KLASIFIKASI
Syifa Pujiyanti
Ach.Marzuki
Abd. Muni
Abd. Rahman
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami haturkan kahadirat Allah SWT. Karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, makalah
ini dapat terselasaikan walaupun di dalamnya masih terdapat banyak kekurangan, yang disebabkan
karena minim dan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami kuasai.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa mengalir deras keharibaan Nabi Muhammad Saw, karena
berkat perjuangan dan kesabaran beliau kita dapat tereleminasi dari jurang kebodohan menuju dataran
keilmuan seperti apa yang kita rasakan seperti sekarang ini.
Kami juga ucapkan terima kasih kepada dosen kami khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Logika, yang telah banyak memberikan ilmunya dan bimbingan kepada kami. Sehingga dalam
proses penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Dan tak lupa pula kepada para pembaca bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Karena itu, apabila
dalam penulisan makalah ini ada kekurangan atau sesuatu yang harus diperbaiki. Maka kami sebagai
penulis mengharap sebuah kritik yang sifatnya membangun dan akan menjadi penulisan ini selanjutnya
menjadi lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan pembahasan................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Klasifikasi............................................................................. 2
B. Pembagian Klasifikasi............................................................................. 2
C. Penggolongan Klasifikasi........................................................................ 4
A. KESIMPULAN ..................................................................................... 8
B. SARAN.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
Berpikir merupakan aktivitas manusia untuk menemukan pengetahuan yang benar, sedang kebenaran
itu tidaklah persis sama pada setiap individu. Maka setiap jalan pikiran manusia mempunyai kriteria
kebenaran yang berfungsi sebagai landasan proses penemuan kebenaran tersebut, dan setiap penalaran
mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat mengambil rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa pengertian klasifikasi?
C. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut
spesianya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan mengelompokan semacam itu sangata sering kita
lakukan. Para penjual buah-buahan menyusun degangannya dengan beberapa cara, berdasarkan
harganya, dan mungkin pula berdasarkan besar kecilnya buah-buahan itu.
Manusia primitif mengelompokan binatang menjadi binatang berbisa dan tidak berbisa, membedakan
antara tumbuh-tumbuhan menjadi tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam berhubungan dengan benda-benda
itu. Bisa dibayangkan sulitnya mencari satu judul buku bila buku-buku dalam perpustakaan ditumpuk
begitu saja tanpa dibuat klasifikasinya.
Ada dua macam cara membuat klasifikasi, pertama dengan pembagian dan kedua dengan
pengelompokan.
B. Pembagian Klasifikasi
Pembagian (logical division) adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang dicakupnya. Definisi yang
telah kita pelajari membahas pengertian kata sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. Jika
definisi merupakan analisis konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi. Jadi pembagian
merupakan penjelasan yang lebih lengkap mengenai suatu genera kepada spesianya.
Kita telah mengetahui tentang jenis (genera) dan spesia (kelas,nau) sekedarnya. Telah disebut bahwa
manusia adalah spesia, jenisnya adalah binatang. Perlu kita pahami bahwa pembagian logika atas jenis
dan spesia suatu benda adalah tidak mutlak. Manusia adalah spesia bila dilihat dari jurusan binatang,
tetapi bila dilihat dari ras bangsa-bangsa, maka ia menjadi jenis. Ras adalah spesia, tetapi bila dilihat dari
bangsa-bangsa yang tercakup di dalamnya, maka ia menjadi jenis. Demikian juga bangsa, ia adalah
spesia, tetapi bila dilihat dari suku-suku bangsa yang dicakupnya maka ia menjadi jenis. Jadi spesia yang
kita kehendaki tergantung daripada keluasan klasifikasi yang hendak kita buat. Bila kita datang
diperpustakaan akan terlihat disana klasifikasi buku-buku menjadi: karya umum, filsafat, agama, ilmu
sosial, bahasa, ilmu murni, teknologi, seni, sastra dan sejarah. Di sini subyek-subyek tersebut diperlukan
sebagai jenis. Tetapi apabila kita menanyakan kepada seorang pustakawan apa saja jenis koleksinya, ia
akan menjawab, buku, surat kabar, selebaran, jurnal, peta, film, mikrofilm, maka buku di sini diperlukan
sebagai spesia.
Agar didapat spesia yang benar, maka dalam pembagian perlu diperhatikan patokan berikut:
a. Pembagian harus didasari atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh.
Misalnya kita hendak membagi bidang datar, maka kita harus membagikan berdasarkan perubahan
tertentu dari sifat generanya, yakni jumlah sisi yang membentuknya. Kita akan mendapatkan pembagian
berikut:
Segi tiga, segi empat, segi lima, segi ennam, segi lebih dari ennam, (tiga sisi), (empat sisi), (lima sisi),
(ennam sisi).
Jika kita membagi “bidang datar” misalnya dengan: belah ketupat, bujur sanggar, jajaran genjang, maka
kita tidak membagikan berdasarkan sifat yang ada pada genera secara menyeluruh dari bidang datar,
melainkan perubahan tertentu dari segi empat.
b. Setiap pembagian harus berlandasan satu dasar saja. Pembagian yang berlandasan lebih dari satu
dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur (overlap, cross divition, terslip tidak karuan). Contoh
dari pembagian overlap membagi manusia menjadi; manusia berkulit putih, manusia aria, manusia asia,
manusia penyabar. Disini terdapat empat macam dasar pembagian yaitu: warna kulit, ras, ragional, dan
sifat dari manusia.
c. Pembagian harus lengkap, yakni harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu
genera. Membagi manusia atas dasar warna kulit menjadi manusia berkulit putih dan manusia berkulit
hitam tidak benar karena ada spesia yang masih tertinggal, Pembagian dikotomi. Suatu ketika, kita tidak
bisamembagi dengn model diatas, karena terbatasnya pengetahuan kita akan kelompok barang-barang
dan juga seringkita dapati pembagin tersebut tidak bisa kita laksanakan, maka kita menggunakan model
pembagian logika jenis lain, yaitu pembagian dikotomi. Pembagian dikotomi adalah pembagian dari satu
genera kepada spesia yang di cakupnya dengan cara mengelompokkan menjadi dua golongan yang di
bedakan “ada” dan “tidak adanya” kualitas tertentu. Dikotomi diambil dari bahasa latin dichotomia,
artinya pembagian secara dua-dua, berpasangan, dalam bahsa arab disebut sunaiyyah.
C. PENGGOLONGAN
Jika dalam pembagian kita menguraikan denotasi suatu genera maka dalam kelompok spesia. Jadi
antara pembagian dan penggolongan mempunyai arah bertentangan. Pembagian bergerak dari atas
kebawah, yakni dari genera kepada spesia, sedangkan penggolongan bergerak dari bawah ke atas, dari
individu-individu menuju spesianya. Ada dua macam penggolongan, penggolongan alam dan
penggolongan buatan. Penggolongan alam adalah penggolongan yang disusun atas kecerdasan kita,
seperti penggolongan melati, mawar, kedalam golongan bunga. Pengolongan buatan adalah
penggolongan yang didasarkan atas satu sifat. Dikatakan buatan karena penggolongan itu dimaksudkan
untuk mengabdi tujuan tertentu. Contoh: dari penggolongan ini misalnya penyusunan kata dalam
kamus, penyusunan buku dalam perpustakaan. Penggolongan ini tujuannya untuk mendapatkan
kemudahan sejauh mungkin.[1]