Anda di halaman 1dari 15

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Sebagai tugas mata kuliah Sistem Pembelajaran Aqidah Akhlaq


Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, M.Ag.
Dosen Pendamping:
Noor Isna Alfaien, S. Sos.I M.Pd.

Disusun oleh:

Nidaul Azizah (191105010248)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah maha pengasih, lagi penyayang. Segala puji saya panjatkan ke
hadirat Allah yang Maha Tahu lagi Maha Kuasa dan solawat sejahtera saya pintakan untuk
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga kami pintakan untuk ahli kerabat, sahabat-sahabat
dan pengikut-pengikut beliau yang gemar mendengarkan nasihat-nasihat baik, untuk kemudian
diikutinya.
Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan Allah SWT, saya dapat menyusun,
menyesuaikan, serta dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul Iman “Kepada Hari
Akhir” yang amat sederhana ini. Dalam menyelesaikan makalah ini, saya telah banyak
mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, M. Ag. dan Ibu
Noor Isna Alfaien, S. Sos.I. M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Sistem Pembelajaran Aqidah
Akhlak yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini. Dan kepada pihak-pihak yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Saya sangat menyadari bahwa penyusunan makalah ini memang masih banyak
kekurangan serta amat jauh dari kesempurnaan. Namun, saya telah berusaha semaksimal
mungkin dalam membuat sebuah makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
serta sarannya dari semua rekan-rekan demi tercapainya kesempurnaan yang diharapkan dimasa
yang akan datang. Semoga pnulisan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.

Bogor, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2


2.1 Pengertian Iman Kepada Rasul Allah ........................................................ 2
2.2 Dalil Al Quran Tentang Iman Kepada Hari Akhir ...................................... 3
2.3 Asbabun Nuzul dan Tafsir Ayat Tentang Iman Kepada Hari Akhir ........... 4
2.4 Kisah Inspiratif Tentang Kepada Hari Akhir Allah ................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir
adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia.
Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana
kadar keimanan seseorang dalam hatinya.
Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita imani sebagai umat
muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya hari akhir tetapi di al-
Qur’an sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin untuk mengimaninya,
mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita bias selalu meningkatkan keimanan
kita kepada Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang terlena dengan kehidupan
duniawi, yang hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan membelakangkan dunia
akhirat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud iman kepada hari akhir?

2. Apa dalil tentang iman kepada hari akhir?

3. Bagaimana asbabun nuzul dan tafsir dari ayat tentang iman kepada hari akhir?

4. Bagaimana kisah inspiratif tentang iman kepada hari akhir?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian iman kepada hari akhir.

2. Mengetahui dalil tentang iman kepada hari akhir

3. Mengetahui asbabun nuzul dan tafsir dari ayat tentang iman kepada hari akhir.

4. Mengetahui kisah inspiratif tentang iman kepada hari akhi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman Kepada

Hari akhir menurut bahasa artinya hari penghabisan dan juga disebut hari
pembalasan. Sedangkan menurut istilah, hari akhir adalah hari mulai hancurnya alam
semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari akhir
juga disebut hari kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya.
Iman kepada hari akhir berarti mempercayai dengan sepenuh hati, bahwa suatu saat
dunia beserta isinya akan berakhir atau hancur serta manusia akan dibangkitkan dari
kubur menuju akhirat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di
dunia. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan atau tingkah laku. Iman kepada
hari akhir merupakan salah satu rukun iman. Selain itu, iman kepada hari akhir
termasuk sendi-sendi keimanan yang sangat mendasar dalam akidah Islam. Seseorang
yang tidak mempercayai hari akhir tidak termasuk orang yang beriman.

