ADHIM MUBARAK
095STYC19
b. Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada
kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks
untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
c. Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV
yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.
ASUHAN KEPERAWATAN
EX KASUS : Seorang perempuan 24 tahun datang ke poli kandungan karena mengeluh
nyeri di kemaluannya sejak 2 hari yang lalu, skala nyeri 6. Nyeri sudah dirasakan pasien sejak 2
bulan yang lalu, karena ada kutil kecil di kemaluannya. Nyeri bertambah saat dipakai hubungan
seksual dengan suami. Dari pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg. Nadi 98x/menit RR
22x/menit suhu 37,8 C wajah tegang, pemeriksaan vagina terdapat benjolan seperti jengger ayam
di labia minora kanan, warna benjolan merah, laboratorium leukosit 14000 uL. Hasil anamnesa
didapatkan pasien menikah 2 kali, suami pertama pasien bekerja di kafe di bali dan cerai karena
ditinggal pergi suaminya. Suami kedua bekerja di pabrik rokok, pasien mengaku tahu kalau sakit
kelamin karena tertular suami pertamanya tapi dia tidak pernah bilang ke suami kedua karena
malu dan takut diceraikan. Selama 4 bulan menikah dengan suami yang kedua pasien selalu takut
jika diajak berhubungan seksual karena takut menularkan penyakitnya. Pasien menahan rasa
sakit di kemaluannya setiap berhubungan seksual karena takut suaminya tahu tentang
penyakitnya. Pasien akhirnya memeriksakan diri karena sudah tidak tahan dengan rasa sakit di
kemaluannya yang sekarang dipakai berjalanpun sudah terasa sakit dan mengganggu aktivitasnya
sebagai buruh pabrik roti.
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. X
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 24 tahun
B. Riwayat kesehatan saat ini
Keluhan utama : Klien mengatakan mengeluh nyeri di kemaluan
Lama keluhan : Klien mengatakan nyeri sejak 2 hari yang lalu
Kualitas keluhan : Skala nyeri 6
Faktor pencetus : Tertular penyakit kelamin suami pertama
Faktor pemberat : Klien menahan rasa sakit di kemaluannya setiap berhubungan
seksual karena takut suaminya tahu tentang penyakitnya
Diagnosa Medis : Human Papilloma Virus (HPV)
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang perempuan 24 tahun datang ke poli kandungan karena mengeluh nyeri di
kemaluannya sejak 2 hari yang lalu, skala nyeri 6. Nyeri sudah dirasakan pasien sejak 2
bulan yang lalu, karena ada kutil kecil di kemaluannya. Nyeri bertambah saat dipakai
hubungan seksual dengan suami.
D. Riwayat penyakit terdahulu :
Nyeri sudah dirasakan pasien sejak 2 bulan yang lalu, karena ada kutil kecil di
kemaluannya
E. Riwayat penyakit keluarga :
Tidak terkaji
F. Pemeriksaan fisik & penunjang
TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi 98x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,8 C
Wajah tegang
Pemeriksaan vagina : Terdapat benjolan seperti jengger ayam di labia minora
kanan, warna benjolan merah
Laboratorium leukosit 14000 uL
Hasil anamnesa didapatkan :
- Pasien menikah 2 kali, suami pertama pasien bekerja di kafe di Bali dan cerai
karena ditinggal pergi suaminya.
- Suami kedua bekerja di pabrik rokok, pasien mengaku tahu kalau sakit
kelamin karena tertular suami pertamanya tapi dia tidak pernah bilang ke
suami kedua karena malu dan takut diceraikan.
- Selama 4 bulan menikah dengan suami yang kedua pasien selalu takut jika
diajak berhubungan seksual karena takut menularkan penyakitnya.
- Pasien menahan rasa sakit di kemaluannya setiap berhubungan seksual karena
takut suaminya tahu tentang penyakitnya.
- Pasien memeriksakan diri karena sudah tidak tahan dengan rasa sakit di
kemaluannya yang sekarang dipakai berjalanpun sudah terasa sakit dan
mengganggu aktivitasnya sebagai buruh pabrik roti.
