Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPARAWATAN PADA An.

A DENGAN DIARE
DI RUANG DAHLIA RSPW CITARUM

DISUSUN OLEH :
GILDA PRICILLIA HUKOM
NIM: 2108017

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN DIARE


DI RUANG DAHLIA RSPW CITARUM
A. Identitas Pasien
1. Nama : An. A
2. Umur : 1, 7 Bulan
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Semarang
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
7. Pendidikan :-
8. Diagnosa Medis : Diare
9. Tanggal Masuk RS : 06-01-2022

Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 30 Thn
3. Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Pendidikan : SMP
6. Alamat : Semarang
7. Agama : Islam
8. Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

Keluhan utama
Ibu mengatakan An. A diare sudah 3hari
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien dibawah ke IGD pada tanggal 06 Januari 2022, pukul 06:00 WIB
Ibu pasien mengatakan An. A diare sudah 3 hari, muntah, demam, kebiasaan suka
memasukan jari jempol ke mulut bila tidur.
S : 39℃ BB : 10kg

Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu pasien mengatakan anaknya sebelumnya belum pernah dirawat di RS ataupun
menderita penyakit sebelumnya.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat kesehatan keluarga
Persepsi dan harapan keluarga sehubungan dengan sakit anak
1. Alasan keluarga ke RS:
Ibu pasien mengatakan alasan keluarga ke RS biar anaknya cepat sembuh dan pulang
ke rumah.
2. Persepsi keluarga terkait sakit anaknya:
Ibu pasien mengatakan jika sakit anaknya akan segera sembuh setelah diobati oleh
dokter dan dirawat di Rs
3. Perubahan terhadap kehidupan sehari-hari:
Ibu pasien mengatakan perubahannya tidak bisa mengurus rumah, karena ibu pasien
selalu di RS mendampingi pasien, dan bapaknya bekerja.
4. Harapan keluarga selama anak dirawat di RS:
Ibu pasien mengatakan semoga setelah dirawat di RS sakitnya dapat berangsur
membaik dan sehat kembali sehingga dapat segera pulang.
5. Anak tinggal dengan:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tinggal bersama orang tua (ayah dan ibu) dan
ketiga kakaknya.
6. Orang yang terpenting bagi anak:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya lebih dekat dengan dirinya, karena hampir
sebagian besar waktunya bersama ibunya sedangkan waktu bersama ayahnya
cenderung lebih sedikit.
Kebutuhan Dasar Khusus
1. Kenyamanan istirahat tidur
b. Ketidak nyamanan
 Gangguan kenyamanan selama sakit:
Ibu pasien mengatakan terkadang tidurnya terganggu karena tangisan dari
pasien lain.
 Upaya keluarga untuk mengatasi ketidak nyamanan:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya susah tidur maka akan di kipasi

c. Istirahat dan tidur


 Kebiasaan tidur anak sebelum sakit:
Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya tidur antara jam 20.00-21.00
malam dan bangun antara jam 05.30 – 06.00.
Setelah sakit :
Ibu klien mengatakan anaknya susah untuk tidur saat sakit, waktu tidur tidak
menentu dan sering terbagun.

2. Hygine Personal
 Kebiasaan anak / keluarga dalam memenuhi kebersihan diri: mandi, gosok gigi,
kuku, cuci tangan sebelum makan.
Ibu klien mengatakan jika anaknya mandi 2 kali dalam sehari pagi dan sore
hari,
Selama sakit :
Ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya mandi 2 kali dengan cara
disibin, aktivitas makan di bantu oleh ibu klien.
 Bahan kimia dalam perawatan diri:
Ibu pasien mengatakan tidak menggunakan bahan kimia yang digunakan
untuk perawatan diri.
 Cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB:
Ibu pasien mengatakan membersikan dengan menggunakan tissu basah setelah
BAB..
3. Keselamatan
 Pergerakan
Rentang pergerakan:
Pasien tidak memiliki masalah dalam pergerakannya, tetapi lemah karena
nyeri pada abdomen.
 Penglihatan
Penglihatan:
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki gangguan dalam penglihatannya
 Pendengaran
Pendengaran:
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki gangguan dalam hal
pendengaran, fungsi pendengaran pasien masih bagus.

 Cairan
1) Jumlah cairan yang diminum selama sakit:
Ibu pasien mengatakan anaknya meminum susu sehari bisa 3-4 kali/perhari
2) Minuman yang disukai:
Ibu pasien mengatakan pasien suka dengan meminum susu formula
3) Minuman yang tidak disukai:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak begitu menyukai minuman yang
asam
4) Kebiasaan minum soda/ kopi:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak mengonsumsi soda ataupun kopi
5) Pengeluaran keringat berlebih:
Ibu pasien mengatakan sering merasa kepanasan dan keluar keringat namun
tidak dalam jumlah berlebih.
6) Perdarahan:
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mengalami perdarahan
 Nutrisi
1) Keluhan: mual, muntah
Ibu psien mengatakan anaknya mual dan muntah ±5 kali.
2) - Pola makan sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien
lancar meminum susu.
- Pola makan ketika sakit : Ibu pasien mengatakan selama sakit membuat
pasien sukar untuk meminum susu
3) Makanan yang disukai anak: Ibu klien mengatakan anaknya sudah bisa
makan (anaknya makan bubur/nasi yang lemebek)
4) Makanan pantangan pada anak: Ibu pasien mengatakan tidak memiliki
makanan pantangan apapun.
5) Makanan yang yang penting untuk anak: Ibu pasien mengatakan jika
anaknya sudah bisa makan dan minum susu
6) Diit khusus: Ibu pasien mengatakan jika anaknya tidak ada diit secara khusus.
7) Masalah pada diit: Ibu pasien mengatakan tidak ada diit khusus
8) Pemenuhan kebutuhan nutrisi sehari-hari: Ibu pasien mengatakan untuk
kebutuhan nutrisi selama 24 jam pasien hanya minum susu dan tidak ada
makanan selingan lainnya.
9) Makanan tambahan (food supplement ): Ibu pasien mengatakan anaknya
mengonsumsi suplemen tambahan.

 Gaya hidup/ pola sub


1) Kebiasaan merokok dalam keluarga:
Ibu pasien mengatakan jika dalam keluarga ayahnya yang merokok.
2) Kebiasaaan makan makanan cepat saji:
Ibu pasien mengatakan tidak ada kebiasaan makan makanan cepat saji
untuk anaknya.
3) Kebiasaan berolah raga:
Ibu pasien mengatakan tidak ada kebiasaan berolah raga
 Eliminasi
1) BAB
a) Keluhan dalam BAB:
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sulit dalam BAB
b) Kebiasaan BAB sebelum dan saat sakit:
Ibu pasien mengatakan frekuensi BAB sebelum dan sesudah sakit
sama yaitu 2 kali dalam 1 hari.
c) Penggunaan pencahar:
Ibu pasien mengatakan belum pernah menggunakan pencahar untuk
membantu BAB.
2) BAK
a) Keluhan dalam BAK:
Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAK
b) Kebiasaan BAK sebelum dan setelah sakit:
Ibu pasien mengatakan jika BAK sebelum sakit sekitar 5-6 kali dalam
satu hari, dan data sakit juga demikian.
 Oksigenasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak menggunakan alat bantu
pernapasan
 Seksualitas
1) Persepsi anak tentang identitas seksual:
Ibu pasien mengatakan jika anaknya belum tahu kalau dirinya seorang
laki-laki karena masih berusia 2 tahun.
2) Perkembangan seksual:
Ibu pasien mengatakan belum paham terkait perkembangan seksual
anaknya
 Konsep diri
Ibu pasien mengatakan belum paham terkait dengan konsep diri

7. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Anak


Kelahiran Gangguan Cara Masalah Penolong Masalah Keadaan
Ke Kehamilan Persalinan Persalinan Persalinan Bayi Anak
Pertama Tidak ada SC Tidak ada Bidan Tidak ada Baik
(2800 gr)

8. Keluarga
a. Genogram

Keterangan:
a. Laki-laki
b. Perempuan
c. Menikah
d. Memiliki anak
e. Tinggal serumah
f. Pasien :
b. Kondisi Rumah : Ibu pasien mengatakan kondisi rumahnya bersih.
c. Lingkungan tempat tinggal : Ibu pasien mengatakan jika lingkungan tempat
tinggalnya nyaman dan aman
d. Kebersihan rumah dan lingkungan : Ibu pasien mengatakan jika rumahnya bersih
9. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
 Antropometri
1) TB : 80.5 cm
2) BB sebelum sakit : 12,8 kg
3) BB saat ini : 10 kg
 Keadaan Umum
klien tampak lemah, pasien hanya tidur-tiduran saja di tempat tidur.
Suhu tubuh: 39 0C, TD: 100/60 mmHg, N : 100 x / menit, RR : 24 x/ menit SpO2 :95%
 Kulit, kuku
Kulit tidak elastis, turgor kulit tidak elastic, CRT < 4 detik
 Kepala
Rambut : persebaran rambut merata, rambut terlihat lurus, agak tipis.
Wajah : wajah pasien tidak terdapat memar, nyeri tekan, atapun benjolan abnormal,
tidak ada kelemahan pada otot wajah
Mata : mata pasien normal, tidak ikterik, konjungtiva anemis, penglihatan normal
Hidung : pada hidung tidak ada nyeri tekan, tidak ada hambatan saat bernapas, tidak
ada polip
Mulut : bibir pasien terlihat lembab, tidak terdapat stomatitis.
 Leher
Pada leher tidak terdapat nyeri tekan maupun nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak terdapat adanya pembesaran vena jugularis.
 Thoraks
 Pulmonal
Inspeksi : Dada tidak terdapat memar, tidak terdapat luka, tidak terdapat jejas,
pengembangan dada simetris pada kedua lapang paru, irama dan frekuansi pernapasan
normal, bentuk dada normal.
Palpasi : pada dinding dada tidak teraba adanya benjolan abnormal, tidak ada nyeri
tekan pada dinding dada, tidak ada fraktur atau krepitasi pada tulang iga, terdapat jarak
antar tulang iga, taktil fremitus pada kedua lapang paru teraba.
Perkusi : Suara paru sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi :Terdengar suara paru vasikuler, tidak terdapat suara tambahan
 Kardiovaskular
Inspeksi : Ictus cordis pada dinding dada tidak terlihat.
Palpasi : Icterus cordis teraba saat dipalpasi ditandai dengan adanya denyutan
pada jantung
Perkusi : Saat diperkusi daerah jantung terdengar pekak
Auskultasi : pada jantung terdengar lup dup, tidak ada bunyi tambahan seperti mur
mur, bising, atau galop.

 Abdomen
Inspeksi : ada distensi abdominal. Pemeriksaan rectum dan feses didapat feses sepeti
pita dan berbau busuk
Auskultasi : bising usus 1 x/menit
Perkusi : suara abdomen terdengar tympani.
Palpasi : teraba dilatasi kolon pada abdomen

 Punggung
Inspeksi : Pada punggung tidak terlihat adanya jejas, tidak ada benjolan bentuk dada
normal tidak ada lordosis, kyposis, ataupun scoliosis.
Palpasi : Punggung tidak terdapat adanya nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada
fraktur pada punggung, taktil fremitus pada punggung teraba pada punggung kanan dan
kiri.
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi: Terdengar suara paru vasikular, tidak terdapat suara tambahan.

 Urogenelitas
Genetalia pasien tampak bersih.
 Ekstremitas
1) Ekstremitas superior (tangan) Dekstra ( kanan) : Tidak ada odem, akral hangat,
CRT < 2dtk, kekuatan otot
Sinistra ( kiri) : Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot
2) Ekstremitas inferior (kaki)
Dekstra (kanan) : Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5.
Sinistra (kiri) : Tidak ada odem, akral hangat, CRT < 2dtk, kekuatan otot 5.

5 5

5 5

10. Pemeriksaan penunjang


Hari/ Tanggal
Hasil Laboratorium
Name Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap

Hemoglobin 12,1 g/dl 13,2-17,3


Leokosit 16.0 ribu 4-5
Trombosit 267 ribu 150-400
Hematoksit 41,8 % 40-52
Eritrosit 4,81 juta 1-3

11. Obat-obatan (program terapi)

Nama Obat Dosis Indikasi Tanggal 06-08 Januari 2021


Pagi Pagi Sore
Paracetamol 4x5 ml/kg tiap Penurun panas  
4-6 jam
Zink 1x5 ml/hari Terapi pelengkap  
(Oral) diare pada anak dan
digunakan bersama
garam rehidrasi oral
(oralit)
L-Bio 2x1 Digunakan untuk  
(Oral) Sachet/hari melindungi sistem
pencernaan dan
memperbaiki saluran
pencernaan ketika
diare
Ceftriaxone 1x500 Mengatasi infeksi  
mg/hari bakteri gram negatif
maupun gram positif

12. Tanda-tanda Vital

Tanggal Dan Waktu Pemeriksaan


No JenisPemeriksaan
Pagi Pagi Pagi
06/01/2022 07/01/2021 08/01/2022
Pukul 07.30 Pukul 08.00 Pukul 16.00
1 Suhu 390C 36,70C 36,40C
2. Nadi 119x/menit 100x/menit 99x/menit
3. Pernapasan 26x/menit 26x/menit 26xmenit

13. Analisa Data


No Data Etiologi Problem
1. Infeksi bakteri Diare
DS :

- Ibu pasien mengatakan


anaknya BAB cair
3hari konsistensi
encer
DO:

- Pasien tampak lemas


BAB 3hari konsistensi encer
-feces warna hijau

2. DS : Gastroentritis, diare Resiko


ketidakseimbangan
- Ibu pasien
elektrolit
mengatakan anaknya
sampai lemes karena
sering BAB cair
DO :

- Pasien lemas

- Muntah

- BAB konsistensi encer

14. Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan infeksi bakteri.

2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan gastroentritis, diare.

15. INTERVENSI
Hari/ tgl Dx KRITERIA HASIL INTERVENSI Ttd
SLKI KEPERAWATAN
SIKI

06 1 OUTCOME MANAJEMEN DIARE Ghilda


Januari (I.03101)
Eliminasi fekal membaik
2021
(L.04033) Tujuan : setelah Observasi
dilakukan tindakan
1. Identifikasi penyebab
keperawatan selama 3 x 24
diare (mis. Inflamasi
jam maka Elimenasifekal
gastrointestinal, iritasi
membaik
gastrointestinal)
dengan Kriteria Hasil :
2. Identifikasi riwayat
5. Kontrol pengeluaran
pemberian makanan
feses
3. Identifikasi gejala
meningkat 5
invaginasi
6. Konsistensi feses
4. Monitor warna, volume,
membaik 5
frekwensi, dan
7. Frekuensi defekasi
konsistensi tinja.
membaik 5
5. Monitor tanda dan gejala
Peristaltik usus membaik 5
hipovolemia
Monitor iritasi dan ulserasi kulit
didaerah perineal
7. Monitor jumlah
pengeluaran diare

8. Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik

6. Berikan asupan cairan oral

7. Pasang jalur intravena

8. Berikan cairan intravena

9. Ambil sampel darah


untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
10. Ambil sampel feses
untuk kultur, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap
2. Anjurkan menghindari
makanan, pembentuk gas,
pedas, dan mengandung
lactose
3. Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
antimotilitas
2. Kolaborasi
pemberian obat
antispasmodic/
spasmolitik
Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses.

06 2 OUTCOME MANAJEMEN CAIRAN Ghilda


Januari (I.03098)
Keseimbangan Elektrolit
2022
meningkat L.03021 Observasi
Tujuan : setelah dilakukan
1. Monitor status hidrasi
tindakan keperawatan selama
(mis, frek nadi, kekuatan
3 x 24 jam maka
nadi, akral, pengisian
keseimbangan
kapiler, kelembapan
elektrolit
mukosa, turgor
membaik
kulit, tekanan darah)
dengan Kriteria Hasil : 2. Monitor berat badan
harian
4.Serum kalium meningkat 5
3. Monitor hasil
5.Serum Natrium meningkat
pemeriksaan laboratorium
5
(mis. Hematokrit, Na, K,
Serum klorida meningkat 5
Cl, berat jenis urin ,
BUN)
4. Monitor status
hemodinamik ( Mis.
MAP, CVP, PCWP jika
tersedia)
Terapeutik

1. Catat intake output dan hitung


balans cairan dalam 24 jam
2. Berikan asupan
cairan sesuai
kebutuhan
Berikan cairan intravena bila
perlu
16. IMPLEMENTASI

No
Hari / tgl Implementasi Respond Ttd
Dx

06 Juli 1 1. Melakukan identifikasi Ds: Ghilda


2021 penyebab diare pada
- Ibu mengatakan anaknya
07:30 pasien
diare > 10x/hari dengan
2. Melakukan
konsistensi encer
pengambilan sample
- Ibu mengatakan anaknya
darah untuk
lemes
pemeriksaan laborat
Do:
2 3. Memonitor dan
- HR : 119x/mnt, RR : 26
status dehidrasi
pada pasien x/mnt, S : 39oC
4. Melakukan
- Pasien tampak lemas
penimbangan berat
- BAB cair > 10x konsistensi
badan pasien
encer
- Pasien berat badannya 10kg
- Tampak sample darah
sudah diambil untuk
pemeriksaan darah rutin dan
elektrolit

Berikan terapi sesuai


advice dokter Ds: - Ghilda
08:00 1,2
Do: berikan

Paracetamol 5ml

zink 1tab/oral

L-bio ½ sachet

Zeftriaxone 500mg

Melakukan monitor keadaan


umum dan TTV Ds: -
9:00 1,2
Do:

KU. Lemah composmentis


HR : 109x/mnt, RR : 25

x/mnt, S : 36,7 oC

Menganjurkan pasien makan


Ds: Ibu pasien mengatakan
makanan dengan porsi sedikit
anaknya minumnya sudah mau
09:35 2 namun sering
namun makan masih susah dan
sering muntah
Do: Pasien tampak muntah

2x, makan hanya ½ porsi makan.


Menganjurkan kepada orang
tua pasien untuk memberikan Ds: -
10:12 2 minum yang banyak
Do: Pasien tampak minum

banyak dengan susu LLM


(rendah laktusa)

1. Melakukan identifikasi
penyebab diare pada pasien Ghilda
07 Januari 1 2.Memonitor dan status Ds:
2022 dehidrasi pada pasien
- Ibu mengatakan anaknya
08:00 2 3. Melakukan
diare > 5x/hari dengan
penimbangan berat badan
konsistensi encer ampas (+)
pasien
- Ibu mengatakan anaknya
sudah mulai aktif
Do:

- HR : 99x/mnt, RR : 26

x/mnt, S : 36,4 oC

- Pasien tampak lemas

- BAB cair > 5x konsistensi


encer ampas (+)
- Pasien berat badannya 10kg
08:30 2 Memberikan terapi sesuai Ds: -
advice dokter
Do: berikan

Paracetamol 5ml

zink 1tab/oral

L-bio ½ sachet

Zeftriaxone 500mg

Ds: Ibu pasien mengatakan


09:00 2 Memberikan intake nutrisi
menghabiskan ½ porsi makan
sesuai program
Do:

- Pasien tampak
menghabiskan ¾ porsi makan

Pasien tampak lemas berkurang

10 :00 1,2 Melakukan monitor keadaan


Ds: -
umum dan TTV
Do:

KU. Lemah composmentis


HR : 100x/mnt, RR : 26
x/mnt, S : 36,7℃

10:35 2 Menganjurkan pasien makan


Ds: Ibu pasien mengatakan
makanan dengan porsi sedikit
anaknya makan masih susah
namun sering
namun sudah mulai mau untuk
makan
Do: Pasien tampak muntah (-
), makan ¾ porsi makan.
08 Januari 2 1. Melakukan monitor Ds:
2021 dan status dehidrasi pada
- Ibu mengatakan anaknya sudah
16.00 pasien
mau makan dan diare
2. Melakukan penimbangan
sudah
berat
berkurang
badan pasien
konsisten
si lembek
Do:
- HR : 99x/mnt, RR : 26

x/mnt, S : 36,4 oC

- Pasien tampak sedang


composmentis
- BAB cair 1x konsistensi
lembek
- Pasien berat badannya 10kg

16:30 2 Memberikan intake nutrisi sesuai Ds: Ibu pasien mengatakan


program
menghabiskan 1 porsi makan
Do:
-Pasien tampak menghabiskan
1 porsi makan
Pasien tampak sedang

Melakukan monitor keadaan


17:30 2 Ds: -
umum dan TTV
Do:

KU. sedang composmentis


HR : 100x/mnt, RR : 26
x/mnt, S : 36,8℃

17:30 1,2 Menganjurkan pasien makan


Ds: Ibu pasien mengatakan
makanan dengan porsi sedikit
anaknya mau makan dan minum
namun sering
Do: Pasien makan 1 porsi
makan.

18:15 2 Menganjurkan kepada orang


Ds: -
tua pasien untuk memberikan
minum yang banyak Do: Pasien tampak minum
banyak dengan susu LLM
(rendah laktusa)
I. Evalusi Keperawatan

No Hari/tgl/jam Evaluasi Ttd


Dx
1 Kamis, 06 S: Ghilda
januari 2022
- Ibu mengatakan anaknya
08.00 wib
diare > 10x/hari dengan
konsistensi encer
- Ibu mengatakan anaknya
lemes
O:

- HR : 119x/mnt, RR : 26

x/mnt, S : 39oC

- Pasien tampak lemas

- BAB cair > 10x konsistensi


encer
- Pasien berat badannya 10kg
- Tampak sample darah sudah
diambil untuk pemeriksaan
darah rutin dan elektrolit

A : masalah belum teratasi


P : Intervensi di lanjutkan

2 S: Ghilda
- Ibu pasien mengatakan
anaknya minumnya sudah mau
namun makan masih susah dan
sering muntah

O:
- Pasien tampak muntah
2x, makan hanya ½ porsi makan.

- KU. Lemah composmentis HR :


109x/mnt, RR : 25

x/mnt, S : 36,7 oC

- Pasien tampak minum

banyak dengan susu LLM


(rendah laktusa)

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi di lanjutkan
1 Jumad, 07 Ghilda
S:
januari 2022
- Ibu mengatakan anaknya diare >
08.00
5x/hari dengan konsistensi encer
ampas (+)
- Ibu mengatakan anaknya sudah
mulai aktif

O:

- HR : 99x/mnt, RR : 26

x/mnt, S : 36,4 oC

- Pasien tampak lemas

- BAB cair > 5x konsistensi encer


ampas (+)
Pasien berat badannya 10kg

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi di lanjutkan
2
S:
Ibu pasien mengatakan
menghabiskan ½ porsi makan
O:
- Pasien tampak muntah (-), makan
¾ porsi makan.
- Pasien tampak lemas berkurang

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi di lanjutkan

Sabtu, 08 S:
1
Januari 2022 - Ibu mengatakan anaknya sudah
mau makan dan diare, sudah
berkurang konsistensi lembek
O:
- HR : 99x/mnt, RR : 26

x/mnt, S : 36,4 oC

- Pasien tampak sedang


composmentis
- BAB cair 1x konsistensi
lembek
- Pasien berat badannya 10kg

A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

S:
Ibu pasien mengatakan
2 menghabiskan 1 porsi makan
O:

KU. sedang composmentis HR :


100x/mnt, RR : 26x/mnt, S :
36,8℃.

Pasien tampak minum banyak


dengan susu LLM
(rendah laktusa)

A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai