internal,
seorang menjadi ketua tim dan seorang lagi menjadi anggota. ya dimana ini merupakan
salah satu cara untuk menekan budget oleh organisasi atau perusahaan. Meskipun hanya
terdiri dari satu atau dua auditor memiliki kewajiban dalam menyiapkan program audit
meskipun merasa keberatan namun hal ini tidaklah beralasan

Sebuah laporan audit biasanya dibuat oleh seorang auditor, Seorang auditor atau penulis
laporan yang baik menyiapkan kerangka sebelum menulis laporan. Kerangka tersebut
merupakan program untuk laporan tertulis. Nah mengapa auditor harus menyiapkan program
audit untuk penugasan audit ? karena untuk menghindari kelupaan atau kehilangan prosedur
audit yang signifikan. Supaya tidak kehilangan arah atau bingung dalam penugasan audit

Anda mungkin juga menyukai