ANALISA DATA
N DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
O KEPERAWATAN
1. Faktor resiko (Suami penderita Nyeri akut
DS: PMS)
- Klien mengeluh ↓
nyeri di Transmisi melalui hubungan
kemaluan sejak seksual
dua hari lalu ↓
- Nyeri sudah Invasi Human Papiloma Virus
dirasakan pasien (HPV 6 dan 11) melalui
sejak 2 bulan mikrolesi kulit genitalia
yang lalu, ↓
karena ada kutil Infeksi pada wanita
kecil di ↓
kemaluannya.N Infeksi pada labia mayora
yeri bertambah ↓
saat Penetrasi pada kulit
berhubungan ↓
seks Abrasi permukaan epitel kulit
↓
DO: Menembus sel-sel basalis
- Skala nyeri 6 epidermis
- TD: 120/80 ↓
- N: 98x/’ ↓
Penebalan lapisan yang keras
- Wajah tegang
↓
Nodul kemerahan disekitar
genitalia
↓
KONDILOMA AKUMINATA
(KUTIL KELAMIN)
↓
Respon inflamasi
↓
Merangsang pengeluaran sitokin
↓
Peningkatan pengeluaran
prostaglandin
↓
Aktivasi nosireseptor
↓
Sensitisasi neuron primer aferen
↓
Nyeri akut
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Resiko Infeksi
2. Nyeri Akut
3. Ketidakefektifan pola seksual
Rencana Keperawatan
Diagnosa 1
Resiko Infeksi berhubungan dengan pemajanan terhadap pathogen lingkungan meningkat
ditandai dengan peningkatan suhu tubuh dan peningkatan leukosit,adanya kemerahan dan
benjolan pada labia minora kanan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan tanda-tanda
infeksi pasien berkurang
Kriteria hasil : Mendapat skor 4 pada indikator NOC
NOC : Infection Severity
N Indikator 1 2 3 4 5
O
1. Vesikel V
2. Demam V
3. Ketidak seimbangan suhu V
4. Elevasi jumlah leukosit V
5. Ruam V
Keterangan :
1 = never
2= rarery
3=somestimes
4=often
5=consistently
NIC : Infection Protection
1. Monitor tanda gejala sistemik & local dari infeksi
2. Monitor jumlah granula absolute, WBC, dan hasil diferensial
3. Inspeksi kulit dan membrane mucus terhadap kemerahan, panas, atau drainase
4. Instruksikan pasien untuk mendapatkan antiviral
5. Ajarkan keluarga dan anggota keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan
melaporkannya kepada tenaga kesehatan
6. Melaporkan kultur positif tentang personalia kontrol infeksi
Diagnosa 2
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (karena infeksi virus) ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri di kemaluan sejak 2 hari yang lalu
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri pasien dapat
berkurang
Kriteria hasil : Mendapat skor 4 pada indikator NOC
NOC : Pain Control
N Indikator 1 2 3 4 5
O
1. Mengenali onset nyeri V
2. Mendiskripsikan factor penyebab nyeri V
3. Penggunaan analgesic sesuai yang V
direkomendasikan
4. Mengenali gejala nyeri V
5. Melaporkan perubahan tanda gejala nyeri V
pada tenaga kesehatan
6. Melaporkan nyeri terkontrol V
Keterangan :
1 = never
2= rarery
3=somestimes
4=often
5=consistently
NOC : Tissue Integrity : Skin & Mukous Membran
N Indikator 1 2 3 4 5
O
1. Skin temperature V
2. Texture V
3. Skin Integrity V
4. Erytema V
Keterangan :
1 = never
2= rarery
3=somestimes
4=often
5=consistently
NIC : Pain Management
1. Kaji nyeri yang meluas meliputi lokasi, karakteristik ,durasi, frekwensi, kualitas ,
intensitas atau keparahan dan faktor yang menyebabkan
2. Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui respon klien
3. Kaji pengetahuan pasien tentang nyeri dan pengungkapanya tentang nyeri
4. Ajarkan pasien mengenai teknik menejemen nyeri (relaksasi)
NIC : Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi nyeri, karakteristik dan keparahan sebelum memberikan obat ke pasien
2. Cek order dari obat yang meliputi dosis dan frekwensi
3. Cek riwayat alergi obat
4. Tentukan pilihan analgesic (non narkotik, NSID) sesuai dengan keparahan dan tipe nyeri
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic
6. Evaluasi keefektifan penggunaan analgesic khususnya setelah pemberian dosis dan
observasi beberapa tanda dan gejala yang tidak baik (nausea vomiting,Respirasi
depression)
NIC : Skin Surveillence
1. Infeksi kulit dari kemerahan, edema, atau drainase
2. Lakukan pengkajian dan identifikasi pasien terhadap resiko kerusakan kulit
3. Monitor suhu dan temperature kulit
4. Monitor infeksi
5. Dokumentasi perubahan membrane kulit
Diagnosa 3
Ketidakefektifan pola seksual b/d takut infeksi menular seksual yang ditandai dengan pasien
takut diajak berhubungan seksual dengan suaminya karena takut menularkan penyakit ke
suaminya
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien mendapatkan pola
hubungan seksual yang baik