Segala sesuatu yang ada di dunia ini ada permulaan dan ada akhir. Beberapa
waktu yang lalu kita bertemu dan berkumpul dengan teman-teman sekelas, tetapi suatu
saat pasti akan berpisah. Saat ini kita selalu bersama ibu atau bapak dan suatu saat,
cepat atau lambat akan berpisah dengan mereka. Begitu juga kehidupan di dunia ini, ada
awal dan ada akhir. Kita tidak akan selamanya hidup di dunia. Suatu saat kita akan
meninggalkan dunia dan seluruh isinya. Hidup di dunia hanya sementara bukan
selamanya. Hidup di dunia bagaikan seseorang yang naik kendaraan. Ada permulaan
dan ada tujuan akhir. Agar selamat dalam perjalanan, kita harus mematuhi aturan-aturan
yang ada. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan di
dunia. Rambu-rambu yang ada dalam Al-Qur’an harus ditaati jika seseorang ingin hidup
bahagia di dunia dan akhirat.

Selama hidup di dunia manusia harus mencari bekal sebanyak-banyaknya agar


tidak menyesal ketika sampai di tempat tujuan. Banyak orang yang merugi karena
mengira dunia adalah tujuan akhir sehingga mereka mengira kesuksesan di dunia adalah
segalanya. Mereka mengejar kehidupan di dunia dan melupakan bahwa ada kehidupan
setelah kehidupan di dunia. Kesalahan mengira bahwa dunia adalah tujuan akhir juga

2
dialami oleh umat terdahulu. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt.
yang berbunyi seperti berikut.
‫ف‬ ُ ﴾١٨﴿ ‫ف أاْلُولَ َٰى‬
ِ ‫ص ُح‬ ُّ ‫﴾ إِ َّن َٰ َهذَا لَ ِفي ال‬١٧﴿ ‫﴾ َو أاْل ِخ َرة ُ َخي ٌأر َوأ َ أبقَ َٰى‬١٧﴿ ‫َو أاْل ِخ َرة ُ َخي ٌأر َوأ َ أبقَ َٰى‬
ِ ‫ص ُح‬
‫سى‬
َ ‫يم َو ُمو‬
َ ‫إِب َأرا ِه‬
Artinya: “Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal
kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini terdapat dalam
kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la: 16–19)

Ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir memilih


kehidupan dunia yang tidak kekal. Mereka mengabaikan kehidupan akhirat yang kekal.
Suatu tindakan yang tidak patut ditiru oleh orang-orang beriman. Orang-orang kafir
yang memilih kehidupan dunia akan menyesal di akhirat kelak. Mereka akan mendapat
balasan yang sesuai dengan perbuatannya. Tidak ada seorang pun yang mengetahui
dengan pasti waktu kedatangan hari akhir. Bahkan, Nabi Muhammad saw. juga tidak
mengetahui dengan pasti waktu kedatangan hari akhir. Waktu kedatangan hari akhir
merupakan rahasia Allah Swt. Akan tetapi, hari akhir pasti datang. Hal tersebut dapat
diketahui dari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Banyak sekali ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hari akhir. Selain ayat Al-Qur’an, Anda juga dapat
belajar menemukan penjelasan hari akhir dalam hadis rasul-Nya. Waktu pasti
kedatangan hari akhir yang masih menjadi rahasia Allah Swt. Hendaknya dapat
mengantarkan manusia agar senantiasa menjalankan perintah-Nya. Selain menjalankan
perintah Allah Swt, larangan-Nya juga harus dijauhi.

2.2 Dalil Al Qur’an Tentang Iman Kepada Hari Akhir

Hari akhir akan datang secara tiba-tiba, tidak ada orang yang mengetahui
kedatangan hari kiamat, kecuali Allah SWT yang mengetahuinya. Seperti dijelaskan
dalam Al Quran surat Al- A'raf ayat 187,
‫ت‬
ِ ‫ت فِى السَّمَٰ َٰو‬ ‫ع ِة اَيَّانَ ُم أرسَٰ ى َه ۗا قُ أل اِنَّ َما ِع أل ُم َها ِع أند َ َربِ ْۚ أ‬
‫ي ََل يُ َج ِل أي َها ِل َو أقتِ َها ٓ ا ََِّل ه َۘ َُو ثَقُلَ أ‬ َ ‫سا‬ َّ ‫ع ِن ال‬ َ َ‫يَسأـَٔلُ أونَك‬
‫اس ََل‬ ِ َّ‫ّللا َو َٰل ِك َّن ا َ أكث َ َر الن‬
ِ ٰ َ‫ع أن َه ۗا قُ أل اِنَّ َما ِع أل ُم َها ِع أند‬ َ ‫ي‬ ٌّ ‫ض ََل ت َأأتِ أيكُ أم ا ََِّل بَ أغتَةً ۗيَسأـَٔلُ أونَكَ َكاَنَّكَ َح ِف‬ َ ‫َو أ‬
ۗ ِ ‫اَل أر‬
َ‫يَ أعلَ ُم أون‬

3
Artinya; "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan
terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada
Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia.
(Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak
akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-
akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan
tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Pada ayat ke 187 menjelaskan bahwa orang-orang musyrikin Mekkah bertanya


kepada Nabi Muhammad tentang “Hari Kiamat” yang merupakan perkara yang ghaib.
Kemudian Nabi Muhammad menjelaskan bahwa dia tidak mengetahui tentang ilmu itu
dan hanya Allah-lah yang mengetahui (memiliki ilmu) tentang perkara tersebut.

2.3 Asbabun Nuzul dan Tafsir Ayat Tentang Iman Kepada Hari Akhir

 Asbabun Nuzul
Surat al-A’raf ayat 187 di atas tergolong pada ayat Makkiyah. Adapun berkaitan
dengan asbabun nuzul surat al-A’raf ayat 187 ini adalah sesuai yang diriwayatkan oleh
Ibnu Jarir dan lainnya dari Ibnu Abbas bahwasannya Hammal bin Abi Qusyair dan
Samuel bin Zaid berkata kepada Rasulullah, “Beritahu kepada kami kapan akan terjadi
kiamat jikalau engkau memang benar seorang Nabi sebagaimana yang kamu ucapkan,
sebab kami tahu kapan terjadinya! “Maka Allah menurunkan firmanNya, yang
menegaskan bahwa tak seorangpun mengetahui waktunya, kecuali Allah.

a. Tafsir Quraish Syihab

Wahai Muhammad, orang-orang Yahudi bertanya kepadamu tentang hari kiamat


yang mengakhiri kehidupan dunia ini, "Bilakah terjadinya dan bagaimana
mengetahuinya?" Katakan kepada mereka, "Pengetahuan waktu kejadiannya hanya
ada di sisi Allah semata. Tak seorang pun yang mengetahuinya selain Dia. Kejadian
itu mahadahsyat dan membuat takut penghuni langit dan bumi." Mereka mengulangi
menanyakan hal ini, seakan-akan mereka yakin kamu mengetahuinya. Maka, ulangi
lagi jawabannya dan katakan dengan tegas kepada mereka, "Sesungguhnya ilmu
tentang itu hanya ada pada Allah. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
hal-hal yang gaib dan yang kasat mata."

4
b. Tafsir Jalalain

Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:


(Mereka menanyakan kepadamu) yaitu mereka penduduk kota Mekah (tentang
kiamat,) tentang hari akhir ("Bilakah) kapan (terjadinya? "Katakanlah,) kepada
mereka ("Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu) bila terjadinya (adalah pada
sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan) menerangkan (waktu
kedatangannya) huruf lam bermakna fii (selain Dia.Kiamat itu amat berat) amat besar
peristiwanya (yang di langit dan di bumi) amat berat dirasakan oleh penduduk
keduanya mengingat kengerian huru-haranya. (Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.") secara sekonyong-konyong (Mereka
bertanya kepadamu seolah-olah kamu benar-benar mengetahui) terlalu berlebihan di
dalam bertanya (tentang kiamat itu) sehingga engkau memberitahukan tentangnya.
(Katakanlah,"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah di sisi Allah)
merupakan pengukuhan sebelumnya (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.")
pengetahuan mengenai kiamat itu hanya ada di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

c. Tafsir Kementrian Agama RI

Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa hanya Dialah yang mengetahui
saat terjadinya hari Kiamat itu. Kepastian terjadinya hari Kiamat dan apa yang terjadi
pada hari Kiamat sudah banyak dijelaskan oleh Al-Qur’an. Akan tetapi khusus yang
berkenaan dengan saat terjadinya hari Kiamat itu tidak ada dijelaskan dalam Al-
Qur’an. Hal itu hanya berada dalam ilmu Allah semata-mata.
Kita dapat menarik pelajaran dari peringatan ini, bahwa tak seorang manusia
pun yang tahu, kapan akan terjadi pada hari Kiamat. Dengan demikian berarti kita
tidak boleh mempercayai ramalan orang atau berita bahwa hari Kiamat akan terjadi
pada hari, tanggal, bulan dan tahun sekian atau saat tertentu. Peringatan ini berlaku
umum untuk masa kapan pun.Ternyata sampai masa kita sekarang hal ini memang
sering terjadi, entah di dunia Barat, di Afrika atau di tanah air kita sendiri, ada saja
orang atau golongan yang percaya, bahwa hari Kiamat sudah dekat, akan terjadi pada
waktu-waktu tertentu dengan menyebutkan saat akan terjadinya. Banyak orang yang
percaya dan tertipu dengan ramalan atau berita yang dibuat orang dengan mengaku
pemuka agama, akibatnya ada yang sampai menelan korban.
Yang menanyakan saat terjadinya hari Kiamat itu ialah orang Quraisy. Ayat
ini turun di Mekah. Di Mekah tidak ada orang Yahudi yang memberitahukan dan
5
mengajarkan kepada orang-orang Quraisy tentang kerasulan, hari berbangkit, surga
dan neraka. Berbeda halnya dengan orang Arab Medinah yang sudah banyak bergaul
dengan bangsa Yahudi. Mereka sudah mempunyai pengertian tentang kenabian dan
hari berbangkit.
Jika orang Quraisy menanyakan tentang hari Kiamat itu maka sebenarnya pertanyan
itu dilatar belakangi anggapan mereka bahwa hari Kiamat itu tidak mungkin terjadi
dan merupakan suatu berita bohong, Allah menggambarkan pikiran mereka dengan
firman-Nya:

ٓ َ َ ‫يَ أست َ أع ِج ُل بِ َها الَّ ِذيأنَ ََل يُؤأ ِمنُ أونَ بِ َه ْۚا َوالَّ ِذيأنَ َٰا َمنُ أوا ُم أش ِفقُ أونَ ِمنأ َه ۙا َويَ أعلَ ُم أونَ اَنَّ َها أال َح ُّق ۗ ا‬
َ‫َل ا َِّن الَّ ِذيأن‬
‫ض َٰل ٍۢل بَ ِعيأد‬
َ ‫ي‬ ‫ع ِة لَ ِف أ‬
َ ‫سا‬
َّ ‫ار أونَ فِى ال‬ ُ ‫يُ َم‬
Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu segera
terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin
bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya
orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat
jauh. (asy-Syura/42: 18)
Karena isi pertanyaan itu merupakan keingkaran, maka Nabi Muhammad
disuruh untuk menjawabnya dengan jawaban yang sangat bijaksana, Nabi menjawab
bahwa persoalan kapan terjadinya hari Kiamat itu bukan persoalan manusia, bukan
pula persoalan Nabi, tetapi persoalan itu kepunyaan Allah semata-mata. Hanyalah
Dia yang mengetahui saat terjadinya peristiwa kiamat itu, dan bagaimana proses
terjadinya. Nabi ditugaskan oleh Allah, untuk memperingatkan tentang kepastian hari
Kiamat dan kedahsyatan yang terjadi pada waktu itu sesuai dengan berita Al-Qur’an.
Orang Quraisy ingin memancing jawaban dari Rasulullah saw, dan dari jawaban itu
mereka bermaksud mencemoohkan dan mendustakannya. Dirahasiakannya saat
terjadinya hari Kiamat mengandung hikmah yang besar bagi orang-orang yang
beriman. Mereka dengan hati pasrah menyerahkan persoalan yang bakal terjadi pada
hari Kiamat itu hanya kepada Allah. Dialah yang akan membuka tabir kerahasiaan
itu, tak ada orang lain yang menyertainya ataupun yang menjadi perantara dengan
hamba-hamba-Nya untuk memberitahukan saat terjadinya hari Kiamat itu. Para nabi
hanya bertugas memperingatkan tentang adanya hari Kiamat.
Memang hari Kiamat merupakan beban yang berat bagi penduduk langit dan
bumi, karena pada hari itu segala amal perbuatan mereka akan diperhitungkan. Dan
juga sukar bagi mereka, karena mereka tidak mengetahui saat kiamat itu terjadi.

6
Kiamat itu akan terjadi dengan tiba-tiba pada saat mereka lalai dan tidak
menyadarinya. Bagi orang yang sibuk dengan amal kebajikan, serta tawakal kepada
Allah untuk menghadapai hari akhir itu. Kapan pun terjadi peritiwa dahsyat itu, dia
sudah siap sedia menghadapinya.

Kemudian Allah menegaskan lagi kepada Nabi Muhammad, bahwa orang-


orang musyrik itu bertanya kepada beliau tentang hari Kiamat, karena mereka
menganggap seakan-akan Nabi mengetahuinya. Jika Nabi tidak mengetahuinya, Nabi
dapat langsung bertanya kepada Allah. Maka Allah memerintahkan kembali kepada
Nabi untuk menandaskan bahwa saat terjadinya hari Kiamat itu tetap rahasia Allah,
Dia sajalah yang mengetahui saat terjadinya kiamat itu. tidak ada orang lain yang
mengetahuinya, dan tidak ada orang yang akan diberi ilmu untuk mengetahui
mengapa Allah merahasiakan terjadinya kiamat itu dan apa hikmat yang terkandung
dalam merahasiakan itu. Dan banyak manusia yang tidak tahu mana yang patut
ditanyakan dan mana yang tidak patut ditanyakan.
Menurut Zahir, Nabi Muhammad, tidaklah mengetahui saat hari Kiamat itu, beliau
hanya mengetahui dekatnya hari Kiamat.
Nabi Muhammad saw bersabda:

َ ‫سـبَّابَ ِة َو أال ُو أس‬


‫طى (رواه الترمذي‬ َ ‫عةُ َك َهاتَي ِأن َوأَش‬
َّ ‫َار بِال‬ َ ‫بُ ِعثأتُ أَنَا َوال َّسا‬

“Aku diutus dan datangnya hari Kiamat itu seperti dua ini, sambil memperlihatkan
telunjuknya dan jari tengahnya”. (Riwayat at-Tirmizi);
Maksudnya jarak waktu antara beliau dengan hari Kiamat amat dekat seperti jarak
antara dua jari tersebut. Meski pun Allah merahasiakan saat terjadinya hari Kiamat
itu, namun Allah telah memberitahukan kepada Nabi Muhammad tanda-tanda
sebelum kiamat terjadi. Sebagaimana firman Allah swt:

‫عةَ ا َ أن ت َأأتِ َي ُه أم َب أغتَةً ْۚ فَقَدأ َج ۤا َء ا َ أش َراطُ َها ْۚ فَاَنٰى لَ ُه أم اِذَا َج ۤا َءتأ ُه أم ِذ أك َٰرى ُه أم‬ َّ ‫فَ َه أل َي أنظُ ُر أونَ ا ََِّل ال‬
َ ‫سا‬

Maka apa lagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang akan datang
kepada mereka dengan tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka
apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu, apabila (hari Kiamat) itu sudah
datang? (Muhammad/47: 18);
7
Maka suatu tanda yang nyata bahwa kiamat itu sudah dekat, ialah diutusnya
Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir kepada umat manusia. Dengan kebangkitan
beliau itu sempurnalah bimbingan keagamaan oleh Allah kepada manusia, berarti
sempurna pula kehidupan kerohanian dan kehidupan materil namun sesudah
kehidupan materi itu mencapai puncaknya tibalah kehancuran dan kemusnahan.
Dalam hadis banyak pula tanda yang menerangkan tentang terjadinya hari Kiamat itu.
Di antaranya ialah keinginan manusia memiliki harta-benda atau kebutuhan
materinya saling bertentangan dengan keinginannya kepada kepuasan rohani. Pada
suatu masa manusia mengutamakan kebutuhan spiritual yang diutamakan, dan
kebutuhan materi yang dikalahkan. Kemudian dimenangkan lagi kebutuhan materil
bersamaan dengan perkembangan kesesatan, kejahatan, kemungkaran dan kekufuran,
hingga datanglah hari Kiamat pada saat manusia bergelimang dalam kejahatan.

2.4 Kisah Inspiratif Tentang Iman Kepada Hari Akhir

Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah
pernah bersabda, "Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal.
Pertama, mata yang menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang
dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena
mempertahankan agama Allah."

Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari
Kiamat?

Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar-ngejar hawa
nafsu, bergumul dan berkelana di teinpat-tempat maksiat, dan pulang larut malam.Dari
tempat itu, dia pulang dalam keadaan sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah rumah,
lelaki itu mendengar sayup-sayup seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca itu
berbunyi: "Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepadanya, kenudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).

Sepulangnya dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di dalam
hatinya. Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan
8
ketakutan yang luar biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat
yang pemah dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya
dengan mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad
kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar, seorang bintang di dunia tasawuf.

Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena
mengalirkan air mata penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada
Allah Swt. Berbahagialah orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian
menyesali kesalahannya dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan.
Mata seperti itu insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.

Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita
ketahui bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di
Hari Kiamat ketika orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah
orang itu salah satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh
perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, "Aku takut kepada
Allah".

Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya.
Mata beliau termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya
dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.

Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah.
Seperti mata pejuang Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan
menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari
Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari
Kiamat nanti

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman kepada hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir adalah
hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan buruknya perilaku seseorang
akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Beriman
kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima, tidak ada yang
tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim sudah seharusnya
untuk mengimani dan mempercayainya
Jadi Q.S Al-A’raf ayat 187 Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa hanya
Dialah yang mengetahui saat terjadinya hari Kiamat itu. Kepastian terjadinya hari
Kiamat dan apa yang terjadi pada hari Kiamat sudah banyak dijelaskan oleh Al-Qur’an.
Akan tetapi khusus yang berkenaan dengan saat terjadinya hari Kiamat itu tidak ada
dijelaskan dalam Al-Qur’an. Hal itu hanya berada dalam ilmu Allah semata-mata, ini
menjelaskan bahwa hanya Allah tak seorangpun mengetahui waktunya, kecuali Allah.
pelajaran dari peringatan ini, bahwa tak seorang manusia pun yang tahu, kapan akan
terjadi pada hari Kiamat. Dengan demikian berarti kita tidak boleh mempercayai
ramalan orang atau berita bahwa hari Kiamat akan terjadi pada hari, tanggal, bulan dan
tahun sekian atau saat tertentu, walaupun kita tidak mengetahui kapan akan datangnya
hari akhir tetapi di al-Qur’an sudah dituliskan di wajibkan untuk semua kaum muslimin
untuk mengimaninya, mengimani hari akhir adalah salah satu cara agar kita bias selalu
meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT, karena dari kita sudah banyak yang
terlena dengan kehidupan duniawi, yang hanya mengedepankan kehidupan duniawi dan
membelakangkan dunia akhirat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemah


Anwar, Rosihan. Akidah Akhlak. Bandung : 2008. Pustaka Setia
Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : 2013. LPPI
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-7-al-a'raf/ayat-187
https://tafsirweb.com/2641-surat-al-araf-ayat-187.html
https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/sufi/gapai/Tangis.html
http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-iman-kepada-hari-akhir_8.html
http://rizaljenius.wordpress.com/2009/11/07/makalah-iman-kepada-hari-kiamat/
http://aditiyacpkingdom.blogspot.com/2013/01/makalah-aqidah-semester-1-iman-
kepada.htm

11
12

Anda mungkin juga menyukai