Anda di halaman 1dari 17

SATU SMA

Pagi ini,dengan penuh rasa semangat dan raut


ceria diwajahnya, Linda berangkat dengan seragam
putih abu-abunya, berjalan menyusuri trotoar karena
jarak dari rumah ke sekolah dekat. Ini adalah hari
pertama Ia berangkat sekolah dan Ia harus
mengikuti kegiatan MPLS(Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah).

Setelah memasuki pekarangan sekolah,Ia berjalan


sambil mencari-cari letak kelasnya. Dengan papan
nama beserta foto yang dikalungkan dilehernya,
membuat hal tersebut menjadi perhatian orang-
orang yang melihatnya. Merasa menjadi pusat
perhatian, akhirnya Ia membalik papan nama
tersebut.

Setelah sampai di ruang kelas,Ia kebingungan


karena harus duduk dimana dan dengan siapa. Dia
tidak mengenal siapapun disini. Linda adalah tipe
orang pemalu dan susah untuk diajak bicara,jadi
harus ada yang mengajaknya terlebih dahulu.
Setelah berbicara dengan pikirannya sendiri,
akhirnya ada seseorang dengan paras cantik,tinggi
sekitaran dirinya tersenyum, menunjukkan lesung
pipinya yang manis. Ia mengajak Linda untuk
duduk bersama. Ia adalah Jinan,seorang yang akan
menjadi teman sebangkunya untuk satu tahun
kedepan.

Berbeda dengan Linda,Jinan justru lebih aktif dan


terbuka dengan orang lain. Linda benar-benar
terbantu dengan adanya Jinan disampingnya.

“hei,nama kamu siapa?” tanya Jinan pada Linda.

“aku Linda,kamu?”

“aku Jinan”

“oh hai Jinan,rumah kamu dimana?” tanya Linda.

“aku di ***,kalo kamu?”

“aku deket sekolah,jalan kaki ga nyampe 5 menit.”

“oh ya?ahaha enak banget sekolah deket rumah.”

Pembicaraan mereka terputus karena ada kakak


osis yang masuk untuk membina kegiatan MPLS.
Kakak osis tersebut terlihat dingin dan menakutkan,
mereka membuka kegiatan dengan perkenalan dan
pemberian materi.Didepan pintu kelas,seseorang
berhasil mengalihkan perhatian Linda padanya.

***

Setelah kegiatan MPLS selesai,jam istirahat pun


tiba.Jinan mengajak Linda ke kantin sekolah untuk
membeli makanan.Mereka berdua membeli gorengan
dan es,setelah itu mereka kembali ke kelas.

Sambil menunggu jam masuk,Linda berusaha


untuk lebih dekat dengan Jinan.

“emm btw,asal sekolah mana?” tanya Linda pada


Jinan.

“aku dari ***, kalo kamu sendiri?”

“aku dari ***”

“kita MPLS 3 hari kan ya?” tanya Jinan pada Linda.

“ah iya kenapa emang?”

“gapapa si,agak sedikit tertekan sama kakak osis


nya” ucap Jinan mengeluarkan keluh kesahnya.

“ih sama,gapapa tinggal 2 hari lagi hehe” ucap


Linda agar Jinan sedikit lebih nyaman.

Kemudian Jinan merespon dengan anggukan.

^^^

Sambil menghabiskan makanan, mereka melan-


jutkan pembicaraan mereka tentang kegiatan MPLS.

Setelah makanan mereka habis,Linda bangun dari


duduknya untuk membuang sampah.

“mau nitip sekalian ga?aku mau buang sampah.”


tanya Linda pada Jinan.

“boleh?..makasih ya Lin” memberikan bungkus


sampah pada Linda.

“iya,sama-sama”

Saat akan masuk ke kelas Linda melihat


seseorang yang tidak asing baginya,ya...seseorang
yang Ia lihat tadi pagi. Dia berjalan mendekat ke
tempatnya berdiri,kemudian mengajaknya bicara.

“kelas 10 MIPA 5 kan?masuk ya dek.kakak osis


bentar lagi mau kasih materi di kelasmu” ucapnya
menjelaskan.

“oo iya kak” jawab Linda dengan sopan.


“permisi kak” sambungnya.

Saat Linda masuk ke kelas,seseorang itu diam-


diam memperhatikan gerak-gerik Linda.

***

Alih-alih memberikan materi,ternyata kakak osis


datang untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan
MPLS. Linda terlihat panik karena dia tidak
memakai dasi,alhasil kakak osis yang memeriksa
dirinya menyuruhnya untuk maju kedepan.

“maju aja ya dek,gapapa kok” kata salah satu kakak


osis.

“oo iya kak” lanjut Linda mengiyakan.

Linda tentu tidak sendiri,banyak dari teman-


temannya yang tidak mematuhi perintah.Mulai dari
ukuran papan yang kelebihan,tidak menggunakan
atribut lengkap,dan rambut yang panjang bagi laki-
laki.Dengan wajah penuh kepanikan,Linda hanya
diam tertunduk saat kakak osis memarahi dirinya
dan teman-temannya. Bahkan dirinya sampai
menangis karena kakak osis memarahi mereka
dengan suara yang sangat keras,dan itu membuat
Linda meneteskan air mata karena terlalu takut.
Linda adalah tipe orang yang tidak bisa dibentak.

Setelah kejadian kakak osis memarahi dirinya dan


teman-temannya,keadaan kembali tenang.Linda
berusaha mengontrol kembali emosinya,kembali ke
tempat duduk dengan sisa air mata di pipinya.Tanpa
Linda sadari seseorang yang sedang berdiri didepan
pintu kelas sedang memperhatikan dirinya dengan
senyum tipis diwajahnya.

Merasa wajahnya terlihat berantakan,Linda izin ke


belakang untuk membasuh wajahnya.Sesampai-nya
di toilet,dia langsung membasuh wajahnya,
kemudian berdiri didepan kaca dengan pikirannya
sendiri.

ah,nakutin banget sumpah!! padahal ga mau


nangis tadi,tapi napa ni air mata keluar si!!batin
Linda pada dirinya sendiri sambil menghapus sisa-
sisa air matanya.

Setelah lama terdiam didepan cermin,Linda


beranjak pergi dari toilet.Saat keluar dari toilet,dia
melihat seorang laki-laki sedang bersandar didepan
toilet wanita,ya toilet wanita . Melihat Linda
datang,dia langsung menegakkan
tubuhnya,menatapnya dengan wajah datar. Merasa
aneh,Linda dengan cepat berjalan keluar berusaha
tidak peduli.Langkahnya terhenti saat dia membuka
suara.

“bentar,kamu gapapa?” tanyanya pada Linda.

“iya gapapa, kenapa ya kak?” jawab Linda.

“jangan nangis,mereka jadi kesenengan kalo pada


nangis” menatap Linda yang sedikit lebih rendah
darinya.

“aa iyakah?sebenernya gamau nangis si,cuma


kebawa suasana aja” menunduk sambil menggesek-
gesekkan sepatunya.

“maaf soal yang tadi ya,saya gatau kalau jadwalnya


pemeriksaan”

“aaa iya gapapa kok kak” jawab Linda cepat.

“emm...ada yang mau dibicarain lagi ga kak?


soalnya saya harus cepet-cepet ke kelas nih”

“oh engga kok,sekali lagi maaf ya”

“iya kak gapapa,saya duluan ya kak”

“iya”
Sambil menatap punggung Linda yang semakin
lama menghilang ,dia berbicara dalam batinnya
apasi kok lucu banget.

***
COKLAT

Sinar matahari pagi masuk tanpa izin dari jendela


kamar Linda,sangat terik sampai membuat sang
pemilik kamar terbangun dari tidurnya yang
nyenyak.Dengan sangat malas dia bangun kemudian
bangkit dari ranjang untuk mandi.

Mamahnya yang sudah siap menyiapkan sarapan


kemudian menyuruh Linda untuk turun dari kamar
yang letaknya di lantai dua.

“linda,turun nak sarapan dulu” teriak mamahnya


dari lantai bawah.

“iya mah bentar,lagi nyiapin buku pelajaran” jawab


Linda dengan sedikit teriak.

Setelah semuanya siap,Linda turun ke bawah


untuk sarapan.Sarapan pagi Linda selalu
menggunakan roti dengan selai coklat kesukaannya.
Linda kurang suka jika sarapan dengan nasi,dia
selalu tidak habis jika sarapan nasi.Maka dari itu
mamahnya mulai mengganti sarapannya dengan
roti.
“mah,papah dimana?” tanya Linda disela-sela
makan nya.

“papah udah berangkat tadi” jawab mamahnya yang


sedang membersihkan dapur.

“loh tumben pagi-pagi banget”

“iya katanya ada urusan di kantornya”

“oo gitu..” jawab Linda sambil melanjutkan makan


nya.

Setelah selesai sarapan,Linda berpamitan kepada


mamahnya untuk berangkat ke sekolah.

“mah,Linda berangkat ya?” sambil bangkit dari


duduknya.

“iya nak,ada yang ketinggalan?” tanya mamah


memastikan.

“kayanya ga ada mah,udah kebawa semua” jawab


Linda pasti.

“oo yaudah hati-hati ya...”

“iya mah,Linda berangkat ya” sambil menjabat


tangan mamahnya untuk berpamitan.
“iya nak”

Dengan gerak cepat Linda kemudian memakai


sepatunya,kemudian berangkat ke sekolah dengan
jalan kaki.

***

Sesampainya di sekolah,didepan perpustakaan,


Linda melihat seseorang yang sepertinya sedang
tersenyum kepadanya.Dia adalah kakak osis yang
kemarin menemuinya di toilet. Linda melihat ke
sekitarnya untuk memastikan kepada siapa dia
sedang tersenyum,tetapi tidak ada orang
disekitarnya. Ia merasa aneh dengan kakak osis
itu,kemudian dia kembali manatap ke depan dan
terus berjalan.Saat dirinya berbalik kedepan,kakak
osis tadi sudah menghilang entah kemana.

Sampai didepan kelas,Linda melihat Jinan yang


sedang memakirkan motor di parkiran.Dia
menunggu Jinan,kemudian masuk ke kelas bersama.

^^^
Hari ini adalah hari Pertama Linda akan memulai
pembelajaran,setelah tiga hari dirinya mengikuti
MPLS.Linda benar-benar menyiapkan dirinya
dengan sedikit membaca buku pelajaran untuk hari
ini.

Pelajaran pertama pada hari ini adalah Bahasa


Indonesia.

“kamu baca-baca buku ga tadi malem?”tanya Linda


kepada Jinan.

“iya dikit si” balas Jinan.

“oo gitu,okedeh”

Setelah kurang lebih 4 jam Linda melakukan


pembelajaran,bel istirahat berbunyi menunjukkan
pukul 09.45. Dia pergi ke kantin untuk membeli
makanan dengan Jinan.

Sampai di kantin,ternyata kantin sangat ramai.Linda


begitu malas dengan hal seperti itu.Akhirnya Ia
menunggu diluar sampai kantin agak sepi.

“bentar dulu deh nan,ini rame banget” ucap Linda


sambil menahan tangan Jinan.

“iya si,tapi kalo ga diterobos ntar bel” jawab Jinan.


“yaudah kamu duluan gih,aku nunggu disini”

“apa mau nitip sekalian?” tanya Jinan menawarkan.

“ga gausah,ini rame banget.ntar kamu susah


bawanya”. Jawab Linda tidak enak.

“ih santai aja kali Lin sama aku”

“ga ga gapapa makasih ya,aku tunggu kamu disini


aja” jawab Linda menolak.

“yaudah deh bentar ya”.

Sambil menunggu Jinan membeli makanan,Ia


memainkan ponselnya untuk menghilangkan
kegabutan.Saat sedang fokus pada ponselnya,tiba-
tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya.

“hai” sapa orang itu pada Linda.

“oh, hai kak. Kakak yang waktu itu nemuin aku


ditoilet kan?” tanya Linda masih sedikit bingung.

“iya,masih inget ternyata” jawab orang tersebut


sedikit malu.

“ah iya” jawab Linda mengiyakan.


“ngomong-ngomong kenapa ya kak?” tanya Linda
heran.

“bisa ikut aku bentar ga?”

“ke?”

“ke parkiran,mau ngomong bentar aja”

“bentar,aku chat temen aku dulu” sambil membuka


ponsel yang dipegangnya.

“oh iya” jawabnya mengiyakan.

“udah?”

“oke udah,ayo kak”

Sampai di parkiran,mereka berdua terdiam


lama.Merasa sangat canggung.Akhirnya Linda
membuka pembicaraan.

“oiya,aku belum tau nama kakak”

“emm kenalin,aku mahen” sambil mengulurkan


tangannya untuk bersalaman.

“oo iya,aku Linda” jawab Linda gugup sambil


menjabat tangan Mahen.
Setelah mereka bersalaman,keadaan kembali
canggung.Linda hanya bisa mengalihkan
pandangannya ke bawah,sedangkan Mahen terus
melihat ke arah Linda.Saat Linda mendongakkan
kepalanya,Mahen dibuat kelagapan karena ketahuan
sedang memperhatikan Linda.

Linda kembali menunduk karena malu,sedangkan


Mahen hanya bisa tersenyum gemas melihat tingkah
Linda yang sedang salting.

“nih buat kamu” sambil menyodorkan sebuah coklat


silver queen ditangannya.

“ha?” tanya Linda bingung dengan perlakuan


Mahen.

“iya buat kamu,sebagai permintaan maaf aku karena


bikin kamu nangis waktu MPLS” jawab Mahen
menjelaskan.

“ih aku nangis karena diri aku sendiri kok,kakak ga


salah,kan aku dah bilang waktu itu” lanjut Linda
dengan nada kesal.

“iya,tapi aku ngerasa bersalah waktu itu”


“ga,aku gamau ya kakak ngerasa bersalah gini sama
aku.ini gaada hubungannya sama yang waktu itu
kakak bilang didepan kelas” jawab Linda tegas.

“tapi tetep aja bikin aku ngerasa bersalah”.

“ih kak,jangan gitu.aku ga enak” jawab Linda


sambil menunduk.Ia bingung harus berbuat apa.

Merasa tidak enak dengan tingkah Linda.


Akhirnya Mahen meletakkan coklatnya pada tangan
Linda,Linda terkejut dengan perlakuan Mahen yang
sangat tiba-tiba.

“kakak- ”

“buat kamu,terima ya?aku ga suka coklat”.

“yaudah kasih ke yang lain aja,kenapa harus aku?”


jawab Linda sedikit emosi.

“plis,kali ini aja.aku pengen bisa deket sama kamu.”

Linda terdiam,tidak bisa menjawab perkataan


Mahen.Ia bingung dengan perkataan Mahen, apa
maksud dari ‘ingin lebih dekat dengannya’. Apakah
Ia harus percaya dengan yang diucapkan Mahen
padanya.
“oo...emm yaudah makasih buat coklatnya” jawab
Linda gugup.Dirinya segera meninggalkan Mahen
yang sedang berdiri di parkiran.

***

Anda mungkin juga menyukai