Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH SUHU TERHADAP TANAMAN BIJI


KACANG HIJAU

Oleh:

Galuh Ratna Kartika

Fitri Ayu

Daryanti

Erika Nuraisyah

Adrianzah

SMA NEGERI 1 TAKALAR

XII IPA 3

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
“Biologi” yang diampuh oleh Ibu Endang Ayu Patrianingsih,S.Si.,M. Jenis tugas yang
diberikan adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman kacang hijau.
Metode penugasan yang diberikan adalah menyusun Laporan praktikum tentang
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan  dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat  yang dapat dirasakan  adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran  para siswa yang  sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan kerangka pikir dalam mengambil suatu
putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian
hidup yang integratif Kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan

2
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 5

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 5

1.5. Hipotesa ............................................................................................................................. 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 6

2.1 Kajian Teori ......................................................................................................................... 6

2.2. Kajian Hasil Penelitian ....................................................................................................... 8

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................................................ 9

3.1. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel ........................................................................ 9

3.2. Rancangan Penelitian ........................................................................................................... 9

3.3. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)............................................................................ 9

3.4. Instrumen (Alat dan Bahan).................................................................................................. 9

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................................................... 10

3.6. Rencana Analisis Data...........................................................................................................10

3.7. Jadwal Penelitian .................................................................................................................. 10

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 11

4.1. Deskripsi Data................................................................................................................... 11

4.4. Pembahasan .................................................................................................................. 12

BAB V : PENUTUP .................................................................................................................. 16

5.1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 16

3
5.2. Saran ................................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 17

LAMPIRAN ................................................................................................................................ 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini
terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit 
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

4
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah
satunya, yaitu faktor suhu. Suhu merupakan petunjuk utama. Kita dapat menipu biji
kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat hangat
dan dingin. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor.
Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang
tercantum pada laporan ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut ;

a. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?


b. Berapa rentang suhu yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau?
c. Apa saja perbedaan dalam pertumbuhan setiap biji kacang hijau pada suhu yang berbeda?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut ;

a. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.


b. Mengetahui rentang suhu yang baik bagi pertumbuhan kacang hijau.
c. Mengetahui perbedaan setiap biji kacang hijau pada suhu yang berbeda.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut ;
a. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang rentang suhu yang baik bagi
pertumbuhan kacang hijau.
b. Penelitian ini dapat menambah wawasan kita mengenai Hubungan suhu dengan
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
c. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbedaan setiap biji kacang hijau
pada suhu yang berbeda.
d. Penelitian ini dapat menambah wawasan kita mengenai tanaman kacang hijau.
1.5. Hipotesa
Berdasarkan rumusan masalah, pada awalnya penulis berkesimpulan bahwa :

5
a. Pada suhu di atas normal, pertumbuhan tanaman kacang hijau lebih cepat dibanding
tanaman yang ditanam pada suhu normal.
b. Sedangkan pada suhu di bawah normal, pertumbuhan kacang hijau lebih lambat
dibandingkan tanaman yang ditanam pada suhu normal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
     Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

6
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman:

a. Faktor Internal
 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang
tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan didukung
oleh lingkungan yang sesuai akan. Memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan     pertumbuhan.
        Auksin                  : untuk membantu perpanjangan sel
        Giberelin               : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
        sitokinin              : untuk menggiatkan pembelahan sel
        etilen                     : untuk mempercepat buah menjadi matang
        Asam traumalin    : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan
yang luka
Kalin                    : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
      -      Rizokalin             : Untuk pembentukan akar
      -      Aulokalin             : Untuk pembentukan batang
      -      Filokalin              : Untuk pembentukan daun
      -      Antokalin             : Untuk pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal
 Air
 Suhu / Temperatur Lingkungan

7
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
         Kelembaban Udara
         Cahaya Matahari
         Nutrien
         Kelembapan
2.2. Kajian Hasil Penelitian
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku polong-
polongan, serta dapat berkecambah dengan cepat dan mudah dikembangbiakkan. Kacang hijau
dapat tumbuh pada rentang suhu 20oC – 40oC dengan rincian suhu optimum (suhu terbaik bagi
pertumbuhan) berkisar antara 28oC – 30oC. Adapun spesifikasi tanaman kacang hijau adalah :

 Divisi : Spermatophyta
 Kelas : Dicotyledoneae
 Ordo : Rosales
 Famili : Papilionaceae
 Genus : Vigna
 Spesies: Vigna Radiata

Tanaman kacang hijau berukuran antara 30-60 cm. Warna daunnya hijau muda sampai
hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang
serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan
panjang antara 6-15 cm. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna
hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Tanaman kacang hijau berakar tunggang
dengan akar cabang pada permukaan.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
3.1. Variabel dan definisi operasional variabel
* Variabel bebas
Suhu Normal 25oC – 32oC (Diluar Ruangan).
Suhu Rendah -5oC – (-7oC) (Didalam Kulkas).
Suhu Tinggi 33oC – 37oC (Dibelakang Kulkas).
* Variabel terikat
Pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diukur setiap harinya dalam 1 pekan.
* Variabel terkontrol
Tanah, air, dan jumlah biji kacang hijau.
3.2. Rancangan penelitian
Penelitian ini menerapkan beberapa metode, bahan, dan alat yang sederhana. Penelitian
ini berlangsung di lapangan terbuka dengan pengawasan setiap harinya selama satu
pekan.
3.3. Sasaran penelitian
 Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah biji kacang hijau, Adapun yang menjadi sampel
adalah 30 butir kacang hijau .

 Dapat mengetahui secara langsung pengaruh dari perubahan suhu terhadap


pertumbuhan tanaman kacang hijau.
 Mengamati secara langsung perbedaan ketinggian dan kesuburan tanaman kacang
hijau pada suhu rendah, suhu normal, dan suhu tingginya.
3.4. Instrumen penelitian
1. Alat

9
 (alternatif botol plastik atau plastik bekas) 5 buah
 Tanah (secukupnya)
 Kertas
 Mistar
 Bolpoin
2. Bahan
 Biji kacang hijau
 Air (secukupnya)

3.5. Prosedur pelaksanaan penelitian


Cara menanam dan melakukan percobaan terhadap tanaman kacang hijau ini, yaitu :
1. Menyiapkan 5 Gelas plastik yang diberi label. Gelas plastik 1 (Suhu Tinggi) 33oC –
37oC, Gelas plastik 2 (suhu rendah) -5oC – (-7oC), dan Gelas plastik 3 (Suhu
Normal) 25oC – 32oC.
2. Masukkan tanah secukupnya ke dalam ke - 5 wadah dengan kuantitas yang sama.
3. Tuangkan air ke - 5 wadah masing-masing ±1,5 tutup botol setiap hari selama 1
minggu (2x sehari, pagi & sore).
4. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau untuk 1 wadah.
5. Menempatkan setiap Gelas plastik sesuai dengan label yang telah diberikan.
6. Mengamati pertumbuhan biji kacang hijau dengan jangka waktu 1 hari sekali.
7. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

3.6. Rancangan Analisis Data


Analisis data akan dibuat dalam bentuk tabel hasil pengamatan.

Hari ke- Tinggi Kecambah (cm)

A B C D E Rata - Rata

1. 0,3 1 0 0,5 0,4 0,44

2. 1,4 3,5 1,8 1,4 1 1,82

3. 4,2 7 2,5 3,5 2,6 3,96

4. 8,3 12 5,3 5,5 4,7 7,16

Rata – Rata 3,55 5,87 2,4 2.72 2,17 3,34

Tabel : Rancangan Analisis Data Dalam Bentuk Tabel Hasil Pengamatan.

3.7. Jadwal penelitian

10
Penelitian ini dilakukan di lingkungan rumah siswa/i dan berlangsung dari tanggal 7
Agustus 2021 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2021.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

11
Pertumbuhan Tanaman
Kacang Hijau

Dipengaruhi oleh suhu yang


berbeda

Pertumbuhan pada suhu rendah Pertumbuhan pada suhu normal Pertumbuhan pada suhu tinggi

Analisis Pertumbuhan tanaman

Hasil Penelitian

Kesimpulan

b.      Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Suhu Rendah ( Di Dalam Kulkas )

Hari Tinggi Kecambah (cm)


ke- 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0

12
4 0 0 0 0 0 0
Rata-
0 0 0 0 0 0
rata

A. Pembahasan

Hasil pengamatan , tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 2


hari . saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat diatas permukaan tanah dengan
panjang rata rata 1 cm . walaupun akar kacang hijau terdapat dalam tanah , ujung akar
yang tumbuh memanjang tetap terlihat pada volyback sedangkan daun pertama
tumbuh pada hari ke 3

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa


dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas
menjadi batang.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil


dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian
penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar
embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat
perkecambahan,

tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan


mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air
dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang
dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada
embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna
bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease.

13
Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim
tersebut.

Pratikum di atas membandingkan pertumbuhan kacang hijau dari data


penelitian saya dan data penelitian teman saya, Dari hasil pengamatan di atas,
kecambah kacang hijau yang paling cepat tumbuh adalah kecambah kacang hijau
saya.

Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau saya lebih cepat pertumbuhannya
dibandingkan kecambah teman saya karena kurangnya terkena sinar matahari oleh karena
itu adanya pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari
hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang
berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk
tumbuhan. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini
mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari
bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah
cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi
pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada
tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal batang
dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut
dominansi apikal. Inilah yang menjadi penyebab kecambah yang berada di tempat gelap
lebih cepat pertumbuhan tingginya, dibandingkan dengan kecambah yang berada di
tempat terang.

Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan saya. Tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat
lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang
(etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh
di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif
pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta daun
berkembang baik.

 Pertumbuhan Tanaman

14
Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran
yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma,
yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan,
diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi
yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan
fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran
dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi, 1988).
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil
yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong
ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau
(Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan
perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang
kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza
sativa).Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder.

Berdasakan tabel hasil pengamatan yang saya lakukan dan milik teman saya, saya dapat
simpulkan perbedaan diantaranya:

15
3.8.Rata-rata Tanaman saya lebih besar dan tumbuh dengan tinggi dibandingkan tanamannya,
hal ini dipengaruhi dari tanah yang digunakan.
3.9.Pada hari pertama pengukuran , rata-rata tumbuhan yang dimiliki teman saya, lebih besar
dari pada milik saya. Setelah saya pindahkan tempatnya, yang awalnya di dalam kelas,
lalu saya pindahkan dekat jendela agar terkena sinar matahari.dan salah satu faktornya
yaitu cahaya yang dapat mempengaruhi kerja hormon auksin. Dan hasilnya ternyata
tanaman saya tumbuhan dengan cepat pada hari setelah saya menyimpannya di dalam
kelas.
3.10. Dari perbedaan diatas dapat saya tarik kesimpulan bahwa. Tanaman agar
tumbuhannya cepat dan besar di pengaruhi oleh fakor dari luar dan dalam.

16
BAB V

PENUTUP

A.   Kesimpulan
1. Suhu normal adalah suhu dimana kecepatan pertumbuhan tanaman yang paling
tinggi.
2. Suhu rendah adalah suhu dimana tanaman tidak tumbuh sama sekali.
3. Suhu tinggi adalah suhu dimana tanaman tumbuh dengan keadaan yang tidak terlalu
subur.
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
“Perubahan suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau”.

5.1 Saran
Diharapkan adanya penelitian lanjutan tentang pengaruh perubahan suhu terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau, dan adanya penelitian tentang pengaruh dari faktor
– faktor luar lainnya terhadap pertumbuhan tanaman. Dan juga sebaiknya dalam
melakukan penelitian seperti ini, agar tanaman kacang hijau tumbuh pesat dan akan
lebih baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu diperhatikan juga jenis atau
bentuk tempat/wadah yang akan digunakan untuk meletakkan kacang hijau selama
percobaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan akan menghasilkan
hasil pengamatan yang salah atau diluar perkiraan.

17
LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai